Anda di halaman 1dari 27

IMPLIKASI KENAIKAN BBM TERHADAP HARGA BAHAN KEBUTUHAN

DI GUNUNG BATU

DISUSUN OLEH:

Siti Nurul. Latifah ( 044120007)


Azzahrah salsabilla soen (044120207)
Reza asril (044120121)

UNIVERSITAS PAKUAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU BUDAYA

ILMU KOMUNIKASI
2022/2023
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekenomi sering kali di kait kan dengan suatu
hal yang sama oleh beberapa ahli ekonomi, Pembangunan ekonomi mendorong
pertumbuhan ekonomi, dan sebaliknya pertumbuhan ekonomi memperlancar proses
pembangunan ekonomi. Dengan ada nya pertumbuhan ekonomi itu sendiri akan
memunculkan pembangunan ekonomi, tetapi pada dasar nya dua hal itu berbeda
pengertiannya.
Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi
suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional.
Perekonomian yang di wujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional.
Perekonomian dikatakan mengalami pertumbuhan apabila jumlah balas jasa riil terhadap
penggunaan faktor-faktor produksi pada tahun tertentu leih besar daripada tahun
sebelumnya.
Pembangunan ekonomi tak dapat lepas dari pertumbuhan ekonomi (economic growth).
Yang dimaksud dengan pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan kapasitas produksi
suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Suatu
negara dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi apabila terjadi peningkatan produk
nasional bruto (PNB, GNP) riil di negara tersebut. Adanya pertumbuhan ekonomi
merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi. Terdapat tiga elemen penting
yang berkaitan dengan pembangunan ekonomi; pembangunan sebagai suatu proses,
artinya bahwa pembangunan merupakan suatu tahap yang harus dijalani olehsetiap
masyarakat atau bangsa. Pembangunan sebagai suatu usaha untuk meningkatkan
pendapatan perkapita, pembangunan merupakan tindakan aktif yang harus dilakukan oleh
suatu negara dalam rangka meningkatkan pendapatan perkapita. Peningkatan pendapatan
perkapita harus berlangsung dalam jangka panjang, Suatu perekonomian dapat dinyatakan
dalam keadaan berkembang apabila pendapatan perkapita dalam jangka panjang
cenderung meningkat. 
Indonesia merupakan salah satu negara penghasil minyak bumi, akan tetapi lumbung
minyak di tanah air ini banyak dikelola oleh perusahaan asing. Pertamina sebagai jargon
BUMN dalam pengelolaan minyak bumi hanya sebagai pajangan dan Pemerintah lebih
bernafsu memberikan izin pengelolaan kepada perusahaan asing. Kondisi ini jelas
berseberangan dengan konsep welfarestate (negara kesejahteraan). Proses pembangunan
ekonomi di segala bidang pada hakekatnya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat secara menyeluruh. Proses perubahan struktural perekonomian seperti
perluasan kesempatan kerja, dan pengurangan tingkat kemiskinan merupakan sasaran
pokok pembangunan yang hendak dicapai guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Bahan Bakar Minyak (BBM) merupakan komoditas yang memegang peranan sangat vital
dalam semua aktifitas ekonomi., masalah BBM menjadi masalah besar yang hingga kini
menjadi topik utama. Adanya peningkatan harga minyak dunia dinilai berpengaruh nyata
terhadap kondisi ekonomi di Indonesia. Harga minyak yang tinggi ternyata tidak
menguntungkan perekonomian negara mana pun di Asia, temasuk Indonesia. Kenaikan
harga BBM di Indonesia selain di sebabkan oleh tingginya kenaikan harga minyak dunia,
juga dikarenakan adanya under supply dalam negri jida dibandingkan dengan demandnya.
Besarnya subsidi BBM seperti di Indonesia ini yang dapat menguras anggaran belanja
negara, dinilai juga sebagai alasan bagi pemerintah untuk menaikkan harga BBM di tanah
air.
Masyarakat Indonesia sangat bergantung pada bahan bakar minyak untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari mereka baik sebagai individu maupun perusahaan. Penentuan harga
Bahan Bakar Minyak (BBM) merupakan keputusan dari pemerintah negara
Indonesia. Namun meningkatnya permintaan masyarakat di Indonesia akan konsumsi
BBM serta kenaikan harga BBM internasional memaksa harga BBM lokal disesuaikan
dengan harga BBM internasional sehingga kesinambungan keuangan negara tetap aman,
sehat, dan tidak terancam. Hingga saat ini, negara Indonesia selalu menjaga harga BBM
tetap stabil dan terjangkau bagi masyarakat Indonesia. Kebijakan pemerintah mengenai
kenaikan harga BBM mempunyai dampak yang salah satunya adalah angka inflasi.
Salah satunya diberitakan oleh CNBC Indonesia bahwa harga bahan pangan atau
sembako di Bogor, Jawa Barat mulai merangkak naik. Keinkan harga bahan pangan ini
sebagai salah satu dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite,
solar, dan pertamax yang diumumkan pada sabtu 3 september 2022. Kenaikan dialami
pada komoditas beras yang awalnya dibanderol sekitar Rp 480 ribu per karung mulai
merangkak naik menjadi Rp 510 ribu per karung, selain beras, harga makanan ringan
juga terkena dampaknya. Seperti harga makanan ringan merek nabati yang naik Rp 1,5
ribu per kardus. Harga barang lainnya juga sudah mulai merangkak naik, bahkan sampai
rokok pun mengalami kenaikan harga. Salah satu indikatornya terlihat dari cara
berbelanja, yang biasanya langganan beli 30 kg/transaksi, sekarang paling Cuma 15 kg.
akibat penurunan pembelian itu, omset pendapatan Alan pun ikut menurun. Padahal
beras merupakan kebutuhan pokok yang paing banyak dibutuhkan, penurunan
pendapatan pedangang bias sampai 20% dari harga awal. Dalam penelitian ini, Penulis
menentukan fokus pembahasan pada akibat yang terjadi karena kenaikan BBM, Pada
akhirnya penulis berharap penelitian ini dapat memberi pengetahuan bagi pemerintah
sekaligus masyarakat mengenai gambaran bagaimana akibat dari kenaikan BBM. Hal ini
memiliki tujuan agar pemerintah ataupun masyarakat mengetahui apa yang sedang
dialami oleh kota kita.

Berikut ini adalah dua data dari implikasi kenaikan BBM terhadap harga bahan
kebutuhan :
A. Data Persentase Kenaikan /Penurunan Harga Bahan pokok Makanan Nasional :
Pemerintah Indonesia mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM)
jenis Pertalite, Solar, dan Pertamax pada 3 September 2022.Setelah pengumuman
tersebut, ada sejumlah bahan pokok makanan yang mengalami kenaikan harga. Namun
ada pula yang harganya masih stabil, bahkan mencatatkan penurunan.Berdasarkan data
Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) Kementerian Perdagangan,
komoditas pangan yang mengalami kenaikan harga tertinggi adalah cabai rawit
merah.Rata-rata harga cabai rawit merah nasional mencapai Rp67.400/kg pada 21
September 2022. Harga ini naik 10,31% dibanding 1 September 2022, sebelum
pemerintah mengumumkan kenaikan harga BBM.Kemudian tepung terigu, daging ayam
ras, beras medium, beras premium, dan gula pasir harganya naik di kisaran ±1% pada
periode sama.Sementara itu harga tercatat masih stabil untuk komoditas kedelai impor,
daging sapi paha belakang, dan bawang putih honan.Sedangkan komoditas yang harganya
turun pada periode 1-21 September 2022 adalah telur ayam ras, cabai merah besar, cabai
merah keriting, bawang merah, serta minyak goreng berbagai jenis kemasan dengan
rincian seperti terlihat pada grafik.
Sumber data :
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/09/21/ini-perubahan-harga-bahan-
pokok-setelah-ongkos-bbm-naik

