Anda di halaman 1dari 44

BIAYA MODAL

(COST OF CAPITAL)

NURHAYATI F.E UNEJ 1


PENDAHULUAN
Dalam capital budgeting , biaya modal dipakai
sebagai tingkat diskonto dalam proses
evaluasi suatu investasi untuk teknik
penilaian dengan menggunakan NPV dan
IRR.
Dalam teknik penilaian IRR, suatu investasi bisa
diterima dan untuk dilaksanakan apabila
IRR-nya lebih besar/diatas biaya modal.

NURHAYATI F.E UNEJ 2


PENDAHULUAN
Perlunya mengetahui biaya modal, karena:
1. Untuk memaksimumkan nilai perusahaan.
2. Estimasi biaya modal diperlukan oleh manajer
keuangan untuk pengambilan keputusan
dalam rencana investasi jangka panjang
perusahaan.
3. Sebagai pembuatan keputusan lain yang
berhubungan dengan biaya modal, seperti
leasing, penambahan modal kerja, dan
lain-lain.
NURHAYATI F.E UNEJ 3
STRUKTUR MODAL DAN BIAYA
Modal (capital) merupakan faktor produksi yang
dibutuhkan dan seperti faktor-faktor produksi
lainnya maka modal mempunyai biaya.
Biaya tiap komponen modal disebut biaya
komponen.
Komponen modal nampak pada sisi pasiva
neraca.
(komponen modal adalah salah satu dari
berbagai jenis modal yang digunakan oleh
perusahaan untuk menghimpun dana)

NURHAYATI F.E UNEJ 4


STRUKTUR MODAL DAN BIAYA
Komponen modal nampak pada sisi pasiva neraca.
(komponen modal adalah salah satu dari berbagai
jenis modal yang digunakan oleh perusahaan untuk
menghimpun dana)

Hutang Jangka Pendek


Hutang Jangka Panjang
Aset Modal Saham:
- Saham Preferen Sumber
- Saham biasa Dana
Jangka
Laba Ditahan Panjang

NURHAYATI F.E UNEJ 5


PENGERTIAN
BIAYA MODAL
= semua biaya yang secara riil dikeluarkan oleh
perusahaan dalam rangka mendapatkan sum-
ber dana.
Biaya riil
Biaya Modal = x 100%
Penerimaan bersih

NURHAYATI F.E UNEJ 6


PENGERTIAN
BIAYA MODAL = uang yang harus dikeluarkan atau
harus dibayar untuk mendapatkan modal baik yang
berasal dari hutang, saham preferen, saham biasa,
maupun laba ditahan untuk membiayai investasi
perusahaan dalam jangka panjang.
Biaya modal tidak bisa lepas dari pengertian tingkat
keuntungan yang diisyaratkan ( required rate of
return).
Bagi pihak investor, tinggi rendahnya required rate of
return dipengaruhi oleh tingkat risiko, aktiva yang
dimiliki dan struktur modal, serta faktor lain misal
manajemen.
NURHAYATI F.E UNEJ 7
PENGERTIAN
Bagi pihak perusahaan, tingkat keuntungan yang
diminta merupakan biaya yang harus dikeluarkan
untuk mendapatkan modal itu dari investor.
Secara umum risiko perusahaan yang tinggi berakibat
tingkat keuntungan yang diminta investor juga tinggi
dan ini berarti biaya modal akan juga tinggi.

NURHAYATI F.E UNEJ 8


CONTOH
PT ABC akan mengambil kredit dengan jangka waktu satu tahun
sebesar Rp 100.000.000.- dengan bunga sebesar 20%. Jadi
bunga yang harus dibayar = Rp 20.000.000,-. Biaya lainnya yang
harus dibayar adalah biaya provisi Rp 200.000,-, biaya adm. dan
materai Rp 25.000,-dan biaya notaris Rp 100.000,-. Total seluruh
biaya yang dikeluarkan oleh PT ABC = Rp 20.000.000,- +
Rp 200.000,- + Rp 25.000,-+ Rp 100.000,- = Rp 20.325.000,-.
Dana pinjaman yang dapat digunakan
= Rp 100.000.000,- - Rp 20.325.000,- = Rp 79.675.000,-
20.325.000
Biaya modal = x 100% = 25,51%.
79.675.000
Biaya modal dari kredit tersebut tidak sebesar 20% tapi 25,51%.
NURHAYATI F.E UNEJ 9
FUNGSI BIAYA MODAL
= sebagai cut of rate atau tingkat pembatas suatu ke-
putusan investasi apakah investasi ditolak atau dite-
rima.
Keputusan investasi merupakan keputusan jangka pan-
jang, dan biaya modal digunakan sebagai tolok ukur
diterima atau ditolaknya investasi tersebut.
Suatu investasi diterima atau ditolak tergantung pada
apakah keuntungan dari investasi tersebut dapat me-
nutup semua biaya modal yang dikeluarkan atau
tidak.
Oleh sebab itu, biaya modal perlu dihitung hanya untuk
sumber dana jangka panjang.
NURHAYATI F.E UNEJ 10
SUMBER DANA DARI HUTANG JK. PANJANG*)

