Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Perkembangan investasi di Indonesia mengalami kenaikan dalam
Triwulan ketiga.Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman
Modal (BKPM) merilis data realisasi investasi periode Januari-Maret
(triwulan I) 2023 yaitu sebesar Rp328,9 triliun, meningkat sebesar 16,5%
dibanding dengan periode yang sama pada tahun 2022 dan menyerap
tenaga kerja Indonesia (TKI) sebanyak 384.892 orang. Kementerian
Investasi/BKPM tetap optimis akan pertumbuhan ekonomi dengan
didukung oleh realisasi investasi pada triwulan I 2023 yang mencapai
23,5% dari target realisasi investasi tahun 2023 yaitu sebesar Rp1.400
triliun.
Risiko timbul pada kondisi ketidakpastian (uncertainty) yang
berada pada setiap investasi yang memiliki waktu jangka panjang untuk
keputusan-keputusan investasi. Keputusan investasi pada asset yang
berisiko seperti ini keputusan yang diambil mengalami kesulitan karena
sangat sedikitnya bukti yang dapat mendukung keputusan yang tepat.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian esiko dalam investasi?
2. Apa Sumber-sumber resiko?
3. Return investasi?
4. Keputusan investasi?
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Mengetahui resiko dalam investasi.
2. Mengetahui sumber sumber resiko.
3. Mengetahui investasi.
4. Mengetahui keputusan investasi.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. RESIKO DALAM INVESTASI


Risiko dalam manajemen investasi merupakan besarnya
penyimpangan antara tingkat pengembalian yang diharapkan (expected
return) dengan tingkat pengembalian yang dicapai secara nyata (actual
return). Semakin besar penyimpangannya berarti semakin besar
tingkat risikonya. (Halim, 2015)
Menurut Fahmi (2018) Risiko dapat ditafsirkan sebagai bentuk
keadaan ketidakpastian tentang suatu keadaan yang akan terjadi
nantinya (future) dengan keputusan yang diambil berdasarkan berbagai
pertimbangan pada saat ini. Risiko dapat dikelompokkan menjadi dua,
yaitu (Sofjan, 2005):
1. Kelompok risiko nonsistematis: kelompok risiko yang dapat
dihilangkan atau dikurangi melalui suatu diversifikasi
2. kelompok risiko sistematis: kelompok risiko yang tidak dapat
dihilangkan atau dikurangi melalui diversifikasi, biasanya risiko
yang selalu berhubungan dengan pasar atau kejadian-kejadian
yang dapat secara sistematis akan memengaruhi posisi pasar.

Apabila dikaitkan dengan preferensi investor terhadap risiko,


maka risiko dibedakan menjadi tiga, yaitu (Halim, 2015)

1. Investor yang suka terhadap risiko (risk seeker)


2. Investor yang netral terhadap risiko (risk neutrality)
3. Investor yang tidak suka terhadap risiko (risk averter).

B. SUMBER-SUMBER RESIKO
Menurut Tandelilin dalam Fahmi (2018), ada beberapa sumber
risiko yang mempengaruhi besarnya risiko suatu investasi. Sumber
sumber tersebut antara lain:
1. Risiko Suku Bunga,
2. Risiko pasar

2
3. Risiko inflasi,
4. Risiko bisnis,
5. Risiko finansial,
6. Risiko likuiditas,
7. Risiko nilai tukar mata uang,
8. Risiko Negara (country risk).

Sementara menurut Halim (2015), dalam konteks portofolio, risiko


dibedakan menjadi dua, yaitu:

1. Risiko sistematis (Systematic risk)


Risiko sistematis (systematic risk) merupakan risiko yang
tidak dapat dihilangkan dengan melakukan diversifikasi.
2. Risiko tidak sistematis(unsystematic risk).
Risiko tidak sistematis (unsystematic risk) merupakan
risiko yang dapat dihilangkan dengan melakukan diversifikasi,
karena risiko ini hanya ada dalam satu perusahaan atau industry
tertentu.
Menurut Hanafi (2006)

Beberapa alternatif bisa dipilih untuk mengelola risiko yang


dihadapi, yaitu:

1. Penghindaran risiko (risk avoidance),


2. Pengendalian risiko (risk control),
3. Penanggungan atau penahanan risiko (risk retention)
4. Pengalihan risiko (risk transfer)

Macam-macam resiko diantaranya yaitu:


a. Risiko Saham Tunggal
Apabila risiko dinyatakan sebagai seberapa jauh hasil
penyimpangan dari hasil yang diharapkan, maka digunakan
ukuran penyebaran. Alat statistik yang digunakan sebagai
ukuran penyebaran tersebut adalah varians atau deviasi

3
standar. Semakin besar nilainya,berarti semakin besar
penyimpanganya (= risikonya semakin tinggi).
b. Risiko Portofolio
Risiko portofolio dapat dihitung dengan formula sebagai
berikut (Halim, 2015)
σi² = (Xi)2(σi)2 + (Xj)2(σj)2+ 2(Xi)(Xj)ρ(i,j)(σi)(σj)
σi² = √(Xi)2(σi)2 + (Xj)2(σj)2 + 2(Xi)(Xj)ρ(i,j)(σi)(σj)
Keterangan
simbol:
ρ = koefisien korelasi, menunjukkan keeratan hubungan
suatu variabel dengan variabel lain dimana: -1 < ρ(I,j) <
+1
ρ(i,j)(σi)(σj) = covarians saham I dengan saham j.

C. RETURN INVESTASI
Menurut Fahmi Return adalah keuntungan yang diperoleh oleh
perusahaan,individu dan institusi dari hasil kebijakan investasi yang
dilakukan. Menurut Masri Dengan kata lain return juga dapat diartikan
sebagai keuntungan yang didapat dalam berinvestasi Siahaan &
Rasmara ada dua keuntungan yang diperoleh investor dengan membeli
atau memilki saham:
1. Dividend
Dividen merupakan pembagian keuntungan
yang diberikan perusahaan dan berasal dari keuntungan yang
dihasilkan perusahaan.
2. Capital gain.
capital gain merupakan selisih antara harga beli dan harga
jual.Berikut formula dari return total.

Yield merupakan komponen return yang mencerminkan aliran kas


atau pendapatan yang diperoleh secara periodik dari suatu investasi,
Jika berinvestasi pada sebuah obligasi, yield nya adalah bunga,

4
sedangkan berinvestasi pada saham, yield nya adalah dividen. Capital
gain (loss) merupakan kenaikan (penurunan) harga suatu surat
berharga (bisa saham maupun surat hutang jangka panjang), yang
dapat memberikan keuntungan (kerugian) bagi investor.

a. Expected Return Saham Individual


Menurut Halim Expected return secara sederhana adalah
rata-rata tertimbang dari berbagai return historis. Faktor
penimbangnya adalah probabilitas masing-masing return.
b. Expected Return Portofolio
Menurut Halim expected return portofolio adalah rata-rata
tertimbang dari expected return saham tunggal. Faktor
penimbang adalah proporsi dana yang diinvestasikan pada
masing-masing saham.

D. KEPUTUSAN INVESTASI
Menurut Martono dan Harjito mengatakan bahwa investasi adalah
merupakan penanaman dana yang dilakukan oleh suatu perusahaan ke
dalam suatu aset (aktiva) dengan harapan memperoleh pendapatan
dimasa yang akan datang. Menurut Martono dan Harjito dilihat dari
jangka waktunya, investasi dibedakan menajdi 3 macam yaitu:
1. investasi jangka pendek,
2. investasi jangka menengah
3. investasi jangka panjang.

Sehingga keputusan yang diambil harus dipertimbangkan dengan


baik, karena mempunyai konsekuensi berjangka panjang pula.
Keputusan investasi ini sering juga disebut sebagai capital budgeting
yakni keseluruhan proses perencanaan dan pengambilan keputusan
mengenai pengeluaran dana yang jangka waktu kembalinya dana
tersebut melebihi satu tahun atau berjangka panjang.

Sedangkan dilihat dari jenis aktivanya, investasi dibedakan


kedalam investasi pada aktiva riil dan investasi pada aktiva non-riil

5
(aktiva finansial). Investasi pada aktiva rill misalnya investasi dalam
tanah,
gedung, mesin dan peralatan. Adapun investasi investasi pada aktiva
non-riil mesalnya investasi kedalam suratsuart berharga.

Keputusan investasi merupakan keputusan terhadap aset apa yang


akan dikelola oleh perusahaan.Keputusan investasi ini berupa
keputusan yang paling penting diantara keputusan keuangan lainnya.
Hal ini dikarenakan keputusan investasi berpengaruh langsung
terhadap besarnya tingkat kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba dan aliran kas perusahaan untuk waktu yang akan
datang.

Tujuan keputusan investasi adalah untuk memperoleh tingkat


keuntungan yang tinggi dengan tingkat resiko tertentu. Keuntungan
yang tinggi disertai dengan risiko yang bisa dikelola, diharapkan akan
menikkan nilai perusahaan, yang berarti menaikkan kemakmuran para
pemegang saham . Proses Investasi menjadi tahapan yang harus
dilakukan oleh investor agar dalam membuat keputusan investasi pada
saham- saham yang dapat dipasarkan dan kapan dilakukan. Berikut ini
tahapan-tahapan dalam proses berinvestasi .

Menentukan Tujuan Investasi.

1. Melakukan Analisis,
2. Melakukan Pembentukan Portofolio,
3. Melakukan Evaluasi Kinerja Portofolio,
4. Melakukan Revisi Kinerja Portofolio.