B. Data Harga Bahan Bakar Minyak (3 September 2022)

Presiden Rapublik Indonesia(RI) resmi mengumumkan kenaikan harga BBM,yang


terdiri dari pertalite,solar,dan Pertamax.Kenaikan BBM subsidi ini berlaku pada tanggal 3
September 2022 sejak pukul 14.30 WIB.Kabar ini di sampaikan langsung oleh presiden
RI yang dibantu oleh menteri Energi dan Sumber Daya Mineral(SDM) pada jumpa pers
di istana merdeka.Kabar kenaikan BBM ini sudah menyebar dalam beberapa bulan
terakhir dan menimbulkan pro dan kontra di tengah masyarakat.Jika tidak ada kenaikan
harga BBM pertalite dan solar,anggaran subsidi dan kompensasi energi akan kembali
membengkak sebesar Rp.198 triliun.sedangkan 2.Harga solar subsidi dari Rp.5.150 per
liter menjadi Rp.6.800 Per Liter.3.Harga Pertamax dari Rp.12.500 menjadi RP.14.500 per
liter.
Jumlah ini di perkirakan terus membengkak jika tidak dilakukan tindakan
pencegahan.Pemerintah sendiri sudah memberikan solusi pengganti subsidi BBM dengan
memberikan BLT bagi masyarkat.
Sumber data :
https://detiksumsel.com/berikut-harga-bbm-terbaru-pertalite-rp10-000-pertamax-rp14-
500/

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dari itu pokok yang diangkat
oleh penulis adalah
1. Bagaimana implikasi kenaikan bahan bakar minyak terhadap bahan pokok di Gunung
Batu ?
2. Bagaimana tanggapan masyarakat atas kenaikan bahan bakar minyak terhadap bahan
pokok di Gunung Batu ?

1.3 Tujuan Penelitian


1. Untuk mengetahui akibat dari kenaikan bahan bakar minyak (BBM) terhadap bahan
pokok di Gunung Batu .
2. Untuk mengetahui tanggapan masyarakat atas kenaikan bahan bakar minyak (BBM)
terhadap bahan pokok di Gunung Batu.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian yang dilaksanakan ini, diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak terkait
seperti:
1. Penelitian ini diharapkan dapat menambah karangan ilmiah bagi para pembaca
maupun mahasiswa universitas pakuan, mengenai dampak peristiwa non ekonomi
terhadap aktivitas perdagangan saham di pasar modal
2. Bagi penulis sendiri, sebagai syarat penyelesaian studi pada Jurusan Ilmu Komunikasi
Studi Broadcasting Universitas PAKUAN.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Impikasi
Bersumber dari DETIKJABAR, beberapa ahli turut mengemukakan pandangannya
mengenai implikasi. Berikut adalah beberapa pengertian implikasi yang dijabarkan
oleh ahli:

1. Islamy (2003)

Menurut uraian Islamy, implikasi adalah segala sesuatu yang telah dihasilkan akibat
dari proses perumusan kebijakan. Sehingga dapat diartikan bahwa implikasi adalah
konsekuensi-konsekuensi dan akibat yang muncul dengan adanya kebijakan atau
kegiatan tertentu yang dilaksanakan.

2. Silalahi (2005)

Sedangkan menurut Silalahi, implikasi adalah akibat yang dihasilkan oleh adanya
penerapan suatu kebijakan atau program yang sifatnya bisa baik maupun tidak
terhadap pihak-pihak yang menjadi sasaran kegiatan tersebut.

3. Winarno

Menurut Winarno, setidaknya ada lima dimensi yang terkandung dalam implikasi:

- Implikasi kebijakan pada orang-orang yang terlibat maupun masalah-masalah


publik.
- Kebijakan mungkin saja memiliki implikasi pada kelompok-kelompok atau
keadaan-keadaan di luar tujuan kebijakan.
- Kebijakan yang ada kemungkinan mengandung implikasi pada situasi maupun
keadaan sekarang dan yang akan datang.
- Evaluasi berkaitan dengan biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan dan program-
program kebijakan publik.
- Biaya atau pengeluaran yang sifatnya tidak langsung ditanggung oleh masyarakat
akibat adanya kebijakan publik.

Sumbernya : https://www.detik.com/jabar/berita/d-6210116/pengertian-implikasi-
adalah-berikut-arti-jenis-dan-contohnya

2.2 Bahan Bakar Minyak


2.2.1 Pengertian Bahan Bakar Minyak
Bahan bakar minyak (BBM) merupakan jenis fuel yang dihasilkan dari proses
refining atau pengilangan minyak bumi. Minyak mentah yang berasal dari inti bumi diolah
dalam refinery untuk menghasilkan produk-produk minyak. Bahan bakar minyak juga
merupakan kebutuhan bagi manusia, bai untuk kebutuhan transportasi, industri, rumah
tangga, pertanian, listrik, pertambangan, maupun sektor lainnya. Hampir di semua lini
kehidupan manusia sangat bergantung pada BBM. Bahan Bakar Minyak termasuk ke dalam
Sumber Daya Alam yang tidak dapat Diperbaharui (untuk memperbaharuinya tentu memakan
waktu yang cukup lama, bisa jutaan tahun lamanya). Bahan Bakar Minyak yang digunakkan
sehari-hari merupakan hasil tambang yang berupa minyak mentah yang kemudian di proses
dan diolah sehingga menjad BBM yang sering kita jumpai, seperti minyak tanah, solar,
bensin, pertamax, minyak bakar, avtur. BBM terbentuk dari proses alam yang berlangsung
selama ribuan bahkan jutaan tahun yang lalu. Persediaan Bahan Bakar Minyak yang
tersimpan di dalam bumi akan menipis bahkan habis. Semakin menipisnya persediaan BBM,
secara otomatis mengakibatkan kenaikan harga BBM yang tentunya akan berdampak pada
kenaikan harga kebutuhan pokok, salah satunya sembilan bahan pokok.
Dalam Undang-Undang Tentang Minyak dan Gas Bumi pasal 1, Minyak Bumi adalah
hasil proses alami berupa hidrokarbon yang dalam kondisi tekanan dan temperatur atmosfer
berupa fasa cair atau padat, termasuk aspal, lilin mineral atau ozokerit, dan bitumen yang
diperoleh dari proses penambangan, tetapi tidak termasuk batubara atau endapan hidrokarbon
lain yang berbentuk padat yang diperoleh dari kegiatan yang tidak berkaitan dengan kegiatan
usaha Minyak dan Gas Bumi; Bahan Bakar Minyak adalah bahan bakar yang berasal dan/atau
diolah dari Minyak Bumi. Hidrokarbon adalah sumber bahan bakar yang telah digunakkan.
 Minyak bumi menjadi salah satu sumber daya mineral yang tak kalah penting dan
bermanfaat bagi kehidupan manusia. Minyak bumi sebagai salah satu sumber daya penting
memiliki beragam manfaat, mulai dari bahan baku industri, bahan bakar kendaraan, bahan
pembuat perabotan rumah tangga, hingga sebagai bahan produk kecantikan dan
kesehatan. minyak bumi berasal dari berbagai bentuk organisme yang mati di dalam tanah.
Campuran kompleks senyawa organik yang terdiri atas senyawa hidrokarbon dan non
hidrokarbon dari sisa-sisa mikroorganisme, tumbuhan, dan binatang tertimbun selama
berjuta-juta tahun disebut sebagai minyak bumi. Senyawa kimia minyak bumi terdiri dari
unsur-unsur karbon, hidrogen, oksigen, sulfur, halogenida, dan logam. Minyak bumi
mengandung komponen hidrokarbon dan non hidrokarbon sebesar 50-98%. Beberapa
organisme yang dimaksud adalah alga dan plankton yang terkubur di dalam tanah. Proses
ekstraksi minyak bumi membutuhkan tahapan yang panjang dan rumit sehingga tidak bisa
dilakukan secara sembarangan.
2.2.2 Jenis Jenis Bahan Bakar Minyak
1. Avgas (Aviation Gasoline)
Avgas merupakan bahan bakar minyak (BBM) khusus yang dihasilkan dari fraksi
(bagian kecil) minyak bumi. 
BBM ini ditujukan untuk bahan bakar pesawat udara tipe mesin sistem pembakaran
dalam (internal combution), mesin piston dengan sistem pengapian.
2. Avtur (Aviation Turbine)
Sama seperti avgas, avtur juga merupakan BBM jenis khusus yang dihasilkan dari
fraksi minyak bumi.
BBM ini ditujukan untuk bahan bakar pesawat udara dengan tipe mesin turbin
(external combution).
BBM ini ditujukan untuk bahan bakar pesawat udara tipe mesin sistem pembakaran
dalam (internal combution), mesin piston dengan sistem pengapian.
3. Bensin
Jenis BBM ini merupakan yang paling umum digunakan untuk kendaraan bermotor.
Bensin ditujukan untuk mesin dengan pembakaran dengan pengapian. 
Di Indonesia terdapat beberapa jenis bahan bakar jenis bensin yang memiliki nilai
mutu pembakaran berbeda.

