Pembahasan
Kenaikan harga BBM di Indonesia memberikan beberapa dampak yang dirasakan
oleh masyarakat. Kebijakan ini mendapatkan banyak tanggapan dari berbagai pihak termasuk
pemerintah. Menurut Pengamat Energi Sofyano Zakaria, harga BBM bersubsidi memang
sudah dinaikkan, harga solar Rp. 6.800 sedangkan Pertalite naik menjadi Rp. 10.000, tetap
harga tersebut masih dibawah harga keekonomian. Kondisi ini, dia menambahkan bahwa
kenaikan harga BBM ini masih berpotensi terjadinya penyelewengan, khususnya pada solar.
Sofiyan menilai, penyelewengan penyaluran BBM bersubsidi tersebut akan membuat
konsumsi BBM melebih kuota yang telah ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan Belanja
Negara (APBN), meski harga BBM bersubsidi telah dinaikkan.
Dosen FEB UI Berly Martawardaya berpandangan bahwa penyesuaian harga BBM
yang telah dilakukan pemerintah saat ini penting untuk bisa kembali menyeimbangkan
seluruh fungsi utama APBN. Beliau juga menilai, terdapat fungsi APBN yang terganggu
dalam penerapannya di lapangan. Hak tersebut dikarenakan adanya fakta jika justru lebih
banyak masyarakat kelas atas yang menikmati subsidi BBM dari pemerintah.
Kelompok buruh dari Asosiasi Serikat Pekerja di Indonesia (Aspek Indonesia)
mengirim surat ke sembilan partai politik di DPR RI. Isinya mendesak wakil rakyat
membatalkan kenaikan harga BBM subsidi jenis solar menjadi Rp. 6.800 per liter. BBM
penugasan Pertalite Rp. 10.000 per liter, serta Pertamax Rp. 14.500 per liter. Presiden Aspek
Indonesia Mirah Sumirat menyampaikan, pihaknya secara resmi telah mengirimkan surat
tersebut. Terkait penolakan kenaikan harga BBM yang akan dilakukan pemerintah. Ternyata,
pemerintah tetap memutuskan kenaikan harga BBM subsdi Pertalite dan Solar. Menurutnya,
kenaikan harga BBM akan sangat memukul daya beli rakyat, memicu lonjakan inflasi dan
juga akan mengganggu pertumbuhan ekonomi nasional. Pemerintah seharusnya tetap
memberikan subsidi kepada rakyatnya, apalagi yang menyangkut kebutuhan hajat hidup
rakyat.
Wakil Ketua DPRD Jawa Timur Anik Maslachah mengaku prihatin dengan keputusan
pemerintah pusat mengurangi subsidi BBM, sehingga harga BBM naik. Keputusan tersebut
akan berdampak pada kenaikan harga-harga kebutuhan hidup lainnya, serta memicu inflasi.
Menurut Anik, kenaikan harga BBM ini tentu memukul perekonomian masyarakat yang
mulai bangkit pasca dua tahun lebih pandemi. Karena itu pemerintah harus segera
meluncurkan bantalan sosial, untuk mengurangi dampak sosial dari kenaikan harga BBM.
Anik menilai kebijakan anggaran subsidi tersebut penting guna memperkuat ketahanan
pangan nasional dan membangkitkan sektor ekonomi mikro UMKM.
Referensi
Anonim. 2022. Fakta Latar Belakang Rencana Kenaikan BBM Bersubsidi.
https://m.metrotvnews.com/play/b3JCyEO1-fakta-latar-belakang-rencana-kenaikan-bbm-
bersubsidi. Diakses pada Tanggal 20 Juni 2023 Pukul 12.34
Prastiwi, Devira. 2022. 8 Tanggapan Berbagai Pihak Terkait Harga BBM Naik.
https://www.liputan6.com/amp/5062175/8-tanggapan-berbagai-pihak-terkait-harga-bbm-
naik. Diakses Pada Tanggal 20 Juni 2023 Pukul 12. 36
Kepmen ESDM. 2022. Kepmen ESDM Tentang Harga Jual Eceran BBM Jenis Tertentu dan
Khusus Penugasan.https://migas.esdm.go.id/post/read/kepmen-esdm-tentang-harga-jual-
eceran-bbm-jenis-tertentu-dan-khusus-penugasan. Diakses Pada Tanggal 21 Juni 2023 Pukul
11.09