Anda di halaman 1dari 6

ACCT8015048-MM BL

Individual Assignment 2
Topic : Working Capital Management

Okta Pratama

Instruksi:
• Mahasiswa harus memilih satu perusahaan non-keuangan dari Bursa Efek Jakarta
(Bursa Efek Indonesia) dan menganalisis modal kerja perusahaan.
• Setiap siswa harus memilih perusahaan/perusahaan yang berbeda.
• Periksa neraca dan laporan laba rugi selama 2 tahun terakhir (misalnya, 2020-2021
atau 2021-2022)
• Siswa menjawab pertanyaan berikut:
1. Hitung kebutuhan modal kerja perusahaan untuk tahun fiskal 202x dan 202x-1.
Tafsirkan temuan Anda.
2. Hitung rasio kebutuhan modal kerja terhadap penjualan. Apa pengaruh
pertumbuhan yang lebih cepat terhadap posisi likuiditas perusahaan?
3. Hitung periode penagihan rata-rata perusahaan, perputaran persediaan, dan
periode pembayaran rata-rata (berdasarkan harga pokok penjualan) untuk
perusahaan pada tahun 202x dan 202x-1. Apa yang dapat Anda simpulkan
tentang dampak parameter tersebut terhadap besarnya kebutuhan modal kerja
perusahaan?
4. Hitung rasio lancar dan rasio cepat perusahaan. Apa yang dapat Anda simpulkan
tentang keandalan rasio likuiditas ini bagi perusahaan?
5. Apa yang dapat Anda simpulkan tentang strategi pembiayaan perusahaan?
Apakah ini strategi konservatif atau agresif?
6. Apa rekomendasi Anda?

Jawaban :
Perusahaan yang dipilih adalah PT. Mitra Adiperkasa (MAPI)
Neraca dan laporan laba rugi adalah tahun 2021 – 2022.
1. Kebutuhan modal kerja tahun 2021 dan 2022
2022 2021
Aset Lancar 10.737.011.000.000 8.213.616.000.000
Liabilitas Jangka Pendek 7.563.881.000.000 6.661.498.000.000
Kebutuhan Modal kerja 3.173.130.000.000 1.552.118.000.000
Berdasarkan data di atas diketahui bahwa kebutuhan modal kerja tahun 2022
mengalami kenaikan sebesar 1.028.412.000.000 dari tahun 2021. Kenaikan ini dapat
disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk:
a. Peningkatan penjualan, yang menyebabkan peningkatan persediaan dan piutang.
b. Peningkatan biaya operasional, yang menyebabkan peningkatan pengeluaran.
c. Penurunan arus kas dari operasi, yang menyebabkan penurunan kas dan setara
kas.

2. Rasio kebutuhan modal kerja terhadap penjualan


2022 2021
Kebutuhan modal kerja 3.173.130.000.000 1.552.118.000.000
Penjualan 25.584.751.000.000 17.501.232.000.000
Rasio kebutuhan modal kerja
0,124 0,089
terhadap penjualan
Berdasarkan data di atas, kenaikan rasio kebutuhan modal kerja dari 2021 ke 2022
menunjukkan bahwa perusahaan membutuhkan lebih banyak modal kerja untuk
menjalankan bisnisnya. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti:
a. Peningkatan penjualan, yang menyebabkan peningkatan persediaan dan piutang.
b. Peningkatan biaya operasional, yang menyebabkan peningkatan pengeluaran.
c. Penurunan arus kas dari operasi, yang menyebabkan penurunan kas dan setara
kas.

3. Periode penagihan rata-rata perusahaan, perputaran persediaan, dan periode


pembayaran rata-rata (berdasarkan harga pokok penjualan)
2022 2021
Jumlah hari 365 365
Harga pokok penjualan 14.908.705.000.000 10.731.341.000.000
Periode penagihan rata-rata
Saldo piutang awal 606.079.000.000 507.951.000.000
Saldo piutang akhir 841.557.000.000 606.079.000.000
Rata-rata Piutang 723.818.000.000 557.015.000.000
Periode penagihan rata-rata 17,72 18,95
Periode rata-rata perputaran persediaan
Saldo persediaan awal 3.731.442.000.000 3.715.202.000.000
Saldo persediaan akhir 4.698.748.000.000 3.731.442.000.000
Rata-rata Persediaan 4.215.095.000.000 3.723.322.000.000
Periode rata-rata perputaran persediaan 103,20 126,64
Periode rata-rata pembayaran
Rata-rata pembelian bulanan 1.278.196.166.667 868.289.166.667
Periode rata-rata pembayaran 31,29 29,53

