Anda di halaman 1dari 64

ANALISIS PENILAIAN

INVESTASI

Riko Sutriyadi, SE., M.Ak


PENDAHULUAN

 Keputusan investasi yang dilakukan perusahaan


sangat penting artinya bagi kelangsungan hidup
perusahaan, karena keputusan investasi
menyangkut dana yang digunakan untuk
investasi, jenis investasi yang akan dilakukan,
pengembalian investasi dan resiko investasi
yang mungkin timbul.

 Untuk menganalisis keputusan usulan investasi


atau proyek investasi (layak atau tidak
dilaksanakan), konsep yang digunakan adalah
konsep aliran kas bukan konsep laba.
Penganggaran Barang Modal (Capital Budgeting)
Adalah proses perencanaan pengeluaran untuk aktiva yang diharapkan
akan digunakan lebih dari satu tahun.
Pengganggaran modal mempunyai arti yang sangat penting bagi
perusahaan :
1. Dana yang telah dikeluarkan akan terikat dalam jangka waktu yang
lama, sehingga perlu diperhitungkan secara cermat dan berhati-
hati apakah proyek tersebut memberikan keuntungan atau tidak.
2. Dana harus diperhitungkan secara tepat, karena bila dana yang
tersedia melebihi kebutuhan investasi akan menimbulkan beban
tetap, dan kalau kurang maka proses produksi terganggu
Lima hal penting proses penganggaran modal:
3. Pembuatan proposal  Dibuat berbagai tingkat organisasi
perusahaan
4. Menganalisa dan mengevaluasi  Rekomendasi
5. Pengambilan keputusan  tingkat Direksi  Manager  Pimpinan
proyek
6. Pelaksanaan  Jika proposal disetujui
7. Tindak lanjut  Monitoring
Klasifikasi Proyek
 Penggantian : Kelanggengan usaha
 Penggantian : Penurunan biaya
 Ekspansi atas produk atau pasar yang ada
 Ekspansi ke produk atau pasar baru
 Proyek pengamanan dan atau lingkungan
 Lainnya
Persamaan pengganggaran barang modal dan penilaian
Sekuritas
Enam langkah yang digunakan dalam analisis sekuritas
1. Penentuan biaya proyek.
2. Estimasi kas yang diharapkan dari proyek tersebut.
3. Estimasi tingkat resiko dari proyeksi arus kas.
4. Menentukan tingkat diskonto, atau biaya modal yang tepat untuk
proyek tersebut.
5. Arus kas yang diharapkan dinyatakan dalam nilai sekarang.
6. Melakukan perbandingan antara nilai sekarang dari arus kas dengan
jumlah pengeluarannya.
Kaitan antara alternatif investasi dengan yang
lain :
1. Proyek Mutually Exclusive (Memilih salah satu)
Adalah serangkaian proyek dimana hanya satu
proyek diantaranya yang dapat dipilih yang
fungsinya sama.
2. Proyek yang independen (Berdiri sendiri)
Adalah proyek yang arus kasnya tidak
dipengaruhi oleh proyek lain dan tidak saling
ketergantungan/Capital Rotioning
3. Dependent / Contingen Proposal
Adalah keputusan memilih proyek dengan
menerima satu proyek berarti menerima pula
proyek yang lain dan saling ketergantungan
Klasifikasi Investasi

1. Investasi Penggantian
2. Investasi Penambahan Kapasitas
3. Investasi Penambahan Jenis Produk Baru
4. Investasi Lain-lain
ALIRAN KAS DALAM INVESTASI

Ada 3 macam aliran kas yang terjadi dalam


investasi :
 Initial cashflow (capital outlays)
 Operational cashflow
 Terminal cashflow
INITIAL CASHFLOW

 Initial cash flow (capital outlays)


merupakan aliran kas yang berhubungan
dengan pengeluaran kas pertama kali
untuk keperluan investasi.
 Yang termasuk dalam capital outlays
antara lain harga pembelian mesin, biaya
pasang, biaya percobaan, biaya balik
nama (jika ada) dan biaya-biaya lain yang
harus dikeluarkan sampai mesin tersebut
siap dioperasikan.
OPERATIONAL CASH FLOW

