Dosen Pengampu:
OLEH:
41151010200099-A2
FAKULLTAS HUKUM
UNIVERSITAS LANGLANGBUANA
2023
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Bahan Bakar Minyak (BBM) merupakan hal yang sangat penting bagi masyarakat. Karena baik dari segi
perekonomian, sosial, pemerintah sangat membutuhkan kendaraan sebagai alat yang mempermudah
segala pergerakan. Namun pada saat ini kenaikan harga bahan bakar menjadi sebuah masalah besar
yang terjadi di masyarakat, terutama kenaikan harga pertalite.
Dikutip dari halaman resmi MyPertamina, kenaikan harga pertalite yang sangat melejit tertanggal 3
September 2022, mencapai harga Rp10.000,00 dari semula Rp7.650,00 hal ini membuat masyarakat
terkejut dan merasa keberatan. Karena kenaikan harga bahan bakar, akan berdampak kepada kenaikan
harga barang.
Namun kebijakan pemerintah dalam menaikan harga BBM bukanlah tanpa alasan. Kenaikan harga BBM
ini diperkirakan akan memangkas beban subsidi dan kompensasi hingga Rp 40 triliun di tahun 2022.
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan, anggaran subsidi dan kompensasi energi di APBN
2022 semula mencapai Rp 502,4 triliun. Kenaikan konsumsi BBM subsidi berpotensi mengerek anggaran
subsidi dan kompensasi menjadi Rp 698 triliun .
Tidak akan menutup kemungkinan, bahwa perlahan pemerintah akan mengeluarkan kebijakan untuk
menghapuskan subsidi bahan bakar minyak, terutama terhadap pertalite sehingga harga pertalite akan
sama dengan harga bahan bakar dunia, yang nilainya akan sama dengan pertamax.
RUMUSAN MASALAH
Adapun masalah-masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah mengenai dampak
dari kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) terhadap perekonomian Indonesia, yang
didalamnya juga berdampak pada tingkat inflasi. Masalah ini diambil karena kenaikan harga
BBM dapat mempengaruhi kondisi perekonomian nasional. Dalam makalah ini, penulis
merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apa saja dampak dari kenaikan harga BBM?
2. Bagaimana dampak kenaikan harga BBM terhadap inflasi dan perekonomian
indonesia?
3. Bagaimana langkah yang ditempuh pemerintah untuk mengatasi inflasi yang
disebabkan oleh kenaikan harga BBM?
TUJUAN MAKALAH
Dari masalah diatas, secara garis besar tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk
menjelaskan mengenai dampak dari kenaikan harga BBM pada perekonomian saat ini &
pengaruhnya terhadap harga – harga, inflasi dan pendapatan masyarakat. Adapun tujuan dari
makalah ini adalah agar dapat mengetahui secara jelas mengenai :
1. Dampak dari kenaikan harga BBM, baik itu dampak positif maupun dampak
negatifnya.
2. Dapat mengetahui mengenai dampak kenaikan harga BBM terhadap inflasi yang akan
terjadi.
3. Mengetahui langkah-langkah pemerintah dalam mengatasi inflasi.
4. Mengetahui dampak kenaikan harga BBM terhadap kegiatan perekonomian
nasional.
5. Mengetahui apakah kebijakan harga BBM sudah tepat
MANFAAT MAKALAH
Makalah ini disusun dengan harapan dapat memberikan kegunaaan atau manfaat baik
secara teoritis maupun secara praktis. Secara teoritis, makalah ini berguna sebagai
pengembangan ilmu, sesuai dengan masalah yang dibahas dalam makalah ini. Secara praktis,
makalah ini diharapkan bermanfaat bagi:
1. penulis, seluruh kegiatan penyusunan dan hasil dari penyusunan makalah ini diharapkan
dapat menambah pengalaman, wawasan dan ilmu dari masalah yang dibahas dalam
makalah ini;
2. pembaca, makalah ini daharapkan dapat dijadikan sebagai sumber tambahan dan
sumber informasi dalam menambah wawasan pembaca.
BAB II
PEMBAHASAN
Kebijakan pemerintah untuk menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dalam negeri
menyebabkan perubahan perekonomian secara drastis. Kenaikan BBM ini akan diikuti oleh
naiknya harga barang-barang dan jasa-jasa di masyarakat. Kenaikan harga barang dan jasa ini
menyebabkan tingkat inflasi di Indonesia mengalami kenaikan dan mempersulit perekonomian
masyarakat terutama masyarakat yang berpenghasilan tetap.
Jika terjadi kenaikan harga BBM di negara ini, akan sangat berpengaruh terhadap
permintaan (demand) dan penawaran (supply). Permintaan adalah keinginan yang disertai
dengan kesediaan serta kemampuan untuk membeli barang yang bersangkutan (Rosyidi,
2009:291). Sementara penawaran adalah banyaknya jumlah barang dan jasa yang ditawarkan
oleh produsen pada tingkat harga dan waktu tertentu.
