AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI C 2019
Anggota kelompok
1. Laksana Surya Gumelar (191600001)
2. Gresya Puspita Dewi (191600057)
3. Nabila Jasmine Farasya (191600136)
4. Regina Wijayanti (191600148)
5. Hanif Nur Rohmawati (191600187)
6. Nur Aricha Ribchatun Nikmah (191600200)
7. Meita Ais Vikadanty (191600228)
8. Fanny Hasna Banafsaj (191600216)
Proses keputusan investasi adalah pemahaman hubungan antara return harapan dan
risiko suatu investasi. Hubungan return risiko dan return harapan dari suatu investasi
merupakan hubungan yang searah dan linier. Artinya, semakin besar return harapan,
semakin besar pula tingkat risiko yang harus di pertimbangkan.
Berikut beberapa pengertian dan definisi keputusan investasi dari beberapa sumber buku:
Menurut Purnamasari, dkk (2009), keputusan investasi merupakan keputusan yang
menyangkut pengalokasian dana yang berasal dari dalam maupun dana yang berasal dari
luar perusahaan pada berbagai bentuk investasi.
• Menurut Wijaya dan Wibawa (2010), keputusan investasi adalah keputusan sebagai
komposisi antara aset yang dimiliki dan pilihan investasi di masa yang akan datang.
• Menurut Sutrisno (2003), keputusan investasi adalah keputusan yang sering
disebut capital budgeting, yakni keseluruhan proses perencanaan dan pengambilan
keputusan mengenai pengeluaran dan yang jangka waktu kembalinya dana tersebut
melebihi satu tahun atau berjangka panjang.
• Menurut Mulyadi (2006), keputusan investasi adalah suatu keputusan melepaskan
dana saat sekarang dengan harapan untuk menghasilkan arus dana masa datang
dengan jumlah yang lebih besar dari dana yang dilepaskan pada saat investasi awal.
Dengan keputusan investasi, berarti memberi jawaban atas bidang usaha apa yang
akan dimasuki, karena banyak alternatif investasi yang dapat dilaksanakan sehingga
kekayaan pemilik diharapkan dapat bertambah.
• Menurut Martono dan Harjito (2010), keputusan investasi merupakan keputusan
terhadap aset apa yang akan dikelola oleh perusahaan. Keputusan investasi
berpengaruh secara langsung terhadap besarnya rentabilitas investasi dan aliran kas
perusahaan untuk waktu-waktu yang akan datang.
• Menurut Pujiati dan Widanar (2009), keputusan investasi merupakan keputusan yang
dikeluarkan perusahaan terkait dengan kegiatan perusahaan untuk melepaskan
dana pada saat sekarang dengan harapan untuk menghasilkan arus dana masa
mendatang dengan jumlah yang lebih besar dari yang dilepaskan pada saat investasi
awal, sehingga harapan perusahaan untuk selalu tumbuh dan berkembang akan
semakin jelas dan terencana.
2. Risiko. Hal wajar apabila investor mengharapkan return yang setinggi-tingginya dari
investasi yang dilakukannya. namun, ada hal penting yang harus selalu dipertimbangkan
yaitu berapa besar risiko yang harus ditanggung dari investasi tersebut. Umumnya
semakin besar risiko, maka semakin besar pula tingkat return harapan.
3. Hubungan Tingkat Risiko dan Return Harapan. Hubungan tingkat risiko dan return
harapan bersifat searah dan linier, artinya semakin besar risiko suatu aset, semakin
besar pula return harapan atas aset tersebut, begitu sebaliknya.
4. Pemilihan Aset
Setelah strategi portofolio ditentukan, tahap selanjutnya adalah kepemilikan aset yang
akan dimasukkan dalam portofolio. Tahap ini membutuhkan evaluasi setiap keamanan yang
ingin Anda sertakan dalam portofolio.
Tujuan dari tahap ini adalah untuk menemukan kombinasi portofolio yang efisien, yaitu
portofolio yang menawarkan pengembalian yang diharapkan tertinggi
dengan tingkat risiko tertentu atau sebaliknya menawarkan pengembalian yang diharapkan
tertentu dengan tingkat risiko terendah.
G. Contoh Kasus
(REGINA WIJAYANTI_191600148)
PT. HAYANG UNTUNG WAE merencanakan sebuah proyek investasi yang
diperkirakan menghabiskan dana sebesar Rp. 750.000.000,- Dana tersebut Rp.
100.000.000,- merupakan modal kerja dan sisanya modal tetap dengan nilai residu
diperkirakan sebesar Rp. 150.000.000,- dan mempunyai umur ekonomis 5 tahun. Proyeksi
penjualan selama usia ekonomis diperkirakan sebagai berikut :
Struktur biaya pada proyek ini adalah biaya variable 40% dan biaya tetap tunai selain
penyusutan sebesar Rp. 20.000.000,- per tahun. Pajak yang diperhitungkan 30% dan return
yang diharapkan 18%. Dari data tersebut apakah proyek investasi tersebut layak
dijalankan!(Gunakan 5 metode penilaian)
Jawaban :
𝑅𝑝.750.000−𝑅𝑝.100.000−𝑅𝑝.150.000
5
= 𝑅𝑝. 100.000
Analisis kelayakan
Karena tingkat keuntungan yang diharapkan sebesar 18% maka menurut metode ini
investasi layak untuk dijalankan.
2. Payback period
Investasi Rp. 750.000
Cashflow tahun 1 Rp. 184.000/Rp. 566.000
Cashflow tahun 2 Rp. 205.000/Rp. 361.000
Cashflow tahun 3 Rp. 226.000/Rp. 135.000
Cashflow tahun 4 Rp. 247.000/Rp. 135.000
Payback period = 3 tahun + Rp. 135.000/Rp. 247.000 x 12 bulan
= 3 tahun 7 bulan
Jika target kembalinya investasi 3 tahun 7 bulan, maka investasi ini layak karena
PBP lebih kecil disbanding dengan target kembalinya investasi.
3. NPV
Tabel perhitungan NPV
r = 18%
Tahun Cashflow Discount Factor Present value of
R = 18% cashflow
Rp. 681.097.000
Karena hasil perhitungan DF 18% hasilnya positif maka saya mencoba dengan DF
yang lebih besar yakni 24%.
Dengan demikian :
rr = 18%
NPVrr = Rp. 44.490.000
rt = 24%
TPVrr = Rp. 794.490.000
TPVrt = Rp. 681.097.000
IRR = rr + NPVrr/TPVrr – TPVrt x (rt - rr)
IRR = 18% + Rp. 44.490.000/ Rp. 794.490.000 - Rp. 681.097.000 x (24% - 18%)
= 20,35%
Karena IRR yang diperlukan lebih besar dibandingkan keuntungan yang diisyaratkan
maka proyek tersebut layak untuk dijalankan.
5. Profitability Index
PV of Cashflow
Profitability Index = investasi
PI = Rp. 794.490.000/ Rp. 750.000.000
= 1,06
Karena PI lebih besar dari 1 maka proyek dikatakan layak.
= Rp 16.000
Jika menggunakan laba bersih rata-rata dan investasi awal, maka tingkat pengembalian
akuntansi sebesar 16%
Jika investasi rata-rata digunakan sebagai pengganti investasi awal, maka tingkat
pengembalian akuntansi sebesar 32%
Investasi ini mempunyai umur ekonomis 3 tahun dan mempunyai nilai residu
Rp.100.000.000,- Selama usia investasi mendapat EAT selama 3 tahun masingmasing Rp.
60.000.000,- tahun 1, Rp.80.000.000,- tahun 2 dan tahun 3, Rp 90.000.000,-
Maka
Diasumsikan bahwa keuntungan diharapkan sebesar 22% maka proyek ini dianggap layak
sebab ARR > dibandingkan dengan keuntungan yang diharapkan.
Diminta:
Jawab:
= Rp3.900.000 - Rp3.000.000
C. NPV
(1) Menggunakan tingkat diskonto yang tersedia di tabel (faktor diskonto10%) atau
menghitung dengan kalkulator sesuai dengan rumus: CFt/(1 + i)
(2) Menggunakan faktor diskonto tunggal (koefisien anuitas)
D. IRR
IRR dalam investasi ini adalah tingkat suku bunga yang menyamakan antara 5 kali
arus kas tahunan Rp900.000,00 dengan investasi sebesar Rp2.400.000,00.
