Disusun Oleh:
Petrus Sewe Sedu 17240
23
17240
Juliyo Hari Santoso
25
17240
Mita Nur Bulan Sari
62
17249
Nada Shafa Febriana
03
17249
Meta Nur Bintang Lestari 04
Kota Malang yang merupakan salah satu kota yang terus mengalami
kemajuan dalam hal pembangunan, mengakibatkan masalah sosial di kota malang
terus meningkat salah satunya yaitu masalah penataan PKL yang menyebabkan
Keberadaan PKL yang dinilai cukup menganggu ketertiban, kenyamanan dan
keindahan kota, salah satunya di Pasar Kebalen Kota Malang. Kegiatan PKL di
Pasar Kebalen ini memiliki faktor-faktor yang mempengaruhi para pedagang lebih
memilih berjualan di luar daerah pasar yaitu salah satunya penarik masyarakat
untuk memenuhi kebutuhan hidup, sehingga para pedagang kaki lima
memanfaatkan tempat yang dipandang menjadi sumber keuntungan dan
keramaian. Jumlah pedagang kaki lima di Kota Malang khususnya di kawasan
pasar kebalen yang relative banyak, memang banyak mendatangkan pemasukan
bagi daerah, namun disisi lain aktivitas mereka menganggu kawasan ruang public.
Keberadaan PKL yang kurang tertata dapat menganggu eksistensi ruang terbuka
hijau, seperti contohnya yaitu para pedagang membuka kios/dagangannya dekat
dengan pohon dapat menganggu keberadaan dari pepohonan dan taman tersebut.
Selain itu para PKL tetap ingin menjalankan usahanya untuk memenuhi
kebutuhan sehari tetapi disisi lain perlu adanya perwujudan penataan fungsi tata
ruang kota yang meperhatikan aspek lingkungan secara optimal. Serta dapat
mengakibatkan kemacetan di derah pasar kebalen di karenakan banyaknya para
PKL yang kurang tertata sehingga membuat ruang menjadi berkurang terkhusus
bagi para pengendara dan para pejalan kaki.
1.3.1 Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan laporan ini yaitu untuk mengetahui
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pedagang Kaki Lima dalam Pemanfaatan
Ruang Di Kawasan Pasar Kebalen Kecamatan Kedungkandang Kota Malang.
1.3.2 Sasaran
Untuk mencapai tujuan maka sasaran dalam penyusunan laporan ini yaitu :
1. Karakteristik dari Pedagang Kaki Lima yang berada di Kawasan Pasar
Kebalen
2. Identifikasi Factor-faktor yang mempengaruhi pedagang kaki lima di
Kawasan Pasar Kebalen
Karakteristik Aktifitas
Usaha :- Tempat usaha
- Jenis usahanya
- Sarana Dagang
- Aksesibilitas
Adapun metode analisa yang digunakan pada penelitian kali ini, di jelaskan
sebagai berikut.
Pasar Kebaeln disebut juga sebagai pasar pagi, karena pasar ini aktif di
pagi hari dari berakhir sebelum matahari terbit dulunya hingga pukul 10.00 WIB
akan tetapi sekarang telah berubah menjadi pukul 08.00 WIB. Pasar kebalen
terletak di Jalan Zaenal Zakse, Kelurahan Kota Lama, Kecamatan
Kedungkandang, Kota Malang. Luas pasar kebalen yaitu 2.000 m2, dengan
jumlah pedagang.
1. Lokasi
Dari hasil penelitian, lokasi yang paling diminati oleh PKL untuk
berdagang yaitu berada dekat dengan perempatan atau tepat depan
kawasan pasar kebalen. Alasan PKL menyukai lokasi tersebut karena
merupakan tempat lalu lalangnya para konsumen paling ramai. Selain
itu juga para PKL juga banyak menepati di sepanjang jalan zaenal
zakse atau berada di setiap deretan pertokoan dengan membuka tempat
yang non permanen di sebelah barat. Sesuai kriteria berlokasi PKL,
maka pada lokasi-lokasi yang terdapt pengunjung tinggi, menjadi
incaran PKL untuk beroperasi menjajakan dagangannya.
Lokasi-lokasi tersebut merupakan lokasi yang berdekatan dalam suatu
kawasan, maka dengan sendirinya akan menjadi suatu daya tarik yang
kuat di kunjungi oleh konsumen yang menimbulkan akumulasi
pengunjung/pergerakan pengunjung pada ruang penghubung antar
kegiatan tersebut.
Berkembangnya kegaiatan PKL di sekitar kegiatan perdagangan non-
formal ini, tidak dapat dihilangkan atau di tertibkan begiru saja, karena
dengan ditertibkan atau dilarang dalam bentuk peraturan bagaimnapun
tetap akan berkembang kegiatan PKL ini. Sekiranya perkembangan
PKL yang sudah ada pada lokasi-lokasi tersebut, keberadaanya tetap
diperbolehkan, hanya perlu adanya peraturan penataannya yang tidak
menimbulkan gangguan dan pelanggaran bagi pedagang, pengunjung,
pejalan maupun pengendara, serta tidak menimbulkan gangguan visual
kawasan.