PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
keseimbangan yaitu antara sistem kegiatan, sistem jaringan, dan juga sistem
kelembagaan.
Dari ketiga komponen tersebut yang menjadi perhatian selain jalan adalah
mempunyai peran dan fungsi yang sangat penting. Terminal bukan saja
2002).
Kota Bandar Lampung merupakan salah satu kota yang memiliki banyak
terminal bayangan, pada studi ini saya akan membahas salah satu terminal
bayangan yang terdapat di Bundaran Radin Intan yang berada di daerah Jl.
depan pintu keluar masuk Bandar Lampung sore menjelang malam, terlihat
salah satu jalan yang tingkat aktivitasnya cukup tinggi. Pada jam-jam
tertentu volume kendaraan di ruas Jl. Soekarno Hatta ini terlihat sangat padat
bayangan dapat mempengaruhi lalu lintas ruas jalan karena jalan ini
merupakan akses utama dari jalan antar provinsi. Untuk itu sebaiknya perlu
Intan.
B. Rumusan Masalah
sekitar terminal bayangan seperti Pedagang Kaki Lima (PKL) dan pertokoan
kemacetan pada ruas Jl. Soekarno Hatta. Maka permasalahan yang akan
bayangan terhadap arus lalu lintas di ruas Jl. Soekarno Hatta serta bagaimana
C. Batasan Masalah
1. Penelitian ini dilakukan pada Bundaran Tugu Radin Intan di ruas Jl.
Soekarno-Hatta.
2. Waktu pelaksanaan survei dilakukan 2 (dua) hari pada hari Senin dan
Jumat pada jam yang mewakili jam sibuk yaitu pukul 06.00-08.00, 11.00-
D. Tujuan Penelitian
2. Untuk mengetahui kinerja Jl. Soekarno Hatta pada saat kondisi normal
E. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain :
dan pada saat tidak adanya terminal bayangan di Jl. Soekarno Hatta -
Natar.
A. Terminal
orang dan barang serta perpindahan moda angkutan. (PP no 79 Tahun 2013).
mempunyai peran dan fungsi yang sangat penting. Terminal bukan saja
merupakan komponen fungsional utama dari suatu sistem, tetapi juga terminal
terjadi yang disebabkan oleh titik kumpul dari kendaraan umum maupun
penumpang.
7
B. Terminal Bayangan
Terminal bayangan adalah suatu kawasan terminal tidak resmi yang terdapat
sebagian jalan tertutup oleh badan bus atau angkutan umum lainnya
tempat diantaranya yaitu, faktor lokasi terminal resmi yang mungkin jaraknya
penumpang di luar teminal karena rute jalan yang dilalui adalah daerah
barang dan jasa yang berada dekat dengan terminal bayangan juga bisa
ramainya aktivitas angkutan umum yang parkir di sisi bahu jalan serta
angkutan umum tersebut memiliki lebih dari 3 jurusan atau rute yang berbeda.
Arus lalu lintas adalah jumlah kendaraan yang melalui suatu titik pada ruas
jalan tertentu persatuan waktu, yang dinyatakan dalam kend/jam (Arifin A.S,
2018). Parameter arus lalu lintas secara umum adalah volume dan arus,
Arus lalu lintas yang sangat padat yang menyebabkan mendekati kapasitas
dalam keadaan dimana jarak antara kendaraan berdekatan satu sama lain.
Kemacetan total terjadi jika kendaraan dalam ruas tertentu berhenti atau
kendaraan yang ingin melewati suatu ruas jalan selama waktu tertetu pada
kondisi jalan dan lalu lintas dengan kepadatan yang ditetapkan akan
lintas akan terhambat dan akan mengalir sesuai dengan kapasitas jaringan
D. Jalan
permukaan tanah dan air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan rel dan
perkampungan.
