Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENELITIAN

Disusun Untuk Memennuhi Tugas Mata Kuliah


IPS

“Kenaikan Harga Bahan Pokok Menjelang Ramadhan”

Dosen Pengampu :
Umi Nadliroh, S.Pd.I, S.Pd, M.Pd

Disusun Oleh :
Abdul Aziz ( 1220012 )

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM PATI


PROGAM STUDY PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDA’IYAH
JURUSAN TARBIYAH
2021/2022

1
Kata Pengantar

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan hidayahnya
kepada saya, sehingga dapat menyelesaikan tugas laporan penelitian tentang melonjaknya
harga bahan pokok menjelang lebaran.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini kedepanya dapat lebih baik.
Dalam penulisan makalah ini saya merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat saya harapkan
khususnya kepada dosen pembimbing demi menyempurnakan pembuatan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat untuk kita semua.

Pati, 15 April 2022

Penulis

i
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sembako adalah singkatan dari sembilan bahan pokok yang terdiri atas
berbagai bahan-bahan makanan dan minuman yang secara umum sangat dibutuhkan
masyarakat Indonesia. Tanpa sembako kehidupan rakyat Indonesia bisa terganggu
karena sembako merupakan kebutuhan pokok utama sehari-hari yang wajib ada dijual
bebas di pasar.
Sembako dikategorikan sebagai kebutuhan pokok masyarakat Indonesia yang
di dalamnya meliputi beras, gula pasir, minyak goreng dan mentega, daging sapi dan
daging ayam, telur ayam, susu, bawang merah dan bawang putih, gas elpiji dan
minyak tanah, serta garam.

B. Rumusan Masalah
1. Mengapa harga kebutuhan pokok naik menjelang ramadhan?
2. Apa saja bahan pokok yang naik menjelang ramadhan?
3. Bagaimana pengaruh dari naiknya bahan pokok bagi masyarakat dan
pedagang?

C. Tujuan
1. Mengetahui sebab dari naiknya harga bahan pokok menjelang ramadhan.
2. Mengetahui apa saja bahan pokok yang naik menjelang ramadhan.
3. Dapat memahami pengaruh naiknya bahan pokok bagi masyarakat dan
pedagang.

D. Manfaat
Manfaat yang diperoleh dalam penyusunan laporan penelitian adalah sebagai berikut :
1. Laporan penelitian ini disusun sebagai pendukung proses belajar mengajar
(perkuliahan)dan membuka wawasan mahasiswa pada mata kuliah ilmu
pendidikan sosial, untuk lebih peka terhadap masalah sosial yang telah di hadapi
masyarakat Indonesia.
2. Membantu mahasiswa mengetahui apa penyebab dan pengaruh dari masalah
naiknya harga bahan pokok menjelang ramadhan.

1
BAB II

PEMBAHASAN

Konsumsi adalah suatu kegiatan yang bertujuan menggunakan manfaat dari suatu
barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan hidup. Atau dapat juga diartikan
tindakanmanusia menggunakan dan menikmati kegunaan dari barang ataupun jasa untuk
memenuhikebutuhan manusia.
Barang yang paling sering dikonsumsi oleh manusia adalah bahan pokok, yang
merupakan menu wajib untuk manusia. Bahan pokok adalah kebutuhan sehari-hari manusia
yang harus dipenuhi. Bahanpokok juga biasa disebut dengan sembako yangmerupakan
singkatan dari sembilan bahan pokok yang namanya sudah tidak asing lagi bagiIndonesia.
Terdiri atas berbagai bahan-bahan makanan dan minuman yang secara umumsangat
dibutuhkan manusia terutama masyarakat indonesia. Kesembilan jenis sembako
adalahsebagai berikut:
1) Beras
2) Gula pasir.
3) Sayur-sayuran dan Buah-buahan.
4) Daging Sapi, Ayam, dan Ikan.
5) Minyak Goreng
6) Susu.
7) Telur.
8) Bahan bakar dan gas ELPIJI.

