Anda di halaman 1dari 4

BAHAN POKOK DI INDONESIA MENGALAMI KENAIKAN DI Tahun 2022

By INDRI WIDIASTUTI

A. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kurangnya bahan dasar dari kebutuhan pokok masyarakat di Indonesia menjadikan harga
barang-barang pokok di Indonesia menjadi mahal sehingga masyarakat di Indonesia sulit
untuk memproduksinya. Akibatnya komsumen juga ikut merasakan dampaknya. Selain
terbatasnya bahan baku, produksi impor yang lebih mendominasi pasar juga membuat
harga barang-barang pokok semakin tinggi. Sehingga banyak produsen bahan-bahan
pokok gulung tikar.
Kenaikan harga merupakan ketetapan dari pemerintah yang kadang kala dapat menimbul
kan efek bagi masyarakat. Kenaikan harga bagi kalangan menengah ke-atas mungin
sesuatu yang tidak terlalu mengejutkan, namun kita harus melihat pada kalangan
menengah ke-bawah kenaikan harga barang pokok kadang membuat mereka kesulitan
untuk mendapatkan kebutuhan setiap harinya. Dampak dari kenaikan harga barang pokok
dapat menimbulkan beberapa masalah, namun semua keputusan itu kembali kepada
Pemerintah yang menanganinya. Jika warga tidak setujui atas keputusan pemerintah
warga pun tidak akan segan – segan untuk berunjuk rasa dan tak sedikit pula merusak
fasilitas umum. Seperti hal nya kemarin, rencana pemerintah pada bulan April akan
menaikan harga BBM, namun kerusuhan terjadi dimana – mana sehingga pemerintah
menunda dahulu kenaikan tersebut. Kenaikan harga barang pokok memang dianggap
berap bagi sebagian masyarakat, karena kebutuhan manusia ketergantungan kepada
barang pokok.

B. PEMBAHASAN

1. KRONOLOGI

Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) melaporkan sejumlah komoditas bahan


pokok alami kenaikan harga di awal bulan puasa. Kenaikan ini terjadi di seluruh wilayah
Indonesia. Deputi Bidang Kajian dan Advokasi KPPU Taufik Ariyanto mengatakan,
salah satu penyebab kenaikan harga bahan pokok itu adalah rantai distribusi yang
berjenjang. Panjangnya jalur distribusi membuat harga komoditas di tingkat produsen
jauh berbeda dan mahal ketika sampai di tangan konsumen.
Ia menjelaskan, berdasarkan pantauan KPPU di 34 provinsi yang terbagi di 6 kantor
wilayah (kanwil) terjadi kenaikan harga sejumlah bahan pokok. Pada kanwil I yang
mencakup Sumatra Utara, Sumatra Barat, Aceh, dan Riau terpantau harga daging sapi,
cabai, bawang merah dan bawang putih alami kenaikan. Khusus untuk daging sapi dan
cabai kenaikannya mendekati 16 persen. Lalu kanwil II meliputi Sumatera Selatan,
Jambi, Bengkulu, Lampung, dan Bangka Belitung, harga komoditas relatif stabil hanya
sedikit kenaikan pada cabai, daging ayam, telur ayam, bawang merah dan bawang putih.
Pada kanwil III mencakup Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten ada kenaikan harga
daging ayam, telur ayam, dan daging sapi berkisar 10 persen-15 persen. Kanwil IV
meliputi Jawa Timur, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Bali, NTT dan NTB ada kenaikan
harga daging ayam potong (broiler) mendekati 30 persen. Sedangkan pada kanwil V
meliputi Kalimantan, umumnya harga bahan pokok relatif stabil, kecuali untuk komoditi
seluruh jenis cabai mengalami kenaikan mendekati 20 persen. Serta di kanwil VI
mencakup Sulawesi, Maluku, dan Papua alami kenaikan harga pada komoditas barang
merah, daging ayam, dan telur ayam berkisar 11 persen-25 persen.