Permintaan dari masyarakat akan berkurang karena harga barang dan jasa yang ditawarkan
mengalami kenaikan. Begitu juga dengan penawaran, akan berkurang akibat permintaan dari
masyarakat menurun. Harga barang-barang dan jasa-jasa menjadi melonjak akibat dari naiknya
biaya produksi dari barang dan jasa. Ini adalah imbas dari kenaikan harga BBM. Hal ini sesuai
dengan hukum permintaan, “Jika harga suatu barang naik, maka jumlah barang yang diminta
akan turun, dan sebaliknya jika harga barang turun, jumlah barang yang diminta akan
bertambah” (Jaka, 2007:58).
Masalah lain yang akan muncul akibat dari kenaikan harga BBM adalah kekhawatiran akan
terhambatnya pertumbuhan ekonomi. Ini terjadi karena dampak kenaikan harga barang dan
jasa yang terjadi akibat komponen biaya yang mengalami kenaikan. Kondisi perekonomian
Indonesia juga akan mengalami masalah. Daya beli masyarakat akan menurun, munculnya
pengangguran baru, dan sebagainya.
Inflasi yang terjadi akibat kenaikan harga BBM tidak dapat atau sulit untuk dihindari, karena
BBM adalah unsur vital dalam proses produksi dan distribusi barang. Disisi lain, kenaikan harga
BBM juga tidak dapat dihindari, karena membebani APBN. Sehingga Indonesia sulit untuk
mendorong pertumbuhan ekonomi, baik itu tingkat investasi, maupun pembangunan-
pembangunan lain yang dapat memajukan kondisi ekonomi nasional.
Dengan naiknya tingkat inflasi, diperlukan langkah-langkah atau kebijakan-kebijakan untuk
mengatasinya, demi menjaga kestabilan perekonomian nasional. Diperlukan kebijakan
pemerintah, dalam hal ini Bank Sentral yakni Bank Indonesia untuk mengatur jumlah uang yang
beredar di masyarakat. Jumlah uang yang beredar di masyarakat ini berhubungan dengan
tingkat inflasi yang terjadi. Banyaknya uang yang beredar di masyarakat ini adalah dampak
konkret dari kenaikan harga BBM.
Bank Indonesia selaku lembaga yang memiliki wewenang untuk mengatasi masalah ini,
selain pemerintah tentunya, bertugas untuk mengatur jumlah uang yang beredar di
masyarakat. Salah satu langkah yang dilakukan untuk mengatasi inflasi ini adalah dengan
mengatur tingkat suku bunga. Kebijakan menaikan dan menurunkan tingkat suku bunga ini
dikenal dengan sebutan politik diskonto yang merupakan salah satu instrumen kebijakan
moneter.
a. Dampak Positif
Munculnya bahan bakar dan kendaraan alternatif
Seiring dengan melonjaknya harga minyak dunia, muncul berbagai bahan bakar
alternatif baru. Yang sudah di kenal oleh masyarakat luas adalah BBG (Bahan Bakar Gas).
Harga juga lebih murah dibandingkan dengan harga BBM bersubsidi. Ada juga bahan
bakar yang terbuat dari kelapa sawit. Tentunya bukan hal sulit untuk menciptakan
bahan bakar alternatif mengingat Indonesia adalah Negara yang kaya akan Sumber Daya
Alam. Selain itu, akan muncul juga berbagai kendaraan pengganti yang tidak
menggunakan BBM, misalnya saja mobil listrik, mobil yang berbahan bakar gas, dan
kendaraan lainnya.
Pembangunan Nasional akan lebih pesat
Pembangunan nasional akan lebih pesat karena dana APBN yang awalnya
Digunakan untuk memberikan subsidi BBM, jika harga BBM naik, maka subsid
dicabut dan dialihkan untuk digunakan dalam pembangunan di berbagai wilayah
hingga ke seluruh daerah.
Hematnya APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara)
Jika harga BBM mengalami kenaikan, maka jumlah subsidi yang dikeluarkan oleh
pemerintah akan berkurang. Sehingga Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dapat
diminimalisasi.
Mengurangi Pencemaran Udara
Jika harga BBM mengalami kenaikan, masyarakat akan mengurangi pemakaian
bahan bakar. Sehingga hasil pembuangan dari bahan bakar tersebut dapat
berkurang, dan akan berpengaruh pada tingkat kebersihan udara.
b. Dampak negatif
Harga barang-barang dan jasa-jasa menjadi lebih mahal.
Harga barang dan jasa akan mengalami kenaikan disebabkan oleh naiknya biaya
produksi sebagai imbas dari naiknya harga bahan bakar.
Apabila harga BBM memang dinaikkan, maka akan berdampak bagi perekonomian
khususnya UMKM (usaha mikro, kecil dan menengah)
Meningkatnya biaya produksi yang diakibatkan oleh: misalnya harga bahan, beban
transportasi dll.
Kondisi keuangan UMKM menjadi rapuh, maka rantai perekonomian akan terputus.
Terjadi Peningkatan jumlah pengangguran.
Dengan meningkatnya biaya operasi perusahaan, maka kemungkinan akan terjadi PHK.
Inflasi
Inflasi akan terjadi jika harga BBM menglami kenaikan. Inflasi yang terjadi karena
meningkatnya biaya produksi suatu barang atau jasa.
2.3 Dampak Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Terhadap Inflasi
Jika terjadi kenaikan harga BBM, maka akan terjadi inflasi. Terjadinya inflasi ini tidak dapat
dihindari karena bahan bakar, dalam hal ini premium, merupakan kebutuhan vital bagi
masyarakat, dan merupakan jenis barang komplementer. Meskipun ada berbagai cara untuk
mengganti penggunaan BBM, tapi BBM tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat
sehari-hari.
Inflasi akan terjadi karena apabila subsidi BBM dicabut, harga BBM akan naik. Masyarakat
mengurangi pembelian BBM. Uang tidak tersalurkan ke pemerintah tapi tetap banyak beredar
di masyarakat. Jika harga BBM naik, harga barang dan jasa akan mengalami kenaikan pula.
Terutama dalam biaya produksi. Inflasi yang terjadi dalam kasus ini adalah “Cost Push
Inflation”. Karena inflasi ini terjadi karena adanya kenaikan dalam biaya produksi. Ini jika inflasi
dilihat berdasarkan penyebabnya. Sementara jika dilihat berdasarkan sumbernya, yang akan
terjadi adalah “Domestic Inflation”, sehingga akan berpengaruh terhadap perekonomian dalam
negeri.
Kenaikan harga BBM akan membawa pengaruh terhadap kehidupan iklim berinvestasi.
Biasanya kenaikan BBM akan mengakibatkan naiknya biaya produksi, naiknya biaya distribusi
dan menaikan juga inflasi. Harga barang-barang menjadi lebih mahal, daya beli merosot, kerena
penghasilan masyarakat yang tetap. Ujungnya perekonomian akan stagnan dan tingkat
kesejahteraan terganggu.
Di sisi lain, kredit macet semakin kembali meningkat, yang paling parah adalah semakin
sempitnya lapangan kerja karena dunia usaha menyesuaikan produksinya sesuai dengan
kenaikan harga serta penurunan permintaan barang.
Hal-hal di atas terjadi jika harga BBM dinaikkan, Bagaimana jika tidak? Subsidi pemerintah
terhadap BBM akan semakin meningkat juga. Meskipun negara kita merupakan penghasil
minyak, dalam kenyataannya untuk memproduksi BBM kita masih membutuhkan impor bahan
baku minyak juga.
Dengan tidak adanya kenaikan BBM, subsidi yang harus disediakan pemerintah juga
semakin besar. Untuk menutupi sumber subsidi, salah satunya adalah kenaikan pendapatan
ekspor. Karena kenaikan harga minyak dunia juga mendorong naiknya harga ekspor komoditas
tertentu. Seperti kelapa sawit, karena minyak sawit mentah (CPO) merupakan subsidi minyak
bumi. Income dari naiknya harga CPO tidak akan sebanding dengan besarnya biaya yang harus
dikeluarkan untuk subsidi minyak.
3.1 Simpulan
Berdasarkan uraian pada bab sebelumnya, penulis dapat mengemukakan simpulan dari
masalah yang dibahas. Inflasi merupakan melemahnya atau menurunnya nilai mata uang
karena banyaknya jumlah uang yang beredar dimasyarakat, atau suatau keadaan dimana
terjadinya kenaikan harga-harga secara umum dan terjadi secara terus-menerus (continue).
Naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) akan berdampak bagi masyarakat. Baik itu
dampak positif maupun dampak negatif. Dampak yang signifikan akan terjadi pada tingkat
inflasi dan pada kondisi perekonomian nasional. Dampak kenaikan harga BBM terhadap inflasi
adalah akan terjadi kenaikan pada tingkat persentase inflasi. Jumlah uang yang beredar di
masyarakat akan bertambah, dan akan berdampak pula pada harga berbagai jenis barang dan
jasa. Kondisi perekonomian akan mengalami goncangan, ketidakstabilan akan terjadi. Iklim
investasi akan menurun, sehingga berpengaruh pada jumlah pendapatan dan pengeluaran
pemerintah. Kebijakan pemerintah untuk mengatasi inflasi adalah dengan kebijakan moneter.
Seluruh instrumen kebijakan moneter efektif dalam mengurangi dan mengatasi inflasi.
3.2 Saran
Sesuai dengan kesimpulan diatas, penulis merumuskan saran sebagai berikut.
1. Pemerintah hendaknya memilih waktu yang tepat untuk mengeluarkan kebijakan menaikan
harga bahan bakar minyak (BBM).
2. Jika inflasi terjadi akibat dampak dari kebijakan pemerintah, diperlukan suatu langkah yang
tepat dalam mengatasi inflasi yang terjadi.
DAFTAR PUSTAKA