Anda di halaman 1dari 5

2.

3 Dampak Pembangunan
Proses pembangunan di berbagai sektor tidak menutup kemungkinan pasti akan
menimbulkan dampak, dampak tersebut dapat berupa dampak positif dan negatif. Begitu pula
dalam pembangunan pariwisata, setiap kegiatan pembangunan kepariwisataan yang dilakukan
pasti menimbulkan dampak baik positif maupun negatif, Spillane berpedadpat (1991 : 48). Dari

2.3.1 Pengertian Dampak


Pengertian dampak menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah benturan, pengaruh
yang mendatangkan akibat baik positif maupun negatif. Pengaruh adalah daya yang ada dan
timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan
seseorang. Pengaruh adalah suatu keadaan dimana ada hubungan timbal balik atau hubungan
sebab akibat antara apa yang mempengaruhi dengan apa yang dipengaruhi. (KBBI Online, 2010)

Dampak adalah suatu perubahan yang terjadi sebagai akibat suatu aktivitas. Aktivitas
tersebut dapat bersifat alamiah, baik kimia, fisik maupun biologi (Soemarwoto, 2001). Aktifitas
pembangunan akan menghasilkan dampak, baik pada manusia ataupun lingkungan hidup.
Dampak terhadap manusia yakni meningkat atau menurunnya kualitas hidup manusia, sedangkan
dampak bagi lingkungan yakni meningkat atau menurunnya daya dukung alam yang akan
mendukung kelangsungan hidup manusia (Wardhana, 2001).

Dampak menurut Gorys Kerap dalam Otto Soemarwoto (1998:35), adalah pengaruh yang
kuat dari seseorang atau kelompok orang di dalam menjalankan tugas dan kedudukannya sesuai
dengan statusnya dalam masyarakat, sehingga akan membawa akibat terhadap perubahan baik
positif maupun negatif. Sedangkan menurut Otto Soemarwoto (1998:43), menyatakan dampak
adalah suatu perubahan yang terjadi akibat suatu aktifitas. Aktifitas tersebut dapat bersifat
alamiah baik kimia, fisik maupun biologi dan aktifitas dapat pula dilakukan oleh manusia.

Dampak menurut JE. Hosio (2007:57), adalah perubahan nyata pada tingkah laku atau
sikap yang dihasilkan oleh keluaran kebijakan. Berdasarkan pengertian tersebut maka dampak
merupakan suatu perubahan yang nyata akibat dari keluarnya kebijakan terhadap sikap dan
tingkah laku. Sedangkan menurut Irfan Islamy (2001:115), dampak kebijakan adalah akibat-
akibat dan konsekuensi-konsekuensi yang ditimbulkan dengan dilaksanakannya kebijakan.
Berdasarkan pengertian dari beberapa ahli diatas dapat disimpulkan bahwa dampak
merupakan suatu kegiatan aktivitas yang terjadi sebagai akibat sehingga memberikan perubahan
atau tindakan yang dilaksanakan sebelumnya yang merupakan konsekuensi dari dilaksanakannya
suatu kebijakan sehingga akan membawa perubahan baik positif maupun negatif.

Dari penjabaran diatas dampak dapat dibagi menjadi dua pengertia yaitu sebagai;
1. Pengertian Dampak Positif

Dampak adalah keingnan unruk membujuk, meyakinkan, mempengaruhi atau memberi


kesan kepada orang lain, dengan tujuan agar mereka mengikuti atau mendukung keinginannya.
Sedangkan positif adalah pasti atau tegas dan nyata dari suatu pikiran terutama memperhatikan
hal-hal yang baik. positif adalah suasana jiwa yang mengutamakan kegiatan kreatif dari pada
kegiatan yang menjemukan, kegembiraan dari pada kesedihan, optimisme dari pada pesimisme.
7 Positif adalah keadaan jiwa seseorang yang dipertahankan melalui usaha-usaha yang sadar bila
sesuatu terjadi pada dirinya supaya tidak membelokkan fokus mental seseorang pada yang
negatif. Bagi orang yang berpikiran positif mengetahui bahwa dirinya sudah berpikir buruk maka
ia akan segera memulihkan dirinya. Jadi dapat disimpulkan pengertian dampak positif adalah
keinginan untuk membujuk, meyakinkan, mempengaruhi atau memberi kesan kepada orang lain,
dengan tujuan agar mereka mengikuti atau mendukung keinginannya yang baik.

