Anda di halaman 1dari 21

RANGKUMAN KEPUTUSAN INVESTASI

AKUNTANSI MANAJEMEN

AKUNTANSI C 2019
Anggota kelompok
1. Laksana Surya Gumelar (191600001)
2. Gresya Puspita Dewi (191600057)
3. Nabila Jasmine Farasya (191600136)
4. Regina Wijayanti (191600148)
5. Hanif Nur Rohmawati (191600187)
6. Nur Aricha Ribchatun Nikmah (191600200)
7. Meita Ais Vikadanty (191600228)
8. Fanny Hasna Banafsaj (191600216)

A. Pengertian Keputusan Investasi


Keputusan investasi adalah suatu keputusan dalam pengalokasian atau meletakkan
sejumlah dana pada jenis investasi tertentu agar mendatangkan keuntungan di masa
mendatang dengan jangka waktu tertentu. Keputusan investasi melibatkan waktu jangka
panjang, sehingga keputusan yang diambil harus dipertimbangkan dengan baik, karena
mempunyai konsekuensi berjangka pula. Keputusan investasi berkaitan dengan proses
pemilihan satu atau lebih alternatif investasi yang dinilai menguntungkan dari sejumlah
alternatif investasi yang tersedia bagi perusahaan. Hasil dari keputusan investasi yang
diambil oleh manajemen perusahaan akan tampak di neraca sisi aset, yaitu berupa aset
lancar dan aset tetap.

Proses keputusan investasi adalah pemahaman hubungan antara return harapan dan
risiko suatu investasi. Hubungan return risiko dan return harapan dari suatu investasi
merupakan hubungan yang searah dan linier. Artinya, semakin besar return harapan,
semakin besar pula tingkat risiko yang harus di pertimbangkan.

Berikut beberapa pengertian dan definisi keputusan investasi dari beberapa sumber buku:
Menurut Purnamasari, dkk (2009), keputusan investasi merupakan keputusan yang
menyangkut pengalokasian dana yang berasal dari dalam maupun dana yang berasal dari
luar perusahaan pada berbagai bentuk investasi.
• Menurut Wijaya dan Wibawa (2010), keputusan investasi adalah keputusan sebagai
komposisi antara aset yang dimiliki dan pilihan investasi di masa yang akan datang.
• Menurut Sutrisno (2003), keputusan investasi adalah keputusan yang sering
disebut capital budgeting, yakni keseluruhan proses perencanaan dan pengambilan
keputusan mengenai pengeluaran dan yang jangka waktu kembalinya dana tersebut
melebihi satu tahun atau berjangka panjang.
• Menurut Mulyadi (2006), keputusan investasi adalah suatu keputusan melepaskan
dana saat sekarang dengan harapan untuk menghasilkan arus dana masa datang
dengan jumlah yang lebih besar dari dana yang dilepaskan pada saat investasi awal.
Dengan keputusan investasi, berarti memberi jawaban atas bidang usaha apa yang
akan dimasuki, karena banyak alternatif investasi yang dapat dilaksanakan sehingga
kekayaan pemilik diharapkan dapat bertambah.
• Menurut Martono dan Harjito (2010), keputusan investasi merupakan keputusan
terhadap aset apa yang akan dikelola oleh perusahaan. Keputusan investasi
berpengaruh secara langsung terhadap besarnya rentabilitas investasi dan aliran kas
perusahaan untuk waktu-waktu yang akan datang.
• Menurut Pujiati dan Widanar (2009), keputusan investasi merupakan keputusan yang
dikeluarkan perusahaan terkait dengan kegiatan perusahaan untuk melepaskan
dana pada saat sekarang dengan harapan untuk menghasilkan arus dana masa
mendatang dengan jumlah yang lebih besar dari yang dilepaskan pada saat investasi
awal, sehingga harapan perusahaan untuk selalu tumbuh dan berkembang akan
semakin jelas dan terencana.

B. Dasar Keputusan Investasi


Dasar keputusan investasi terdiri dari tingkat return harapan, tingkat risiko serta hubungan
antara return dan risiko.
1. Return. Alasan utama orang melakukan investasi yaitu untuk mendapatkan keuntungan.
Pada konteks manajemen investasi, tingkat keuntungan investasi disebut dengan return.
Pada konteks manajemen investasi, perlu dibedakan antara return harapan (expected
return) dan return aktual atau yang terjadi (realized return). Return harapan adalah
tingkat return yang diantisipasi investor di masa datang. Sedangkan return yang terjadi
atau return aktual adalah tingkat return yang sudah didapatkan investor pada masa lalu.

2. Risiko. Hal wajar apabila investor mengharapkan return yang setinggi-tingginya dari
investasi yang dilakukannya. namun, ada hal penting yang harus selalu dipertimbangkan
yaitu berapa besar risiko yang harus ditanggung dari investasi tersebut. Umumnya
semakin besar risiko, maka semakin besar pula tingkat return harapan.

3. Hubungan Tingkat Risiko dan Return Harapan. Hubungan tingkat risiko dan return
harapan bersifat searah dan linier, artinya semakin besar risiko suatu aset, semakin
besar pula return harapan atas aset tersebut, begitu sebaliknya.

C. Metode Pengambilan Keputusan Investasi


✓ Metode Accounting Rate of Return (ARR)
Metode Accounting Rate of Return (ARR) mengukur besarnya tingkat keuntungan
dari investasi yang digunakan untuk memperoleh keuntungan tersebut. Penggunaan
metode ARR ini sangat sederhana, sehingga mudah untuk pengambilan keputusan.
Apabila besarnya ARR lebih besar daripada biaya investasi yang digunakan (biaya
modal) maka investasi tersebut layak untuk dilaksanakan, dan sebaliknya.

