Anda di halaman 1dari 10

AKUTANSI MANAJEMEN

ARTIKEL KEPUTUSAN INVESTASI MODAL

OLEH

RICKO YOSIKO NAJOAN


186602014

JURUSAN AKUTANSI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI ENAM-ENAM
KENDARI
2020
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keputusan investasi merupakan kebijakan terpenting dari dua kebijakan lain


dalam manajemen keuangan, yaitu kebijakan pendanaan dan kebijakan dividen. Investasi
modal sebagai aspek utama kebijakan manajemen keuangan karena investasi adalah
bentuk alokasi modal yang realisasinya harus menghasilkan manfaat atau keuntungan di
masa yang akan datang. Di sisi lain, manfaat investasi di masa yang akan datang diliputi
oleh ketidakpastian, yang ada dalam konsep manajemen keuangan disebut risiko
investasi. Sebagai konsekuensi, dalam melakukan investasi harus melalui proses evaluasi
secara cermat mengenai prediksi tingkat keuntungan dan risiko (Harmono 2009 : 9).

Keputusan adalah suatu reaksi terhadap beberapa solusi alternatif yang dilakukan
secara sadar dengan cara menganalisa kemungkinan-kemungkinan dari alternatif tersebut
bersama konsekuensinya. Setiap keputusan akan membuat pilihan terakhir, dapat berupa
tindakan atauopini.Investasi modal digunakan untuk menjelaskan rencana manajer untuk
mengeluarkan danadalam jumlah besar untuk membiayai proyek-proyek yang memilliki
implikasi jangka panjang.Investasi tidak hanya mencakup penanaman dana, tetapi
pembelian barang dagangan danperalatan merupakan investasi.Keputusan investasi
modal merupakan suatu reaksi terhadap beberapa solusi alternative berhubungan dengan
keuangan proyek-proyek investasi jangka panjang dalam suatuperusahaan atau
organisasi. Dalam hal ini, manajer harus secara hati-hati memilih proyek
yangmenjanjikan pengembalian masa mendatang yang paling besar. Kepiawaian para
manajer untukmembuat keputusan investasi modal merupakan faktor yang paling penting
yang berpengaruh terhadap perusahaan dalam jangka panjang.

Dalam berinvestasi pada sektor manufaktur harus dipertimbangkan tingkat


keuntungan yang akan diperoleh (return) dari investasi tersebut dan tingkat risiko yang
akan ditanggung (risiko) dari akibat atas investasi tersebut (Yulia Efni et al. 2012). Para
investor pastinya mengharapkan tingkat return yang lebih tinggi dari tingkat risiko yang
akan ditanggung, namun pada kenyataannya tidak selalu terjadi seperti itu. Semakin
tinggi tingkat risiko yang ditanggung maka semakin tinggi pula tingkat return yang
diperoleh. Namun saat ini masih sedikit para investor yg bersifat risk lover atau love
seeker.

Jacob dan Pettit (1988 : 509) mengatakan bahwa “maximization of value by


choice of investment, financing, and dividen decisons of those decisions impact upon
expected future cash flow, risk, and thus the equilibrium expected return”. Dari
pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai perusahaan tergantung pada pilihan
keputusan investasi, keputusan pendanaan dan kebijakan dividen, dan berdampak pada
aliran kas masa datang, tingkat risiko yang akan ditanggung, dan tingkat return yang akan
diperoleh. Nilai perusahaan juga tercermin dari harga saham, jika harga saham turun
maka nilai perusahaan tersebut juga turun, dan sebaliknya jika harga saham naik maka
nilai perusahaan pun akan naik dan investor pun akan melirik karena keuntungan yang
akan diperolehnya lebih tinggi.

Tujuan perusahaan adalah memaksimalkan kekayaan pemegang saham dan nilai


perusahaan. Tujuan tersebut dapat dicapai dengan pengambilan keputusan keuangan yang
tepat. Menurut Van Horne (2002 : 6) fungsi keuangan mencakup tiga keputusan utama
yang harus diambil oleh perusahaan, yaitu keputusan investasi, keputusan pendanaan, dan
kebijakan dividen. Tiga keputusan tersebut saling beruhubungan karena keputusan
investasi dapat dilakukan jika didukung dengan dana yang cukup, sedangkan untuk
mendapatkan dana tersebut perlu dibuat suatu keputusan pendanaan yang tepat dan sesuai
dengan kondisi perusahaan dan dipengaruhi oleh kebijakan dividen atau pembelian
kembali saham.

Seperti yang telah dijelaskan, keputusan pertama yang mempengaruhi nilai


perusahaan yaitu keputusan investasi. Keputusan investasi adalah sebuah keputusan
tentang penanaman modal baik bersumber dari dalam maupun luar. perusahaan. Investasi
ada yang jangka pendek, menengah dan panjang. Namun jangka waktu yang ditentukan
tergantung dari kebijakan perusahaan. Tujuan dari investasi adalah untuk mendatangkan
keuntungan bagi perusahaan di masa mendatang.

