Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Istilah portfolio dipakai dalam sejumlah bidang kegiatan yang masing-
masing memiliki arti cukup berbeda. Istilah ini adalah bentuk latinisasi
dari portefeuille. Pengertian Portofolio, Secara etimologi, portofolio berasal dari
dua kata, yaitu port (singkatan darireport) yang berarti laporan dan folio yang
berarti penuh atau lengkap. Jadi portofolio berarti laporan lengkap segala aktivitas
seseorang yang dilakukannnya (Erman S. A., 2003 dalam Nahadi dan Cartono,
2007). Secara umum portofolio merupakan kumpulan dokumen seseorang,
kelompok, lembaga, organisasi, perusahaan atau sejenisnya yang bertujuan untuk
mendokumentasikan perkembangan suatu proses dalam mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.
Dalam dunia keuangan, "portfolio" digunakan untuk menyebutkan
kumpulan investasi yang dimiliki oleh institusi ataupun perorangan. Memiliki
portfolio seringkali merupakan suatu bagian dari investasi dan strategi manajemen
risiko yang disebut diversifikasi. Dengan memiliki beberapa aset, risiko tertentu
dapat dikurangi. Ada pula portfolio yang ditujukan untuk mengambil suatu risiko
tinggi yang disebut portfolio konsentrasi (concentrated portfolio).

B. Tujuan
1. Untuik mengetahui tentang Pengertian Portofolio
2. Untuik mengetahui tentang Pengambilan Keputusan Dalam Manajemen
Produksi

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Portofolio
1. Portofolio dalam Dunia Keuangan
Istilah portofolio dalam dunia keuangan digunakan untuk menyebutkan
kumpulan investasi yang dimiliki oleh institusi ataupun perorangan. Memiliki
portofolio seringkali merupakan suatu bagian dari investasi dan strategi
manajemen resiko yang disebut diversifikasi. Dengan memiliki beberapa aset,
resiko tertentu dapat dikurangi. Ada pula portofolio yang ditujukan untuk
mengambil suatu resiko tinggi yang disebut portofolio konsentrasi ( concentrated
portfolio).
Dalam manajemen strategis dan pemasaran, istilah portfolio digunakan
untuk menunjukkan sekumpulan produk, proyek, layanan jasa atau merk yang
ditawarkan untuk dijual oleh suatu perusahaan. Dalam mengembangkan
portfolionya, sebuah perusahaan dapat menggunakan aneka teknik analisis
termasuk analisis Boston Consulting Group, analisis margin kontribusi, analisis
G.E multi faktor, Quality Function Deployment (QFD). Setiap perusahaan
senantiasa berupaya untuk meraih difersifikasi dan keseimbangan dalam portfolio
produk yang ditawarkan.
Kebanyakan algoritma optimisasi portfolio adalah berdasarkan pada Teori
Portfolio Modern atau juga disebut MPT-Modern Portfolio Theory, dan yang
paling sering digunakan adalah metode optimisasi perbedaan makna ( mean-
variance ooptimization) dimana alokasi portfolio adalah ditujukan guna
memaksimalkan keuntungan dengan cara menekan risiko.
2. Pengertian Portofolio dalam Investasi
Portofolio berarti sekumpulan investasi. Portofolio juga diartikan sebagai
kumpulan dari instrumen investasi yang dibentuk untuk memenuhi suatu sasaran
umum investasi. Sasaran dari portofolio investasi tentunya sangat bergantung
pada individu masing-masing investor. Teori portofolio (portfolio theory)
menyatakan bahwa risiko dan pengembalian keduanya harus dipertimbangkan
dengan asumsi tersedia kerangka formal untuk mengukur keduanya dalam