Perencanaan keputusan investasi ini sangat penting karena


beberapa hal sebagai berikut:

1. Dana yang dikeluarkan untuk keperluan investasi sangat besar,


dan jumlah dana yang besar tersebut tidak bisa diperoleh

6
kembali dana tersebut dalam jangka pendek atau diperoleh
sekaligus.
2. Dana yang dikeluarkan akan terikat dalam jangka panjang,
sehingga perusahaan harus menunggu selama jangka cukup
lama untuk bisa memperoleh kembali dana tersebut. Dengan
demikian akan mempengaruhi penyediaan dana untuk
keperluan lain.
3. Keputusan investasi menyangkut harapan terhadap hasil
keuntungan di masa yang akan datang. Kesalahan dalam
mengadakan peramalan akan dapat mengakibatkan terjadinya
over atau under investment, yang akhirnya akan merugikan
perusahaan, misalnya penjualan terlalu besar sehingga membeli
peralatan yang besar dengan investasi juga besar, ternyata
permintaan kecil, akhirnya banyak kapasitas yang menganggur
dan biaya tetap (penyusutan) sangat besar, demikian
sebaliknya.
4. Keputusan investasi berjangka panjang, sehingga kesalahan
dalam pengambilan keputusan akan mempunyai akibat yang
panjang dan berat serta kesalahan dalam keputusan ini tidak
dapat memperbaiki tanpa adanya kerugian yang besar.

Pengaruh Financial Literacy terhadap Keputusan


Investasi.Financial Literacy berpengaruh terhadap keputusan
investasi, hal ini didukung oleh penelitian. Ketika seseorang
memiliki financial literacy yang baik maka pengelolaan
keuanganan cenderung baik juga serta dapat melakukan antisipasi-
antisipasi terjadinya masalah keuangan di masa yang akan datang.
Dalam investasi seorang investor yang memiliki financial literacy
yang tinggi dapat membantu mereka dalam mengendalikan
kegiatan investasinya. Mereka cenderung lebih baik dalam
melakukan penentuan dalam investasi atau memilih jenis investasi
karena mempunyai informasi-informasi terkait keuangan .

7
Pengaruh Return terhadap Keputusan Investasi memberikan
hasil bahwa return berpengaruh terhadap keputusan investasi.
Return merupakan penembalian yang didapat oleh investor dalam
melakukan aktivitas investasi. Semakin tinggi tingkat return yang
didapat maka semakin baik. Artinya Ketika melakukan investasi
seorang investor memperoleh keuntungan. Return merupakan
salah satu motivasi yang mempengaruhi seseorang mengambil
keputusan untuk berinvestasi.

Pengaruh Resiko terhadap Keputusan Investasi Terlepas dari


keuntungan atau return yang diharapkan oleh seorang investor,
investasi juga memiliki resiko yang tidak bisa diprediksi. Risiko
timbul karena adanya ketidakpastian yang mengakibatkan
keraguan seseorang mengenai kemampuannya dalam meramalkan
kemungkinan terhadap hasil yang akan terjadi di masa
mendatang.Sehingga tingkat resiko dalam investasi sangat
berpengaruh terhadap keputusan investasi para investor untuk
memutuskan apakah akan melakukan investasi atau tidak. Hal ini
didukung oleh penelitian .

8
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Risiko dalam manajemen investasi merupakan besarnya
penyimpangan antara tingkat pengembalian yang diharapkan
(expected return) dengan tingkat pengembalian yang dicapai secara
nyata (actual return). Semakin besar penyimpangannya berarti
semakin besar tingkat risikonya.
Sumber sumber resiko :
1. Risiko Suku Bunga
2. Risiko pasar
3. Risiko inflasi
4. Risiko bisnis
5. Risiko finansial
6. Risiko likuiditas
7. Risiko nilai tukar mata uang
8. Risiko Negara (country risk).

Return adalah keuntungan yang diperoleh oleh


perusahaan,individu dan institusi dari hasil kebijakan investasi
yang dilakukan. Menurut Masri Dengan kata lain return juga dapat
diartikan sebagai keuntungan yang didapat dalam berinvestasi
Siahaan & Rasmara ada dua keuntungan yang diperoleh investor
dengan membeli atau memilki saham.

Keputusan investasi merupakan keputusan terhadap aset apa


yang akan dikelola oleh perusahaan.Keputusan investasi ini berupa
keputusan yang paling penting diantara keputusan keuangan

9
lainnya. Hal ini dikarenakan keputusan investasi berpengaruh
langsung terhadap besarnya tingkat kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba dan aliran kas perusahaan untuk waktu yang
akan datang..

DAFTAR PUSTAKA

Brigham dan Houston, 2006. Fundamental Of Financial Management. Ali


Akbar Yulianto. (Penerjemah)
Fabozzi, 1999. Manajemen Investasi. Salemba Empat. Jakarta
Hendrawaty, Ernie. 2007. Pengujian Efisiensi Pasar Modal Atas Peristiwa
Pengunguman Stock Split Priode 2005-2006 di Bursa Efek Jakarta,
Jurnal Bisnis dan Manajemen, Volume 3 No.2.Hal 206-223.
Republik Indonesia,2000. Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor
1548/KMK Tahun 1990 Tentang Peraturan Pasar Modal.

10

Anda mungkin juga menyukai