Berdasarkan RON, BBM bensin dibedakan menjadi 3 jenis yaitu:

● Premium (RON 88): Premium adalah bahan bakar minyak jenis distilat berwarna


kekuningan yang jernih. Warna kuning ini akibat adanya zat pewarna tambahan (dye).
Penggunaan premium pada umumnya adalah untuk bahan bakar kendaraan bermotor
bermesin bensin, seperti : mobil, sepeda motor, motor tempel dan lain-lain. Bahan
bakar ini sering juga disebut motor gasoline atau petrol.
● Pertamax (RON 92): ditujukan untuk kendaraan yang mempersyaratkan penggunaan
bahan bakar beroktan tinggi dan tanpa timbal (unleaded). Pertamax juga
direkomendasikan untuk kendaraan yang diproduksi diatas tahun 1990 terutama yang
telah menggunakan teknologi setara dengan electronic fuel injection dan catalytic
converters.
● Pertamax Plus (RON 95): Jenis BBM ini telah memenuhi
standar performance International World Wide Fuel Charter (WWFC). Ditujukan
untuk kendaraan yang berteknologi mutakhir yang mempersyaratkan penggunaan
bahan bakar beroktan tinggi dan ramah lingkungan. 

2. 3 Kenaikan BBM
2.3.1 Definisi kenaikan (BBM)
Kenaikan harga BBM selalu menimbulkan pro – kontra dikalangan Masyarakat yang
didukung oleh banyaknya pendapat yang muncul tanpa Diikuti oleh data – data yang akurat
sehingga menimbulkan dilema Terhadap masyarakat. Hal tersebut terlihat pada keputusan
pemerintah Dalam menaikkan harga BBM pada tahun 2005 yang terjadi pada bulan Maret
dengan mengumumkan kenaikan harga BBM sebesar rata – rata 29%.Langkah SBY dalam
menaikan harga BBM kepada masyarakat
Tidak terlepas dari harga minyak yang disubsidi oleh negara lebih murah Dari harga
minyak dunia. Pengeluaran yang dilakukan pemerintah dalam Belanja untuk subsidi BBM
mengalami defisit sebesar Rp 11,8 triliun. Hal Ini disebabkan harga minyak terus mengalami
kenaikan hingga mencapai USD 40 per barel diakhir tahun 2004 dan terus meningkat sampai
ke USD 60 per barel pada awal tahun 2005. Selain itu kenaikan harga minyak Dunia tidak
dibarengi dengan produksi minyak dalam negeri yang terus Mengalami kemerosotan dan
hanya mampu menghasilkan 1,18 juta barel Per hari. Dengan kondisi kenaikan harga minyak
mentah yang setiap Tahunnya mengalami kenaikan dan melemahnya nilai tukar rupiah,
terhadap dollar, maka disini SBY dihadapkan pada dua opsi. Opsi Pertama, tetap memberikan
subsidi BBM seperti tahun 2004 apapun Dampaknya bagi ekonomi nasional atau opsi kedua,
mengurangi subsidi Dengan menaikan harga BBM, Disini pemerintah mengambil opsi kedua
dengan menaikan harga BBM yang merupakan alasan kenapa pemerintah pada saat itu
menaikanHarga BBM karena terjadinya fluktuasi harga minyak mentah yang tidak Dapat
diprediksi dan diatasi oleh negara sehinga pemerintahan pada masa SBY-JK mengambil
kebijakan untuk menaikan harga bahan bakar minyak. Kenaikan harga minyak internasional
akan berpengaruh pada kenaikan Harga BBM pada masyarakat karena penjualan BBM masih
bergantung Pada subsidi yang tercantum dalam APBN. Ketergantungan harga BBM Subsidi
yang ditopang oleh APBN membuat pemerintah tidak bisa Bertahan dengan harga minyak
dunia yang naik. Membengkaknya BBM Subsidi dapat dilihat dari beberpa faktor yaitu,
melonjaknya harga minyak Dunia yang tidak dibarengi dengan produksi dalam negeri yang
terus Mengalami penurunan setiap tahunnya serta meningkatnya konsumsi Masyarakat
terhadap BBM dari tahun ke tahun.Indonesia saat ini lebih banyak mengimpor daripada
mengekspor Minyak hal ini terlihat pada tahun 2003 Indonesia sudah menjadi negara Net
importir . dengan mencapai rata-rata 400 – 500 ribu barel per hari.
Pemerintah membeli minyak tersebut dengan mata uang dollar Amerika, Yang
berdampak pada nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika Semakin melemah. Dengan
kondisi seperti ini pemerintah mengambil Keputusan untuk menaikan harga BBM. Kenaikan
harga BBM terdapat Pada Peraturan Presiden Nomor 22 tahun 2005 dengan alasan alokasi
Subsidi BBM pada APBN 2005 hanya sebesar Rp 19 triliun dan kuota Tersebut untuk bulan
januari dan februari sudah mencapai Rp 13 triliun, Sekitar 68% dari subsidi untuk seluruh
tahun. Pemerintah secara resmi Mengumumkan kenaikan harga BBM pada tanggal 1 Maret
2005 dengan Kenaikan sebesar 32% untuk premium dari Rp 1.800 menjadi Rp 2.400 per
Liter, solar dari Rp 1.650 menjadi Rp 2.100 per liter atau sebesar 27%.Kenaikan harga BBM
tidak berhenti hanya disitu saja, pemerintah Mengajukan rancangan APBN-P tersebut kepada
DPR pada tanggal 23 Maret 2005. Dalam APBN-P tersebut, pemerintah menetapkan asumsi
Harga minyak dunia sebesar US$ 35 per barel dengan asumsi kurs Rp 8900 Per dollar AS.
Harga minyak dunia justru semakin meningkat dan Mencapai kisaran US$ 68 per barel
dengan nilai kurs Rp 10.900 per dollar AS. Kekhawatiran pemerintah dengan
membengkaknya jumlah subsidi BBM karena ketidaksesuaian asumsi yang sudah ditetapkan
sehingga perlu Melakukan penyesuaian harga eceran BBM dalam negeri. Keputusantersebut
tertuang dalam peraturan presiden No 55 tahun 2005 yang Ditetapkan tanggal 30 September
2005 dan mulai berlaku pada tanggal 1 Oktober 2005.Kenaikan harga BBM ini termasuk luar
biasa karena Pilihan SBY adalah menaikan harga BBM sekaligus di atas 100%. Presiden
SBY mengumumkan kenaikan harga BBM dengan rata-rata Kenaikan 126%. Hal tersebut
terlihat dari bensin „premium‟ dari Rp 2.400 Menjadi Rp 4.500 (naik 87,5%), solar dari Rp
2.100 menjadi Rp 4.300 (104,8%), minyak tanah dari Rp 700 menjadi Rp 2.000
(185,7%)Pada masa pemerintahan SBY-JK sudah dilakukan tiga kali Kebijakan menaikan
harga BBM sejak awal periode pemerintahanya pada Tahun 2004 – 2009.
Diakhir masa pemerintahan SBY-JK, terjadi kenaikan Lagi pada harga BBM melalui
peraturan Menteri ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) No 16 tahun 2008 yang
ditetapkan pada tangal 23 Mei 2008 dan mulai berlaku efektif sejak tanggal 24 Mei 2008. Hal
Tersebut didasari dengan kenaikan harga minyak dunia yang berada diatas Kisaran US$ 100
per barrel dan dikhawatirkan akan mencapai angka US$ 150 per barrel. Dengan dikeluarkan
peraturan Menteri tersebut maka harga BBM dinaikkan kembali dengan jenis premium
menjadi Rp 6.000 per liter. Hal tersebut dikarenakan krisis ekonomi global yang membuat
harga Minyak ikut melambung. Tetapi kenaikan harga BBM itu hanya bertahan Beberapa
bulan saja. Setengah tahun kemudian pemerintah menurunkan harga BBM premium dan solar
pada 29 Januari 2009 menjadi Rp 4.500 Per liter.Kenaikan harga BBM selalu menjadi isu
penting yang dikaitkan Dengan APBN, hal ini tidak terlepas dari subsidi yang diberikan
Pemerintah dalam kebutuhan minyak. Porsi BBM yang begitu besar Berdampak pada nilai
tukar rupiah yang bergantung pada kebijakan fiskal Karena terjadinya defisit akibat terlalu
besarnya subsidi untuk BBM. Kenaikan BBM kali ini juga membuat pemerintah sulit untuk
Memutuskannya dengan mencegah spekulasi yang berdampak pada Merugikan rakyat
banyak. Semenjak presiden SBY dilantik menjadi Presiden yang kedua kalinya bersama
Wapres Boediono pada 20 Oktober 2009 media banyak sekali menyoroti pasangan pemimpin
negara tersebut Terkait dengan isu bahwasanya Boediono merupakan salah stau orang yang
Berpikiran secara liberalis. Pada awal tahun 2012 pemerintah memiliki Keinginan untuk
menaikan harga BBM namun tidak terjadi karena ditolak Oleh DPR. Pemerintah memutuskan
untuk menaikan harga BBM setelah Proses persetujuan paripurna DPR pada 17 Juni 2013.
Kenaikan harga BBM ditetapkan pada 22 Juni 2013, hal ini disampaikan oleh menteri ESDM
Jero Wacik dalam peraturan presiden No 15 tahun 2013 tentang Harga jual eceran dan
konsumen jenis bahan minyak tertentu, sesuai Dengan ketentuan pasal 4, 5, dan 6.6 Kenaikan
harga tersebut ditetapkan. Dari harga premium dari Rp 4.500 menjadi Rp 6.500 per liter dan
harga Solar naik dari Rp 4.500 menjadi Rp 5.500. Pernyataan tersebut juga Diperkuat oleh
menteri ekonomi Hatta Rajasa dengan alasan kebijakan Kenaikan harga BBM sangat penting
untuk menjaga kesehatan fiskal, APBN tetapi juga perekonomian secara keseluruhan.