2
pembentukkan portofolio. Dalam bentuk dasarnya, teori portofolio dimulai
dengan asumsi bahwa tingkat pengembalian atas efek dimasa depan dapat
diestimasi dan kemudian menentukan risiko dengan variasi distribusi
pengembalian. Dengan asumsi tertentu, teori portofolio menghasilkan hubungan
linear antara risiko dan pengembalian.
Istilah portofolio dalam dunia keuangan digunakan untuk menyebutkan
kumpulan investasi yang dimiliki oleh institusi ataupun perorangan. Memiliki
portofolio seringkali merupakan suatu bagian dari investasi dan strategi
manajemen resiko yang disebut diversifikasi. Dengan memiliki beberapa aset,
resiko tertentu dapat dikurangi. Ada pula portofolio yang ditujukan untuk
mengambil suatu resiko tinggi yang disebut portofolio konsentrasi ( concentrated
portfolio).
Teori portofolio adalah pendekatan investasi yang diprakarsai oleh Harry
M. Makowitz (1927) seorang ekonom lulusan Universitas Chicago yang telah
memperoleh Nobel Prize di bidang ekonomi pada tahun 1990. Teori portofolio
berkaitan dengan estimasi investor tehadap ekspektasi risiko dan return, yang
diukur secara statistik untuk membuat portofolio investasinya. Markowitz
menjabarkan cara mengkombinasikan aset ke dalam diversifikasi portofolio yang
efisien. Dalam portofolio ini, risiko dapat dikurangi dengan menambah jumlah
jenis aset ke dalam portofolio dan tingkat expected return dapat naik jika
investasinya terdapat perbedaan pergerakan harga dari aset-aset yang dikombinasi
tersebut (“Harry Max Markowitz”) Pada prakteknya para pemodal pada sekuritas
sering melakukan diversifikasi dalam investasinya dengan mengkombinasikan
berbagai sekuritas, dengan kata lain mereka membentuk portofolio.
Menurut Husnan (2003:45), portofolio berarti sekumpulan investasi. Tahap
ini menyangkut identifikasi sekuritas-sekuritas mana yang akan dipilih dan berapa
proporsi dana yang akan ditanamkan pada masing-masing sekuritas tersebut.
Pemilihan banyak sekuritas (pemodal melakukan diversifikasi) dimaksudkan
untuk mengurangi risiko yang ditanggung. Pemilihan sekuritas ini dipengaruhi
antara lain oleh preferensi risiko, pola kebutuhan kas, status pajak, dan
sebagainya.

3
Dalam kenyataannya kita akan sulit membentuk portofolio yang terdiri
dari semua kesempatan investasi, karena itu biasanya dipergunakan suatu wakil
(proxy) yang terdiri dari sejumlah besar saham atau indeks pasar. Contohnya di
Bursa Efek Jakarta yang menggunakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
atau Indeks LQ45.
Ahmad (2004) memberikan pengertian investasi yaitu sebagai berikut :
a. Suatu tindakan membeli barang-barang modal.
b. Pemanfaatan dana yang tersedia untuk produksi dengan pendapatan
dimasa yang akandatang.
c. Suatu tindakan untuk membeli saham, obligasi atau surat penyertaan
lainnya.
Halim (2003 : 2), investasi merupakan penempatan sejumlah dana pada
saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang.
Macam-macam bentuk investasi adalah sebagai berikut :
a. Investasi langsung (direct investment) adalah investasi pada asset riil
(Real Assets) misalnya : pembelian asset produktif, pendirian pabrik,
pembukaan pertambangan / perkebunan, dan lain-lain.
b. Investasi tidak langsung (indirect investment) atau investasi portofolio
adalah investasi pada asset finansial (financial assets):
Adapun dasar keputusan seseorang melakukan investasi berdasarkan atas
(Husnan, 2003 : 50):
a. Return merupakan tingkat keuntungan investasi yang terdiri dari ;
1) Expected return (return yang diharapkan) yaitu return yang
diharapkan akan didapat oleh investor di masa depan.
2) Realized return (return aktual) yaitu return yang sesungguhnya
terjadi / didapatkan oleh investor.
b. Risiko merupakan kemungkinan return aktual berbeda dengan return
yang diharapkan yang terdiri dari ;
1) Risiko sistematis (systematic risk) atau risiko pasar (general risk)
yaitu risiko yang tidak dapat dihilangkan dengan melakukan
diversifikasi, berkaitan dengan faktor makro ekonomi yang