Jaringan jalan memiliki fungsi yang sangat penting yaitu sebagai prasarana
untuk memindahkan orang dan barang dan merupakan urat nadi untuk
yang lebih luas, suatu jaringan jalan mempunyai peranan yang besar dalam
10
Segmen jalan luar kota, secara umum diharapkan jauh lebih panjang dari
segmen jalan perkotaan atau semi perkotaan, karena pada umumnya karakter
F. Hambatan Samping
Hambatan samping adalah dampak terhadap kinerja lalu lintas dari aktifitas
samping segmen jalan, seperti pejalan kaki, kendaraan umum atau kendaraan
lain berhenti, kendaraan masuk dan keluar sisi jalan, dan kendaraan lambat
2014, hambatan samping adalah dampak terhadap kinerja lalu lintas dan
2. Angkutan umum dan kendaraan lain yang berhenti dan parkir (PSV).
G. Volume
Volume adalah jumlah kendaraan yang melewati suatu titik pada suatu lajur
atau jalan raya selama interval waktu tertentu (Luttinen, 2004). Volume juga
merupakan jumlah kendaraan yang melintasi suatu ruas jalan per satuan
waktu pada lokasi tertentu yang diukur dalam satuan kendaraan per satuan
waktu. Volume lalu lintas biasanya dinyatakan dengan satuan kendaraan/ jam
Q = ...................................................................................................(1)
dimana :
H. Kecepatan
V=L/Tt........................................................................................................(2)
Keterangan :
H. Kapasitas (C)
Keterangan :
C = Kapasitas (skr/jam)
variabel masukan tipe jalan. Nilai kapasitas dasar diperoleh dari Tabel 3.
berikut :
Kapasitas Dasar
Tipe Jalan Keterangan
(SMP/jam)
Empat lajur terbagi atau jalan satu arah 1900 Per lajur
faktor penyesuaian lebar lajur (FCw) ditentukan berdasarkan lebar jalur lalu
yang mempunyai kereb didasarkan pada 2 faktor yaitu lebar kereb (Wk)
dan dengan bahu jalan. Nilai faktor ini dapat dilihat pada Tabel 6 berikut:
(LOS) yaitu suatu ukuran kualitatif yang mengunakan kondisi operasi lalu
Pada analisis ini tingkat pelayanan ruas jalan dengan didasarkan pada
kendaraan. Tingkat pelayanan jalan pada kegiatan lalu lintas dapat dilihat pada
K. Derajat Kejenuhan
(V) dengan kapasitas jalan (C), besarnya yang secara teoritis tidak boleh lebih
dari 1 yang artinya jika nilai tersebut mendekati 1 maka kondisi jalan tersebut
tidak. Derajat kejenuhan dihitung mengunakan arus lalu lintas dan kapasitas
setelah diperoleh nilai arus lalu lintas (Q), yang dibandingkan dengan nilai
kapasitas jalan (C). nilai yang diperoleh dari derajat kejenuhan merupakan
nilai yang dapat menentukan tingkat pelayanan jalan (level of servise). Selain
DS = Q/C…..........….....……………...…………………………………….(4)
Keterangan :
DS = Derajat kejenuhan
C = Kapasitas (skr/jam)
18
L. Penelitian Terdahulu
Penelitian digunakan untuk membantu penulis dalam melihat referensi dan menentukan analisis yang akan dikerjakan. Penelitian
yang terkait dengan Analisis Dampak Terminal Bayangan di Jl. Soekarno. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 9.
Sihono Pengaruh Lokasi Terminal Terhadap Aktivitas Mengevaluasi pengaruh lokasi Peneliti menggunakan metode analisis. Peneliti
Terminal terhadap perkembangan aktivitas menganalisis data data menggunakan Microscoft
terminal di Kota Wonogiri. Excell dimana sebelumnya peneliti telah
mendapatkan data data yang diperlukan dari suatu
instansi bersangkutan sehingga peneliti tidak
memerlukan survei.
Theresia Kezia Pengaruh Hambatan Samping Terhadap Kinerja Ruas Mengetahui faktor faktor penyebab Peneliti menggunakan metode survei dan analisis.
Senduk Jalan Raya Kota Tomohon (Studi Kasus: utama terjadinya kemacetan karena Penelitian ini untuk menncar faktor utama yang
Persimpangan Jl. Pesanggrahan – Persimpangan Jl. aktifitas di sisi jalan. mempengaruhi kecepatan. Penelitian ini
Pasuwengan). berpedoman pada Panduan Kapasitas Jalan
Indonesia (PKJI) 2014.
