Anda di halaman 1dari 22

Analisis

Kebijakan
Pengurangan
Subsidi BBM
Kelompok 3
Anggota Kelompok
1. Agus Rokhman (F0120007)
2. Nanang Arifin (F0120088)
3. Sri Hartanti (F0120126)
Latar Belakang dan
Rumusan Masalah
Latar Belakang
Kaitannya dengan energi alternatif, penghapusan subsidi
Presiden Joko Widodo mengungkapkan komitmennya
BBM dapat menjadi langkah awal untuk mendorong transisi
untuk melindungi masyarakat dari fluktuasi harga minyak
menuju penggunaan energi alternatif yang lebih ramah
global
lingkungan dan berkelanjutan.

pemerintah telah memutuskan untuk memindahkan


Berdasarkan latar belakang tersebut, maka pada makalah
sebagian subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk
ini akan menganalisis kebijakan penghapusan subsidi BBM
memberikan bantuan yang lebih sesuai dengan sasaran
serta alternatif kebijakan yang diterapkan pemerintah
yang dituju.
Landasan Teori
Kebijakan Publik Subsidi APBN

Dikutip dari Investopedia dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja


Menurut Thomas R.Dye, Kebijakan Kompas.com, subsidi adalah bantuan Negara (APBN) adalah rencana
Publik adalah apapun yang dilakukan pemerintah yang disalurkan dalam keuangan pemerintah dalam satu
atau dipilih oleh pemerintah baik bentuk tunai hingga pengurangan tahun yang disetujui oleh DPR yang
dilakukan maupun tidak pajak. Subsidi ini memiliki tujuan terdiri atas pendapatan negara,
meringankan beban masyarakat dalam anggaran belanja, dan pembiayaan
Menurut Solichin Abdul Wahab (1991), mengakses kebutuhan publiknya. anggaran (UU No 14 tahun 2015)
kebijakan public memiliki ciri khusus
yaitu dirumuskan oleh orang-orang Pemberian subsidi yang tidak Penyusunan APBN memiliki tujuan dan
yang memiliki wewenang dalam sistem diregulasi dengan baik akan fungsi guna mengatur pengelolaan
politik serta berhak mengambil menyebabkan golongan miskin dan keuangan negara dalam kegiatan yang
tindakan tertentu dalam batas peran rentan tidak mampu menikmatinya diselenggarakan pemerintah sehingga
dan kewenangannya karena digunakan golongan menengah berdampak pada perekonomian dan
ke atas. masyarakat.
Pembahasan
Identifikasi dan
mengumpulkan bukti
Masalah Subsidi BBM di
Indonesia
Subsidi BBM ini termasuk dalam subsidi energi yang
bersumber dari APBN.

Subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) menjadi salah satu


kebijakan pemerintah dalam menjaga perekonomian
nasional dan meningkatkan daya beli masyarakat miskin
dan rentan Pada tahun 2022 anggaran subsidi dan kompensasi BBM
mencapai Rp502,4 triliun. Anggaran ini lebih besar
dibandingkan tahun 2021 yang hanya mencapai Rp152,5
triliun
Subsidi BBM memberatkan
APBN

Dikutip dari laman website Kementerian Keuangan, subsidi


BBM memberatkan APBN sebagai shock absorber.
Dibandingkan tahun sebelumnya, subsidi BBM cenderung
mengalami peningkatan karena fluktuasi harga minyak
mentah (ICP) dan kurs dollar.

Pada tahun 2022, rata-rata ICP adalah US$105/baret


dengan kurs Rp14.700 sehingga pengeluaran untuk subsidi
BBM menjadi lebih besar
Subsidi BBM memberatkan
APBN

Dengan ICP US$105 barel maka :


Solar = Rp13.950 per liter dengan harga jual Rp5.150 per liter
Pertalite : Rp14.700 per liter dengan harga jual Rp6.800
Pertamax : Rp17.300 per liter dengan harga jual Rp14.450

Subsidi sebesar setengah harga sebensrnya sebingga


pengeluaran subsidi BBM lebih banyak
Subsidi BBM tidak tepat
sasaran
Subsidi ini diberikan kepada golongan masyarakat miskin
dan rentan agar daya belinya meningkat. Namun, menurut
Kementerian Keuangan manfaat subsidi energi termasuk
BBM hanya sekitar 20 persen dinikmati oleh masyarakat
tidak mampu.

Berdasarkan hasil survey yang dilakukan Katadata kepada


lebih dari 1.000 responden, lebih dari 50 persennya
menyatakan subsidi setuju jika subsidi BBM tidak tepat
sasaran
Mengkaji penyebab
masalah
Kenapa subsidi
menekan APBN?
Bisa digunakan untuk program lain
Anggaran membengkak
Dana subsidi sebesar itu seharusnya bisa digunakan untuk
Pada agustus 2022 membengkak mencapai Rp 502 Triliun.
pengembangan infratsuktur, kesehatan, pendidikan, dan sektor
Angka ini menginkat 3x lipat dari tahun 2020 Rp 152,2 Triliun
lain yang membutuhkan perhatian

Adanya defisit anggaran Medorong investasi sektor energi


Selama periode Covid sampai memulihnya ekonomi,
Diharapkan dapat mendorong investasi pada
pemerintah memberlakukan defisit anggaran. Adanya
pengeluaran subsidi semakin menambah defisit APBN energi alternatif (example : mobil listrik)
Lemahnya sistem penerima manfaat yang
terintegrasi
Pemerintah belum memiliki sistem yang terintegrasi dan tepat
dalam mengidentifikasi masyarakat yang berhak menerima subsidi
BBM. Hal ini menyebabkan banyak orang yang tidak membutuhkan
subsidi BBM malah mendapatkannya, sedangkan masyarakat

Kenapa miskin yang seharusnya menjadi sasaran utama subsidi justru tidak
mendapatkannya.

subsidi BBM Keterbatasan basis data


Basis data penerima subsidi BBM yang dikelola oleh pemerintah

tidak tepat
masih terbatas dan belum mencakup seluruh masyarakat yang
berhak menerima subsidi. Akibatnya, banyak masyarakat yang
seharusnya menerima subsidi tetapi tidak terdaftar di dalam basis

sasaran? data, sehingga mereka tidak mendapatkan subsidi yang


seharusnya mereka terima.

Subsidi bersifat umum


Artinya semua kendaraan bermotor yang terdaftar di bawah
suatu nomor polisi tertentu akan mendapatkan subsidi BBM
tanpa memperhatikan kondisi ekonomi pemilik kendaraan
Evaluasi kebijakan
yang ada

Peneteapan harga
Penyesuaian harga
Program BLT eceran tertinggi Diversifikasi energi
BBM
(HET)

Harga menjadi fleksibel Untuk melindungi Dalam rangka untuk


Sebagai upaya
mengikuti mekanisme masyarakat bawah mengurangi ketergantungan
pemerintah untuk
pasar Tujuannya agar BBM tidak bahan bakar fosil, pemerintah
membenatu masyarakat
Pemerintah tidak naik terlalu tinggi yang menggencarkan energi
bawah yang terdampak
mengeluarkan anggaran merugikan masyarakat alternatif seperti penggunaan
penghapusan subsidi BBM
terlalu besar untuk subsidi miskin mobil listrik yang disubsidi
Alternatif kebijakan

Rekomendasi
Alternatif Kebijakan
Alternatif Kebijakan

Kebijakan terbaru yang dijalankan oleh pemerintah adalah melalui


larangan penjualan BBM bersubsidi di wilayah-wilayah tertentu,
seperti larangan penjualan bbm bersubsidi di SPBU yang berada
Kebijakan penggunaan
di jalur tol, larangan penjualan solar bersubsidi di Jakarta Pusat, energi alternatif seperti
pembatasan waktu penualan solar ersubsidi di daerah bahan bakar nabati (BBN)
perkebunan, pertambangan dan pelabuhan di Pulau Jawa, dan Bahan Bakar Gas
(BBG)
Sumatera, Kalimantan, serta larangan penjualan solar bersubsidi
bagi nelayan besar dengan kapasitas kapal di atas 30 gross ron
(GT).
Kesimpulan

Pemerintah Indonesia memberikan subsidi guna menyejahterakan masyarakat


rentan termasuk subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang berasal dari APBN.
Namun, pemberian subsidi ini memberatkan APBN karena harga minyak yang
mengalami fluktuasi dan konsumsi meningkat serta adanya defisit anggaran
selama pandemi COVID-19. Kemudian subsidi BBM yang dilakukan pemerintah
belum tepat sasaran yang artinya kebijakan ini lebih banyak dinikmati oleh
golongan menengah ke atas. Anggaran subsidi BBM ini lebih baik dialokasikan
ke sektor lain yang lebih produktif seperti investasi sektor energi alternatif
yang berkelanjutan. Dalam pengalokasian anggaran subsidi ini harus dilakukan
secara bertahap dan hati-hati karena dapat memengaruhi perekonomian
masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai