Anda di halaman 1dari 61

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

LATAR BELAKANG
Perkembangan masyarakat di sebuah kota ditandai dengan meningkatnya sektor jasa

(jasa). Sektor jasa meliputi sektor formal maupun informal. Sektor formal seperti perbankan,
perhotelan, konstruksi dan perdagangan. Sektor informal seperti perdagangan yang tidak
membutuhkan berbagai formalitas, namun terjadi pertukaran disebut sector riil. Business yang
berorientasi pada sector riil adalah termasuk business retail seperti warung, toko kelontong
termasuk kaki lima.
Chain retail market, adalah bisinis yang bergerak pada penyediaan kebutuhan sehari-hari,
dalam jumlah yang relative kecil dan dibutuhkan oleh konsumen setiap hari. Model struktur
bisnisnya, berantai dan berjumlah banyak (oulet) namun dari segi management dibawah satu
organisasi. Standardisasi dan keragaman maupun harga menjadi ditentukan relative sama
meskipun masih memperhitungan kondisi ekonomi local. Indomaret adalah masuk dalam sistim
organisasi dan bisnis jenis ini.
Pertumbuhan ekonomi Kota Manado didominasi oleh sector jasa, termasuk sector
perdagangan, restoran & hotel dengan kontribusi pada PDRB. Di tinjau dari ketersediaan APBD,
maka sebenarnya Kota Manado sangat tergantung dari anggaran dari pusat (APBN).
Gambar 1.1
Gambaran Umum Penerimaan Kota Manado 2011

64%

PAD

Pendapatan Lainnya

Sumber: diolah dari data Biro Pusat Statistik (BPS Sulut)

Untuk menempuh kebijakan itu pemerintah Kota Manado harus mampu mempersiapkan
infra struktur yang layak. Memang pada tahap peningkatan infra struktur ini pemerintah Kota
Manado harus mampu melakukan berbagai inisiasi agar infra struktur kota dapat diadanai oleh
APBN sehingga sector jasa dapat berkembang pesat. Pilihan yang paling strategic adalah dengan
mengembangkan program pariwisata sejalan dengan pemeliharaan lingkungan hidup dan tata
Kota Manado.1
Sejalan dengan itu kerjasama pemerintah Kota Manado dengan pihak swasta perlu di bina
dengan baik. Misalnya, meyakinkan pihak pengusaha agar benar-benar mematuhi ketentuan
peraturan tata kota termasuk perlindungan pada lingkungan2. Demikian pula pihak pengusaha
untuk membangun profile bisnisnya harus mampu memelihara citra bisnisnya. Citra bisnis
terbangun melalui kesan dan kenyataan. Satu dengan yang lain dapat saling mempengaruhi.
Seringkali citra terbentuk pada tahap yang paling dini melalui tampak muka (penampilan) dan
mengalami kesempurnaan sebagai sebuah citra apabila kenyataan menunjukan hal yang
mendukung dan bisa sebaliknya. Sweeney dan Soutar menjelaskan bahwa, dimensi nilai (value)
terdiri dari 4(empat) yaitu; emotional value, social value, quality/performance value, price of
money. Dalam kenyataan kombinasi antara pelayanan, kualitas, piliihan, kenyamanan dan harga
merupakan citra.
1 Kumaunang dkk. (2014)2.Ib.id
3.

Ib.id

2
2

Woodruff3 berpendapat bahwa customer value adalah perseptual dan evaluasi pelanggan
terhadap komponen produk, kinerja, dan konsekuansi yang diperoleh dari penggunaan produk
yang mampu menopang pencapaian tujuan dan sasaran pelanggan pada saat digunakan.
Pertumbuhan Toserba, Mall, Minimarket dan Supermarket semakin pesat dan
memberikan nilai positif terhadap Kota Manado. Kompetisi antaraHypermart, Freshmart, Multi
Mart, Indomaret & Alfa Maret, dan dalam waktu tidak lama akan hadir Carrefour. Kehadiran
bisnis retail dalam skala super ini akan menawarkan lapangan pekerjaan yang luas, pembayaran
pajak dan faktor social lainnya. Masyarakat mempunyai banyak pilihan dan selain itu juga
merupakan entertain tersendiri.
Kota Manado telah tumbuh menjadi kota perdagangan dan jasa. Lokasinya yang strategic
di Indonesia Timur bagian Utara (North East) menjadi tempat pilihan belanja tidak saja dalam
untuk wilayah dan kota-kota di Sulawesi Utara, Gorontalo dan Palu tetapi juga meliputi wilayahwilayah disekitar seperti, Papua, Ternate dan Maluku Tenggara. Bahkan lebih jauh lagi bahkan
meliputi seperti Davao, dan General Santos (Philipina Selatan).
Pertumbuhan pusat-pusat bisnis pasar modern secara ideal harusnya membawa impak
positip pada pasar tradisional. Pasar tradisional tidak saja menjadi pusat pertukaran antara barang
dan jasa namun juga mempunyai nilai social dimana masyarakat sekitar pasar tradisional bisa
bertemu dan melakukan interaksi social yang bermanfaat. Namun demikian, pasar traditional
mempunyai banyak sisi negative terutama oleh karena tidak terkelolahnya dengan baik aspek
lingkungan dan tata ruang.
Model pertokoan moderen yang kemudian dikembangkan dengan mengadopsi konsepsi
pasar tradisional, kemudian memadukan dengan manajemen modern, kebutuhan (goods), dan
kenyamanan merupakan nilai tambah tersendiri. Segi-segi eksternal dari pertokoan modern ini
juga memperhatikan segi-segi ketersediaan / fasilitas parker dan lain lain.
Penelitian yang dilakukan oleh Majalah Mix (Marketing Xtra) sebuah majalah berskala
nasional menyebutkan bahwa Indomaret dan Alfamart, Minimarket mempunyai pelanggan yang
tidak Loyal. Faktor perpindahan itu disebabkan terdapat banyak Minimarket dengan brand yang

3 Id.ib
3

tersebar di sudut sudut kota. Konsumen mempunyai banyak pilihan tempat untuk berbelanja.
Hasil penelitian majalah MIX menunjukan sbb:

Tabel 1.1
Persepsi Nilai Minimart (n=30)
Indomaret
Performance

Value

Alfamart
Perfomance

Value

Sumber: Majalah Mix, edisi: VI (Oktober 2009;41)

Melalui tabel 1.1. menjelaskan bahwa dari dua tempat Minimarket, yaitu Indomaret dan
Alfa Mart yang lokasinya berdekatan dengan responden yang pernah berbelanja di Minimarket
menunjukan bahwa harga yang murah (26,8) bukan nilai satu-satunya bagi konsumen. Faktor
lain seperti lokasi (18,3%), keragaman produk (14,8%), menjadi pertimbangan penting
konsumen berbelanja di Minimarket. Faktor keramahan tidak lebih penting dari kecepatan.
Objek kajian Dampak Sosial Ekonomi ini dilakukan terhadap Toko Ritail Indomaret di
37 lokasi strategis pada 9 Kecamatan di Kota Manado yaitu: Kecamatan Mapanget (5) yaitu
gerai Politeknik Dua dan Kairagi Dua, Paniki Satu, Lapangan, dan yang sedang dibangun Poli
tehnik Tiga. Kecamatan Wanea (6) yaitu Gerai Jalan Samratulangi, Bumi Nyiur, Karombasan,
Kampung Baru (jl. 14 Februari), dan yang sedang di bangun Gerai Arnold Manonutu, dan Telling
Atas. Kecamatan Singkil 3 (Gerai ) yaitu Gerai Kombos Barat (LK I Arie Lasut), LK VI Arie
Lasut 34, Jalan Arie Lasut Kombos Barat No 9. Kecamatan Tikala(1). Yaitu akan dibuka 1 gerai
yaitu gerai Indomaret Banjer Tikala. Kecamatan Sario (9) yaitu Piere Tendean 38 LK III (1),
Sario Tumpaan LK IV (1), Bethesda, Jalan Bethesda ! (1), Megamas Komple (1), Ahmad Yani
(1), akan dibuka 1 gerai Indomaret Sam Ratulangi No. 182 Jl Samrat LK IV. Ranotana Samrat
LK 2 (1), dan dalam pembangunan gerai Sario dan Jalan Raya Kembang. Kec. Malalayang (6)
yaitu Winangun satu, Malalayang Terminal, Santo Josep Kleak, Parigi, Jl. Wolter Monginsidi 102
dan sedang dalam pembangunan SEA. Kecamatan. Tuminting (3) akan dibuka 3 gerai yaitu gerai
Tuminting Pasar, Tumumpa Satu, dan Santiago. Kecamatan Paal Dua (3) yaitu Gerai Dendengan
5

Dalam, Perkamil, dan yang sedang dibangun Marthadinata. Kecamatan Wenang (5) yaitu Jl.
Jensud No. 88, Jl. Walanda Maramis, Lumimuut, Diponegoro, dan sedang dibangun alun-alun
Tikala. Kecamatan Bunaken yang saat ini sedang dipersiapkan pembukaannya.
Aktivitas sektor tersier khususnya sektor perdagangan, restoran dan hotel memegang peran
dalam perekonomian Kota Manado. Dimana konstribusi sektor ini pada Dosmetik Regional
Bruto (PDRB) sebesar 27,83% atau sebesar 134.721.720.942 Rupiah dan dana perimbangan
sebesar 574.504.145.983 rupiah.

1.2

TUJUAN DAN SASARAN


Tujuan dan Kajian Dampak Sosial Ekonomi Pembangunan Toko Modern Manado adalah

untuk memberikan gambaran mengenai respon masyarakat terhadap kehadiran Toko Moderen
(Indomaret) dan dampaknya terhadap pelaku bisnis warung kecil dan toko.
Sasaran yang ingin dicapai dalam kajian ini adalah untuk mengetahui eksistensi social
Toko Moderen yaitu Indomaret, dan strategi yang dapat digunakan untuk berkontribusi dalam
pembangunan ekonomi Kota Manado secara umum.

1.3 RUANG LINGKUP DAN STUDI


Ruang lingkup wilayah studi kegiatan kajian dampak sosial ekonomi pembangunan toko
Modern Manado adalah wilayah administrasi Kota Manado yang memiliki ruang lingkup Mikro
pada 37 (outlet) lokasi rencana pembangunan dan pembukaan Indomaret.
1.4

RUANG LINGKUP ANALISIS

Tahapan Analisa Kajian Dampak Sosial Ekonomi pembangunan Toko Modern Manado
meliputi ; pengumpulan data dan informasi, pengolahan data dan analisis dampak sosial dan
ekonomi dan tahap penilaian dan rekomendasi.
1.5

RUANG LINGKUP ASPEK KEGIATAN


Kegiatan pendirian/pembangunan Toko Modern Manado akan ditinjau dari beberapa

aspek yaitu : Regulasi, Aspek Regulasi, Pengoperasian, Aspek Lingkungan, Lokasi dan
kesesuaiannya dengan Tata Ruang.

BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
2.1

LANDASAN TEORI

2.1.1

Market Share
Pasar (market) adalah suatu tempat dimana pembeli dan penjual bertemu untuk

bertransaksi (jual beli). Dalam pengertian sehari-hari diartikan sebagai suatu tempat berdagang,
namun dalam arti luas meliputi pertemuan antar pejual&pembeli walaupun kedua pihak tidak
saling melihat. Dalam konsepsi common law, adalah mutual assent dimana pihak penawar
(offeror) dan penerima (offeree) menerima (acceptance), dengan sebab yang layak/ halal
(consideration) maka terjadilah transaksi. Pasar mempunyai 5 fungsi: yaitu (i) Pasar menetapkan
Nilai (sets value) dimana harga merupakan ukuran nilai. (ii), pasar mengorganisasikan produksi,
dan (iii) pasar melakukan distribusi barang dan jasa. (iv)Pasar berfungsi menyediakan bagian
tertentu (kuota) sesuai permintaan dan (v) pasar providing/maintain future needs.
Dalam konteks ini pasar terdiri dari potential customer/buyer/ dengan kebutuhan atau
keinginan tertentu (need/specific needs). Penting untuk dipertimbangkan pemilihan lokasi usaha
yaitu pangsa pasar berada. Faktor yang harus dipertimbangkan adalah sebagai berikut :
1. Geografi yaitu pembagian dasar waktu (Indonesia Bagian Barat, Tengah & Timur),
Ukuran Kota (Kota Besar , Sedang & Kecil) dan Pendapat Daerah (Tinggi, Sedang,
Rendahan, Miskin).
2. Demografi yaitu Jenis Kelamin, seperti usia, pekerjaan, pendidikan dan jumlah
Anggota Keluarga dan besarnya pendapatan keluarga.
3. Psikografi yaitu Kelas Sosial, Gaya Hidup, dan Kepribadian
4. Perilaku yaitu intensitas penggunaan produk dan waktunya.
5. Kombinasi antara yaitu Geografi & Demografi, Geografi & Psikografi, Geografi,
demografi dan lain-lain termasuk perilaku.
Adapun faktor lain yang menentukan seperti syarat-syarat pembangunan /pendirian pasar
adalah seperti posisi strategis , accesscibility, dan memenuhi kriteria kualitas maupun kuatintas.
Lahan yang memadai, bebas banjir. Tersedianya fasilitas pendukung seperti: jalan, air, listrik, dan
telekomunikasi, tidak mengganggu pemukiman. Kesesuaiannya dengan kebijakan pemerintah
seperti lingkungan dan tata ruang.

