Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH PENGANTAR MANAJEMEN

“KENAIKAN HARGA BAHAN POKOK NASIONAL

MENJELANG RAMADHAN”

Disusun Oleh:

ERIZAL BAGUS PRABOWO (150231100095)

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

BANGKALAN

2016

0
KATA PENGANAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha

Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah

melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat

menyelesaikan makalah tentang manajemen harga bahan pokok di bulan

ramadhan.

Makalah ilmiah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan

bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah

ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang

telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada

kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena

itu dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca

agar saya dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata saya berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan

manfaatnya untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi

terhadap pembaca.

Bangkalan, 18 Juni 2016

Penyusu

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................

BAB I LATAR BELAKANG..........................................................................

1.1 . PENDAHULUAN...............................................................................

1.2 . RUMUSAN MASALAH.....................................................................

1.3 . TUJUAN..............................................................................................

BAB II KAJIAN TEORI..................................................................................

2.1 KAJIAN TEORI..................................................................................

2.2 PEMBAHASAN.................................................................................

2.2.1 PENYEBAB KENAIKAN BAHAN POKOK..........................

2.2.2 DATA HARGA KEBUTUHAN POKOK NASIONAL ..........

2.2.3 UPAYA PEMERINTAH .........................................................

BAB III SOLUSI...........................................................................................

BAB IV KESIMPULAN ..............................................................................

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................

2
BAB I

LATAR BELAKANG

1.1.PENDAHULUAN

Kebutuhan pokok merupakan bahan yang diperlukan manusia dalam

kehidupan sehari-hari, dapa dikatakan manusia tergantung oleh terpenuhinya oleh

kebutuhan pokok tersebut. Hal itu merupakan hal yang wajar, karena manusia

dalam kehidupan sehari-hari perlu mengonsumsi kebutuhan pokok mereka yang

bermanfaat bagi tubuh, agar gizi di dalam tubuh terpenuhi. Untuk memenuhi

kebutuhan pokok tersebut faktor yang memenuhi kebutuhan masyarakat selain

persediaan juga dipengaruhi oleh harga, yang berkaitan dengan harga beli

masyarakat.

Saat harga bahan pokok tersebut naik cukup tinggi, sebagian besar

masyarakat pasti mengeluh, karena akan menambah beban anggaran rumah

tangga sehari-hari. Kondisi tersebut akan mengurangi anggaran untuk kebutuhan

yang lain. Untuk menyiasati hal tersebut, masyarakat terpaksa melakukan langkah

trobosan agar tetap memenuhi kebutuhan tersebut. Langkah itu di antaranya

memperketat pengeluaran kebutuhan lain, dan mengurangi porsi belanja. Apa lagi

saat puasa dan lebaran harga bahan kebuuhan pokok cenderung akan naik.

Pada saat menjelang bulan puasa dan lebaran, harga kebutuhan bahan

pokok akan mengalami kenaikan dari biasanya. Masalah kenaikan harga bahan

popok ini cukup sulit, karena sudah seperti radisi jika menjelang bulan puasa dan

lebaran harga bahan pokok naik melejit inggi dari biasanya.

3
Masalah kenaikan harga kebutuhan pokok yang erjadi di indonesia

menjelang bulan puasa dan lebaran dari tahun ke tahun dipicu oleh banyakya

jumlah permintaan. Naiknya jumlah permintaan yang tidak di imbangi dengan

pasokan barang yang terbatas maka sesuai dengan hukum perminaan

bahwasannya ketika perminaan naik dan penawaran turun harga akan naik. Pada

saat bulan puasa dan lebaran harga melonjak tinggi, karena jumlah perminaan erus

meningka sedangkan jumlah barang yang di tawarkan tetap malah cenderung

kurang.