Biaya hutang yang biasa digunakan adalah biaya hutang


obligasi.
Obligasi adalah surat hutang yang dikeluarkan perusa-
haan dengan karakteristik:
- mempunyai nilai nominal tertentu,
- jangka waktu tertentu,
- dan memberikan bunga (coupon).

NURHAYATI F.E UNEJ 11


SUMBER DANA DARI HUTANG JK. PANJANG
Konsep perhitungan “short cut ” atau atas dasar kira2
(approximate method).
Contoh:
PT ABC mengeluarkan obligasi jangka waktu 4 tahun, dengan ni-
lai nominal per lembarnya Rp. 100.000,- dan tingkat bunga 24%
per tahun. Harga jual obligasi per lembarnya Rp 92.000,-.
Perhitungan biaya modal:
Biaya bunga setahun = 24% x Rp 100.000,- = Rp 24.000,-
(100.000- 92.000)
Selisih harga pertahun = = Rp 2.000,-
4
Total biaya Rp 26.000,-

NURHAYATI F.E UNEJ 12


SUMBER DANA DARI HUTANG JK. PANJANG
Penerimaan bersih yang diperoleh dari rata2 penerimaan:
100.000 + 92.000
= = Rp 96.000,-
2
Biaya modal hutang:
Biaya riil
= x 100%
Penerimaan bersih
26.000
= x 100% = 27,08 %.
96.000
Biaya modal hutang sebelum pajak = 27,08%.

NURHAYATI F.E UNEJ 13


SUMBER DANA DARI HUTANG JK. PANJANG
Konsep perhitungan “present value” (PV)
24.000 24.000 24.000 24.000 100.000
92.000 = + + + +
(1+r)1 (1+r)2 (1+r)3 (1+r)4 (1+r)4
Kalau interpolasi atas dasar 24% dan 29% tab.A1
Tingkat bunga 24% : tab.A2
Bunga selama 4 tahun = 24.000 X 2,4043 = 57.703,2
Pembayaran pokok akhir th. 4 =100.000 x 0.42297 = 42.297

100.000,2
Tingkat bunga 29%:
Bunga selama 4 tahun = 24.000 x 2,2031 = 52.874,4
Pembayaran pokok akhir th.4 = 100.000 x 0,36111 = 36.111,0
88.985.4
NURHAYATI F.E UNEJ 14
SUMBER DANA DARI HUTANG JK. PANJANG
Selisih bunga Selisih PV Selisih PV dari outflow
dengan inflow

24% 100.000,2 100.000,2


29% 88.985,4 92.000,0
selisih 5% 11.014,8 8.000,2

8.000,2
Biaya obligasi = x 5% = 3,63 %
11.014,8
Biaya obligasi sebelum pajak = 24% + 3,63% = 27,63%

NURHAYATI F.E UNEJ 15


SUMBER DANA DARI HUTANG JK. PANJANG
kd Nilai obligasi

29% 88.985,4

5% ? 92.000 11.014,8

8.000,2

24% 100.000,2

8.000,2
Biaya obligasi = x 5% = 3,63 % (24% + 3,63%)
11.014,8
Dengan interpolasi, obligasi dengan harga Rp 92.000,- memiliki kd = 27,63%
NURHAYATI F.E UNEJ 16
SUMBER DANA DARI SAHAM PREFEREN
Saham preferen mempunyai sifat campuran
antara hutang dan saham biasa, atau sering
disebut modal saham semi hutang, karena
sifatnya yang memberikan penghasilan tetap,
yakni dividen yang akan dibayarkan walaupun
kondisi perusahaan rugi.

