OLEH:
GAYATRI WENING SATYATAMA (1705522002)
DHARMA WIDYA (1705522002)
1
DAFTAR ISI
Cover
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB 1
PENDAHULUAN…………………………………………….2
1.1 Latar Belakang ....................................................................2
1.2 Alasan Evaluasi Purna Huni ………………...……………3
3.1 Tujuan dan Manfaat ………………………………………4
BAB II
TINJAUAN…………………………..………………………..5
2.1 Nama Bangunan……………...……………………………5
2.2 Sejarah Bangunan…………………………………………5
2.3 Lokasi Bangunan …………………………………………7
2.4 Analisis Tapak…………………….………………………7
BAB III
METODE …………………………………………………….9
3.1 Strategi ……………………………………………………9
3.2 Teknik Pengumpulan Data ………………………………10
3.3 Analisis dan Tabulasi Data ……………………………...13
BAB IV
PEMBAHASAN DAN REKOMENDASI………………….18
4.1 Evaluasi aspek fungsi……………………………………18
2
4.2 Evaluasi Aspek Teknis ………………………………….19
4.3 Evaluasi Aspek Perilaku ……………………………….23
BAB 5
PENUTUP………………………………………………….25
5.1 Kesimpulan …………………………………………….25
5.2 Saran ……………………………………………………26
Daftar Pustaka ………………………………………………27
3
BAB 1
PENDAHULUAN
4
pasar modern, karena tingkat kenyamanan yang lebih tinggi
dibandingkan pasar tradisional (Adinugroho, 2009). Apalagi
hal ini diperparah oleh kondisi pasar tradisional yang tidak
tertata dengan baik, banyaknya tumpukan sampah yang
berserakan, kotor dan tidak nyaman pun seakan melekat
sebagai gambaran pasar tradisional.
Melihat kondisi tersebut sangat perlu adanya upaya dari
pemerintah setempat untuk dapat mempertahankan eksistensi
pasar tradisional. Salah satu upaya yang dapat dilakukan ialah
mengembangkan dan melestarikan pasar tradisional dengan
menjadikannya sebagai ikon daerah (Setiyanto dalam Djau,
2009).
Pasar Anyar Sari menjadi pusat perekonomian warga
sekitar yang mempengaruhi konsepsi hidup dan sosial budaya.
Pasar yang terletak di Jalan Gunung Galunggung sampai saat
ini masih berjalan dengan baik, terbukti dengan aktivitas yang
masih berjalan lancer (Indra Pertiwi,2012). Eksistensi Pasar
Anyar Sari tidak terancam oleh perkembangan pasar modern
yang sedang berkembang pesat walaupun pada tahun 2017
Pasar Anyar Sari pernah mengalami kebakaran namun Pasar
Anyar Sari tetap eksis pada kalangan masyarakat umum untuk
tetap melakukan kegiatan jual beli.
5
Evaluasi purna huni (post occupancy evaluation) adalah
proses evaluasi bangunan dengan sistem dan cara yang ketat
setelah bangunan selesai dibangun dan dihuni selama beberapa
waktu. Kegiatan ini fokus pada penghuni dan kebutuhan
bangunan. Pengetahuan ini membentuk dasar kuat untuk
menciptakan bangunan yang lebih baik di masa depan.
6
BAB 2
TINJAUAN UMUM OBYEK
2.1. Nama Bangunan
Pasar Anyar Sari yang memiliki nama awal Pasar
Batu Kandik
7
Kondisi kini pasar anyar sari terbilang
cukup baik. Pasar memiliki 2 pintu masuk,. Pintu
masuk utama diakses melalui arah tenggara yaitu
Jl.Gunung Galanggung, Ubung Kaja. Sedangkan
pintu masuk lainnya diakses melalui arah barat
laut yaitu Jl. Kebo Iwa,Padangsambian Kaja.
Jumlah kios pada pasar ini sebanyak 280 kios.
8
108 unit. Selain itu dibangun juga ATM dua buah
dengan ukuran 2 x 1.5 meter, ruang cold 1 buah
dengan ukuran 3 x 2 meter. Juga ada satu buah
tempat tera ulang dengan ukuran 1.5 x 2 meter.
proyek pembangunan ini akan dikerjakan oleh PT
Narendra Putra Dewata sebagai pemenang
tender.
9
10
BAB 3
METODE
3.1. Strategi
Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan
yang ingin dicapai dalam penelitian EPH ini,
maka proses EPH yang digunakan adalah
investigatif dengan menggunakan metode
penelitian kualitatif. Pengumpulan data
menggunakan triangulasi: wawancara, pemetaan
perilaku dan dokumentasi. Analisis data
menggunakan metode pengamatan behavioral
mapping (Sommer,1980) dari place centered
mapping, person centered mapping, dan physical
trace yang digambarkan dalam bentuk sketsa atau
diagram. Data yang digunakan meliputi data in-
depth interview, observasi, wawancara, dan
kuesioner). Penentuan sampe dalam penelitian ini
dilakukan dengan teknik sampling. Sampling
digunakan untuk mengambil sampel responden
instansi pemerindah, pedagang dan pengunjung.
