CHAPTER 17
WORKING CAPITAL MANAGEMENT
GROUP 5 - 75C
Nur Rofiqoh Arini
Rizqi Qomaruzzaman
Ogy Situmorang
RA.Keshari A.P
Leno Asman
Master of Management
Faculty of Economics and Business
Universitas Gadjah Mada
2019
17-3 COST OF TRADE CREDIT AND BANK LOAN. Lamar Lumber membeli bahan
baku senilai $8 juta (setelah diskon) dengan persyaratan 3/5, Net 60, dan perusahaan baru
membayar setelah 15 hari dan mengambil diskon. Lamar berencana untuk melakukan
pengembangan yang membutuhkan tambahan pendanaan. Jika lamar memutuskan untuk
mengabaikan diskon, berapakah tambahan kredit yang dapat ia peroleh, dan berapakah biaya
nominal dan efektif dari kredit tersebut? Jika perusahaan dapat menerima dana dari bank
dengan tingkat bunga 10 persen, bunga dibayar bulanan, berdasarkan atas tahun 365 hari,
berapakah besar biaya efektif pinjaman bank, dan apakah sebaikanya lamar menggunakan
utang bank atau tambahan kredit perniagaan? Jelaskan.
Diketahui:
Purchase = $8,000,000; terms = 3/5; net= 60; membayar seteralh hari ke 5 dan
mendapat diskon.
Ditanya: effective cost of the bank loan dan additional trade credit?
Jawab:
$8,000,000/365 55 days = $1,205,479.45.
3 365
Nominal cost of trade credit = = 3.09% 6.6364 = 20.52%.
97 55
Jawab:
a. Cash conversion cycle = 22 + 40 – 30 = 32 days.
b. Working capital financing = 1,500 32 $6 = $288,000.
c. Jika periode penangguhan hutang meningkat 5 hari, maka siklus konversi kas
akan berkurang 5 hari, sehingga kebutuhan pembiayaan modal kerjanya akan
berkurang sebesar: Penurunan pembiayaan modal kerja = 1.500 x 5 x $6 = $
45.000.
Ditanya: expected return on equity? Kita mengasumsikan bahwa expected sales adalah
independent dari current assets investment policy. Apakah asumsi tersebut valid? Kenapa
atau kenapa tidak? Bagaimana resiko perusahaan tersebut terpengaruh oleh policies yang
berbeda?
Jawab:
b. Tidak, asumsi ini mungkin tidak akan valid dalam dunia nyata. Kebijakan aset
perusahaan saat ini, khususnya yang berkaitan dengan piutang, seperti diskon,
periode penagihan, dan kebijakan penagihan, dapat memiliki pengaruh signifikan
terhadap penjualan. Namun, exact nature dari fungsi ini mungkin sulit untuk
dikuantifikasi, dan menentukan tingkat aset lancar yang "optimal" mungkin tidak
dimungkinkan dalam kenyataannya.
c. Sebagai jawaban untuk bagian A, kebijakan yang lebih ketat mengarah pada
expected return yang lebih tinggi. Namun, ketika tingkat aset saat ini menurun,
mungkin beberapa dari pengurangan ini berasal dari piutang. Ini dapat dicapai
hanya melalui diskon yang lebih tinggi, periode penagihan yang lebih pendek,
atau kebijakan penagihan yang lebih ketat. Hal ini akan berdampak pada
penjualan nantinya (mungkin menurunkan laba). Kebijakan piutang yang lebih
ketat mungkin melibatkan beberapa biaya tambahan (penagihan, dan sebagainya)
tetapi juga mungkin akan mengurangi biaya piutang tak tertagih. Aset lancar yang
lebih rendah diartikan sebagai aset likuid yang lebih rendah; dengan demikian,
kemampuan perusahaan untuk menangani kemungkinan akan terganggu. Risiko
likuiditas yang tidak cukup tinggi akan meningkatkan risiko kebangkrutan
perusahaan dan dengan demikian meningkatkan kemungkinan gagal memenuhi
biaya tetap. Juga, persediaan yang lebih rendah mungkin berarti kehilangan
penjualan atau penghentian produksi yang mahal. Mencoba untuk melampirkan
nilai numerik pada kemungkinan kerugian dan probabilitas ini akan sangat sulit.