Disusun Oleh :
CARISSA MAULIDA QOMARIYAH
181222018151926
2022
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kota Malang merupakan salah satu daerah otonom dan merupakan
kota besar kedua di Jawa Timur setelah Kota Surabaya. Kota Malang terdiri dari
5 Kecamatan yaitu Kedungkandang, Klojen, Blimbing, Lowokwaru, dam Sukun
serta 57 kelurahan. (Anonim, 2006) Untuk itu tingkat pertumbuhan populasi dan
ekonomi tinggi di daerah Kota Malang ini, itu akan menghasilkan peningkatan
kebutuhan fasilitas yang dibutuhkan oleh masyarakat seperti pusat bisnis,
pendidikan, kantor, dan perdagangan. Masalah parkir sangat penting untuk dikaji
lebih dalam, karena hampir semua kegiatan diruang terbuka membutuhkan
fasilitas parkir.
Di dalam Undang-Undang No. 22 tahun 2009 pasal 1 ayat 2 tentanag
lalu lintas dan angkutan jalan, lalu lintas didefinisikan sebagai gerak kendaraan
dan orang di ruang lalu lintas jalan, sedangkan yang dimaksud dengan ruang lalu
lintas adalah prasarana yang diperuntukkan bagi gerak pindah kendaraan, orang,
dan/atau barang yang berupa jalan dan fasilitas pendukung. Termasuk dalam
pengertian penetapan dan kebijaksanaan lalu lintas dalam ketentuan ini antara
lain penataan sirkulasi lalu lintas, penentuan kecepatan maksimum dan/atau
minimum, larangan pengguna jalan, larangan dan/atau perintah bagi pemakai
jalan.
Masyarakat Kota Malang pasti memerlukan pusat pembelanjaan atau
pasar untuk memenuhi kebutuhan harian mereka Contohnya di Pasar Sawojajar,
Pasar Blimbing, Malang Plaza. Semakin banyakanya masyarakat pergi ke pusat
pembelanjaan pasti berdampak terhadap meningkatnya volume lalu lintas dan
kebutuhan parkir, sehingga sering terjadi kemacetan. Kemacetan lalu lintas di
wilayah tersebut dikarenakan on street parking.
Parkir semestinya hanya digunakan untuk memberhentikan kendaraan
untuk sementara, tidak dalam waktu lama atau bahkan berhari-hari yang
dilakukan pengguna parkir sesuai perayutan yang rapi akan memudahkan petugas
parkir dalam memarkirkan kendaraan. Dapat digaris bawahi bahwa kegiatan
parkir tersebut seharusnya tidak mengganggu pergerakan lalu lintas dan tidak
juga mengganggu pejalan kaki, tapi pada kenyataannya perparkiran yang selama
ini berlangsung terutama on street parking sering menghambat pergerakan lalu
lintas, sehi9ngga terjadilah kemacetan. Hal ini dikarenakan pemakaian lahan
parkir yang tidak seharusnya. (Jauharotul & Dieska, 2014)
Nyatanya banyak orang yang memilih on street parking daripada off
street parking dikarenakan on street parking lebih mudah dan lebih cepat untuk
dilakukan. On street parking juga memiliki penjaga parkir sehingga pengemudi
tidak kesusahan mencari tempat dan mengeluarkan kendaraan. Dan untuk off
street parking kadang pengemudi kesusahan untuk mencari parkir yang kosong.
Namun demikian, pengguna on street parking juga memiliki
kekurangan bagi kelancaran lalu lintas disekitarnya. Karena lahan parkir
menggunakan badan jalan.
Alasan pemilihan wilayah studi tersebut dikarenakan pada ketiga
tempat tersebut memiliki hambatan samping tinggi seperti parkir di badan jalan
akibat keragaman guna lahan di wilayah studi. Aktivitas yang cukup tinggi juga.
