Anda di halaman 1dari 9

PENGANTAR SEJARAH EKONOMI

“Perekonomian Pasar”

DISUSUN OLEH:

PUTRI NABILA

(F061201008)

PROGRAM STUDI IMU SEJARAH


FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2020
Pertanyaan Wawancara
Wawancara ini dilakukan menggunakan bahasa daerah dan diubah dengan bahasa Indonesia
yang baik dan benar.

PEDAGANG SEMBAKO

Pewawancara : Putri Nabila (Mahasiswa)

Narasumber : A. Maemuna (Pedagang Sembako)

1. Apakah ada kenaikan harga sembako yang diperjual belikannya selama 6 bulan
atau setahun terakhir?
Tidak menentu kadang naik, kadang turun, belakangan terjadi kenaikan bahkan beberapa
minggu terakhir terjadi kenaikan tetapi tidak terlalu melonjak sekali-kali terjadi
penurunan harga pula tetapi tidak sering.
2. Untuk jenis sembako seperti apa?
Yang paling sering biasanya gula, minyak, beras tapi untuk terigu dan semacamnya tidak
terlalu sering.
3. Naik dari berapa ke berapa?
Kalau untuk minyak biasanya naik RP. 2000,00 tapi, bisa turun Rp.2000,00 juga. Kalau
untuk gula pernah naik sangat drastis sampai Rp. 17.000,00 per liter tapi sekarang sudah
kembali normal.
4. Menurut ibu kenaikan sembako ini , disebabkan karena apa?
Mungkin saja karena korona, pada awal korona juga banyak barang yang naik harganya.
5. Adakah variasi kenaikan penurunannya dengan barang lain?
Ya seperti yang saya bilang tadi kalau tidak menentu kenaikannya sekali-kali turun
sekali-kali naik. Kalau untuk barang-barang lain juga seperti itu.
6. Biasanya karena apa?
Biasanya tergantung pada kepentingan sebagai bahan pokok bisa menentukan harganya.
7. Menurutmu, akuratkah penjelasan pelakunya?
Munurut saya sudah cukup namun perlu tambahan kembali dari sumber pendukung untuk
menjawab setiap pertanyaan dengan baik.
8. Kalau ya, kenapa? Kalau tidak, kenapa?
Karena narasumbernya selalu terlibat dalam kegiatan perekonomian sehingga
jawabannya bisa cukup membantu.
PEDAGANG BUMBU DAPUR

Pewawancara : Putri Nabila (Mahasiswa)

Narasumber : Hadena (Pedagang Bumbu Dapur)

1. Apakah ada kenaikan harga bumbu dapur yang diperjual belikannya selama 6
bulan atau setahun terakhir?
Ya tentu kenaikan sering terjadi pada banyak jenis bumbu dapur terutama cabai yang
sering tak menentu harganya seperti yang kita lihat di televisi itu banyak sekali berita
kenaikannya.
2. Untuk jenis bumbu dapur seperti apa yang mengalami kenaikan?
Cabai itu sering sekali terjadi kenaaikan harga, apalagi disaat menjelang hari raya.
3. Naik dari berapa ke berapa?
Kalau untuk cabai sendiri biasanya kenaikannya sangat melonjak bisa sampai dua kali
lipat yg dulunya Rp. 5.000,00 naik hingga Rp. 10.000,00
4. Menurut ibu kenaikan ini disebabkan karena apa?
Jika untuk jenis bahan dapur itu biasanya karena musim saja, jika musimnya biasanya
harganya akan semakin murah jika bukan musimnya biasanya harganya akan jauh lebih
mahal untuk hari raya juga biasa terjadi kenaikan karena meningkatnya jumlah
pemakaian bahan dapur ini.
5. Adakah variasi kenaikan penurunannya dengan yang lain?
Jika dengan bahan dapur lainnya baiasanya selalu sama apalagi saat waktu hari raya,
bumbu dapur biasanya paling banyak laku karena setiap rumah pasti menyiapkan
makanan. Kalau untuk lengkuas biasanya Rp. 5.000,00 sebatang naik hingga Rp.
7.500,00 per batang begitupula untuk jahe, sereh, kunyit, kenaikannya tidak jauh beda
seperti lengkuas.