 Operational cashflow (cash inflow) merupakan


aliran kas yang terjadi selama umur investasi.
 Operational cashflow (cash inflow) berasal dari
pendapatan yang diperoleh dikurangi dengan
biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan.
 aliran kas masuk bersih disebut juga dengan
Proceeds
 Besarnya proceed terdiri dari 2 sumber yaitu
laba setelah pajak (earning after tax) dan
depresiasi.
OPERATIONAL CASH FLOW (2)

 Besarnya proceeds, jika investasi menggunakan modal


sendiri :
Proceeds = Laba Bersih setelah pajak +
Depresiasi

 Besarnya proceeds, jika investasi menggunakan modal


sendiri dan hutang :
Proceeds = Laba Bersih setelah pajak +
Depresiasi + Bunga (1- % Pajak)
TERMINAL CASHFLOW

 Terminal cashflow merupakan aliran kas masuk


yang diterima perusahaan sebagai akibat
habisnya umur ekonomis suatu proyek investasi.
 Terminal cashflow dapat diperoleh dari nilai
sisa (residu) dari aset dan modal kerja yang
digunakan untuk investasi.
 Nilai residu suatu investasi merupakan nilai aset
pada akhir umur ekonomisnya yang dihitung dari
nilai buku aset yang bersangkutan.
METODE PENILAIAN INVESTASI

metode yang digunakan untuk mengevaluasi usulan


pengeluaran untuk pengadaan barang modal

 Metode Payback Period (PP)


 Metode Net Present Value (NPV)
 Metode Profitability Index (PI)/(Benefit Cost Ratio)
 Metode Internal Rate Return (IRR)
 Modified Internal Rate of Return (MIRR)
 Accounting Rete of Return (ARR)
KRITERIA PENGAMBILAN
KEPUTUSAN

METODA FORMULASI KRITERIA KEPUTUSAN KET

PAYBACK I WAKTU PENGEMBALIAN YA ME


x 1 TH
CF TERCEPAT

NPV NPV (+) ATAU 0 YA SK


 PV - I NPV (-)
NPV TERBESAR
TIDAK
YA
SK
ME

IRR IRR  CoC YA SK


 PV  I IRR  CoC
IRR TERBESAR
TIDAK
YA
SK
ME
PI PI  1 YA SK
 PV PI  1 TIDAK SK
I PI TERBESAR YA ME
Metode Payback Period (PP)
 Metode Payback Period (PP) merupakan jangka
waktu (dalam tahun) yang dibutuhkan agar
penerimaan bersih dari suatu investasi dapat
menutup biaya investasi tersebut dengan
menggunakan aliran kas masuk netto (proceeds) yang
diperoleh.

Rumus :

Capital Outlays/Investasi awal


PP = ---------------------------------------- x 1 tahun
Proceeds/Cash Flow
Metode Payback Period (PP)

 Kriteria :
apabila payback period lebih pendek dibanding
jangka waktu kredit (apabila dananya berasal dari
pinjaman) yang diisyaratkan oleh investor atau
pihak bank, maka investasi diterima.

 Kelemahan :
- mengabaikan nilai waktu uang
- mengabaikan proceeds setelah PP dicapai
- mengabaikan nilai sisa/nilai residu
Metode Payback Period (PP)
Contoh : (Jika Proceed tiap tahun sama)

