Anda di halaman 1dari 27

Pada umumnya piutang perusahaan timbul karena

terjadinya transaksi penjulan secara kredit barang-barang


yang dihasilkan perusahaan tersebut. Penjualan secara
kredit semacam ini sering dilakukan perusahaan dalam
rangka meningkatkan jumlah penjualan hasil produksinya di
pasar, mengingat keadaan persaingan yang semakin besar.
Selain itu, piutang dapat pula timbul karena perusahaan
menjual secara kredit aktiva-aktiva lain yang dimilikinya,
seperti misalnya menjual aktiva tetap yang sudah lama,
untuk mengganti dengan aktiva tetap baru yang lebih
menguntungkan.
Piutang dagang bila dilihat sebagai suatu investasi
akan memberikan manfaat tertentu bagi perusahaan.
Adapun beberapa manfaat yang diperoleh tersebut,
adalah:
1. Merupakan upaya untuk meningkatkan omset
penjualan, sehingga keuntungan juga dapat
ditingkatkan.
2. Pada jenis usaha tertentu, kredit jangka panjang
dapat menciptakan keuntungan tambahan tertentu
bagi perusahaan.
3. Dapat mempererat hubungan dagang antara
perusahaan dengan relasinya.
Meskipun pemberian kredit berdampak positif bagi
perusahaan, akan tetapi juga ada beban atau resiko
yang akan ditanggung, Adapun berbagai jenis bebann
dan biaya yang timbul karena persahaan menjual
secara kredit, antara lain berupa:
1. Biaya modal
2. Biaya administrasi piutang, sepeerti biaya
penaguhan piutang dan biaya organisasi per unit
kerja yang diserahi tugas mengelola piutang.
3. Piutang mungkin tidak seluruhnya dapat ditagih
karena debitornya tidak bertanggung jawab
(melarikan diri) atau bangkrut.
Dengan demikian Anggaran piutang adalah
anggaran yang merencanakan secara lebih terperinci
tentang jumlah piutang perusahaan beserta
perubahan-perubahannya dari waktu ke waktu selama
periode yang akan datang.
Berdasarkan pengertian tersebut, anggaran
piutang menunjukan besarnya piutang yang terjadi
dari waktu ke waktu karena perusahaan mengadakan
transaksi-transaksi penjualan secara kredit, juga
menunjukan jumlah piutang yang tertagih dari waktu
ke waktu, serta menunjukan pula sisa piutang yang
belum tertagih dari waktu ke waktu selama periode
yang alkan datang.
Penjualan tunai berakibat arus kas masuk terjadi
bersamaan dengan terjadinya transaksi penjualan,
tidak demikian halnya dengan penjualan kredit.
Pengaruh penjualan kredit terhadap arus kas adalah
sebagai berikut:
1. Jangka wakatu kredit itu diberikan.
Semakin panjang jangka waktu kredit, maka
semakin panjang jarak antara terjadinya transaksi
penjualan dan penerimaan uang kas dari penjualan
itu.
2. Kerajinan dari petugas penagih piutang.
imsemakin tepat arus kas masuk ke dalam kas
perusahaan.
3. Mutu ataupun bonadifitas dari para debitur yang
dipercaya membeli barang denga kredit.
4. Situasi usaha pada umumnya.
Pada kondisi usaha yang normal, likuiditas
perusahaan pada umumnya baik, maka
kemungkinan penundaan pembayaran adalah kecil,
sebaliknya bila pasaran lesu, sulit memperoleh uang
tunai, kemungkinan terjadinya penundaan menjadi
semakin besar.
Disebabkan karena peertimbangan tadi, maka
perusahaan perlu membuat perkiraan tentang pola
pembayaran piutang oleh para debitur perusahaan dan
perkiraan ini dinamakan Anggaran piutang.
Agar suatu anggaran dapat berfungsi dengan
baik, taksiran-taksiran yang termuat didalamnya
harus cukup akurat, sehingga tidak jauh berbeda
dengan realisasinya nanti, Untuk bisa melakukan
penaksiran secara lebih akurat, diperlukan data,
informasi, dan pengalaman yang merupakan
faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam
penyusunan anggaran.
Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan di
dalam menyusun Anggaran Piutang, antara lain:
1. Anggaran penjualan.
Khusunya rencana tentang jenis (kualitas) dan
julah ( kuantitas) barang yang akan dijual dari
waktu ke waktu selam periode yang akan datang.
