Anda di halaman 1dari 2

NAIKNYA BBM BAHAN PANGAN PUN NAIK

Bahan Bakar Minyak(BBM) merupakan bahan bakar yang digunakan dan diperuntukan pada mesin
kendaraan motor dan mobil. Berbicara bahan bakar minyak (BBM), harga BBM bersubsidi di Indonesia
merupakan harga yang diatur pemerintah yang berlaku diseluruh wilayah Indonesia, yang dasarnya
pemerintah dan DPR menetukan dan menetapkan harga BBM setelah mengamati biaya pokok
penyediaan BBM yang diberikan oleh Pertamina / Badan Usaha lainnya dan tingkat kemampuan
ekonomi pada masyarakat .

Kenaikan harga BBM belakangan ini tengah menjadi perbincangan dikalangan masyarakat Indonesia.
Seperti hal nya pada tanggal 3 September 2020 pemerintah memutuskan untuk menaikkan Harga Bahan
Minyak jenis Pertalite, Pertamax dan Solar. Seperti yang diketahui, harga Pertalite meningkat dari Rp
7.650 menjadi Rp 10.000 per liter. Kemudian, harga Pertamax naik dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500.
Harga Solar bersubsidi naik dari Rp 5.150 menjadi Rp 6.800 .

Mungkin sebagian dari kita bingung kenapa Bahan Bakar Minyak(BBM) menaikkan harga per liter nya
yaitu di karenakan adanya resiko meningkatnya beban Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBDN)
dan pemakaian BBM akan terus meningkat sejalan dengan pertumbuhan ekonomi nasional Indonesia .
Kenaikan harga BBM ini juga akan menjadi salah satu faktor kenaikannya biaya produksi dipasaran
sehingga perusahaan-perusahaan menaikkan harga jual yang pada gilirannya akan berpengaruh negatif
terhadap pertumbuhan ekonomi, penurunan upah rill dan konsumsi rumah tangga. Seperti berdampak
pada naik nya barang-barang dan bahan kebutuhan pokok di pasaran.

Tetapi setelah memutuskan menaikkan harga BBM, ada sebagian bahan pokok makanan yang ikut
mengalami kenaikan harga. Seperti Cabai Rawit Merah yang meningkat sebesar 10,31 persen, Tepung
terigu 1,57 persen , Daging Ayam Ras 1,16 persen, Beras Premium 0,79 persen dan Gula Pasir 0,69
persen.

Cr.Databox
Berdasarkan sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) Kementrian Perdagangan,
komoditas pangan yang mengalami kenaikan harga tertinggi adalah cabai rawit merah. Rata-rata harga
cabai rawit merah nasional mencapai Rp67.400/kg pada 21 September 2022. Harga ini naik 10,31%
dibanding 1 September 2022, sebelum pemerintah mengumumkan kenaikan harga BBM. Sementara
bahan pokok yang harga nya tetap stabil yaitu kedelai impor, daging sapi paha belakang, dan bawang
putih honan.

Pemerintah dan Mentri Perdagangan melakukan upaya agar tetap harga bahan kebutuhan pokok tetap
stabil di masyarakat walaupun pada saat kenaikan harga BBM ini.

Mentri Perdagangan Bapak Zulkifli Hasan mengupayakan dan memastikan harga-harga kebutuhan
barang pokok tetap stabil di kalangan masyarakat Indonesia yakni menginstruksikan pemerintah daerah
untuk membantu biaya transportasi barang kebutuhan pokok, terutama pada daerah yang mengalami
kenaikan harga kebutuhan barang pokok lebih dari lima persen. Di Pasar Karang Ayu, Semarang, Jawa
Tengah.

Bapak Mentri Zulkifli melakukan pemantauan harga dan ketersediaan barang kebutuhan pokok dan
menyampaikan bahwa “Pemerintah daerah akan membantu subsidi transportasi, sehingga barang
kebutuhan pokok dapat turun. Jadi, ini harus menjadi perhatian jangan sampai bergejolak, saya setiap
hari memonitor harga barang kebutuhan pokok. Di pasar Karang Ayu harga barang kebutuhan pokok
stabil. Untuk telur terus mengalami penurunan, di pasar tercatat Rp.27.000 per kg dan terus kita
monitor” lewat keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu (11/9/2022) Bapak Mentri Zulkifli juga
memaparkan pemerintah akan terus berupaya menjaga inflasi pangan terkendali dengan berbagai upaya
dan beroptimis dapat mengendalikan gejolak harga sebagaimana upaya menstabilkan minyak goreng,
mulai dari operasi pasar, subsidi angkutan, maupun program Gerai Maritim, Tol Laut, dan Jembatan
Udara.

Berita ini sebelum nya diketik oleh LIPUTAN6

Anda mungkin juga menyukai