Anda di halaman 1dari 7

Jakarta, 04 Januari 2023

Nomor : 001/DIR-MARI/FIN/I/2023

Kepada Yth:
Indonesia Stock Exchange
Kepala Divisi Penilaian Perusahaan 1
Bp. Adi Pratomo Aryanto
Ditempat

Perihal : Jawaban atas surat No S-11158/BEI.PP1/12-2022

Dengan hormat,

Menjawab surat yang kami terima, berikut adalah penjelasan dari management
perseroan terkait pertanyaan yang disampaikan.

1. Beban umum dan administrasi


a) Penyebab peningkatan beban gaji karyawan dan tunjangan dari
sebesar Rp36,27 miliar menjadi Rp59,19 miliar. Hal ini mengingat
bahwa jumlah karyawan pada 30 September 2022 adalah sebesar
97 orang, menurun dari sebelumnya per 30 September 2021
sebanyak 117 karyawan.

Penjelasan manajemen:
Sejak terjadinya pandemi covid-19 maka perseroan secara agresif
berupaya untuk mengurangi beban operasionalnya, yang salah
satunya dilakukan melalui pengurangan jumlah karyawan yang
bekerja pada group perseroan. Hal inilah yang menyebabkan jumlah
karyawan perseroan turun sepanjang periode pelaporan.

Namun saat ini perseroan sedang mengembangkan satu unit usaha


digital dengan merek dagang NOICE – sebagaimana sudah
beberapa kali kami paparkan kepada publik.

Guna menunjang kebutuhan operasionalnya maka unit usaha ini


terus melakukan perekrutan karyawan baru, yang mana hampir
seluruhnya dilakukan melalui mekanisme karyawan kontrak
dengan masa kerja tertentu. Hal inilah yang menyebabkan beban
gaji dan tunjangan karyawan meningkat sepanjang periode
pelaporan.

Sedangkan jumlah karyawan yang disajikan oleh perseroan dalam


laporan keuangannya per 30 September 2022 adalah jumlah
karyawan tetap yang dimiliki oleh perseroan pada periode
pelaporan.
b) Penyebab peningkatan beban bandwith radioactive dari sebesar
Rp1,52 miliar menjadi sebesar Rp5,30 miliar.

Penjelasan manajemen:
Akun biaya ini meningkat sepanjang periode pelaporan sejalan
dengan pengembangan usaha digital yang sedang dilakukan oleh
perseroan dimana secara operasional unit usaha ini membutuhkan
kanal bandwith yang besar untuk menyalurkan konten hiburan
yang dimilikinya kepada para pengguna aplikasinya.

c) Penyebab peningkatan beban promosi dan penjualan dari sebesar


Rp738,78 juta menjadi Rp3,85 miliar.

Penjelasan manajemen:
Sebagian besar biaya promosi ini meningkat sejalan dengan
pengembangan usaha digital yang dilakukan oleh perseroan,
dimana dalam tahap ini mereka membutuhkan exposure yang tinggi
untuk menarik minat dari masyarakat Indonesia untuk men-
download dan menggunakan aplikasi yang ditawarkan.

Selain itu selama beberapa tahun terakhir dalam unit bisnis radio
penyiaran yang juga dikelola oleh perseroan, biaya promosi ini telah
berkurang secara significant sebagai salah satu upaya perseroan
untuk memperbaiki kondisi keuangannya selama pandemi covid-19
berlangsung. Namun sejalan dengan waktu dimana efek dari
pandemi covid-19 sudah mulai mereda maka secara operasional
perseroan memang membutuhkan untuk menambah exposurenya di
masyarakat agar dapat memperkuat positioning dari produk yang
dimilikinya. Hal mana adalah hal yang wajar dan dilakukan oleh
banyak perusahaan sejenis.

d) Rincian beban lain-lain sebesar Rp11,45 miliar pada 30 September


2022.

Penjelasan manajemen:
Beban lain-lain yang disajikan terdiri dari biaya administrasi bank,
biaya administrasi lain-lain, biaya pengadaan dan pemeliharaan
aplikasi & software penunjang, biaya amortisasi persedian program
content, dan biaya-biaya lainnya.

e) Penyebab peningkatan beban lain-lain dari sebesar Rp2,05 miliar


menjadi Rp11,45 miliar.