Proyek A membutuhkan investasi sebesar Rp. 450.000.000. proceeds


diperkirakan Rp. 150.000.000 per tahun selama 4 tahun dan umurnya
diperkirakan 5 tahun tanpa nilai sisa.
Penyelesaian :
Rp. 450.000.000
PP = ------------------------- x 1 tahun = 3 Tahun
Rp. 150.000.000
Periode pengembalian 3 tahun lebih kecil dari yang disyaratkan maka
usulan proyek investasi adalah diterima
Metode Payback Period (PP)
Proyek B membutuhkan investasi sebesar Rp. 600.000.000. dengan umur ekonomis 5
tahun, syarat pengembalian 2 tahun proceeds diperkirakan :
Tahun 1 Rp. 300.000.000 Tahun 4 Rp. 150.000.000
Tahun 2 Rp. 250.000.000 Tahun 5 Rp. 100.000.000
Tahun 3 Rp. 200.000.000
Penyelesaian :
Outlays (Investasi) Rp. 600.000.000
Proceed Th. 1 (Rp. 300.000.000)
Rp. 300.000.000
Proceed Th. 2 (Rp. 250.000.000)
Rp. 50.000.000
PP = 2 Tahun + [(50.000.000 / 200.000.000) x 1 tahun] = 2 Tahun 3 Bulan
Arus kas dan arus kas kumulatif

Tahun Arus kas Arus kas kumulatif


1 300.000.000 300.000.000
2 250.000.000 550.000.000
3 200.000.000 750.000.000
4 150.000.000 900.000.000
5 100.000.000 1.000.000.000
Periode Pengembalian

Rp. 600 juta – Rp. 550 juta


=2+ x 1 tahun
Rp. 750 juta – Rp. 550 juta

= 2,25 tahun atau 2 tahun 3 bulan

 Periode pengembalian lebih dari yang


disyaratkan maka usulan proyek investasi ini
di tolak
Periode Pengembalian Dengan
Diskonto
 Periode pembayaran kembali dengan arus kas
bersih di diskontokan

Tahun Arus Kas Diskonto 12 % AK diskonto Kumulatif AK Diskonto

1 300 0.893 267.90 267.90 Pada tahun 2


2 250 0.797 199.25 467.15
investasi belum
selesai
3 200 0.712 142.40 609.55
N=2
4 150 0.636 95.40 704.95

5 100 0.567 56.70 761.65

Diskonto i = 12 % PV 761.65
Penyelesaian Perhitungan

 Periode pengembalian
a–b
=n+ x 1 tahun
c-b
= 2 + [ (600 – 467,15) / (609,55 – 467,15)
= 2 + [ 132,85 / 142,4 ]
= 2 + 0,9329
= 2,9329 tahun atau 2 tahun 11 bulan 19 hari
Rangkuman kasus
 Periode pengembalian
= 2,25 tahun
 Periode pengembalian di diskontokan
= 2,94 tahun
Metode Net Present Value (NPV)

Metode Net Present Value (NPV) merupakan metode mencari nilai sekarang dari arus kas
bersih di masa mendatang yang didiskontokan terhadap biaya modal marjinal.
 Rumus :
n n
C Ft
NPV  
t 0  1  k 
t
  CF  PVIF k, t 
t 0
t

atau
n CF t

NPV = ∑ ------------ - i
t=0 (1 + r )t
Dimana :
CF t = Aliran kas masuk pada periode t
I = Nilai sekarang investasi/net outlay
r = Discount rate
t = Tahun
n = Umur investasi
Metode Net Present Value
(NPV)
 Kriteria kelayakan suatu investasi :

NPV > 0 atau positif : investasi layak dan diterima

NPV ≤ 0 atau negatif : investasi tidak layak dan ditolak


Metode Net Present Value (NPV)

Contoh : (Jika Proceed tiap tahun sama)

Proyek B membutuhkan investasi sebesar Rp. 120.000.000. proceeds diperkirakan Rp.


40.000.000 per tahun selama 6 tahun dengan rate of return = 10 %

Penyelesaian :
NPV = 120 juta + …… + 120 juta
-------------- ------------- = Rp.54. 212.000
(1 + 0,11)^1 (1 + 0,11)^6

NPV = - Rp. 120.000.000 - Rp. 40.000.000 (4,3553) *)


NPV = - Rp. 120.000.000 - Rp. 174.212.000
NPV = Rp. 54.212.000

*) Lihat Tabel Nilai sekarang dari suatu Anuity


Metode Net Present Value (NPV)

Contoh Perhitungan Jika Proceeds per tahun tidak sama :

Proyek B membutuhkan investasi sebesar Rp.