NURHAYATI F.E UNEJ 17


SUMBER DANA DARI SAHAM PREFEREN
Contoh: PT ABC mengeluarkan saham preferen yang
laku dijual dengan harga per lembarnya
Rp 7.500,- , memberikan dividen secara tetap
sebesar Rp 1.500,- per lembarnya. Biaya emisi
per lembar saham Rp 150,-.
Dp
Kp =
Np
dimana Dp =dividen, Np =harga bersih saat emisi saham.
1500
Biaya modal = x 100% = 20,4%.
(7500-150)
NURHAYATI F.E UNEJ 18
SUMBER DANA DARI SAHAM BIASA
Pemegang saham biasa tidak akan mendapatkan
dividen bila perusahaan rugi.
Contoh: perusahaan ABC mengeluarkan saham
biasa yang laku dijual per lembarnya
Rp 7.500,-. Dividen direncanakan akan
dibayar per lembarnya sebesar Rp 1.500,-
dengan tingkat pertumbuhan 5%.
1500
Biaya modal= + 5% = 25%.
7500
NURHAYATI F.E UNEJ 19
SUMBER DANA DARI LABA DITAHAN
Besarnya biaya penggunaan sumber dana yang
berasal dari laba yang ditahan,
perhitungannya dianggap sama dengan
biaya penggunaan dana yang berasal dari
saham biasa.
Perbedaannya pada biaya emisi, jika perusahaan
menggunakan sb dana dari laba ditahan perusahaan
tidak perlu mengeluarkan biaya emisi.
Rumus: D
Kr = ---------- + g
P0
NURHAYATI F.E UNEJ 20
BIAYA MODAL RATA-RATA TERTIMBANG
Biaya modal rata-rata tertimbang atau “weighted
average cost of capital ” / WACC, disebut juga biaya
penggunaan modal secara keseluruhan (over-all cost
of capital).
Apabila proyek investasi, sumber dananya lebih dari satu
sumber atau kombinasi dari beberapa jenis sumber,
maka perlu diper-hitungkan keseluruhan biaya modal
tersebut. Penetapan bobot atau “weight ” dapat di
dasarkan: 1. Jumlah rupiah dari masing2 komponen
struktur modal.
2. Proporsi modal dalam struktur modal
yang dinyatakan dalam prosentase.
NURHAYATI F.E UNEJ 21
BIAYA MODAL RATA-RATA TERTIMBANG
Contoh: PT ABC mempunyai jumlah dana dan biaya
modal
sebagai berikut:
Sumber dana Jumlah COC
Obligasi Rp 400.000.000 21%
Saham Preferen Rp 300.000.000 18%
Saham Biasa Rp 900.000.000 16%
Pajak 30%
Diminta: berapa biaya rata2 tertimbang dari semua
sumber dana tersebut?

NURHAYATI F.E UNEJ 22


BIAYA MODAL RATA-RATA TERTIMBANG
Perhitungan biaya modal rata2 tertimbang:

Sumber Jumlah Kompo- Cost of Rata-rata


Dana (1) (Rp) sisi capital (5) =
(2) (3) (4) (3) x (4)
Obligasi 400.000.000 25% *) 14,7%**) 3,675%
Saham-
Preferen 300.000.000 18,75% 18% 3,375%
Saham-
Biasa 900.000.000 56,25% 16% 9,000%
1.600.000.000 100% 16,05%

NURHAYATI F.E UNEJ 23


BIAYA MODAL RATA-RATA TERTIMBANG
Biaya modal rata-rata tertimbang = 16,05%, sebagai
dasar cut of rate (tingkat pembatas ditolak atau
diterima suatu keputusan investasi).

*) Jumlah Oblisasi/Total sumber dana


= 400.000.000/1.600.000.000 x 100% = 25%
**) cost of capital
= biaya hutang setelah pajak x (1,0 – tingkat pajak)=
21% (1-0,3) =14,7%.

NURHAYATI F.E UNEJ 24


BIAYA MODAL RATA-RATA TERTIMBANG
Rumus WACC :
ka = (wd x kd) + (wp x kp ) +(ws x ks)

ka = biaya modal rata2 tertimbang


kd = komponen biaya hutang jangka panjang
kp = komponen biaya saham preferen
ks = komponen biaya modal sendiri / saham biasa
wd = bobot/prosentase/komposisi hutang jangka panjang
wp = bobot/prosentase/komposisi saham preferen
ws = bobot/prosentase/komposisi modal sendiri atau
saham biasa
ka = (25% x 14,7%) + (18,75% x 18%) + (56,25% x16%)
= 16,05% NURHAYATI F.E UNEJ 25
BIAYA MODAL RATA-RATA TERTIMBANG

Selama struktur modal masih sesuai target


dan selama biaya hutang setelah pajak
14,7%, biaya saham preferen tetap 18%,
dan biaya saham biasa tetap 16%, maka
biaya rata-rata tertimbang dari modal-
nya akan tetap 16,05%.

