Anda di halaman 1dari 1

1. Bagaimana Pembentukan Peraturan Perundang-undangan Berdasarkan UU No.

12
Tahun 2011
Jawab:
Pembentukan peraturan perundang-undangan berdasarkan UU No. 11 tahun 2011
melibatkan beberapa tahap, yaitu perencanaan, penyusunan, pembahasan, pengesahan,
dan pengundangan. Peraturan perundang-undangan dapat berisi asas lain sesuai
dengan bidang hukum yang berkenaan, seperti peraturan yang ditetapkan oleh Majelis
Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah,
Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, Badan Pemeriksa Keuangan, Komisi
Yudisial, Bank Indonesia, Menteri, dan lainnya. Peraturan perundang-undangan
mempunyai kekuatan hukum mengikat sepanjang diperintahkan oleh peraturan
perundang-undangan yang lebih tinggi atau dibentuk berdasarkan kewenangan

Berdasarkan Undang-Undang No. 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan


Perundang-Undangan, terdapat beberapa tahapan dalam pembentukan peraturan
perundang-undangan, yaitu:

1. Perencanaan: Tahap awal dalam pembentukan peraturan perundang-undangan di


mana dilakukan perencanaan mengenai materi yang akan diatur dan proses
penyusunan peraturan.
2. Penyusunan: Proses penyusunan naskah akademik sebagai persyaratan dalam
menyusun Rancangan Undang-Undang atau Rancangan Peraturan Daerah.
3. Pembahasan: Melibatkan mekanisme pembahasan Rancangan Undang-Undang
serta penetapan Rancangan Peraturan Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota.
4. Pengesahan: Tahap di mana Rancangan Undang-Undang atau Rancangan
Peraturan Daerah disahkan menjadi peraturan yang sah.
5. Pengundangan: Penempatan peraturan perundang-undangan dalam lembaran
negara untuk memberikan kekuatan hukum yang mengikat.

Selain itu, UU No. 12 Tahun 2011 juga mengatur tentang jenis, hierarki, materi
muatan, teknik penyusunan, partisipasi masyarakat, dan ketentuan lainnya yang
berkaitan dengan pembentukan peraturan perundang-undangan

Anda mungkin juga menyukai