Pasar modern dipengaruhi oleh faktor sebagai berikut; faktor eksternal seperti yaitu
Lingkungan/Sosial; Gaya hidup (urban lifestyle) perkotaan; Perubahan pola berpikir, birokrasi
pemerintahan dan infrastruktur, dan fasilitas perbankan. Sedangkan faktor Internal adalah faktor
faktor yang dapat diprediksi, dan dapat diantisipasi tata kelolah pasar modern. Sehingga faktor
ekternal itu semua aspek yang mempunyai kekuatan untuk mempengaruhi sebuah entitas bisnis.
Dan faktor internal adalah meliputi kemampuan manajerial sebuah entitas bisnis.
Manajemen pasar modern harus mampu mengabsor berbagai sumber daya lokal,
melakukan pendistribusian barang dengan baik dan tepat waktu (timing), penumpukan barang
dapat juga mengakibatkan resiko kerugian, seperti barang rusak/busuk/atau hilang bahkan
musnah karena kebakaran/banjir. Fungsi social sebuah perusahan dengan (profit motif) seperti
adanya Corporate Social Responsibility (CSR). Selama ini (CSR) lebih digunakan untuk
kepentingan social internal yaitu ditujukan untuk kepentingan social namun masih dalam mata
rantai perusahan. Sedangkan lembaga khusus yang mengkontrol CSR belum berfungsi dengan
benar. Sebuah entitas bisnis yang berorientasi pada profit seharusnya juga mulai
mengembangkan model networking seperti kemitraan yang memungkinkan usaha kecil
bertumbuh.
2.1.2 Peraturan Mengenai Pasar
Hukum dimaksudkan untuk tercipta ketertiban (order). Ketertiban itu mempunyai aspek
yang berbeda dalam setiap rejim politik. Pada masa kini, setelah kita telah melewati masa
panjang sekitar 35 tahun di bawah pemerintahan yang menekankan ketertiban/order pada
kepatuhan pada pemerintah, maka dimasa ini ketertiban itu harus diartikan sebagai demi
kepentingan masyarakat, individu maupun kelompok maka sebuah hukum harus menekankan
pada partisipasi masyarakat. Yaitu hukum yang partisipatif.
Hampir dilupakan bahwa kepentingan hukum itu adalah melindungi hidup dan hak warga
Negara. Hukum yang tidak dimaksudkan untuk tujuan itu adalah hukum yang otoriter. Oleh
karenanya hukum apapun, mengatur bidang apapun, dimaksudkan untuk terjaminnya keteraturan
dalam hal tertentu. Jika penciptaan hukum dimaksudkan untuk mengatur tentang syarat perijinan,
syarat usaha, dan cara menjalankan usaha, semua itu dimaksudkan agar supaya sebelum sebuah
ijin dikeluarkan maka pengusaha/calon pengusaha memiliki bukti bukti hukum bahwa
dirinya/usahanya layak diberi ijin. Syarat sebuah usaha adalah menyangkut dokumen-dokumen
9

yang dibutuhkan agar sebuah usaha itu dijalankan dengan tepat dan benar, tanpa merugikan
usahawan lain, pemerintah (pajak) maupun masyarakat. Begitupun ketika sebuah usaha sudah
berjalan, pemenuhan hukum dimaksudkan bahwa usaha itu dijalankan dengan benar, tidak
bertentangan dengan hukum. Tidak mengganggu lingkungan, tidak merugikan atau merusak
usaha lain. Bersaing secara sehat dan juga memenuhi kewajiban memelihara lingkungan,
membayar pajak dan melaksanakan CSR. Adanya peraturan yang mengatur tentang pasar
tradisional maupun tidak tradisional seperti pasar modern, tokoh modern dan sebagainya
dimaksudkan supaya terdapat kepastian hukum bagi pengusaha, keterjaminan para pedagang dan
pembeli/masyarakat. Pengembangan pasar tradisional diatur dalam peraturan dan perundangan
sbb:
1)

Keputusan Presiden No. 118/2000, SKB Menteri Perindustrian dan Perdagangan dan
Menteri dalam Negeri No. 145/MPP/1997. Keputusan Menteri Perindustrian dan
Perdagangan

No.

Perdagangan

No.402/MPP/Kep/11/1997,

Perdagangan

261/MPP/Kep/7/1997,

Keputusan

Menteri

Perindustrian

dan

Keputusan

Menteri

Perindustrian

dan

Surat

edaran

Dirjen

PDN

No.420/MPP/Kep/10/1997,

No.300/DJPDN/IX/97, Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan No.


23/MPP/Kep/1998,

Keputusan

Menteri

Perindustrian

dan

Perdagangan

No.107/MPP/Kep/2/1998, Peraturan Menteri Perdagangan No.10/M-DAG/PER/3/2006,


dan Peraturan Menteri Perdagangan No.12/M-DAG/PER/3/2006.
2) Perizinan yang terkait dengan izin usaha Pengelolaan Pasar Tradisional (IUP2T), Izin
Usaha Pusat Perbelanjaan (IUPP), Izin Usaha Toko Modern (IUTM), diterbitkan oleh
Pemda setempat.
Terdapat 3 kondisi dimana regulasi menjadi penentu perbaikan ekonomi daerah.
Pertama, regulasi menjadi pintu masukbagi investasi, baik hubungan dengan masyarakat serta
dengan pemerintah. Artinya ada jaminan kepastian dan kenyamanan berusaha. Kedua Regulasi
digunakan sebagai sarana diplomasi kepentingan daerah dengan pihak investor. Economic
interestspemerintah daerah terhadap keberadaan investor di daerah tertinggal untuk penigkatan
ekonomi atau malah digunakan sebagai sumber penggalian PAD. Ketiga, Regulasi bisa
digunakan sebagai media membangun dunia usaha yang berjiwa profesional. Hubungan yang
baik antara pemerintah daerah dan investor perlu dibangun. Perwujudannya tidak bisa dilakukan
tanpa melibatkan dunia usaha dan masyarakat.
10

2.2

PENELITIAN TERDAHULU
Penelitian yang dilakukan oleh Arief Subechi Widodo (20074), Zona-zona aktivitas

berkedudukan sebagai zona penarik perjalanan. Salah satu zona aktivitas tersebut adalah pusat
perbelanjaan. Mochamad Edris (2012)5, Penelitian ini menganalisis kondisi sosial ekonomi
masyarakat, keberadaan pasar tradisional, Dan UMKM atas berdirinya Kudus Extenssion Mall
sebagai pengembangan Kudus Plasa. Ruang lingkup penilitian meliputi beberapa hal yaitu:
Struktur penduduk, Tingkat pendapatan rumah tangga, kepadatan penduduk, pertumbuhan
penduduk, kemitraan dengan UMKM lokal, penyerapan tenaga kerja lokal, ketahanan dan
pertumbuhan, Pasar Tradisional sebagai sarana bagi UMKMlokal, keberadaan fasilitas sosial dan
fasilitas umum, dampak positif dan negatif yang diakibatkan oleh narak antara Kudus Extension
Mall dengan Pasar Tradisional, tanggung jawab sosial perusahaan. Hasll analisis kualitatif
menunjukan bahwa keberadaan Kudus Extension Mall selain berdampak positif secara internal
maupun eksternal, juga berdampak negatif secara internal dan eksternal, oleh karena itu
diperlukan strategi yang harus dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Kudus untuk menjaga
kondisi sosial ekonomi masyarakat dan melindungi keberadaan pasar tradisional, serta UMKM.
Muh. Rahardja6 (2012), penelitian ini Menganalisis implementasi kebijakan pengelolaan pasar
tradisional dan modern di Kota Yogyakarta. Persaingan antara pasar modern dengan pasar
tradisional semakin tak terkendali akhir-akhir ini di Kota Yogyakarta. Di Kota Yogyakarta
terdapat sekitar 14 toko modern sementara jumlah pasar tradisional sebanyak 32 buah (Tribun
Jogja, 2012). Dengan munculnya berbagai macam toko modern seperti Indomaret, Alfamart dan
Circle K yang telah menjemur di seluruh wilayah Kota Yogyakarta memberikan berbagai
dampak baik positif maupun negatif bagi masyarakat.

4 Ib.id
5 Majalah MIX (Oct 2009) Vol IV
6 Kumaunang dkk. 2014
11

Penelitian yang dilakukan oleh Kumaunang, dkk (2014)7, yang mengkaji dampak social
ekonomi terhadap kehadiran gerai (outlet) Indomaret yang pada saat itu direcenakan 19(buah),
menunjukan bahwa penerimaan positip masyarakat atas kehadiran gerai Indomaret di 19 lokasi
(2014). Hal mana disebabkan oleh adanya perubahan persepsi dan faktor pendukungnya adalah
tingkat pendidikan masyarakat Manado. Studi ini mengeluarkan rekomendasi kemitraan antara
Indomaret dengan pengusaha kecil.

7 Ib.id
12

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1PENELITIAN KUALITATIF (QUALITATIF REASEARCH)
Penelitian Kualitatif berusaha memahami obyek penelitian (tentang perilaku manusia,
misalnya) dengan mengamati obyeknya (mengamati proses terjadinya perilaku manusia tersebut,
misalnya), tanpa harus mencocokkan dengan teori yang sudah ada. Teori yang sudah ada tidak
membatasi ruang gerak kerja peneliti dalam menangkap atau menemukan sistem yang sedang
dicarinya (generating theory). Peneliti secara bebas berusaha menemukan sistem (atau teori)
yang ada pada obyek penelitiannya.8
Peneliti menggunakan kualitatif research karena tujuan akhir dari penelitian ini adalah
menghasilkan suatu diskripsi tentang penerimaan masyarakat terhadap Toko Moderen (gerai)
Indomaret yang berjumlah 37 gerai di 9 Kecamatan. Kota Manado saat ini memiliki 11
kecamatan, 9 diantaranya telah tersedia gerai Indomaret, termasuk yang saat sedang dalam
proses pembukaannya.
Studi tentang penerimaan masyarakat ini sebenarnya studi tentang dampak social
ekonomi terhadap masyarakat sekitarnya. Oleh karenanya tujuan sebenarnya dari penelitian ini
adalah mengeksplore pandangan masyarakat (customer), dan non customer yaitu mereka yang
ditemui di rumahnya diseputar gerai Indomaret.
Dalam suatu penelitian kualitatif peneliti tidak boleh mengesampingkan faktor bahasa tubuh
(gesture), suara/nada (voice) dan perilaku tampak luar 9 dari responden staff manajemen dan staff
rumah sakit lainnya.
Peneliti hanya mungkin mengetahui keadaan yang sebenarnya, antara adanya pengaruh
dari keberadaan gerai/outlet Indomaret dengan mengintepretasi informasi/data yang peneliti
melalui wawancara terbuka dengan pedoman. Wawancara dengan pertanyaan terbuka (open
8 Bogdan dan Biklen, 1998:38 dalam Penelitian Kuantitatif dan kualitatif oleh Prof. Mohammad Adnan
Latief, Ph.D Universitas Negeri Malang (2009)herein after Latief

9 Neuman, W.L., 2003. Social Research Methods Qualitative and Quantitative


Approach (Fifth Edition), Boston: Pearson Education, Inc.
13

ended) dimaksudkan agar key informan/responden dapat bercerita secara lengkap tanpa merasa
terganggu dengan adanya pertanyaan tertulis di depan mereka.
Segi kebaikan buat peneliti adalah peneliti memperoleh informasi lengkap (human
instrument), dan dapat melakukan interpretasi. Intepretasi

terhadap jawaban-jawaban

responden/key informan merupakan titik penting dalam penelitian kualitatif 10. Dalam penelitian
Kualitatif, data direkam apa adanya dalam bentuk verbal atau gambar (tidak disimbolkan dengan
angka atau huruf).

Data soft ini berupa deskripsi tentang orang, tempat, atau transkrip

percakapan, yang tidak bisa direprersentasikan dengan huruf atau angka11


Wawancara terhadap key informan direkam direkam(recording) dengan sepengetahuan
responden hasil wawancara kemudian di salin kedalam transcript. Setiap hasil wawancara (data
primer) dari satu respondent peneliti mempunyai satu transcript. Kegunaan transkrip supaya
peneliti mempunyai record tertulis dan setiap saat dapat memeriksa kembali jawaban respondent.
Data atau informasi yang adalah dokumen / perencanaan pelaksanaan program atau hasil
pelaksanaan program ataupun dokumen-dokumen lain diperlakukan sebagai data melengkapi
(data sekunder). Karena bisa terjadi oleh karena responden kurang memahami wujud dari
program quality improvement, namun setelah dilihat dari dokumen yang ada ternyata Rumah
sakit dimana penelitian ini dilakukan telah melakukan program pencegahan losss, harm dan
resiko hukum.
Langkah selanjutnya jawaban dari setiap pertanyaan dilakukan penulisan ulang tanpa
memotong atau menguranginya kedalam table dasar yang dapat peneliti lakukan dengan
computer atau menulisnya kedalam lembaran lebih besar. Dengan demikian peneliti dapat
melihat konsep-konsep tertentu, atau terminology dari setiap jawaban responden.
Proses konseptualisasi itu sebenarnya proses induksi yaitu abstraksi dari hal khusus ke umum
atau dari fakta kepada konsep. Di saat yang bersamaan itu dengan sendirinya peneliti sedang
melakukan intepretasi fakta kepada tingkat abstrak. Intepretasi sebenarnya adalah kunci dari
penelitian kualitatif. Hasil penelitian dapat kemudian ditulis dalam bab tersendiri atau kemudian
dapat dipergunakan langsung dalam bab analisa. Namun, peneliti menulis hasil penelitian dalam
bab tersendiri.