4
mempengaruhi pasar (misal : tingkat bunga, kurs, inflasi dan
kebijakan pemerintah).
2) risiko tidak sistematis (unsystematic risk) atau risiko perusahaan
(risiko spesifik) yaitu risiko yang dapat dihilangkan dengan
melakukan diversifikasi, karena hanya ada dalam satu perusahaan /
industri tertentu.
Menurut Husnan (2003 : 47), salah satu karakteristik investasi pada pasar
modal adalah kemudahan untuk membentuk investasi portofolio. Artinya pemodal
dapat dengan mudah menyebar (melakukan diversifikasi) investasinya pada
berbagai kesempatan investasi. Oleh karena itu maka adapun langkah-langkah
dalam melakukan investasi portofolio adalah sebagai berikut (Husnan, 2003 :
454):
a. Menentukan kebijakan investasi
Pada tahap awal pengambilan keputusan, investor perlu menetapkan
tujuannya berinvestasi dan menentukan besarnya investasi yang akan ditanam.
Mengingat adanya korelasi antara risiko dan keuntungan (return) yang diperoleh,
maka investor tidak dapat mengatakan bahwa tujuan investasinya adalah mencari
keuntungan yang sebesar-besarnya karena akan ada kerugian yang harus
dihadapinya. Jadi, tujuan investasi harus dinyatakan, baik dalam keuntungan
maupun risiko.
b. Analisis Sekuritas
Pada tahap ini akan diadakan analisis terhadap individual (sekelompok)
sekuritas. Ada dua filosofi dalam melakukan analisis sekuritas, yaitu sebagai
berikut:
1) Pendapat pertama menyatakan bahwa sekuritas mispriced
(harganya salah, mungkin terlalu tinggi, mungkin terlalu rendah)
Dengan analisis ini akan dapat dideteksi sekuritas-sekuritas
tersebut. Ada berbagai cara untuk melakukan analisis ini. Cara
tersebut dikelompokkan menjadi dua, yaitu analisis teknikal dan
analisis fundamental. Analisis teknikal menggunakan data
(perubahan) harga pada masa yang lalu sebagai upaya

5
memperkirakan harga sekuritas di masa yang akan datang dengan
melihat nilai transaksi yang terjadi. Sedangkan analisis
fundamental didasarkan pada informasi-informasi yang
diterbitkan oleh emiten maupun oleh administratur bursa efek.
2) Pendapat kedua menyatakan bahwa pasar modal adalah efisien.
Dengan demikian, peralihan sekuritas tidak didasarkan atas
frekuensi risiko para pemodal (pemodal yang bersedia
menanggung risiko tinggi akan memilih sekuritas yang berisiko
tinggi), pola kebutuhan kas, dan sebagainya. Jadi, menurut
pendapat ini keuntungan yang diperoleh pemodal sesuai dengan
risiko yang ditanggung.
c. Pembentukan Portofolio
Tahap ini menyangkut identifikasi sekuritas mana saja yang akan dipilih
untuk membentuk portofolio dan berapa proporsi dana yang akan ditanam pada
tiap-tiap sekuritas tersebut. Adanya pemilihan sekuritas ini (dengan kata lain
pemodal melakukan diversifikasi) dimaksudkan untuk meminimalkan risiko yang
ditanggung. Pemilihan sekuritas ini akan dipengaruhi oleh preferensi risiko, pola
kebutuhan kas, dan status pajak.
d. Melakukan Revisi Portofolio
Tahap ini merupakan pengurangan terhadap ketiga tahap sebelumnya
dengan maksud jika diperlukan akan diadakan perubahan terhadap portofolio yang
telah dimiliki. Jika portofolio yang dimiliki sekarang dirasakan tidak lagi optimal
atau tidak sesuai dengan prefensi risiko pemodal, maka pemodal dapat melakukan
perubahan terhadap sekuritas-sekuritas yang membentuk portofolio tersebut.
e. Evaluasi Kinerja Portofolio
Dalam tahap ini pemodal mengadakan penilaian terhadap kinerja
portofolionya, baik dalam aspek tingkat keuntungan yang diperoleh maupun risiko
yang ditanggung. Tidak benar bahwa suatu portofolio yang memberikan
keuntungan yang lebih tinggi mesti lebih baik daripada portofolio lainnya karena
adanya faktor risiko yang perlu dimasukkan juga.
investasi yang independen.