1.2.RUMUSAN MASALAH

Sembako merupakan sarana untuk memenuhi kebutuhan pangan

masyarakat. Sedangkan masyarakat indonesia memiliki pendapatan yang

berbeda-beda, maka farga sembako harus sesuai dengan daya beli masyarakat

indonesia pada umumnya. Berdasarkan hal tersebut dapat di rumuskan dalam

makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Apa penyebab kenaikan harga bahan pokok menjelang puasa dan lebaran

2. Variabel –variabel yang di analisis adalah harga gula, beras, minyak goreng,

telur, dan daging

3. Upaya pemerintah dalam mengatasi kenaikan harga barang pokok pada bulan

ramadhan

4
1.3.TUJUAN

1. Mengeahui penyebab terjadinya kenaikan harga

2. Mampu menganalisis data-data yang ada

3. Dapat mengetahui upaya pemerinah dalam mengatasi kenaikan harga barang

pokok

5
BAB II

KAJIAN TEORI

2.1. KAJIAN TEORI

 Hukum permintaan dan penawaran

Salah satu hal yang menyebabkan harga barang terus merangkak naik

adalah prinsip “supply and demand”. Salah satu hukum ekonomi yang

mengatakan bahwa apabila permintaan meningkat dan barang tidak ada maka

akan cenderung terjadi kenaikan harga barang. Kenaikan harga barang bisa terjadi

karena berbagai fakor, salah satunya adalah faktor gagal panen. Ketika petani

cabai gagal panen karena cuaca buruk, harga cabai melonjak dengan drastis.

2.2. PEMBAHASAN

2.2.1. PENYEBAB KENAIKAN BAHAN POKOK MENJELANG

PUASA

 Tidak seimbang anara penawaran dan perminaan

Analisis dari sisi supply, mengapa penawaran bisa berkurang. Saat

menjelang puasa banyak orang melakukan syukuran khususnya orang jawa, dan

kirim do’a kepada kerabatnya. Hal tersebu dilakukan dengan mengundang

keluarga dan etangga dekat ke rumah untuk berdo’a bersama-sama mendoa’akan

kerabatnya yang telah meninggal. Kegiatan ini tidak hanya di lakukan oleh satu

keluarga saja, tapi di lakukan oleh semua keluarga yang memiliki keluarga yang

telah meninggal. Naiknya permintaan atas bahan-bahan pokok tersebu tanpa

6
diikuti penambahan jumlah stok pangan di pasar dapat menimbulkan kelangkaan

sehingga harga bahan baku terus melonjak naik.

 Praktek spekulan

Sedangkan menurut muslich (2008),” penyebab kenaikan harga bahan

pokok umunya karena dua hal, yakni hukum ekonomi dan permainan spekulan”.

Kalau hukum ekonomi jelas, disaat persediaan menurun, maka harga otomatis

harga naik. Api kalau spekulan sering kali memanfaatkan momen menjelang

puasa dan hari raya.

Kenaikan harga bahan kebutuhan pokok menjelang puasa dan lebaran di

picu oleh banyaknya permintaan, naiknya permintaan yang tidak disertai kesiapan

pasokan sehingga sesuai hukum dasar ekonomi bila perminaan melimpah

sedangkan pasokan terbatas maka harga barang akan naik. Selain itu para

spekulan menahan barangnya untuk tidak memasokkan barangnya ke pasar,

kemudian terjadilah keimpangan antara permintaan dengan pasokan yang tersedia,

sehingga barang menjadi mahal, ketika harga mahal itulah para spekulan melepas

barangnya untuk memperolarh untung yang berlipat.

 Buruknya manajemen pasokan

Selain itu kenaikan harga kebutuhan bahan pokok juga terjadi karena

manajemen pasokan barang yang buruk, tidak pernah ada persiapan kemungkinan

lonjakan permintaan yang banyak menjelang puasa dan lebaran dapat di antisipasi

dan di pastikan ketersediaan pangan dan harga bahan kebutuhan pokok menjelang

puasa dan lebaran dapat stabil. Srategi pemerinah setiap tahun selalu sama yakni

operasi pasar. Tahun ini pemerintah menyediakan sok beras 300.000 ton unuk

7
operasi pasar. Jika stok Bulog tidak mencukupi, pemerintah pun memutuskan

untuk impor, padahal kita ini adalah terkenal dengan swasembada beras. Kalau

terus berulang dan tidak ada solusi, berarti pemerintah telah kalah dengan pasar

serta pemerintah tidak mau serius untuk meredam kenaikan harga pokok ini.