6. Biasanya karena apa?


Kalau untuk bumbu dapur ini tentu saja keberhasilan pertumbuhannya biasanya jika
panen tumbuhannya bagus sehingga tidak banyak yang terbuang itu harganya murah
sebaliknya jika panennya banyak yang terbuang, itu harganya akan lebih mahal biasanya.
7. Menurutmu, akuratkah penjelasan pelakunya?
Munurut saya sudah cukup namun perlu tambahan kembali dari sumber pendukung untuk
menjawab setiap pertanyaan dengan baik.
8. Kalau ya, kenapa? Kalau tidak, kenapa?
Karena narasumbernya selalu terlibat dalam kegiatan perekonomian baik sebagai penjual
maupun pembeli sehingga jawabannya bisa cukup membantu.
PENJUAL IKAN

Pewawancara : Putri Nabila (Mahasiswa)

Narasumber : Pak Baco (Penjual ikan keliling)

1. Apakah ada kenaikan harga hewan konsumsi laut yang diperjual belikannya
selama 6 bulan atau setahun terakhir?
Ya, sering sekali terjadi kenaikannya namun jika untuk ikan itu kenaikannya lumayan
tinggi.
2. Untuk jenis hewan laut seperti apa yang mengalami kenaikan?
Biasanya untuk jenis ikan laut seperti ikan cakalang, baronang, ikan teri, tembang dan
jenis lainnya untuk udang juga sering terjadi kenaikan harga, untuk kepiting juga sama.
3. Naik dari berapa ke berapa?
kalau untuk udang biasanya kenaikannya cukup melonjak yang tadinya Rp. 50.000,00 per
kilo ke Rp. 100.000,00 per kilo. Untuk kepiting sendiri naik drastis dari Rp. 20.000,00
per kilo sampai Rp. 50.000,00
4. Menurut bapak kenaikan ini disebabkan karena apa?
Kalau untuk itu tentunya dikarenakan karena keadaan laut juga biasanya jika cuaca baik
maka pengahsilan nelayan dalam menangkap ikan akan banyak tetapi jika cuaca atau
keadaan laut sedang pasang biasanya susah untuk mendapat hasil yang banyak maka dari
itu harga ikan biasanya akan naik.
5. Adakah variasi kenaikan penurunannya dengan yang lain?
Untuk setiap jenis ikan tentu beda harganya. Ikan cakalang biasanya lebih mahal
dibandingkan ikan teri, kepiting biasanya lebih mahal dibandingkan udang.
6. Biasanya karena apa?
Untuk jenis ikan, udang, dan kepiting biasanya tergantung yang mana paling susah dan
paling langkanya jenisnya dan juga berdasarkan peminatnya jika ikan ini kualitasnya
bagus dan enak maka harganya juga akan lebih tinggi.
7. Menurutmu, akuratkah penjelasan pelakunya?
Munurut saya sudah cukup namun perlu tambahan kembali dari sumber pendukung untuk
menjawab setiap pertanyaan dengan baik.
8. Kalau ya, kenapa? Kalau tidak, kenapa?
Karena narasumbernya selalu terlibat dalam kegiatan perekonomian baik sebagai penjual
maupun pembeli sayangnya narasumber saya bukanlah seorang nelayan tetapi hanya
seorang penjual ikan biasa yang membeli ikan dari nelayan dan dijual kembali sehingga
jawabannya bisa cukup membantu.
Kesimpulan Hasil Wawancara
“Perekonomian Pasar”

Dokumentasi wawancara dengan pedagang sembako

Wawancara ini dilakukan disebuah toko sembako, dirumah seorang pedagang


bumbu dapur, dan di depan rumah saat hendak membeli ikan. Dengan salah satu
narasumbernya yaitu ibu saya sendiri yang juga merupakan pedagang sembako.
Pedagang bumbu dapur yang merupakan tetangga saya, dan penjual ikan selaku
langganan ibu saya. Dengan hasil wawancara ini saya menyimpulkan bahwa
Perekonomian pasar di Indonesia mengalami pertumbuhan yang baik. Sekarang di
pasaran sudah banyak yang berkembang mulai dari banyaknya jumlah penjual dan
pembeli yang meningkat dari jenis barang jualannya pun sudah beragam meskipun hanya
di pasar tradisional. Pasar sendiri memiliki fungsi sebagai tempat kegiatan ekonomi.
Harga setiap jenis barang pun beragam mulai dari jenis pakaian, sayuran, sembako, dll.
Harga ditentukan berdasarkan perhitungan modal dan untung yang diperkirakan oleh para
pedagang. Mengenai harga di pasaran sekarang juga ada yang terjadi kenaikan maupun
penurunan harga dari hari ke hari tidak menentu biasanya setiap minggu terjadi
perubahan harga bisa saja karena bahan pokok, kegiatan pembuatan atau cara
mendapatkan bahan dagang itu sendiri, kesulitan dan kelangkaan serta faktor musim.
Menurut narasumber kenaikan harganya tidak terlalu melonjak contohnya pada jenis
barang minyak yang tergolong jenis sembako memang selalu mengalami naik turun harga
sebesar Rp.2000,00, untuk jenis bumbu dapur saat terjadi kelangkaan bisa mencapai
kenaikan sebesar Rp.5.000,00, untuk jenis hewan laut sendiri berdasarkan kesulitan
mendapatkannya hingga kenaikannya bisa mencapai setengah harga atau 50% dari harga
biasanya. Menurut sebuah artikel Indonesia menepati peringkat ke 16 sebagai kekuatan
ekonomi terbesar di dunia ini membuktikan bahwa Indonesia mengalami kemajuan
dalam perekonomian. Setiap hari kita tentunya tidak terlepas dari kegiatan perekonomian
baik di rumah maupun di tempat lainnya.

Untuk variasi kenaikan harga tidak menentu naik atau turunnya, berbeda barang
berbeda pula variasi harganya. Naik atau turunnya harga suatu barang tentu dipenaruhi
oleh banyak faktor untuk saat ini seperti yang kita ketahui sedang terjadi suatu pandemi
yang mengaharuskan kita untuk tetap di rumah sehingga banyak yang tidak memiliki
pemasukan sama sekali namun kita harus tetap bekerja untuk kelangsungan hidup. Maka
dari itu para pedagang seperti sembako, bumbu dapur, jenis hewan laut, sayuran, pakaian,
dan bahan pokok menaikkan harga karena penjualannya yang menurun derastis
dibandingkan sebelum pandemi. Selain faktor pandemi banyak juga faktor lainnya seperti
untuk pedagang bumbu dapur, sayuran, ikan, dan buah, para pedagang ini tentunya
menentukan harga berdasarkan keadaan buah dan musim tertentu, biasanya saat
musimnya tiba bahan-bahan ini akan menurun harganya sebaliknya jika bukan musimnya
dan susah untuk didapatkan maka harganya akan melonjak. Untuk barang dagangan yang
diolah seperti makanan maupun kerajinan untuk kenaikan dan penerunannya melihat dari
bahan dasar pembuatannya, jika bahan dasarnya mengalami kenaikan harga maka
otomatis bahan olahan ini juga akan mengalami kenaikan. Semua faktor ini membuktikan
bahwa harga barang di pasaran tidak menentu kenaikan atau penurunannya. Semua harga
selalu bergantung terhadap faktor alam maupun faktor sosial. maka dari itu sering terjadi
harga yang naik turun, sebagai masyarakat kita wajib memahami konsep ini untuk
pengetahuan perekonomian yang tidak pernah lepas dari kehidupan sehari-hari agar
masyarakat tidak hanya protes kepada pemerintah atas kenaikan harga barang. Selain itu
pengetahuan ini bisa dijadikan bahan pertimbangan bagi para pemula usaha sebagai
bahan pertimbangan.

Anda mungkin juga menyukai