Berbagai permasalahan yang ada di wilayah studi membutuhkan penanganan
khusus sesuai dengan permasalahan yang ada. Permasalahan tersebut menjadikan
dasar atau latar belakang untuk melakukan penelitian tersebut dengan pemecahan
permaslaahan perparkiran di wilayah studi. Penelitian ini akan mengevaluasi
kinerja operasional parkir di badan jalan Pasar Sawojajar, Pasar Blimbing,
Malang Plaza.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan wilayah studi di atas, maka
permaslahan yang dapat ditarik dari penelitian ini yaitu :
1. Bagaimana dampak kinerja parkir terhadap kinerja lalu lintas di Sekitar Pasar
Sawojajar, Pasar Blimbing, dan Malang Plaza ?
2. Bagaimana alernatif upaya pengendalian parkir di badan jalan di sekitar Pasar
Sawojajar, Pasar Blimbing, dan Malang Plaza
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu :
1. Menganalisisi dampak aktivitas parkir terhadap kinerja lalu lintas di Sekitar
Pasar Sawojajar, Pasar Blimbing, dan Malang Plaza.
2. Mengetahui alternative upaya pengendalian parkir di badan jalan di sekitar
Pasar Sawojajar, Pasar Blimbing, dan Malang Plaza.
D. Manfaat Penelitian.
Adapun Manfaat dari penelitian ini yaitu :
1. Mahasiswa dapat mengkaji dan mengevaluasi parkir badan jalan (on street
parking) sehingga dapat menentukan dampak dan menentukan kebutuhan
parkir yang harus di sediakan.
2. Dapat menjadi bahan referensi bagi peneliti selanjutnya terutama penelitian
dibidang Transportasi dan Jalan.
E. Batasan Masalah
Penulisan Tugas Akhir ini perlu diadakan pembatasan msalah agar
Penulisan lebih terfokus pada maslaha yang dihadapi. Adapun Tugas Akhir
ini difokuskan pada :
1. Tidak membahas biaya parkir.
2. Membahas masalah kemacetan yang terjadi di Pasar Sawojajar, Pasar
Blimbing, Malang Plaza.
3. Kawasan Parkir yang dilihat hanya kawasan on street parking di Pasar
Sawojajar, Pasar Blimbing, Malang Plaza.
F. Sistematika Pembahasan
Sistematika penulisan dalam proposal penelitian ini adalah sebagai
berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Sebagai bab pertama merupakan pengantar bagi penjelasan untuk memasuki
uraian selanjutnya dan menguraikan secara umum tentang latar belakang
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan
masalah serta sistematika penulisan dan prosedur.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini menguraikan tentang beberapa pengertian dan hasil kajian keilmuwan
yang berkaitan dengan kegiatan parkir dan karakteristik lalu lintas, dan
penelitian terdahulu.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab terdiri dari jenis penelitian, lokasi penelitian, jenis dan sumber data,
variable penelitian, metode pengumpulan data, metode analisis data, definisi
operasional serta Diagram alir
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini mengemukakan tentang gambaran umum Kota Malang, gambaran
umum lokasi penelitian, analisis parkir di lokasi penelitian, analisis kinerja
lalu lintas di lokasi penelitian, analisis dampak parkir terhadap kinerja lalu
lintas dan analisis uji korelasi.
BAB V PENUTUP
Bab ini mengemukakan tentang Hasil Akhir Pembahasan yang terdiri dari
Kesimpulan Mengenai Dampak Parkir terhadap Kinerja Lalu Lintas di Pasar
Sawojajar, Pasar Blimbing, Malang Plaza.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Sistem Transportasi
Dalam (Peraturan Mentri No 49, 2005), sistem transportasi adalah
tatanan transportasi yang terorganisasi secara kesisteman terdiri dari transportasi
jalan, transportasi kereta api, transportasi udara, serta transportasi pipa, yang
masing-masing terdiri dari sarana dan prasarana, kecuali pipa yang saling
berinteraksi dengan dukungan perangkat lunak dan perangkat pikir membentuk
suatu sistem pelayanan jasa transportasi yang efektif dan efisien, berfungsi
melayani perpindahan orang dana tau barang, yang berkembang secara dinamis.