120.000.000. Tingkat bunga (Rate of Return) = 10 %,
proceeds diperkirakan :

Tahun 1 Rp. 50.000.000 Tahun 4 Rp. 30.000.000


Tahun 2 Rp. 50.000.000 Tahun 5 Rp. 20.000.000
Tahun 3 Rp. 40.000.000 Tahun 6 Rp. 20.000.000
Metode Net Present Value
(NPV)

*) Lihat Tabel (Nilai sekarang)


Metode Profitability Index
(PI)
 Metode Propability Index (PI) atau cash ratio merupakan
metode yang memiliki hasil keputusan sama dengan NPV.
Rumus :

Total PV of Proceed
PI = -----------------------------
Investasi/Initial Outlay

Kriteria :

Apabila PI > 1, maka rencana investasi layak diterima


Apabila PI < 1, maka rencana investasi ditolak
Metode Propability Index (PI)

Berdasarkan contoh yang telah dibuat sebelumnya dalam Metode NPV :

Untuk proceeds tiap tahun sama :

174.212.000
PI = ------------------- = 1,45  > 1 : Proyek diterima
120.000.000

Untuk proceeds tiap tahun yang berbeda :

160.980.000
PI = ------------------- = 1,34  > 1 : Proyek diterima
120.000.000
Metode Internal Rate Return
(IRR)
 Metode Internal Rate Return (IRR) merupakan metode
penilaian investasi untuk mencari peringkat bunga yang
menyamakan nilai sekarang dari aliran kas netto
investasi.
 Pada saat IRR tercapai, maka besarnya NPV = 0, untuk
itu menghitung IRR, perlu dicari data NPV yang positif
juga NPV yang negatif.
Metode Internal Rate Return (IRR)

Rumus : n
CFt

t  0  1  IRR 
t
0
n

 CF  PVIF,IRR, t 
t 0
t

  PV1 Investasi  
IRR  P1     P2  P1
Dimana:   PV1 PV2 
P1 = discount rate dengan nilai PV1 (sudah dicari pada NPV)
P2 = discount rate atau lebih tinggi dari p1 dengan nilai PV2
dengan nilai lebih rendah dari nilai investasi.
Rumus :
NPV rk
IRR = rk + ------------------------- x (rb – rk)
PV rk – PV rb
Dimana :
IRR = internal rate of return
Rk = tingkat bunga terendah
Rb = tingkat bunga tertinggi
NPV rk = NPV pada tingkat bunga terendah
PV rk = PV of proceed pada tingkat bunga terendah
PV rb = PV of proceed pada tingkat bunga tertinggi
Metode Internal Rate Return
(IRR)
Metode Internal Rate Return
(IRR)

8.710.000
22.390.000
IRR = 20 % + ------------------ x 10 % = 20 % + 3,89 % = 23,89 %
22.390.000
Modified Internal Rate of
Return - MIRR
 Tingkat diskonto yang mengakibatkan nilai
sekarang dari biaya proyek sama dengan
nilai sekarang dari nilai akhirnya, di mana
nilai akhir proyek adalah jumlah nilai
masa mendatang dari kas masuk yang
dimajemukan terhadap biaya modal
perusahaan
Rumusan MIRR
CIFt (1 + k)n-t
PV arus keluar =
(1 + MIRR)n

 Kriteria

MIRR ≥ Tingkat pengembalian = Di terima


MIRR ≤ Tingkat pengembalian = Di Tolak
Contoh Kasus
 Sebuah proyek investasi berusia 3 tahun dengan tingkat pengembalian 10
% dan investasi awal $ 6000, dengan arus kas pertahun sbb :
Tahun 1 $ 2000
Tahun 2 $ 3000
Tahun 3 $ 4000
 Tentukan MIRR ?
Penyelesaian
 CIF = 2000 (1+0,10)2 + 3000 (1,10)1
+ 4000 (1,10)0
= 2.420 + 3.300 + 4.000 = 9720
 Berdasarkan rumusan MIRR