Penjelasan manajemen:
Penyebab utama dari peningkatan biaya ini adalah karena
sepanjang periode pelaporan perseroan membukukan biaya
pengadaan dan pemeliharaan aplikasi & software penunjang
sebesar Rp 3,94 miliar dan biaya amortisasi persediaan program
content sebesar Rp 5,55 miliar. Biaya mana jauh meningkat jika
dibandingkan dengan biaya yang dibukukan pada tahun
sebelumnya.

2. Penjelasan mengenai peningkatan beban siaran dari sebesar Rp5,69


miliar pada 30 September 2021 menjadi sebesar Rp28,21 miliar pada 30
September 2022 tersebut.

Penjelasan manajemen:
Biaya siaran ini meningkat sejalan dengan pengembangan unit usaha
digital yang dimiliki oleh perseroan - NOICE. Dimana dalam tahap
awal guna meningkatkan traffic dari penggunanya maka perseroan
selain memberikan berbagai program hiburan yang diminati oleh
penggunanya, juga melakukan promosi yang agresif guna
mempromosikan program-program tersebut secara mandiri.

3. Pendapatan usaha
a) Alasan mengapa persentase peningkatan pendapatan usaha
sebanyak 1,3% ini tidak in line dengan peningkatan beban-beban
operasional seperti dijabarkan pada poin sebelumnya (beban
umum dan administrasi 71,32%; beban program dan siaran
322%).

Penjelasan manajemen:
Unit usaha digital yang dimiliki oleh perseroan – NOICE masih
dalam tahap pengembangan, dimana pada tahapan ini konsentrasi
dari bisnisnya adalah untuk meningkatkan traffic dari pengguna
aplikasi. Itu sebabnya dalam tahap ini dibutuhkan dana yang cukup
besar untuk investasi, operasional & promosi.

Sedangkan pendapatan usaha dari unit bisnis digital ini dalam


tahap ini masih belum significant, sehingga praktis kontribusinya
terhadap pendapatan konsolidasi perseroan masih sangat kecil.

Kedua hal inilah yang menyebabkan mengapa peningkatan


pendapatan usaha perseroan tidak in line dengan peningkatan
beban operasionalnya.

b) Upaya Perseroan kedepannya untuk meningkatkan pendapatan


serta untuk meningkatkan efisiensi atas beban-beban operasional.

Penjelasan manajemen:
Perseroan terus berupaya untuk meningkatkan pendapatannya,
selama periode berjalan pendapatan usaha perseroan dari unit
bisnis radio penyiaran yang dimiliki oleh perseroan masih
bertumbuh. Pada periode yang sama unit bisnis digital perseroan
sudah mulai membukukan pendapatan usaha, walau nilainya masih
belum significant terhadap pendapatan konsolidasi perseroan.

Dalam tahun-tahun mendatang kedua hal ini akan terus di dorong


untuk bisa memberikan kontribusi yang lebih baik lagi.

4. Penjelasan Perseroan terkait tidak adanya pergerakan pada akumulasi


bagian atas laba neto PT Radionet Cipta Karya ini. Apakah RCK sedang
tidak beroperasi?

Penjelasan manajemen:
PT Radionet Cipta Karya adalah perusahaan induk dari beberapa
brand radio yang cukup dikenal di masyarakat, diantaranya adalah
jaringan Radio Prambors, jaringan Radio Female, dan jaringan
Radio Delta. Dan sampai saat ini semuanya masih beroperasi.

Tidak adanya pergerakan pada akumulasi laba neto dari PT.


Radionet Cipta Karya karena kebijakan manajemen yang mereka
ambil dimana mereka baru akan menerbitkan laporan konsolidasi
pada akhir tahun bersamaan dengan terbitnya laporan keuangan
auditan.

Itu sebabnya pada laporan keuangan auditan perseroan per 31


Desember 2022 laba neto dari PT. Radionet Cipta Karya baru akan
terlihat dan disajikan.

5. Obligasi konversi
a) Alasan Perseroan mengklasifikasikan Obligasi Konversi ini sebagai
bagian dari Liabilitas Jangka Panjang, mengingat bahwa per 30
September 2022 jangka waktu hingga Obligasi Konversi akan jatuh
tempo adalah di bawah 1 tahun.

Penjelasan manajemen:
Obligasi konversi ini disajikan sebagai bagian dari Liabilitas Jangka
Panjang karena terdapat klausul di dalam perjanjian yang harus
dipenuhi sebelum obligasi tersebut dapat di konversi sebagai
penyertaan modal.