2.3.2 Faktor Kenaikan BBM


Faktor masalah utama yang dihadapi BBM berasal dari dalam negeri adalah kenaikan atas
harga patokannya. Pemerintah membuat program dan perbaikan untuk mengatasi besarnya
alokasi anggaran subsidi BBM. Akan tetapi, langkah yang diambil kerap kali salah sasaran,
seperti mengurangi dan mengalihkan anggaran subsidi BBM kepada sektor yang lebih
produktif dengan membuat kebijakan untuk menaikkan harga BBM bersubsidi. Keputusan
untuk menaikkan harga bahan bakar minyak tentu tetap berada di tangan Presiden Jokowi,
tetapi dampak kedepannya tetap ada pada masyarakat.
Di Indonesia sendiri masih terdapat oknum yang tidak bertanggung jawab. Pemerintah
telah menetapkan harga jual minyak goreng Rp14.000/liter untuk seluruh kemasan berbagai
brand, tetapi masih ada saja oknum yang menaikan atau bahkan menimbun minyak yang
kemudian dijual kembali jika sudah ditahap kelangkaan. Jika terdapat oknum masyarakat
yang melakukan tindak pidana akan terjerat pidana penjara dan tak akan lolos dari hukum.
Selain itu, semenjak pandemi covid-19 melanda pada 2022, produksi minyak khususnya
kelapa sawit juga terdampak. Kapasitas produksi juga terus diminimalisasi untuk mencegah
kembalinya gelombang covid-19 dan terjadilah kelangkaan akibat tersendatnya distribusi.
Faktor masalah kedua tidak hanya dari dalam negeri, tetapi berpengaruh dari organisasi
dunia dan permintaan minyak global. Organization of the Petroleum Exporting Countries atau
biasa disebut OPEC memegang posisi penting sebagai kartel yang memiliki peran
mempengaruhi sisi penawaran dalam perdagangan minyak dunia. Pengontrol terbesar
perubahan kapasitas produksi setiap negara tetap berada di tangan OPEC. Konflik geopolitik
juga sangat berdampak. Contoh kasusnya adalah perang antara Rusia dan Ukraina. Rusia
sebagai produsen minyak terbesar ketiga di dunia bisa memproduksi 10% dari pasokan
minyak global atau sekitar 10,5 juta barel per hari bisa mempengaruhi keputusan OPEC
untuk kenaikan harga BBM.Permintaan minyak global juga akan kunjung meninggi atas
kasus yang terus bergejolak. Minyak sebagai komoditas yang diperdagangkan di tingkat
internasional sangat dipengaruhi oleh kuat-lemahnya permintaan (demand). Biasanya kondisi
ini terjadi karena situasi negara-negara produsen minyak. Selain Russia, sebanyak 62%
persediaan minyak dunia ada di Timur Tengah dan berpusat di lima negara, yaitu Arab Saudi,
Uni Emirat Arab, Qatar, Irak, dan Kuwait. Perbaikan kondisi politik keamanan di Timur
tengah memiliki kemampuan besar meningkatkan permintaan dan penawaran minyak. Selain
itu perkembangan teknologi dan penemuan baru terkait eksplorasi minyak juga berperan
tinggi dalam persediaan penawaran minyak dalam ranah internasional. Sebagai contoh,
pengembangan metode tracking untuk mendapatkan minyak Shale akan cenderung
menurunkan harga minyak.
Faktor di atas adalah salah satu skala besar dalam penyebab kenaikan BBM khususnya
yang terjadi di Indonesia. Banyak sekali dampak yang akan dihadapi, tidak hanya yang
disebutkan di atas tetapi bisa mempengaruhi segala sektor seperti ekonomi makro yang
berdampak atas konsumsi rumah tangga menurun, pertahanan dan keamanan menjadi tidak
terkendali karena kurangnya bahan bakar dalam proses pengawasan, badan usaha bisa
mencapai tingkat pailit karena inflasi yang disebabkan minyak dunia, dan kesejahteraan
masyarakat yang pastinya menurun karena permintaannya tidak terpenuhi.
2.3.3 Dampak Kenaikan BBM
A. Dampak Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak
1. Pengertian dampak
Dampak secara sederhana dapat diartikan pengaruh atau akibat dalam
setiap keputusan yang di ambil oleh seorang atasan biasanya mempunyai
dampak tersendiri baik itu dampak positif atau negatif dampak juga bisa
merupakan, proses lanjutan dari sebuah pelaksanaan pengawasan internal.
Seorang pemimpin yang handal biasanya sudah memprediksi jenis dampak
yang akan terjadi atas sebuah keputusan yang sudah diambil. Berikut ini
adalah pengertian dampak : menurut kamus besara Bahasa Indonesia (KBBI)
Dampak adalah pengaruh kuat yang mendapatkan akibat (baik negative
maupun positif). Sedangkan menurut para ahli adalah sebagai berikut: Hiro
Tugiman (1976) Dampak adalah sesuatu yang bersifat objektif.
Dampak merupakan sebuah konsep pengawasan internal sangat
penting, yang dengan mudah dapat diubah menjadi sesuatu yang dipahami dan
ditanggapi secara serius oleh manajemen. Menurut C. Jotin khisty & b. Kent
lall. Dampak merupakan pengaruh-pengaruh yang dimiliki pelayanan
angkutan umum terhadap lingkung sekitar dan keseluruhan kawan yang
dilayaninya.

A. Dampak positif
1. Munculnya bahan bakar dan kendaraan alternatif Seiring dengan melonjaknya
harga minyak dunia.
2. Pembangunan Nasional akan lebih pesat karena dana APBN yang awalnya
digunakan untuk memberikan subsidi BBM, jika BBM naik, maka subsidi
dicabut dan dialihkan untuk digunakan dalam pembangunan diberbagai
wilayah hingga ke seluruh daerah.
3. Hematnya APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) jika harga BBM
mengalami kenaikan, maka jumlah subsidi yang dikeluarkan oleh pemerintah
akan berkurang.
B. Dampak negative
1. Harga barang-barang dan jasa-jasa menjadi lebih mahal.
2. Apabila harga BBM memang dinaikan, maka akan berdampak bagi
perekonomian khususnya UMKM
3. Terjadinya peningkatan pengangguran
4. Dengan meningkatnya biaya operasi perusahaan, maka kemungkinan akan
terjadi PHK.
2.4 Sembilan Bahan Pokok
Sembako adalah singkatan dari sembilan bahan pokok yang terdiri atas
berbagai bahan-bahan makanan dan minuman yang secara umum sangat
dibutuhkan masyarakat indonesia secara umum. Tanpa sembako kehidupan rakyat
indonesia bisa terganggu karena sembako merupakan kebutuhan pokok utama
sehari-hari yang wajib ada dijual bebas di pasar.
Sembako adalah sembilan jenis kebutuhan pokok masyarakat menurut
Keputusan Menteri Industri dan Perdagangan No. 115/MPP/KEP/2/1998 tanggal
27 Februari 1998. Apa saja kesembilan bahan pokok tersebut?
1. Beras dan Sagu
2. Jagung
3. Sayur-Sayuran dan Buah-Buahan
4. Daging (Sapi dan Ayam)
5. Susu
6. Gula Pasir
7. Garam yang Mengandung Yodium / Iodium
8. Minyak Goreng dan Margarin
9. Minyak Tanah atau Gas Elpiji

Dari sisi ekonomi permintaan barang-barang sembako bersifat inelastis,


yaitu perubahan harga sembako tidak akan banyak mempengaruhi tingkat
permintaan produk oleh konsumen selama tidak terlalu signifikan. Jika harga
sembilan bahan pokok tersebut naik secara signifikan, maka sebagian konsumen
akan beralih ke produk serupa pengganti (substitusi). (Highlight.ID)

2.4 Penelitian terdahulu

Penelitian terdahulu digunakan sebagai refrensi peneliti dalam menyusun penelitian


mengenai Implikasi Kenaikan BBM terhadap HARGA BAHAN KEBUTUHAN DI
GUNUNG BATU dari suatu pedagang. Berikut adalah penelitian terdahulu yang dijadikan
oleh peneliti :

