Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kabupaten Sukoharjo sebagai bagian dari Provinsi Jawa Tengah terus mengalami

pertumbuhan dan perkembangan. Hal ini ditandai dengan peningkatan jumlah

penduduk, yang berkorelasi dengan peningkatan produk domestik regional bruto

(PDRB), berpengaruh terhadap mobilitas masyarakat di Kabupaten Sukoharjo.

Sebagai sebuah kabupaten, Sukoharjo memiliki guna lahan yang dominan, ditandai

dengan banyaknya fasilitas perdagangan dan insdustri, jasa, pendidikan dan

permukiman.

Dengan tingkat urbanisasi yang tinggi, Kabupaten Sukoharjo memiliki fungsi yang

dominan, ditandai dengan tingginya intensitas perdagangan dan industri, jasa,

pendidikan dan permukiman. Beberapa guna lahan yang merepresentasikan fungsi

perdagangan dan industri adalah kawasan pabrik/industri di sepanjang koridor

Jalan Satya Dharma dan Jalan Bayu, serta hampir pada seluruh jaringan jalan arteri

dan kolektor.

Pengembangan suatu pusat kegiatan yang menarik atau membangkitkan lalu lintas

pada lokasi tertentu di tepi jalan akan berpengaruh terhadap lalu lintas disekitarnya,

studi atau kajian analisis dampak lalu lintas dipergunakan untuk memprediksi apakah

infrastruktur transportasi dalam daerah pengaruh pengembangan tersebut dapat

melayani lalu lintas yang ada, ditambah dengan lalu lintas yang dibangkitkan atau

ditarik oleh pengembangan tersebut. Setiap pengembangan kawasan akan

menimbulkan dampak bagi lingkungan dan sekitarnya, termasuk terhadap lalu lintas

jalan. Namun pengembangan kawasan yang dilakukan selama ini masih kurang

I-1
memperhatikan dampaknya terhadap lalu lintas jalan, sehingga mengakibatkan

penurunan tingkat pelayanan jalan yang cukup signifikan.

Sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 75 Tahun 2015 tentang

Penyelenggaraan Analisis Dampak Lalu Lintas, kegiatan industri dan perdagangan

dengan luas lantai bangunan 2.500 m2 wajib dilakukan kajian Andalalin. Dengan

luas rencana terbangun 5.040 m2 gedung pabrik tersebut diprediksi proses

pembangunan dan pengoperasiannya akan mempengaruhi karakteristik lalu lintas

dan angkutan jalan di sekitarnya. Lebih lanjut hasil analisis dampak lalu lintas

merupakan salah satu persyaratan pengembang atau pembangun untuk memperoleh

izin lokasi, izin mendirikan bangunan atau izin pembangunan bangunan gedung

dengan fungsi khusus sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di

bidang bangunan gedung.

B. Rumusan Permasalahan

Permasalahan lalu lintas dan angkutan jalan di Kabupaten Sukoharjo adalah sebagai

berikut:

 Aspek keselamatan;

Permasalahan berkaitan dengan aspek keselamatan adalah tingginya resiko

kecelakaan lalu lintas. Di Kabupaten Sukoharjo, hal tersebut utamanya terjadi

di Jalan arteri dan kolektor dan secara merata di seluruh wilayah, khususnya

di persimpangan serta jalan dengan guna lahan perdagangan & jasa serta

pendidikan. Kecelakaan yang terjadi umumnya melibatkan kendaraan

angkutan barang yang mengalami kegagalan fungsi pengereman. Adapun di

lokasi lainnya, kecelakaan bersifat umum, dengan fatalitas rendah,

melibatkan sepeda motor.

I-2
 Aspek ketertiban;

Permasalahan berkaitan dengan aspek ketertiban adalah maraknya

pelanggaran lalu lintas dan angkutan jalan, diantaranya lain parkir di bahu

dan badan jalan, pelanggaran kecepatan, pelanggaran perlengkapan jalan

dan lain sebagainya. Perilaku angkutan umum untuk berhenti, menurunkan

serta menaikkan penumpang di badan jalan juga merupakan perilaku yang

mencerminkan ketidaktertiban lalu lintas.

