1. Rido Butar-Butar
Kelas : TD.1.2
secara keras. Secara ekonomi, subsidi bukanlah sesuatu yang tabu. Yang menjadi isu
adalah bagaimana desain subsidi agar efektif dan tepat sasaran. Desain subsidi terbaik
adalah subsidi yang diarahkan dan tepat diterima oleh mereka yang berhak (targeted
program membutuhkan basis data yang akurat, by name by address, dan selalu
diperbarui secara berkala. Tanpa basis data yang kuat, subsidi akan menghadapi
Penargetan subsidi BBM agar tepat sasaran sulit dilakukan. Sebab, adanya
di pasar gelap hampir tidak mungkin dihalangi. Terlebih lagi dengan wilayah geografis
Indonesia yang sangat luas dan terdiri atas kepulauan yang dipisahkan oleh lautan.
Subsidi BBM semakin tidak tepat sasaran ketika disparitas harga antara BBM
bersubsidi dan BBM non-subsidi semakin lebar. Ketidaktepatan sasaran subsidi BBM
juga terjadi dalam dimensi regional di mana sekitar 60 persen BBM bersubsidi habis di
Jawa-Bali saja. Dalam konteks inilah, subsidi terhadap barang dan jasa yang hanya
rakyat miskin (raskin), bantuan operasional untuk puskesmas dan sekolah, hingga
subsidi kereta api kelas ekonomi, menjadi menjanjikan karena diyakini jauh lebih tepat
Selain itu, terlepas dari defisit APBN dan minimnya ruang fiskal, subsidi BBM
sudah selayaknya dicabut. Jika subsidi BBM berlanjut, berbagai distorsi dalam
anggaran subsidi BBM karena permintaan yang semakin tinggi, khususnya dari
kendaraan bermotor pribadi. Subsidi BBM didominasi oleh bensin Premium dan solar,
berbagai kota besar akan semakin meningkat menuju kemacetan total (grid-lock).
Dengan demikian, manfaat terdekat dari menghentikan subsidi BBM adalah struktur
APBN yang lebih sehat, sehingga belanja untuk sektor yang lebih penting dapat
ditingkatkan. Seluruh inefisiensi perekonomian yang terkait dengan BBM juga dapat
ditekan, seperti lonjakan penjualan kendaraan bermotor pribadi dan penambahan ruas
jalan tol. Dengan konsumsi BBM yang lebih sehat karena tidak lagi terdistorsi oleh
subsidi, tekanan terhadap impor BBM akan menurun, neraca pembayaran luar negeri
lebih sehat, dan nilai tukar lebih stabil. Meski pencabutan subsidi BBM memiliki
banyak rasionalitas, dampak negatif kebijakan ini tidak bisa diremehkan dan harus
produksi yang penting dan signifikan di semua sektor perekonomian. Ketika inflasi
menyebabkan naiknya harga barang dan turunnya daya saing sehingga memicu
Argumen Pro:
besar subsidi BBM justru dinikmati oleh masyarakat kaya yang memiliki
sebagian besar subsidi BBM justru dinikmati oleh masyarakat kaya yang
dinikmati oleh masyarakat kaya yang memiliki kendaraan bermotor. Hal ini
terjadi karena subsidi BBM diberikan dalam bentuk harga yang lebih murah
milik masyarakat miskin atau kaya. Sehingga, pencabutan subsidi BBM tidak
akan memberikan dampak buruk bagi masyarakat miskin karena sebagian besar
manfaat dari subsidi BBM. Pencabutan subsidi BBM justru akan membantu
langsung oleh pencabutan subsidi BBM. Hal ini bertujuan untuk membantu
masyarakat miskin yang membutuhkan agar tidak terkena dampak buruk dari
lainnya
membutuhkan.
jangka panjang. Hal ini dapat dilakukan dengan menciptakan lapangan kerja,
Dalam hal ini, pemerintah dapat melakukan pengalihan subsidi BBM agar lebih
tepat sasaran dan bermanfaat bagi masyarakat. Salah satu caranya adalah
BBM jenis Premium dan subsidi tetap kepada Solar sebagai upaya untuk
menurunkan konsumsi BBM[1]. Langkah ini terbukti bisa menurunkan
konsumsi BBM, seperti konsumsi Solar yang turun dari 44.000 kilo liter
perhari pada tahun 2014, menjadi 37.000 kilo liter di kuartal pertama tahun ini.
sangat tergantung terhadap impor Bahan Bakar Minyak (BBM) karena dari
tahun ke tahun realisasi lifting minyak kita selalu di bawah target yang
dipenuhi lewat impor dalam bentuk minyak mentah ataupun bahan bakar.
karena harga minyak dunia saat ini sangat fluktuatif dan juga stoknya juga terus
berkurang di perut bumi. Oleh karena itu, pemerintah juga akan menambah
berbagai infrastruktur gas bumi yang cadangannya cukup besar. Selain itu,
sumber energi terbarukan seperti energi surya, angin, dan air juga perlu
dikembangkan sebagai sumber bahan bakar pengganti dari sumber energi fosil
energi terbarukan juga perlu dilakukan sebagai sumber bahan bakar pengganti
kota-kota besar. Dengan harga BBM yang lebih mahal, masyarakat akan
- **Harga BBM yang lebih mahal**: Pencabutan subsidi BBM akan membuat
harga BBM menjadi lebih mahal. Hal ini akan membuat masyarakat lebih
umum seperti bus, kereta api, atau angkutan kota, dapat menampung lebih
pribadi yang lebih efisien dalam penggunaan bahan bakar. Kendaraan pribadi
yang lebih efisien seperti mobil hybrid atau mobil listrik, dapat mengurangi
konsumsi BBM dan emisi gas buang, sehingga dapat membantu mengurangi
kendaraan yang terlalu banyak dan jalan yang tidak memadai. Dengan
atau kendaraan pribadi yang lebih efisien dalam penggunaan bahan bakar. Hal
ini dapat membantu mengurangi jumlah kendaraan pribadi di jalan raya dan
pendapatan perkapita 2,5 kali lebih tinggi dari skenario business as usual pada
rentang 2021-2070.
Hal ini berasal dari efek tingkat produktivitas yang lebih tinggi dan
dukung dan daya tampung lingkungan seperti polusi udara hingga kualitas
habitat.
"Upaya menurunkan emisi gas rumah kaca seringkali dibenturkan pada upaya
gas rumah kaca akan mendukung pertumbuhan ekonomi lebih tinggi," jelasnya.
Meski demikian, pencapaian net zero emission juga perlu dukungan kebijakan
lain di luar fiskal. Misalnya, peningkatan efisiensi energi dan bauran energi
baru terbarukan (EBT) yang jauh lebih ambisius yakni 100 persen.
"Karena untuk mencapai net zero emission 2045 harus dilakukan penurunan
kisaran 6-6,5 persen per tahun. Lebih tinggi dari tingkat efisiensi energi saat ini
lebih sehat. Selain itu, dampak terhadap pemanasan global dan perubahan iklim
juga bisa diminimalkan. "Jika tidak ada upaya serius mengurangi penggunaan
Kesimpulan:
dalam jangka panjang. Meskipun pada awalnya mungkin akan terasa sulit bagi
Pencabutan subsidi BBM adalah topik yang kontroversial dan memicu banyak
tidak seharusnya dilakukan karena akan memberikan dampak negatif pada masyarakat.
Beberapa dampak negatif yang mungkin terjadi adalah kenaikan harga BBM yang
akan memberikan beban ekonomi yang lebih berat pada masyarakat yang kurang
mampu, serta mempengaruhi defisit APBN. Oleh karena itu, pemerintah harus
negara dari sektor lain. Dalam debat mengenai pencabutan subsidi BBM, perlu
dipertimbangkan dampak positif dan negatif dari kebijakan tersebut serta alternatif lain
yang dapat dilakukan untuk mengurangi defisit APBN tanpa memberikan dampak
negatif pada masyarakat yang kurang mampu. Menurut kami Pencabutan subsidi BBM
tidak seharusnya dilakukan karena akan memberikan dampak negatif pada Masyarakat.
Argumen Kontra:
BBM pada masyarakat yang kurang mampu dan mencari alternatif lain
kurang mampu jika subsidi BBM dicabut. Kedua, pemerintah harus mencari
masyarakat yang kurang mampu. Hal ini disebabkan karena harga BBM akan
naik dan memberikan beban ekonomi yang lebih berat pada masyarakat. Oleh
karena itu, pemerintah harus mempertimbangkan dampak ini dan mencari cara
BBM merupakan salah satu sumber pengeluaran pemerintah yang besar. Jika
subsidi BBM dicabut, maka pemerintah harus mencari alternatif lain untuk
anggaran di sektor lain atau peningkatan penerimaan negara dari sektor lain.
Dalam hal ini, pemerintah harus mempertimbangkan kedua hal tersebut secara
penargetan subsidi BBM agar tepat sasaran dan mengurangi disparitas harga
negatifnya.
BBM dapat menyebabkan kenaikan harga barang dan jasa lainnya, yang pada
Kedua, pemerintah harus mencari cara untuk mengurangi dampak negatif dari
kenaikan harga BBM pada inflasi. Dampak negatif tersebut dapat berupa
kenaikan harga barang dan jasa lainnya, yang pada akhirnya dapat memberikan
beban ekonomi yang lebih berat pada masyarakat. Oleh karena itu, pemerintah
harus mencari cara untuk mengurangi dampak negatif dari kenaikan harga
BBM pada inflasi, seperti dengan mengurangi beban pajak atau memberikan
subsidi pada sektor-sektor tertentu yang terdampak oleh kenaikan harga BBM.
yang tepat untuk mengurangi beban ekonomi yang lebih berat pada masyarakat.
BBM non-subsidi.
Hal ini dikarenakan selama ini subsidi BBM tidak tepat sasaran dan lebih
sasaran dan mengurangi disparitas harga antara BBM bersubsidi dan BBM
bersubsidi dan BBM non-subsidi. Disparitas harga antara BBM bersubsidi dan
semakin tidak tepat sasaran dan sulit untuk diatur. Oleh karena itu, pemerintah
seharusnya mengurangi disparitas harga antara BBM bersubsidi dan BBM non-
subsidi agar subsidi BBM dapat tepat sasaran dan efektif. Dalam rangka
subsidi.
3. Mencari alternatif lain untuk mengurangi tekanan terhadap impor BBM dan
Kesimpulan:
Pencabutan subsidi BBM adalah topik yang kontroversial dan memicu banyak
kenaikan harga BBM yang akan memberikan beban ekonomi yang lebih berat
pada masyarakat yang kurang mampu, serta mempengaruhi defisit APBN. Oleh
BBM pada masyarakat yang kurang mampu dan mencari alternatif lain untuk
anggaran di sektor lain atau peningkatan penerimaan negara dari sektor lain.
Dalam debat mengenai pencabutan subsidi BBM, perlu dipertimbangkan
dampak positif dan negatif dari kebijakan tersebut serta alternatif lain yang