N JUDUL PERSAMAAN PERBEDAAN HASIL


o
1 Dampak Kenaikan -Metode penelitian Bahan Bakar Berdasarkan
Harga Bahan yang digunakan Minyak (BBM) penelitian yang
Bakar Minyak adalah merupakan telah dilakukan
(BBMTerhadap menggunakan komoditas yang tentang dampak
Sembilan Bahan metode deskriptif memegang peranan kenaikan bbm
Pokok kualitatif vital dalam semua terhadap
aktivitas ekonomi.
(Sembako)Di -Teknik harga sembako di
Dampak langsung
Kecamatan pengumpulan data masa pandemi ini.
perubahan harga
Tambun pada penelitian ini Tim penulis
minyak ini
adalah dengan menyimpulkan
Selatan Dalam adalah perubahan-
menggunakan bahwa dampak
Masa Pandemi) perubahan biaya
observasi, dan juga
pada tahun 2022 operasional yang yang ditimbulkan
wawancara
disusun oleh Dewi mengakibatkan tidak signifikan
Yuliani Saryono atau bisa dikatakan
tingkat keuntungan
Saryono,Dini berdampak ke arah
kegiatan investasi
Apriani,Maghfiroh positif.
langsung terkoreksi.
,Mauli Ro.
Secara sederhana Hal ini terlihat
tujuan investasi dari hasil
adalah untuk wawancara yang
maksimisasikemak menyatakan
muran melalui bahwa sembako
maksimisasi adalah
keuntungan, dan
investor selalu kebutuhan yang
berusaha tetap harus dibeli
walaupun
mananamkan dana harganya
pada investasi mengalami
yang efisien dan kenaikan tetapi
aman,Kenaikan
harga BBM bukan bahan pokok
saja memperbesar masih tersedia.
beban masyarakat Kenaikan BBM
ini bukan
kecil pada merupakan kali
umumnya tetapi pertama
juga bagi dunia
usaha pada dalam sejarah.
khususnya.Hal ini Pada tahun 1998
dikarenakan terjadi terjadi krisis
kenaikan pada moneter yang luar
pospos biaya biasa, dampak
produksi yang
sehingga terjadi pun sangat
meningkatkan biaya terasa ketika saat
secara itu ekonomi dunia
terpukul dan
keseluruhan dan
terjadi inflasi
mengakibatkan
kenaikan harga dari banyak
pokok produksi. sektor. Di tahun
Multiple efek dari 2021 pun harga
minyak dunia
kenaikan BBM ini
mengalami
antara lain
kenaikan
meningkatkan biaya
overhead pabrik yang luar biasa hal
karena naiknya ini diakibatkan
biaya bahan baku, oleh beberapa
ongkos angkut faktor yaitu harga
ditambah pula minyak yang
tuntutan dari tidak stabil,
karyawan untuk permintaan yang
menaikkan upah menurun, konflik
yang pada akhirnya negara produsen
keuntungan minyak dan
perusahaan
Pandemi. Dimana
menjadi semakin
efek dari pandemi
kecil. Gejolak
ini sangat terasa
harga
sekali oleh oleh
minyak dunia perusahaan.
mulai terlihat sejak
Bahan baku
tahun 2021. Ada
peroduksi naik
sejumlah faktor
karena adanya
penyebab
penerapan
terjadinya gejolak
lockdown di
ini, salah satunya
banyak negara.
adalah persepsi
Hal ini
terhadap rendahnya
mengakibatkan
kapasitas cadangan
banyaknya PHK
harga minyak
yang dilakukan
yang ada saat ini,
oleh perusahaan.
yang kedua adalah
naiknya Kebijakan
permintaan menaikan harga
(demand) dan di bbm di tengah
sisi lain terdapat pandemi
kekhawatiran atas sebetulnya sangat
ketidak mampuan berdampak
negaranegara
ke masyarakat.,
produsen untuk
karena kenaikan
meningkatkan
BBM membuat
produksi.
komoditas
Sebetulnya
lainnya jug
kenaikan harga
BBM bukanlah hal
baru yang terjadi di
negeri ini. Gejolak
harga minyak dunia
diketahui terjadi
pada 1998. Kala itu,
Indonesia mulai
memasuki era
Reformasi,
sekaligus
mengalami krisis
moneter. Sejak
masa pemerintahan
Soeharto hingga
Joko
Widodo sekarang
ini, harga BBM
terus merangkak
naik. Hanya
Presiden B.J
Habibie yang tidak
menaikkan harga
BBM. Ia justru
menurunkan harga
BBM sebesar
Rp200, dari semula
Rp1.200 per
liter menjadi
Rp1.000 per liter.
2 DAMPAK -Metode penelitian Penelitian ini Berdasarkan
KENAIKAN yang digunakan bertujuan untuk
hasil perhitungan
HARGA BAHAN adalah deskriptif mengetahui dan pembahasan
BAKAR kualitatif dampak kenaikan maka
MINYAK (BBM) bahan bakar