Semakin jumlah penjualan akan cendrung semakin
besar pula transaksi penjualan secara kredit yang
akan dilakukan, sehingga akan memperbesar
piutang perusahaan. Sebaliknya semakin kecil
jumlah penjualan akan cendrung semakin kecil
pula transaksi penjualan secara kredit yang akan
dilakukan, sehingga memperkecil piutang
perusahaan.
2. Keadaan persaingan di pasar.
Persaingan yang kebih keras akan
memaksa perusahaan untuk lebih banyak
melakukan transaksi penjualan secara kredit,
sehingga memperbesar piutang perusahaan.
Sebaliknya persaingan yang lebih lunak akan
memungkinkan perusahaan memperkecil
transaksi penjualan secara kredit, sehingga
memperkecil pula piutang perusahaan.
3. Posisi perusahaan dalam persaingan.
Bila mana posisi perusahaan cukup kuat
dalam persaingan, maka perusahaan lebih
dapat melakukan penjualan secara tunai,
sehingga memperkecil penjualan secara
kredit. Akibatnya piutang peerusahaan akan
cendrung lebih kecil. Sebaliknya posisi
perusahaan yang lemah kurang
memungkinkan untuk melakukan penjualan
secara tunai, sehingga akan memperbesar
penjualan secara kredit. Akibatnya piutang
perusahaan akan cendrung lebih besar.
4. Syarat pembayaran (term of payment) yang
ditawarkan perusahaan. Bilamana potongan
penjualan (discount) yang ditawarkan perusahaan
cukup menarik para calon pembeli, maka akan
mendorng mereka untuk melakukan pembelian-
pembelian secara tunai. Akibatnya piutang
perusahaan akan cendrung lebih kecil, sebaliknya,
bilamana potongan penjualan (discount) yang
ditawarkan perusahaan kurang mearik para calon
pembeli, maka akan mendorong mereka untuk
melakukan pembelian secara kredit, akibatnya
piutang perusahaan akan cendrung lebih besar.
5. Kebijaksanaan perusahaan dalam penagihan
piutang.
Penagihan piutang yang lebih aktif akan
mempercepat pemasukan piutang, sehingga
memperkecil jumlah sisa piutang. Sedangkan
sebaliknya, penagihan piutang yang kurang
aktif akan memperlambat pemasukan
piutang, sehingga jumlah sisa piutang akan
semakin menumpuk.
6. Rencana perusahaan untuk melakukan
penjualan secara kredit aktiva-aktiva lain,
selain barang-barang hasil produksinya.
Bilamana selama periode yang akan datang
perusahaan akan merencanakan akan melakukan
penjualan secara kredit terhadap sebagian aktiva
tetapnya , maka piutang perusahaan akan
semakin besar. Sedangkan sebaliknya, bila mana
perusahaan tidak merencanakan akan
melakukaan penjualan secara kredit terhadap
sebagian aktiva tetapnya, maka piutang
perusahaan tidak akan membesar.
1. Menentukan besarnya jumlah penjualan tunai dan
penjualan kredit yang dihasilkan oleh suatu
perusahaan dalam jangka satu bulan atau triwulan.
2. Menentukan besarnya bad debts atau besarnya
piutang tidak tertagih yang harus dicadangkan
biasanya dinyatakan dalam prosentase. Dalam
menghitung bad debts ini hendaknya harus
diperhatikan apakah bad debts ini dikurangi
langsung dari total penjualan kredit, kemudian baru
kita menghitung penerimaan piutang kita pada
bulan-bulan berikutnya, atau kita menghitung
belakangan termasuk dalam jumlah dari penjualan
kredit.
3. Mengetahui atau mengidentifikasi term of credit.
Misalnya: dalam penjualan kredit ditentukan bahwa
besarnya piutang yang diterima pada bulan tersebut
sebesar 80%, kemudian 10% pada satu bulan
berikutnya dan 10% lagi pada dua bulan
berikutnya.
4. Perhatikan kemungkinan adanya bunga untuk
penjualan kredit.
5. Menyusun ke dalam bentuk tabel-tabel yang
sistematis
Contoh:
Misalnya diketahui penjualan perusahaan pada
bulan Januari sebesar Rp. 100.000,- dari jumlah ini
diketahui bahwa besarnya penjualan tunai 50% dari
total penjualan, Besarnya penjualan kredit sebesar
50% dari penjualan. Term of credit 70% pada bulan
penjualan, 20% sebulan sesudahnya dan 10% pada dua
bulan sesudahnya, Bad debts sebesar 5% dari
penjualan kredit.
Tunai 50%
Rp 50.000,-

