BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Manajemen dan rekayasa lalu lintas adalah serangkaian usaha dan kegiatan
yang meliputi perencanaan, pengadaan, pemasangan, pengaturan, dan
pemeliharaan fasilitas perlengkapan jalan dalam rangka mewujudkan,mendukung
dan memelihara keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas.
Keamanan lalu lintas dan angkutan jalan adalah suatu keadaan terbebasnya
setiap orang, barang, dan/atau kendaraan dari gangguan perbuatan melawan
hukum, dan/atau rasa takut dalam berlalu lintas.
Keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan adalah suatu keadaan terhindarnya
setiap orang dari risiko kecelakaan selama berlalu lintas yang disebabkan oleh
manusia, kendaraan, jalan, dan/atau lingkungan.
Ketertiban lalu lintas dan angkutan jalan adalah suatu keadaan berlalu lintas
yang berlangsung secara teratur.
Kelancaran lalu lintas dan angkutan jalan adalah suatu keadaan lalu lintas
yang bebas dari hambatan dan kemacetan.
Pemerintah daerah adalah gubernur, bupati/walikota, dan perangkat daerah
sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah.
BAB II
MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS
Pasal 2
BAB III
ANALISIS DAMPAK LALU LINTAS
Persetujuan diberikan dalam jangka waktu paling lama 60 (enam puluh) hari
kerja sejak diterimanya dokumen hasil analisis dampak lalu lintas secara lengkap
dan memenuhi persyaratan. Apabila belum memenuhi persyaratan maka dokumen
akan dikembalikan kepada pengembang atau pembangun untuk disempurnakan.
Apabila telah memenuhi syarat pengembang atau pembangun diminta untuk
membuat dan menandatangani surat pernyataan kesanggupan melaksanakan
semua kewajiban yang tercantum dalam dokumen hasil analisis dampak lalu lintas
Setiap pengembang atau pembangun yang melanggar pernyataan
kesanggupan dikenai sanksi administratif. Sanksi administratif berupa:
a. peringatan tertulis;
b. penghentian sementara pelayanan umum;
c. penghentian sementara kegiatan;
d. denda administratif;
e. pembatalan izin; dan/atau
f.pencabutan izin.
BAB IV
BAB V
Ketentuan manajemen dan rekayasa lalu lintas
Pasal 84
Pada saat Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku, ketentuan mengenai
manajemen dan rekayasa lalu lintas yang diatur dalam Peraturan Pemerintah
Nomor 43 tahun 1993 tentang Prasarana dan Lalu Lintas Jalan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1993 Nomor 63, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3529) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 85
Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku pada tanggal 21 Juni 2011.