Anda di halaman 1dari 3

Kenaikan Bahan Pokok Jelang Lebaran

 Di Indonesia, kenaikan harga kebutuhan pokok menjelang lebaran menjadi


langganan kasus yang sering terjadi di setiap tahunnya dimana meningkatnya
harga pangan dipicu oleh bertambahnya jumlah permintaan barang, naiknya
permintaan terhadap barang tidak disertai dengan kesiapan pasokan barang,
sesuai dengan hukum dasar ekonomi “jika permintaan meningkat sedangkan
pasokan barang yang disediakan hanya terbatas, maka harga barang akan
mengalami peningkatan”.

Pada saat menjelang lebaran harga barang mengalami peningkatan yang sangat
pesat, karena jumlah barang yang diminta terus meningkat, sedangkan jumlah barang tetap
atau cenderung kurang sehingga menimbulkan kekurangan terhadap pemenuhan
kebutuhan pada masyarakat. Namun saat tidak terjadi lebaran atau hari besar lainnya,
jumlah barang yang diminta relatif dan jumlah barang yang disediakan juga relatif. Relatif
disini berarti tidak terjadi kenaikan dan tidak mengalami penurunan terhadap jumlah barang
dan harga barang itu sendiri. Diberbagai bagian dari Indonesia
hampir mayoritas di seluruh daerah yang tersebar di Indonesia mengalami kenaikan
kebutuhan pokok saat menjelang lebaran. Dimana terjadinya kondisi yang tidak stabil dalam
harga kebutuhan pokok dan kasus inilah yang terus menerus terjadi di Indonesia dari tahun
ke tahun. Kenaikan harga pangan pada saat bulan puasa dan menjelang lebaran terjadi
bukan karena ulah pedagang untuk keuntungan dirinya sendiri, namun karena dipicu oleh
kenaikan jalur distribusi dan logistik seperti ketersedian stok barang di pabrik.

 Pengaruh faktor yang menyebabkan kenaikan terhadap harga barang


kebutuhan pokok diantaranya :
1). berlebihan dalam membeli barang kebutuhan pokok biasanya dilakukan oleh
masyarakat yang ingin memperoleh keuntungan lebih dari menjual barang
kebutuhan pokok dengan harga yang ditawarkan cukup tinggi saat barang
tersebut dalam keadaan langka dan permintaan barangnya tinggi.
Pedagang yang melakukan penimbunan barang dilakukan terhadap kebutuhan pokok
yang sering dicari atau dibeli oleh masyarakat pada saat menjelang lebaran dan dari
penimbunan inilah yang menjadikan harga barang kebutuhan pokok mengalami
kenaikan secara drastis, bahkan bisa mengalami kelangkaan di sejumlah wilayah.;
2). Terjadinya monopoli di pasar yaitu antara para penjual dengan penjual lainnya
dimana mereka akan bersaing untuk menaikkan harga diatas perkiraan harga
semula; Perbedaan ketersediaan stok bahan pangan di berbagai wilayah, ini juga
merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kenaikan harga terhadap bahan
pokok.

HARGA BARANG KEBUTUHAN MENJELANG LEBARAN 2022


1. Harga Stabil  (dalambentuktabel)
Barang Pokok Harga Stabil
- Beras medium stabil di Rp10.400/Kg 
- Gula pasirstabil di Rp14.700/kg 
- Kedelai stabil di Rp13.900/kg 
- Tepung terigu stabil Rp11.400/Kg

2. Harga Naik  (dalambentuktabel)


Barang Pokok Harga Naik
- Beras premium naik Rp100 dari Rp12.400 /kg menjadi Rp12.500/kg 

- Daging sapi naik Rp1.700 dari Rp133.700/kg menjadi Rp135.400/kg 

- Daging ayam naik Rp700 dari Rp37.300/kg menjadi Rp38.000/kg 

- Harga telur naik Rp700 dari Rp27.300/kg menjadi Rp26.600/kg 

- Bawang Merah naik Rp700 dari Rp3.100/kg menjadi Rp34.800/kg

- Cabai merah naik Rp1.900 dari Rp40.000/kg menjadi Rp41.900/kg


keriting
- Cabai merah naik Rp2.500 dari Rp41.500/kg menjadi Rp44.000/kg
besar
- Cabai rawit merah naik Rp1.000 dari Rp46.800/kg menjadi Rp47.800/kg

3. Harga Turun (dalambentuktabel)


Barang pokok Harga Turun
- BawangPutih turun 0,15 persen di kisaran harga Rp30.900/kg
sampai Rp33.000/kg

- Minyak goreng curah turun Rp100 dari Rp17.600/liter menjadi


Rp17.600/liter
LALU BAGAIMANA DENGAN HARGA MINYAK GORENG MENJELANG
LEBARAN 2022?
Strategi Jokowi Berhasil, Harga Minyak Goreng di Ritel Turun

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengambil kebijakan untuk melarang ekspor


CPO dan minyak goreng sepertinya menunjukkan efek kedalam negeri.
Setidaknya, jika melihat pergerakan harga minyak goreng di Tanah Air.
Benarkah?

Berikut harga minyak goreng per hariMinggu 24 April 2022:

- Sania kemasan 2 liter Rp46.500 (Rp51.900)


- Fortune kemasan 2 liter Rp46.500 (Rp53.000)
- Filmakemasan 2 liter Rp47.500.

Setelah mengkaji segala dampak kenaikkan harga pasca Indonesia melarang


ekspor CPO, banyak kalangan yang berpendapat bahwa arangan tersebut akan
merugikan eksportir dan importir serta akan mendistorsi perdagangan.
Namun disamping itu semua, kebijakan larangan tersebut dinilai beberapa
analis Indonesia sebagai langkah yang tepat bagi pemerintah untuk
mengutamakan kebutuhan konsumen dan ketersediaan pangan lokal.

Anda mungkin juga menyukai