Dengan df sebagai faktor diskonto dan CF sebagai arus kas tahunan, maka
dihasilkan persamaan:
I - CF
(df) df = I/CF
= Rp2.400.000/Rp900.000
= 2,67
Diketahui bahwa faktor diskonto adalah 2,67. Selanjutnya karena investasi ini
mempunyai periode 5 tahun maka kita mencarinya di tabel diskonto pada baris
kelima. Kita temukan bahwa nilai 2,67 berada di antara nilai 2,745 (diskonto 24%)
dan 2,635 (diskonto 26%). Dengan demikian faktor diskonto dari investasi ini adalah
antara 24% - 26% dengan kecenderungan mendekati 26%
1 160.000 Buah
2 160.000 Buah
3 160.000 Buah
4 160.000 Buah
5 160.000 Buah
E. Analisis Data
Berdasarkan dari data, maka teknik analisis data metode Capital
Budgeting sebagai alat pengambilan keputusan antara lain sebagai berikut:
a) Average Rate of Return (ARR)
Kriteria kelayakan:
1) ARR yang diperoleh lebih besar dari ARR minimi maka proyek dapat
dilanjutkan atau diterima.
2) ARR yang diperoleh lebih kecil dari ARR minimum maka proyek
tidak dapat dilanjutkan atau proyek ditolak. ARR yang telah
ditentukan adalah 20%, hasil perhitungan ARR:
Rp. 75.960.000
𝐴𝑃𝑅 = x 100% = 126,6%
Rp. 6.000.000
Berdasarkan kriteria ARR, maka diperoleh analisa investasi sebesar
126.6%. Dari hasil tersebut, maka dapat diketahui bahwa ARR > ARR
minimum (126.6% > 20%). Maka proyek layak untuk dilaksanakan
b) Payback Period
Kriteria Kelayakan:
1) Proyek dapat dijalankan jika masa pemulihan modal investasi lebih
pendek dari usia ekonomis.
2) Proyek ditolak untuk dijalankan jika masa pemulihan modal investasi
lebih lama dibandingkan dengan usia ekonomisnya.
Perhitungan :
Nilai Ivestasi
𝑃𝑃 = x 1 Tahun
Kas Masuk Bersih
Rp. 6.000.000
𝑃𝑃 = x 12 = 5,13 Bulan
Rp. 14.032.000
Perhitungan:
Tabel 3. Net Preset Value (NPV)
Tahun Proceed DF (20%) Proceed NPV
PV Kas Masuk
𝑃𝐼 =
PV Kas Keluar
Rp. 70.1600.000
𝑃𝐼 = = 11,69
Rp. 6.000.000
Dari tabel 4 dapat diketahui bahwa metode Average Rate of Return (ARR),
Payback Period (PP), Net Present Value (NPV) dan Profitability Index
(PI) memberikan keputusan diterima. Artinya perusahaan serabi
Surakarta dapat melakukan investasi aktiva tetap sesuai dengan
perencanaan.
Berdasarkan perhitungan dan analisis hasil penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Berdasarkan kriteria Average Rate of Return (ARR) maka diperoleh hasil 126.6%.
Dari hasil tersebut maka investasi tersebut layak untuk dilaksanakan karena
memenuhi kriteria ARR yang diperoleh lebih besar dari ARR minimum (126.6 % >
20%).
2. Berdasarkan kriteria Payback Period (PP) maka diperoleh hasil 5.13 bulan. Dari
hasil tersebut maka investasi tersebut layak untuk dilaksanakan karena
memenuhi kriteria pemulihan modal investasi lebih kecil dari umur ekonomis aktiva
tetap (5.13 bulan < 5 tahun).
3. Berdasarkan kriteria Net Present Value (NPV) maka diperoleh hasil Rp. 41.682.000.
Dari hasil tersebut maka investasi tersebut layak untuk dilaksanakan karena
memenuhi criteria NPV bernilai positif (Rp. 41.682.000).
4. Berdasarkan kriteria Profitability Index (PI) maka diperoleh hasil 11.69. Dari hasil
tersebut maka investasi tersebut layak untuk dilaksanakan karena memenuhi kriteria
PI lebih besar dari 1 (11.69 > 1).
