Anda di halaman 1dari 6

TINGKAT KENYAMANAN PEJALAN KAKI TERHADAP PEMANFAATAN TROTOAR

DI JALAN VETERAN KOTA MALANG SETELAH PEMBANGUNAN TRANSMART

DISUSUN OLEH:

META NUR BINTANG LESTARI 1724904

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN


TEKNIK PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
TAHUN PEMBELAJARAN
2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan kota di satu sisi sangat terkait pada faktor penduduk disamping faktor
ketersediaan lahan dan sarana serta prasarana. Di satu sisi perkembangan kota sangat terkait pada
faktor penduduknya dan di sisi lain juga tergantung kepada daya dukung lahan dan kemampuan
daerah ditinjau dari segi pendanaan atau anggaran biaya daerah tersebut (Hakim dan Utomo,
2003:2). Sementara perkembangan kota juga tidak terlepas dari penempatan sarana yang
diperuntukkan bagi masyarakat guna memenuhi kebutuhan hidup, baik yang diselenggarakan
oleh pemerintah maupun swasta. Karena didalam membuat kebijakan tata ruang kota harus
mengikutsertakan seluruh pihak terkait, baik swasta, masyarakat maupun pemerintah. Kota
sebagai pusat kegiatan sangat membutuhkan sarana dan prasarana perhubungan yang memadai
untuk menjangkau semua tempat kegiatan yang dibutuhkan. Demikian halnya dengan Kota
Malang yang merupakan salah satu kota yang terkenal dengan kota pendidikan di Indonesia
memiliki jumlah penduduk yang besar membutuhkan sarana dan prasarana perhubungan yang
baik dan memadai untuk melayani sistem transportasi kota.

Jalan merupakan sarana perhubungan yang vital dan perlu untuk mendapat perhatian yang
serius sehingga aktifitas transportasi orang-orang yang ada di dalam suatu kota menjadi lebih
baik dan lancar. Untuk itu, pembangunan jalan yang terkonsep dan terencana dengan baik sangat
diperlukan. Trotoar merupakan bagian dari rekayasa jalan raya yang diperuntukkan khusus untuk
pejalan kaki (pedestrian). Trotoar harus disediakan pada bagian jalan raya dengan ketentuan
jumlah minimal 300/12 jam pejalan kaki dan 1000/12 jam bagi kenderaan yang melintasi jalan
tersebut. Kemudahan pencapaian (aksesibilitas) kawasan dari dan ke berbagai wilayah di Kota
Malang ini, telah menyebabkan meningkatnya mobilitas kegiatan kawasan cukup pesat, baik
pada siang maupun malam hari. Mobilitas yang ada tidak hanya kendaraan bermotor tetapi juga
pejalan kaki. Lokasi ini memiliki potensi pergerakan yang tidak sedikit. Sebagian besar pejalan
kaki pada lokasi studi ini dibangkitkan oleh kawasan perkantoran, perdangangan, pendidikan.
Fasilitas umum yang dibutuhkan masyarakat, terutama bagi pejalan kaki adalah ruang pedestrian.
Karakteristik pedestrian yang baik,menurut simond (1983) adalah diibaratkan sebagai anak
sungai, mangalir mengikuti alur dengan mempunyai sedikit hambatan.

Namun pada kenyataannya, kebanyakan trotoar tidak lagi berfungsi sebagaimana mestinya.
Trotoar tidak lagi berfungsi sebagai fasilitas jalan kota bagi pejalan kaki tetapi telah beralih
fungsi untuk aktifitas lainnya. Jalan Veteran merupakan salah satu kawasan wisata bagi pejalan
kaki di kota Malang, disamping sebagai daerah atau kawasan Pendidikan,perkantoran usaha dan
bisnis di kota Malang. Kawasan dengan pemandangan bangunan pasar modern(Mall) dan
bangunan-bangunan pendidikan.