Menurut Signalling Theory menunjukkan bahwa pengeluaran investasi yang


dilakukan oleh perusahaan memberikan sinyal positif, khususnya pada investor maupun
kreditur bahwa perusahaan tersebut akan tumbuh di masa mendatang (Wahyudi, 2006).
Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh keputusan investasi terhadap nilai perusahaan
cenderung positif.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Putri Prihatin Ningsih dan Iin Indarti
(2012), Oktaviana Tiara Sari (2013), dan Dimas Prasetyo et al (2012) menunjukkan
bahwa keputusan investasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.
Hal ini menunjukkan adanya hubungan searah antara keputusan investasi dengan nilai
perusahaan.
BAB II

PEMBAHASAN

Investasi merupakan penanaman dana yang dilakukan oleh suatu perusahaan ke


dalam suatu aset (aktiva) dengan harapan memperoleh pendapatan di masa yang akan
datang. Investasi dilihat dari jenis aktivanya, dibedakan ke dalam investasi pada aktiva
riil dan investasi pada aktiva non-riil (aktiva finansial). Investasi pada aktiva riil misalnya
investasi dalam tanah, gedung, mesin dan peralatan-peralatan. Investasi pada aktiva
finansial misalnya investasi ke dalam surat-surat berharga.
Pembahasan pada materi ini akan difokuskan pada investasi aktiva riil dan
berjangka panjang. Investasi dilihat dari jangka waktunya, dibedakan menjadi 3 macam
yaitu investasi jangka pendek, investasi jangka menengah dan investasi jangka panjang.
Keputusan investasi mempunyai dimensi waktu jangka panjang, sehingga keputusan
yang diambil harus dipertimbangkan dengan baik karena mempunyai konsekuensi
berjangka panjang pula. Keputusan investasi sangat penting artinya bagi kelangsungan
hidup perusahaan, karena keputusan investasi menyangkut dana yang digunakan untuk
investasi, jenis investasi yang akan dilakukan, pengembalian investasi dan risiko
investasi yang mungkin timbul.
Keputusan investasi mempunyai dimensi waktu jangka panjang, sehingga
keputusan yang akan diambil harus dipertimbangkan dengan baik, karena mempunyai
konsekuensi berjangka panjang pula. Keputusan investasi sering disebut sebagai capital
budgeting yakni keseluruhan proses perencanaan dan pengambilan keputusan mengenai
pengeluaran dana yang jangka waktu kembalinya dana tersebut melebihi satu tahun.
Perencanaan terhadap keputusan investasi ini sangat penting karena beberapa hal :
(Sutrisno, 2007: 121-122).
Pengambilan keputusan investasi modal terutama didasarkan pada pertimbangan
ekonomis. Secara ekonomis apakah suatu investasi layak atau tidak dilaksanakan dapat
dihitung dengan beberapa metode penilaian atau kriteria proyek investasi, yaitu:

1. Metode Accounting Rate of Return (ARR)

Metode Accounting Rate of Return (ARR) mengukur besarnya tingkat


keuntungan dari investasi yang digunakan untuk memperoleh keuntungan tersebut.
Keuntungan yang diperhitungkan adalah keuntungan bersih setelah pajak (Earning After
Tax atau EAT), sedangkan investasi yang diperhitungkan adalah rata-rata investasi yang
diperoleh dari investasi awal (jika ada) ditambah investasi akhir dibagi dua. Hasil dari
ARR ini merupakan angka relatif (persentase).

Dalam menghitung rata-rata EAT dengan cara menjumlahkan EAT selama umur
investasi lalu dibagi dengan umur investasi. Dalam menghitung rata-rata investasi yaitu
investasi ditambah nilai sisa atau residu dibagi dua (2). Setelah ARR dihitung kemudian
dibandingkan dengan tingkat keuntungan yang disyaratkan. Jika angka ARR lebih besar
(>) dari tingkat keuntungan yang disyaratkan berarti investasi layak dilakukan atau
menguntungkan, sebaliknya jika angka ARR lebih kecil (<) dari tingkat keuntungan yang
disyaratkan berarti investasi tidak layak dilakukan.

Contoh 1.

Investasi aktiva riil atau proyek A membutuhkan dana Rp. 280.000.000,-. umur
ekonomisnya 3 tahun dengan nilai sisa Rp. 40.000.000,-. Laba setelah pajak (EAT) selama
3 tahun berturut-turut adalah: tahun ke 1 = Rp. 40.000.000,-, tahun ke 2 = Rp.
50.000.000,-, dan tahun ke 3 = Rp. 30.000.000,-. Dari informasi tersebut maka dapat
dihitung besarnya Accounting Rate of Return sebagai berikut:

Jika tingkat keuntungan yang disyaratkan atau yang diharapkan sebesar 20 %, maka ARR
= 25 % lebih besar (>) dari 20 % berarti investasi layak dilaksanakan atau
menguntungkan. Jika ARR lebih kecil (<) dari keuntungan yang disyaratkan, maka
investasi tidak layak dilaksanakan.Penggunaan metode ARR ini sangat sederhana,
sehingga mudah untuk pengambilan keputusan. Apabila besarnya ARR lebih besar
daripada biaya investasi yang digunakan (biaya modal) maka investasi tersebut layak
untuk dilaksanakan, dan sebaliknya. Metode ARR ini banyak kelemahan-nya, yaitu: 1.
Mengabaikan nilai waktu dari uang, 2. Hanya menitikberatkan pada masalah akuntansi,
sehingga kurang memperhatikan data aliran kas dari investasi, 3. Merupakan pendekatan
jangka pendek dengan menggunakan angka rata-rata yang dapat menyesatkan. 4. Kurang
memperhatikan lamanya investasi atau panjangnya jangka waktu investasi.

2. Metode Payback Period (PBP)

Payback Period merupakan suatu periode yang diperlukan untuk menutup


kembali pengeluaran suatu investasi dengan menggunakan aliran kas masuk neto
(proceeds) yang diperoleh atau yang diterima. Payback Period untuk mengukur lamanya
dana investasi yang ditanamkan kembali seperti semula. Untuk mengetahui kelayakan
suatu investasi dengan metode ini yaitu membandingkan masa payback period dengan
target lamanya kembalian investasi. Jika payback period lebih kecil (<) dibanding dengan
target kembalinya investasi berarti investasi layak dilakukan, sedangkan jika lebih besar
(>) berarti investasi tidak layak. Metode ini juga cukup sederhana seperti metode ARR.
Formula untuk mencari Payback Period adalah sebagai berikut:
3. Metode Net Present Value (NPV)

Metode penilaian investasi ARR dan PBP memiliki kelemahan yang hampir
sama, antara lain tidak memperhatikan nilai waktu dari uang, pada hal uang memiliki nilai
yang berbeda apabila waktu memperolehnya berbeda. Cash flow yang digunakan untuk
menutup investasi tsb, diterima di masa yang akan datang, sedangkan dana untuk investasi
dikeluarkan pada saat sekarang. Oleh karena itu perlu metode yang memperhatikan konsep
time value of money. Salah satu metode untuk menilai investasi yang memperhatikan time
value of money adalah net present value.

NPV adalah selisih antara nilai sekarang dari Cash flow dengan nilai sekarang
dari investasi. Untuk menghitung NPV, pertama menghitung present value (PV) dari
penerimaan atau cash flow dengan tingkat discount rate tertentu, kemudian dibandingkan
dengan present value (PV) dari investasi. Jika selisih antara PV dari cash flow lebih besar
(>) PV dari investasi atau terdapat NPV positif berarti investasi layak dilaksanakan,
sebaliknya jika PV dari cash flow lebih kecil (<) PV dari investasi atau terdapat NPV
negatif berarti investasi tidak layak dilaksanakan. Hal ini karena adanya faktor diskonto
yang berupa bunga dan biaya modal lainnya. Untuk mengatasi hal tersebut, maka metode
NPV akan mengakomodasikan tentang nilai waktu uang dalam suatu investasi. Metode
NPV merupakan metode untuk mencari selisih nilai sekarang dari aliran kas neto
(proceeds) dengan nilai sekarang dari investasi (outlays).

Keterangan :

I 0 = Nilai investasi atau Outlays

A t = Aliran kas neto pada periode t

r = Discount rate

t = Jangka waktu proyek investasi (umur proyek investasi)

4. Metode Profitability Index (PI)

Metode Profitability Index atau Benefit Cost Ratio merupakan metode yang
memiliki hasil keputusan sama dengan metode NPV, berarti apabila suatu investasi
diterima dengan mengguna-kan metode NPV maka akan diterima pula jika dihitung
menggunakan metode Profitability Index . Metode PI menghitung perbandingan antara PV
dari penerimaan atau cash flow atau proceeds dengan PV dari investasi. Jika PI lebih besar
(>) dari 1, maka investasi layak untuk dilaksanakan. Metode PI lebih sering untuk
menyusun urutan (rangking) beberapa alternatif investasi, yang tentu saja di pilih pertama
yang PI -nya paling besar. Formula metode PI adalah:

5. Metode Internal Rate of Return (IRR)


Metode Internal Rate of Return (IRR) merupakan metode penilaian investasi
untuk mencari tingkat bunga (discount rate) yang dapat menyamakan antara present value
atau nilai sekarang dari aliran kas neto (Present Value of Proceeds) dengan present value
dari investasi (Initial Outlays). Jika pada metode NPV mencari nilai sekarang bersih
dengan tingkat discount rate tertentu. IRR adalah tingkat discount rate yang dapat
menyamakan PV of cash flow dengan PV of investment. Pada saat IRR tercapai, maka
besarnya NPV sama dengan nol, oleh karena itu, untuk menghitung IRR diperlukan data
NPV dari kutub (daerah) positif dan kutub negatif kemudian dilakukan interpolasi
(pencarian nilai selisih) sehingga diperoleh NPV sama dengan nol. Penggunaan metode
IRR ini memiliki konsep yang identik atau sama dengan penentuan besarnya bunga yang
dihasilkan obligasi hingga jatuh temponya (yield to maturity) sebagaimana dapat dipelajari
pada bab penilaian surat berharga.

Pengambilan keputusan diterima atau ditolaknya suatu usulan investasi dengan


menggunakan metode IRR ini akan selaras dengan metode NPV, walaupun kadang-
kadang terjadi pertentangan antara keputusan investasi menggunakan metode NPV dan
IRR ini. Penilaian investasi menggunakan metode IRR ini lebih sulit dibanding metode
NPV karena menggunakan cara coba-coba (trial and error) ketika akan menentukan
besarnya discount rate investasi. Kesulitan ini dapat diatasi jika dalam perhitungannya
digunakan kalkulator atau komputer. Jika menggunakan IRR, maka investasi akan
diterima apabila besarnya IRR lebih besar daripada tingkat bunga yang digunakan sebagai
biaya modal, dan sebaliknya ditolak apabila IRR lebih kecil daripada biaya modal yang
digunakan.

Berikut adalah contoh kasus analisis dari keputusan investasi modal


Aloha Company ingin membeli mesin otomatis yang menggunakan teknologi
komputerisasi terbaru. Pembelian mesin otomatis tersebut memerlukan biaya
sebesar Rp2.400.000,00. Mesin tersebut dianggap memiliki umur ekonomis
selama 5 tahun tanpa adanya nilai residual. Setiap tahunnya, Aloha mengharapkan
pendapatan kas sebesar Rp3.900.000,00 dan pengeluaran kas sebesar Rp
3.000.000,00. Diminta:

a.      Hitunglah payback period untuk mesin otomatis tersebut!


b.      Hitunglah ARR (accounting rate of return) dengan menggunakan (1) investasi
awal dan (2) investasi rata-rata!

Jawab:

Arus kas bersih/tahun = arus kas masuk - arus kas keluar

= Rp3.900.000 - Rp3.000.000

= Rp900.000,00 per tahun

a.      Payback period = Rp2.400.000/Rp900.000 per tahun

= 2,67 tahun

= 2 tahun 7 bulan

b.      Penyusutan = Rp2.400.000/5 tahun = Rp480.000,00/tahun

Laba bersih = arus kas/tahun – penyusutan

= Rp900.000 - Rp480.000

= Rp420.000,00

(1)  ARR (investasi awal) = Rp420.000/Rp2.400.000 = 17,5%

(2)  ARR (investasi rata-rata) = Rp420.000/(Rp2.400.000/2) = 35%


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Investasi modal digunakan untuk menjelaskan rencana manajer untuk
mengeluarkan dana dalam jumlah besar untuk membiayai proyek-proyek yang memilliki
implikasi jangka panjang. Investasi tidak hanya mencakup penanaman dana, tetapi
pembelian barang dagangan dan peralatan merupakan investasi. Dalam hal ini, manajer
harus secara hati-hati memilih proyek yang menjanjikan kembailan masa mendatang
yang paling besar. Kepiawaian para manajer untuk membuat keputusan investasi modal
merupakan faktor yang paling penting yang berpengaruh terhadapa perusahaan dalam
jangka panjang.

B. Saran
Untuk melakukan Keputusan Investasi Modal sebaiknya perusahaan atau organisasi
dalam mengambil keputusan sebaiknya menggunakan dan memperhatikan beberapa
alternatif pilihan dan harus diputuskan secara hati-hati karena investasi tersebut
melibatkan penggunaan sumber daya yang besar dan mempunyai dampak jangka
panjang.
DAFTAR PUSTAKA
http://aldinapermatasari.blogspot.com/2016/06/keputusan-investasi-modal-dan-contoh.html
http://fe.unisma.ac.id/MATERI%20AJAR%20DOSEN/AKMEN/HRR/Pert
%2012%20Akmen.pdf
https://itsnasha.blogspot.com/2019/04/makalah-keputusan-investasi-modal.html
http://eprints.perbanas.ac.id/807/3/BAB%20I.pdf
Modal http://www.scribd.com/doc/55362740/Keputusan-Investasi-Modal#download

Anda mungkin juga menyukai