Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Kewirausahaan
Oleh, Meli Sani Waty 188102016
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA PASCASARJANA
UNIVERSITAS SILIWANGI TASIKMALAYA 2018 ANALISIS PELUANG USAHA DITINJAU DARI LINGKUNGAN SEKITAR TEMPAT TINGGAL Ada pepatah yang mengatakan "gajah di pelupuk mata tak terlihat, sedangkan semut di seberang sana nampak jelas". Pepatah ini mendefinisikan bahwa kita mengetahui kejelekan orang lain tetapi kejelekan sendiri diabaikan. Jika dalam dunia usaha adalah kesalahan dalam menemukan peluang yang sebenarnya ada banyak di sekitar kita. Menemukan peluang usaha yang bagus di Desa bukanlah masalah sederhana. Keberhasilan sebuah usaha bukan hanya ditentukan oleh kekuatan modal dana, bukan pula hanya ditentukan oleh kesukaan kita pada usaha jenis usaha tertentu. Memiliki modal yang besar sama sekali bukan jaminan dapat membuat setiap usaha menuju sukses. Keasyikan terhadap pekerjaan tertentu juga bukan jaminan sebuah pekerjaan bisa menjadi berkembang, hal ini dikarenakan sebuah usaha juga sangat tergantung dengan peluang yang ada. Jadi dalam hal ini bukan hanya mengandalkan pada nasib baik, karena nasib baik itu memang ada, tetapi akan datangnya nasib baik itu bukan suatu hal yang kebetulan. Ada titik temu antara persiapan yang baik dengan peluang yang tersedia. Jika ada yang berkata bahwa di Desa bukan tempat yang bagus untuk membangun sebuah usaha itu tidak sepenuhnya benar dan juga tidak sepenuhnya salah. Desa atau kampung secara umum memiliki peluang yang sama-sama bagus jika dibandingkan dengan daerah perkotaan. Jika dilihat dari sisi jumlah konsumen, tentu Desa dan Kota juga sama-sama memiliki peluang konsumen yang cukup banyak. Tidak ada alasan untuk mengesampingkan Desa sebagai lahan usaha yang akan dibangun. Ada banyak potensi yang tertanam rapi di daerah perdesaan tersebut. Kali ini saya akan menganalisis beberapa peluang usaha yang bisa ditemukan di sekitar tempat tinggal saya. a. Peluang usaha dengan meniru usaha yang sudah berjalan Di tempat tinggal saya kebetulan dekat dengan pasar, jadi ada banyak usaha yang sudah berjalan dan sudah cukup sukses. Di antaranya ada produksi meubel, kontrakan rumah, konveksi pakaian dan gorden, tukang potong rambut, tukang photo copy, warnet, tukang cetak photo, counter pulsa, toko buku dan kitab, toko jam, toko perhiasan, toko perabotan dapur, tukang jahit, isi ulang air minum, bengkel motor, apotek, usaha perikanan, usaha perternakan, warung sembako, rumah bakso dan lain sebagainya. Jenis-jenis usaha tersebut sudah berjalan cukup lama, ada yang sudah bertahun-tahun bahkan ada juga yang sudah berpuluh-puluh tahun dijalankannya. Dari sekian banyaknya usaha yang ada di sekitar tempat tinggal saya, saya bisa mencoba salah satunya dengan teknik yang bisa saya gunakan yaitu ATM (Amati, Tiru dan Modifikasi). Cukup kesulitan untuk mengetahui jenis usaha yang belum ada di sekitar tempat tinggal saya yang dibutuhkan oleh masyarakat, dikarenakan tepat tinggal saya sangat strategis, salah satunya karena dekat dengan pasar. Ditempat tinggal saya belum ada usaha jasa, misalnya jasa pengetikan, jasa printing, jasa les privat, jasa photo, jasa laundry, jasa sewa backdrop dari kayu untuk acara pertunangan, ulang tahun, khitanan dan lain sebagainya dengan langkah pertama yaitu memanfaatkan peralatan yang sudah ada terlebih dahulu. Di tempat