Hasil kuesioner selanjutnya diolah dengan
menggunakan Microsoft Excel dan diketahui
11
seberapa besar persentase dari tiap komponen
variabel karakteristik pasar, persepsi pedagang,
dan persepsi pembeli/konsumen berpengaruh
terhadap eksistensi pasar.
Berdasarkan PERMEN PU NO.
12/PRT/M 2009 sebuah ruang terbuka publik
terdiri dari RTNH (Ruang Terbuka Non Hijau)
dan RTH (Ruang Terbuka Hijau). Sedangkan
pada PERMEN PU No: 05/PRT/M/2008, sebuah
ruang terbuka publik kota wajib memiliki
perbandingan antara KDH (Koefisien Dasar
Hijau) : KDB (Koefisien Dasar Bangunan)
sebesar 70% : 30 % hingga maksimal 80% : 20%,
adapun alun-alun termasuk ruang publik kota
dengan kriteria kelengkapan dasar taman kota
diantaranya : RTH (lapangan hijau), yang
dilengkapi dengan fasilitas rekreasi, taman
bermain (anak/balita), taman bunga, taman
khusus (untuk lansia),
3.2. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini difokuskan untuk mengkaji
Evaluasi Purna Huni Pasar Anyar Sari adalah
12
penelitian evaluatif. Suchman (1967)
mendefinisikan penelitian evaluatif merupakan
penentuan hasil yang diperoleh dengan beberapa
kegiatan yang dibuat untuk memperoleh suatu
tujuan tentang nilai atau performa. Metode
evaluatif digunakan untuk mengetahui kondisi
dan realitas setiap aspek baik itu fungsional
maupun teknis yang berada di Pasar Anyar Sari
Sampel yang di ambil menggunakan
teknik simple random sampling, yaitu teknik
mengambil sampel dari populasi secara acak
berdasarkan frekuensi probabilitas semua
anggota populasi (Sugiyono, 2003). Jumlah
sampel manusia yang diambil adalah 20 orang
pedagang dan 20 orang pembeli
Studi lapangan dilakukan dengan
berkeliling di Pasar Anyar Sari dan
mengobservasi aspek-aspek evaluasi purna huni
yang telah ditentukan, yaitu :
Entrance
Sirkulasi
Interior
13
Pencahayaan alami
Penghawaan alami dan buatan
Perawatan bangunan dan keamanan
Field Studies dipilih karena dengen metode
ini kami dapat mengetahui secara langsung juga
merasakan secara langsung bangunan dari Pasar
Anyar Sari. Metode ini dialkukan dengan
mengumpulkan referensi-referensi terkait standar
optimal aspek-aspek yang akan dievaluasi dari
buku-buku atau jurnal. Metode ini dipilih karena
referensi-referensi resmi dari jurnal atau buku
bisa menjadi dasar teori untuk melakukan
evaluasi purna huni.
Penentuan sampe dalam penelitian ini
dilakukan dengan teknik sampling. Sampling
digunakan untuk mengambil sampel responden
instansi pemerindah, pedagang dan pengunjung.
Hasil kuesioner selanjutnya diolah dengan
menggunakan Microsoft Excel dan diketahui
seberapa besar persentase dari tiap komponen
variabel karakteristik pasar, persepsi pedagang,
14
dan persepsi pembeli/konsumen berpengaruh
terhadap eksistensi pasar.
15
16
Dalam pengumpulan data kuisioner,
ditanyakan pertanyaan-pertanyaan yang
mencerminkan minat datang subjek serta hal-hal
lain yang terkait dengan Pasar Anyar Sari.
Terdapat 40 respon kuisioner dengan 20
pedagang dan 20 pembeli. Hasil tabulasi datang
mengenai pengetahuan tentang Pasar Anyar sari
mengenai aspek fisik dan fasilitas.
59%
17
pintu dan jendela kios yang sudah cukup
lebar namun perlu perbaikan.
Penghawaan AC/Kipas angin yang perlu
diberikan.
Penempatan bukaan yang diubah agar
mudah masuk sinar matahari
Pengaturan sistem pembuangan sampah
yang belum baik
Pembagian luas kios yang tidak adil
Pengaturan bagian fungsi bangunan yang
kurang rapi
4% 7% 1. Setuju
2. setuju
namun perlu
diperbaiki
89%
18
Sedangkan pada aspek fasilitas, beberapa hal
yang dapat disimpulkan adalah :
Area parkir yang sempit dan tidak rapi
Diperlukannya ATM
Perbaikan dan pembangunan Toilet baru
Pos satpam yang kurang menyeluruh
Perletakan kantor pasar yang kecil dan
dipojok site
Pembangunan koperasi pasar yang mandiri
19
BAB 4
PEMBAHASAN DAN REKOMENDASI
4.1. Evaluasi Aspek Fungsi
Pengelompokan sesuai fungsi pada Pasar
Anyar Sari masihterkesan berantakan dan tidak
adanya petunjuk arah menciptakan kesan yang
membingungkan bagi para pengunjung. Tidak
adanya denah pada tempat yang mudah terlihat
juga semakin membuat pengunjung tidak tau
posisinya.
20
Keramaian pengunjung terbagi rata dengan
pembagian daerah jualan sehingga tidak ada
deadspot yang terlihat. Namun, sirkulasi pasar
cukup terganggu oleh los-los bangunan semi-
pemanen.
4.2. Evaluasi Aspek Teknis
Struktur pada bangunan yang ada pada
pasar anyar sari dibagi menjadi 2 jenis. Jenis
pertama, struktur dengan beton bertulang,
pondasi menerus dan dinding batako yang
berlaku pada bangunan kios berlantai1. Jenis
kedua, struktur dengan beton bertulang, pondasi
setempat dan dinding batako yang berlaku pada
bangunan berlantai lebih dari 1.
21
22
Ventilasi bangunan kios pada Pasar Anyar
Sari hanya bergantung pada bukaan utama, yaitu
rooling door yang menjadi akses keluar masuk
kios. Pasar anyar sari memiliki sanitasi yang
cukup dalam pengolahan sampah, sampah
sampah dikumpulkan di TPA sehingga tidak
menumpuk dan menjadi area yang mengganggu
bagi pengunjung pasar. Namun, memang masih
kurang dalam ketersediaan sarana kamar mandi
umum. Setiap kios pada pasar anyar sari tidak
memiliki interior yang terlalu rumit, Setiap kios
memang hanya diberi ruang kosong untuk
berjualan selanjutnya bagaimana penyewa kios
menata dan mengatur ruang yang sudah disewa.
23
Penyelamatan Terhadap kebakaran pun
masih sangat minim, kurangnya hydrant disekitar
pasar menciptakan proses pemadaman yang
lambat jika terjadi kebakaran. Jalur evaluasi juga
terlalu sempit jika dalam keadaan darurat.
4.3. Evaluasi Aspek Perilaku
Bangunan pada pasar anyar memiliki bentuk dan
fungsi sesuai kegiatan yang terjadi. Jika Kios
tersebut menjual buah dalam maka kios diletakan
paling dekat dengan akses Keluar masuk. Kios
24
kios yang menjual barang berskala kecil
diletakan agak jauh dari akses keluar masuk.
25
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Adapaun beberapa Keberhasilan/Kegagalan
Desain Berdasarkan Evaluasi Purna Huni Re-
Design Pasar Anyar Sari memiliki keberhasilan
desain berdasarkan evaluasi purna huni, yaitu :
Pasar menjadi rapi ketika belum ada
bangunan semi permanent
Sanitasi pembuangan sampah sudah teratur
Kondisi jalan pada pasar yang lebih baik
26
5.2 Saran
Pasar Anyar Sari memiki nama lain yaitu
Pasar Batu Kandik. Pasar memiliki 580 Kios dan
los dengan perbandingan 55% kios dan 45% los.
Pasar anyar sari rata rata menggunakan beton
bertulan sebagai struktur dengan ventilasi utama
yaitu bukaan kios itu sendiri. Berdasarkan dari
tinjauan objek tersebut diharapkan perencanaan
pasar kedepannya lebih memperhatikan jumlah
pedagang yang berjualan agar tidak terjadi
kepadatan jumlah pedagang atau over kapasitas
di dalam areal pasar. Fasilitas parkir pasar lebih
diperhatikan agar pengunjung tidak memarkir
kendaraannya masuk kedalam areal utama
pasar/areal jualan. Selain itu pengawasan
manajemen lebih di perhatikan dan diperketat
terkait jam operasi dan waktu operasi dari
pedagang bermobil tersebut.
27
DAFTAR PUSTAKA
Danisworo, Muhammad, 1989, Post Occupancy
Evaluation, Pengertian dan Metodologi.
Makalah Seminar Presiser,
Presiser, W. F. E, Rabinowitz, H.Z, dan White,
E.T. (1988). Post-Occupancy Evaluation.
New York: Van Nostrand Reinhold
Company.
Setiawan, Haryadi. B. (2010). Arsitektur,
Lingkungan, dan Perilaku: Pengantar Ke
Teori, Metodologi, dan Aplikasi.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Weisman, G. D. (1981). Modelling Environment
Behavior System. Journal Of Man
Environment Relation Volume 1 Number
2. Pensylvania.
W. F. E, Rabinowitz, H.Z, dan White, E.T.
(1988). Post-Occupancy Evaluation. New
York: Van Nostrand Reinhold Company.
28