Menurut Brooks (1998), fungsi sistem pedestrian paling sedikit mempunyai dua aturan yang
umum yaitu ruang untuk berjalan kaki dan tempat untuk duduk. Sebagai tempat untuk duduk.
Sebagai tempat untuk berjalan, kondisinya beragam sesuai dengan penggunaan lahan yang
disediakan dan kualitas lingkungan. Arus pejalan kaki di lokasi penelitian ini mengikuti pola
jaringan jalan yang dilengkapai dengan fasilitas yang pemanfaatannya tidak sesuai dengan
fungsinya, sehingga kenyamanan pejalan kaki berkurang. Kondisi yang kurang mementingkan
pejalan kaki serta tidak mempertimbangakan kenyamanan, kemudahan dan keselamatan berlalu
lintas yang pada akhirnya membawa kesemerawutan lalu lintas. Kenyamanan merupakan salah
satu nilai vital yang selayaknya harus dinikmati oleh manusia ketika melakukan aktifitas-aktifitas
di dalam suatu ruang. Kenyamanan dapat pula dikatakan sebagai kenikmatan atau kepuasan
manusia dalam melaksanakan kegiatannya (Sukoco, Eko. 2002). Adapun aspek-aspek yang
mempengaruhi kenyamanan antara lain : Fisik dan Non Fisik. “ bahwa trotoar atau jalur pejalan
kaki seharusnya memenuhi kriteria bisa digunakan oleh kelompok masyarakat, termasuk warga
yang sudah lanjut usia, penyadang cacat, perempuan (yang sedang mengandung) dan anak-anak.

Oleh karena itu, slah satu hal penting yang harus dikaji adalah aspek kenyamanan ruang
pedestrian tersebut. Menurut Marsh (1991), kenyamanan dapat di bentuk melalui 2 hal yaitu
kenyamanan klimatik dan kenyamanan visual. Kenyamanan klomatik dihubungkan dengan
kesesuaian dengan faktor-faktor iklim mikro dalam mempengaruhi temperature kulit dan
persepso manusia terhadap panas dan dingin, yaitu meliputi radiasi matahari, temperatur udara,
angina dan kelembaban. Sedangkan kenyamanan visual berhubungan dengan aspek kesesuaian
pemandangan yang ditangkap oleh mata pengamat dengan lingkungannya melalui persepsi dan
preferensi. Faktor lain yang sering ditambahkan sebagai penunjang kenyamanan yaitu
kenyamanan fisik. Kenyamanan fisik berkaitan erat dengan aspek kesesuaian bentuk dan desain
objek atau elemen-elemen yang dibangun terhadap lingkungan sekitarya, misalnya kesesuaian
bangku taman, lampu-lampu taman, pedestrian,papan reklame dan infrastruktur lainnya.

Adapun dalam kasus ini kota Malang sebagai Kota pendidikan. Selain itu, Malang juga
berfungsi sebagai kota jasa dan perdagangan. Ditinjau terhadap pola dan struktur kota, lokasi
pusat kota Malang secara spasial, menunjukkan juga berfungsi sebagai kawasan pendidiakan,
perkantoran serta tempat kegiatan perdaganagn dan jasa, selain sebagai salah satu pusat
perdagangan bernilai ekonomi secara strategis. Karena itu semestinya di kawasan tersebut
tersedia fasilitas pedestrian yang nyaman bagi pergerakan para mahasiswa yang menempuh
pendidikan, kerja diperkantoran dan yang berbelanja. Dengan adanya pembangunan Transmart
di jalan Veteran ini mampu meningkatkan pengunjug baik dari luar maupun dalam kota yang
tertarik ingin berbelanja dan bermain dengan keluarga.sehingga menyebakan kemacetan didaerah
tersebut, untuk menghundari kemacetan tersebut sebagian pengunjung melakukan kunjungan
dengan berjalan kaki, jalan-jalan sambil melihat-lihat keadaan kota (sight seeing), pemanfaatan
trotoar tidak sesuai dengan fungsinya seperti terjadi okupasi ruang parkir yang tidak terkendali
terhadap jalur pejalan kaki,serta terdapatnya PKL makanan dan minuman yang menempati area
pedestrian. Inilah yang menjadi daya tarik fokus studi, yang memunculkan dua pokok
permasalahan studi. Pertama, untuk mengungkapkan kondisi serta pemanfaatanya sudah sesuai
atau tidak, dan kedua untuk menilai tingkat kenyamana atau kepuasan para pengguna terhadap
kondisi tersebut. Lokasi studi secara lebih khusus meliputi suatu blok kawasan dilalui jalur-jalur
pedestrian di Jalan Veteran.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun Rumusan masalah dari penelitian ini yaitu:

1. Apakah pemanfaatan trotoar di jalan Veteran sudah sesuai dengan fungsinya atau tidak?
2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi tingkat kenyamanan pejalan kaki di jalan
Veteran?
1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana trotoar di
sepanjang Jalan Veteran telah berfungsi dengan sebenarnya sebagai jalur transportasi khusus
bagi pejalan kaki ditinjau dari segi keamanan dan kenyamanan.

1.4 Sasaran

Untuk mendapatkan hasil dari penelitian ini dengna menggunakan Metode ukuran sampel
dari sample size calculator pengolah ukuran sampel dari website diinternet dari persepsi maupun
preferensi mengenai tingkat kenyamanan jalur pedestrian.

1.5 Ruang Lingkup

1.5.1 Ruang Lingkup Materi


Lingkup materi dalam pembahasan yang akan dilakukan yaitu berkaitan dengan tingkat
kenyamanan pejalan kaki , diantaranya :

 Tinjauan terhadap teori-teori yang terkait dengan studi tingkat kenyamanan pejalan kaki
dan pemanfaatan trotoar .
 Mengkaji kondisi eksisiting jalur pedestrian. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui
kondisi atau gambaran umum jalur pedestrian di lokasi studi.
 Analisis terhadap tingkat Kenyamanan pejalan kaki. Hal ini dimaksudkan untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh hambatan samping yang ada terhadap trotoar.
Analisis tingkat kenyamanan pejalan kaki. hal ini dimaksudkan untuk mengetahui
persepsi maupun preferensi pejalan kaki. Serta Analisis Kebutuhan ruangr Dan Aspirasi
Pemakaian Fasilitas yang di dapat dari hasil sample.

1.5.2 Ruang Lingkup Lokasi


Wilayah studi yang menjadi objek penelitian ini adalah jalur pedestrian di sekitar
kawasan perbelanjaan modern yaitu di Jalan Veteran, Pemilihan wilayah studi didasarkan pada
beberapa pertimbangan sebagai berikut :

1. Dikarenakan jalur pedestrian tersebut merupakan jalur yang pemanfaatan trotoarnya tidak
sesuai dengan fungsinya
2. Terdapat pusat perbelanjaan modrn yang menarik orang untuk pergi ke tempat tersebut.
Sehingga akan berdampak pada arus pejalan kaki di ruas trotoar tersebut. Ditambah
parkir kendaran yang tidak pada tempatnya ditambah adanya pedangang kaki lima.
3. Sekitar kawasan Perbelanjaan mengalami perkembangan yang sangat pesat dengan
intensitas aktivitas komersial/perdagangan dan pendidikan yang tinggi. Sehingga
membutuhkan prasarana pejalan kaki sebagai penunjang utama yang sangat penting
keberadaannya kawasan komersial dan pendidikan tersebut.

1.5.3 Ruang Lingkup Waktu


Penelitian ini dilakasanakan selama empat hari dari tanggal 12 sampai 15 april 2019,
alasan mengapa penelitian ini hanya dilakukan selama empat hari karena tenaga dan biaya.

Anda mungkin juga menyukai