Metode ARR ini banyak kelemahan-nya, yaitu:


a. Mengabaikan nilai waktu dari uang;
b. Hanya menitikberatkan pada masalah akuntansi, sehingga kurang memperhatikan
data aliran kas dari investasi ;
c. Merupakan pendekatan jangka pendek dengan menggunakan angka rata-rata yang
dapat menyesatkan ;
d. Kurang memperhatikan lamanya investasi atau panjangnya jangka waktu investasi.
✓ Metode Payback Period (PBP)
Payback Period merupakan suatu periode yang diperlukan untuk menutup
kembali pengeluaran suatu investasi dengan menggunakan aliran kas masuk neto
(proceeds) yang diperoleh atau yang diterima.Keputusan Payback Period yaitu jika
payback period lebih kecil (<) dibanding dengan target kembalinya investasi berarti
investasi layak dilakukan, sedangkan jika lebih besar (>) berarti investasi tidak
layak.

✓ Metode Net Present Value (NPV)


NPV adalah selisih antara nilai sekarang dari Cash flow dengan nilai sekarang dari
investasi. Keputusan NPV yaitu jika selisih antara PV dari cash flow lebih besar (>) PV
dari investasi atau terdapat NPV positif berarti investasi layak dilaksanakan, sebaliknya
jika PV dari cash flow lebih kecil (<) PV dari investasi atau terdapat NPV negatif berarti
investasi tidak layak dilaksanakan.

✓ Metode Profitability Index (PI)


Metode Profitability Index atau Benefit Cost Ratio merupakan metode yang memiliki
hasil keputusan sama dengan metode NPV, berarti apabila suatu investasi diterima
dengan mengguna-kan metode NPV maka akan diterima pula jika dihitung
menggunakan metode Profitability Index . Keputusan metode PI yaitu jika PI lebih besar
(>) dari 1, maka investasi layak untuk dilaksanakan.

✓ Metode Internal Rate of Return (IRR)


Metode Internal Rate of Return (IRR) merupakan metode penilaian investasi untuk
mencari tingkat bunga (discount rate) yang dapat menyamakan antara present value
atau nilai sekarang dari aliran kas neto (Present Value of Proceeds) dengan present
value dari investasi (Initial Outlays).Keputusan metode IRR yaitu jika menggunakan IRR,
maka investasi akan diterima apabila besarnya IRR lebih besar daripada tingkat bunga
yang digunakan sebagai biaya modal, dan sebaliknya ditolak apabila IRR lebih kecil
daripada biaya modal yang digunakan.

D. Jenis – jenis Pengambilan Keputusan Investasi


Keputusan investasi modal berhubungan dengan proses perencanaan, penentuan
tujuan dan prioritas, pengaturan pembiayaan, dan penggunaan kriteria tertentu untuk
memilih aset jangka panjang. Proses pembuatan keputusan sering disebut dengan
penganggaran modal. Ada dua jenis penganggaran modal:
▪ Proyek independen adalah proyek yang jika diterima atau ditolak, tidak mempengaruhi
arus kas dari proyek lain. Contoh: keputusan Astra Internasional untuk membangun
pabrik baru Toyota tidak berpengaruh terhadap keputusan untuk membangun pabrik
Daihatsu.
▪ Proyek mutually exclusive adalah suatu proyek yang jika proyek diterima akan
membuat ditolaknya alternatif proyek lainnya. Misalnya: keputusan untuk meneruskan
penggunaan mesin manual atau menggantikannya dengan mesin yang terotomatisasi.

E. Fungsi Pengambilan Keputusan Investasi


Pengambilan Keputusan Investasi memiliki fungsi yaitu :
a. Mengalokasikan dana dalam bentuk investasi yang dapat menghasilkan laba di
masa yang akan datang
b. Membiayai dan dividen untuk suatu perusahaan
c. Menentukan investasi yang paling baik dan menguntungkan bagi perusahaan
d. Menentukan penanaman modal perusahaan pada aktiva riil maupun aktiva finansial
e. Menentukan investasi yang dananya berasal dari dalam perusahaan maupun luar
perusahaan dalam berbagai bentuk investasi yang menguntungkan.

F. Proses Keputusan Investasi


Proses keputusan investasi merupakan proses keputsan yang berkesimbungan (going
process) keputusan yang berjalan terus menerus sampai tercapai keputusan in-vestasi
terbaik. Tahap-tahap keputusan investasi meliputi lima tahap keputusan, yaitu:

1. Penentuan Tujuan Investasi.


Tahap pertama dalam proses keputusan investasi adalah penentuan tujuan investasi
yang akan dilakukan. Tujuan investasi masing-masing investor bisa berbeda-beda
tergantung pada investor yang membuat keputusan tersebut. Misalnya, lembaga dana
pensiun yang bertujuan yang memperoleh dana untuk membayar dana pensiun dana
pensiun nasabahnya di masa depan mungkin akan memi-lih akan memilih investasi portfolio
reksa dana. Sedangkan bagi institusipenyimpan dana seperti bank misalnya, mempunyai
tujuan untuk memperoleh return yang lebih tinggi di atas biaya investasi pada sekuritas yang
mudah diperdagangakan ataupun pada penyaluran kredit yang lebih beresiko tetapi
memberi harapan return tinggi.

2. Penentuan kebijakan investasi.


Tahap kedua ini merupakan tahap penentuan kebijakan untuk memenuhi tujuan
investasi yang telah ditetapkan. Tahap ini dimulai dengan penentuan keputusan alokasi
aset asset allocation decision). Keputusan ini me-nyangkut pendistribusian dana yang
dimiliki pada berbagai kelas aset yang tersedia (saham, obligasi, real estat ataupun
sekuritas luar negeri). Investor juga harus mem-perhatikan berbagai batasan yang
memperngaruhi kebijakan investasi seperti beberapa dananya yang dimiliki dan porsi
pendistribusian dana tersebut serta beban pajak pada pelaporan yang harus ditanggung.

3. Pemilihan strategi portfolio.


Strategi portofolio yang dipilih harus konsisten dengan dua tahap sebelumnya. Ada dua
strategi portofolio yang bisa dipilih, yaitu strategi portfolio aktif dan strategi portfolio pasif.
Strategi portofolio aktif meliputi kegiatan penggunaan informasi yang tersedia dan teknik-
teknik peramalan secara aktif untuk mencari kombinasi portofolio yang lebih baik yang
seiring dengan kinerja indeks pasar. Asumsi strategi pasif ini adalah bahwa semua informasi
yang tersedia akan diserap pasar dan direflesksikan pada harga saham.
Dengan strategi aktif, investor berusaha mengindentifikasikan saham-saham yang dia
pertimbangkan akan bagus di masa mendatang dengan kata lain, dia akan men-coba untuk
mencari winners. Sebaliknya denggan strategi pasif, investor dapat membeli reksa
dana (muntual fund).

4. Pemilihan Aset
Setelah strategi portofolio ditentukan, tahap selanjutnya adalah kepemilikan aset yang
akan dimasukkan dalam portofolio. Tahap ini membutuhkan evaluasi setiap keamanan yang
ingin Anda sertakan dalam portofolio.
Tujuan dari tahap ini adalah untuk menemukan kombinasi portofolio yang efisien, yaitu
portofolio yang menawarkan pengembalian yang diharapkan tertinggi
dengan tingkat risiko tertentu atau sebaliknya menawarkan pengembalian yang diharapkan
tertentu dengan tingkat risiko terendah.

5. Pengukuran dan eavaluasi kinerja portfolio.


Tahap ini merupakan tahap paling akhir dari proses keputusan investai. Meskipun
demikian, adalah salah kaprah jika kita langsung mengatakan bahwa ini adalah tahap
terakhir, karena sekali lagi, pro-ses keputusan investasi merupakan proses keputusan yang
berkesinambungan dan terus menerus. Artinya jika tahap pengukuran dan evaluasi kinerja
yang telah dilewati dan ternyata hasilnya kurang baik, maka proses keputusan investasi
harus dimulai lagi dari tahap pertama demikian seterusnya sampai dicapai keputusan
investasi yang paling optimal. Tahap pengukuran dan evaluasi kinerja in meliputi
pengukuran kinerja portfolio dan membandingkan hasil pengukuran tersebut dengan kinerja
portfolio dan pembandingan hasil pengukuran tersebut dengan kinerja portfolio melalui
proses benchmarking. Proses benchmarking ini biasanya dilakukan terhadap indeks
portofolio pasar, untuk mengetahui seberapa baik kinerja portfolio yang telah ditentukan
diban-dingkan dengan kinerja portfolio lainnya (portfolio pasar)

G. Contoh Kasus

(REGINA WIJAYANTI_191600148)
PT. HAYANG UNTUNG WAE merencanakan sebuah proyek investasi yang
diperkirakan menghabiskan dana sebesar Rp. 750.000.000,- Dana tersebut Rp.
100.000.000,- merupakan modal kerja dan sisanya modal tetap dengan nilai residu
diperkirakan sebesar Rp. 150.000.000,- dan mempunyai umur ekonomis 5 tahun. Proyeksi
penjualan selama usia ekonomis diperkirakan sebagai berikut :

Tahun 1 Rp. 400.000.000,-

Tahun 2 Rp. 450.000.000,-

Tahun 3 Rp. 500.000.000,-

Tahun 4 Rp. 550.000.000,-

Tahun 5 Rp. 600.000.000,-

Struktur biaya pada proyek ini adalah biaya variable 40% dan biaya tetap tunai selain
penyusutan sebesar Rp. 20.000.000,- per tahun. Pajak yang diperhitungkan 30% dan return
yang diharapkan 18%. Dari data tersebut apakah proyek investasi tersebut layak
dijalankan!(Gunakan 5 metode penilaian)

Keterangan Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5

Penjualan Rp.400.000 Rp.450.000 Rp.500.000 Rp.550.000 Rp.600.000


Biaya Rp.160.000 Rp.180.000 Rp.200.000 Rp.220.000 Rp.240.000
variabel

Biaya tetap Rp.20.000 Rp.20.000 Rp.20.000 Rp.20.000.000 Rp.20.000


tunai

Penyusutan Rp.100.000 Rp.100.000 Rp.100.000 Rp.100.000 Rp.100.000

Total biaya Rp.280.000 Rp.300.000 Rp.320.000 Rp.340.000 Rp.360.000

Laba sblm Rp.120.000 Rp.150.000 Rp.180.000 Rp.210.000 Rp.240.000


pajak

Pajak 30% Rp.36.000 Rp.45.000 Rp.54.000 Rp.63.000 Rp.72.000

Laba stlh Rp.84.000 Rp.105.000 Rp.126.000 Rp.147.000 Rp.168.000


pajak

Penyusutan Rp.100.000 Rp.100.000 Rp.100.000 Rp.100.000 Rp.100.000

Nilai residu - - - - Rp.150.000

Modal kerja - - - - Rp.100.000

Cashflow Rp.184.000 Rp.205.000 Rp.226.000 Rp.247.000 Rp.518.000

Jawaban :

Perhitungan laba setelah pajak dan cash flow.(000)


𝑖𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖−𝑚𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎−𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑟𝑒𝑠𝑖𝑑𝑢
Perhitungan penyusutan : 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑒𝑘𝑜𝑛𝑜𝑚𝑖𝑠

𝑅𝑝.750.000−𝑅𝑝.100.000−𝑅𝑝.150.000
5
= 𝑅𝑝. 100.000

Analisis kelayakan

1. Average Rate of Return


𝑅𝑝.84.000+𝑅𝑝.105.000+𝑅𝑝.147.000+𝑅𝑝.168.000
= 5
× 100
𝑅𝑝.750.000+𝑅𝑝.150.000
= = 18%
2

Karena tingkat keuntungan yang diharapkan sebesar 18% maka menurut metode ini
investasi layak untuk dijalankan.