6
B. Pengambilan Keputusan Dalam Manajemen Produksi
Dalam mengatur dan mengkoordinasi penggunaan sumber-sumber daya,
manajer produksi perlu membuat keputusan-keputusan yang berhubungan dengan
upaya-upaya untuk mencapai tujuan, agar barang dan jasa yang dihasilkan sesuai
dan tepat seperti yang diharapkan yaitu tepat mutu (kualitas), tepat jumlah
(kuantitas) dan tepat waktu dengan biaya yang rendah.
Ditinjau dari kondisi keputusan yang harus diambil, terdapat empat macam
pengambilan keputusan yaitu:
1. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti (certainty).
2. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung resiko.
3. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti (uncertainty).
4. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena
pertentangan dengan keadaan lain.
Bidang produksi mempunyai lima tanggung jawab keputusan utama yaitu:
1. Proses
Keputusan-keputusan dalam kategori ini menentukan proses fisik atau
fasilitas yang digunakan untuk untuk memproduksi barang atau jasa. Keputusan
mencakup jenis peralatan dan teknologi, arus proses, tata letak (lay out) peralatan
dan seluruh aspek fisik pabrik atau fasilitas jasa pelayanan.
2. Kapasitas
Keputusan kapasitas dimaksudkan untuk menentukan besarnya kapasitas
yang tepat dan penyediaan waktu yang tepat. Kapasitas jangka panjang ditentukan
oleh besarnya fasilitas fisik yang dibangun. Dalam jangka pendek kapasitas
kadang-kadang diperbesar dengan mengadakan sub-kontrak kepada pihak luar
atau penambahan regu (shift) atau menyewa ruangan / peralatan tambahan.
3. Persediaan
Manajer persediaan membuat keputusan-keputusan dalam bidang
produksi, menyangkut apa yang dipesan, berapa banyak pemesanan, serta kapan
pemesanan dilakukan.\

7
4. Tenaga kerja
Dalam manajemen produksi, penentuan dan pengelolaan tenaga kerja atau
sumber daya manusia menempati posisi sangat penting. Proses produksi tidak
mungkin berlangsung tanpa tenaga kerja yang menggarap kegiatan untuk
menghasilkan produk, baik berupa barang atau jasa. Keputusan tentang tenaga
kerja mencakup seleksi, penggajian, pelatihan, penempatan, penyelian atau
supervisi.
5. Mutu / kualitas.
Fungsi produksi ditandai dengan penekanan tanggung jawab yang lebih
besar terhadap mutu barang atau jasa yang dihasilkan. Mutu merupakan tanggung
jawab produksi yang penting dan harus didukung oleh organisasi secara
keseluruhan.

8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Teori portofolio adalah pendekatan investasi yang diprakarsai oleh Harry
M. Makowitz (1927) seorang ekonom lulusan Universitas Chicago yang
telah memperoleh Nobel Prize di bidang ekonomi pada tahun 1990. Teori
portofolio berkaitan dengan estimasi investor tehadap ekspektasi risiko
dan return, yang diukur secara statistik untuk membuat portofolio
investasinya. Markowitz menjabarkan cara mengkombinasikan aset ke
dalam diversifikasi portofolio yang efisien. Dalam portofolio ini, risiko
dapat dikurangi dengan menambah jumlah jenis aset ke dalam portofolio
dan tingkat expected return dapat naik jika investasinya terdapat perbedaan
pergerakan harga dari aset-aset yang dikombinasi tersebut (“Harry Max
Markowitz”) Pada prakteknya para pemodal pada sekuritas sering
melakukan diversifikasi dalam investasinya dengan mengkombinasikan
berbagai sekuritas, dengan kata lain mereka membentuk portofolio.
2. Dalam mengatur dan mengkoordinasi penggunaan sumber-sumber daya,
manajer produksi perlu membuat keputusan-keputusan yang berhubungan
dengan upaya-upaya untuk mencapai tujuan, agar barang dan jasa yang
dihasilkan sesuai dan tepat seperti yang diharapkan yaitu tepat mutu
(kualitas), tepat jumlah (kuantitas) dan tepat waktu dengan biaya yang
rendah.
B. Saran
Demikianlah makalah yang kami buat, apabila ada kesalahan baik dalam
penulisan ataupun pembahasan serta penjelasan kurang jelas, kami mohon maaf.
Karena kami hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan.
Kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT. Semoga makalah ini bermanfaat bagi
kita semua. Kami ucapkan terima kasih atas perhatian dan pastisipasinya

9
DAFTAR PUSTAKA

Muhammad Husni Mubarok, M.M. Pengantar Bisnis. Kudus:Sekolah Tinggi


Agama Islam Negeri(STAIN). 2010
http://wakhinuddin.wordpress.com/2009/07/23/pengertian-portofolio/
http://yulileaeysn.blogspot.com/2012/04/pengertian-portofolio-investasi.html
http://kuliahgratis.net/pengertian-portofolio/
http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_investasi

10

Anda mungkin juga menyukai