Caesar Dinata R Analisis Kinerja Jalan Akibat Pengaruh Hambatan Tujuan penelitian ini untuk Peneliti menggunakan metode survei dan analisis
Samping Di Jalan Diponegoro Kota Banda Aceh. mengetahui pengaruh hambatan untuk mendapatkan variabel variabel yang
samping terhadap karakteristik arus diinginkan. Variabel yang diicari ialah : variabel
lalu lintas yang ditinjau dari nilai arus lalu lintas, variabel kecepatan, variabel
kecepatan, volume dan kepadatan. hambatan samping. Peneliti menggunakan MKJI
Selain hal tersebut penelitian ini juga (Manual Kapasitas Jalan Indonseia) 1997, sebagai
untuk mengetahui kondisi kapasitas pedoman penelitian tersebut. Setelah mendapatkan
dan derajat kejenuhan di ruas Jl. data dari hasil survei peneliti melanjutkan
Diponegoro. pengolahan data dengan menggunakan Microscoft
Excell.
III. METODOLOGI PENELITIAN
Metode penelitian adalah cara atau langkah yang akan digunakan peneliti untuk
mendapatkan data dari sesuatu yang sedang diteliti. Pada penelitian ini, metode
A. Survei Pendahuluan
yang dibutuhkan dalam survei, data apa saja yang diperlukan dalam analisa,
Radin Intan. Padatnya arus lalu lintas, terutama pada jam puncak dan
hambatan samping yang disebabkan oleh bus, mobil, dan angkutan umum
Waktu penelitian akan dilaksanakan pada hari Senin dan Jumat. Survei
dilakukan pada jam sibuk (peak hours) yaitu pada jam berangkat, jam
istirahat dan pulang kerja untuk mengetahui berapa lama angkutan umum
dilakukan pada 3 tahap yaitu pagi hari mulai pukul 06.00-08.00 WIB,
siang hari pukul 11-13.00 WIB dan sore hari pukul 16.00-18.00 WIB.
2. Data Survei
Data arus lalu lintas yang dicari saat dilakukan saat survei adalah:
c. Data Geometri
d. Hambatan Samping
e. Kapasitas Jalan
3. Peralatan
d. Pilox
B. Survei Desain
C. Survei Primer
Survei primer dilakukan untuk mendapatkan data arus lalu lintas (volume),
data kecepatan, kapasitas jalan dan data jumlah kendaraan armada angkutan
a. Surveyor siap pada posisi sesuai dengan desain survei seperti pada
2. Kecepatan Kendaraan
berikut:
a. Surveyor siap pada posisi sesuai dengan desain survei seperti pada
3. Kapasitas Jalan
tersebut.
Samping (FCsf)
hambatan samping dengan lebar kereb (Wk) dan dengan bahu jalan.
25
4. Hambatan Samping
Total
1
2
3
4
5
Σ
St ………… (kend)
26
D. Pengolahan Data
Agar data hasil survei dapat diolah, maka semua data yang diperlukan harus
sudah tersedia. Data yang diperlukan untuk dianalisis berupa data jumlah arus
lalu lintas yang diperoleh dari hasil perhitungan jumlah MC (Sepeda Motor),
Besar), dan LB (Bis Besar) yang melintasi hambatan yang diteliti, kecepatan
kendaraan yang melintasi hambatan, data kapasitas jalan yang diperoleh dari
pencatatan kondisi jalan di lapangan serta data jumlah kendaraan umum yang
Microsoft Excel. Nilai EMP yang didapat ini digunakan untuk mengubah arus
lalu lintas dari satuan kendaraan menjadi satuan kendaraan ringan (SKR).
27
MULAI
Studi Literatur
Pengumpulan Data
Data Sekunder
Data Primer 1. Peta Lokasi
1. Geometri Jalan 2. Laporan Studi Terkait
2. Kecepatan Arus Lalu Lintas
3. Data Jumlah Penduduk
3. Kapasitas Jalan
4. Volume Arus Lalu Lintas
SELESAI