2. Pengertian Dampak Negatif

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia dampak negatif adalah pengaruh kuat yang
mendatangkan akibat negatif. Dampak adalah keinginan untuk membujuk, meyakinkan,
mempengaruhi atau memberi kesan kepada orang lain, dengan tujuan agar mereka mengikuti
atau mendukung keinginannya. berdasarkan beberapa penelitian ilmiah disimpulkan bahwa
negatif adalah pengaruh buruk yang lebih besar dibandingkan dengan dampak positifnya. Jadi
dapat disimpulkan pengertian dampak negatif adalah keinginan untuk membujuk, meyakinkan,
mempengaruhi atau memberi kesan kepada orang lain, dengan tujuan agar mereka mengikuti
atau mendukung keinginannya yang buruk dan menimbulkan akibat tertentu.
2.3.2 Dampak Pembangunan Terhadap Jalan
Adanya kegiatan pembangunan di sekitar lingkungan masyarakat mampu memberikan dampak
seperti menurunya kelancaran lalu lintas dimana salah satunya mampu menimbulkan kemacetan
yang dikarenakan volume lalu lintas menjadi meningkat, Meningkatnya kebutuhan akan
pergerakan lalu lintas, menyebabkan mobilitas pergerakan orang atau kendaraan meningkat juga
akhirnya dapat menyebabkan kinerja jalan menurun, karena volume pergerakan lalulintas
melebihi kapasitas ruas jalan yang ada. Dengan demikian mengakibatkan permasalahan lalu lintas
yang sangat parah melebihi rata-rata (Tamin,1997). Selain itu juga adanya kegiatan pembangunan
membuat kendaraan-kendaraan berat melewati jalan mampu menyebabkan perkerasan jalan
menjadi rusak, munculnya parkir on street, dari hal tersebut dapat dikatan sebagai hambatan
samping, Tingginya aktivitas samping jalan berpengaruh besar terhadap kapasitas dan kinerja
jalan pada suatu wilayah perkotaan. Diantaranya seperti pejalan kaki, penyebrang jalan, PKL
(Pedagang Kaki Lima), kendaraan berjalan lambat (becak, sepeda, kereta kuda), kendaraan
berhenti sembarangan (angkutan kota, bus dalam kota), parkir di bahu jalan (on street parking),
dan kendaraan keluar-masuk pada aktivitas guna lahan sisi jalan. Salah satu penyebab tingginya
aktivitas penduduk yang setiap tahunnya tumbuh dan berkembang di suatu wilayah.

2.3.3 Keterkaitan Antara Pembangunan/Penggunaan Lahan Terhadap Jalan


Keterkaitan penggunaan lahan terhadap jalan tidak terlepas dari bertambahnya jumlah penduduk
dan meningkatnya kepemilikan kendaraan di perkotaan, pertumbuhan dan perkembangan kegiatan
manusia di dalamnya menjadi semakin cepat, terutama pada kawasan yang memiliki persentase kegiatan
komersial, jasa, dan tempat rekreasi yang tinggi. Pusat aktivitas kota pada umumnya mempunyai
beberapa tipe penggunaan lahan. Pusat aktivitas dapat berupa sebuah pusat bisnis kota (Central Businees
District), sebuah kompleks universitas atau kelompok sekolah tinggi lainnya, kawasan industri, pusat
hiburan dan atau sebuah kawasan campuran dari beberapa semua yang telah disebutkan di atas ITE
(1992).

Tata guna lahan memiliki korelasi dengan fungsi ruang dan juga jaringan jalan yang ada
di lokasi tersebut. Karena itu menjadi hal yang cukup menarik untuk mengetahui hubungan
antara jaringan jalan dengan kondisi tata guna lahan yang terdapat di kawasan pariwisata.
Transportasi dan tata guna lahan berhubungan sangat erat, sehingga biasanya dianggap
membentuk satu landuse transport system. Agar tata guna lahan dapat terwujud dengan baik
maka kebutuhan transportasinya harus terpenuhi dengan baik. Sistem transportasi yang macet
tentunya akan menghalangi aktivitas tata guna lahannya. Sebaliknya, tranportasi yang tidak
melayani suatu tata guna lahan akan menjadi sia-sia, tidak termanfaatkan.Penggunaan lahan
adalah hasil akhir dari aktivitas dan dinamika kegiatan manusia dipermukaan bumi yang bukan
berarti berhenti namun tetap masih berjalan (dinamis). Secara umum penggunaan lahan di
Indonesia merupakan akibat nyata dari suatu proses yang lama dari adanya interaksi yang tetap,
keseimbangan dan dinamis, antara aktifitas-aktifitas penduduk diatas lahan, dan keterbatasan-
keterbatasan di dalam lingkungan tempat hidup mereka. Transportasi merupakan sebuah
aktivitas manusia yang berlangsung di permukaan bumi. Transportasi dilakukan atas dasar
perbedaan kondisi lingkungan antara daerah satu dengan daerah yang lain baik itu sosial,
ekonomi, budaya, maupun sumberdaya alam. Terdapat hubungan yang sangat erat antara
masyarakat terhadap ruang sebagai wadah kegiatan. Keterkaitan Antara Sistem Transportasi dan
Pengembangan Lahan merupakan suatu kajian yang tidak dapat terlepas dari eksistensi ruang
dalam studi geografi. Sistem transportasi dan pengembangan lahan (land development) saling
berkaitan satu sama lain.
Sumber:
DAMPAK MUNCUNYA BUDAYA JALANAN (STREET CULTURE) TERHADAP GAYA HIDUP REMAJA
PERKOTAAN (Studi di Pasar Seni Enggal Bandar lampung) Oleh : Ongki Satrio Sumantri

Dampak Perubahan Status Desa Menjadi Kelurahan Terhadap Pelayanan Publik Di Kelurahan
Paringin Kota Kabupaten Balangan Haryanto Haryanto (Journal article  Jurnal Ilmu Politik dan
Pemerintahan Lokal, Desember 2012)
PENGARUH OBJEK WISATA DAGO DREAM PARK TERHADAP KINERJA JALAN DAGO GIRI Dimas Panji
Wijaya PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
PASUNDAN BANDUNG 2019

trtb.pemkomedan.go.id/artikel-918-antara-tata-guna-lahan-dan-transportasi.html

Anda mungkin juga menyukai