2.2.2. Data harga kebutuhan pokok nasional bulan juni 2016

Dari data di atas tampak bahwa anggal 6 awal puasa harga gula pasir mulai

meningkat terus sampai tanggal 17 hingga makalah ini di tulis

Harga beras medium stabil dari bulan juni pertama sampai anggal 7, lalu

mengalami penurunan di tanggal 8, terus melonjak naik sampai anggal 10. Dan

sabil sampai tanggal 17

8
Minyak goreng mengalami peningkatan terus semenjak awal bulan, peningkatan

tersebut terus berlanjut sampai tanggal 16. Titik harga paling inggi berada pada

tanggal 9 dengan harga Rp 11.600,-

Harga telur ayam ras cenderung tidak stabil, mengalami naik turun. Nilai harga

eringgi berada pada tanggal 8 dan 14. Mencapai Rp 24.500,-

Daging sapi mengalami titik puncak pada anggal 6, dengan harga Rp 116.000,-

lalu cenderung stabil seterusnya

9
2.2.3. Upaya pemerintah mengaasi kenaikan harga bahan pokok

Menjelang ramadhan harga berbagai kebutuhan pokok sudah meroket di berbagai

daerah. Fenomena ini sudah menjadi tren di setiap tahunya sebelum bulan

ramadhan, konsekuensinya membuat masyarakat menjadi semakin di kondisi

perekonomian yang serba sulit. Pertanyaanya kebijakan apa yang pemerintah

canangkan unuk mangatasi persoalan musiman ini?. Selama ini pemerintah selalu

kelabakan untuk mengantisipasi masalah ini.

 Menyeimbangkan produksi dengan kebutuhan

Menjelang bulan ramadhan masyarakat bersiap-siap dengan mencari kebutuhan

pokok untuk persediaan. Hal ini menyebabkan pola konsumsi masyaraka berubah.

Hal ini menyebabkan konsumsi dalam masyarakat meningka pesat. Meningkatnya

konsumsi masyarakat dalam memenuhi kebuuhan dan persediaan untuk jangka

waktu yang lama, etapi tidak diiringi dengan ketersediaan barang-barang yang di

butuhkan masyarakat. Konsumsi masyarakat tersebut mengakibatkan barang

kebutuhan menjadi langka, cepat habis, dan lenyap. Akibatnya harga barang

kebutuhan masyarakat di pasar-pasar menjadi bergejolak aau harga-harga naik.

Ketika adanya peningkatan yang pesat dan cepat dalam masyarakat untuk

memperoleh barang kebutuhannya, ada kelangkaan penyedia barang-barang

kebutuhan masyarakat di pasar.

Untuk mengatasi perisiwa kenaikan harga-harga di perlukan peranan pening

sektor produksi barang kebutuhan masyaraka. Kepentingan sektor produksi adalah

meningkatkan jumlah produksi barang-barang kebutuhan masyaraka.

10
 Operasi pasar

Menjelang puasa, harga kebutuhan pokok mulai mengalami kenaikan. Guna

menekan kenaikan harga kebutuhan pangan, pemerintah harus meningkatkan

volume operasi pasar terutama di daerah-daerah rawan kenaikan harga. Operasi

pasar ini perlu, untuk mencegah para spekulan menaikkan harga semaunya.