-membahas tentang dapat
TERHADAP minyak
kenaikan harga disimpulkan
SEMBILAN
BBM terhadap (BBM) terhadap masyarakat. selain
BAHAN POKOK
harga bahan sembilan bahan kemarahan
(SEMBAKO) DI
kebutuhan pokok pokok (Sembako) rakyat, harga
TOKO SANI
di toko sani sembilan bahan
KABUPATEN -menggunakan
Kabupaten pokok
CIREBON Teknik wawancara
Cirebon.
( disusun oleh agar mendapatkan (sembako) juga
CIREBON data pada penelitian Berdasarkan hasil terdampak
lalu juga perhitungan dan sehingga
Ratu Islamia,Ibnu
menggunakan pembahasan maka mengalami
Raikhan Al
observasi serta dapat disimpulkan kenaikan.
Faizy,Aida Aqilla
dokumentasi dan bahwa memang Kenaikan harga
, Reza Fadillah dengan data ada Dampak Bahan Bakar
Ahmad, Az Zahra sekunder yaitu Minyak(BBM)
Positif dan
Pudak Arum datayang diperoleh inibukan hanya
Negative dalam
dengan menambah beban
Institut Agama melakukan
memanfaatkan masyarakat kecil
Islam Bunga penelitian yang
berbagai macam dan dunia
Bangsa Cirebon) dilakukan di
data dan teori yang usaha juga
Toko Sani
di kumpulkan pastinya akan
yangbertempat di
Pasar Kali Tanjung berdampak.
Kabupaten Cirebon Bahkan
Metode perusahaan besar
pembahasan yang pun
kami lakukan
ikut terimbas
menggunakan
dampak dari
penelitian kualitatif
kenaikan Bahan
deskriptifmerupaka
n penelitian yang Bakar
menggunakan Minyak(BBM)
metode atau ini. Bahan
pendekatanstudi Bakar
kasus. Dampak
Positif yang kami Minyak (BBM)
simpulkan yaitu yang naik akan
Mendorong berdampak
Masyarakat agar kepada kenaikan
lebih harga
bisa kreatif, inovatif barang
dan lebih Percaya sehinggadaya
diri lagi. Dan produksi akan
tentunya dampak naik sedangkan,
positif ini juga bisa daya beli
membantu masyarakat akan
pemerintah untuk
berkurang danhal
meningkatkan
tersebut membuat
inflasi. Dampak
perekonomian
Negatif jelas ada
terhambat dan
karena Bahan
Bakar mengakibatkan
Minyak(BBM) perekonomian
merupakan bahan negara
baku peran
penting dalam menurun dan sulit
kegiatan untuk
perekonomian. meningkatkannya
Contohnya: . Harga Bahan
Kenaikan Harga Bakar Minyak
BBM (BBM)
menyebabkan merupakan
melonjaknya harga penentu harga
bahan pokok pada komoditi
seperti, Minyak, lain.
Gula, Cabai,
Bawang,Tepung Jadi, jika harga
dll. Hal itu akan Bahan Bakar
menyebabkan Minyak (BBM)
Penurunan naik maka
Penjualan. kenaikan harga
tersebut akan
diikuti dengan
kenaikan harga
di sektor lain
juga. Harga
bahan bahan
pokok selalu ikut
serta dari
kenaikan harga
Bahan Bakar
Minyak
(BBM) ini dan
setelahnya
berlanjut
pada naiknya laju
inflasi. Kenaikan
harga
Bahan Bakar
inijuga memicu
pada tangan
-tangan nakal
untuk menimbun
bahan pokok
membuat
keresahan terjadi
di
masyarakat dan
harga bahan pokok
pasti melambung
tinggi di pasar.
Berdasarkan uraian
tersebut, penulis
tertarik mengkaji
secara ilmiah
mengenai
‘mDAMPAK
KENAIKAN
HARGA
BAHANBAKAR
MINYAK
(BBM)
TERHADAP
SEMBILAN
BAHAN
POKOK
(SEMBAKO) DI
TOKOSANI
KABUPATEN
CIREBON
3 KENAIKAN - Metode penelitian berfokus pada Kenaikan harga
HARGA BAHAN yang digunakan pembahasan BBM otomatis
BAKAR adalah tentang kenaikan akan menambah
MINYAK (BBM) menggunakan harga BBM biaya operasional
metode deskriptifDampak kenaikan karena
kualitatif BBM terhadap industri
pengusaha menggunakna
- Teknik
angkutan bahan bakar sesuai
pengumpulan data Kenaikan BBM harga pasar
otomatis menaikkan ditambah adanya
pada penelitian inibiaya operasional kenaikan bahan ba
adalah dengandan produksi ku.
menggunakan sehingga tarif
observasi, dan jugaangkutan perlu
wawancara dinaikkan, padahal
dengan kenaikan
-Membahasa tentang
tarif angkutan
kenaikan bahan
ini akan semakin
bakar minyak
memberatkan
masyarakat.
Sebaliknya, jika
tarif angkutan tidak
dinaikkan maka
akan ada banyak
pengusaha
angkutan bangkrut
karena biaya
operasional tidak
seimbang dengan
pendapatan.