6.000 = [ 9.720 / (1 + MIRR)3


( 1 + MIRR)3 = 9.720 / 6.000
( 1 + MIRR)3 = 1,62
1 + MIRR = 3√ 1,62
1 + MIRR = 1,1745
MIRR = 0,1745 atau 17,45 %
MIRR

 MIRR mengasumsikan arus kas dari semua proyek diinvestasikan kembali


dengan tingkat pengembalian sebesar IRR proyek
 MIRR dapat digunakan sebagai indikator untuk mengetahui profitabilitas
perusahaan
Accounting Rate of Return
(ARR)
Earning after taxes
a. Average rate of return 
Average Investment
Total investment
b. Average investment 
2
Investasi penggantian (Replacement investing)
Adalah suatu kebijakan perusahaan untuk mengganti aktiva tetap /
mesin-mesin yang lama dengan mesin yang baru lebih modern
sehingga dari penggantian tersebut diperoleh penghematan yang
menguntungkan.
Proyek Penggantian berarti mengkaji keputusan sehubungan dengan
akan diganti tidaknya peralatan (aktiva) yang masih produktif saat ini
dengan peralatan baru.
Dasar keputusan penggantian investasi atas Mesin.
1. Memperkirakan pengeluaran investasi untuk
pembelian mesin baru.
2. Menentukan kas tambahan (incremental cash
flow).
3. Menghitung NPV dari tambahan arus kas.
4. Menambahkan PV dari perkiraan nilai akhir ke nilai
sekarang arus kas.
5. Memeriksa apakah NPV positif, untuk menentukan
apakah kebijakan penggantian itu menguntungkan
atau tidak.
 Proyek dengan usia yang berbeda

PT Sabong dengan 2 proyek penggantian


(replacement) mesin A dan B. Investasi mesin A $ 32
ribu dengan cash flow $ 16 ribu/thn selama 3 tahun.
Proyek mesin B dengan investasi (initial outlays) $ 42
ribu dan cash flow $12 ribu/thn selama 6 tahun.
Discount factor 10%.
Kedua proyek disamakan usianya.
 
Proyek A Proyek B
Initial outlays $ 32.000 $ 42.000
Cash in flow $ 16.000 $ 12.000
Estimate life 3 tahun 6tahun
NPV/df10% $ 7.776 $ 10.248
 
16rb 16rb 16rb 16rb 16rb 16rb
Proyek A 0 1 2 3 4 5 6
-32 rb -32rb

Proyek B 0 12rb 12rb 12rb 12rb 12rb 12rb


- 42rb
 Proyek mesin A thn ketiga ada pengeluaran investasi $ 32 ribu, karena
membeli alat yang baru. Net cash Flow (NCF) = -$ 16 ribu (16 rb-32rb).
NPV A= -32rb+16/(1,1)^1+16rb/(1,1)^2 +16rb/(1,1)^3+

16rb/(1,1)^4 + 16rb/(1,1)^5 + 16rb/(1,1)^6 =$ 37.664

NPV B = -42rb+12rb/(1,1)^1 + 12rb/(1,1)^2 + 12rb/(1,1)^3 +

12rb/(1,1)^4 + 12rb/(1,1)^5 + 12rb/(1,1)^6 = $ 10.248


 
Proyek A lebih baik, bila usianya disamakan. Kalau tidak usia tidak
disamakan, proyek B lebih baik.
Pengaruh Inflasi terhadap Investasi.
a. Pengaruh inflasi atau disinflasi harus dimasukkan ke dalam NCF, karena
tingkat keuntungan yang disyaratkan sudah dimasukkan inflasi yang
diharapkan.
b. Jika inflasi menggunakan tingkat inflasi per sektor perekonomian akan
lebih baik jika menggunakan tingkat inflasi.
c. Perubahan harga yang tidak disebabkan inflasi atau kurangnya permintaan
dan penawaran, akan mempengaruhi aliran kas masuk, sebaiknya
dimasukkan dalam analisis.
Capital Rationing.
Adalah suatu proses tentang bagaimana memilih alternatif investasi
yang tersedia, sehingga modal dapat digunakan dengan profit
maksimal dapat diperoleh. Capital rationing berhubungan dengan
mutually exclusive, independent dan dependent/contingent.