10 Ib.id
11 Latief, hal 11
14

3.2 RESPONDEN / KEY INFORMAN


Sebuah penelitian kualitatif sering tidak membutuhkan responden yang besar dan oleh
karena dilakukan proses intepretasi maka responden biasanya dipilih secara keterwakilan.
Karena studi ini mengenai pelaksanaan pencegahan resiko maka akan diambil mereka yang
pernah mengikut program tersebut dengan mempertimbangkan keterwakilan; seperti pimpinan
kecamatan dimana terdapat konsentrasi gerai/outlet Indomaret, Pembeli yang saat itu sedang
berbelaanja, dan masyarakat yang bertempat tinggal disekitar gerai/outlet Indomaret. Latief
mengatakan dalam penelitian kualitatif, informasi tentang sistem, aturan, atau pola yang
diperoleh dari sumber data dianggap benar apabila informasi itu bersumber dari orang (atau
obyek) yang memiliki autoritas paling tinggi (berkompeten) sebagai sumber data. 12

3.3 TEKNIK PENGUMPULAN DATA


Dalam penelitian kualitatif, karena data diambil dari berbagai sumber, dengan peneliti
sendiri yang berfungsi sebagai instrumen pengumpul data (human instrument) yang boleh
dilengkapi dengan berbagai macam instrumen, maka pengumpulan data (yang harus dilakukan
sendiri oleh peneliti walaupun boleh dibantu oleh orang lain) dilakukan dengan berbagai macam
teknik sekaligus, misalnya wawancara, observasi, pemancingan, pengkajian dokumen, ornamen,
tata ruang, gerak-gerik, cara berpakaian, dsb. Dalam penelitian ini peneliti mengumpulkan data
melalui wawancara (data primer) dengan pedoman pertanyaan. Wawancara direkam dengan
sepengetahuan responden atau key informan. Disamping informasi dan tertulis diperlukan seperti
dokumen mengenai kegiatan-kegiatan yang menyerupai kegiatan pencegahan resiko di rumah
sakit.

12 Supra 15
15

3.4

TAHAPAN PENELITIAN

1. Perancangan proposal dan uji coba pedoman pertanyaan;

2. Training pengumpul data tertulis dan asisten pewancara;

3. Pengumpulan data dan wawancara key informan;

4. Analisa Data:

a) Transkrip hasil wawancara key informan

b) Data based, rekapitulasi

c) Tabulasi

d) Intepretasi Data

5. Penulisan Laporan

16

BAB IV
PEMBAHASAN

4.1

PERKEMBANGAN KOTA MANADO


Kemudian dengan beslit Gubernur Jenderal Hindia Belanda maka terhitung mulai tanggal

1 Juli 1919, gewest Manado ditetapkan sebagai Staats Gemeente yang kemudian dilengkapi
dengan alat-alatnya ialah Dewan Gemeente atau Gemeente Raad yang dikepalai atau diketuai
oleh Walikota (Burgemeester).
Tahun 1951 : Gemeente Manado dijadikan daerah bagian Kota Manado dari Minahasa
sesuai Keputusan Gubernur Sulawesi Nomor/tanggal 3 Mei 1951 No.223 Tanggal 7 April 1951
terbentuklah Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) periode 1951-1953 sesuai Keputusan Gubernur
Sulawesi No. 14.Tahun 1953 : Daerah Bagian Kota Manado diubah statusnya menjadi daerah
Kota Manado, sesuai peraturan Pemerintah Nomor 42/1953 Peraturan Pemerintah Nomor
15/1954.Tahun 1954 : Manado menjadi daerah otonom yang berhak mengatur rumah tangganya
sendiri, sesuai PP No. 45 tahun 1953 PP Nomor 56 tahun 1954.Tahun 1957 : Manado menjadi
Kotapraja, sesuai Undang-Undang No. 1 Tahun 1957. Tanggal 17 Oktober 1958 : Praja Manado.
Tahun 1959 : Kotapraja Manado ditetapkan kedudukannya sebagai Daerah Tingkat II
Manado, sesuai Undang-Undang No. 29 tahun 1959.Tahun 1965 : Kotapraja Manado
17

disempurnakan menjadi Kotamadya Manado, dipimpin oleh Walikota Kepala Daerah Tingkat II
sesuai Undang-Undang No. 18 Tahun 1965 dan disempurnakan lagi menjadi Walikotamadya
Daerah Tingkat II, sesuai dengan Undang-Undang No. 5 Tahun1974 tentang pokok-pokok
Pemerintahan di daerah.Tahun 1999 : Kotamadya Manado diubah menjadi Kota Manado, sesuai
dengan UU No. 22 tentang Pemerintahan Daerah.
Dengan keputusan DPRD-GR Kotamadya Manado No. 17/DPRD-GR/68 tanggal 12
September 1968, hari lahir kota Manado ditetapkan tanggal 14 Juli 1623, dengan penjelasan
secara fiksasi bahwa : tanggal 14, diambil dari tanggal 14 Pebruari 1946, suatu peristiwa heroik
di kota ini yang kemudian terkenal sebagai Peristia Merah Merah Putih.
Pada waktu itu bukan hanya putera-putera daerah bangkit menentang penjajahan kolonial
belanda tetapi juga untuk pertama kalinya nama Manado disebut-sebut dan digunakan dalam
surat resmi. Bulan Juli diambil dari bulan resminya Manado sebagai Gemeente dan tahun 1623
diambil dari tahun dimana telah ada pemerintah yang teratur dengan dibangunnya benteng oleh
Spanyol atas perintah Gubernur Spanyol di Manila13.
Oleh karena penjabaran ketiga peristiwa penting tersebut maka pada tanggal 14 Juli 2015
Kota Manado Merayakan Hari Ulang Tahunnya yang ke 391. Pemerintahan Kota Manado pernah
di pimpin oleh Walikota sejak didirikannya sampai sekarang, dengan berbagai tantangan yang
berbeda di tiap generasi namun kemajuan dapat dinikmati oleh Penduduk Kota Manado. Ada
beberapa peristiwa penting politik bersejarah yang menjadi catatan penting bagi masyarakat
Manado yaitu pada tanggal 14 Februari 1946 dalam mempertahankan kemerdekaan. Peristiwa
lainnya adalah Permesta ( Perjuangan Rakyat Semesta).
Sejak kemerdekaan sampai sekarang ini walikota-walikota yang pernah memimpin Kota
Manado adalah sebagai berikut :
1.

E. R. S. Warouw

: November 1947 s/d 30 September 1950

2.

Ny. Tiene Waworuntu

: 30 September 1950 s/d 29 Maret 1951

3.

H. R. Ticoalu

: 29 Maret 1951 s/d 1 Maret 1952

13 Inserted secara utuh dari Penelitian Kumaunang dkk.(2014)


18

4.

B. J. Lapian

: 1 Maret 1952 s/d 1 September 1953

5.

J. Parera

: 1 September 1953 s/d 1 Mei 1955

6.

J. I. Permata

: 1 Mei 1955 s/d 23 September 1958

7.

J. P. Mongula

: 23 September 1958 s/d 1 Maret 1960

8.

P. Walandow

: 1 Maret 1960 s/d 15 Juni 1965

9.

Soepani

: 15 Juni 1965 s/d 20 Oktober 1966

10.

Letkol Raut Moo

: 20 Oktober 1966 s/d 12 Maret 1971

11.

M. H. W. Dotulong

: 12 Maret 1971 s/d 19 April 1971

12.

J. H. Pussung

: 19 April 1971 s/d 31 Januari 1975

13.

H. V. Worang

: 31 Januari 1975 s/d 23 Agustus 1975

14.

A. A. Pelealu

: 23 Agustus 1975 s/d 23 Agustus 1985

15.

Ir. N. H. Eman

: 23 Agustus 1985 s/d 23 Agustus 1995

16.

Ir. L. H. Korah

: 23 Agustus 1995 s/d 23 Agustus 2000

17.

Drs. Wempie Frederik

: 23 Agustus 2000 s/d 23 Agustus 2005

18.

Jimmy Rimba Rogi, S. Sos

: 23 Agustus 2005 s/d 23 Agustus 2010

19.

G S V Lumentut

: 23 Agustus2010 s/d sekarang

4.2

LETAK GEOGRAFIS
Kota manado terletak di ujung utara Pulau Sulawesi yang merupakan kota terbesar

dibelahan Sulawesi Utara juga sebagai Ibu kota Propinsi Sulawesi Utara. Secara geografis

19

terletak di antara 10 25 88 10 39 50 LU dan 1240 47 00 1240 56 00 BT. Secara


administratif mempunyai batas-batas sebagai berikut:
a.
b.
c.
d.

Sebelah Utara Kabupaten Minahasa Utara


Sebelah Timur Kabupaten Minahasa Utara dan Kabupaten Minahasa
Sebelah Selatan Kabupaten Minahasa
Sebelah Barat Laut Sulawesi

Secara administratif Kota Manado terbagi dalam 11 wilayah kecamatan dan 87


kelurahan/desa. Kota Manado memiliki luas wilayah sebesar 157,26 km 2. Jarak antara kota
Manado sebagai ibukota propinsi Sulawesi Utara dengan beberapa kota lainnya:
- Manado-Airmadidi

15,00 kilometer

- Manado-Bitung

44,30 kilometer

- Manado-Tomohon

21,60 kilometer

- Manado-Tondano

35,05 kilometer

- Manado-Kotamobagu

187,72 kilometer

(data diolah dari sumber Pemda Kota Manado)

20

4.3

KEADAAN IKLIM
Sebagai daerah yang terletak digaris khatulistiwa, maka Kota Manado hanya mengenal

dua musim yaitu musim hujan dan kemarau. Curah hujan di tentukan oleh keadaan iklim,
keadaan topographi dan perputaran/penemuan arus udara. Oleh karena itu jumlah curah hujan
bervariasi menurut bulan.
Berdasarkan pengamatan di Stasiun Meteorologi Manado, rata-rata curah hujan selama
tahun 2013 berkisar antara 78 mm ( bulan maret ) sampai 567 mm ( bulan februari ).
Suhu udara disuatu tempat antara lain di tentukan oleh tinggi rendahnya tempat tersebut
terhadap permukaan laut dan jaraknya dari pantai. Pada tahun 2013, suhu udara rata-rata pada
siang hari berkisar antara 30,00C sampai 32,50C, sedangkan suhu udara pada malam hari berkisar
antara 22,10C sampai 23,40C. Suhu udara maksimum terdapat pada bulan juni dan september,
sedangkan suhu udara minimum terdapat pada bulan september. Kota manado mempunyai
kelembaban udara relatif tinggi dengan dengan rata-rata berkisar antara 76 88 0/0. Keadaan
anggin di Kota Manado pada tahun 2013, kecepatan anggin rata-rata 2.1-4.5 knots.

4.4

KEADAAN TOPOGRAFI DAN MONOGRAFI


Kondisi Topographi dan Monografi pemukiman tanah Kota Manado tidak terlepas dari

kondisi dan Topografi dengan daerah Kabupaten Minahasa. Karena merupakan bagian dan
gugusan bukit dan sungai yang berada di daerah tersebut dan merupakan daerah rendah di
kawasan sekitar pantai.
Kota manado memiliki Topografi tanah yang bervariasi untuk tiap kecamatan. Secara
keseluruhan Kota Manado memiliki keadaan tanah yang berbukit seluas 38 persen dan daratan
landai seluas 40 persen dari luas Wilayah. 22 persen tanah berair, rawa, dataran rendah dan
perbukitan serta hutan kota. Pada umumnya kondisi tanah Kota Manado cukup subur dan
ditumbuhi beberapa jenis tanaman perdu, dan masih memiliki cukup luas lahan tidur.

21

Tabel berikut menjelaskan kondisi Topographi Kota Manado yaitu keadaan tanah, kemiringan
dan luas lahan14
Tabel 4.1
Kondisi Topographi Kota Manado
No

Keadaan Tanah

1
2
3

Daratan Landai
Berombak
Berombak

Berbukit
Bergunung
Jumlah

Kemiringan

Luas (Ha)

0-8 0/0
8-15 0/0
15-14 0/0

6.315,31
5.967,69
1.554

>40 0/0

1.889
15.726,00

Sumber : diolah dari BPS Kota Manado

Ketinggian dari permukaan laut pada tiap-tiap kecamatan di Kota Manado bervariasi.
Secara keseluruhan sebesar 92,15 0/0 dari luas wilayah Kota Manado terletak pada ketinggian 0240 dari permukaan laut. Hal ini disebakan tekstur alam Kota Manado yang berbatasan dengan
pantai dan dengan kontur tanah yang berombak dan berbukit.
Wilayah Manado bagian utara bermorpologhi berbukit dan bergunung, sementara di
bagian timur umumnya bergelombang landai sampai curam. Puncak-puncak gunung muka tanah
mencapai 150-200 meter dari permukaan laut. Mendekati wilayah tengah kota, morpologhi
semakin landai dan rata.

4.5 PENDUDUK DAN KETENAGAKERJAAN


Kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat merupakan tujuan utama dari pembangunan
sebagaimana terutang dalam rencana pembangunan jangka panjang nasional dan rencana
pembangunan jangaka menengah nasional.
Secarah hakiki, pembangunan yang dilaksanakan bertujuan membentuk manusia
indonesia seutuhnya, adil, makmur, dan sejahtera. Berkaitan dengan hal tersebut pemerintah
14 Inserted secara utuh dari KUmaunang dkk,(2014)
22

telah melaksanakan berbagai usaha dalam rangka memecahkan masalah kependudukan. Salah
satu usaha untuk menetapkan laju pertumbuhan penduduk telah dilakukan pemerintah melalui
program keluarga berencana yang dimulai awal tahun 1970-an.
Penduduk Kota Manado pada tahun 2012 berdasarkan data BPS berjumlah 417.483 jiwa.
Besarnya jumlah penduduk di Kota Manado selain tingginya angka kelahiran juga dipengaruhi
oleh arus migrasi sebagai faktor ikutan dari berhasilnya pembangunan. Pertambahan penduduk
menyebabkan tingkat kepadatan menjadi cukup tinggi. Dengan luas wilayah 157,26 Km 2,
kepadatan penduduk mencapai 2,655 jiwa/Km2.
Rasio jenis kelamin penduduk Kota Manado tahun 2012 berada diatas angka 100 yaitu
sebesar 101 persen. Hal ini menggambarkan bahwa jumlah penduduk laki-laki di Kota Manado
saat ini lebih banyak daripada jumlah penduduk perempuan. Hal ini berbanding terbaik dengan
kondisi tahun sebelumnya dimana jumlah penduduk laki-laki lebih sedikit dari jumlah penduduk
perempuan.
Jumlah penduduk Kota Manado tahun 2012 berdasarkan Data Agregat Kependudukan
Per Kecamatan (DAK2) berjumlah 480.689 jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki 243.611 jiwa
dan perempuan 237.078 jiwa. Terlihat jelas bahwa komposisi penduduk berjenis kelamin lakilaki lebih banyak dari penduduk berjenis kelamin wanita15
Berikut tabel tentang jumlah penduduk Kota Manado menurut Kecamatan dan jenis
kelamin.
Tabel 4.2
Jumlah Penduduk Kota Manado Berdasarkan
Jenis Kelamin dan Kecamatan
Kecamatan
Bunaken
Tuminting
Singkil
Wenang
Tikala
Sario

Jumlah Penduduk
Laki-laki
Perempuan
11.156
10.548
30.230
29.192
28.074
27.554
19.049
18.766
16.706
16.220
14.358
14.196

Jumlah
21.704
59.422
55.628
37.815
32.926
28.554

15Supra.,
23

Wanea
Mapanget
Malalayang
Bunaken Kep
Pall Dua
TOTAL

34.106
25.933
34.874
3.677
25.448
243.611

33.677
25.138
33.831
3.447
24.509
237.078

67.783
51.071
68.705
7.124
49.957
480.689

Sumber : diolah dari data BPS

Dari data tabel 4.2 jumlah penduduk per kecamatan adalah sebagai berikut : Kecamatan
Malalayang berjumlah 68.705 jiwa, Kecamatan Bunaken berjumlah 21.704 jiwa, Kecamatan
Tuminting berjumlah 59.422 jiwa, Kecamatan Singkil berjumlah 55.628, Kecamatan Wenang
berjumlah 37.815, Kecamatan Tikala berjumlah 32.926, Kecamatan Sario berjumlah 28.554,
Kecamatan Wanea berjumlah 67.783, Kecamatan Mapanget berjumlah 51.071, Kecamatan
Bunaken Kepulauan berjumlah 7.124, dan Kecamatan Pall Dua berjumlah 49.957. maka dari
data di atas dapat disimpulkan bahwa Kecamatan yang paling banyak jumlah penduduknya
adalah kecamatan Malalayang yaitu 68.705 penduduk dan kecamatan yang paling sedikit jumlah
penduduknya adalah kecamatan Bunaken Kepulauan yaitu 7.124 penduduk.
Tabel 4.3
TPAK, TPT dan TKK Kota Manado
Tahun 2007 2011
Tahun
2007
2008
2009
2010
2011

TPAK
63,83
64,42
62,7
63,6
66,40

TPT
19,53
14,97
11,3
13,9
11,48

TKK (0/0)
80,47
85,03
88,7
86,1
88,52

Sumber : diolah dari data BPS

Data tabel 4.3 menunjukan bahwa TPAK mengalami peningkatan selama periode 20102011 setelah sempat turun selama periode 2008-2009. Pasar tenaga kerja manado juga ditandai
dengan tingginya angka kesempatan kerja. Hal ini dapat dilihat pada tingginya persentase
penduduk usia kerja yang bekerja yang besarnya mencapai 88,52 persen pada tahun 2011.
Tingkat pengangguran terlihat turun-naik dalam kurun waktu 2009-2010. Pada tahun 2010
tingkat pengangguran terbuka tercatat sebesar 13,9 persen. Angka ini menurun menjadi 11,48
persen pada tahun 2011.
24

4.6 KONDISI PEREKONOMIAN


Struktur perekonomian Kota Manado tahun 2011 didominasi oleh 4 (empat) sektor
dengan kontribusi terbesar dalam pembentukan PDRB masih sektor Perdagangan, Restoran, dan
Hotel yaitu sebesar 3.742.768,97 juta rupiah.
Besarnya kontribusi sektor ini menguatkan tipikal Manado sebagai kota pusat pemerintah
dan pusat jasa sehingga aktivitas ekonomi lebih dominan pada sektor tersier. Dilihat dari total
PDRB Kota Manado tahun 2008 sampai 2011 terus meningkat setiap tahun.
Tabel 4.4
Produksi Domestik Regional Bruto Kota Manado
Menurut Sektor Usaha Tahun 2008-2011
(dalam Juta Rupiah)
Sektor
Pertanian
Ptambangan &

2008
184.763,46
7.868,80

2009
203.238,65
8.352,63

2010
211.138,94
8.575,68

2011
222.060,89
8.965,12

Pgalian
Industri

525.264,13

598.748,92

664.500,48

733.576,30

Pengolahan
Listrik,Gas,Air

54.654,19

63.244,74

71.504,60

79.635,22

1.169.325.16
2.480.542.82

1.576.435,52
2.909.902,73

1.851.375,18
3.234.955,97

2.077.144,28
3.742.768,97

Restoran
Pengankutan &

1.487.157.02

1.796.494,41

2.039.946,69

2.272.253,51

Kom
Bank,LEMKEU

663.763.42

869.466,22

1.071.764,52

1.213.186,63

1.996.477.99
8.569.816.99

2.461.712,75
10.487.596,56

2.767.996,94
11.921.759,00

3.097.243,38
13.446.834,30

1.917.779,57

1.434.162,44

1.525.075,30

bersih
Bangunan
Perdagangan,Hotel
,

&
Jasa Perusahaan
Jasa-jasa
TOTAL
GROWTH

25

Sumber : diolah dari data BPS

Berdasarkan tabel 4.4 dilihat dari laju pertumbuhan ekonomi selang tahun 2008 sampai
2011 pertumbuhan tinggi terjadi pada tahun 2009 sebesar 1.917.779,57 juta rupiah. Sektor kedua
kontributor terbesar adalah sektor jasa-jasa yang menyumbang 3.097.243,38 juta rupiah.
Sedangkan sektor yang mempunyai kontribusi paling kecil terhadap perekonomian kota manado
adalah sektor pertimbangan dan penggalian hanya sebesar 7.868,80 juta rupiah.

4.7

DESKRIPSI INDOMARET
PT. Indomarco Prismatama (Indomaret) adalah perusahaan swasta nasional yang didirikan

berdasrkan akta notaris No. 207 , tertanggal 21 November 1988 oleh Bapak Benny Kristianto dan SIUP
No. 789/0902/PB/XII/88 tanggal 20 Desember 1988 dengan NPWPI.337.994.6-041 dari Departement
Keuangan RI Ditjen Pajak Penjaringan Jakarta Utara, PT Indomarco Prismatama berkantor pusat di jalan
Ancol I No.9-10 Ancol Barat Jakarta Utara, memiliki kantor cabang dan distribution centre (DC) di
Jakarta, Bogor, Tanggerang, Bekasih, Parung, Bandung, Cirebon, Purwakarta, Semarang, Yogyakarta,
Surabaya, Jember, Malang, Lampung, Palembang, Medan, Samarinda, Pontianak, Pekanbaru, Makassar,
dan Denpasar.
Pendirian gerai Indomaret didasari oleh pemikiran untuk mempermudah penyediaan kebutuhan
pokok sehari-hari karyawan serta mendalami dan memahami berbagai kebutuhan konsumen dalam
berbelanja. Di awal pendiriannya indomaret hanya memiliki outlet di lokasi perkantoran yaitu di Wisma
Indocement, Plaza Central, Wisma BCA. Kemudian berkembang dengan membuka gerai dilokasi
perumahan dan lokasih bisnis lainnya. Untuk toko Franchise (waralaba) baru dimulai tahun 1997 dengan
dua toko yaitu Franchise Tole Iskandar dan Franchise Borobudur. Hingga awal tahun 2014 Indomaret
berkembang sangat pesat dengan jumlah gerai mencapai 9.096 gerai, terdiri dari 40 0/0 gerai milik
terwaralaba dan 60 0/0 gerai milik perusahaan. Sebagian besar pasokan barang dagangan untuk seluruh
gerai berasal dari 22 Pusat Distribusi Indomaret yang menyediakan lebih dari 4.800 jenis produk 16

4.7.1 Visi Dan Colporate Culture

16Supra.,
26

Dalam proses pendirian dan pengembangannya, Indomaret menetapkan visi, moto,


budaya, dan esensial dalam menjalankan perusahaan. Adapun visi dari indomaret adalah
Menjadi Aset Nasional dalam bentuk jaringan riset waralaba yang unggul dalam persaingan
global. Moto Indomaret adalah MUDAH DAN HEMAT sedangkan Budaya dan Esensi dari
indomaret adalah menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran, kebenaran dan keadilan,kerja sama
kelompok,kemajuan melalui inovasi yang ekonomis serta mengutamakan kepuasan konsumen.
Esensi didirikannya indomaret adalah Pendekatan dengan senyuman yang tulus, untuk
membanggun hidup lebih baik.
1). Maksud dan tujuan perusahaan
Sesuai dengan Akte Pendirian Perusahaan No. 207 tertanggal November 1988 tersebut
diatas, maksud dan tujuan perusahaan adalah :
a. Bergerak dalam bergerak dibidang usaha perdagangan barang/retail (minimarket),
jenis barang dagangannya yaitu : hasil bumi (pertanian,peternakan),obat-obatan,
kelontong, kosmetik, alat-alat kesehatan dan lai-lain
b. Mengadakan kerjasama (joint venture) dengan masyarakat dan badan usaha yang
inggin membuka usaha dalam bidang pedagangan (business retail) dengan sistem
waralaba.
2). Struktur organisasi
Stuktur organisasi penting bagi perusahaan, karena merupakan hierarki dalam suatu
proses pengambilan keputusan. Struktur juga merupakan wadah semua kegiatan yang
menunjukkan hubungan seluruh pekerjaan atau jabatan masing-masing agar tugas dalam
organisasi menjadi efektif dan efisien. Adapun bentuk struktur organisasi dari PT.
Indomarco Prismatama adalah organisasi lini yaitu hubungan wewenang dan tanggung
jawab langsung secara vertikal yang dikaitkan dengan tugas jabatan tiap tingkatan atasan
dan bawahan sebagai berikut :
1. Branch Manager
2. Deputy Branch Manager

27

3. Manager
Adapun Manager bertanggung jawab terhadap masing-masing departemen dibawah
pengawasannya, sedangkan depertemen yang ada dalam struktur organisasi PT. Indomarco
Prismatama yaitu : Distribution Center, Area, Finance Reguler, Finance Franchise, Accounting &
Tax Reguler,Accounting & Tax Franchise,EDP (Electronic data Processing) & BIC,Personnel
and General,Affair,Development,Location, project,Supervisior,officer,Clerk.

4.7.2

Perkembangan Dan Pertambahan Gerai Indomaret sampai Dengan November 2015


Di awal tahun 2014 PT. Indomarco Prismatama sudah melakukan rencana pembukaan

beberapa gerai untuk untuk beroperasi di Manado yang di tandai dengan proses rekrutmen dan
seleksi tenaga kerja lokal. Hal tersebut sebagai tanda awal akan di bukanya beberapa gerai
Indomaret di manado.
Di awal september 2014 ada 6 gerai yang telah resmi beroperasi di Kota Manado yaitu :
1) Indomaret Malalayang satu
2) Indomaret Pier Tandean
3) Indomaret Totoliu Supit
4) Indomaret Pramuka
5) Indomaret Pakowa Karombasan
6) Indomaret Sam Ratulangi 451
Selanjutnya di awal Okteber 2014 ada 8 gerai yang akan resmi beroperasi di Kota
Manado yaitu :
1) Indomaret Politeknik
2) Indomaret 14 Februari
3) Indomaret Arie Lasut Wawonasa

28

4) Indomaret Banjer Tikala


5) Indomaret Kairagi
6) Indomaret Sam Ratulangi
7) Indimaret Bahu Malalayang
8) Indomaret Kombos Timur
Adapun rencana penambahan gerai sampai Desember 2014 ada 11 gerai yang akan
beroperasi dikota manado yaitu :
1) Indomaret Wolter Monginsidi
2) Indomaret Tumumpa Satu
3) Indomaret Malendeng
4) Indomaret Malalayang Dua
5) Indomaret Tuminting Pasar
6) Indomaret Ranomuut
7) Indomaret Santiago
8) Indomaret Winangun Satu
9) Indomaret Boulevard (Sarindo)
10) Indomaret Walanda Maramis
11) Indomaret Kombos Barat17

Dan sampai dengan November 2015 Jumlah gerai Indomaret menjadi 37 yang tersebar di
10 Kecamatan yaitu
17Supra.,
29

Kecamatan Singkil, dengan nama gerai (outlet) :


1) Indomaret Arie Lasut
2) Indomaret Arie Lasut 34
3) Gerai Indomaret Kombos Barat No.9

Kecamatan Mapanget, dengan nama gerai (outlet) :


1) Indomaret Politeknik
2) Indomaret Kairagi
3) Indomaret Politeknik 3
4) Indomaret Kairagi Dua
5) Indomaret Paniki 1
Kecamatan Wanea, dengan nama gerai (outlet) :
1)
2)
3)
4)
5)

Indomaret Samratulangi
Indomaret Bumi Nyiur
Indomaret Karombasan
Indomaret Kampung
Indomaret Arnold

Kecamatan Tikala, dengan nama gerai (outlet)


1) Indomaret Banjer Tikala.
Kecamatan Sario, dengan nama gerai (outlet)
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)

Indomaret Piere Tendean 38


Indomaret Sario Tumpaan
Indomaret Bethesda
Indomaret Mega Mas
Indomaret Ahmad Yani
Indomaret Samrat 182
Indomaret Ranotana
Indomaret Sario
30

9) Indomaret Raya Kembang


Kecamatan Malalayang, dengan nama gerai (outlet) :
1)
2)
3)
4)
5)
6)

Indomaret Winangun Satu


Indomaret Malalayang Terminal
Indomaret Santo Yosep
Indomaret Parigi
Indomaret Wolter Monginsidi
Indomaret Sea

Kecamatan Tuminting, dengan nama gerai (outlet):


1) Indomaret Tumumpa Satu
2) Indomaret Tuminting Pasar
3) Indomaret Santiago
Kecamatan Paal Dua, dengan nama gerai (outlet):
1) Indomaret Dendengan
2) Indomaret Perkamil
3) Indomaret Martadinata
Kecamatan Wenang, dengan nama gerai (outlet) :
1)
2)
3)
4)
5)

Indomaret Walanda Maramis


Indomaret Jensud 88
Indomaret Lumimuut
Indomaret Diponegoro
Indomaret Alun alun Tikala18

Kecamatan Bunaken gerai (outlet) masih dalam proses pembangunan.


Gerai indomaret menyediakan berbagai kebutuhan masyarakat yang sering di gunakan
oleh konsumen dengan memberikan akses dan layanan yang nyaman. Hal ini dapat dilihat dari
variasi produksi yang ada di etalase indomaret beserta standar pelayanan yang diberikan oleh
officer di gerai indomaret.
Pembukaan gerai indomaret Manado Desember 2014 sebagian besar sudah diketahui oleh
masyarakat, bahkan sampel penelitian menunjukkan hanya 4% persen yang tidak pernah
mendengar pembukaan gerai indomaret. Hal ini dapat dibuktikan dengan besarnya animo
18 Sumber data, PT Indomaret 2014
31

masyarakat dalam berbelanja diindomaret pada saat grand opening di beberapa gerai. Sampai
pada Tahun November 2015 masyarakat Manado yang mengetahui adanya gerai Indomaret yaitu
sebesar 96%. Hal itu terbukti dari survey.
Gambar 4.1
Responden Yang Mengetahui Adanya Gerai Indomaret di Kota manado

Mendengar adanya Indomaret

4%
Belum mengetahui
Sudah Mengetahui

96%

32

4.7.3. Kajian Kegiatan Pembangunan Indomaret di Kota Manado


Indomaret menawarkan suasan belanja yang berbeda dengan gerai lainnya karena
menawarkan sistem belanja yang praktis serta mudah dan hemat sesuai dengan moto Indomaret
sendiri. Pembangunan indomaret di Kota Manado yang merupakan pioner investasi pelayanan
publik oleh pihak swasta yang menjadi salah satu daya tarik Kota Manado dalam menarik
Investor luar daerah untuk berinvestasi.
Penambahan pembukaan gerai Indomaret di awal Okteber 2014 sampai Desember 2014
dengan menambah 19 gerai di 9 kecamatan, sehingga total gerai yang beroperasi sampai
Desember 2014 adalah 25 gerai di Kecamatan Mapanget, Wanea, Singkil, Tikala, Sario,
Tuminting, Wenang, Paal Dua dan Malalayang. Di akhir tahun 2015 menurut data yang diterima
adalah 37 gerai/outlet Indomaret, paling tidak yang menjadi objek kajian saat ini.
4.7.3.1 Kecamatan Mapanget
Kecamatan Mapanget adalah salah satu kecamatan di Kota Manado yang terletak diantara
: 1029 35.8 (1.493) LU, 1240 53 27,2 (124.89090) BT, Rata-rata ketinggian : 57 Meter diatas
pemukaan laut. Kecematan Mapanget terdiri dari 10 kelurahan dengan batas-batas sebagai
berikut :
Sebelah Utara

: Kab.Minahasa Utara

Sebelah Timur

: Kab.Minahasa Utara

Sebelah Selatan

: Kec.Tikala,Kab.Minut

Sebelah Barat

: Kec.Singkil, Tuminting, Bunaken.

Kecamatan Mapanget di tahun 2012 mengalami perubahan jumlah kelurahan dari 11


menjadi 10 Kelurahan karena Kelurahan Pandu pindah ke wilayah administrasi Kecamatan
Bunakan Darat. Pembukaan gerai Indomaret di Kecamatan Mapanget di lima lokasih yaitu Gerai
Indomaret Politeknik di Jl. Politeknik Kel. Kairagi Dua Kecamatan Mapanget dan Gerai Kairagi
di Jl.A.A Maramis, Kel. Kairagi Satu Kecamatan Mapanget dan yang masih dalam pembangunan
Politeknik 3 di Jl. Politeknik Kel Buha, Gerai Indomaret Kairagi Dua Jl A.A.Maramis Kelurahan
Kairagi Dua, Gerai Indomaret Paniki 1 Lk Satu Kelurahan Paniki Satu. Dengan pembukaan
Indomaret mendapat respon yang positif karena banyaknya jumlah penduduk di kelurahan
dimana lokasih gerai Indomaret.
33

4.7.3.2 Kecamatan Wanea


Kecamatan Wanea merupakan kecamatan yang berlokasih di salah satu pusat keramaian,
sentra bisnis, perkantoran, pertokoan dan persekolahan. Yang terdiri dari 9 kelurahan dengan
batas-batas sebagai berikut :
Sebelah Utara

: Kec. Wenang dan Kec. Tikala

Sebelah Timur

: Kec. Tikala dan Kec. Tombulu Kab. Minahasa

Sebelah Selatan

: Kec. Tombulu Kab. Minahasa

Sebelah Barat

: Kec. Sario dan Kec. Malalayang

Sampai dengan bulan November tahun 2014 pembukaan Gerai Indomaret di Kecamatan
Wanea telah dioprerasikan 6 Gerai Indomaret yaitu Gerai Indomaret Samratulangi Kelurahan
Tanjung batu, Gerai Indomaret Bumi Nyiur Kelurahan Bumi Nyiur, Gerai Indomaret
Karombasan Jl. Tolour Kelurahan Karombasan Selatan, Gerai Indomaret Kampung Baru Jl. 14
Februari Kelurahan Teling Atas, Gerai Arnold Manonutu Jl. 14 Februari Teling Atas Kelurahan
Teling Atas.
4.7.3.3 Kecamatan Singkil
Kecamatan singkil terdiri dari 9 kelurahan dengan batas-batas sebagai berikut :
Sebelah Utara

: Kec. Tuminting

Sebelah Timur

: Kec. Mapanget

Sebelah Selatan : Kec. Wenang


Sebelah Barat

: Kec. Tuminting

Pada sampai dengan November 2015 Gerai Indomaret di Kecamatan Singkil telah
beroperasi 3 Gerai Indomaret yaitu, Gerai Indomaret Arie Lasut Jl. Kombos Barat Lk I
Kelurahan Kombos Barat, Gerai Indomaret Arie Lasut 34 Jl. Lk VI Kelurahan Singkil I, Gerai
Indomaret Kombos Barat No.9 Jl. Arie Lasut Kelurahan Kombos Barat.
4.7.3.4Kecamatan Tikala
Wilayah Kecamatan Tikala memiliki Luas Wilayah sekitar 788 Ha. Secara administratif,
Kecamatan Tikala berbatasan dengan :
Sebelah Barat

: Kec. Wenang Kota Manado


34

Sebelah Timur

: Kec. Paal 2 Kota Manado

Sebelah Utara

: Kec. Singkil Kota Manado

Sebelah Selatan

: Kec. Pineleng Kab. Minahasa

Kedudukan Ibukota Kecamatan Tikala terletak di Kelurahan Tikala Baru, Dimana Kecamatan
Tikala memiliki typology sebagai Kecamatan Perdagangan. Sampai dengan November 2015 di
Kecamatan. Tikala telah di buka 1 gerai Indomaret yaitu Gerai Indomaret Banjer Tikala yang
berlokasi. Jl. Daan Mogot Kelurahan. Tikala Baru.
4.7.3.5 Kecamatan Sario
Kecamatan Sario adalah salah satu wilayah kecamatan yang termasuk Daerah Kota
Manado terletak di antara :0025 1081 Lintang Utara dan 124024 12500 Bujur Timur
Kecamatan Sario terdiri dari 7 Kelurahan dengan batas-batas sebagai berikut :
Sebelah Utara

: Kecamatan Wenang

Sebelah Timur

: Kecamatan Wenang

Sebelah Selatan

: Kecamatan Malalayang

Sebelah Barat

: Teluk Manado/Laut Sulawesi

Sampai dengan November 2015 di Kecamatan. Sario telah di buka 9 Gerai Indomaret
yaitu Gerai Indomaret Piere Tendean 38 Jl. Lk III Kelurahan Sario Utara, Gerai Indomaret Sario
Tumpaan Jl. Lk IV Kelurahan Sario Tumpaan, Gerai Indomaret Bethesda Jl. Bethesda I
Kelurahan Ranotana, Gerai Indomaret Mega Mas Kompleks Kawasan Mega Mas Kelurahan
Wenang Selatan, Gerai Indomaret Ahmad Yani Jl. Ahmad Yani Kelurahan Sario Utara, Gerai
Indomaret Samrat 182 Jl. Samrat Lk IV Kelurahan Titiwungen Selatan, Gerai Indomaret
Ranotana Jl. Samrat Lk Kelurahan Ranotana, Gerai Indomaret Sario Kelurahan Sario Tumpaan,
Gerai Indomaret Raya Kembangan Jl. Kembang 39 Kelurahan Sario Kota Baru.
4.7.3.6 Kecamatan Malalayang
Kecamatan Malalayang terdiri dari 9 kelurahan dengan batas-batas sebagai berikut :
Sebelah Utara

: Kecamatan Sario

Sebelah Timur

: Kecamatan Pineleng

Sebelah Selatan

: Kecamatan Pineleng
35

Sebelah Barat

: Laut Manado

Sampai dengan November 2015 Kecamatan. Malalayang telah dibuka 6 gerai Indomaret
yaitu Gerai Indomaret Winangun Satu Lk III Kelurahan Winangun Satu, Gerai Indomaret
Malalayang Terminal Lk III Kelurahan Malalayang Dua, Gerai Indomaret Santo Yosep Lk IV
Kelurahan Kleak, Gerai Indomaret Parigi Jl. Parigi 7 Kelurahan Malalayang Satu, Gerai
Indomaret Wolter Monginsidi Jl. Wolter Monginsisdi Kelurahan Bahu, dan masih dalam
pembangunan Gerai Indomaret Sea Jl. Sea Lk IV Kelurahan Malalayang Satu.
4.7.3.7 Kecamatan Tuminting
Kecamatan Tuminting merupakan bagian pemerintahan Kota Manado sebagai hasil
pemekaran dari kecamatan Molas berdasarkan Perda Nomor 5 Tahun 2005 tanggal 17 Februari
2005 tentang Pembentukan Wilayah kecamatan dan Kelurahan se-kota Manado. Keadaan
topografi Kecamatan Tuminting terdiri dari dataran dan perbukitan. Dari segi demografi,
penduduk Kecamatan Tuminting merupakan penduduk majemuk yang memiliki latar belakang
etnis, budaya, dan adat istiadat yang berbeda-beda dengan mata pencaharian sebagai Buruh,
Nelayan, Tukang, Pedagang, PNS, POLRI, TNI, dll. Kecamatan Tuminting terletak di Wilayah
Administratif Kota Manado dengan batas-batas sebagai berikut :
Sebelah Utara

: Kecamatan Bunaken

Sebelah Selatan

: Kecamatan Wenang (DAS Tondano)

Sebelah Timur

: Kecamatan Singkil dan Bunaken

Sebelah Barat

: Teluk Manado.