Dari parameter data di atas dapat saya simpulkan bahwa kebutuhan modal kerja
perusahaan pada tahun 2022 menurun dibandingkan tahun 2021. Hal ini disebabkan
oleh beberapa faktor, yaitu:
a. Periode penagihan rata-rata menurun dari 18,95 hari menjadi 17,72 hari. Hal ini
berarti perusahaan dapat menagih piutang dari pelanggannya lebih cepat pada
tahun 2022.
b. Periode rata-rata perputaran persediaan meningkat dari 126,64 hari menjadi
103,2 hari. Hal ini berarti perusahaan dapat menjual persediaannya lebih cepat
pada tahun 2022.
c. Periode rata-rata pembayaran tetap sama pada 31,29 hari. Hal ini berarti
perusahaan tidak mengubah kebijakan pembayaran kepada pemasoknya.
Secara keseluruhan, penurunan kebutuhan modal kerja perusahaan pada tahun
2022 disebabkan oleh peningkatan efisiensi perusahaan dalam mengelola piutang
dan persediaan. Hal ini dapat meningkatkan kinerja keuangan perusahaan.

4. Rasio lancar dan rasio cepat perusahaan


2022 2021
Aset lancar 10.737.011.000.000 8.213.616.000.000
Kewajiban lancar 7.563.881.000.000 6.661.498.000.000
Rasio lancar 1,42 1,23
Kas dan setara
kas 3.850.844.000.000 2.778.415.000.000
Piutang usaha 688.326.000.000 404.182.000.000
Rasio cepat 0,60 0,48
Rasio lancar 2022 lebih tinggi daripada rasio lancar 2021, yang berarti bahwa
perusahaan memiliki lebih banyak aset lancar untuk menutupi kewajiban jangka
pendeknya di tahun 2022. Namun, rasio cepat 2022 lebih rendah daripada rasio
cepat 2021, yang berarti bahwa perusahaan memiliki lebih sedikit aset lancar yang
cepat untuk menutupi kewajiban jangka pendeknya di tahun 2022.
Secara keseluruhan, keandalan rasio likuiditas perusahaan menurun dari tahun 2021
ke tahun 2022.
5. Strategi pembiayaan perusahaan
2022 2021
Total utang 11.240.426.000.000 9.618.254.000.000
Total ekuitas 9.727.620.000.000 7.149.723.000.000
Debt to equity ratio (DER) 1,16 1,35
Debt to Equity Ratio (DER) 2022 adalah 1,16, yang berarti bahwa perusahaan
memiliki utang sebesar 1,16 kali ekuitas. DER 2021 adalah 1,35, yang berarti bahwa
perusahaan memiliki utang sebesar 1,35 kali ekuitas.
Penurunan DER dari 1,35 ke 1,16 menunjukkan bahwa perusahaan lebih banyak
menggunakan ekuitas untuk membiayai operasinya. Hal ini merupakan strategi yang
lebih konservatif, karena mengurangi risiko perusahaan tidak dapat memenuhi
kewajiban utangnya.
Strategi pembiayaan yang konservatif ini dapat menguntungkan perusahaan, karena
dapat meningkatkan stabilitas keuangan perusahaan dan mengurangi risiko
kebangkrutan. Namun, strategi ini juga dapat mengurangi keuntungan perusahaan,
karena perusahaan harus membayar bunga yang lebih tinggi untuk utang.
Perusahaan perlu mempertimbangkan berbagai faktor, seperti tingkat bunga, risiko
bisnis, dan tujuan perusahaan, sebelum menentukan strategi pembiayaan yang
tepat.

6. Rekomendasi :
Perusahaan memiliki likuiditas yang baik, karena rasio lancar dan rasio cepatnya
lebih tinggi dari 1. Namun, perusahaan perlu meningkatkan rasio perputaran
persediaannya, karena saat ini masih di bawah rata-rata industri. Perusahaan
memiliki strategi pembiayaan yang konservatif, karena DER-nya rendah. Perusahaan
perlu mempertahankan strategi ini, karena dapat meningkatkan stabilitas keuangan
dan mengurangi risiko kebangkrutan. Perusahaan perlu meningkatkan efisiensi
operasionalnya, karena periode penagihan dan pembayarannya masih lebih lama
dari rata-rata industri.

Secara keseluruhan, perusahaan Anda dalam kondisi keuangan yang baik. Namun,
perusahaan Anda perlu terus meningkatkan efisiensi operasionalnya untuk
meningkatkan profitabilitasnya.

Adapun beberapa rekomendasi yang dapat diberikan adalah :


a. Meningkatkan manajemen persediaan, agar persediaan tidak terlalu banyak atau
terlalu sedikit.
b. Meningkatkan manajemen piutang, agar piutang dapat ditagih lebih cepat.
c. Meningkatkan manajemen kas, agar kas dapat digunakan secara efektif.
d. Meningkatkan efisiensi produksi, agar biaya produksi dapat ditekan.
e. Meningkatkan efisiensi pemasaran, agar penjualan dapat ditingkatkan.

Anda mungkin juga menyukai