Tabel 1. Kajian Hasil Penelitian Terdahulu

2.5 Alur pemikiran

Kenaikan BBM

Harga Bahan Kebutuhan di


Ciheuleut
Implikasi mengandung 5 dimensi:
(Winarno)
- Implikasi kebijakan pada orang-orang yang terlibat
maupun masalah-masalah publik.
- Kebijakan mungkin saja memiliki implikasi pada
kelompok-kelompok atau keadaan-keadaan di luar tujuan
kebijakan.
- Kebijakan yang ada kemungkinan mengandung
implikasi pada situasi maupun keadaan sekarang dan
yang akan datang.
- Evaluasi berkaitan dengan biaya yang dikeluarkan
untuk kegiatan dan program-program kebijakan publik.
- Biaya atau pengeluaran yang sifatnya tidak langsung
ditanggung oleh masyarakat akibat adanya kebijakan
publik.

IMPLIKASI KENAIKAN
BBM TERHADAP HARGA
BAHAN KEBUTUHAN
DI CIHEULET

2.6 Definisi Konsep


Berikut adalah definisi konsep pada penelitian ini, yaitu :
1.IMPLIKASI KENAIKAN BBM TERHADAP HARGA BAHAN KEBUTUHAN DI
GUNUNG BATU merupakan Harga bahan pangan atau sembako di Bogor Jawa Barat mulai
merangkak naik. Kenaikan harga bahan pangan ini sebagai salah satu dampak kenaikan harga
Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite, Solar, dan Pertamax yag diumumkan pada Sabtu
3 September 2022.Salah satunya kenaikan dialami pada komoditas beras, yang awalnya
dibanderol sekitar Rp 480 ribu per karung, mulai merangkak naik menjadi Rp 510 ribu per
karung.Beras sekarung yang tadinya Rp 480 ribu, sekarang jadi Rp 510 ribu sekarung untuk
tipe beras medium. Jadi jualnya Rp 9 ribu per liter” dan harga telur sejak kenaikan harga
pada dua pekan lalu masih stabil berada di harga Rp 28 ribu hingga Rp 30 ribu per
kilogram.Kenaikan harga sembako tidak dapat dihindari karena kenaikan BBM yang pasti
berdampak langsung pada naiknya harga kebutuhan sehari-hari, termasuk sembako. Kenaikan
harga BBM juga diprediksi akan merambat pada kenaikan harga bahan pokok
lainnya.“Beberapa harga sembako sudah pada naik, jika BBM naik pasti merambat ke harga
sembako.
2. BBM merupakan komoditi yang dibutuhkan semua masyarakat, baik itu di negara maju
maupun di negara berkembang, baik itu dibutuhkan oleh masyarakat berdaya beli tinggi
maupun masyarakat berdaya beli rendah. Adanya kenaikan harga BBM berimplikasi pada
seluruh sektor industri, ekonomi, dan gerak kehidupan masyarakat. Dapat dipahami bahwa
seluruh aktivitas manusia membutuhkan transportasi dan distribusi. Tentunya aktivitas
transportasi, distribusi, dan pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari tidak terlepas dari
keperluan akan BBM. Kenaikan harga BBM ini akan menimbulkan efek eksponensial
(exponential effect) terhadap berbagai sektor kehidupan industri dan masyarakat pada
umumnya. Oleh sebab itu dapat dipahami jika diketahui bahwa, kenaikan harga BBM
berimplikasi pada makro ekonomi Indonesia.
3. Kenaikan harga BBM biasanya diikuti dengan kenaikan harga barang-Barang. Pihak
Produsen, penjual atau pedagang merupakan pihak yang sangat sensitif Terhadap kenaikan
harga BBM. Adanya kenaikan, bahkan pada tahap issueKenaikan harga BBM sekalipun,
tidak jarang akan mendapatkan respon yang Attractive bahkan overactive dari para pelaku
pasar tersebut. Dalam istilah Lain diakui, bahwa kenaikan harga BBM tentunya akan
berimplikasi pada Peningkatan inflasi (inflation). Oleh karena itu kenaikan harga BBM akan
Dirasakan berat oleh masyarakat, mengingat akan terjadinya kenaikan harga-Harga berbagai
kebutuhan pokok masyarakat dan biaya transportasi. Dengan Adanya kenaikan harga-harga
kebutuhan bahan pokok (sembako) tersebut, Maka berbagai beban phidup, terutama yang
dialami masyarakat atau para Keluarga belum mampu atau masyarakat yang miskin dan
setengah miskin (near poor) dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-harinya semakin
Bertambah berat. Karenanya dapat dipahami, jika dengan kenaikan harga BBM tersebut akan
berimplikasi secara eksponensial (exponential effect) Terhadap kenaikan berbagai harga
produk atau komoditi,
4. Dampak dari Kenaikan BBM terhadap bahan baku adalah Kenaikan harga pangan akan
mendorong inflasi dan mengurangi daya beli masyarakat, daya beli yang menurun akan
mengurangi kegiatan belanja masyarakat.Dari segi produsen, produsen akan dirugikan jika
terjadi kenaikan harga. Kenaikan harga akan mempengaruhi pendapatan produsen dan akan
berimbas pada kesejahteraan produsen, karena konsumen merupakan kunci dari bertahan dan
berkembangnya suatu bisnis bahan pangan.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif deksriptif. Penelitian ini ditulis bertujuan untuk
memahami fenomena apa yang dialami oleh subjek penelitian seperti, motivasi, persepsi,
perilaku, dan tindakan. Penelitian kualitatif deskriptif yang dilaksanakan dengan cara
mendeskripsikan suatu obyek, fenomena, atau setting sosial yang dituangkan ke dalam tulisan
yang bersifat naratif atau arti pada penelitiannya dihimpun gambar dan kata dari pada angka
dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah (Anggito & Setiawan, 2018:11). Pendekatan
yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dalam bentuk studi
kasus obyek penelitian adalah hal-hal yang berkaitan dengan implikasi kenaikan bbm
terhadap harga bahan kebutuhan DI GUNUNG BATU
Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai instrumen sekaligus pengumpul data, dan fungsinya
sebagai pendukung tugas penelitian sebagai instrumen. Dengan demikian kehadiran peneliti
diketahui statusnya sebagai peneliti oleh subyek atau informan. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif, sejenis penelitianyang temuan-temuannya tidak diperoleh melalui
prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya. Penelitian kualitatif melakukan penelitian
padalatar alamiah atau pada konteks dari suatu keutuhan (entity). Hal ini dilakukan karena
ontologi alamiah menghendaki adanya kenyataan-kenyataan sebagai keutuhan. yang tidak
dapat difahami jika dipisahkan darikonteksnya.