Keterangan :
D = Rata-rata lama parkir (jam/kendaraan)
Nx = Jumlah kendaraan yang parkir selama interval waktu survei
X = Jumlah dari interval waktu
I = Interval waktu survei (jam)
Nt = Jumlah total kendaraan selama waktu survei
d. Indeks parkir adalah perbandingan antara akumulasi parkir dengan
kapasitas parkir. Nilai indeks parkir ini dapat menunjukkan seberapa
besar kapasitas parkir yang telah terisi. Rumus yang dapat digunakan
untuk mengetahui indeks parkir adalah :
Keterangan :
TR = Angka pergantian parkir (Kendaraan/SRP/jam)
Nt = Jumlah total kendaraan selama waktu survei
S = Jumlah petak parkir yang tersedia di lokasi penelitian
Ts = Lama periode analisis/waktu survei (jam)
f. Kapasitas Parkir merupakan kemampuan maksimum ruang tersebut
dalam menampung kendaraan, dalam hal ini adalah volume
kendaraan pemakai fasilitas parkir tersebut.
Keterangan :
KP = Kapasitas parkir (kendaraan/jam)
S = Jumlah petak parkir yang tersedia di lokasi peneliatian
D = Rata-rata lamanya parkir (jam/kendaraan
2. Kecepatan
Kecepatan lalu lintas kendaraan didefinisikan sebagai perbandingan
antara jarak yang ditempuh dengan waktu yang diperlukan untuk
menempuh jarak tersebut.
Kecepatan adalah sebagai rasio jarak yang dijalani dan waktu
perjalanan.
Hubungan yang ada adalah :
s
U =
t
Dimana :
U = Kecepatan perjalanan
s = Jarak Perjalanan
t = Waktu Perjalanan
Apabila t adalah tetap, atau ditahan konstan, maka jarak
bervariasi terhadap kecepatan, begitu juga untuk yang lain apabila V
tetap.
3. Kapasitas
Menurut (MKJI, 1997) kapasitas suatu ruas jalan dalam suatu
sistem jalan adalah jumlah kendaraan maksimum yang memiliki
kemungkinan yang cukup untuk melewati ruas jalan tersebut (dalam
satu maupun dua arah) dalam periode waktu tertentu dan di bawah
kondisi jalan dan lalu lintas yang umum.
Untuk jalan dua lajur dua arah, kapasitas ditentukan untuk arus
dua arah (kombinasi dua arah), tetapi untuk jalan dengan banyak lajur,
arus dipisahkan per arah dan kapasitas ditentukan per lajur.
Kapasitas merupakan arus maksimum yang dapat
dipertahankan per satuan jam yang melewati suatu segmen jalan dalam
kondisi yang ada. Untuk jalan 2/2TT, kapasitas didefinisikan untuk
arus dua-arah, tetapi untuk jalan dengan banyak lajur, arus dipisahkan
per arah perjalanan dan kapasitas didefinisikan per lajur. (PKJI, 2014)
Menurut (PKJI, 2014), kapasitas ruas jalan dapat dihitung
berdasarkan persamaan berikut ini.
C = Co × FCW × FCPA × FCHS
Keterangan :
C = Kapasitas (smp/jam)
Co = Kapasitas dasar (smp/jam)
FCW = Faktor penyesuaian lebar lajur
FCPA = Faktor penyesuaian pemisah arah
FCHS = Faktor penyesuaian hambatan samping
a) Kapasitas Dasar (Co)
Menurut (PKJI, 2014), Kapasitas dasar (Co) ditentukan
berdasarkan Nilai Kapasitas Dasar dengan variable masukan tipe
jalan.
5. Hambatan Samping
Hambatan samping merupakan analisis yang kompleks untuk
ruas jalan di Indonesia. Di negara maju hambatan samping hanya
cukup diperhitungkan dengan lebar bahu atau jarak gangguan dari tepi
perkerasan. Hal ini tidak cukup untuk ruas jalan di Indonesia
khususnya di perkotaan karena faktor tersebut perlu ditambah dengan
jumlah pejalan kaki baik yang sejajar jalan atau yang menyeberang
jalan, frekuensi kendaraan angkutan yang berhenti di sembarang
tempat dan frekuensi kendaraan keluar masuk dari ruas jalan tersebut.
a. Penentuan frekuensi kejadian
Perhitungan frekuensi berbobot kejadian perjam menit per
200 m dari segmen
jalan yang diamati pada kedua sisi jalan.
b. Penentuan kelas hambatan samping
Tabel 2.5.1 Kelas Hambatan Samping
E. Studi Terdahulu
Studi terdahulu berisi penelitian penelitian yang pernah dibahas
terdahulu tentanf analisis pengaruh on street parking terhadap kinerja lalu
lintas.