2. Payback period
Investasi Rp. 750.000
Cashflow tahun 1 Rp. 184.000/Rp. 566.000
Cashflow tahun 2 Rp. 205.000/Rp. 361.000
Cashflow tahun 3 Rp. 226.000/Rp. 135.000
Cashflow tahun 4 Rp. 247.000/Rp. 135.000
Payback period = 3 tahun + Rp. 135.000/Rp. 247.000 x 12 bulan
= 3 tahun 7 bulan
Jika target kembalinya investasi 3 tahun 7 bulan, maka investasi ini layak karena
PBP lebih kecil disbanding dengan target kembalinya investasi.
3. NPV
Tabel perhitungan NPV
r = 18%
Tahun Cashflow Discount Factor Present value of
R = 18% cashflow

1 Rp. 184.000.000 0,847 Rp. 155.848.000

2 Rp. 205.000.000 0,718 Rp. 147.190.000

3 Rp. 226.000.000 0,609 Rp. 137.634.000

4 Rp. 247.000.000 0,516 Rp. 127.452.000

5 Rp. 518.000.000 0,437 Rp. 226.366.000

Total Present Rp. 794.490.000


value of cashflow
Present value of Rp. 750.000.000
investment
Rp. 44.490.000

Dengan menggunakan tingkat keuntungan yang diharapkan sebesar 18% ternyata


diperoleh NPV sebesar Rp. 44.490.000,- artinya dengan NPV positif maka proyek
investasi ini layak untuk dilaksanakan.
4. IRR
Tabel perhitungan NPV
r = 24%
Tahun Cashflow Discount Factor Present value of
R = 18% cashflow

1 Rp. 184.000.000 0,806 Rp. 148.304.000

2 Rp. 205.000.000 0,650 Rp. 133.250.000

3 Rp. 226.000.000 0,524 Rp. 118.424.000

4 Rp. 247.000.000 0,423 Rp. 104.481.000

5 Rp. 518.000.000 0,341 Rp. 176.638.000

Rp. 681.097.000

Total Present Rp. 750.000.000


value of cashflow
Present value of -Rp. 68.903.000
investment

Karena hasil perhitungan DF 18% hasilnya positif maka saya mencoba dengan DF
yang lebih besar yakni 24%.
Dengan demikian :
rr = 18%
NPVrr = Rp. 44.490.000
rt = 24%
TPVrr = Rp. 794.490.000
TPVrt = Rp. 681.097.000
IRR = rr + NPVrr/TPVrr – TPVrt x (rt - rr)
IRR = 18% + Rp. 44.490.000/ Rp. 794.490.000 - Rp. 681.097.000 x (24% - 18%)
= 20,35%
Karena IRR yang diperlukan lebih besar dibandingkan keuntungan yang diisyaratkan
maka proyek tersebut layak untuk dijalankan.

5. Profitability Index
PV of Cashflow
Profitability Index = investasi
PI = Rp. 794.490.000/ Rp. 750.000.000
= 1,06
Karena PI lebih besar dari 1 maka proyek dikatakan layak.

(FANNY HASNA BANAFSAJ_191600216)


Suatu investasi memerlukan biaya awal sebesar Rp 100.000 . Umur investasi adalah 5
tahun dengan arus kas sbb: Rp 30.000, Rp 30.000, Rp 40.000, Rp 30.000, Rp 50.000.
Anggaplah bahwa aktiva tersebut tidak memiliki nilai sisa setelah lima tahun dan semua
pendapatan yang di peroleh dalam satu tahun tertagih dalam tahun tersebut
Jawaban :
Total arus kas selama 5 thn = Rp 180.000
𝑅𝑝 180.000
Arus kas rata-rata = 5
= Rp 36.000
𝑅𝑝 100.000
Penyusutan rata- rata =
5
= Rp 20.000

Laba bersih rata-rata = Rp 36.000 – Rp 20.000

= Rp 16.000

Jika menggunakan laba bersih rata-rata dan investasi awal, maka tingkat pengembalian
akuntansi sebesar 16%

Jika investasi rata-rata digunakan sebagai pengganti investasi awal, maka tingkat
pengembalian akuntansi sebesar 32%

(LAKSANA SURGA GUMELAR_191600001)

Investasi ini mempunyai umur ekonomis 3 tahun dan mempunyai nilai residu
Rp.100.000.000,- Selama usia investasi mendapat EAT selama 3 tahun masingmasing Rp.
60.000.000,- tahun 1, Rp.80.000.000,- tahun 2 dan tahun 3, Rp 90.000.000,-

Maka
Diasumsikan bahwa keuntungan diharapkan sebesar 22% maka proyek ini dianggap layak
sebab ARR > dibandingkan dengan keuntungan yang diharapkan.

(NABILA JASMINE FARASYA_191600136)


Aloha Company ingin membeli mesin otomatis yang menggunakan teknologi komputerisasi
terbaru. Pembelian mesin otomatis tersebut memerlukan biaya sebesar Rp2.400.000,00.
Mesin tersebut dianggap memiliki umur ekonomis selama 5 tahun tanpa adanya nilai
residual. Setiap tahunnya, Aloha mengharapkan pendapatan kas sebesar Rp3.900.000,00
dan pengeluaran kas sebesar Rp3.000.000,00.

Diminta:

A. Hitunglah payback period untuk mesin otomatis tersebut!


B. Hitunglah ARR (accounting rate of return) dengan menggunakan (1) investasi awal dan
(2) investasi rata-rata!
C. Hitunglah NPV dengan asumsi tingkat return yang diharapkan 10%!
D. Hitungkah IRR mesin otomatis!
E. Apakah sebaiknya Aloha Company membeli mesin tersebut?