A. Penyebap Harga Kebutuhan Pokok Naik Menjelang Ramadhan.


Kenaikan harga bahan pokok ini akibat kebutuhan lebih tinggi daripada
penawaran.Logika ekonomi sederhana yaitu permintaan dan penawaran, masa-masa
menjelang puasa dan hari raya pasti kebutuhan pokok lebih tinggi, tapi penawaran
atau supply barang tidak bertambah babanya Ketika peningkatan permintaan lebih
tinggi dari penawarannya, harganya terdongkrak naik.
Dijelaskan oleh para ekonom bahwa faktor kenaikan disebabkan
oleh cuaca hingga harga CPO dunia yang naik.Cuaca dapat memengaruhi harga suatu
komoditas. Misalnya harga cabai. Kenaikan harga cabai  sering disebabkan oleh
faktor cuaca. Terlebih saat ini, Indonesia memasuki musim hujan. Tingginya harga
cabai menjadi masalah setiap tahun, terutama di November hingga Januari.
Sedangkan pada Mei hingga Agustus, harga cabai cenderung rendah karena cuaca
yang mendukung. Selain cuaca, masih sedikit petani yang paham budidaya tanaman
cabai. Hal ini mengakibatkan produksi cabai tidak maksimal.
Harga komoditas yang juga mengalami kenaikan adalah telur. Penyebab
naiknya harga telur ayam adalah naiknya harga pakan jagung. Kenaikan harga pakan

2
jagung ini membuat peternak sulit untuk mendapatkan harga pakan jagung yang
sesuai dan terjangkau.Harga pakan jagung berkisar di antara Rp5.500-Rp5.700,
diketahui bahwa harga acuan pakan jagung adalah Rp4.500 Hal ini menyebabkan
telur ayam yang berada di pasaran masih beradaptasi dengan kondisi harga pakan
jagung yang tinggi.
Alasan lain yang membuat harga kebutuhan pokok naik menjelang ramadhan
yaitu:
1. Penimbunan Barang
Penimbunan barang sering terjadi terhadap barang kebutuhan pokok banyak
dibutuhkan oleh masyarakat seperti minuman, makanan, alat kesehatan serta bahan
bakar minyak dan gas LPG. Penimbunan inilah dilakukan oleh masyarakat yang ingin
memperoleh keuntungan lebih dan sebesar-besarnya dari menjual barang kebutuhan
pokok dengan harga yang cukup tinggi, saat barang tersebut dalam keadaan langka
dan permintaan barangnya tinggi. Beberapa dari pedagang yang melakukan
penimbunan barang terhadap kebutuhan pokok yang sering dicari atau dibeli oleh
masyarakat pada saat menjelang lebaran dan penimbunan itulah yang menjadi harga
barang kebutuhan pokok mengalami kenaikan secara drastis, bahkan barangnya pun
sampai mengalami kelangkaan di sejumlahwilayah. Dengan adanya peraturan
pemerintah Undang-undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang perdagangan di harapkan
dapat dijadikan payung hukum untuk menindaklanjut kepada para pedagang yang
sengaja melakukan penimbunan barang. Sehingga tidak terjadi lagi penimbunan
barang dan harga kebutuhan pokok tetap terjaga.
2. Gaya Hidup Masyarakat Lebih Konsumtif
Pada saat menjelang lebaran tiba, masyarakat Indonesia yang mayoritas
beragama muslim menjadikan momen lebaran sebagai ajang Fashion show, dari ujung
kepala hingga ujung kaki semuanya harus yang terbaru. Lebaran adalah hari yang
istimewa yang seharusnya dilakukan oleh masyarakat untuk menahan atau
mengendalikan hawa nafsu, bukan digunakan untuk memenuhi hasrat dan keinginan
dirinya sendiri. Mengonsumsi barang disaat menjelang lebaran sebenarnya kegiatan
yang wajar, namun disadari masyarakat tidak hanya mengonsumsi tetapi telah
terjebak kedalam gaya hidup yang lebih konsumtif.Banyaknya kegiatan BukBer
(Buka Bersama) yang menyediakan berbagai menu makanan, minuman dan jajanan
yang bisa dibilang lebih banyak danmewah dari biasanya yang menyebabkan sebuah
pemborosan pengeluaran. Contohnya adalah pada saat hari biasa, banyak masyarakat
yang hidup sederhana, makan dan minum hanya sederhana seperti nasi, air putih, dan
lauk, tetapi begitu lebaran tiba banyak masyarakat menambahkan menu makan dan
minum seperti daging, gorengan, jus buah dan makanan pembuka lainnya seperti
buah, roti menjadi lebih meningkat. Dengan adanya permasalahan tersebut diharapkan
masyarakat lebih sadar untuk bergaya hidup sederhana, pola hidup yang sewajarnya,
dan menjadi penggerak dan pemahaman bahwa kehidupan yang sederhana itulah yang
akan membuat gaya hidup kita lebih hemat.