Sampai dengan November 2015 di Kecamatan. Tuminting telah dibuka 3 gerai Indomaret
yaitu Gerai Indomaret Tumumpa Satu di Jl. Pogidon Ling : II, Kel. Tumumpa Satu, Gerai
Indomaret Tuminting Pasar di Jl. Pogidon, Ling : III, Kel : Bitung Karangria, Gerai Indomaret
Santiago di Jl. Santiago, Kel. Tuminting Kec. Tuminting untuk memenuhi kebetuhan masyarakat
sekitar.
4.7.3.8 Kecamatan Paal Dua
Kecamatan Paal Dua memiliki luas wilayah sekitar 925,06 Ha dimana Ibukota
Kecamatan Paal Dua berkedudukan di Kelurahan Ranomuut dan merupakan kecamatan yang

36

memiliki typology kecamatan perdagangan. Secara administratif, Kecamatan Pal 2 berbatasan


dengan :
Sebelah Barat

: Kec. Tikala

Sebelah Timur

: Kec. Tombulu Minahasa

Sebelah Utara

: Kec. Mapanget

Sebelah Selatan

: Kec. Tikala

Sampai dengan November 2015 di Kecamatan Paal Dua telah dibuka 3 Gerai Indomaret
yaitu Gerai Indomaret Dendengan Dalam Lk IV Kelurahan Dendengan Dalam, Gerai Indomaret
Perkamil Jl. Raya Manguni Kelurahan Perkamil dan Gerai Indomaret Martadinata Jl. RE
Maratadinata Kelurahan Dendengan luar.
4.7.3.9 Kecamatan Wenang
Kecamatan Wenang merupakan salah satu wilayah Kecamatan di Kota Manado yang
memiliki 9kelurahan dan berbatasan dengan kecamatan lain sebagai berikut :
Sebelah Utara

: Kecamatan Singkil

Sebelah Timur

: Kecamatan Tikala

Sebelah Selatan

: Kecamatan Sario

Sebelah Barat

: Laut Manado

Sampai dengan November 2015 di Kecamatan Wenang telah dibuka 5 Gerai Indomaret
yaitu Gerai Indomaret Walanda Maramis Jl. Walanda Maramis Kelurahan Pinaesaan, Gerai
Indomaret Jensud 88 Lk III Kelurahan Pinaesaan, Gerai Indomaret Lumimuut Jl. Tikala
Kumaraka Lk III Kelurahan Tikala Kumaraka, Gerai Indomaret Diponegoro Jl. Diponegoro Lk II
Kelurahan Lawangirung, dan yang masih dalam pembangunan Gerai Indomaret Alun alun
Tikala Jl. Balai Kota Lk I kelurahan Tikala Kumaraka
4.7.3.10 Kecamatan Bunaken
Kecamatan Bunaken merupakan salah satu wilayah Kecamatan di Kota Manado yang
memiliki 5 kelurahan dan berbatasan dengan kecamatan lain sebagai berikut :
Sebelah Utara dengan

: Kab. Minahasa Utara

Sebelah Timur dengan

: Kec. Tuminting
37

Sebelah Selatan dengan

: Kec. Tuminting

Sebelah Barat dengan

: Laut Manado

Gerai Indomaret di Kecamatan Bunaken masih dalam tahap pembangunan.

4.8 PREFERENSI KEHADIRAN INDOMARET


Adapun kehadiran 40 gerai Indomaret di 10 kecamatan, dimana yang menjadi objek studi
disini adalah 37 gerai di 9 Kecamatan.Umumnya responden menyatakan mempermudah
masyarakat memperoleh akses mencari kebutuhan sehari hari seperti : keperluan pribadi
(sabun,obat gigi, shampoo, hand body,rokok,dll), sembako, minuman dan snack, pembayaran
dan pembelian lewat internet. Nilai tambah gerai indomaret menurut respondennya yang tersebar
di 10 kecamatan menunjukkan penerimaan mereka terhadap hadirnya gerai-gerai itu dan hanya
presentasi sangat kecil yang menyatakan mempunyai efek kepada usaha kecil seperti warung.
Kelebihan yang menonjol dari gerai Indomaret adalah mayoritas responden mengatakan mudah
dijangkau, kebutuhan tersedia di satu tempat, praktis dan nyaman, pelayanan yang sopan
meskipun sebagian kecil responden mengatakan lambat. Mengenai mayoritas responden
menyatakan harga di gerai-gerai Indomaret relatif murah dibandingkan dengan toko-toko lain
sehingga secara umum secara kualitatif dan skala Kota Manado kehadiran gerai Indomaret
diterima secara positif oleh masyarakat.
Hal lain yang perlu diketahui tidak ada isu lingkungan, termasuk gangguan terhadap
lingkungan yang menyertai hadirnya Indomaret di Kota Manado. Gangguan terhadap ketertiban
lalu lintas tidak/muncul sampa saat ini.
Khususnya untuk Kecamatan Bunaken maka perferensi penilaian masyarakat Kecamatan
Bunaken terhadap Indomaret adalah sebagai berikut.

38

Gambar 4.2
Kajian Penilaian Masyarakat Kecamatan Bunaken Terhadap Pelayanan Indomaret

PREFERENSI

20%
Sangat setuju
Tidak setuju
80%

Hasil survey menunjukan bahwa 80% responden sangat setuju akan kehadiran Indomaret
di Manado dan terdapat 20% responden yang tidak setujuatas kehadiran Indomaret khususnya di
kecamatan Bunaken. Dengan demikian proporsi preferensi responden terhadap Indomaret
menunjukan mayoritas responden di kecamatan ini menyetujui apabila Indomaret hadir di
wilayahnya. Meskipun di Kecamatan Bunaken belum di buka gerai Indomaret, namun dapat
dipercayai bahwa responden sudah mengetahui mengenai gerai Indomaret.
Untuk mengkaji lebih dalam berbagai kegiatan dan dampak yang ditimbulkan dengan
adanya pembangunan gerai Indomaret di Kota Manado, diprioritaskan pada 4 (empat) aspek
yaitu aspek regulasi, aspek pemasaran, aspek lingkungan serta aspek lokasi dan tata ruang.
4.8.1 Aspek Regulasi
Pembangunan Indomaret di Kota Manado berdasarkan pada peraturan Menteri
Perdagangan RI No. 70/M-DAG/PER/12/2013 tentang Pedoman Penataan dan Pembinaan Pasar
Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern. Dalam regulasi tersebut diantaranya diatur
lokasi untuk pendirian Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan, dan Toko Modern wajib mengacu
pada Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota termasuk peraturan zonasinya. Selanjutnya

39

harus melakukan analisa kondisi sosial ekonomi masyarakat, keberadaan pasar tradisional dan
UMKM yang berada di wilayah bersangkutan.
Pembangunan Indomaret merupakan salah satu investasi daerah yang diharapkan
memberikan multiplier effect pada perekonomian daerah. Pembangunan Gerai Indomaret ini
dilandaskan

1.)

pada

regulasi

berkenaan

dengan

pasar

tradisional

yaitu:

Regulasi Tingkat Nasional :


a. Keputusan Presiden No. 118/2000 tentang Perubahan dari keputusan preside
No.96/2000 tentang Sektor Usaha yang terbuka dan tertutup dengan beberapa syarat
untuk investasi asing.
b. SKB Menteri Perindustrian dan Perdagangan dan Menteri Dalam Negeri No.
145/MPP/Kep/7/1997 tentang Penataan dan Pembinaan Pasar dan Pertokoan.
c. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan No. 261/MPP/Kep/7/1997 tentang
Pembentukan Tim Penataan dan Pembinaan Pasar dan Pertokoan Pusat.
d. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan No. 402/MPP/Kep/11/1997
tentang Ketentuan Perizinan Usaha Perwakilan Perusahaan Perdagangan Asing.
e. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan No.420/MPP/Kep/10/1997
tentang Pedoman Penataan dan Pembinaan Pasar Pertokoan.
f. Surat Edaran Dirjen PDN No.300/DJPDN/IX/97 tentang Prosedur Perizinan Pasar
Modern.
g. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan No.23/MPP/Kep/1/1998 tentang
Lembaga-lembaga Usaha Perdagangan.
h. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan No.107/MPP/Kep/2/1998 tentang
Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin Usaha Pasar Modern.

2.)

Regulasi Daerah
a. Peraturan Daerah No.3 tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan (TDP) dan Surat
b.
c.
d.
e.

Izin Usaha Perdagangan (SIUP).


Peraturan Daerah No.203 tentang Izin Peruntukan Penggunaan Tanah
Keputusan Walikota No.101 tahun 2009 tentang Pemberian Izin Tempat Usaha
Peraturan Pemerintah No.43 tahun 1993 tentang Prasarana dan Lalu Lintas Jalan.
Keputusan Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Manado
No.107/297/1/1lok/BP2T/11/2014.

40

Konsep

pembangunan

Indomaret

di

Kota

Manado

seperti

Multimart

dan

Freshmart,waralaba yang bergaya modern dengan pelayanan selayaknya pasar modern.


Pembangunannya secara regulasi akan banyak mengarah pada penguatan pasar tradisional.
Prinsip pembangunan Indomaret di Manado :
a. Prinsip pertama, Kehadiran Indomaret di Manado dimaksudkan

tidak untuk

menggantikan fungsi dan kedudukan eksisting store.


b. Prinsip kedua, Pembangunan Indomaret Manado diposisikan tidak samasecara
fungsional dengan pusat perbelanjaan, karena dapat menjual bermacam-macam
produk

berkualitas dengan harga yang lebih murah dengan akses yang mudah di

jangkau.
c. Prinsip ketiga, dari sisi konsumen, Pembangunan Indomaret di Kota Manado
diharapkan akan lebih fokus menarik konsumen kelas menengah, tanpa menutup
kemungkinan menarik konsumen kelas atas.
Berikut Tabel 4.5 menjelaskan tentang Aspek yang dikaji, kebijakan pemerinta daerah dan
Implementasi pembangunan Indomaret.
Tabel 4.5
Aspek Regulasi dan Implementasi Pembangunan Indomaret Manado

Aspek Yang di Kaji


Arah Kebijakan

Strategi

Program

Kebijakan
Implementasi Pemb.Indomaret
Meningkatkan investasi swasta
Pembangunan pasar merupakan
di daerah

investasi yang mendukung

Mendorong minat investasi

peningkatan ekonomi dareah


Pembangunan pasar akan

lewat De regulasi dan

meningkatkan PAD

kerjasama dunia usaha


Program insentif bagi investor

Pembangunan pasar menarik


investor-investor kecil yang akan

Kerangka Regulasi

Regulasi tentang investasi dan

berusaha
Sesuai dengan Peraturan Daerah

pembangunan pasar yang


menguntungkan kedua belah
pihak
41

Hasil yg diharapkan

Manfaat

Mempunya Road Map

Kota Manado memiliki Pasar

Pengembangan Investasi dan

Moderen

Pasar
Perluasan tenaga kerja dan

Peluang tenaga kerja terbuka

peningkatan pendapatan.

meningkat dan PAD meningkat

Sumber : Kompilasi data(diolah dari data penelitian sebelumnya dan disesuaikan dengan perkembangan terakhir)

42

4.8.2 Aspek Pasar dan Pemasaran


Warga masyarakat yang jadi tujuan utama adalah menengah nemun tentunya membuka
peluang bagi masyarakat golongan atas karena harga yang lebih bersaing.Dari segi aspek pasar,
maka Indomaret membedakan posisinya sebagai perusahaan yang memperhatikan konsep dan
strategi pemasaran serta pengelolaanya dalam menjalankan bisnisnya. Sehingga walaupun
terdapat beberapa usaha yang sejenis disekitar kawasan yang sama pada radius 1- 2 km, seperti
supermarket dan toko, Indomaret tidak memandang semuanya sebagai kopetitor. Sikap dan
perilaku konsumen yang akan menentukan sisi kebutuhan dan pelayanan yang diinginkan baik
pada pertimbangan lokasi, harga, kualitas barang dan kenyamanan. Selain adanya fasilitas
pelayanan dan teknologi yang memadai serta memenuhi standar minimal pelayanan public
seperti system parker elektronik, sirkulasi udara dan fasilitas AC dibeberapa gedung, area meet
point, area bongkar muat, suplai air bersih, system pembuangan limbah dan sistem sanitasi.
Syarat dalam pembangunan toko modern dan pengelolaanya tidak mengutamakan aspek
pelayanan pelanggan, melainkan juga melihat aspej pelayanan pemasaran untuk memperlancar
kegiatan komersial yang dilakukan oleh pelaku bisnis bersama mitranya dan pelaku pasar di
tingkat konsumen.
Dalam menjelaskan kegiatan pemasaran dilakukan observasi terlebih dahulu terhadap
eksistensi suatu perusahaan, dengan cara melalkukan komparasi terhadap Kompetitor. Dalam
upaya mencapai marjin profit maksimal diperlukan strategi pemasaran akurat. Didirikannya
Indomaret bukan hanya booming disaat awal pembukaannya, namun Indomaret juga harus tetap
menjaga eksistensi gerai yang telah di buka dalam hal berkelanjutan mempertahankan
maksimum profit
Berikut Tabel 4.6 menjelaskan tentang Aspek yang di kaji dari segi pemasaran, kebijakan
pemerintah daerah dan Implementasi pembangunan Indomaret.
Tabel 4.6
Pemasaran dan Implementasi Indomaret
Aspek Yang Dikaji
Produk yang ditawarkan

Kondisi yang di inginkan


Harga murah, berkualitas, dan

Kondisi Indomaret
Indomaret memberikan

stok tersedia (sustainability)

kebebasan memasok sendiri


43

produknya sehingga stok


aman, bisa lebih murah dan
Pelayanan yang diberikan

Bersih, berkualitas, aman, dan

berkualitas.
Indomaret didesain dengan

Tertib

konsep clear & clean,


dilengkapi dengan sitem
pengaturan sirkulasi udara, air
bersih dan system
pembuangan sampah/limbah

Kenyamanan Berbelanja

Saat berbelanja terasa nyaman

dan ramah lingkungan


Desain bangunan yang

dan aman

modern, fasilitas pelayanan


dan keamanan bersifat

modern.
Strategis dan mudah dijangkau Indomaret terletak di salah

Lokasi

satu ruas jalan raya utama di


Pengelolaan

Profesioanl

Kota Manado
Indomaret dikelola
Dengan dukungan
Manajemen professional.

Sumber: Kompilasi data (diolah dari penelitian sebelumnya setelah disesuaikan dengan perkembangan terakhir)

4.8.3 Aspek Lingkungan


Pembagunan proyek selalu memberi dampak positif dan negative terhadap lingkungan.
Dampak tersebut sudah ada sejak masa pra kontruksi, kontruksi dan pasca kontruksi atau masa
beroperasinya Indomaret. Dampak lingkungan yang timbul ada yang bersifat permanen
ataupunhanya bersifat sementara. Pada masa pra kontruksi dampak potensial adalah gangguan
lalulintas, peningkatan kebisingan, polusi udara. Pada masa kontruksi polusi udara dan tingkat
kebisingan lebih meningkat, gangguan drainase dan pencemaran kualitas air, gangguan lalulintas
akibat mobilisasi material. Pada pasca kontruksi dampak yang timbul adalah lingkungan fisik
proyek menjadi teratur dan menarik, meningkatnya arus lalulintas perdagang dan konsumen,
munculnya aktivitas baru sehingga meningkatkan kesempatan kerja. PAD Kota Manado,
44

berkembangnya perdagangan dan meningktnya gains from trade. Pada Tabel 4.7 di bawah ini
terdapat aspek lingkungan dan implikasi dari pembangunan Indomaret.
Tabel 4.7
Lingkungan dan Implikasi Pembangunan Indomaret
Aspek yang dikaji
Pemanfaatan Ruang
Transportasi

Dampak
Positif

Keterangan
Negatif

Diperlukan peraturan yang


lebih spesifik tentang

Air bersih, listrik, dan telepon

pembangunan pasar
Suplai air bersih dan listrik
sudah mulai terbatas:
Khususnya Desember 2015
kebutuhan listrik Sulut
terpenuhi (Pembicaraan
langsung dengan GM PLN

Sampah dan limbah cair

Sulutenggo)
Sudah tersedia sistem
pengelolaan sampah namun
diperlukan upaya
pengembangan untuk
mengantisipasi meningkatnya
volume sampah & limbah.

Sumber : Kompilasi data, diolah dari hasil penelitian sebelumnya dan disesuaikan dengan perkembangan terakhir .

4.8.4 Aspek Lokasi dan Tata Ruang


Posisi Indomaret di lokasinya strategis karena terletak pada ruas jalan utama (Jl. Wolter
Monginsidi; Piere Tendean; Tololiu Supit; Pramuka; A.Mononutu; Sam Ratulangi; Pogidon;
Raya Manguni; Raya Maesa; Santiago; Bethesda, Winangun; Walanda Maramis; Arie Lasut; A.A
Maramis; Kampus Politeknik. Table 4.8 membahas mengenai aspek lokasi dan implikasi
pembangunan Indomaret.
45

Tabel 4.8
Lokasi dan Implikasi Pembangunan Indomaret
Aspek Kajian
Pemanfaatan Ruang
Transportasi

Positif

Dampak
Negatif

Keterangan
Diperlukan peraturan lebih
spesifik tentang zoning

Pola Pergerakan

regulation
Perlu sistem insentif dalam

Peningkatan PAD

merangsang peningkatan

Timbulnya multipler effect


Pertokoan

usaha
Perlu UU yang mengatur

persaingan usaha

Sumber : Kompilasi data (di-inserted dari penelitian sebelumnya karena masih relevant)

4.9

KAJIAN SOSIAL PEMBANGUNAN INDOMARET


Kajian sosial pada dasarnya dilakukan untuk mengetahui persepsi para pelaku yang

berkepentingan dalam pembangunan, pengoperasian dan pemanfaatan Indomaret. Pembangunan


Indomaret mempunyai dampak positif yaitu kemudahan, kenyamanan, dan manfaat kepada
konsumen yang berbelanja. Hasil survey menunjukan bahwa 67 responden sangat setuju dan 200
responden setuju dengan pembangunan Indomaret dapat memberikan dampak positif dari aspek
sosial.
Pembangunan Indomaret juga membawa dampak tidak langsung terhadap masyarakat
diantaranya apabila tidak diantisipasi dapat menimbulkan kemacetan lalulintas sehingga
menggangu kelancaran aktivitas masyarakat, dapat merusak lingkungan hidup apabila
sampahdan limbah tidak dikelolah dengan baik. Pembangunan gerai Indomaret juga dapat
berpotensi membuat posisi pasar tradisional menjadi melemah karena konsumen cenderung
beralih tempat untuk berbelanja. Hasil survey menunjukkan terdapat 18 responden yang tidak
setuju akan pembangunan Indomaret.

46

BAB V
ANALISIS KUALITATIF PENERIMAAN MASYARAKAT, MANFAAT DAN
DAMPAK SOSIAL INDOMARET DI KECAMATAN BUNAKEN
5.1 KECAMATAN BUNAKEN (OUTLET RAYA BAILANG)
Tabel 5.1
Profil Kecamatan, Luas Wilayah dan Status Desa

KELURAHAN

LUAS WILAYAH
(HA)

BAILANG

737,89

STATUS
DESA

KELURAHAN

47

MOLAS

912

MERAS

665

TONGKEINA

858

PANDU

863,7

JUMLAH

4.036,59

Tabel 5.2
Banyaknya Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Kecamatan Bunaken
PENDUDUK
KELURAHAN

Tabel

L+P

BAILANG

3.584

3.632

7.216

MOLAS

2.695

2.534

5.229

MERAS

523

442

965

TONGKEINA

936

875

1.811

PANDU

5.604

JUMLAH

13.342

7.483

20.825

5.3

Banyaknya Sarana Perekonomian di Kecamatan Bunaken


KELURAHAN

PASAR
KILAT

TOKO

WARUNG/KIOS

RUMAH MAKAN/
RESTORAN

BAILANG

`1

65

MOLAS

30

MERAS

TONGKEINA

12

PANDU

40

JUMLAH

152

48

Tabel 5.4
Sumber Penghasilan Utama, Komoditi Pertanian Utama dan Jumlah Keluarga Buruh Tani
di Kecamatan Bunaken
SUMBER

KOMODITI

KELUARGA

PENGHASILAN

PERTANIAN

BURUH

UTAMA

UTAMA

TANI

BAILANG

JASA

TERNAK SAPI

65

MOLAS

PERTANIAN

KELAPA

75

MERAS

PERTANIAN

KELAPA

26

TONGKEINA

PERTANIAN

KELAPA

75

PANDU

PERTANIAN

TERNAK SAPI

115

JUMLAH

356

KELURAHAN

Tabel 5.5
Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin, Umur dan Pekerjaan
RESPONDEN

10

JENIS KELAMIN
L

6
(60%)

4
(40%)

UMUR
<25

1
(10%)

25-40

3
(30%)

PEKERJAAN
>40

6
(60%)

PELAJAR : 1
SWASTA : 3
IRT : 2
PNS : 1
PENSIUNAN : 1
NELAYAN : 1
POLISI : 1

Menurut tabel diatas menunjukan 60% diantaranya berumur diatas 40 tahun dengan latar
belakang pekerjaan yang bervariasi antara swasta dan ibu rumah tangga (IRT). Sedangkan dari
segi jenis kelamin hampir berimbangan antara lelaki dan perempuan.

5.2

PENERIMAAN & RESISTENSI

RESPONDEN

Tabel 5.6
Kebutuhan Yang di Cari
SNACK
SEMBAKO
KEBUTUHA

PEMBAYARAN
49

N PRIBADI
10

5
(50%)

INTERNET
DLL
3
(30%)

Menarik untuk diperhatikan bahwa 20% responden tidak mengisi pertanyaan mengenai
kebutuhan yang dicari. Bahkan kebutuhan yang ditawarkan bukanlah saja kebutuhan pokok
tetapi juga snack, kebutuhan pribadi maupun pembayaran/pembelian melalui internet. Sehingga
meskipun di wilayahnya belum terdapat Gerai namun (80%) diantara menggunakan Gerai
untuk melakukan pembayaran lewat internet dan membeli kebutuhan pribadi. Fakta yang
mencolok ini kemungkinan besar disebabkan oleh keinginan tahuan yang tinggi. Konformitas
terlihat dari adanya kecenderungan pada tabel terdahulu menunjukan 60% responden yang
berada diatas umur 40 tahun/laki-laki responden

ke gerai untuk mencari untuk kebutuhan

pribadi ternyata berkaitan dengan kebutuhan pribadi seperti, sabun mandi, pasta gigi, rokok
dsbnya.
Tabel 5.7
Perbandingan Harga/Pelayanan dan Kebutuhan
RESPONDEN

10

HARGA
A
3
(30%)

PELAYANAN

3
1
3
7
2
(10%) (30%) (30%) (70%) (20%)

KEBUTUHAN TERSEDIA

YA

TIDAK

1
(10%)

4
(40%)

6
(60%)

*keterangan Tabel 5.7


HARGA
A : Di atas toko tertentu (swalayan
dan warung / toko lain.
B : Dibawah toko tertentu (swalayan
dan di bawah warung)
C : Sama dengan Swalayan dan
warung
D : Diatas harga warung namun sama
dengan swalayan

PELAYANAN

KEBUTUHAN TERSEDIA

A : Cepat dan sopan

A : YA

B : Sopan tetapi lambat

B : TIDAK (Barang yang anda cari


tidak ada)

C : Sopan tapi petugas kurang


tampil
D : Antre sebab banyak
pengunjung

50

Tingginya minat responden berbelanja di gerai Indomaret, meskipun di wilayahnya


belum dibuka gerai, namun dapat diperkirakan bahwa mereka telah berbelanja di gerai
kecamatan yang berdekatan sehingga dapat memberikan perbandingan harga dengan
toko/warung maupun swalayan. Bila disbanding antara harga, pelayanan dan kebutuhan yang
tersedia di gerai, 60% diantaranya menjawab tidak menemukan kebutuhan yang dicari, yang bisa
ditafsirkan bukan kebutuhan pribadi (lihat tabel 5.7). Dilihat dengan perbandingan harga dengan
toko/warung dan swalayan dimana mereka biasa pergi berbelanja berbagi sama rata masingmasing 30% responden menjawab, diatas warung/toko dan swalayan, 30% berpendapat sama
dengan warung/toko/swalayan dan 30% lainnya menyatakan diatas harga warung, namun sama
dengan harga di swalayan. Sisanya tidak memberikan jawaban. Menariknya adalah meskipun
60% responden menyatakan tidak tersedia kebutuhan yang mereka cari maka dapat ditafsirkan
bahwa responden ini (60%) adalah responden yang tidak hanya mencari kebutuhan pribadi,
seperti odol, sabun, sikat dan rokok dll tetapi lebih dari sekedar kebutuhan pribadi. Mengenai
pelayanan mayoritas responden menjawab cepat dan sopan (80%) selebihnya tidak memberikan
jawaban sama sekali.
Tabel 5.8
Perbandingan Tempat Berbelanja Sebelumnya, Alasan Tetap dan Kelebihan Indomaret
RESPONDEN

SEBELUM
B
C

2
10

(20%
)

7
(70%)

D
1
(10%
)

ALASAN TETAP
A
B
C
D
6
(60%)

2
(20%
)

1
(10%)

1
(10%
)

KELEBIHAN
A
B
C
D
8
(80%)

*Keterangan Tabel 5.8


PRODUK PRIORITAS
A : Barang/ kebutuhan yang di
cari tersedia
B : Harga terjangkau
C : Nyaman / bersih dan
pelayanan bagus
D : semua benar

PRODUK PALING SERING


A : Kebutuhan pokok (Minyak/
Beras/ Gula/ Kopi/The dll)
B : Snack/ Minuman/ Ice cream/
Perman dll
C : Perlengkapan pribadi (Odol/
Sabun/ Shampo/ Sikat gigi/
Pentiliner/ Rokok/ dll
D : Pembayaran Internet
E : Semuanya

KELEBIHAN
A : Kebutuhan pokok
B : Snack/ Minuman/ Ice Cream/
Permen dll
C : Perlengkapan pribadi (Odol/
Sabun/ Shampo/ Sikat gigi/ Pentiliner/
Rokok/ dll
D : Pembayaran Internet

51

2
(20%)

Tabel diatas ini bermaksud menjelaskan customer switching yaitu perpindahan dari tempat
belanja sebelumnya ke gerai dan pandapat mereka mengenai kelebihan yang ada pada gerai
Indomaret. 80% responden sebelumnya berbelanja di toko/warung langganannya, 50%
diantaranya tetap berbelanja di Gerai dan 70% menyatakan alasannya karena Gerai praktis dan
nyaman. Data ini menunjukan kecenderungan yang konsisten antara yang beralih ke Gerai
dari Warung, Tetap di Gerai oleh karena alasan praktis dan kenyamanan.
Tabel 5.9
PRODUK PRIORITAS