Contoh:
PT. Maras hanya memiliki modal sebesar $ 1.250.000 tetapi dihadapkan
6 proyek yang akan diranking dengan peringkat berikut ini:

Proyek Net Investment IRR %


A $ 200.000 16
B 350.000 22
C 500.000 18
D 200.000 8
E 100.000 15
F 500.000 11 ..
Cost of capital 10%, proyek mana yang direalisir oleh perusahaan?

Solusinya:
Proyek Net Invesment IRR%
B $ 350.000 22%
C 500.000 18
A 200.000 16
E 100.000 15
F 500.000 11
D 200.000 8

Sesuai dengan jumlah dana $ 1,3 jt, maka proyek adalah dari B, C, A,
dan D dengan jumlah investasi $ 1.15 jt., dan keempat proyek ini
dapat direalisir/dilaksanakan. Proyek F tidak dapat direalisir
karena kurang dana, sedangkan proyek D tidak dapat diterima
karena di bawah COC 10% atau IRR-nya hanya 8%.
Hal ini dapat dibuat
grafiknya Budget Line $1,30 juta

C
A
D
F
Cut off rate
G
Net
Investment $
0,5 jt1 jt1,5 jt2 jt
Perhatian :
Untuk mendapat gambaran yang jelas pembahasan capital
budgeting secara rinci, dapat memahami dalam :ANIMASI yang
tersedia
CONTOH

TERDAPAT 3 USULAN INVESTASI, COC (tingkat bunga) 12%

DALAM 000 RP

TAHUN INVESTASI A INVESTASI B INVESTASI C


0 (1.000.000) (1.000.000) (1.000.000)
1 500.000 100.000 250.000
2 400.000 200.000 250.000
3 300.000 400.000 250.000
4 100.000 400.000 250.000
5 50.000 500.000 250.000
6 10.000 550.000 250.000
NPV - INVESTASI A
TAHUN CF DF 12% PRESENT VALUE
1 500.000 0,8929 446.450
2 400.000 0,7972 318.880
3 300.000 0,7118 213.540
4 100.000 0,6355 63.550
5 50.000 0,5674 28.370
6 10.000 0,5066 5.066
 PV 1.075.856
INVESTASI 1.000.000
NPV 75.856
NPV – INVESTASI B
TAHUN CF DF 12% PRESENT VALUE
1 100.000 0,8929 89.290
2 200.000 0,7972 159.440
3 300.000 0,7118 213.540
4 400.000 0,6355 254.200
5 500.000 0,5674 283.700
6 550.000 0,5066 278.630

 PV 1.278.800
INVESTASI 1.000.000
NPV 278.800
NPV - INVESTASI C
TAHUN CF DF 12%  PV
1-6 250.000 4,1114 1.027.850
INVESTASI 1.000.000
NPV 27.850
IRR - INVESTASI A
TAHUN CF DF 20% PRESENT VALUE
1 500.000 0,8333 416.650
2 400.000 0,6944 277.760
3 300.000 0,5787 173.610
4 100.000 0,4823 48.230
5 50.000 0,4019 20.095
6 10.000 0,3349 3.349

 PV 939.694
INVESTASI 1.000.000
NPV -60.306
IRR - INVESTASI B
TAHUN CF DF 20% PRESENT VALUE
1 100.000 0,8333 83.330
2 200.000 0,6944 138.880
3 300.000 0,5787 173.610
4 400.000 0,4823 192.920
5 500.000 0,4019 200.950
6 550.000 0,3349 184.195

 PV 973.885
INVESTASI 1.000.000
NPV - 26.115
Interpolasi :
IRR Proyek A

NPV1
r1   x (r2 - r1 ) 
NPV1 - NPV2
75.856
12%   x (20% - 12%) 
75.856 - (-60.306)
12%  4,46%  16,46%
IRR - INVESTASI B
TAHUN CF DF 24% PRESENT VALUE
1 100.000 0,8065 80.650
2 200.000 0,6504 130.080
3 300.000 0,5245 157.350
4 400.000 0,4230 169.200
5 500.000 0,3411 170.550
6 550.000 0,2751 151.305