NURHAYATI F.E UNEJ 26


BIAYA MODAL MARGINAL
TERTIMBANG
WACC selalu berubah sepanjang terjadi
perubahan jumlah kebutuhan dana
perusahaan. Kebutuhan hutang jangka
panjang bertambah maka biaya modal rata2
akan berubah, dan kecenderungannya WACC
yang baru selalu meningkat. WACC yang baru
karena adanya adanya tambahan modal
disebut weighted marginal cost of capital
(WMCC/MCC).

NURHAYATI F.E UNEJ 27


BIAYA MODAL MARGINAL
TERTIMBANG
WMCC digunakan untuk mengevaluasi rencana
investasi jangkapanjang berikutnya. Untuk
menghitung MCC maka harus diketahui titik
patah (breaking point) pada setiap tingkat
WACC.
BPj = titik patah untuk sumber modal
AFj tertentu
BPj =
AFj = jumlah sumber modal j
Wj
Wj = prosentase dalam struktur
modal
NURHAYATI F.E UNEJ 28
BIAYA MODAL MARGINAL TERTIMBANG
Contoh: target struktur modal PT. ABC sebagai berikut:
Sumber Dana Komposisi Komponen
Biaya
Hutang RP 300.000.000,- 30% 10%
Saham preferen Rp 100.000.000,- 10% 12%
Modal sendiri Rp 600.000.000,- 60% 15%
Pajak 40% 100%
Biaya modal rata2 tertimbang, WACC= ka = 12%
ka = (wd x kd) + (wp x kp ) + (ws x ks)
=0,3 (10% x 1- 0,4=0,6)+ 0,1(12%)+0.6 x15%)
= 12%.
NURHAYATI F.E UNEJ 29
BIAYA MODAL MARGINAL TERTIMBANG
PT. ABC mengharapkan laba sebesar Rp 840.000.000,- ,
sesuai kebijakan perusahaan maka setengah dari laba
dibagikan sebagai dividen. Jadi laba ditahan pada
tahun yang bersangkutan sebesar Rp 420.000.000,-.

1) Titik patah laba ditahan =420.000.000/0,6 (=60%*)


= Rp 700.000.000,-
*Komposisi laba ditahan = 60%

NURHAYATI F.E UNEJ 30


BIAYA MODAL MARGINAL TERTIMBANG
Sehingga PT. ABC dapat menambah total modal
Rp 700.000.000,-yang terdiri dari:

Tambahan hutang 30% Rp 210.000.000,-


Saham Preferen 10% Rp 70.000.000,-
Modal sendiri dari laba ditahan 60% Rp 420.000.000,-
100% Rp 700.000.000,-

NURHAYATI F.E UNEJ 31


BIAYA MODAL MARGINAL TERTIMBANG
Nilai Rp 700.000.000,- merupakan titik patah laba
yang ditahan dan ini merupakan jumlah total
modal dimana terjadi patahan atau lonjakan
pada skedul MCC.
ka = (wd x kd) + (wp x kp ) + (ws x ks)
= 0,3 (10% x 0,6) + 0,1(12%) + 0.6 (15%)
= 12%.

NURHAYATI F.E UNEJ 32


BIAYA MODAL MARGINAL TERTIMBANG
2) Kemudian PT. ABC mendapatkan tambahan hutang
sebesar Rp 300.000.000,- dengan tingkat bunga
15%, dan kelebihan diatas jumlah tersebut dikenakan
bunga 20%.
Hal tersebut menimbulkan titik patah ke 2 pada skedul
MCC.
Titik patah = 300.000.000/0,3(=30%) = Rp
1.000.000.000,-
ka = (wd x kd) + (wp x kp ) + (ws x ks)
= 0,3 (15%x0,6) + 0,1(12%) + 0,6 (15%) = 12,9%

NURHAYATI F.E UNEJ 33


BIAYA MODAL MARGINAL
TERTIMBANG
3) WACC untuk hutang diatas Rp 1.000.000.000,-
dapat dihitung sebagai berikut:

ka = (wd x kd) + (wp x kp ) + (ws x ks)


= 0,3 ( 20% x0,6) + 0,1(12%) + 0,6 (15%) =13,8%

Diatas 300.000.000,- bunga sebesar 20%

NURHAYATI F.E UNEJ 34


BIAYA MODAL MARGINAL
TERTIMBANG
Gambar Skedul WMCC
WACC
(%)
WACC
13,8
WACC WMCC
13,8
12,9
WACC
/MCC
12,9 Titik Patah Titik Patah
12,0
12,0 laba ditahan hutang

0 700 1.000 Tambahan Modal Baru (dalam jutaan Rp)