Tabel 2.6 Studi Terdahulu
Anonim. (2006). Profil Kota Malang Jawa timur (Issue 32, pp. 1–15).
Direktorat Bina Sistem Lalu Lintas dan Angkutan Kota. (1998). Pedoman
Perencanaan dan Pengoperasian Fasilitas Parkir (p. 187).
Direktorat Jenderal Bina Marga. (1997). Mkji 1997. In departemen pekerjaan umum,
“Manual Kapasitas Jalan Indonesia” (pp. 1–573).
Direkur Jenderal Perhubungan Darat. (1996). Pedoman Teknis Penyelenggaraan
Fasilitas Parkir. In Jurnal Fondasi (Vol. 1, Issue 1, p. 41).
Jauharotul, F., & Dieska, I. (2014). Fitria Jauharotul Islamiyah Dieska Putri, 2014
Kajian Tentang Evaluasi On Street Parking di Jalan Suniaraja Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu.
Kementerian Pekerjaan Umum. (2014). Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia
(PKJI)Kapasitas Jalan Perkotaan. In Kapasitas Jalan Perkotaan.
KPUPR, B. (2004). UU No. 38 tahun 2004 tentang Jalan. In Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 38 (Vol. 1, Issue 1, p. 3).
Pemerintah Kota Malang. (2015). Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 3 Tahun
2015 Tentang Retribusi Jasa Umum.
Peraturan Mentri No 49. (2005). KM_49_TAHUN_2005.pdf. In Peraturan Menteri
Perhubungan No: Km.49 Tahun 2005.
http://jdih.dephub.go.id/produk_hukum/view/UzAwdUlEUTVJRlJCU0ZWT0lE
SXdNRFU9
PERDA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI JASA USAHA.pdf. (n.d.).
Rahayu, T. (2017). ANALISIS KEBUTUHAN PARKIR B BANDAR UDARA
INTERNASIONAL KUALANAMU ( STUDI KASUS KENDARAAN RODA
EMPAT ). Educational Building, 3(2). https://doi.org/10.24114/eb.v3i2.8262
SUBIANTO, A. (2020). ANALISIS DAMPAK PARKING ON STREET TERHADAP
KINERJA LALU LINTAS DI RUAS JL. AHMAD YANI TEGAL (SEGMEN
JALAN PEREMPATAN POS POLISI ALUN-ALUN SAMPAI PEREMPATAN
LAMPU MERAH GANTUNG). UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL.
Waris, M. waty. (2020). Parkir Analisis Kapasitas Ruang Parkir Pasar Sentral Kota
Majene. Bandar: Journal of Civil Engineering, 2(2), 18–22.
https://doi.org/10.31605/bjce.v2i2.546
Yamali, F. R., & Alfiansyah, A. (2019). Kinerja Jalan yang Dipengaruhi Parkir di
Sepanjang Badan Jalan Sultan Thaha. In Jurnal Civronlit Unbari (Vol. 4, Issue
1, p. 40). https://doi.org/10.33087/civronlit.v4i1.47
Yamali, F. R., Amalia, K. R., & Zuhri, M. A. (2019). Studi Pengaruh Kendaraan
Parkir Pada Badan Jalan terhadap Kecepatan Arus Lalulintas di Jalan Slamet
Riyadi. In Jurnal Talenta Sipil (Vol. 2, Issue 1, p. 34).
https://doi.org/10.33087/talentasipil.v2i1.16
Yany, R. M., Farida, I., & Walujodjati, E. (2016). PENGARUH PARKIR PADA
BADAN JALAN TERHADAP KINERJA RUAS JALAN (STUDI KASUS:
RUAS JALAN CILEDUG KOTA GARUT). Jurnal Konstruksi, 14(1).
https://doi.org/10.33364/konstruksi/v.14-1.388