 PV 859.135
INVESTASI 1.000.000
NPV -140.865
Interpolasi :
IRR INVESTASI B

NPV1
r1   x (r2 - r1 ) 
NPV1 - NPV2
278.880
12%   x (24% - 12%) 
278.880 - (-140.865)
12%  7,97%  19,97%
IRR INVESTASI C
TAHUN CF DF 16%  PV
1-6 250.000 3,6847 921.175
INVESTASI 1.000.000
NPV -78.825

NPV1
r1   x (r2 - r1 ) 
NPV1 - NPV2
27.850
12%   x (16% - 12%) 
27.850 - (-78.825)
12%  1,04%  13,04%
INVESTASI PAYBACK NPV IRR PI KEPUTUSAN

A 2 TH, 4 BLN 75.856 16,46% 1,08

B 3 TH, 9 BLN 278.800 19,97% 1,29

C 4 TH 27.850 13,04% 1,03 B


A B B B

Risk Risk
Averter Seeker
SOAL LATIHAN (1):

PT. SANGRILLA merencanakan sebuah proyek investasi yang


membutuhkan dana investasi sebesar Rp. 450.000.000,-.
Umur ekonomis investasi diperkirakan 5 tahun dengan nilai
residu Rp. 100.000.000. metode penyusutan yang
digunakan adalah metode garis lurus. Proyeksi penjualan :

Tahun 1 350 Juta Tahun 4 410 Juta


Tahun 2 360 Juta Tahun 5 430 Juta
Tahun 3 370 Juta
SOAL LATIHAN (1) lanjutan:

Struktur biaya yang dikeluarkan terdiri dari


biaya variabel 40 % dari penjualan dan biaya
tetap selain penyusutan Rp. 15.000.000,-
Pajak 10 % dan tingkat keuntungan yang
diharapkan sebesar 15 %.
Analisis dengan Metode Investasi yang sudah
diberikan apakah rencana investasi tersebut
layak dilaksanakan !
SOAL LATIHAN (2) :
PT.A merencanakan sebuah proyek investasi yang membutuhkan dana
sebesar Rp. 500 juta. Umur ekonomis 5 tahun dengan nilai residu 100
juta. Metode penyusutan adalah garis lurus. Proyeksi penjualan :
Tahun Penjualan
1 350 juta
2 375 juta
3 420 juta
4 450 juta
5 300 juta

Struktur biaya terdiri dari biaya variabel 45 % dari penjualan dan biaya
tetap selain penyusutan 15 juta, pajak 15 % dan keuntungan yang
diharapkan 10 %. Apakah rencana investasi tersebut layak
dilaksanakan !
SOAL LATIHAN (3) :
Anda lulusan S1-Jurusan Akuntansi dan telah bekerja di PT. Segar sari
sebagai analisis keuangan. Direktur anda meminta Anda untuk
menganalisis 2 proposal proyek, yaitu proyek A dan B. Setiap proyek
membutuhkan dana $ 10.000 dengan cost of capitalnya 12%. Arus kas
yang diharapkan untuk kedua proyek tsb sbb:
Tahun Poryek A(Jt) Proyek B (Jt)
0 ( $ 20 ) ( $20)
1 13 7
2 6 7
3 6 7
4 2 7
5 1 0

Masih ada tambahan untuk perhitungan replacement dan proyek.


Berdasarkan latihan 3 saudara diiminta :
a. Hitunglah payback period, NPV, IRR, MIRR, PI dari kedua proyek
tersebut.
b. Jika kedua proyek bersifat mutually exclusive dan independent,
proyek mana Anda rekomendasikan?
c. Hitunglah cross cover rate berikut grafiknya.
d. Kenapa terjadi konflik antara NPV dan IRR? Buatlah grafik profile
IRR dan NPV dari kedua proyek tersebut.
e. Proyek mana yang Anda sarankan kepada Manajemen?

Anda mungkin juga menyukai