OLEH
RIDO F. BUTAR-BUTAR
2301267
2024
Jalan Dan Ruang Lalu Lintas
Definisi
Adapun definisi dari jalan dan ruang lalu lintas berdasarkan Undang-Undang
Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan adalah:
Jalan: Jalan adalah prasarana yang diperuntukkan bagi gerak pindah
kendaraan, orang, dan/atau barang yang berupa jalan dan fasilitas pendukung.
Ruang Lalu Lintas Jalan: Ruang Lalu Lintas Jalan adalah Lalu lintas adalah
pergerakan orang dan/atau barang yang menggunakan jalan.
Lalu lintas di dalam Undang-undang No. 22 tahun 2009 pada pasal 1 ayat 4
didefinisikan sebagai pergerakan orang dan/atau barang yang menggunakan jalan.
Sedangkan jalan berdarkan pasal 1 ayat 11 adalah prasarana yang diperuntukkan bagi
gerak pindah kendaraan, orang, dan/atau barang yang berupa jalan dan fasilitas
pendukung
Substansi (POV)
Pengaturan lebih rinci atas jalan dan ruang lalu lintas di Undang-Undang
Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan mencakup dasar
hukum tentang jalan dan ruang lintas. Rincian yang dimaksud terdiri dari:
2. Pihak Bertugas Dalam Proses Pembuatan Jalan Dan Syarat Dalam Pembuatan
Jalan
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan mengatur tentang proses pembuatan jalan serta pihak-pihak yang bertugas dalam
proses tersebut. Berikut adalah penjelasan mengenai pihak bertugas dalam proses
pembuatan jalan dan syarat-syarat dalam pembuatan jalan berdasarkan UU tersebut
meliputi beberapa role dan respons:
Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil daari paparan di atas membahas mengenai
dasar hukum terkait lalu lintas dan angkutan jalan, definisi jalan dan ruang lalu lintas,
serta pihak yang bertanggung jawab dalam pembuatan jalan dan penegakan hukum
lalu lintas. Polri memiliki peran utama dalam penegakan hukum LLAJ, dengan
dukungan dari Satuan Lalu Lintas, Kejaksaan, Pemerintah Daerah, dan masyarakat.
Kerjasama antarpihak bertanggung jawab diharapkan dapat meningkatkan
keselamatan dan keteraturan lalu lintas di Indonesia. Selain itu penegakan hukum lalu
lintas di Indonesia melibatkan berbagai pihak, dengan Polri sebagai pemegang peran
utama. Dukungan dari Satuan Lalu Lintas, Kejaksaan, Pemerintah Daerah, dan
masyarakat sangat penting dalam menciptakan keselamatan dan keteraturan lalu
lintas. Kerjasama antarpihak yang bertanggung jawab diharapkan dapat meningkatkan
efektivitas penegakan hukum dan mengurangi pelanggaran di jalan raya. Hal ini
menunjukkan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mencapai tujuan bersama
dalam menjaga ketertiban dan keselamatan berlalu lintas di Indonesia.