70%, pada bulan


Penjualan Penjualan
Rp 100.000,-

Kredit 50% Bad Debt 5% Piutang Neto 20%, 1 bulan


Rp 50.000,- Rp 2.500,- Rp 47.500,- sesudahnya

10%, 2 bulan
sesudahnya

Kemungkinan lain yang terjadi adalah bila dikatakan bahwa 10% dari penjualan kredit
dianggap piutang tidak tertagih.
 50% dibayar tunai
 50% dari penjualan kredit dibayar 1 bulan sesudah
penjualan
 40% dari penjualan kredit dibayar 2 bulan sesudahnya
 10% dari penjualan kredit dianggap piutang tidak tertagih

Tunai 50%
Rp 50.000,-

Penjualan 50%, 1 bulan sesudahnya


Rp 100.000,- Rp 25.000,-

Kredit 50% Kemungkinan lain yang


Rp 50.000,- terjadi adalah bila
dikatakan bahwa 10%
10%
dari bad
penjualan kredit
debts
dianggap piutang tidak
Rp 5.000,-
tertagih.
Anggaran piutang tidak mempunyai suatu bentuk standar yang
harus digunakan. Masing-masing perusahaan mempunyai
kebebasan untuk menentukan bentuk serta formatnya, sesuai
dengan keadaan /kebutuhan perusahaan. Adapun manfaat yang
diperoleh perusahaan dengan menyusun anggaran piutang antara
lain.

1. Dapat diperkirakan posisi piutang pada berbagai waktu

2. Dapat diketahui jumlah piutang yang sudah waktunya untuk


ditagih

3. Dapat diperkirakan arus kas yang bersal dari penjualan kredit.


Contoh Soal 1 :

Perusahaan akan menyusun anggaran piutang tahun


2012 dengan data sbb :

a. Anggaran penjualan tahun 2012


Anggaran Penjualan Tahun 2012
No Bulan Unit Harga/ unit Jumlah
1 Januari 1.000 5.000 5.000.000
2 Februari 900 4.500.000
3 Maret 950 4.750.000
4 April 800 4.000.000
5 Mei 850 4.250.000
6 Juni 1.050 5.250.000
7 Juli 1.100 5.500.000
8 Agustus 1.050 5.250.000
9 September 950 4.750.000
10 Oktober 1.050 5.250.000
11 November 1.200 6.000.000
12 Desember 1.100 5.500.000
Total 12.000 5.000 60.000.000
b. Kebijakan penjualan yang ditempuh
adalah 30% tunai dan 70% kredit.
c. Pembayaran piutang ditentukan sbb :
 60% dari jumlah piutang dibayarkan 1
bulan setelah penjualan.
 Sisanya dibayar 1 bulan dari
pembayaran sebelumnya.
Buatlah anggaran piutang tahun 2012 ?
Anggaran Penjualan Tunai dan Kredit Tahun 2012
No Bulan Penjualan Tunai (30%) Kredit (70%)
1 Januari 5.000.000 1.500.000 3.500.000
2 Februari 4.500.000 1.350.000 3.150.000
3 Maret 4.750.000 1.425.000 3.325.000
4 April 4.000.000 1.200.000 2.800.000
5 Mei 4.250.000 1.275.000 2.975.000
6 Juni 5.250.000 1.575.000 3.675.000
7 Juli 5.500.000 1.650.000 3.850.000
8 Agustus 5.250.000 1.575.000 3.675.000
9 September 4.750.000 1.425.000 3.325.000
10 Oktober 5.250.000 1.575.000 3.675.000
11 November 6.000.000 1.800.000 4.200.000
12 Desember 5.500.000 1.650.000 3.850.000
Total 60.000.000 18.000.000 42.000.000
Anggaran Piutang Tahun 2012

Waktu Piutang Pembayaran Piutang (000)


Penjualan Netto Feb Mar April Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nov Des
Jan 5.000.000 2.100 1.400

Feb 4.500.000 1.890 1.260

Maret 4.750.000 1.995

April 4.000.000 1.680 1.120

Mei 4.250.000 1.785 1.190

Juni 5.250.000 2.205 1.470

Juli 5.500.000 2.310 1.540

Agust 5.250.000 2.205 1.470

Sept 4.750.000 1.995 1.330

Okt 5.250.000 2.205 1.470

Nov 6.000.000 2.520

Des 5.500.000

Total 60.000.000 2.100 3.290 3.255 1.680 2.905 3.395 3.675 3.745 3.465 3.535 3.990
Contoh Soal 2 :

PT. AYAM JANTAN, mempunyai rencana penjualan sebagai berikut :

Tahun Bulan Unit


2011 November 500
Desember 550
2012 Januari 500
Februari 625
Maret 750
April 800
Mei 700
Juni 750

Kebijakan penjualan yang ditempuh adalah 70% kredit


Harga jual untuk bulan nopember 2011 Rp. 4000 per unit.
Direncanakan mulai 1 januari 2012, harga jual akan dinaikan sebesar
25% dan mulai 1 April 2012 karena krisis ekonomi dinaikkan lagi
sebesar 10 % dari harga Jual bulan Januari 2012.
Bad debt dihitung sebesar 2% dari penjualan kredit. Syarat
penjualan kredit adalah dengan term of payment 3/25 n 30 (angka
dibulatkan) Pola pengumpulan piutang berdasarkan pengalaman
sebelumnya dapat diperkirakan sebagai berikut :
a. 50% dibayar dalam waktu 25 hari
b. 30% dibayar dalam satu bulan berikutnya
c. 20% dibayar dalam dua bulan berikutnya
Diminta :
Susunlah skedule pengumpulan piutang untuk perusahaan periode
Januari – Juni 2012.
Penjualan Kredit
Waktu Jumlah Harga Total Penjualan
Penjualan Unit Jual Penjualan Kredit (70%)
November 11 500 Rp 4.000 Rp 2.000.000 Rp 1.400.000
Desember 550 Rp 4.000 Rp 2.200.000 Rp 1.540.000
Januari 12 500 Rp 5.000 Rp 2.500.000 Rp 1.750.000
Februari 625 Rp 5.000 Rp 3.125.000 Rp 2.187.500
Maret 750 Rp 5.000 Rp 3.750.000 Rp 2.625.000
April 800 Rp 5.500 Rp 4.400.000 Rp 3.080.000
Mei 700 Rp 5.500 Rp 3.850.000 Rp 2.695.000
Juni 750 Rp 5.500 Rp 4.125.000 Rp 2.887.500
Total 5.175 Rp 39.500 Rp 25.950.000 Rp 18.165.000
Anggaran Piutang Tahun 2012
Waktu Piutang
Januari Februari Maret April Mei Juni
Penjualan Netto
Nopember 1.375.000 274.000
11
Desember 11 1.509.000 452.760 301.840
Januari 12 1.715.000 831.775 514.500 343.000
Februari 2.143.750 1.039.719 643.125 428.750
Maret 2.572.500 1.247.662 771.750 451.500
April 3.108.400 1.463.924 905.520 603.680
Mei 2.641.100 1.280.933 792.330
Juni 2.829.750 1.372.429
Total 17.801.500 1.558.935 1.856.059 2.233.787 2.664.424 2.700.953 2.705.439

Anda mungkin juga menyukai