B. Bahan-bahan Pokok yang Naik Menjelang Ramadhan


sejumlah bahan pokok yang mengalami kenaikan harga di antaranya minyak
goreng curah Rp19.500 per liter, cabai rawit merah Rp60.000 per kilogram sementara
cabai lainnya di angka Rp50.000 per kilogram. Selanjutnya, harga bawang merah naik
signifikan dari Rp33.000 per kilogram menjadi Rp37.000 per kilogram, bawang putih

3
dari Rp30.000 ke Rp33.500 per kilogram. Di sisi lain, harga daging ayam dari
Rp39.000 menjadi Rp40.200 per kilogram. Sementara itu, harga telur dari Rp22.000 
per kilogram menjadi Rp25.300 per kilogram.
Disusul oleh kedelai naik 8,82 persen menjadi Rp 11.989 di tingkat pengrajin
dan 7,14 persen menjadi Rp13.500 di tingkat eceran. Harga gula pasir naik dari Rp
13.500 per kilogram menjadi Rp 14.500 per kilogram, dan tepung terigu naik dari Rp
7.500 menjadi Rp 9.000 per kilogram.

C. Pengaruh Naiknya Bahan Pokok Bagi Masyarakat dan Pedagang


Bisa di lihat bagi pedagang gorengan seperti tahu isi pengaruhnya yaitu
sulitnya mendapatkan keuntungan dari dagangan mereka karena naiknya harga
kedelai yang membuat harga tahu naik kemudian dari tepung terigu yang juga naik.
Dari situlah yang biasanya tahu isi yang harganya 5000 mendapatkan tahu 5 biji
sekarang menjadi mendapatkan 4 biji saja. Dan bila di hitung-hitung dari situ saja
pedagang tahu punbelum mendapatkan keuntungan. Terlebih juga menggorengnya
menggunakan gas LPG dan minyak goreng yang juga harganya ikut naik.
Bagi kalangan masyarakat khususnya ibu-ibu naiknya harga kebutuhan pokok ini
cukup membuat pusing dan gelisah.Bagi masyarakat menengah ke bawah, kenaikan harga-
harga kebutuhan pokok ini semakin membuat kehidupan mereka yang susah makin terhimpit.
Bukannya mengurangi angka kemiskinan, berbagai kebijakan yang dikeluarkan pemerintah
akhir-akhir ini dalam masalah harga-harga kebutuhan pokok, harga BBM, kenaikan PPN, dll.
justru akan menambah tingkat kemiskinan. 

4
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pada saat bulan puasa dan menjelang lebaran sering terjadi peningkatan
barang kebutuhan pokok yang sangat pesat, dengan jumlah barang yang diminta terus
meningkat, dan jumlah barang tidak mengalami perubahan atau tetap dan cenderung
kurang. Namun ketika tidak terjadi lebaran atau hari besar lainnya, jumlah barang
yang diminta relatif dan jumlah barang yang disediakan juga relatif. Barang
kebutuhan pokok yang sering terjadi kenaikan ketika bulan puasa dan menjelang
lebaran diantaranya gula, minyak, beras, mentega, ayam, telur, jagung, susu, daging,
garam, dan kedelai, selain barang kebutuhan tersebut juga ada barang tambahan yaitu
bawang merah, bawang putih, tepung terigu, cabe, gas LPG 3 kg, obat generik, vaksin
dan ikan (ikan segar, bandeng, tongkol dan kembung)
Adanya pengaruh faktor yang menyebabkan kenaikan terhadap harga barang
kebutuhan pokok diantaranya : berlebihan dalam membeli barang kebutuhan pokok,
sehingga meningkatkan jumlah permintaan barang; terjadinya monopoli pasar antara
penjual dengan penjual, bersaing untuk menaikkan harga diatas perkiraan harga
semula; perbedaan ketersediaan stok bahan pangan di berbagai wilayah; kenaikan
harga bahan bakar minyak yang melambung tinggi ketika bulan puasa atau menjelang
lebaran; dan terganggunya transportasi saat awal bulan puasa hingga menjelang
lebaran, karena banyaknya masyarakat yang mudik ke daerah asalnya.

5
6

Anda mungkin juga menyukai