tinggal saya belum ada usaha toko elektronik, toko komputer, studio photo dan mungkin masih banyak lagi yang tidak terpikirkan oleh saya. Membuka usaha baru memang harus mempunyai visi ke depan, apa yang akan dilakukan, apa yang akan dicapai? Oleh sebab itu, pandangan harus ditunjukkan jauh ke depan. Jadi sebelum saya membuka usaha baru yang belum ada di tempat tinggal saya, saya terlebih dahulu harus menyusun perencanaan dan stretegi yang matang, supaya jelas langkah-langkah yang akan dilaksanakannya. b. Peluang usaha karena kreatifitas Usaha yang dihasilkan dari kreatifitas targetnya mungkin bukan hanya para tetangga di lingkungan sekitar, tetapi kita bisa memasarkannya lewat iklan di sosial media atau website. Perkembangan teknologi yang salah satunya mendorong situasi ini. Saya sebelumnya pernah mencoba usaha yang dihasilkan dari kreatifitas, yaitu salah satunya cermin karakter dengan berbagai macam karakter kartun yang cukup banyak disukai oleh anak-anak, remaja bahkan orang yang sudah dewasa. Usaha cermin karakter yang sudah saya jalankan merupakan sebuah usaha singkat, karena cermin karakter ini bukan sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat tetapi sebuah keinginan/ hobi seseorang berdasarkan kartun kesukaannya. Usaha ini sudah saya jalankan sekitar kurang lebih 2 bulan dan sudah terjual habis kurang lebih 50 cermin karakter dengan harga 1 cermin karaternya Rp 10.000 dan hasilnya pun lumayan menguntungkan tetapi proses pengerjaannya cukup banyak memakan waktu. Produk yang saya buat ini bisa juga dengan melakukan pemesanan, sehingga konsumen bebas memilih karakter apa yang konsumen inginkan. Cermin karakter ini tidak tahan air karena terbuat dari bahan dasar daluang dan karton. Selain cermin karater, usaha yang sudah saya jalanjan juga yaitu menjual dan menyewa backdrop untuk acara tunangan, ulang tahun, khitanan dan lain sebagainya. Ada yang terbuat dari kayu, tipblok dan ada juga dari kertas jasmine. Proses pemasaran yang saya lakukan yaitu dengan cara mepromosikan dan memasarkan dengan menggunakan sosial media yang ada. Pertama, saya mempromosikan terlebih dahulu kepada teman-teman terdekat saya sehingga teman-teman dekat saya kembali mempromosikan kepada teman-temannya yang lain. Usaha jasa sewa ini tidak sesimpel yang dibayangkan, saya harus mengantar dan menjemput kembali backdrop secara langsung jika ada konsumen yang akan menyewa. Tidak sedikit konsumen yang awalnya akan menyewa tetapi batal dikarenakan biaya antar yang cukup mahal karena jarak yang cukup jauh. Sedangkan di sekitar tempat tinggal saya, kurangnya minat dalam menyewa backdrop. Tetapi, jika pesanannya backdrop paper flower saya bisa mengandalkan jasa pengiriman atau jika jaraknya dekat konsumen bisa mengambil pesanannya secara langsung. Terkadang seseorang yang yang memiliki keinginan untuk membuka usaha tetapi belum siap menghadapi resiko yang suatu saat akan terjadi. Banyaknya issu yang berkembang bahwa hanya satu dari sepuluh usaha baru yang akan sampai pada ulang tahunnya yang kesepuluh dan perusahaannya mati di tengah jalan. Ini mengingatkan kita untuk berhati-hati dalam memilih, jangan gegabah dalam membuka usaha, tetapi haru memperhitungkan segala kemungkinan yang akan dihadapi nanti, seperti teman yang akan diajak kerja sama, karyawan pembantu, sumber modal, komoditi yang akan dijual, kemungkinan daya serap pasar dan sebagainya.