Tujuannya melindungi masyarakat, supaya tidak terbebani kenaikan-kenaikan

harga sembilan bahan pokok. Tahun ini presiden jokowi meluncurkan 300 ton

beras di pergudangan sunter bulog divre DKI Jakarta. Operasi pasar di lakukan

guna untuk menstabilkan harga beras di pasar. Operasi pasar tahun ini serentak di

adakan di jakara, medan, bandung, dan surabaya. Operasi pasar di anggap dapa

menekan laju inflasi. Tapi dengan di adakannya operasi pasar menuru saya

masihlah kurang efektif. Bahwasannya pemerintah membantu memasok bahan

pokok, tapi dalam praktek jual belinya tidak ada batasan pembelian barang di

pasar. Pembeli bebas membeli barang semaunya, kalu di lihat banyak pembeli

yang membeli barang berkarung-karung, tanpa ada batasan pembelian. Pada

dasarnya operasi pasar juga memiliki batasan barang. Keika masyarakat

berbondong-bondong membeli bahan pokok tanpa batasan sok 300.000 on dari

pemerintah pun bisa habis. Menurut saya pasti ada pengusaha dan distributor

bahan pokok yang nakal dalam melakukan aksi penimbunan.

Peningkatan permintaan masyarakat dan keterbatasan stok dijadikan alasan bagi

mereka untuk menaikkan harga. Oleh sebab itu, pemerintah melalui Kementerian

Perdagangan berikut jajarannya (dinas terkait) wajib mewaspadai aksi

penimbunan stok bahan pokok tersebut. Tindakan seperti itu perlu dilakukan agar

11
ketersediaan serta harga sembako tidak melambung sehingga bisa menimbulkan

ketenangan masyarakat, khususnya yang akan menjalani puasa.

12
BAB III

SOLUSI PERMASALAHAN

Kenaikan harga bahan pokok di bulan ramadhan merupakan masalah

klasik yang tiap tahun di hadapi oleh masyarakat indonesia. Solusi yang tepat

untuk menanggapi permasalahan ini adalah dengan pengendalian stok. Dalam arti

prmerintah tidak menyerahkan secara penuh di serahkan kepada sistematika pasar.

Karena seharusnya kebijakan perekonomian nasional lebih berpihak pada

kepentingan rakyat. Jangan semua dilepas kepada mekanisme pasar tanpa ada

kendali dari pemerintah. Selain itu, pemerintah juga harus berani menindak tegas

para pemain atau spekulan yang terbukti memainkan harga di pasaran. Sejauh

yang saya tahu, stok beras nasional mayoritas dikendalikan oleh pihak swasta dan

sisanya dipegang pemerintah melalui Perum Bulog. Bisa kita bayangkan, jika

dominasi pihak swasta sebagai pengendali stok beras nasional, mereka bisa

memainkan harga dengan leluasa sehingga sampai kapan pun Bulog tidak akan

sanggup membeli gabah dari para petani kita. Ini karena harganya yang memang

melewati harga pembelian pemerintah. Pemerintah bakal mengalami kesulitan

mengendalikan kestabilan harga bahan pangan maupun komoditas lainnya.

Apalagi pasokan bahan pangan itu sebagian besar memang telah dipegang swasta.

13
BAB IV

KESIMPULAN

Kenaikan harga bahan pokok disebabkan berbagai faktor, salah saunya

karena naiknya permintaan yang disertai dengan ketersediaan pasokan, sehingga

sesuai hukum ekonomi, bila permintaan berlimpah sedangkan pasokan terbatas

maka harga barang akan naik. Dan karakteristik masyarakat indonesia yang latah.

Begitu menjelang ramadan, masyarakat berbondong-bondong memborong

kebutuhan bahan pokok karena khawatir kehabisan barang. Selain itu kurang

adanya konrol dari pemerintah dalam sisematika penjualan di pasar, sehingga

oknum swasta bebas mengatur harga bahan di pasar

14
DAFTAR PUSTAKA

Muslich. Prof, july 2008, perlindungan konsumen. Yogyakarta: data media


Dwiasuti, R. A Shinta, dan R, Iskandar. 2012. Ilmu Perilaku Konsumen. UB
Press, Malang
Koler, P. 2000. Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT. Prenhallindo
Siswanto, A. 2001. Pekebijakan pemerinah. Semarang : gramedia
Wahyu, A. 2007. Ekonomi Jilid 1. Jakarta : Erlangga
ews.kemendag.go.id/
sabrina, asril. "jokowi hadiri operasi pasar 300.000 ton beras". KOMPAS, 2 Juni
2016.

15

Anda mungkin juga menyukai