NURHAYATI F.E UNEJ 35


BIAYA MODAL MARGINAL
TERTIMBANG
Sebagai patokan umum:
titik patah akan terjadi apabila biaya dari salah satu
komponen modal mengalami kenaikan, sehingga
akan banyak titik patah yang terjadi, bahkan
dalam batas tertentu, kita dapat menganggap bahwa
skedul MCC terdiri dari banyaknya titik patah yang
mengalami kenaikan secara terus menerus. Skedul
semacam ini nampak pada gambar berikut:

NURHAYATI F.E UNEJ 36


BIAYA MODAL MARGINAL
TERTIMBANG (WACC)

NURHAYATI F.E UNEJ 37


SKEDUL PELUANG INVESTASI (IOS)

Investment opportunity set /Schedule (IOS) adalah


grafik yang menyajikan peluang investasi perusahaan
yang diurut berdasarkan tingkat pengembalian
proyek.
Contoh: Direktur keuangan PT. ABC meminta manajer
pendanaan dan manajer penganggaran modal untuk
menyusun daftar dari berbagai proyek yang kiranya
layak untuk dilaksanakan.
Daftar ini memuat biaya dari setiap proyek, proyeksi
arus kas masuk bersih setiap tahun, umur proyek, dan
IRR.

NURHAYATI F.E UNEJ 38


SKEDUL PELUANG INVESTASI (IOS)
Kita asumsikan bahwa:
- semua proyek bersifat independen, dan
- risiko proyek-proyek tersebut sama dengan tingkat
risiko rata- rata dari aktiva perusahaan yang ada saat
ini.
Kemudian Manajer Keuangan mem-plot data IRR
sebagai skedul peluang investasi yang
memperlihatkan berapa besar dana yang dapat di
investasikan pada berbagai tingkat pengembalian.
Skedul proyek sebagai suatu skedul peluang investasi
sebagai berikut:

NURHAYATI F.E UNEJ 39


SKEDUL PELUANG INVESTASI (IOS)
Arus Kas Umur IRR, atau Tingkat
Masuk Proyek Diskonto yang
Proyek Biaya ($) Tahunan (Tahun) menjadikan NPV =0
A 200.000 $ 55.757 5 12,2 %
B 150.000 33.917 7 13,0
C 250.000 43.344 10 11,5
D 350.000 90.005 6 14,0
E 200.000 41.250 8 12,7
F 250.000 106.781 3 13,5

Anggaran Modal Optimal = $ 950.000

NURHAYATI F.E UNEJ 40


MENGGABUNGKAN WMCC DENGAN
SKEDUL PELUANG INVESTASI (IOS)
WMCC atau weighted marginal cost of capital
adalah biaya modal marjinal yaitu biaya modal
untuk setiap penambahan modal, atau biaya
dari tambahan rupiah terakhir kedalam modal
perusahaan.
Penggabungan WMCC dan IOS (Investment
Opportunity Schedule) nampak dalam gambar
berikut:

NURHAYATI F.E UNEJ 41


MENGGABUNGKAN WMCC DENGAN
SKEDUL PELUANG INVESTASI (IOS)
WACC(%)

14,0 D=14% WACC13,8


13,8 F=13,5 % WMCC
13,5 B=13,0 %
13,0 /MCC
12,9 WACC12,9
E=12,7 % A=12,2 %
12,0 C=11,5 %
WACC12,0 IOS

0 250 500 750 1.000 1.250 Jumlah Modal Baru yang diperoleh dan
Anggaran Modal yang Ditanamkan sepanjang Tahun tersebut
optimal $ 950.000. (Dalam Ribuan Dolar)
NURHAYATI F.E UNEJ 42
KETERBATASAN DANA/CAPITAL
RATIONING
Apabila dana atau modal dibatasi atau terbatas
sedangkan banyak alternatif proyek yang dapat
dijalankan maka harus dilakukan capital rationing
yaitu dipilih atau diprioritaskan proyek-proyek
tertentu sebatas dana yang tersedia.
Ada dua cara untuk memilih proyek yang
diprioritaskan yaitu dengan pendekatan NPV atau
pendekatan IRR.

NURHAYATI F.E UNEJ 43


KETERBATASAN DANA/CAPITAL
RATIONING
 Jadi proyek yang diterima dengan anggaran
optimal $ 950.000 adalah proyek D , F ,
dan B dengan total dana :
D  $ 350.000
F  $ 250.000
B  $ 150.000
$ 750.000,-, karena IRR-nya atau peluang
investasi diatas WMCC .
Sedangkan yang $ 200.000 ($950.000,- -
$750.000) merupakan Free cash Flow.

NURHAYATI F.E UNEJ 44

Anda mungkin juga menyukai