Klausul mana memungkinkan para pemegang obligasi untuk


mengkonversikan obligasi tersebut paling cepat dalam jangka
waktu 1 tahun setelah obligasi tersebut diterbitkan, namun juga
memberikan kesempatan untuk menunda proses konversinya,
apabila beberapa kondisinya belum terpenuhi.
b) Tingkat keyakinan Perseroan bahwa pemegang Obligasi Konversi
Perseroan akan melakukan konversi Obligasi tersebut menjadi
saham.

Penjelasan manajemen:
Sampai saat ini perseroan memiliki keyakinan yang tinggi bahwa
seluruh pemegang obligasi akan mengkonversi seluruh obligasi
yang dimilikinya ke dalam penyerataan modal.

c) Perkiraan periode kapan pemegang Obligasi Konversi Perseroan


akan mengkonversi Obligasi ini menjadi saham.

Penjelasan manajemen:
Perseroan memperkirakan pada akhir tahun 2023 seluruh obligasi
tersebut akan di konversi menjadi penyertaan modal.

6. Terkait dengan penerbitan Obligasi dengan jumlah pokok sebesar


USD21,5 juta atau sebesar Rp327,81 miliar, Bursa meminta penjelasan
mengapa arus kas masuk dari penerbitan obligasi ini pada Laporan Arus
Kas per 30 September 2022 dicatat sebagai “penambahan uang muka
investasi” dan dicatat pada bagian Arus Kas dari Aktivitas Investasi (tidak
pada bagian Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan).

Penjelasan manajemen:
Mengenai hal ini perseroan mengakui ada penyajian yang kurang
sesuai yang akan diperbaiki pada penyajian laporan keuangan
berikutnya.

7. Piutang usaha
a) Apakah Perseroan saat ini memiliki kendala dalam penagihan
piutang?

Penjelasan manajemen:
Secara umum dalam industri yang digeluti oleh Perseroan,
dibutuhkan waktu yang cukup panjang sebelum piutang tersebut
berubah menjadi kas yang diterima oleh Perseroan. Hal ini
disebabkan cukup panjangnya jalur distribusi dari order iklan.

Dimana sebelum pemilik produk memasang iklan dari produk yang


mereka miliki di radio kami, maka mereka akan menghubungi
sebuah creatives agency untuk membantu mereka membuat kreatif
iklan yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan mereka dalam
beriklan. Kemudian creatives agency ini akan menunjuk sebuah atau
beberapa media buying radio untuk mengurus distribusi dari iklan
milik pemilik produk tersebut ke berbagai radio yang ada di
Indonesia.
Akibatnya dibutuhkan waktu yang cukup panjang agar piutang ini
dapat berubah menjadi kas.

Kondisi pandemi covid-19 yang terjadi juga membuat permasalahan


tersendiri, dengan menambah waktu yang dibutuhkan oleh
Perseroan untuk mendapatkan uang kas hasil collection menjadi
lebih lama lagi.

Untuk mengamankan posisi Perseroan, maka saat ini kami meminta


jaminan dari para pengiklan, terutama untuk piutang yang sudah
outstanding lama.

Jaminan yang diberikan bervariatif, dimulai dari surat pengakuan


hutang, surat kesanggupan mencicil, sampai dengan penyerahan
jaminan. Jaminan yang paling sering kami minta adalah penyerahan
cek mundur.

Dengan semua yang dilakukan maka diharapkan kendala dalam


penagihan piutang dapat di-eliminasi.

b) Upaya Perseroan kedepannya untuk meningkatkan kolektabilitas


piutang usaha.

Penjelasan manajemen:
Untuk bisa meningkatkan kolektibilitas dari piutang maka
perseroan akan terus meningkatkan upaya penagihannya kepada
pihak-pihak terkait.

Disamping itu perseroan juga akan memperbaiki SOP penagihan


yang dijalankan sehingga diharapkan dapat mempercepat proses
penagihan, dan juga untuk mengamankan asset dari perseroan atas
resiko tidak tertagih.

8. Informasi/fakta/kejadian penting lainnya yang material dan dapat


mempengaruhi harga efek Perseroan yang belum diungkapkan kepada
publik (jika ada).

Penjelasan manajemen:
Sejauh yang kami ketahui semuanya sudah disajikan atau
disampaikan kepada publik sesuai dengan ketentuan yang ada.
Demikian jawaban dan penjelasan dari kami, semoga semuanya dapat diterima
dan dimengerti dengan baik.

Hormat kami,

Donny Kurniawan Chandra


Direktur

Anda mungkin juga menyukai