Berdasarkan kesimpulan penelitian, maka investor dapat melakukan investasi aktiva tetap
untuk memperoleh keuntungan. Hal tersebut didasarkan pada temuan harga Average Rate
of Return (ARR), Payback Period (PP), Net Present Value (NPV) dan Profitability Index (PI)
yang memenuhi syarat pengambilan keputusan.
a. Investasi A memerlukan dana 100jt, akan memberikan keuntungan kas bersih 30jt/th
selama 5 tahun.
NPVA = 53,150jt
Kedua proyek PI diatas 1 maka dianggap layak dan Perusahaan memilih A karena akan
memberikan tambahan kekayaan riil lebih besar daripada B, yaitu Rp. 53.150.000. Jika
memilih B hanya Rp. 31.680.000.
Tahun EAT
1 8.000
2 7.000
3 6.000
4 5.000
5 4.000
Tingkat bunga yang berlaku adalah 10%. Dari data tersebut diatas hitunglah :
Ditentukan :
Io = 40.000
CoC = 10%
UE = 5 Tahun
Ditanya :
Jawab :
2. Payback Period
Depresiasi = (Io – SV) / UE
Depresiasi = ( 40.000 – 0 ) / 5
= 8.000 per tahun
PV of Proceed 53.779
NPV 13.779
Karena hasil NPV didapat positif, maka sebaiknya usulan proyek tersebut dapat
diterima.
4. Profitability Index (PI)
PI = PV of Proceed / PV of Outlays
PI = 53.779 / 40.000
PI = 1.34
Dari hasil perhitungan diatas, PI didapat 1,34 lebih besar dari 1, sehingga usulan
proyek tersebut dapat diterima.
Langkah pertama kita akan mencoba menggunakan tingkat bunga 22%, maka
perhitungan IRR nampak sebagai berikut :
PV of Proceed 41.212
NPV 1.217
Dari perhitungan diatas didapat NPV adalah positif, maka kita akan coba lagi
dengan menggunakan tingkat bunga yang lebih tinggi yaitu 24% :
PV of Proceed 39.573
NPV - 427
Dari hasil perhitungan diatas NPV didapat negatif maka kita coba lagi, dengan
menggunakan tingkat bunga 23% maka perhitungan sebagai berikut :
PV of Proceed 40.382
NPV 382
Jadi dengan demikian, IRR sebenarnya terletak antara discount rate 23% dan
24%, maka untuk mendapatkan IRR yang dicari, maka hal tersebut dilakukan
dengan interpolasi :
23% 40.382
1% 809
PV of Proceed 40.382
Perbedaan 382
= 0,47%
= 23,47%
Dari hasil perhitungan diatas didapat IRR sebesar 23,47% lebih besar dari pada cost of
capital 10%, maka sebaiknya usulan proyek tersebut diterima karena menguntungkan.
Tahun 1 Rp.400.000.000
Tahun 2 Rp.450.000.000
Tahun 3 Rp.500.000.000
Tahun 4 Rp.550.000.000
Tahun 5 Rp.600.000.000
Struktur biaya pada proyek ini adalah biaya variabel 40% dan biaya tetap tunai selain
penyusutan sebesar Rp.20.000.000 pertahun. Pajak yang di perhitungkan 30% dan retur
yang diharapkan 18%. Dari data tersebut apakah proyek investasi tersebut layak dijalankan.
(gunakan 4 metode penilaian )
PENYELESAIAN :
Analisis Kelayakan :
= 28%
Karena tingkat keuntungan yang diharapakan sebesar 18%, maka menurut metode ini
investasi layak untuk dijalankan.
2 payback period
Investari Rp.750.000
Rp.566.000
Rp.361.000
Rp. 135.000
Rp. 247.000
Jika target kembalinya investasi 4 tahun, maka investasi ini layak, karena PBP lebih kecil
dibandingkan target kembalinya investasi.
Dengan menggunakan tingkat keuntungan yang diharapkan sebesar 18% ternyata diperoleh
NPV sebesar Rp. 44.490.000 artinya dengan NPV positif maka proyek investasi ini layak
untuk dilaksanakan.