2. DATA BARANG YANG MENGALAMI KENAIKAN HARGA PER 2022

Berdasarkan catatan, sudah ada sejumlah barang yang harganya mengalami kenaikan.
Mulai dari bahan bakar minyak (BBM), elpiji, minyak goreng, daging sapi, sampai
dengan tahu dan tempe. Tak hanya masyarakat, pada pedagang pun mengeluhkan
kenaikan harga kebutuhan. Pasalnya, ongkos yang dikeluarkan lebih besar, sementara di
sisi lainnya pedagang harus menekan harga agar semakin kompetitif.
Apa saja barang yang mengalami kenaikan harga? Berikut adalah perinciannya
1. BBM
PT Pertamina (Persero) secara resmi mengerek harga BBM non subsidi per kemarin,
Kamis (3/3/2022), setelah perkembangan harga minyak dunia yang terus menanjak
merespons dinamika perekonomian dunia. Mengutip keterangan resmi perusahaan,
Kenaikan harga BBM berlaku untuk jenis Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex.
Kenaikan harga jual BBM berkisar antara Rp 850 - Rp 1.600 per liter. Meski demikian,
kenaikan BBM tidak termasuk untuk jenis Premium, Pertalite, dan Pertamax. Untuk
BBM jenis premium memang selama ini mendapatkan subsidi langsung dari pemerintah.

2. Elpiji
Pada akhir pekan lalu, Pertamina juga telah menaikkan harga gas elpiji non subsidi 5,5
kilogram dan 12 kilogram, sebagai bagian dari upaya untuk menyesuaikan perkembangan
harga minyak dan gas dunia.
Adapun kenaikan harga elpiji sendiri berbeda-beda di tiap tempat. Khusus wilayah DKI
Jakarta, harga elpiji non subsidi 5,5 kilogram mencapai Rp 88 ribu, sementara untuk
elpiji 12 kilogram mencapai Rp 187 ribu. Di daerah ini harga jual di tingkat konsumen untuk
LPG tabung 12 kg di tingkat agen resmi rata-rata di jual dengan harga Rp 191.000 hingga yang
paling mahal sebesar Rp 198.000 per tabung.
Sementara untuk harga tabung Bright Gas 5,5 kg di tingkat agen resmi dijual dengan
harga pada kisaran Rp 94.000 hingga Rp 98.000 per tabung.

3. Minyak Goreng
Lonjakan harga minyak goreng telah terjadi sejak akhir tahun lalu. Hingga saat ini,
persoalan kenaikan harga sampai dengan kekosongan stok minyak goreng di sejumlah
distributor skala besar maupun kecil. Kondisi serupa juga terjadi di sejumlah pasar
tradisional. Warung-warung pinggiran yang biasanya menjual minyak goreng, kini tak
lagi memiliki stok. Jika ada, harganya pun jauh lebih mahal dibandingkan biasanya.
Pemerintah sendiri telah menerapkan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng. HET
minyak goreng curah ditetapkan Rp 11,5 ribu per liter, untuk kemasan sederhana Rp 13,5
ribu per liter, dan kemasan premium sebesar Rp 14 ribu.

4. Daging Sapi
Selain minyak goreng, harga daging sapi di pasar tradisional juga mengalami lonjakan
yang cukup signifikkan. Baru-baru ini, harga daging sampai sudah menyentuh angka Rp
130 ribu per kilogram. Padahal, harga normal hanya Rp 120 ribu per kilogram. Mengutip
laman hargapangan.id, harga rata-rata daging sapi kualitas 1 mencapai Rp 127.750 per
kilogram. Sementara harga rata-rata daging sapi kualitas 2 mencapai Rp 121.450 per
kilogram. Harga daging sapi terendah berada di provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT)
sebesar Rp 106.650 per kilogram, sementara tertinggi berada di provinsi Aceh sebesar Rp
136.900 per kilogram.

