PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Perkembangan masyarakat di sebuah kota ditandai dengan meningkatnya sektor jasa
(jasa). Sektor jasa meliputi sektor formal maupun informal. Sektor formal seperti perbankan,
perhotelan, konstruksi dan perdagangan. Sektor informal seperti perdagangan yang tidak
membutuhkan berbagai formalitas, namun terjadi pertukaran disebut sector riil. Business yang
berorientasi pada sector riil adalah termasuk business retail seperti warung, toko kelontong
termasuk kaki lima.
Chain retail market, adalah bisinis yang bergerak pada penyediaan kebutuhan sehari-hari,
dalam jumlah yang relative kecil dan dibutuhkan oleh konsumen setiap hari. Model struktur
bisnisnya, berantai dan berjumlah banyak (oulet) namun dari segi management dibawah satu
organisasi. Standardisasi dan keragaman maupun harga menjadi ditentukan relative sama
meskipun masih memperhitungan kondisi ekonomi local. Indomaret adalah masuk dalam sistim
organisasi dan bisnis jenis ini.
Pertumbuhan ekonomi Kota Manado didominasi oleh sector jasa, termasuk sector
perdagangan, restoran & hotel dengan kontribusi pada PDRB. Di tinjau dari ketersediaan APBD,
maka sebenarnya Kota Manado sangat tergantung dari anggaran dari pusat (APBN).
Gambar 1.1
Gambaran Umum Penerimaan Kota Manado 2011
64%
PAD
Pendapatan Lainnya
Untuk menempuh kebijakan itu pemerintah Kota Manado harus mampu mempersiapkan
infra struktur yang layak. Memang pada tahap peningkatan infra struktur ini pemerintah Kota
Manado harus mampu melakukan berbagai inisiasi agar infra struktur kota dapat diadanai oleh
APBN sehingga sector jasa dapat berkembang pesat. Pilihan yang paling strategic adalah dengan
mengembangkan program pariwisata sejalan dengan pemeliharaan lingkungan hidup dan tata
Kota Manado.1
Sejalan dengan itu kerjasama pemerintah Kota Manado dengan pihak swasta perlu di bina
dengan baik. Misalnya, meyakinkan pihak pengusaha agar benar-benar mematuhi ketentuan
peraturan tata kota termasuk perlindungan pada lingkungan2. Demikian pula pihak pengusaha
untuk membangun profile bisnisnya harus mampu memelihara citra bisnisnya. Citra bisnis
terbangun melalui kesan dan kenyataan. Satu dengan yang lain dapat saling mempengaruhi.
Seringkali citra terbentuk pada tahap yang paling dini melalui tampak muka (penampilan) dan
mengalami kesempurnaan sebagai sebuah citra apabila kenyataan menunjukan hal yang
mendukung dan bisa sebaliknya. Sweeney dan Soutar menjelaskan bahwa, dimensi nilai (value)
terdiri dari 4(empat) yaitu; emotional value, social value, quality/performance value, price of
money. Dalam kenyataan kombinasi antara pelayanan, kualitas, piliihan, kenyamanan dan harga
merupakan citra.
1 Kumaunang dkk. (2014)2.Ib.id
3.
Ib.id
2
2
Woodruff3 berpendapat bahwa customer value adalah perseptual dan evaluasi pelanggan
terhadap komponen produk, kinerja, dan konsekuansi yang diperoleh dari penggunaan produk
yang mampu menopang pencapaian tujuan dan sasaran pelanggan pada saat digunakan.
Pertumbuhan Toserba, Mall, Minimarket dan Supermarket semakin pesat dan
memberikan nilai positif terhadap Kota Manado. Kompetisi antaraHypermart, Freshmart, Multi
Mart, Indomaret & Alfa Maret, dan dalam waktu tidak lama akan hadir Carrefour. Kehadiran
bisnis retail dalam skala super ini akan menawarkan lapangan pekerjaan yang luas, pembayaran
pajak dan faktor social lainnya. Masyarakat mempunyai banyak pilihan dan selain itu juga
merupakan entertain tersendiri.
Kota Manado telah tumbuh menjadi kota perdagangan dan jasa. Lokasinya yang strategic
di Indonesia Timur bagian Utara (North East) menjadi tempat pilihan belanja tidak saja dalam
untuk wilayah dan kota-kota di Sulawesi Utara, Gorontalo dan Palu tetapi juga meliputi wilayahwilayah disekitar seperti, Papua, Ternate dan Maluku Tenggara. Bahkan lebih jauh lagi bahkan
meliputi seperti Davao, dan General Santos (Philipina Selatan).
Pertumbuhan pusat-pusat bisnis pasar modern secara ideal harusnya membawa impak
positip pada pasar tradisional. Pasar tradisional tidak saja menjadi pusat pertukaran antara barang
dan jasa namun juga mempunyai nilai social dimana masyarakat sekitar pasar tradisional bisa
bertemu dan melakukan interaksi social yang bermanfaat. Namun demikian, pasar traditional
mempunyai banyak sisi negative terutama oleh karena tidak terkelolahnya dengan baik aspek
lingkungan dan tata ruang.
Model pertokoan moderen yang kemudian dikembangkan dengan mengadopsi konsepsi
pasar tradisional, kemudian memadukan dengan manajemen modern, kebutuhan (goods), dan
kenyamanan merupakan nilai tambah tersendiri. Segi-segi eksternal dari pertokoan modern ini
juga memperhatikan segi-segi ketersediaan / fasilitas parker dan lain lain.
Penelitian yang dilakukan oleh Majalah Mix (Marketing Xtra) sebuah majalah berskala
nasional menyebutkan bahwa Indomaret dan Alfamart, Minimarket mempunyai pelanggan yang
tidak Loyal. Faktor perpindahan itu disebabkan terdapat banyak Minimarket dengan brand yang
3 Id.ib
3
tersebar di sudut sudut kota. Konsumen mempunyai banyak pilihan tempat untuk berbelanja.
Hasil penelitian majalah MIX menunjukan sbb:
Tabel 1.1
Persepsi Nilai Minimart (n=30)
Indomaret
Performance
Value
Alfamart
Perfomance
Value
Melalui tabel 1.1. menjelaskan bahwa dari dua tempat Minimarket, yaitu Indomaret dan
Alfa Mart yang lokasinya berdekatan dengan responden yang pernah berbelanja di Minimarket
menunjukan bahwa harga yang murah (26,8) bukan nilai satu-satunya bagi konsumen. Faktor
lain seperti lokasi (18,3%), keragaman produk (14,8%), menjadi pertimbangan penting
konsumen berbelanja di Minimarket. Faktor keramahan tidak lebih penting dari kecepatan.
Objek kajian Dampak Sosial Ekonomi ini dilakukan terhadap Toko Ritail Indomaret di
37 lokasi strategis pada 9 Kecamatan di Kota Manado yaitu: Kecamatan Mapanget (5) yaitu
gerai Politeknik Dua dan Kairagi Dua, Paniki Satu, Lapangan, dan yang sedang dibangun Poli
tehnik Tiga. Kecamatan Wanea (6) yaitu Gerai Jalan Samratulangi, Bumi Nyiur, Karombasan,
Kampung Baru (jl. 14 Februari), dan yang sedang di bangun Gerai Arnold Manonutu, dan Telling
Atas. Kecamatan Singkil 3 (Gerai ) yaitu Gerai Kombos Barat (LK I Arie Lasut), LK VI Arie
Lasut 34, Jalan Arie Lasut Kombos Barat No 9. Kecamatan Tikala(1). Yaitu akan dibuka 1 gerai
yaitu gerai Indomaret Banjer Tikala. Kecamatan Sario (9) yaitu Piere Tendean 38 LK III (1),
Sario Tumpaan LK IV (1), Bethesda, Jalan Bethesda ! (1), Megamas Komple (1), Ahmad Yani
(1), akan dibuka 1 gerai Indomaret Sam Ratulangi No. 182 Jl Samrat LK IV. Ranotana Samrat
LK 2 (1), dan dalam pembangunan gerai Sario dan Jalan Raya Kembang. Kec. Malalayang (6)
yaitu Winangun satu, Malalayang Terminal, Santo Josep Kleak, Parigi, Jl. Wolter Monginsidi 102
dan sedang dalam pembangunan SEA. Kecamatan. Tuminting (3) akan dibuka 3 gerai yaitu gerai
Tuminting Pasar, Tumumpa Satu, dan Santiago. Kecamatan Paal Dua (3) yaitu Gerai Dendengan
5
Dalam, Perkamil, dan yang sedang dibangun Marthadinata. Kecamatan Wenang (5) yaitu Jl.
Jensud No. 88, Jl. Walanda Maramis, Lumimuut, Diponegoro, dan sedang dibangun alun-alun
Tikala. Kecamatan Bunaken yang saat ini sedang dipersiapkan pembukaannya.
Aktivitas sektor tersier khususnya sektor perdagangan, restoran dan hotel memegang peran
dalam perekonomian Kota Manado. Dimana konstribusi sektor ini pada Dosmetik Regional
Bruto (PDRB) sebesar 27,83% atau sebesar 134.721.720.942 Rupiah dan dana perimbangan
sebesar 574.504.145.983 rupiah.
1.2
untuk memberikan gambaran mengenai respon masyarakat terhadap kehadiran Toko Moderen
(Indomaret) dan dampaknya terhadap pelaku bisnis warung kecil dan toko.
Sasaran yang ingin dicapai dalam kajian ini adalah untuk mengetahui eksistensi social
Toko Moderen yaitu Indomaret, dan strategi yang dapat digunakan untuk berkontribusi dalam
pembangunan ekonomi Kota Manado secara umum.
Tahapan Analisa Kajian Dampak Sosial Ekonomi pembangunan Toko Modern Manado
meliputi ; pengumpulan data dan informasi, pengolahan data dan analisis dampak sosial dan
ekonomi dan tahap penilaian dan rekomendasi.
1.5
aspek yaitu : Regulasi, Aspek Regulasi, Pengoperasian, Aspek Lingkungan, Lokasi dan
kesesuaiannya dengan Tata Ruang.
BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
2.1
LANDASAN TEORI
2.1.1
Market Share
Pasar (market) adalah suatu tempat dimana pembeli dan penjual bertemu untuk
bertransaksi (jual beli). Dalam pengertian sehari-hari diartikan sebagai suatu tempat berdagang,
namun dalam arti luas meliputi pertemuan antar pejual&pembeli walaupun kedua pihak tidak
saling melihat. Dalam konsepsi common law, adalah mutual assent dimana pihak penawar
(offeror) dan penerima (offeree) menerima (acceptance), dengan sebab yang layak/ halal
(consideration) maka terjadilah transaksi. Pasar mempunyai 5 fungsi: yaitu (i) Pasar menetapkan
Nilai (sets value) dimana harga merupakan ukuran nilai. (ii), pasar mengorganisasikan produksi,
dan (iii) pasar melakukan distribusi barang dan jasa. (iv)Pasar berfungsi menyediakan bagian
tertentu (kuota) sesuai permintaan dan (v) pasar providing/maintain future needs.
Dalam konteks ini pasar terdiri dari potential customer/buyer/ dengan kebutuhan atau
keinginan tertentu (need/specific needs). Penting untuk dipertimbangkan pemilihan lokasi usaha
yaitu pangsa pasar berada. Faktor yang harus dipertimbangkan adalah sebagai berikut :
1. Geografi yaitu pembagian dasar waktu (Indonesia Bagian Barat, Tengah & Timur),
Ukuran Kota (Kota Besar , Sedang & Kecil) dan Pendapat Daerah (Tinggi, Sedang,
Rendahan, Miskin).
2. Demografi yaitu Jenis Kelamin, seperti usia, pekerjaan, pendidikan dan jumlah
Anggota Keluarga dan besarnya pendapatan keluarga.
3. Psikografi yaitu Kelas Sosial, Gaya Hidup, dan Kepribadian
4. Perilaku yaitu intensitas penggunaan produk dan waktunya.
5. Kombinasi antara yaitu Geografi & Demografi, Geografi & Psikografi, Geografi,
demografi dan lain-lain termasuk perilaku.
Adapun faktor lain yang menentukan seperti syarat-syarat pembangunan /pendirian pasar
adalah seperti posisi strategis , accesscibility, dan memenuhi kriteria kualitas maupun kuatintas.
Lahan yang memadai, bebas banjir. Tersedianya fasilitas pendukung seperti: jalan, air, listrik, dan
telekomunikasi, tidak mengganggu pemukiman. Kesesuaiannya dengan kebijakan pemerintah
seperti lingkungan dan tata ruang.
Pasar modern dipengaruhi oleh faktor sebagai berikut; faktor eksternal seperti yaitu
Lingkungan/Sosial; Gaya hidup (urban lifestyle) perkotaan; Perubahan pola berpikir, birokrasi
pemerintahan dan infrastruktur, dan fasilitas perbankan. Sedangkan faktor Internal adalah faktor
faktor yang dapat diprediksi, dan dapat diantisipasi tata kelolah pasar modern. Sehingga faktor
ekternal itu semua aspek yang mempunyai kekuatan untuk mempengaruhi sebuah entitas bisnis.
Dan faktor internal adalah meliputi kemampuan manajerial sebuah entitas bisnis.
Manajemen pasar modern harus mampu mengabsor berbagai sumber daya lokal,
melakukan pendistribusian barang dengan baik dan tepat waktu (timing), penumpukan barang
dapat juga mengakibatkan resiko kerugian, seperti barang rusak/busuk/atau hilang bahkan
musnah karena kebakaran/banjir. Fungsi social sebuah perusahan dengan (profit motif) seperti
adanya Corporate Social Responsibility (CSR). Selama ini (CSR) lebih digunakan untuk
kepentingan social internal yaitu ditujukan untuk kepentingan social namun masih dalam mata
rantai perusahan. Sedangkan lembaga khusus yang mengkontrol CSR belum berfungsi dengan
benar. Sebuah entitas bisnis yang berorientasi pada profit seharusnya juga mulai
mengembangkan model networking seperti kemitraan yang memungkinkan usaha kecil
bertumbuh.
2.1.2 Peraturan Mengenai Pasar
Hukum dimaksudkan untuk tercipta ketertiban (order). Ketertiban itu mempunyai aspek
yang berbeda dalam setiap rejim politik. Pada masa kini, setelah kita telah melewati masa
panjang sekitar 35 tahun di bawah pemerintahan yang menekankan ketertiban/order pada
kepatuhan pada pemerintah, maka dimasa ini ketertiban itu harus diartikan sebagai demi
kepentingan masyarakat, individu maupun kelompok maka sebuah hukum harus menekankan
pada partisipasi masyarakat. Yaitu hukum yang partisipatif.
Hampir dilupakan bahwa kepentingan hukum itu adalah melindungi hidup dan hak warga
Negara. Hukum yang tidak dimaksudkan untuk tujuan itu adalah hukum yang otoriter. Oleh
karenanya hukum apapun, mengatur bidang apapun, dimaksudkan untuk terjaminnya keteraturan
dalam hal tertentu. Jika penciptaan hukum dimaksudkan untuk mengatur tentang syarat perijinan,
syarat usaha, dan cara menjalankan usaha, semua itu dimaksudkan agar supaya sebelum sebuah
ijin dikeluarkan maka pengusaha/calon pengusaha memiliki bukti bukti hukum bahwa
dirinya/usahanya layak diberi ijin. Syarat sebuah usaha adalah menyangkut dokumen-dokumen
9
yang dibutuhkan agar sebuah usaha itu dijalankan dengan tepat dan benar, tanpa merugikan
usahawan lain, pemerintah (pajak) maupun masyarakat. Begitupun ketika sebuah usaha sudah
berjalan, pemenuhan hukum dimaksudkan bahwa usaha itu dijalankan dengan benar, tidak
bertentangan dengan hukum. Tidak mengganggu lingkungan, tidak merugikan atau merusak
usaha lain. Bersaing secara sehat dan juga memenuhi kewajiban memelihara lingkungan,
membayar pajak dan melaksanakan CSR. Adanya peraturan yang mengatur tentang pasar
tradisional maupun tidak tradisional seperti pasar modern, tokoh modern dan sebagainya
dimaksudkan supaya terdapat kepastian hukum bagi pengusaha, keterjaminan para pedagang dan
pembeli/masyarakat. Pengembangan pasar tradisional diatur dalam peraturan dan perundangan
sbb:
1)
Keputusan Presiden No. 118/2000, SKB Menteri Perindustrian dan Perdagangan dan
Menteri dalam Negeri No. 145/MPP/1997. Keputusan Menteri Perindustrian dan
Perdagangan
No.
Perdagangan
No.402/MPP/Kep/11/1997,
Perdagangan
261/MPP/Kep/7/1997,
Keputusan
Menteri
Perindustrian
dan
Keputusan
Menteri
Perindustrian
dan
Surat
edaran
Dirjen
PDN
No.420/MPP/Kep/10/1997,
Keputusan
Menteri
Perindustrian
dan
Perdagangan
2.2
PENELITIAN TERDAHULU
Penelitian yang dilakukan oleh Arief Subechi Widodo (20074), Zona-zona aktivitas
berkedudukan sebagai zona penarik perjalanan. Salah satu zona aktivitas tersebut adalah pusat
perbelanjaan. Mochamad Edris (2012)5, Penelitian ini menganalisis kondisi sosial ekonomi
masyarakat, keberadaan pasar tradisional, Dan UMKM atas berdirinya Kudus Extenssion Mall
sebagai pengembangan Kudus Plasa. Ruang lingkup penilitian meliputi beberapa hal yaitu:
Struktur penduduk, Tingkat pendapatan rumah tangga, kepadatan penduduk, pertumbuhan
penduduk, kemitraan dengan UMKM lokal, penyerapan tenaga kerja lokal, ketahanan dan
pertumbuhan, Pasar Tradisional sebagai sarana bagi UMKMlokal, keberadaan fasilitas sosial dan
fasilitas umum, dampak positif dan negatif yang diakibatkan oleh narak antara Kudus Extension
Mall dengan Pasar Tradisional, tanggung jawab sosial perusahaan. Hasll analisis kualitatif
menunjukan bahwa keberadaan Kudus Extension Mall selain berdampak positif secara internal
maupun eksternal, juga berdampak negatif secara internal dan eksternal, oleh karena itu
diperlukan strategi yang harus dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Kudus untuk menjaga
kondisi sosial ekonomi masyarakat dan melindungi keberadaan pasar tradisional, serta UMKM.
Muh. Rahardja6 (2012), penelitian ini Menganalisis implementasi kebijakan pengelolaan pasar
tradisional dan modern di Kota Yogyakarta. Persaingan antara pasar modern dengan pasar
tradisional semakin tak terkendali akhir-akhir ini di Kota Yogyakarta. Di Kota Yogyakarta
terdapat sekitar 14 toko modern sementara jumlah pasar tradisional sebanyak 32 buah (Tribun
Jogja, 2012). Dengan munculnya berbagai macam toko modern seperti Indomaret, Alfamart dan
Circle K yang telah menjemur di seluruh wilayah Kota Yogyakarta memberikan berbagai
dampak baik positif maupun negatif bagi masyarakat.
4 Ib.id
5 Majalah MIX (Oct 2009) Vol IV
6 Kumaunang dkk. 2014
11
Penelitian yang dilakukan oleh Kumaunang, dkk (2014)7, yang mengkaji dampak social
ekonomi terhadap kehadiran gerai (outlet) Indomaret yang pada saat itu direcenakan 19(buah),
menunjukan bahwa penerimaan positip masyarakat atas kehadiran gerai Indomaret di 19 lokasi
(2014). Hal mana disebabkan oleh adanya perubahan persepsi dan faktor pendukungnya adalah
tingkat pendidikan masyarakat Manado. Studi ini mengeluarkan rekomendasi kemitraan antara
Indomaret dengan pengusaha kecil.
7 Ib.id
12
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1PENELITIAN KUALITATIF (QUALITATIF REASEARCH)
Penelitian Kualitatif berusaha memahami obyek penelitian (tentang perilaku manusia,
misalnya) dengan mengamati obyeknya (mengamati proses terjadinya perilaku manusia tersebut,
misalnya), tanpa harus mencocokkan dengan teori yang sudah ada. Teori yang sudah ada tidak
membatasi ruang gerak kerja peneliti dalam menangkap atau menemukan sistem yang sedang
dicarinya (generating theory). Peneliti secara bebas berusaha menemukan sistem (atau teori)
yang ada pada obyek penelitiannya.8
Peneliti menggunakan kualitatif research karena tujuan akhir dari penelitian ini adalah
menghasilkan suatu diskripsi tentang penerimaan masyarakat terhadap Toko Moderen (gerai)
Indomaret yang berjumlah 37 gerai di 9 Kecamatan. Kota Manado saat ini memiliki 11
kecamatan, 9 diantaranya telah tersedia gerai Indomaret, termasuk yang saat sedang dalam
proses pembukaannya.
Studi tentang penerimaan masyarakat ini sebenarnya studi tentang dampak social
ekonomi terhadap masyarakat sekitarnya. Oleh karenanya tujuan sebenarnya dari penelitian ini
adalah mengeksplore pandangan masyarakat (customer), dan non customer yaitu mereka yang
ditemui di rumahnya diseputar gerai Indomaret.
Dalam suatu penelitian kualitatif peneliti tidak boleh mengesampingkan faktor bahasa tubuh
(gesture), suara/nada (voice) dan perilaku tampak luar 9 dari responden staff manajemen dan staff
rumah sakit lainnya.
Peneliti hanya mungkin mengetahui keadaan yang sebenarnya, antara adanya pengaruh
dari keberadaan gerai/outlet Indomaret dengan mengintepretasi informasi/data yang peneliti
melalui wawancara terbuka dengan pedoman. Wawancara dengan pertanyaan terbuka (open
8 Bogdan dan Biklen, 1998:38 dalam Penelitian Kuantitatif dan kualitatif oleh Prof. Mohammad Adnan
Latief, Ph.D Universitas Negeri Malang (2009)herein after Latief
ended) dimaksudkan agar key informan/responden dapat bercerita secara lengkap tanpa merasa
terganggu dengan adanya pertanyaan tertulis di depan mereka.
Segi kebaikan buat peneliti adalah peneliti memperoleh informasi lengkap (human
instrument), dan dapat melakukan interpretasi. Intepretasi
terhadap jawaban-jawaban
responden/key informan merupakan titik penting dalam penelitian kualitatif 10. Dalam penelitian
Kualitatif, data direkam apa adanya dalam bentuk verbal atau gambar (tidak disimbolkan dengan
angka atau huruf).
Data soft ini berupa deskripsi tentang orang, tempat, atau transkrip
10 Ib.id
11 Latief, hal 11
14
12 Supra 15
15
3.4
TAHAPAN PENELITIAN
4. Analisa Data:
c) Tabulasi
d) Intepretasi Data
5. Penulisan Laporan
16
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1
1 Juli 1919, gewest Manado ditetapkan sebagai Staats Gemeente yang kemudian dilengkapi
dengan alat-alatnya ialah Dewan Gemeente atau Gemeente Raad yang dikepalai atau diketuai
oleh Walikota (Burgemeester).
Tahun 1951 : Gemeente Manado dijadikan daerah bagian Kota Manado dari Minahasa
sesuai Keputusan Gubernur Sulawesi Nomor/tanggal 3 Mei 1951 No.223 Tanggal 7 April 1951
terbentuklah Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) periode 1951-1953 sesuai Keputusan Gubernur
Sulawesi No. 14.Tahun 1953 : Daerah Bagian Kota Manado diubah statusnya menjadi daerah
Kota Manado, sesuai peraturan Pemerintah Nomor 42/1953 Peraturan Pemerintah Nomor
15/1954.Tahun 1954 : Manado menjadi daerah otonom yang berhak mengatur rumah tangganya
sendiri, sesuai PP No. 45 tahun 1953 PP Nomor 56 tahun 1954.Tahun 1957 : Manado menjadi
Kotapraja, sesuai Undang-Undang No. 1 Tahun 1957. Tanggal 17 Oktober 1958 : Praja Manado.
Tahun 1959 : Kotapraja Manado ditetapkan kedudukannya sebagai Daerah Tingkat II
Manado, sesuai Undang-Undang No. 29 tahun 1959.Tahun 1965 : Kotapraja Manado
17
disempurnakan menjadi Kotamadya Manado, dipimpin oleh Walikota Kepala Daerah Tingkat II
sesuai Undang-Undang No. 18 Tahun 1965 dan disempurnakan lagi menjadi Walikotamadya
Daerah Tingkat II, sesuai dengan Undang-Undang No. 5 Tahun1974 tentang pokok-pokok
Pemerintahan di daerah.Tahun 1999 : Kotamadya Manado diubah menjadi Kota Manado, sesuai
dengan UU No. 22 tentang Pemerintahan Daerah.
Dengan keputusan DPRD-GR Kotamadya Manado No. 17/DPRD-GR/68 tanggal 12
September 1968, hari lahir kota Manado ditetapkan tanggal 14 Juli 1623, dengan penjelasan
secara fiksasi bahwa : tanggal 14, diambil dari tanggal 14 Pebruari 1946, suatu peristiwa heroik
di kota ini yang kemudian terkenal sebagai Peristia Merah Merah Putih.
Pada waktu itu bukan hanya putera-putera daerah bangkit menentang penjajahan kolonial
belanda tetapi juga untuk pertama kalinya nama Manado disebut-sebut dan digunakan dalam
surat resmi. Bulan Juli diambil dari bulan resminya Manado sebagai Gemeente dan tahun 1623
diambil dari tahun dimana telah ada pemerintah yang teratur dengan dibangunnya benteng oleh
Spanyol atas perintah Gubernur Spanyol di Manila13.
Oleh karena penjabaran ketiga peristiwa penting tersebut maka pada tanggal 14 Juli 2015
Kota Manado Merayakan Hari Ulang Tahunnya yang ke 391. Pemerintahan Kota Manado pernah
di pimpin oleh Walikota sejak didirikannya sampai sekarang, dengan berbagai tantangan yang
berbeda di tiap generasi namun kemajuan dapat dinikmati oleh Penduduk Kota Manado. Ada
beberapa peristiwa penting politik bersejarah yang menjadi catatan penting bagi masyarakat
Manado yaitu pada tanggal 14 Februari 1946 dalam mempertahankan kemerdekaan. Peristiwa
lainnya adalah Permesta ( Perjuangan Rakyat Semesta).
Sejak kemerdekaan sampai sekarang ini walikota-walikota yang pernah memimpin Kota
Manado adalah sebagai berikut :
1.
E. R. S. Warouw
2.
3.
H. R. Ticoalu
4.
B. J. Lapian
5.
J. Parera
6.
J. I. Permata
7.
J. P. Mongula
8.
P. Walandow
9.
Soepani
10.
11.
M. H. W. Dotulong
12.
J. H. Pussung
13.
H. V. Worang
14.
A. A. Pelealu
15.
Ir. N. H. Eman
16.
Ir. L. H. Korah
17.
18.
19.
G S V Lumentut
4.2
LETAK GEOGRAFIS
Kota manado terletak di ujung utara Pulau Sulawesi yang merupakan kota terbesar
dibelahan Sulawesi Utara juga sebagai Ibu kota Propinsi Sulawesi Utara. Secara geografis
19
15,00 kilometer
- Manado-Bitung
44,30 kilometer
- Manado-Tomohon
21,60 kilometer
- Manado-Tondano
35,05 kilometer
- Manado-Kotamobagu
187,72 kilometer
20
4.3
KEADAAN IKLIM
Sebagai daerah yang terletak digaris khatulistiwa, maka Kota Manado hanya mengenal
dua musim yaitu musim hujan dan kemarau. Curah hujan di tentukan oleh keadaan iklim,
keadaan topographi dan perputaran/penemuan arus udara. Oleh karena itu jumlah curah hujan
bervariasi menurut bulan.
Berdasarkan pengamatan di Stasiun Meteorologi Manado, rata-rata curah hujan selama
tahun 2013 berkisar antara 78 mm ( bulan maret ) sampai 567 mm ( bulan februari ).
Suhu udara disuatu tempat antara lain di tentukan oleh tinggi rendahnya tempat tersebut
terhadap permukaan laut dan jaraknya dari pantai. Pada tahun 2013, suhu udara rata-rata pada
siang hari berkisar antara 30,00C sampai 32,50C, sedangkan suhu udara pada malam hari berkisar
antara 22,10C sampai 23,40C. Suhu udara maksimum terdapat pada bulan juni dan september,
sedangkan suhu udara minimum terdapat pada bulan september. Kota manado mempunyai
kelembaban udara relatif tinggi dengan dengan rata-rata berkisar antara 76 88 0/0. Keadaan
anggin di Kota Manado pada tahun 2013, kecepatan anggin rata-rata 2.1-4.5 knots.
4.4
kondisi dan Topografi dengan daerah Kabupaten Minahasa. Karena merupakan bagian dan
gugusan bukit dan sungai yang berada di daerah tersebut dan merupakan daerah rendah di
kawasan sekitar pantai.
Kota manado memiliki Topografi tanah yang bervariasi untuk tiap kecamatan. Secara
keseluruhan Kota Manado memiliki keadaan tanah yang berbukit seluas 38 persen dan daratan
landai seluas 40 persen dari luas Wilayah. 22 persen tanah berair, rawa, dataran rendah dan
perbukitan serta hutan kota. Pada umumnya kondisi tanah Kota Manado cukup subur dan
ditumbuhi beberapa jenis tanaman perdu, dan masih memiliki cukup luas lahan tidur.
21
Tabel berikut menjelaskan kondisi Topographi Kota Manado yaitu keadaan tanah, kemiringan
dan luas lahan14
Tabel 4.1
Kondisi Topographi Kota Manado
No
Keadaan Tanah
1
2
3
Daratan Landai
Berombak
Berombak
Berbukit
Bergunung
Jumlah
Kemiringan
Luas (Ha)
0-8 0/0
8-15 0/0
15-14 0/0
6.315,31
5.967,69
1.554
>40 0/0
1.889
15.726,00
Ketinggian dari permukaan laut pada tiap-tiap kecamatan di Kota Manado bervariasi.
Secara keseluruhan sebesar 92,15 0/0 dari luas wilayah Kota Manado terletak pada ketinggian 0240 dari permukaan laut. Hal ini disebakan tekstur alam Kota Manado yang berbatasan dengan
pantai dan dengan kontur tanah yang berombak dan berbukit.
Wilayah Manado bagian utara bermorpologhi berbukit dan bergunung, sementara di
bagian timur umumnya bergelombang landai sampai curam. Puncak-puncak gunung muka tanah
mencapai 150-200 meter dari permukaan laut. Mendekati wilayah tengah kota, morpologhi
semakin landai dan rata.
telah melaksanakan berbagai usaha dalam rangka memecahkan masalah kependudukan. Salah
satu usaha untuk menetapkan laju pertumbuhan penduduk telah dilakukan pemerintah melalui
program keluarga berencana yang dimulai awal tahun 1970-an.
Penduduk Kota Manado pada tahun 2012 berdasarkan data BPS berjumlah 417.483 jiwa.
Besarnya jumlah penduduk di Kota Manado selain tingginya angka kelahiran juga dipengaruhi
oleh arus migrasi sebagai faktor ikutan dari berhasilnya pembangunan. Pertambahan penduduk
menyebabkan tingkat kepadatan menjadi cukup tinggi. Dengan luas wilayah 157,26 Km 2,
kepadatan penduduk mencapai 2,655 jiwa/Km2.
Rasio jenis kelamin penduduk Kota Manado tahun 2012 berada diatas angka 100 yaitu
sebesar 101 persen. Hal ini menggambarkan bahwa jumlah penduduk laki-laki di Kota Manado
saat ini lebih banyak daripada jumlah penduduk perempuan. Hal ini berbanding terbaik dengan
kondisi tahun sebelumnya dimana jumlah penduduk laki-laki lebih sedikit dari jumlah penduduk
perempuan.
Jumlah penduduk Kota Manado tahun 2012 berdasarkan Data Agregat Kependudukan
Per Kecamatan (DAK2) berjumlah 480.689 jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki 243.611 jiwa
dan perempuan 237.078 jiwa. Terlihat jelas bahwa komposisi penduduk berjenis kelamin lakilaki lebih banyak dari penduduk berjenis kelamin wanita15
Berikut tabel tentang jumlah penduduk Kota Manado menurut Kecamatan dan jenis
kelamin.
Tabel 4.2
Jumlah Penduduk Kota Manado Berdasarkan
Jenis Kelamin dan Kecamatan
Kecamatan
Bunaken
Tuminting
Singkil
Wenang
Tikala
Sario
Jumlah Penduduk
Laki-laki
Perempuan
11.156
10.548
30.230
29.192
28.074
27.554
19.049
18.766
16.706
16.220
14.358
14.196
Jumlah
21.704
59.422
55.628
37.815
32.926
28.554
15Supra.,
23
Wanea
Mapanget
Malalayang
Bunaken Kep
Pall Dua
TOTAL
34.106
25.933
34.874
3.677
25.448
243.611
33.677
25.138
33.831
3.447
24.509
237.078
67.783
51.071
68.705
7.124
49.957
480.689
Dari data tabel 4.2 jumlah penduduk per kecamatan adalah sebagai berikut : Kecamatan
Malalayang berjumlah 68.705 jiwa, Kecamatan Bunaken berjumlah 21.704 jiwa, Kecamatan
Tuminting berjumlah 59.422 jiwa, Kecamatan Singkil berjumlah 55.628, Kecamatan Wenang
berjumlah 37.815, Kecamatan Tikala berjumlah 32.926, Kecamatan Sario berjumlah 28.554,
Kecamatan Wanea berjumlah 67.783, Kecamatan Mapanget berjumlah 51.071, Kecamatan
Bunaken Kepulauan berjumlah 7.124, dan Kecamatan Pall Dua berjumlah 49.957. maka dari
data di atas dapat disimpulkan bahwa Kecamatan yang paling banyak jumlah penduduknya
adalah kecamatan Malalayang yaitu 68.705 penduduk dan kecamatan yang paling sedikit jumlah
penduduknya adalah kecamatan Bunaken Kepulauan yaitu 7.124 penduduk.
Tabel 4.3
TPAK, TPT dan TKK Kota Manado
Tahun 2007 2011
Tahun
2007
2008
2009
2010
2011
TPAK
63,83
64,42
62,7
63,6
66,40
TPT
19,53
14,97
11,3
13,9
11,48
TKK (0/0)
80,47
85,03
88,7
86,1
88,52
Data tabel 4.3 menunjukan bahwa TPAK mengalami peningkatan selama periode 20102011 setelah sempat turun selama periode 2008-2009. Pasar tenaga kerja manado juga ditandai
dengan tingginya angka kesempatan kerja. Hal ini dapat dilihat pada tingginya persentase
penduduk usia kerja yang bekerja yang besarnya mencapai 88,52 persen pada tahun 2011.
Tingkat pengangguran terlihat turun-naik dalam kurun waktu 2009-2010. Pada tahun 2010
tingkat pengangguran terbuka tercatat sebesar 13,9 persen. Angka ini menurun menjadi 11,48
persen pada tahun 2011.
24
2008
184.763,46
7.868,80
2009
203.238,65
8.352,63
2010
211.138,94
8.575,68
2011
222.060,89
8.965,12
Pgalian
Industri
525.264,13
598.748,92
664.500,48
733.576,30
Pengolahan
Listrik,Gas,Air
54.654,19
63.244,74
71.504,60
79.635,22
1.169.325.16
2.480.542.82
1.576.435,52
2.909.902,73
1.851.375,18
3.234.955,97
2.077.144,28
3.742.768,97
Restoran
Pengankutan &
1.487.157.02
1.796.494,41
2.039.946,69
2.272.253,51
Kom
Bank,LEMKEU
663.763.42
869.466,22
1.071.764,52
1.213.186,63
1.996.477.99
8.569.816.99
2.461.712,75
10.487.596,56
2.767.996,94
11.921.759,00
3.097.243,38
13.446.834,30
1.917.779,57
1.434.162,44
1.525.075,30
bersih
Bangunan
Perdagangan,Hotel
,
&
Jasa Perusahaan
Jasa-jasa
TOTAL
GROWTH
25
Berdasarkan tabel 4.4 dilihat dari laju pertumbuhan ekonomi selang tahun 2008 sampai
2011 pertumbuhan tinggi terjadi pada tahun 2009 sebesar 1.917.779,57 juta rupiah. Sektor kedua
kontributor terbesar adalah sektor jasa-jasa yang menyumbang 3.097.243,38 juta rupiah.
Sedangkan sektor yang mempunyai kontribusi paling kecil terhadap perekonomian kota manado
adalah sektor pertimbangan dan penggalian hanya sebesar 7.868,80 juta rupiah.
4.7
DESKRIPSI INDOMARET
PT. Indomarco Prismatama (Indomaret) adalah perusahaan swasta nasional yang didirikan
berdasrkan akta notaris No. 207 , tertanggal 21 November 1988 oleh Bapak Benny Kristianto dan SIUP
No. 789/0902/PB/XII/88 tanggal 20 Desember 1988 dengan NPWPI.337.994.6-041 dari Departement
Keuangan RI Ditjen Pajak Penjaringan Jakarta Utara, PT Indomarco Prismatama berkantor pusat di jalan
Ancol I No.9-10 Ancol Barat Jakarta Utara, memiliki kantor cabang dan distribution centre (DC) di
Jakarta, Bogor, Tanggerang, Bekasih, Parung, Bandung, Cirebon, Purwakarta, Semarang, Yogyakarta,
Surabaya, Jember, Malang, Lampung, Palembang, Medan, Samarinda, Pontianak, Pekanbaru, Makassar,
dan Denpasar.
Pendirian gerai Indomaret didasari oleh pemikiran untuk mempermudah penyediaan kebutuhan
pokok sehari-hari karyawan serta mendalami dan memahami berbagai kebutuhan konsumen dalam
berbelanja. Di awal pendiriannya indomaret hanya memiliki outlet di lokasi perkantoran yaitu di Wisma
Indocement, Plaza Central, Wisma BCA. Kemudian berkembang dengan membuka gerai dilokasi
perumahan dan lokasih bisnis lainnya. Untuk toko Franchise (waralaba) baru dimulai tahun 1997 dengan
dua toko yaitu Franchise Tole Iskandar dan Franchise Borobudur. Hingga awal tahun 2014 Indomaret
berkembang sangat pesat dengan jumlah gerai mencapai 9.096 gerai, terdiri dari 40 0/0 gerai milik
terwaralaba dan 60 0/0 gerai milik perusahaan. Sebagian besar pasokan barang dagangan untuk seluruh
gerai berasal dari 22 Pusat Distribusi Indomaret yang menyediakan lebih dari 4.800 jenis produk 16
16Supra.,
26
27
3. Manager
Adapun Manager bertanggung jawab terhadap masing-masing departemen dibawah
pengawasannya, sedangkan depertemen yang ada dalam struktur organisasi PT. Indomarco
Prismatama yaitu : Distribution Center, Area, Finance Reguler, Finance Franchise, Accounting &
Tax Reguler,Accounting & Tax Franchise,EDP (Electronic data Processing) & BIC,Personnel
and General,Affair,Development,Location, project,Supervisior,officer,Clerk.
4.7.2
beberapa gerai untuk untuk beroperasi di Manado yang di tandai dengan proses rekrutmen dan
seleksi tenaga kerja lokal. Hal tersebut sebagai tanda awal akan di bukanya beberapa gerai
Indomaret di manado.
Di awal september 2014 ada 6 gerai yang telah resmi beroperasi di Kota Manado yaitu :
1) Indomaret Malalayang satu
2) Indomaret Pier Tandean
3) Indomaret Totoliu Supit
4) Indomaret Pramuka
5) Indomaret Pakowa Karombasan
6) Indomaret Sam Ratulangi 451
Selanjutnya di awal Okteber 2014 ada 8 gerai yang akan resmi beroperasi di Kota
Manado yaitu :
1) Indomaret Politeknik
2) Indomaret 14 Februari
3) Indomaret Arie Lasut Wawonasa
28
Dan sampai dengan November 2015 Jumlah gerai Indomaret menjadi 37 yang tersebar di
10 Kecamatan yaitu
17Supra.,
29
Indomaret Samratulangi
Indomaret Bumi Nyiur
Indomaret Karombasan
Indomaret Kampung
Indomaret Arnold
masyarakat dalam berbelanja diindomaret pada saat grand opening di beberapa gerai. Sampai
pada Tahun November 2015 masyarakat Manado yang mengetahui adanya gerai Indomaret yaitu
sebesar 96%. Hal itu terbukti dari survey.
Gambar 4.1
Responden Yang Mengetahui Adanya Gerai Indomaret di Kota manado
4%
Belum mengetahui
Sudah Mengetahui
96%
32
: Kab.Minahasa Utara
Sebelah Timur
: Kab.Minahasa Utara
Sebelah Selatan
: Kec.Tikala,Kab.Minut
Sebelah Barat
Sebelah Timur
Sebelah Selatan
Sebelah Barat
Sampai dengan bulan November tahun 2014 pembukaan Gerai Indomaret di Kecamatan
Wanea telah dioprerasikan 6 Gerai Indomaret yaitu Gerai Indomaret Samratulangi Kelurahan
Tanjung batu, Gerai Indomaret Bumi Nyiur Kelurahan Bumi Nyiur, Gerai Indomaret
Karombasan Jl. Tolour Kelurahan Karombasan Selatan, Gerai Indomaret Kampung Baru Jl. 14
Februari Kelurahan Teling Atas, Gerai Arnold Manonutu Jl. 14 Februari Teling Atas Kelurahan
Teling Atas.
4.7.3.3 Kecamatan Singkil
Kecamatan singkil terdiri dari 9 kelurahan dengan batas-batas sebagai berikut :
Sebelah Utara
: Kec. Tuminting
Sebelah Timur
: Kec. Mapanget
: Kec. Tuminting
Pada sampai dengan November 2015 Gerai Indomaret di Kecamatan Singkil telah
beroperasi 3 Gerai Indomaret yaitu, Gerai Indomaret Arie Lasut Jl. Kombos Barat Lk I
Kelurahan Kombos Barat, Gerai Indomaret Arie Lasut 34 Jl. Lk VI Kelurahan Singkil I, Gerai
Indomaret Kombos Barat No.9 Jl. Arie Lasut Kelurahan Kombos Barat.
4.7.3.4Kecamatan Tikala
Wilayah Kecamatan Tikala memiliki Luas Wilayah sekitar 788 Ha. Secara administratif,
Kecamatan Tikala berbatasan dengan :
Sebelah Barat
Sebelah Timur
Sebelah Utara
Sebelah Selatan
Kedudukan Ibukota Kecamatan Tikala terletak di Kelurahan Tikala Baru, Dimana Kecamatan
Tikala memiliki typology sebagai Kecamatan Perdagangan. Sampai dengan November 2015 di
Kecamatan. Tikala telah di buka 1 gerai Indomaret yaitu Gerai Indomaret Banjer Tikala yang
berlokasi. Jl. Daan Mogot Kelurahan. Tikala Baru.
4.7.3.5 Kecamatan Sario
Kecamatan Sario adalah salah satu wilayah kecamatan yang termasuk Daerah Kota
Manado terletak di antara :0025 1081 Lintang Utara dan 124024 12500 Bujur Timur
Kecamatan Sario terdiri dari 7 Kelurahan dengan batas-batas sebagai berikut :
Sebelah Utara
: Kecamatan Wenang
Sebelah Timur
: Kecamatan Wenang
Sebelah Selatan
: Kecamatan Malalayang
Sebelah Barat
Sampai dengan November 2015 di Kecamatan. Sario telah di buka 9 Gerai Indomaret
yaitu Gerai Indomaret Piere Tendean 38 Jl. Lk III Kelurahan Sario Utara, Gerai Indomaret Sario
Tumpaan Jl. Lk IV Kelurahan Sario Tumpaan, Gerai Indomaret Bethesda Jl. Bethesda I
Kelurahan Ranotana, Gerai Indomaret Mega Mas Kompleks Kawasan Mega Mas Kelurahan
Wenang Selatan, Gerai Indomaret Ahmad Yani Jl. Ahmad Yani Kelurahan Sario Utara, Gerai
Indomaret Samrat 182 Jl. Samrat Lk IV Kelurahan Titiwungen Selatan, Gerai Indomaret
Ranotana Jl. Samrat Lk Kelurahan Ranotana, Gerai Indomaret Sario Kelurahan Sario Tumpaan,
Gerai Indomaret Raya Kembangan Jl. Kembang 39 Kelurahan Sario Kota Baru.
4.7.3.6 Kecamatan Malalayang
Kecamatan Malalayang terdiri dari 9 kelurahan dengan batas-batas sebagai berikut :
Sebelah Utara
: Kecamatan Sario
Sebelah Timur
: Kecamatan Pineleng
Sebelah Selatan
: Kecamatan Pineleng
35
Sebelah Barat
: Laut Manado
Sampai dengan November 2015 Kecamatan. Malalayang telah dibuka 6 gerai Indomaret
yaitu Gerai Indomaret Winangun Satu Lk III Kelurahan Winangun Satu, Gerai Indomaret
Malalayang Terminal Lk III Kelurahan Malalayang Dua, Gerai Indomaret Santo Yosep Lk IV
Kelurahan Kleak, Gerai Indomaret Parigi Jl. Parigi 7 Kelurahan Malalayang Satu, Gerai
Indomaret Wolter Monginsidi Jl. Wolter Monginsisdi Kelurahan Bahu, dan masih dalam
pembangunan Gerai Indomaret Sea Jl. Sea Lk IV Kelurahan Malalayang Satu.
4.7.3.7 Kecamatan Tuminting
Kecamatan Tuminting merupakan bagian pemerintahan Kota Manado sebagai hasil
pemekaran dari kecamatan Molas berdasarkan Perda Nomor 5 Tahun 2005 tanggal 17 Februari
2005 tentang Pembentukan Wilayah kecamatan dan Kelurahan se-kota Manado. Keadaan
topografi Kecamatan Tuminting terdiri dari dataran dan perbukitan. Dari segi demografi,
penduduk Kecamatan Tuminting merupakan penduduk majemuk yang memiliki latar belakang
etnis, budaya, dan adat istiadat yang berbeda-beda dengan mata pencaharian sebagai Buruh,
Nelayan, Tukang, Pedagang, PNS, POLRI, TNI, dll. Kecamatan Tuminting terletak di Wilayah
Administratif Kota Manado dengan batas-batas sebagai berikut :
Sebelah Utara
: Kecamatan Bunaken
Sebelah Selatan
Sebelah Timur
Sebelah Barat
: Teluk Manado.
Sampai dengan November 2015 di Kecamatan. Tuminting telah dibuka 3 gerai Indomaret
yaitu Gerai Indomaret Tumumpa Satu di Jl. Pogidon Ling : II, Kel. Tumumpa Satu, Gerai
Indomaret Tuminting Pasar di Jl. Pogidon, Ling : III, Kel : Bitung Karangria, Gerai Indomaret
Santiago di Jl. Santiago, Kel. Tuminting Kec. Tuminting untuk memenuhi kebetuhan masyarakat
sekitar.
4.7.3.8 Kecamatan Paal Dua
Kecamatan Paal Dua memiliki luas wilayah sekitar 925,06 Ha dimana Ibukota
Kecamatan Paal Dua berkedudukan di Kelurahan Ranomuut dan merupakan kecamatan yang
36
: Kec. Tikala
Sebelah Timur
Sebelah Utara
: Kec. Mapanget
Sebelah Selatan
: Kec. Tikala
Sampai dengan November 2015 di Kecamatan Paal Dua telah dibuka 3 Gerai Indomaret
yaitu Gerai Indomaret Dendengan Dalam Lk IV Kelurahan Dendengan Dalam, Gerai Indomaret
Perkamil Jl. Raya Manguni Kelurahan Perkamil dan Gerai Indomaret Martadinata Jl. RE
Maratadinata Kelurahan Dendengan luar.
4.7.3.9 Kecamatan Wenang
Kecamatan Wenang merupakan salah satu wilayah Kecamatan di Kota Manado yang
memiliki 9kelurahan dan berbatasan dengan kecamatan lain sebagai berikut :
Sebelah Utara
: Kecamatan Singkil
Sebelah Timur
: Kecamatan Tikala
Sebelah Selatan
: Kecamatan Sario
Sebelah Barat
: Laut Manado
Sampai dengan November 2015 di Kecamatan Wenang telah dibuka 5 Gerai Indomaret
yaitu Gerai Indomaret Walanda Maramis Jl. Walanda Maramis Kelurahan Pinaesaan, Gerai
Indomaret Jensud 88 Lk III Kelurahan Pinaesaan, Gerai Indomaret Lumimuut Jl. Tikala
Kumaraka Lk III Kelurahan Tikala Kumaraka, Gerai Indomaret Diponegoro Jl. Diponegoro Lk II
Kelurahan Lawangirung, dan yang masih dalam pembangunan Gerai Indomaret Alun alun
Tikala Jl. Balai Kota Lk I kelurahan Tikala Kumaraka
4.7.3.10 Kecamatan Bunaken
Kecamatan Bunaken merupakan salah satu wilayah Kecamatan di Kota Manado yang
memiliki 5 kelurahan dan berbatasan dengan kecamatan lain sebagai berikut :
Sebelah Utara dengan
: Kec. Tuminting
37
: Kec. Tuminting
: Laut Manado
38
Gambar 4.2
Kajian Penilaian Masyarakat Kecamatan Bunaken Terhadap Pelayanan Indomaret
PREFERENSI
20%
Sangat setuju
Tidak setuju
80%
Hasil survey menunjukan bahwa 80% responden sangat setuju akan kehadiran Indomaret
di Manado dan terdapat 20% responden yang tidak setujuatas kehadiran Indomaret khususnya di
kecamatan Bunaken. Dengan demikian proporsi preferensi responden terhadap Indomaret
menunjukan mayoritas responden di kecamatan ini menyetujui apabila Indomaret hadir di
wilayahnya. Meskipun di Kecamatan Bunaken belum di buka gerai Indomaret, namun dapat
dipercayai bahwa responden sudah mengetahui mengenai gerai Indomaret.
Untuk mengkaji lebih dalam berbagai kegiatan dan dampak yang ditimbulkan dengan
adanya pembangunan gerai Indomaret di Kota Manado, diprioritaskan pada 4 (empat) aspek
yaitu aspek regulasi, aspek pemasaran, aspek lingkungan serta aspek lokasi dan tata ruang.
4.8.1 Aspek Regulasi
Pembangunan Indomaret di Kota Manado berdasarkan pada peraturan Menteri
Perdagangan RI No. 70/M-DAG/PER/12/2013 tentang Pedoman Penataan dan Pembinaan Pasar
Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern. Dalam regulasi tersebut diantaranya diatur
lokasi untuk pendirian Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan, dan Toko Modern wajib mengacu
pada Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota termasuk peraturan zonasinya. Selanjutnya
39
harus melakukan analisa kondisi sosial ekonomi masyarakat, keberadaan pasar tradisional dan
UMKM yang berada di wilayah bersangkutan.
Pembangunan Indomaret merupakan salah satu investasi daerah yang diharapkan
memberikan multiplier effect pada perekonomian daerah. Pembangunan Gerai Indomaret ini
dilandaskan
1.)
pada
regulasi
berkenaan
dengan
pasar
tradisional
yaitu:
2.)
Regulasi Daerah
a. Peraturan Daerah No.3 tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan (TDP) dan Surat
b.
c.
d.
e.
40
Konsep
pembangunan
Indomaret
di
Kota
Manado
seperti
Multimart
dan
tidak untuk
berkualitas dengan harga yang lebih murah dengan akses yang mudah di
jangkau.
c. Prinsip ketiga, dari sisi konsumen, Pembangunan Indomaret di Kota Manado
diharapkan akan lebih fokus menarik konsumen kelas menengah, tanpa menutup
kemungkinan menarik konsumen kelas atas.
Berikut Tabel 4.5 menjelaskan tentang Aspek yang dikaji, kebijakan pemerinta daerah dan
Implementasi pembangunan Indomaret.
Tabel 4.5
Aspek Regulasi dan Implementasi Pembangunan Indomaret Manado
Strategi
Program
Kebijakan
Implementasi Pemb.Indomaret
Meningkatkan investasi swasta
Pembangunan pasar merupakan
di daerah
meningkatkan PAD
Kerangka Regulasi
berusaha
Sesuai dengan Peraturan Daerah
Hasil yg diharapkan
Manfaat
Moderen
Pasar
Perluasan tenaga kerja dan
peningkatan pendapatan.
Sumber : Kompilasi data(diolah dari data penelitian sebelumnya dan disesuaikan dengan perkembangan terakhir)
42
Kondisi Indomaret
Indomaret memberikan
berkualitas.
Indomaret didesain dengan
Tertib
Kenyamanan Berbelanja
dan aman
modern.
Strategis dan mudah dijangkau Indomaret terletak di salah
Lokasi
Profesioanl
Kota Manado
Indomaret dikelola
Dengan dukungan
Manajemen professional.
Sumber: Kompilasi data (diolah dari penelitian sebelumnya setelah disesuaikan dengan perkembangan terakhir)
berkembangnya perdagangan dan meningktnya gains from trade. Pada Tabel 4.7 di bawah ini
terdapat aspek lingkungan dan implikasi dari pembangunan Indomaret.
Tabel 4.7
Lingkungan dan Implikasi Pembangunan Indomaret
Aspek yang dikaji
Pemanfaatan Ruang
Transportasi
Dampak
Positif
Keterangan
Negatif
pembangunan pasar
Suplai air bersih dan listrik
sudah mulai terbatas:
Khususnya Desember 2015
kebutuhan listrik Sulut
terpenuhi (Pembicaraan
langsung dengan GM PLN
Sulutenggo)
Sudah tersedia sistem
pengelolaan sampah namun
diperlukan upaya
pengembangan untuk
mengantisipasi meningkatnya
volume sampah & limbah.
Sumber : Kompilasi data, diolah dari hasil penelitian sebelumnya dan disesuaikan dengan perkembangan terakhir .
Tabel 4.8
Lokasi dan Implikasi Pembangunan Indomaret
Aspek Kajian
Pemanfaatan Ruang
Transportasi
Positif
Dampak
Negatif
Keterangan
Diperlukan peraturan lebih
spesifik tentang zoning
Pola Pergerakan
regulation
Perlu sistem insentif dalam
Peningkatan PAD
merangsang peningkatan
usaha
Perlu UU yang mengatur
persaingan usaha
Sumber : Kompilasi data (di-inserted dari penelitian sebelumnya karena masih relevant)
4.9
46
BAB V
ANALISIS KUALITATIF PENERIMAAN MASYARAKAT, MANFAAT DAN
DAMPAK SOSIAL INDOMARET DI KECAMATAN BUNAKEN
5.1 KECAMATAN BUNAKEN (OUTLET RAYA BAILANG)
Tabel 5.1
Profil Kecamatan, Luas Wilayah dan Status Desa
KELURAHAN
LUAS WILAYAH
(HA)
BAILANG
737,89
STATUS
DESA
KELURAHAN
47
MOLAS
912
MERAS
665
TONGKEINA
858
PANDU
863,7
JUMLAH
4.036,59
Tabel 5.2
Banyaknya Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Kecamatan Bunaken
PENDUDUK
KELURAHAN
Tabel
L+P
BAILANG
3.584
3.632
7.216
MOLAS
2.695
2.534
5.229
MERAS
523
442
965
TONGKEINA
936
875
1.811
PANDU
5.604
JUMLAH
13.342
7.483
20.825
5.3
PASAR
KILAT
TOKO
WARUNG/KIOS
RUMAH MAKAN/
RESTORAN
BAILANG
`1
65
MOLAS
30
MERAS
TONGKEINA
12
PANDU
40
JUMLAH
152
48
Tabel 5.4
Sumber Penghasilan Utama, Komoditi Pertanian Utama dan Jumlah Keluarga Buruh Tani
di Kecamatan Bunaken
SUMBER
KOMODITI
KELUARGA
PENGHASILAN
PERTANIAN
BURUH
UTAMA
UTAMA
TANI
BAILANG
JASA
TERNAK SAPI
65
MOLAS
PERTANIAN
KELAPA
75
MERAS
PERTANIAN
KELAPA
26
TONGKEINA
PERTANIAN
KELAPA
75
PANDU
PERTANIAN
TERNAK SAPI
115
JUMLAH
356
KELURAHAN
Tabel 5.5
Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin, Umur dan Pekerjaan
RESPONDEN
10
JENIS KELAMIN
L
6
(60%)
4
(40%)
UMUR
<25
1
(10%)
25-40
3
(30%)
PEKERJAAN
>40
6
(60%)
PELAJAR : 1
SWASTA : 3
IRT : 2
PNS : 1
PENSIUNAN : 1
NELAYAN : 1
POLISI : 1
Menurut tabel diatas menunjukan 60% diantaranya berumur diatas 40 tahun dengan latar
belakang pekerjaan yang bervariasi antara swasta dan ibu rumah tangga (IRT). Sedangkan dari
segi jenis kelamin hampir berimbangan antara lelaki dan perempuan.
5.2
RESPONDEN
Tabel 5.6
Kebutuhan Yang di Cari
SNACK
SEMBAKO
KEBUTUHA
PEMBAYARAN
49
N PRIBADI
10
5
(50%)
INTERNET
DLL
3
(30%)
Menarik untuk diperhatikan bahwa 20% responden tidak mengisi pertanyaan mengenai
kebutuhan yang dicari. Bahkan kebutuhan yang ditawarkan bukanlah saja kebutuhan pokok
tetapi juga snack, kebutuhan pribadi maupun pembayaran/pembelian melalui internet. Sehingga
meskipun di wilayahnya belum terdapat Gerai namun (80%) diantara menggunakan Gerai
untuk melakukan pembayaran lewat internet dan membeli kebutuhan pribadi. Fakta yang
mencolok ini kemungkinan besar disebabkan oleh keinginan tahuan yang tinggi. Konformitas
terlihat dari adanya kecenderungan pada tabel terdahulu menunjukan 60% responden yang
berada diatas umur 40 tahun/laki-laki responden
pribadi ternyata berkaitan dengan kebutuhan pribadi seperti, sabun mandi, pasta gigi, rokok
dsbnya.
Tabel 5.7
Perbandingan Harga/Pelayanan dan Kebutuhan
RESPONDEN
10
HARGA
A
3
(30%)
PELAYANAN
3
1
3
7
2
(10%) (30%) (30%) (70%) (20%)
KEBUTUHAN TERSEDIA
YA
TIDAK
1
(10%)
4
(40%)
6
(60%)
PELAYANAN
KEBUTUHAN TERSEDIA
A : YA
50
SEBELUM
B
C
2
10
(20%
)
7
(70%)
D
1
(10%
)
ALASAN TETAP
A
B
C
D
6
(60%)
2
(20%
)
1
(10%)
1
(10%
)
KELEBIHAN
A
B
C
D
8
(80%)
KELEBIHAN
A : Kebutuhan pokok
B : Snack/ Minuman/ Ice Cream/
Permen dll
C : Perlengkapan pribadi (Odol/
Sabun/ Shampo/ Sikat gigi/ Pentiliner/
Rokok/ dll
D : Pembayaran Internet
51
2
(20%)
Tabel diatas ini bermaksud menjelaskan customer switching yaitu perpindahan dari tempat
belanja sebelumnya ke gerai dan pandapat mereka mengenai kelebihan yang ada pada gerai
Indomaret. 80% responden sebelumnya berbelanja di toko/warung langganannya, 50%
diantaranya tetap berbelanja di Gerai dan 70% menyatakan alasannya karena Gerai praktis dan
nyaman. Data ini menunjukan kecenderungan yang konsisten antara yang beralih ke Gerai
dari Warung, Tetap di Gerai oleh karena alasan praktis dan kenyamanan.
Tabel 5.9
PRODUK PRIORITAS
10
1
(10%)
1
(10%)
3
(30%)
5
(50%)
2
(20%)
4
2
(40%) (20%)
KELEBIHAN
2
(20%)
1
(10%)
5
(50%)
1
(10%)
2
(20%)
1
(10%)
KELEBIHAN
A : Kebutuhan pokok
B : Harga terjangkau
D : semua benar
D : Pembayaran Internet
D : Pembayaran Internet
E : Semuanya
Perbandingan antara faktor kepuasaan dan produk yang paling sering dicari dan prioritas
menunjukan bahwa produk yang terutama dicari perlengkapan/kebutuhan pribadi seperti Odol,
Sikat Gigi, Sabun, Rokok dll dan melakukan pembayaran/pembelian melalui internet total 70%,
dan produk yang secara regular dibutuhkan adalah kebutuhan pokok 5O%, Snack/baverages 10%
dan perlengkapan/kebutuhan yang sifatnya pribadi 20%. Kembali soal kepuasan terlihat dan
tercermin dari tabel diatas bahwa faktor-faktor kelebihan Gerai Indomaret dimana kebutuhan
yang dicari tersedia 40%, harga masih terjangkau 20% dan kenyamanan/kebersihan
52
30%. .Asumsi dibalik jawaban ini adalah bahwa faktor harga bukanlah penghalang dan
responden lebih memberikan nilai (value) pada ketersedian kebutuhan (needs) yang dicari
dan kenyamanan (comfortable).
Tabel 5.10
Alasan Berbelanja di Indomaret, Letak Geografis dan Jarak
ALASAN BERBELANJA
RESPONDEN
10
4
(40%)
2
(20%)
A : Dekat
D : Kebetulan lewat
D : Coba coba
Analisa terhadap perilaku responden terutama ketika diuji secara silang melalui jawaban
kualitatif mereka ditemukan data yang sangat mencolok yaitu soal geografis yaitu jarak antara
Gerai dengan tempat tinggal hanya 40% responden menyatakan berbelanja di Gerai karena cobacoba dan 20% menyatakan kebetulan lewat. Selebihnya tidak memberikan jawaban oleh karena
memang Gerai itu tidak berada dalam kecamatan mereka. Bila data ini diintepretasi dengan
kenyataan bahwa di kecamatan Bunaken belum tersedia Gerai Indomaret, maka data ini dapat
menjelaskan bahwa dalam soal kedekatan tempat tinggal (georgrafis) dengan adanya Gerai
dan adanya alas an berbelanja di Gerai, karena coba-coba dapat diterima.
Tabel 5.11
53
PENDAPAT
ORANG LAIN
PENDAPAT SENDIRI
10
A, C, D, E, F, I, K,
L, M, O, P, Q, S, T,
V
A, C, D, F, G, I, K, L,
M, N, O, P, Q, S, T, V
PENERIMAAN
A
3
(30%)
1
(10%)
6
(60%)
PENDAPAT SENDIRI
(RESPONDEN)
B = Mengganggu LIngkungan
G = Harga Terjangkau
I = Pelayanan cepat
K = Tampilan menarik
Q = Tersedia toilet
KETERANGAN JAWABAN
PENERIMAAN
A : Tidak sama sekalinya
54
B : Ya karena terpaksa
C : Tidak dan tidak menyarankan orang lain berbelanja di situ
D : Tidak tahu
Tabel diatas ini berusaha menjelaskan bagaimana responden menangkap pendapat orang lain
mengenai Gerai Indomaret. Jawaban responden beragam mulai dari; tidak mengganggu
lingkungan 0%, praktis/bebas parkir 10%, nyaman ber AC 40%, pelayanan cepat 50%, Produk
tidak lengkap 50%, Tidak tersedia security/kecuali CCTV 40%, dan menggunakan tenaga kerja
dari luar wilayah 2%. Ketika ditanyakan pendapat nya sendiri responden confirm dengan
pendapat orang tentang produk tidak lengkap 60%. Mengenai kenyamanan karena ber AC
bahkan mencapai konformitas yang tinggi yaitu 90%. Pelayanan cepat 90% bahkan tampilan
Gerai yang menarik 90%. Jawaban-jawaban negative seperti monopoli 90%, dan mematikan
usaha kecil/warung hanya 20%. Pertanyaan diajukan dengan memberikan alternative jawaban
dan respondent diberikan pilihan untuk dapat menjawab sesuka hati. Ketika ditanyakan apakah
jika responden tidak setuju dengan kehadiran Gerai Indomaret akan tetap berbelanja di Gerai,
60% responden menjawab tidak tahu, 30% tidak sama sekali, dan sisanya tidak memberikan
jawaban. Pertanyaan hipotetis seperti ini diajukan oleh karena seringkali responden enggan
menyatakan ketidak setujuan mereka. Namun berdasarkan fakta diatas dan adanya
konformitas antara pendapat orang dan pendapat pribadi responden maka dapat ditafsirkan
bahwa setidak-tidaknya (65%) responden tidak keberatan dengan kehadiran Gerai Indomaret
(bandingkan dengan intepretasi pada tabel . Bahwa Gerai Indomaret tidak dilihat sebagai
ancaman terhadap usaha kecil dalam hal ini warung.
55
56
BAB VI
REKOMENDASI DAN KESIMPULAN
6.1
REKOMENDASI
Kecamatan Bunaken jumlah penduduk 24.372 pada Tahun 2014 dan secara agregat
merupakan tempat dari 5.773 keluarga, merupakan tempat pemukiman dengan pusat kegiatan
pemuda, olah raga dan juga pusat kegiatan politik karena disana terdapat Kantor Dewan
Perwakilan Daerah Sulut, Kapolda Sulut, Kantor Pusat Wilayah PLN, dan 2 buah kampus dan
pusat perbelanjaan telah menunjukan menjadi wilayah bisnis, pendidikan, politik dan sosial.
Kehadiran gerai Indomaret tidak menunjukan gangguan terhadap market share. Tidak
terlihat adanya kejenuhan yang mengakibatkan pelaku bisnis, kompetiter pada segmen retail
lesu. Bahkan sebagai wilayah yang menunjukan aktifitas ekonomi yang tinggi membutuhkan
sarana Toko Moderen karena mempermudah akses bagi masyarakat yang membutuhkan
Snack/Baverages,
Perlengkapan
kebutuhan
yang
sifatnya
maupun
transaksi
tradisional
informasi yang diterima dari orang lain menyebutkan bahwa Indomaret mematikan usaha
kecil. Dan Bahkan terdapat juga jawaban menciptakan monopoli.(20%). Responden
ternyata tidak terpengaruh dengan informasi yang diterimanya, faktanya adalah
informasi dari orang lain dan pendapatnya sendiri tidak menunjukan adanya
kesesuaian. Hal mana berarti responden Indomaret relative lebih mandiri dan bebas
dalam bersikap.
(5) Tidak terlihat adanya gangguan terhadap lingkungan, bahkan sebaliknya menunjukan
rasa tentram bagi masyarakat, dibukanya gerai sampai malam juga memperindahkan dan
58
menghidupkan kota. Tidak terdapat keberatan soal lingkungan dari masyarakat. Sebagai
sebuah kota yang maju layak memiliki gerai seeperti Indomaret.
(6) Merekomendasikan pada aparat pemerintah terendah sampai kota Manado untuk
memberikan peluang bisnis ke Indomaret di Kecamatan Sario khususnya. Indomaret
sudah menuju menjadi social capital masyarakat Manado dan sekaligus sosial asset.
(7) Merekomendasikan aparat pemerintah Kota Manado membina kerjasama yang baik
dengan Indomaret untuk membangun model partnership dengan pengusaha Toko
Tradisional yang mempunyai kemampuan social maupun ekonomi.
6.2
KESIMPULAN
1. Pemerintah harus terus membina hubungan dengan Indomaret sebaagai mitra bisnis yang
dapat meningkat PAD, berfungsi secara sosial dan maksimal dan sekaligus membangun
wilayah kecamatan Sario.
2. Indomaret tellah diterima dengan baik oleh masyarakat maupun pelaku bisnis di Manado
dimasa akan datang diharapkan dapat meningkatkan fungsi sosialnya.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Ahmmad Jayus Jaja: 20 Maret 2006 Paket Kebikan Investasi Dongkrak Investasi di Bandung,
Pikiran Raakyat
59
Blakelly, EJ, 1999 Planning Local Economic Development, Theory and Practice, SAGE
Publication, Inc. California.
Dardak, hermanto, 2004 Percepatan Pembangunan Infrastruktur http//www.ekorakyat.org
Keputusan Kepala BKPM No. 57/SK/24 juncto No. 70/SK/2004 tentang Pedoman dan Tataa
Acara Permohonan Penanamaan Modal Daalaam Rangka PMA/PMDN.
Cuncoro, Mudrajad; 2000, Ekonomi Pembangunan Teorii, Masalah dan Kebijakan.
Hasil Penelitian Dampak Social Ekonomi Indomaret (2014) Kumaunang dkk.
60
LAMPIRAN-LAMPIRAN
61