10

PRODUK PALING SERING

1
(10%)

1
(10%)

3
(30%)

5
(50%)

2
(20%)

4
2
(40%) (20%)

KELEBIHAN

2
(20%)

1
(10%)

5
(50%)

1
(10%)

2
(20%)

1
(10%)

Kepuasan, Produk Paling Dicari dan Prioritas


*Keterangan Tabel 5.9
PRODUK PRIORITAS

PRODUK PALING SERING

KELEBIHAN

A : Barang/ kebutuhan yang di


cari tersedia

A : Kebutuhan pokok (Minyak/


Beras/ Gula/ Kopi/The dll)

A : Kebutuhan pokok

B : Harga terjangkau

B : Snack/ Minuman/ Ice cream/


Perman dll

B : Snack/ Minuman/ Ice Cream/


Permen dll

C : Nyaman / bersih dan


pelayanan bagus

C : Perlengkapan pribadi (Odol/


Sabun/ Shampo/ Sikat gigi/
Pentiliner/ Rokok/ dll

C : Perlengkapan pribadi (Odol/


Sabun/ Shampo/ Sikat gigi/ Pentiliner/
Rokok/ dll

D : semua benar

D : Pembayaran Internet

D : Pembayaran Internet

E : Semuanya

Perbandingan antara faktor kepuasaan dan produk yang paling sering dicari dan prioritas
menunjukan bahwa produk yang terutama dicari perlengkapan/kebutuhan pribadi seperti Odol,
Sikat Gigi, Sabun, Rokok dll dan melakukan pembayaran/pembelian melalui internet total 70%,
dan produk yang secara regular dibutuhkan adalah kebutuhan pokok 5O%, Snack/baverages 10%
dan perlengkapan/kebutuhan yang sifatnya pribadi 20%. Kembali soal kepuasan terlihat dan
tercermin dari tabel diatas bahwa faktor-faktor kelebihan Gerai Indomaret dimana kebutuhan
yang dicari tersedia 40%, harga masih terjangkau 20% dan kenyamanan/kebersihan
52

30%. .Asumsi dibalik jawaban ini adalah bahwa faktor harga bukanlah penghalang dan
responden lebih memberikan nilai (value) pada ketersedian kebutuhan (needs) yang dicari
dan kenyamanan (comfortable).
Tabel 5.10
Alasan Berbelanja di Indomaret, Letak Geografis dan Jarak
ALASAN BERBELANJA

RESPONDEN

10

JARAK TEMPAT TINGGAL

4
(40%)

2
(20%)

*Keterangan Tabel 5.10


ALASAN BERBELANJA

JARAK TEMPAT TINGGAL

A : Kecamatan yang sama

A : Dekat

B : Kecamatan yang bersebelahan

B : Nyaman dan mudah parkir

C : Dekat tempat tinggal

C : Kebutuhan yang di cari

D : Kebetulan lewat

D : Coba coba

Analisa terhadap perilaku responden terutama ketika diuji secara silang melalui jawaban
kualitatif mereka ditemukan data yang sangat mencolok yaitu soal geografis yaitu jarak antara
Gerai dengan tempat tinggal hanya 40% responden menyatakan berbelanja di Gerai karena cobacoba dan 20% menyatakan kebetulan lewat. Selebihnya tidak memberikan jawaban oleh karena
memang Gerai itu tidak berada dalam kecamatan mereka. Bila data ini diintepretasi dengan
kenyataan bahwa di kecamatan Bunaken belum tersedia Gerai Indomaret, maka data ini dapat
menjelaskan bahwa dalam soal kedekatan tempat tinggal (georgrafis) dengan adanya Gerai
dan adanya alas an berbelanja di Gerai, karena coba-coba dapat diterima.

Tabel 5.11
53

Pendapat Orang, Pendapat Sendiri, dan Penerimaan Terhadap Indomaret


RESPONDEN

PENDAPAT
ORANG LAIN

PENDAPAT SENDIRI

10

A, C, D, E, F, I, K,
L, M, O, P, Q, S, T,
V

A, C, D, F, G, I, K, L,
M, N, O, P, Q, S, T, V

PENERIMAAN
A

3
(30%)

1
(10%)

6
(60%)

*Keterangan Tabel 5.11

PENDAPAT ORANG LAIN


(RESPONDEN)

PENDAPAT SENDIRI
(RESPONDEN)

A = Praktis dan bebas parker

B = Mengganggu LIngkungan

C = Nyaman ber-AC dan bersih


D= Mematikan usaha kecil/warung
dilingkungan
E = Kebutuhan yang dicari tersedia

F = Produk Tidak Lengkap

G = Harga Terjangkau

I = Pelayanan cepat

K = Tampilan menarik

L = Tenaga umumnya dari lua daerah

M = Terima Debit card/Debit

N = Tidak bisa hutang

O = Waktu buka lebih malam

P = Tidak tersedia Security kecuali CCTV

Q = Tersedia toilet

R = Uang daerah tertarik ke Jakarta


S = Sistim pembayaran aman atau
struk tersedia
T = Terkesan monopoli

U = Dibeberapa tempat ada ATM

V = Harga sewa tanah naik

KETERANGAN JAWABAN

PENERIMAAN
A : Tidak sama sekalinya

54

B : Ya karena terpaksa
C : Tidak dan tidak menyarankan orang lain berbelanja di situ
D : Tidak tahu

Tabel diatas ini berusaha menjelaskan bagaimana responden menangkap pendapat orang lain
mengenai Gerai Indomaret. Jawaban responden beragam mulai dari; tidak mengganggu
lingkungan 0%, praktis/bebas parkir 10%, nyaman ber AC 40%, pelayanan cepat 50%, Produk
tidak lengkap 50%, Tidak tersedia security/kecuali CCTV 40%, dan menggunakan tenaga kerja
dari luar wilayah 2%. Ketika ditanyakan pendapat nya sendiri responden confirm dengan
pendapat orang tentang produk tidak lengkap 60%. Mengenai kenyamanan karena ber AC
bahkan mencapai konformitas yang tinggi yaitu 90%. Pelayanan cepat 90% bahkan tampilan
Gerai yang menarik 90%. Jawaban-jawaban negative seperti monopoli 90%, dan mematikan
usaha kecil/warung hanya 20%. Pertanyaan diajukan dengan memberikan alternative jawaban
dan respondent diberikan pilihan untuk dapat menjawab sesuka hati. Ketika ditanyakan apakah
jika responden tidak setuju dengan kehadiran Gerai Indomaret akan tetap berbelanja di Gerai,
60% responden menjawab tidak tahu, 30% tidak sama sekali, dan sisanya tidak memberikan
jawaban. Pertanyaan hipotetis seperti ini diajukan oleh karena seringkali responden enggan
menyatakan ketidak setujuan mereka. Namun berdasarkan fakta diatas dan adanya
konformitas antara pendapat orang dan pendapat pribadi responden maka dapat ditafsirkan
bahwa setidak-tidaknya (65%) responden tidak keberatan dengan kehadiran Gerai Indomaret
(bandingkan dengan intepretasi pada tabel . Bahwa Gerai Indomaret tidak dilihat sebagai
ancaman terhadap usaha kecil dalam hal ini warung.

55

56

BAB VI
REKOMENDASI DAN KESIMPULAN

6.1

REKOMENDASI
Kecamatan Bunaken jumlah penduduk 24.372 pada Tahun 2014 dan secara agregat

merupakan tempat dari 5.773 keluarga, merupakan tempat pemukiman dengan pusat kegiatan
pemuda, olah raga dan juga pusat kegiatan politik karena disana terdapat Kantor Dewan
Perwakilan Daerah Sulut, Kapolda Sulut, Kantor Pusat Wilayah PLN, dan 2 buah kampus dan
pusat perbelanjaan telah menunjukan menjadi wilayah bisnis, pendidikan, politik dan sosial.
Kehadiran gerai Indomaret tidak menunjukan gangguan terhadap market share. Tidak
terlihat adanya kejenuhan yang mengakibatkan pelaku bisnis, kompetiter pada segmen retail
lesu. Bahkan sebagai wilayah yang menunjukan aktifitas ekonomi yang tinggi membutuhkan
sarana Toko Moderen karena mempermudah akses bagi masyarakat yang membutuhkan
Snack/Baverages,

Perlengkapan

kebutuhan

yang

sifatnya

maupun

transaksi

pembelian/pembayaran melalui internet/ tidak menggantikan fungsi bank. Bahkan telah


membantu aktifitas social dan ekonomi masyarakat di wilayah itu. 45 responden yang diambil
secara acak (random) menurut jumlah gerai yang ada saat ini menunjukan bahwa:
(1) Harga tidak membebani masyarakat dan secara konsisten di seluruh kecamatan
masyarakat terlihat massyarakat lebih mengutamakan kepastiaan adanya kebutuhan
mereka tersedia ketika dicari. Menurut responden harga di gerai sama bahkan di bawah
toko tertentu dan swalayan (29%) sama. (64%) pelayanan cepat dan sopan. (24%)
petugas sopan tapi tidak trampil. Dan (60%) responden menyatakan kebutuhan yang
dicari tersedia. Harga di gerai nampaknya bersaing, pelayanan yang baik dan
57

kebutuhan responden yang selalu tersedia akan menjadi ketertarikan tersendiri.


Konsisten dengan dikecamatan lainnya harga tidak dirasakan sebagai beban
masyarakat.
(2) Kehadiran Indomaret akan membangun atitute positip bagi sesame pelaku bisnis di
bidangnya, yaitu berkompetisi secara sehat dengan menyediakan fasilitas yang memberi
rasa aman dan nyaman pada pelanggan.Masyarakat kota Manado secara umum layak
menikmati pelayanan seperti yang disediakan oleh gerai-gerai Indomaret dan kota yang
menuju kota bisnis jasa.
(3) Kehadiran Indomaret tidak juga menyebabkan warung dan toko

tradisional

mati/melemah, sebaliknya memacu mereka untuk menata prospek bisnis mereka.


Pendapat orang mengenai Indomaret yang didengar oleh responden (53%) menjawab
kebutuhan tersedia disana. Hal ini berarti meskipun rumor namun responden sendiri
telah membuktikanbahwa gerai Indomaret menyediakan kebutuhan yang diperlukan
(54%).
(4) Menurut pendapat orang lain, Praktis dan Bebas Parkir,(35%), sedangkan responden
sendiri

menyatakan hal yang sama (66,66%). Menariknya adalah ternyata (51%)

informasi yang diterima dari orang lain menyebutkan bahwa Indomaret mematikan usaha
kecil. Dan Bahkan terdapat juga jawaban menciptakan monopoli.(20%). Responden
ternyata tidak terpengaruh dengan informasi yang diterimanya, faktanya adalah
informasi dari orang lain dan pendapatnya sendiri tidak menunjukan adanya
kesesuaian. Hal mana berarti responden Indomaret relative lebih mandiri dan bebas
dalam bersikap.
(5) Tidak terlihat adanya gangguan terhadap lingkungan, bahkan sebaliknya menunjukan
rasa tentram bagi masyarakat, dibukanya gerai sampai malam juga memperindahkan dan

58

menghidupkan kota. Tidak terdapat keberatan soal lingkungan dari masyarakat. Sebagai
sebuah kota yang maju layak memiliki gerai seeperti Indomaret.
(6) Merekomendasikan pada aparat pemerintah terendah sampai kota Manado untuk
memberikan peluang bisnis ke Indomaret di Kecamatan Sario khususnya. Indomaret
sudah menuju menjadi social capital masyarakat Manado dan sekaligus sosial asset.
(7) Merekomendasikan aparat pemerintah Kota Manado membina kerjasama yang baik
dengan Indomaret untuk membangun model partnership dengan pengusaha Toko
Tradisional yang mempunyai kemampuan social maupun ekonomi.

6.2

KESIMPULAN
1. Pemerintah harus terus membina hubungan dengan Indomaret sebaagai mitra bisnis yang
dapat meningkat PAD, berfungsi secara sosial dan maksimal dan sekaligus membangun
wilayah kecamatan Sario.
2. Indomaret tellah diterima dengan baik oleh masyarakat maupun pelaku bisnis di Manado
dimasa akan datang diharapkan dapat meningkatkan fungsi sosialnya.

DAFTAR KEPUSTAKAAN
Ahmmad Jayus Jaja: 20 Maret 2006 Paket Kebikan Investasi Dongkrak Investasi di Bandung,
Pikiran Raakyat
59

Blakelly, EJ, 1999 Planning Local Economic Development, Theory and Practice, SAGE
Publication, Inc. California.
Dardak, hermanto, 2004 Percepatan Pembangunan Infrastruktur http//www.ekorakyat.org
Keputusan Kepala BKPM No. 57/SK/24 juncto No. 70/SK/2004 tentang Pedoman dan Tataa
Acara Permohonan Penanamaan Modal Daalaam Rangka PMA/PMDN.
Cuncoro, Mudrajad; 2000, Ekonomi Pembangunan Teorii, Masalah dan Kebijakan.
Hasil Penelitian Dampak Social Ekonomi Indomaret (2014) Kumaunang dkk.

60

LAMPIRAN-LAMPIRAN

61

Anda mungkin juga menyukai