5. Tahu & Tempe


Indonesia selama ini bergantung kepada kedelai impor. Jika pasokan terhambat, bukan
tidak mungkin akan menganggu produksi tahu dan tempe di Tanah Air yang merupakan
masyarakat umum di Indonesia.
Merujuk pada situs tradingeconomics, Jumat (4/3/2022), harga kedelai masih berfluktuasi
di rentang US$ 16 per bushel sekitar Rp 27,21 kilogram.
Situasi ini pun telah membuat industri tahu dan tempe berteriak. Ketua Umum Gabungan
Koperasi Produsen Tempe dan Tahu Indonesia Aip Syariuddin mengatakan 20% atau 30
ribu perajin tahu dan tempe telah setop produksi.

3. DINILAI LANGGAR KONSTITUSI AKIBAT KENAIKAN HARGA BAHAN


POKOK

DPR menuding pemerintah telah melanggar konstitusi karena kelemahannya dalam


mengantisipasi berbagai kenaikan harga kebutuhan masyarakat menjelang bulan
Ramadan.
Anggota Komisi IV DPR RI Johan Rosihan menilai, kenaikan komoditas seperti minyak
goreng, gula, pulsa, bahan bakar minyak (BBM), gas, tarif tol dan lain-lainnya
menunjukkan bahwa tata Kelola pasar digerakkan oleh paradigma pasar bebas atau
liberalisme. Johan bahkan melihat, adanya fluktuasi harga yang tidak terkendali ini akibat
bentuk pasar di Indonesia cenderung oligopoli bahkan monopoli.
Padahal, sesuai pasal 33 ayat 3 UUD Tahun 1945 yang memberi mandat pada pemerintah
bahwa penggunaan semua sumberdaya di negara Indonesia harus digunakan untuk
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Selain itu, kenaikan harga sektor bahan makanan
akan berdampak signifikan pada peningkatan kemiskinan. Untuk itu ia menekankan agar
pemerintah segera memperbaiki mekanisme pasar dan lebih berpihak pada kepentingan
ekonomi domestik. Pemerintah tidak boleh kalah dan takluk pada kekuatan pasar.
C. PENUTUP

Kenaikan harga barang kebutuhan pokok dapat mempengaruhi kesejahteraan konsumen dan
produsen, termasuk pemerintah. Kenaikan harga tersebut berdampak kepada masyarakat,
baik itu kalangan menengah ke bawah maupun menengah ke atas. Jika kebutuhan pokok
tidak dapat terpenuhi dengan baik, maka kelangsungan hidup masyarakat dapat terhambat.
DPR sebagai wakil rakyat harus mengawasi perkembangan harga barang kebutuhan pokok
yang terjadi di lapangan dan memastikan bahwa peraturanperaturan pelaksanaan yang dapat
membantu mengendalikan harga harus segera diterbitkan. Koordinasi antar-instansi
pemerintah yang menangani permasalahan kenaikan harga barang kebutuhan pokok
hendaknya dapat berjalan secara baik dan terarah. Informasi mengenai permintaan dan
penawaran barang kebutuhan pokok harus transparan diberikan produsen dan pemerintah
agar tidak terjadi kelangkaan barang.

REFERENSI

https://holopis.com/read/news/polhukam/2022/04/02/73670/pemerintah-dinilai-langgar-
konstitusi-akibat-kenaikan-berbagai-harga-kebutuhan-masyarakat/

Siti Yona Hukmana (04 Maret 2022) Ini Penyebab Harga Bahan Pokok Mahal Retrieved 14 Mei
2022, From Medcom.id : https://www.medcom.id/nasional/hukum/4KZqPXJk-ini-penyebab-
harga-bahan-pokok-mahal

Chandra Gian Asmara (04 Maret 2022) Daftar Harga Barang yang Naik 2022: BBM, Migor,
LPG, Daging Retrieved 14 Mei 2022, From
CNBC Indonesia : https://www.cnbcindonesia.com/news/20220304105742-4-319963/daftar-
harga-barang-yang-naik-2022-bbm-migor-lpg-daging/2

Sukirno, Sadono. “Teori Pengantar Makro Ekonomi”. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta, 2004.

Pasal 33 ayat 3 UUD Tahun 1945 tentang Sumber Daya Alam

Anda mungkin juga menyukai