KEUANGAN
Konsep Manajemen Keuangan
• Adalah suatu proses dalam pengaturan
aktivitas atau kegiatan keuangan dalam suatu
organisasi, dimana di dalamnya termasuk
kegiatan planning, analisis dan pengendalian
terhadap kegiatan keuangan yang biasanya
dilakukan oleh manajer keuangan
• Periode pengambalian
a–b
=n+ x 1 tahun
c-b
n = Tahun terakhir dimana jumlah arus kas
masih belum bisa menutup investasi mula-mula
a = Jumlah investasi mula-mula
b = Jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke – n
C = Jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke n + 1
Rumus periode pengembalian jika arus per tahun
jumlahnya sama
• Periode pengambalian
investasi awal
= x 1 tahun
arus kas
• Usulan proyek investasi
– Periode pengembalian lebih cepat : layak
– Periode pengembalian lebih lama : tidak layak
– Jika usulan proyek investasi lebih dari satu maka periode
pengembalian yang lebih cepat yang dipilih
Contoh arus kas setiap tahun jumlahnya
sama
• Usulan proyek investasi sebesar Rp. 450 juta,
umurnya diperkirakan 5 tahun tanpa nilai sisa,
arus kas pertahun yang dihasilkan selama
umur proyek Rp. 150 juta dan umur proyek
yang disyaratkan 4 tahun
• Periode pengembalian proyek investasi
tersebut adalah :
Jawaban
• Periode pengembalian
Rp. 450 juta
= x 1 tahun
Rp. 150 juta
= 3 tahun
• Periode pengembalian 3 tahun lebih kecil dari
yang disyaratkan maka usulan proyek investasi
adalah diterima
Contoh arus kas setiap tahun
jumlahnya berbeda
• Suatu usulan proyek investasi senilai Rp. 600 juta
dengan umur ekonomis 5 tahun, Syarat periode
pengembalian 2 tahun dan arus kas pertahun
adalah :
– Tahun 1 RP. 300 juta
– Tahun 2 Rp. 250 juta
– Tahun 3 Rp. 200 juta
– Tahun 4 Rp. 150 juta
– Tahun 5 Rp. 100 juta
Arus kas dan arus kas kumulatif
Diskonto i = 12 % PV 761.65
Penyelesaian Perhitungan
• Periode pengembalian
a–b
=n+ x 1 tahun
c-b
= 2 + [ (600 – 467,15) / (609,55 – 467,15)
= 2 + [ 132,85 / 142,4 ]
= 2 + 0,9329
= 2,9329 tahun atau 2 tahun 11 bulan 19 hari
Rangkuman kasus
• Periode pengembalian
= 2,25 tahun
• Periode pengembalian di diskontokan
= 2,94 tahun
Contoh kasus
Investasi proyek A dan B masing – masing Rp. 500 juta
CF : Arus kas
i : Biaya modal – tingkat bunga
n : Umur proyek investasi
OI : Investasi awal
Perhitungan NPV menggunakan tabel bunga dan arus
kas setiap tahun jumlahnya berbeda
Contoh perhitungan NPV dengan arus kas berbeda
PI = (1 + i)
IO
Keterangan
PV = present value
IO = Investasi awal
• Kriteria penilai :
– PI > 1 : Layak – diterima
– PI < 1 : Tidak layak - ditolak
• Contoh kasus
Tahun Arus kas Tingkat bunga Nilai sekarang (PV)
• Indek keuntungan :
PI = ( 716.985.000 / 700.000.000 )
PI = 1, 0242
• Proyek investasi ini layak
Metode Internal Rate Of Return - IRR
• Tingkat pengembalian internal – internal rate of
return – IRR
– Tingkat bunga yang dapat menjadikan NPV sama dengan
nol, karena PV arus kas pada tingkat bunga tersebut sama
dengan investasi awalnya
• Metode ini memperhitungkan nilai waktu uang, jadi
arus kas di diskontokan atas dasar biaya modal –
tingkat bunga
Rumusan IRR
CF1 CF2 CF3 CFn
NPV = 0 = + + … + - OI
+
(1 + i)1 (1 + i)2 (1 + i)3 (1 + i)n
CF : Arus kas
i : Biaya modal – tingkat bunga yang dicari
pada tingkat diskonto NPV akan menjadi nol
n : Umur proyek investasi
OI : Investasi awal
Langkah – langkah menghitung IRR :
• Kriteria
MIRR ≥ Tingkat pengembalian = Di terima
MIRR ≤ Tingkat pengembalian = Di Tolak
Contoh Kasus
• Sebuah proyek investasi berusia 3 tahun
dengan tingkat pengembalian 10 % dan
investasi awal $ 6000, dengan arus kas
pertahun sbb :
Tahun 1 $ 2000
Tahun 2 $ 3000
Tahun 3 $ 4000
• Tentukan MIRR ?
Penyelesaian
• CIF = 2000 (1,10)2 + 3000 (1,10)1
+ 4000 (1,10)0
= 2.420 + 3.300 + 4.000 = 9720
• Berdasarkan rumusan MIRR
6.000 = [ 9.720 / (1 + MIRR) 3
( 1 + MIRR)3 = 9.720 / 6.000
( 1 + MIRR)3 = 1,62
1 + MIRR = 3√ 1,62
1 + MIRR = 1,1745
MIRR = 0,1745 atau 17,45 %
MIRR
• MIRR mengasumsikan arus kas dari semua
proyek diinvestasikan kembali dengan tingkat
pengembalian sebesar IRR proyek
• MIRR dapat digunakan sebagai indikator untuk
mengetahui profitabilitas perusahaan
Kasus
• Terdapat 3 usulan proyek
investasi dengan umur Arus kas
• Analisa perdasarkan
metode penilaian aset 4 30000 20000 40000
• Persediaan dikelompokan :
• 1. Bahan baku
• 2. Barang dalam proses
• 3. Barang jadi
Menetapkan Persediaan
• Perusahaan dapat
– Mempengaruhi ekonomi produksi
– Mempengaruhi pembelian
– Dapat memenuhi pesanan dengan lebih cepat
Kerugian adanya persediaan
• Biaya penyimpanan
• Biaya pemindahan
• Pengembalian modal yang tertanam dalam
bentuk persediaan
Fokus Pengelolaan persediaan
• Berapa banyak yang harus dipesan pada waktu
tertentu ?
• Berapa banyak jenis persediaan yang harus
disimpan ?
• Kapan sebaiknya persediaan dipesan ?
Tujuan pengelolaan persediaan
Keterangan :
Q = kuantitas pesanan
S = Penjualan tahunan
F = Biaya tetap
Termasuk Biaya Pemesanan – Ordering
Costs
• Biaya selama proses pesanan
• Biaya pengiriman permintaan
• Biaya penerimaan barang
• Biaya penempatan barang ke dalam gudang
• Baiaya prosesing pembayaran kepada supplier
Total Biaya Persediaan
• TIC = TCC + TOC
atau
• TIC = C. P. ( Q / 2 ) + F. ( S / Q)
Kuantitas Pemesanan Yang Optimal
• Dalam penentuan persediaan yang optimal dapat
digunakan model kuantitas pemesanan yang
ekonomis : Economic Ordering Quantity Model = EOQ
• EOQ adalah Kuantitas persediaan yang optimal atau
yang menyebabkan biaya persediaan mencapai titik
terendah
• Model EOQ adalah Suatu rumusan untuk
menentukan kuantitas pesanan yang akan
meminimumkan biaya persediaan.
Dua Dasar Keputusan Dalam Model EOQ
• EOQ =
2. F.S
C.P
Keterangan :
P = Harga beli per unit
S = Penjualan tahunan
F = Biaya tetap
C = Biaya penyimpanan
Asumsi Model EOQ
• Jumlah kebutuhan bahan mentah sudah dapat
ditentukan lebih dahulu secara pasti untuk
penggunaan selama satu tahun atau satu periode
• Penggunaan bahan selalu pada tingkat yang konstan
secara kontinyu
• Pesanan persis diterima pada saat tingkat persediaan
sama dengan nol atau diatas safety stock
• Harga konstan selama periode tersebut
Pemesanan Ulang – Reorder Point
• Titik dimana pemesanan harus dilakukan lagi
untuk mengisi persediaan
• Titik pemesan ulang
= Waktu tunggu x tingkat penggunaan
Persediaan Pengaman – Safety Stocks
• Persediaan tambahan yang dimiliki untuk
berjaga-jaga terhadap perubahan tingkat
penjualan atau kelambatan produksi –
pengiriman
• Maka
– Persediaan awal = EOQ + Safety stock
– Persediaan rata – rata
= ( EOQ / 2 ) + safety stock
Menentukan Besarnya Safety Stock
• Faktor pengalaman
• Faktor dugaan
• Biaya
• Keterlambatan Contoh :
Penggunaan per hari 15 Kg
Keterlambatan pengiriman 10 Hari
Maka besarnya safety stock
= 10 x 15 Kg
= 150 Kg
Contoh Kasus
• Perusahaan A penjualan 2,6 juta kg terigu,
biaya pemesanan $ 5000, biaya penyimpanan
2 % dari harga beli dan harga beli $ 5 /kg.
• Persediaan pengaman 50.000 kg dan waktu
pengiriman 2 minggu dan setiap pemesanan
terigu harus dengan kelipatan 2000 kg
Besarnya EOQ
• EOQ =
2. F.S
C.P
= ( 2 x 5000 x 2600000) / (0.02 x 5 )
= 509902 Kg
= 510.000 Kg
Pemesanan Ulang
• Penggunaan per minggu
= ( 2.600.000 / 52 ) = 50.000 Kg
• Titik pemesan ulang
= Waktu pengiriman + safety stock
= (2 minggu x 50.000) + 50.000
= 100.000 + 50.000
= 150.000 Kg
Pemesanan Dalam Satu Tahun
• Pemesanan dalam satu tahun
= ( 2.600.000 / 510.000 )
= 5,098 kali atau 72 hari
= 10 minggu
• Tingkat Pemakaian per hari
= ( 2.600.000 / 365 )
= 7.123, 287 Kg atau 7.124 Kg
Biaya Penyimpanan
• TCC = C. P. A atau TCC = C.P. (Q/2)
• TCC
= (0,02) x ( $ 5) x (510.000 / 2)
= 0,1 x 255.000
= $ 25.500
Biaya Pemesanan
• TOC = F. ( S / Q )
• TOC
= $ 5000 x ( 2.600.000 / 510.000 )
= $ 5000 x (5,098)
= $ 25.490,20
Biaya Safety Stock
= C. P . (safety stock)
= (0,02) x ( $ 5 ) x ( 50.000 )
= 0,1 x ( 50.000 )
= $ 5.000
Total Biaya Persediaan - TIC
= Biaya Penyimpanan + Biaya Pemesanan + Biaya
safety stock
= $ 25.500 + $ 25.490,20 + $ 5.000
= $ 55.990, 20
Grafik EOQ
Kg
Dalam satu
560.000 tahun 13 kali
500.000
EOQ
250.000
Reorder point
100.000
Safety stock
50.000
8 10 Minggu
5
Lanjutan Contoh Kasus ……