Dosen Pengampu:
Dra. Marlien Lapian, M.Si
Dra. Trilke Erita Tulung, MA, M.Si
Dr. Alfon Kimbal, S.Sos, M.Si
ANGGOTA KELOMPOK
BBM adalah singkatan dari bahan bakar minyak. Istilah ini sering digunakan untuk
menyebut bahan bakar yang digunakan pada mobil dan sepeda motor. Penggunaan
BBM tidak terbatas pada kendaraan bermotor saja. Beberapa jenis BBM bahkan
digunakan untuk jenis kendaraan lain seperti pesawat terbang.
Dalam kacamata ekonomi, tujuan subsidi adalah untuk mengurangi harga yang
menyebabkan meningkatnya pengeluaran. Selain itu, ada pula beberapa manfaat dari
diberlakukannya subsidi adalah sebagai berikut.
- Subsidi dapat membantu menurunkan harga barang atau jasa di bawah harga normal.
- Menerapkan subsidi raat kepada masyarakat miskin akan memenuhi kebutuhan sehari-
hari. mereka dan situasi ekonomi secara bertahap akan membaik.
- Menjaga daya beli warga.
- Meningkatkan produksi barang dan jasa yang lebih berdaya saing dari arang luar negeri.
- Mencegah keangkrutan para pelaku usaha yang merasa tidak aman dalam berbisnis.
Pengaruh Subsidi dalam Perekonomian
Sehingga, hal ini juga berdampak pada kesejahteraan sosial. Adanya subsidi
juga dilakukan untuk menyamaratakan kedudukan serta memenuhi
kebutuhan masyarakat.
Subsidi BBM
Dikutip dari laman kementerian energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), subsidi BBM
dari pemerintah adalah selisih harga keekonomian BBM dengan harga jual
perusahaan seperti (Pertamina). Subsidi terhadap harga BBM adalah bantuan yang
diberikan pemerintah, dengan tujuan agar harga BBM bisa lebih rendah sehingga
rakyat memiliki daya beli. Indonesia menjadi salah satu negara yang harga BBM-nya
masih disubsidi pemerintah. Bahkan, Indonesia termasuk negara yang menjadi salah
satu pemberi subsidi terbesar, di antara negara-negara lainnya. Subsidi BBM memang
menjadi masalah yang cukup pelik, khususnya di Indonesia. Di satu sisi, pemerintah
memberikan subsidi terhadap BBM karena ingin membantu masyarakat menengah ke
bawah agar memiliki daya beli dan tidak terlalu berat dalam membeli BBM. Dengan
kata lain, subsidi BBM menjadi upaya negara dalam membantu masyarakatnya
menghadapi tekanan biaya hidup sehari-hari.
Namun, kenyataannya, banyak masyarakat menengah ke atas yang ikut menikmati
subsidi tersebut. Sementara itu, jika pemerintah menghilangkan atau mengurangi
subsidi, masyarakat menengah ke bawah yang akan terkena langsung dampaknya,
karena pengurangan subsidi BBM artinya kenaikan harga BBM di pasaran. Kenaikan
harga BBM sering kali menjadi pemicu naiknya harga-harga barang dan kebutuhan
lain, termasuk biaya transportasi angkutan umum yang biasa dinikmati masyarakat
menengah ke bawah. Karenanya, subsidi pada komoditas bahan bakar minyak (BBM)
dalam hal ini ditujukan untuk membantu menekan naiknya harga barang dan jasa dari
aspek biaya produksi. Sebab, secara tak langsung, efek dari kenaikan BBM akan turut
menimbulkan peningkatan kemiskinan dan pengangguran.
Ketika harga BBM naik, selalu ada kemungkinan para penyedia lapangan kerja akan
memangkas ongkos produksinya, yang di antaranya dengan melakuan PHK
(pemutusan hubungan kerja) karyawannya, demi tetap menjaga kestabilan usaha.
Ketika itu terjadi, tingkat pengangguran akan naik, dan jumlah kemiskinan bertambah.
Di Indonesia, subsidi pada sektor energi cukup besar. Pada tahun 2013, misalnya,
subsidi energi ditetapkan sebesar Rp. 272,4 triliun, yang terdiri dari subsidi BBM
sebesar Rp. 193,8 triliun dan subsidi listrik sebesar Rp. 78,6 triliun.
Analisis Kebijakan Subsidi BBM di Indonesia
Subsidi bahan bakar minyak menimbulkan efficiency cost karena mengaburkan sinyal
harga. Penetapan harga lebih rendah dari opportunity cost menimbulkan distorsi pada
konsumsi dan keputusan investasi. Dampak yang muncul adalah sebagai berikut:
1. Konsumsi berlebihan. Konsumsi berlebih menyebabkan peningkatan permintaan:
mengurangi ekspor dan menambah impor.
2. Efek subsidi BBM menyebar ke berbagai sektor, khususnya sektor padat energi,
memengaruhi biaya produksi dan harga relatif barang yang diproduksinya. Perubahan
harga relatif akan memengaruhi daya saing relatif tiap-tiap barang di pasar dunia.
3. Subsidi mengurangi kemampuan dan insentif investasi pada infrastruktur baru dan
proses produksi.
4. Distorsi harga dapat pula mengakibatkan kesalahan alokasi sumber daya dan
pilihan investasi yang tidak efisien.
5. Distorsi harga energi mendorong substitusi input lain (modal dan tenaga kerja)
dengan energi. penghapusan subsidi energi dapat mendorong penyerapan tenaga
kerja.
6. Kebijakan subsidi dapat menghambat persaingan usaha. Perusahaan energi milik
negara, yang ditunjuk menjadi penyalur produk bersubsidi mendapatkan manfaat
lebih dibandingkan produsen lain yang menjual produk non subsidi.
7. Kebijakan subsidi mendorong korupsi dan penyelundupan produk bersubsidi ke
negara tetangga atau ke sektor non-subsidi di mana harga jual lebih tinggi;
menimbulkan biaya administrasi besar untuk pemantauan, mencegah dan menangani
penyalahgunaan.
Biaya fiskal
Pengeluaran untuk subsidi BBM menjadi beban berat anggaran negara. Penggunaan
anggaran untuk subsidi energi mengurangi kemampuan negara untuk membiayai
kebutuhan lain, termasuk pengeluaran subsidi pendidikan, kesehatan dan subsidi dan
bantuan yang langsung menyasar masyarakat miskin.
Kebijakan subsidi BBM juga membuat anggaran negara rentan terhadap pergerakan
harga minyak bumi di pasar global. Harga minyak bumi di pasar dunia cenderung pro-
siklus, naik ketika ekonomi tumbuh lebih cepat. Pengeluaran subsidi cenderung naik
ketika ekonomi global tumbuh cepat dan turun ketika ekonomi tumbuh lebih lambat.
Biaya sosial
Subsidi BBM dan energi pada umumnya, menimbulkan biaya lingkungan dengan
mendorong emisi gas rumah kaca, polusi udara lokal, dan pengurasan sumber daya
alam. Kebijakan subsidi bertentangan atau tidak sejalan dengan kecenderungan
umum untuk beralih ke ekonomi yang lebih hijau. Dengan menjaga harga tetap rendah
secara artifisial, subsidi bahan bakar mendorong konsumsi produk minyak bumi yang
berpolusi secara boros. Subsidi BBM mengurangi insentif untuk melakukan efisiensi
energi. Dengan mengaburkan sinyal harga, subsidi merusak diversifikasi sumber
energi dan teknologi yang lebih bersih.
Analisis Tantangan dan ancaman ditengah era reformasi dan
revolusi Subsidi BBM