 Aspek kelancaran.

Permasalahan berkaitan dengan aspek kelancaran adalah semakin

dinamisnya volume lalu lintas dan tidak diimbangi dengan

pembangunan/pengembangan jaringan jalan baru. Kemudian juga

pembatasan kendaraan barang dengan sumbu tiga (3) atau lebih masuk ke

dalam tol, sehingga menyebabkan kepadatan lalu lintas di jalan perkotaan

yang pada akhirnya menganggu kelancaran lalu lintas.

Secara lebih spesifik, lokasi industri PT. Tri Dharma Pak, di Jalan Bayu, Dukuh

Sudimoro, Desa Parangjoro, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo ini memiliki

permasalahan lalu lintas berkaitan dengan adanya keluar masuk kendaraan barang

yang berpotensi menurunkan tingkat pelayanan jalan dan juga tingkat keselamatan

jika terjadi konflik.

C. Maksud dan Tujuan

Maksud pelaksanaan kajian Analisis Dampak Lintas Pembangunan industri PT. Tri

Dharma Pak, di Jalan Bayu, Dukuh Sudimoro, Desa Parangjoro, Kecamatan Grogol,

Kabupaten Sukoharjo adalah untuk mengetahui kontribusi dampak transportasi yang

ditimbulkan oleh pengembangan kegiatan industri dan perdagangan tersebut

I-3
terhadap lalu lintas di sekitar lokasi terkait bangkitan dan tarikan lalu lintas, serta

mencari solusi penanganan lalu lintas dalam upaya kelancaran lalu lintas sekitar dan

akses terhadap jaringan jalan sekitar.

Tujuan dilaksanakannya kajian Analisis Dampak Lintas Pembangunan industri PT. Tri

Dharma Pak, di Jalan Bayu, Dukuh Sudimoro, Desa Parangjoro, Kecamatan Grogol,

Kabupaten Sukoharjo adalah untuk:

1. Mewujudkan pelayanan lalu lintas dan angkutan jalan yang aman, selamat,

tertib dan lancar;

2. Mewujudkan penegakan hukum.

Skema penanganan yang bersifat strategis dan implementatif ini diharapkan dapat

menghilangkan atau setidaknya mengurangi tingkat permasalahan jaringan jalan,

yang selanjutnya dapat memberikan dampak positif bagi kinerja jaringan jalan

Kabupaten Sukoharjo.

D. Ruang Lingkup

1. Lingkup substansi

Lingkup substansi Pekerjaan Analisis Dampak Lintas Pembangunan industri PT.

Tri Dharma Pak, di Jalan Bayu, Dukuh Sudimoro, Desa Parangjoro, Kecamatan

Grogol, Kabupaten Sukoharjo adalah:

a. Perencanaan dan metodologi analisis dampak lalu lintas, meliputi:

1) Penjelasan rencana pembangunan baru dan pengembangan;

2) Cakupan wilayah kajian berdasarkan rencana pembangunan baru

dan pengembangan;

3) Penetapan tahun dasar yang dipakai sebagai dasar analisis;

I-4
a) Periode analisis paling sedikit 5 (lima) tahun;

b) Kebutuhan pengumpulan data lalu lintas;

c) Karakteristik dan intensitas tata guna lahan eksisting maupun

yang akan datang;

b. Analisis kondisi lalu lintas dan angkutan jalan saat ini, meliputi:

1) Kondisi prasarana jalan: geometrik, perkerasan, potongan melintang,

fungsi, status, kelas jalan, dan perlengkapan jalan;

2) Kondisi lalu lintas eksisting paling sedikit memuat data historis volume

lalu lintas volume gerakan membelok, tundaan membelok, panjang

antrian, kecepatan rata-rata kendaraan, waktu perjalanan, okupansi

jalan, data penumpang angkutan umum, pejalan kaki dan pesepeda;

dan

3) Kondisi angkutan jalan paling sedikit memuat jaringan trayek, faktor

muat, jenis kendaraan dan waktu tunggu.

c. Analisis bangkitan/tarikan lalu lintas dan angkutan jalan akibat

pembangunan berdasarkan kaidah teknis transportasi dengan

menggunakan faktor trip rate yang ditetapkan secara nasional;

d. Simulasi kinerja lalu lintas yang dilakukan terhadap analisis dampak lalu

lintas, meliputi:

1) Simulasi kinerja lalu lintas sebelum pembangunan;

2) Simulasi kinerja lalu lintas pada saat pembangunan;

3) Simulasi kinerja lalu lintas setelah pembangunan;

4) Simulasi kinerja lalu lintas dalam jangka waktu paling sedikit 5 (lima)

tahun;

5) Penyediaan fasilitas parkir berupa gedung parkir dan/atau taman

parkir;

I-5
6) Penyediaan akses keluar dan akses masuk untuk orang, kendaraan

pribadi dan kendaraan barang;

7) Penataan sirkulasi lalu lintas di dalam kawasan;

8) Penyediaan fasilitas pejalan kaki dan berkemampuan khusus;

9) Penyediaan fasilitas perlengkapan jalan di dalam kawasan;

e. Rincian tanggung jawab Pemerintah dan Pengembang atau Pembangun

dalam penanganan dampak;

f. Rencana pemantauan dan evaluasi yang memuat:

1) Pemantauan oleh pemerintah, meliputi:

a) Pemantauan terhadap implementasi dari rekomendasi

penanganan dampak; dan

b) Pemantauan terhadap kinerja ruas jalan di sekitar wilayah

pembangunan atau pengembangan termasuk akses masuk dan

keluar kendaraan di lokasi pusat kegiatan, permukiman dan

infrastruktur;

2) Pemantauan oleh Pengembang atau Pembangun, meliputi:

a) Pemantauan dan evaluasi terhadap akses dan sirkulasi lalu lintas

kendaraan di dalam lokasi pusat kegiatan, permukiman dan

infrastruktur;

b) Pemantauan terhadap fasilitas parkir; dan

c) Pemantauan terhadap rambu, marka, dan fasilitas

perlengkapan jalan lainnya di dalam lokasi pusat kegiatan,

permukiman, dan infrastruktur.

g. Gambaran umum lokasi yang akan dibangun atau dikembangkan, meliputi:

1) Kesesuaian dengan rencana tata ruang wilayah;

I-6
2) Peta lokasi yang memuat tentang jenis bangunan, rencana

pembangunan baru atau pengembangan;

3) Kondisi fisik sarana dan prasarana lalu lintas dan angkutan jalan di

sekitar lokasi rencana pembangunan baru dan pengembangan;

4) Kondisi sosial ekonomi di sekitar lokasi rencana pembangunan baru

dan pengembangan;

5) Kondisi lalu lintas dan pelayanan angkutan umum yang ada di sekitar

lokasi rencana pembangunan baru dan pengembangan.

2. Lingkup lokasi

Pekerjaan kajian Analisis Dampak Lintas Pembangunan industri PT. Tri Dharma

Pak, di Jalan Bayu, Dukuh Sudimoro, Desa Parangjoro, Kecamatan Grogol,

Kabupaten Sukoharjo dilaksanakan pada wilayah administrasi Kabupaten

Sukoharjo, dibatasi oleh:

a. Sebelah utara : CV Kairos Utama

b. Sebelah timur : Jalan Bayu

c. Simpang Selatan : Jl. Setya Desa

d. Simpang Barat : Jl. Setya Dharma

I-7

Anda mungkin juga menyukai