Jawab:

Arus kas bersih/tahun = arus kas masuk - arus kas keluar

= Rp3.900.000 - Rp3.000.000

= Rp900.000,00 per tahun

A. Payback period = Rp2.400.000/Rp900.000 per tahun


= 2,67 tahun
= 2 tahun 8 bulan
B. Penyusutan = Rp2.400.000/5 tahun = Rp480.000,00/tahun
Laba bersih = arus kas/tahun - penyusutan
= Rp900.000 - Rp480.000
= Rp420.000,00
(1) ARR (investasi awal) = Rp420.000/Rp2.400.000 = 17,5%
(2) ARR (investasi rata-rata) = Rp420.000/(Rp2.400.000/2) = 35%

C. NPV
(1) Menggunakan tingkat diskonto yang tersedia di tabel (faktor diskonto10%) atau
menghitung dengan kalkulator sesuai dengan rumus: CFt/(1 + i)
(2) Menggunakan faktor diskonto tunggal (koefisien anuitas)

Tahun Arus Kas Faktor Diskonto Nilai Sekarang


0 -Rp 2.400.000 1.00 -Rp 2.400.000
1 Rp 900.000 0.909 Rp 818.100
2 Rp 900.000 0.826 Rp 743.400
3 Rp 900.000 0.751 Rp 675.900
4 Rp 900.000 0.683 Rp 614.700
5 Rp 900.000 0.621 Rp 558.900
Total arus kas masuk Rp 3.411.000
NPV Rp. 1.011.000

Tahun Arus Kas Faktor Diskonto Nilai Sekarang


0 -Rp 2.400.000 1.000 -Rp 2.400.000
01-May Rp 900.000 3.791 Rp 3.411.000
NPV Rp. 1.011.000

D. IRR
IRR dalam investasi ini adalah tingkat suku bunga yang menyamakan antara 5 kali
arus kas tahunan Rp900.000,00 dengan investasi sebesar Rp2.400.000,00.
Dengan df sebagai faktor diskonto dan CF sebagai arus kas tahunan, maka
dihasilkan persamaan:
I - CF
(df) df = I/CF
= Rp2.400.000/Rp900.000
= 2,67
Diketahui bahwa faktor diskonto adalah 2,67. Selanjutnya karena investasi ini
mempunyai periode 5 tahun maka kita mencarinya di tabel diskonto pada baris
kelima. Kita temukan bahwa nilai 2,67 berada di antara nilai 2,745 (diskonto 24%)
dan 2,635 (diskonto 26%). Dengan demikian faktor diskonto dari investasi ini adalah
antara 24% - 26% dengan kecenderungan mendekati 26%

E. Dengan memperhatikan perhitungan terhadap return investasi dengan berbagai


metode, antara lain: periode pengembalian 2 tahun 8 bulan, ARR investasi awal 17,5
dan ARR investasi rata-rata 35%, NPV positif sebesar Rp1.011.000, IRR mendekati
26% (lebih besar dari return yang diharapkan, yaitu 10%), maka sebaiknya Aloha
Company membeli mesin otomatis tersebut.

(GRESYA PUSPITA DEWI_191600057)


A. Gambaran Umum
Modal Awal sebesar Rp. 5.000.000 untuk membeli peralatan dan
perlengkapan usaha. Setelah beberapa tahun kemudian mempunyai keuntungan
yang memadai untuk berinvestasi pada aktiva tetap yaitu membeli beberapa
tungku kompor serabi seharga kurang lebih Rp 3.000.000 estimasi umur
ekonomis 5 tahun. Investasi yang dilakukan adalah dengan tabungan pribadi tanpa
utang.

B. Perkiraan Aliran Kas Keluar


Perkiraan aliran kas keluar yaitu Rp.6.000.000. Perkiraan tersebut
dipergunakan untuk membeli tungku kompor 2 unit seharga Rp. 3.000.000. Berikut
penjelasan pada table 1.
Tabel 1.Perkiraan Aliran Kas Keluar.
Investasi Harga Satuan (Rp.) Unit Total Cost (Rp.)

Tungku Kompor 3.000.000 2 6.000.000

C. Perkiraan Aliran Kas Masuk


Tungku serabi diperkirakan dalam sehari tiap memproduksi 200-250 serabi
sehingga untuk pertahun menghasilkan 225 buah kali 360 hari adalah 80.000 buah
serabi untuk dua tungku maka diperkirakan 160.000 buah/tahun.

D. Estimasi Hasil Penjualan dari Investasi Aset Tetap


Penjualan hasil produksi serabi gulung akan menjadi arus penerimaan
(proceed) dalam usaha ini selama bisnis berjalan. Harga jual serabi tiap bijinya
adalah Rp 800,00. Berikut dijelaskan pada tabel 2.

Tabel 2. Estimasi Hasil Penjualan


Tahun Tungku Serabi

1 160.000 Buah

2 160.000 Buah

3 160.000 Buah

4 160.000 Buah

5 160.000 Buah

Jumlah 800.000 Buah

E. Analisis Data
Berdasarkan dari data, maka teknik analisis data metode Capital
Budgeting sebagai alat pengambilan keputusan antara lain sebagai berikut:
a) Average Rate of Return (ARR)
Kriteria kelayakan:
1) ARR yang diperoleh lebih besar dari ARR minimi maka proyek dapat
dilanjutkan atau diterima.
2) ARR yang diperoleh lebih kecil dari ARR minimum maka proyek
tidak dapat dilanjutkan atau proyek ditolak. ARR yang telah
ditentukan adalah 20%, hasil perhitungan ARR:

Laba Bersih Setelah Pajak Tahunan


𝐴𝑃𝑅 =
Investasi Rata−Rata

Rp. 75.960.000
𝐴𝑃𝑅 = x 100% = 126,6%
Rp. 6.000.000
Berdasarkan kriteria ARR, maka diperoleh analisa investasi sebesar
126.6%. Dari hasil tersebut, maka dapat diketahui bahwa ARR > ARR
minimum (126.6% > 20%). Maka proyek layak untuk dilaksanakan

b) Payback Period
Kriteria Kelayakan:
1) Proyek dapat dijalankan jika masa pemulihan modal investasi lebih
pendek dari usia ekonomis.
2) Proyek ditolak untuk dijalankan jika masa pemulihan modal investasi
lebih lama dibandingkan dengan usia ekonomisnya.
Perhitungan :

Nilai Ivestasi
𝑃𝑃 = x 1 Tahun
Kas Masuk Bersih

Rp. 6.000.000
𝑃𝑃 = x 12 = 5,13 Bulan
Rp. 14.032.000

Berdasarkan kriteria PP dengan umur ekonomisnya 5 tahun maka


diperoleh analisa investasi sebesar 5.13 bulan. Dari hasil tersebut
dapat diketahui bahwa proyek dapat dilaksanakan karena pemulihan
modal investasi lebih kecil dibandikan dengan umur ekonomis aktiva
tetap (5.13 bulan < 5 tahun)

c) Net Present Value (NPV)


Kriteria kelayakan:
1) Proyek diterima jika NPV bertanda positif (lebih dari 0)
2) Proyek ditolak jika NPV bertanda negatif (kurang dari 0)

Perhitungan:
Tabel 3. Net Preset Value (NPV)
Tahun Proceed DF (20%) Proceed NPV

1 Rp. 14.032.000 0,83 Rp. 11.693.000

2 Rp. 14.032.000 0,69 Rp. 9.744.000

3 Rp. 14.032.000 0,57 Rp. 8.120.000

4 Rp. 14.032.000 0,48 Rp. 6.767.000

5 Rp. 14.032.000 0,40 Rp. 5.639.000

Nilai Buku Rp. 200.000 0,40 Rp. 80.000

PV dari Proceed Rp. 47.682.000


PV dari Outlay Rp. 6.000.000
NVP Rp. 41.682.000
Berdasarkan kriteria NPV maka diperoleh analisa intvestasi
sebesar Rp. 41.682.000. Dari hasil tersebut maka investasi tersebut
layak dilaksanakan karena NPV bertanda positif (41.682.000> 0).

d) Profitability Index (PI)


Kriteria kelayakan:
1) Selama PI lebih besar dari 1 maka usulan proyek dapat diterima.
2) Selama PI lebih kecil dari 1 maka usulan proyek harus ditolak.
Perhitungan:

PV Kas Masuk
𝑃𝐼 =
PV Kas Keluar

Rp. 70.1600.000
𝑃𝐼 = = 11,69
Rp. 6.000.000

Berdasarkan kriteria PI maka diperoleh analisa investasi sebesar


11.69 > 1. Dari hasil tersebut maka investasi tersebut layak untuk
dilaksanakan karena memenuhi kriteria (11.69 > 1).

e) Intepretasi Hasil Penelitian


Intepretasi hasil penelitian merupakan hasil akhir dari peelitian yang
akan dijelaskan pada tabel 4.

Tabel 4. Hasil Penelitian.


No. Metode Hasil Keputusan

1 APR 126,6% > 20% Diterima

2 PP 5.13 Bulan < 5 Tahun Diterima

3 NVP 41.682.000 > 0 Diterima

4 PI 11.69 > 1 Diterima

Dari tabel 4 dapat diketahui bahwa metode Average Rate of Return (ARR),
Payback Period (PP), Net Present Value (NPV) dan Profitability Index
(PI) memberikan keputusan diterima. Artinya perusahaan serabi
Surakarta dapat melakukan investasi aktiva tetap sesuai dengan
perencanaan.

Berdasarkan perhitungan dan analisis hasil penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Berdasarkan kriteria Average Rate of Return (ARR) maka diperoleh hasil 126.6%.
Dari hasil tersebut maka investasi tersebut layak untuk dilaksanakan karena
memenuhi kriteria ARR yang diperoleh lebih besar dari ARR minimum (126.6 % >
20%).
2. Berdasarkan kriteria Payback Period (PP) maka diperoleh hasil 5.13 bulan. Dari
hasil tersebut maka investasi tersebut layak untuk dilaksanakan karena
memenuhi kriteria pemulihan modal investasi lebih kecil dari umur ekonomis aktiva
tetap (5.13 bulan < 5 tahun).
3. Berdasarkan kriteria Net Present Value (NPV) maka diperoleh hasil Rp. 41.682.000.
Dari hasil tersebut maka investasi tersebut layak untuk dilaksanakan karena
memenuhi criteria NPV bernilai positif (Rp. 41.682.000).
4. Berdasarkan kriteria Profitability Index (PI) maka diperoleh hasil 11.69. Dari hasil
tersebut maka investasi tersebut layak untuk dilaksanakan karena memenuhi kriteria
PI lebih besar dari 1 (11.69 > 1).

Berdasarkan kesimpulan penelitian, maka investor dapat melakukan investasi aktiva tetap
untuk memperoleh keuntungan. Hal tersebut didasarkan pada temuan harga Average Rate
of Return (ARR), Payback Period (PP), Net Present Value (NPV) dan Profitability Index (PI)
yang memenuhi syarat pengambilan keputusan.

(MEITA AIS VIKADANTY_191600228)


Sebuah perusahaan dihadapkan pada 2 usulan investasi

a. Investasi A memerlukan dana 100jt, akan memberikan keuntungan kas bersih 30jt/th
selama 5 tahun.

b. A memerlukan dana 100jt, akan b. Investasi B memeberlukan dana 50jt, akan


memberikan keuntungan kas bersih 16jt/th selama 5 tahun.

Perusahaan mensyaratkan keuntungan sebesar 10% setelah pajak. Pertanyaan :

a. Hitung NPV dan PI masing-masing proyek

b. Tentukan usulan investasi mana yang seharusnya diterima.

PVA = 30jt [(1+0,1)⁴ + (1+0,1)³ + (1+0,1)² + (1+0,1)¹]

PVA = 30jt (1,464+1,331+1,210+1,100)

PVA = 30jt x 5,105

NPVA = 153,150jt – 100jt

NPVA = 53,150jt

PVB = 16jt [(1+0,1)⁴+ [(1+0,1)³ + (1+0,1)² + (1+0,1)¹]

PVB = 16jt (1,464+1,331+1,210+1,100)

PVB = 16jt x 5,105

NPVB = 81,680jt – 50jt NPVB = 31,680jt

PIA = 153.150.000 / 100.000.000 = 1,53

PIB = 81. 680.000 / 50.000.000 = 1.63


Kesimpulan :

Kedua proyek PI diatas 1 maka dianggap layak dan Perusahaan memilih A karena akan
memberikan tambahan kekayaan riil lebih besar daripada B, yaitu Rp. 53.150.000. Jika
memilih B hanya Rp. 31.680.000.

(HANIF NUR ROHMAWATI_191600187)


Sebuah proyek membutuhkan investasi sebesar Rp. 40.000 dengan umur penggunaan 5
tahun tanpa nilai sisa, keuntungan netto setelah pajak dari proyek tersebut adalah :

Tahun EAT

1 8.000

2 7.000

3 6.000

4 5.000

5 4.000

Tingkat bunga yang berlaku adalah 10%. Dari data tersebut diatas hitunglah :

1. ARR atas dasar Initial Invesment


2. Payback Period
3. Net Present Value
4. Profitability Index
5. IRR

Ditentukan :

Io = 40.000

CoC = 10%

UE = 5 Tahun

Ditanya :

1. ARR atas dasar Initial Invesment


2. Payback Period
3. Net Present Value
4. Profitability Index
5. IRR

Jawab :

1. ARR atas dasar Initial Investment


NI = 8.000 + 7.000 + 6.000 + 5.000 + 4.000
= 30.000
ARR = NI / Io x 100%
ARR = 30.000/40.000 x 100%
= 75%
Hasil Perhitungan ARR didapat 75% lebih besar dari CoC 10%, maka sebaiknya
usulan proyek tersebut diterima.

2. Payback Period
Depresiasi = (Io – SV) / UE
Depresiasi = ( 40.000 – 0 ) / 5
= 8.000 per tahun

PROCEED = EAT + DEP


Tahun EAT Dep. Proceed

1 8.000 8.000 16.000

2 7.000 8.000 15.000

3 6.000 8.000 14.000

4 5.000 8.000 13.000

5 4.000 8.000 12.000

Total Investasi Rp. 40.000


Proceed Tahun 1 Rp. 16.000 (-)
Rp. 24.000
Proceed Tahun 2 Rp. 15.000 (-)
Rp. 9.000
Payback Periode = 2 Tahun, ( 9.000 / 14.000 ) x 12 bulan
= 2 Tahun, 8 bulan
Karena Payback Period didapat lebih pendek dari umur ekonomis proyek, maka
sebaiknya usulan proyek tersebut dapat diterima karena menguntungkan.

3. NET PRESENT VALUE


Tahun EAT Dep. Proceed DF 10% PV of
Proceed

1 8.000 8.000 16.000 0.909 14.544

2 7.000 8.000 15.000 0.826 12.390

3 6.000 8.000 14.000 0.751 10.514

4 5.000 8.000 13.000 0.683 8.879

5 4.000 8.000 12.000 0.621 7.452

PV of Proceed 53.779

PV of Outlays 40.000 (-)

NPV 13.779

Karena hasil NPV didapat positif, maka sebaiknya usulan proyek tersebut dapat
diterima.
4. Profitability Index (PI)
PI = PV of Proceed / PV of Outlays
PI = 53.779 / 40.000
PI = 1.34
Dari hasil perhitungan diatas, PI didapat 1,34 lebih besar dari 1, sehingga usulan
proyek tersebut dapat diterima.

5. IRR ( Internal Rate of Return )

Langkah pertama kita akan mencoba menggunakan tingkat bunga 22%, maka
perhitungan IRR nampak sebagai berikut :

Tahun EAT Dep. Proceed DF 22% PV of


Proceed

1 8.000 8.000 16.000 0.820 13.120

2 7.000 8.000 15.000 0.672 10.080

3 6.000 8.000 14.000 0.551 7.714

4 5.000 8.000 13.000 0.451 5.863

5 4.000 8.000 12.000 0.370 4.440

PV of Proceed 41.212

PV of Outlays 40.000 (-)

NPV 1.217

Dari perhitungan diatas didapat NPV adalah positif, maka kita akan coba lagi
dengan menggunakan tingkat bunga yang lebih tinggi yaitu 24% :

Tahun EAT Dep. Proceed DF 24% PV of


Proceed

1 8.000 8.000 16.000 0.806 12.896

2 7.000 8.000 15.000 0.650 9.750

3 6.000 8.000 14.000 0.524 7.336

4 5.000 8.000 13.000 0.423 5.499

5 4.000 8.000 12.000 0.341 4.092

PV of Proceed 39.573

PV of Outlays 40.000 (-)

NPV - 427
Dari hasil perhitungan diatas NPV didapat negatif maka kita coba lagi, dengan
menggunakan tingkat bunga 23% maka perhitungan sebagai berikut :

Tahun EAT Dep. Proceed DF 23% PV of


Proceed

1 8.000 8.000 16.000 0.813 13.008

2 7.000 8.000 15.000 0.661 9.915

3 6.000 8.000 14.000 0.537 7.518

4 5.000 8.000 13.000 0.437 5.681

5 4.000 8.000 12.000 0.355 4.260

PV of Proceed 40.382

PV of Outlays 40.000 (-)

NPV 382

Jadi dengan demikian, IRR sebenarnya terletak antara discount rate 23% dan
24%, maka untuk mendapatkan IRR yang dicari, maka hal tersebut dilakukan
dengan interpolasi :

Discount Rate PV of Proceed

23% 40.382

24% (-) 39.573 (-)

1% 809

Pada discount rate (I) 23%

PV of Proceed 40.382

PV of Outlays 40.000 (-)

Perbedaan 382

Persentase Perbedaan = (382 / 809) x 1%

= 0,47%

Jadi IRR yang dicari adalah = 23% + 0,47%

= 23,47%

Dari hasil perhitungan diatas didapat IRR sebesar 23,47% lebih besar dari pada cost of
capital 10%, maka sebaiknya usulan proyek tersebut diterima karena menguntungkan.

(NUR ARICHA RIBCHATUN NIKMAH_191600200)


PT. DUTA merencanakan sebuah proyek investasi yang di perkirakan akan menghabiskan
dana sebesar Rp. 750.000.000 Dana tersebut Rp. 100.000.000 merupakan modal kerja dan
sisanya modal tetap dengan nilai residu diperkirakan sebesar Rp.150.000.000 dan
mempunyai umur ekonomis 5 tahun. Proyeksi penjualan selama usia ekonomis diperkirakan
sebagai berikut :

Tahun 1 Rp.400.000.000

Tahun 2 Rp.450.000.000

Tahun 3 Rp.500.000.000

Tahun 4 Rp.550.000.000

Tahun 5 Rp.600.000.000

Struktur biaya pada proyek ini adalah biaya variabel 40% dan biaya tetap tunai selain
penyusutan sebesar Rp.20.000.000 pertahun. Pajak yang di perhitungkan 30% dan retur
yang diharapkan 18%. Dari data tersebut apakah proyek investasi tersebut layak dijalankan.
(gunakan 4 metode penilaian )

PENYELESAIAN :

Perhitungan laba setelah pajak dan cashflow

keterangan tahun 1 tahun 2 tahun 3 tahun 4 tahun 5


penjualan Rp 400.000 Rp 450.000 Rp 500.000 Rp 550.000 Rp 600.000
biaya variabel Rp 160.000 Rp 180.000 Rp 200.000 Rp 220.000 Rp 240.000
Rp
biaya tetap tunai
Rp 20.000 20.000 Rp 20.000 Rp 20.000 Rp 20.000
penyusutan Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000
TOTAL BIAYA Rp 280.000 Rp 300.000 Rp 320.000 Rp 340.000 Rp 360.000
laba sblm pajak Rp 120.000 Rp 150.000 Rp 180.000 Rp 210.000 Rp 240.000
Rp
pajak 30%
Rp 36.000 45.000 Rp 54.000 Rp 63.000 Rp 72.000
laba setelah pajak Rp 84.000 Rp 105.000 Rp 126.000 Rp 147.000 Rp 168.000
penyusutan Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000
Rp Rp
nilai residu
Rp - - Rp - Rp 150.000
Rp Rp
modal kerja
Rp - - Rp - Rp 100.000
CASH FLOW Rp 184.000 Rp 205.000 Rp 226.000 Rp 247.000 Rp 518.000

Analisis Kelayakan :

1 Accounting rate of retrun

ARR = Rp. 84.000 + Rp. 105.000 + Rp.126.000 + Rp. 168.000/5

Rp.750.000 + Rp.150.0 X 100%


2

= 28%

Karena tingkat keuntungan yang diharapakan sebesar 18%, maka menurut metode ini
investasi layak untuk dijalankan.

2 payback period

Investari Rp.750.000

Cashflow th1 Rp.184.000

Rp.566.000

Cashflow th2 Rp.205.000

Rp.361.000

Cashflow th3 Rp.226.000

Rp. 135.000

Cashflow th4 Rp. 247.000

Payback priode = 3 tahun + Rp. 135.000 X 1th

Rp. 247.000

= 3,55 tahun / 4 tahun

Jika target kembalinya investasi 4 tahun, maka investasi ini layak, karena PBP lebih kecil
dibandingkan target kembalinya investasi.

3 Net Present Value

Tabel Perhitungan Net Present Value r = 18%


discount factor
tahun cashflow R=18% present value of cashflow
1 Rp 184.000.000 0,847 Rp 155.848.000
2 Rp 205.000.000 0,718 Rp 147.190.000
3 Rp 226.000.000 0,609 Rp 137.634.000
4 Rp 247.000.000 0,516 Rp 127.452.000
5 Rp 518.000.000 0,437 Rp 226.366.000
Total Present Value Of Cashflow Rp 794.490.000
Present Value Of Investment Rp 750.000.000
Rp 44.490.000

Dengan menggunakan tingkat keuntungan yang diharapkan sebesar 18% ternyata diperoleh
NPV sebesar Rp. 44.490.000 artinya dengan NPV positif maka proyek investasi ini layak
untuk dilaksanakan.

4 internal Rate Of Return


Tabel Perhitungan Net Present Value r = 24%
discount factor
tahun cashflow R=24% present value of cashflow
1 Rp 184.000.000 0,806 Rp 148.304.000
2 Rp 205.000.000 0,650 Rp 133.250.000
3 Rp 226.000.000 0,524 Rp 118.424.000
4 Rp 247.000.000 0,423 Rp 104.481.000
5 Rp 518.000.000 0,314 Rp 176.638.000
Total Present Value Of Cashflow Rp 681.097.000
Present Value Of Investment Rp 750.000.000
-Rp 68.903.000

Anda mungkin juga menyukai