Anda di halaman 1dari 4

TUGAS

BAHASA INDONESIA

Tugas
Dibuat Untuk Memenuhi UAS
Mata Kuliah Bahasa Indonesia

Oleh

Heince Uktolseja NIM. 1520220102021

PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING KRISTEN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN KRISTEN

INSTITUT AGAMA KRISTEN NEGERI AMBON

2022
Dampak Kenaikan Harga BBM Bersubsidi

Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite, Solar, dan Pertamax pada
Sabtu, 3 September 2022 lalu telah menjadi perbincangan karena banyak masyarakat
terkhususnya dikota Ambon tidak terima dengan kenaikan BBM tersebut. Harga BBM naik
disebabkan karena inflasi capai 0,77 dengan harga Rp. 7.650 kini menjadi Rp. 10.000 per liter
untuk pertalite sedangkan BBM lainnya juga naik, menurut penelitian yang bersumber dari
Kompas.com yang saya rangkum yaitu kenaikan harga BBM dikarenakan inflasi yang bertambah
dari bulan ke bulan, pemerintah akan menyumbang atau salurkan subsidi Rp 1,2 juta.

Dari Konferensi Pers Presiden dan Menteri keuangan pada tanggal 03/09/2022 lalu
mengatakan akan terus melakukan perhitungan sebagai anggaran subsidi dan kompesensi untuk
energi tahun 2022 lalu. Sebelumnya Peraturan presiden tahun 2022 mengatakan akan menaikkan
anggara subsidi sebesar tiga kali lipat. Dan sehinggga apabila ditotal semua subsidi BBM yang
diberikan adalah sebesar mencapai Rp 502,4 triliun, tetapi akan diimbangkan sesuai ICP rata-rata
luar negeri dan disisi lain bank Indonesia juga membantu atau berkoordinasi dengan pemerintah
agar mengoptimalkan strategi perekonomian dan menjaga stabilitasnya dengan sistem keuangan
untuk menjaga dan mendukung pemulihan ekonomi yang lanjut. Selang beberapa hari setelah
kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang disubsidi oleh pemerintah, harga sejumlah
komoditas pangan mulai merangkak naik. Contoh komoditi pangan yang ikut mengalami
kenaikan harga beberapa hari lalu adalah cabai rawit merah, bawang putih, dan bawang merah.
Hal ini bukan tidak mungkin, harga komoditi pangan yang lain juga turut naik. Situasi semacam
ini memang merupakan suatu hal klasik dan sudah pernah terjadi sebelumnya. Kenaikan harga
umumnya berasal dari biaya penanganan yang diperlukan sebelum barang siap untuk
dikonsumsi, yang salah satunya termasuk biaya distribusi.

Kenaikan BBM pada bulan September lalu banyak mahasiswa maupun masyarakat dikota
Ambon yang demo karena menolak kenaikan harga BBM bersubsidi, sehingga mahasiswa
maupun masyarakat menggelar demo tersebut dengan mendatangi Balai Kota untuk menolak
kenaikan harga BBM bersubsidi, karena kenaikan harga BBM bersubsidi terkait dengan
transportasi angkutan umum mengakibatkan kenaikan tarif angkutan umum atau angkutan
lainnya yang berbahan bakar. Dengan unjuk rasa mahasiswa se-Indonesia atau masyarakat ada
yang menyebut bahwa unjuk rasa diterima oleh pemerintah dan kenaikan dicabut Adapun yang
bilang sebaliknya, karena kenaikan BBM berimbas kepada semua masyarakat. Dan umumnya
berpengaruh pada ekonomi bawah yang tidak mampu untuk kenaikan BBM tersebut tetapi harus
menerimanya.

Disisi lain pemerintah telah menyiapkan berbagai cara bantuan atau subsidi untuk
masyarakat yang setiap hari jumlah penduduknya bertambah yang bersisi pada masyarakat
miskin akibat BBM naik. Tetapi pemerintah sudah menyiapkan subsidi BBM yang naik yaitu
BLT BBM untuk penduduk miskin dan masyarakat tengah. Bukan subsidi dari BLT BBM juga
tetapi ada yang melalui BPJS atau para pekerja yang pemerintah naikkan gaji, dengan sisi lain
Adapun warga yang masih mengkritik bahwa masyarakat ada yang tidak menerima subsidi atau
bantuan tersebut.

Terdapat sebuah teori yang cukup populer mengenai kebutuhan manusia, yang dapat
menjelaskan tentang tingkatan kebutuhan manusia, yakni Teori Hierarki Kebutuhan yang pada
tahun 1970 yang dicetuskan oleh Abraham Maslow. Teori ini sering kali dibahas pada
perkuliahan Perilaku Organisasional, melalui sebuah buku yang berjudul Organizational
Behavior karya Stephen P. Robbins dan Timothy A. Judge. Menurut Maslow (1970), kebutuhan
manusia terdiri atas lima hierarki, yaitu kebutuhan fisiologis, rasa aman, sosial, penghargaan, dan
aktualisasi diri. Teori yang ada, umumnya adalah penyederhanaan terhadap variasi keadaaan
yang akan dinilai. Praktik di lapangan dapat menjadi berbeda karena adanya perubahan zaman
serta perilaku di masyarakat. Pasca kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi, masyarakat
kemungkinan akan lebih fokus untuk mengutamakan pemenuhan kebutuhan yang krusial, yakni
kebutuhan primer. Terkait dengan keinginan, umumnya merupakan kebutuhan - kebutuhan yang
bersifat tersier atau lebih mengarah kepada pemenuhan penghargaan serta aktualisasi diri.
Kebutuhan tersier dapat kita penuhi jika kebutuhan primer dan sekunder telah terpenuhi. Teori
sederhana seperti ini telah kita pelajari ketika masih duduk pada tingkatan sekolah dasar (SD).
Hal-hal yang pada beberapa dekade lalu kita anggap sebagai sebuah kebutuhan sekunder, saat ini
dapat bergeser menjadi kebutuhan primer karena adanya tuntutan jaman. Adanya perubahan
perilaku di masyarakat terkait bagaimana antar warga saling terhubung, dapat mempengaruhi
terbentuknya pergeseran semacam ini.

Sebagai warga terdampak akibat kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi, tentu
kita dituntut untuk semakin cerdas dalam menentukan hal apa yang menjadi prioritas dan apa
yang tidak sehingga kita dapat memilih dengan tepat ketika perlu membeli suatu barang. Terkait
masalah kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM), saat ini pemerintah memiliki dua opsi yang akan
segera dicari keputusannya. Dua opsi yang harus diputuskan Presiden sekarang ini, yakni
menaikan BBM secara merata dengan bantuan, atau menaikan hanya untuk yang mampu saja.
Aksi tersebut akan mengangkat isu penting yang dianggap penting untuk disuarakan mengenai
penolakan kenaikan harga BBM. Bagi buruh, kenaikan harga BBM yang tidak dibarengi dengan
kenaikan upah dapat mengakibatkan daya beli buruh menurun dikarenakan kondisi finansial
mereka. Selain itu, arah pengalihan subsidi BBM ini tidak jelas mengarah kemana. Pemerintah
belum memberi keputusan secara jelas mengenai rencana kenaikan harga BBM bersubsidi
karena hal ini biasanya sering dibarengi dengan terjadinya kenaikan harga barang sebelum
waktunya, kenaikan tarif logistik yang biasanya memicu kenaikan harga bahan pokok
masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai