Lalu lintas berkaitan erat dengan perkembangan suatu kota atau daerah. Dalam Undang- undang No 22 tahun 1999 Lalu Lintas didefinisikan sebagai gerak kendaraan dan orang di Ruang Lalu Lintas jalan. Sedangkan Ruang Lalu Lintas jalan adalah prasarana yang diperuntukkan bagi gerak pindah kendaraan, orang, dan atau barang yang berupa jalan dan fasilitas pendukung. Indonesia sebagai salah satu negara sedang berkembang, dibandingkan dengan Negara maju, Negara yang sedang berkembang mengalami permasalahan-permasalahan yang lebih kompleks, mulai dari pertumbuhan penduduk yang tinggi, kesenjangan sosial, hingga kurangnya sarana dan prasarana yang menunjang pembangunan itu sendiri. Kemacetan atau kongesti adalah salah satu diantaranya. Kemacetan merupakan keadaan tersendatnya hingga berhentinya arus lalu lintas. Umumnya kemacetan diakibatkan oleh menumpuknya jumlah kendaraan yang melebihi kapasitas yang sudah tersedia di jalan. Kemacetan banyak terjadi di kota-kota besar yang ada di Indonesia, apa lagi jika kota tersebut tak memiliki transportasi publik atau umum serta sistem lalu lintas yang memadai. Bukan hanya itu, kemacetan terjadi juga dapat disebabkan oleh perbandingan jumlah kendaraan dengan ruas jalan yang tersedia tidak seimbang, jumlah kendaraan pribadi yang terus meningkat, parkir liar, kurang maksimalnya penggunaan transportasi umum, dan adanya kecelakaan lalu lintas. 1.2 perumusan masalah Masalah kemacetan lalu lintas akan sangat sulit untuk di hilangkan, paling tidak hanya mengurangi kepadatannya. Hal ini disebabkan karena kemacetan lalu lintas oleh banyak faktor yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya, mulai dari letak geografis suatu daerah salah satunya. Untuk mengatasi nya setidak nya dapat mengurangi kepadatan lalu lintas. Perlu kita ketahui terlebih dahulu hal hal apa saja yang menjadi faktor penyebab timbul nya kemacetan terhadap lalu lintas, apa dampak negatif yang timbul akibatnya, dan bagai mana upaya kita bersama agar dapat mengurangi kepadatan atau kemacetan lalu lintas tersebut. 1.3. Manfaat & Tujuan Penelitian
a. Sebagai dasar Perencanaan Lalu Lintas
b. Sebagai dasar untuk menentukan Manajemen Lalu Lintas c. Memberi saran solusi untuk menangani permasalahan-permasalan masyarakat maupun lingkungan akibat pemilihan sistem transportasi yang kurang sesuai.
1.4. Lingkup Pengamatan
Pada pembahasan ini terfokus pada Perancangan ulang agar keamanan lebih baik dan kelancaran pada arus lalu lintas. Lingkup Pengaman juga terdiri dari berikut ini :
1.4.1. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dalam pelaksanaan penelitian ini akan dibagi menjadi dua, yaitu ruang lingkup wilayah dan ruang lingkup materi. Untuk lebih jelasnya kedua ruang lingkup tersebut akan dijabarkan di bawah ini.
Ruang Lingkup Wilayah
Wilayah yang menjadi bagian utama dalam lingkup studi adalah koridor ruas Jalan Prambanan - Piyungan yang merupakan tempat terkonsentrasinya kemacetan arus lalu lintas. Koridor Jalan Cihampelas dapat dilihat pada Gambar 1.1
Ruang Lingkup Materi
Ruang Lingkup Materi Pada Penelitian ini akan menitikberatkan pada kajian studi lalu-lintas, yaitu kajian penurunan tingkat pelayanan jalan sebagai akibat terjadinya tundaan pada suatu ruas jalan (wilayah studi). Tundaan yang dimaksud adalah terjadinya pengurangan waktu perjalanan (kecepatan) kendaraan nyata (empiris) dari harapan (standar) yaitu mengidentifikasi moda angkutan, perilaku berkendaraan serta ketersediaan fasilitas dan lingkungan. Sedangkan lingkup sistem keruangan (wilayah studi) ditetapkan pada ruas jalan kolektor sekunder. Tahapan yang diperlukan untuk meninjau daerah studi antara lain seperti :
* Guna Lahan di sepanjang Jalan Prambanan - Piyungan.
* Pola Jaringan Jalan. * Panjang Jalan dan Fungsi Jalan. * Jumlah dan lokasi jalan masuk atau keluar Jalan Prambanan - Piyungan. * Pola Pergerakan Kendaraan. * Volume Lalu-lintas. * Median Jalan di sepanjang Jalan Prambanan - Piyungan. * Lebar perkerasan dan lebar bahu Jalan Prambanan - Piyungan. Sementara untuk mengidentifikasi faktor- faktor penyebab kemacetan yang terjadi di Koridor Jalan Prambanan - piyungan yang memiliki masalah yang harus ditangani, maka data-data yang diperlukan adalah : * Waktu tempuh Perjalanan di setiap titik. * Waktu tempuh Perjalanan di Jalan Prambanan – Piyungan * Kecepatan perjalanan kendaraan di Jalan Prambanan - Piyungan. * Penyebab dan besaran waktu tundaan yang dialami di setiap ruas Jalan.