3.2 Subjek Penelitian


Penelitian yang dilakukan pada kenaikan BBM ini berupa wawancara terhadap
informan yang terkena dampak dari kenaikan BBM untuk menganalisis implikasi kenaikan
BBM terhadap bahan kebutuhan.

3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian


Penelitian ini termasuk dalam penelitian Analisis semiotik merupakan teknik analisis
data kualitatif yang bertujuan untuk menemukan atau menganalisis simbol atau tanda dalam
teks dengan sistematis. waktu yang di butuhkan dalam penelitian ini dari Penelitian Pra
Survey (Studi Awal) hingga penelitian adalah sebulan.
3.4 Jenis Data
penelitian ini menggunakan beberapa jenis data,yaitu dokumen,tabel dan foto.adapun
2 jenis data yang di gunakan oleh peneliti dari sumber penelitian yaitu :

a) data primer menurut Sugiyono adalah sebuah data yang langsung didapatkan dari sumber
dan diberi kepada pengumpul data atau peneliti. Ada pula pendapat menurut Sugiyono,
sumber data primer adalah wawancara dengan subjek penelitian baik secara observasi
ataupun pengamatan langsung.

b) Data sekunder adalah data yang sudah diolah terlebih dahulu dan baru didapatkan oleh
peneliti dari sumber yang lain sebagai tambahan informasi.

3.5 Pengumpulan data


Dalam penelitian ini peneliti melakukan beberapa teknik pengumpulan data kualitatif
yang umum digunakan, yaitu wawancara, observasi, focus group discussion (FGD), dan studi
dokumen.
1. Wawancara
Salah satu metode pengumpulan data kualitatif yang sering digunakan adalah
wawancara atau interview. Wawancara merupakan suatu proses interaksi berupa tanya jawab
antara pewawancara atau peneliti dengan narasumber atau subjek penelitian.
2.Forum Group Discussion
FGD atau forum group discussion adalah proses pengumpulan data kualitatif dengan
cara berdiskusi secara kelompok. Biasanya, FGD dilakukan saat peneliti ingin mengetahui
pandangan yang lebih objektif dari suatu kelompok. Peneliti akan mengajak beberapa
responden untuk berdiskusi bersama mengenai topik yang berhubungan dengan penelitian
untuk mengetahui pandangan mereka.
3.Pengamatan atau Observasi
Menurut Arifin (dalam Kristanto, 2018) observasi adalah serangkaian proses
pengumpulan data yang didahului dengan pengamatan kemudian pencatatan yang bersifat
sistematis, logis, objektif, dan rasional terhadap berbagai macam fenomena dalam situasi
yang sebenarnya maupun situasi buatan. Observasi dilakukan untuk memperoleh gambaran
yang lebih nyata dan detail tentang suatu peristiwa.
4.Dokumentasi
Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan menelusuri dokumen atau data
historis mengenai seseorang atau suatu peristiwa (yusuf, 2014). Data penelitian bisa diperoleh
melalui fakta yang tersimpan dalam bentuk surat, arsip foto, catatan harian, notulen rapat,
hingga jurnal kegiatan. Supaya memperoleh data yang berkualitas, peneliti perlu memiliki
kepekaan teoretik untuk memaknai semua dokumen tersebut
3.6 Teknik analisis data
Analisis data menurut Sugiyono (2018:482) adalah proses mencari dan menyusun
secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan
dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam
unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang
akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun
orang lain. Sedangkan menurut Moleong (2017:280-281) analisis data adalah proses
mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar
sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan
oleh data. Ketepatan dan keakuratan data yang terkumpul sangat diperlukan, namun tidak
dapat pula dipungkiri bahwa sumber informasi yang berbeda akan memberikan informasi
yang berbeda pula. Pekerjaan menganalisis data memerlukan usaha pemusatan perhatian dan
pengerahan tenaga fisik dan pikiran sendiri. Selain menganalisis data, peneliti juga perlu
mendalami kepustakaan guna mengonfirmasikan teori.
Data penelitian kualitatif, data diperoleh dari berbagai sumber, dengan menggunakan
teknik pengumpulan data yang bermacam-macam (triangulasi) dan dilakukan secara terus-
menerus tersebut mengakibatkan variasi data tinggi sekali. Teknik analisis data yang
digunakan oleh penelitian menggunakan model Miles and Huberman. Menurut Miles dan
Huberman dalam buku Sugiyono (2018:246) analisis data dalam penelitian kualitatif,
dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data
dalam periode tertentu. Aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan
berlangsung secara terus.Ada beberapa 3 metode analisa data menurut Sugiyono yaitu :
1. Reduksi Data.
Menurut Sugiyono (2018:247-249) Reduksi data adalah merangkum, memilih hal-hal
yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting yang sesuai dengan topik penelitian,
mencari tema dan polanya, pada akhirnya memberikan gambaran yang lebih jelas dan
mempermudah untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya. Dalam mereduksi data akan
dipandu oleh tujuan yang akan dicapai dan telah ditentukan sebelumnya. Reduksi data juga
merupakan suatu proses berfikir kritis yang memerlukan kecerdasan dan kedalaman wawasan
yang tinggi.

2. Penyajian Data (Data Display).


Setelah mereduksi data, maka langkah selanjutnya adalah menyajikan data. Dalam
penelitian kualitatif, penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk table, grafik, flowchart,
pictogram dan sejenisnya. Melalui penyajian data tersebut, maka data dapat terorganisasikan,
tersusun dalam pola hubungan, sehingga akan mudah dipahami. Selain itu dalam penelitian
kualitatif penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar
kategori, flowchart, dan sejenisnya namun yang sering digunakan untuk menyajikan data
dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. Melalui penyajian data
tersebut, maka data terorganisasikan, dan tersusun sehingga akan semakin mudah dipahami
(Sugiyono, 2018:249).
3. Penarikan Kesimpulan.
Langkah terakhir dalam menganalisis penelitian kualitatif adalah penarikan
kesimpulan. Menurut Sugiyono (2018:252-253) kesimpulan dalam penelitian kualitatif dapat
menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak, karena
seperti telah dikemukakan bahwa masalah dan perumusan masalah dalam penelitian kualitatif
masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah penelitian berada dilapangan.
Kesimpulan dalam penelitian kualitatif merupakan temuan baru yang sebelumnya belum
pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya
masih belum jelas sehingga setelah diteliti menjadi jelas.

3.7 Teknik Keabsahan Data


Uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif menurut Sugiyono (2016) meliputi, uji
kredibilitas data, uji transferability, uji dependability, dan uji confirmablity. Dalam penelitian
ini digunakan uji kredibilitas data untu menguji keabsahan data.
Uji kredibilitas data dilakukan dengan triangulasi. Menurut Wiliam Wiersma
(Sugiyono, 2016) Triangulasi data diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber
dengan berbagai cara dan berbagai waktu.
1) Triangulasi Sumber
Pengecekkan data yang telah diperoleh melalui berbagai sumber.
2) Triangulasi Teknik
Pengecekkan data yang dilakukan kepada data yang sama dengan teknik yang
berbeda. Misalnya data yang diperoleh dari wawancara dicek dengan observasi, dokumentasi
atau kuisioner.
3) Triangulasi Waktu
Pengecekkan data dengan wawancara, observasi atau teknik lain dalam waktu atau
situasi yang berbeda.
Dalam penelitian ini pengecekkan data dilakukan dengan cara triangulasi sumber,
mengecek data yang diperoleh dari beberapa sumber seperti wawancara dan observasi.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai