Anda di halaman 1dari 38

1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pertumbuhan bisni sritel modern di indonesia saat ini telah


menunjukkan perkembangan yang sangat pesat dan memiliki prospek
menjanjikan di masa mendatang. Hal tersebut ditandai dengan munculnya
sejumlah pusat pemberlanjaan mulai pertokoaan, supermarket, minimarket,
hypermarket, pasar swalayan, dan lain-lain. Sehingga, belanja konsumen di
indonesia tumbuh rata-rata pertahun sekitar 11,8% periode 2012-2015.
(sumber : Asosiasi pengusaha Ritel Indonesia. Media Data,2016). industri
ritel modern untuk kategori fast moving consumer gods (FMCG) di indonesia
tumbuh rata-rata 10.8% pada 2015, dengan perumbuhan tertinggi terjadi
disegmen minimarket sebesar 11% dan hypermarket sebesar 10,6%.
Penjualan modern per kapita di indonesia di perkirakan mencapai 73 triliun
dengan pertumbuhan rata-rata tahunan. Seiring dengan banyaknya tempat
perbelanjaa tersebut, persaingan di sektor ritel juga semakin kompetitif.

Menurut Soliha (2008: 130) supermarket adalah pasar modern


tempat penjualan barang-barang eceran yang berskala besar dengan
pelayanan yang bersifat self service kepemilikannya bisa dimiliki oleh satu
orang atau lebih. Komoditi inti yang di jual adalah adalah barang-barang
rumah tangga, makanan, minuman, dan lain-lain. Semakin diterimanya
eksistensi pasar swalayan atau di minimarket di masyarakat, membuat
banyak investor tertarik untuk menanamkan modalnya dalam bisnis
tersebut. Untuk bisa bersaing atau menarik konsumen sebanyak mungkin,
sebuah pasar swalayan atau minimarket harus dapat memberikan
kepuasan kepada konsumen. Kepuasan konsumen dapat dicapai apabila
konsumen merasa semua kebutuhannya terpenuhi dan mendapatkan
pelayanan yang dirasa konsumen cukup baik. Goenardhi (2011 :155)
menyatakan bahwa konsumen memutuskan membeli dengan
mengkonsumsi produk bukan sekedar karna fungsi nilai awalnya, tetapi
juga karna fungsi nilai sosialnya
2

Keputusan berbelanja merupakan perilaku yang dilakukan oleh


individu-individu yang berbeda. Individu adalah konsumen yang
berpotensial untuk membeli suatu produk tertentu yang ditawarkan oleh
perusahaan atau di temukan di pasar. Konsumen memilih produk yang
dibutuhkan atau diinginkan. Pasar sebagai pihak yang menawarkan
berbagai produk kepada konsumen harus dapat menganalisis faktor-faktor
yang mempengaruhi konsumen dalam pembelian, mengetahui persepsi
konsumen dalam pembelian, mengetahui persepsi konsumen dalam
menilai suatu yang berpengaruh dalam pembelian sehingga pemasar dapat
merancang strategi pemasaran yang sesuai dengan keinginan konsumen.

Pilihan lokasi sangat pentingbagi setiap bisnis, dan merupakan


kunci segala pemasaran bagi eceran atau bisnis jasa. Menurut Berman dan
Evans (Fure, 2013:4), lokasi merupakan faktor yang sangat penting dalam
bauran eceran, pemilihanlokasi yang tepat dan strategis pada sebuah gerai
atau tokoh lainnya yang berlokasi kurang strategis. Lokasi suatu usaha
juga menentukan keberhasilan usaha tersebut, sebisa mungkin lokasi
suatu usaha adalah lokasi yang strategis, dekat dengan keramaian,
memiliki akses yang mudah.

Agar konsumen tertarik untuk mengunjugi tokoh dan melakukan


transaksi bukanlah hal yang mudah mengingat bahwa konsumen datang
kepusat perbelanjaan mempunyai tujuan dan motif yang berbeda mulai dari
sekedar melihat-lihat, rekreasi atau khusus untuk berbelanja kebutuhan
mereka (Mulyani, 2009: 100). Penting suatu perusahaan menyusun strategi
yang tepat untuk memikat konsumen untuk melakukan transaksi. Berbagai
atribut yang dimilki perusahaan merupakan potensi yang harus selalu
diperhatikan dan dioptimalkan dalam menyusun strategi yang baik guna
menarik konsumen. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi
konsumen dalam keputusan pembelian pada suatau swalayan atau toko
dianalisis melalui lokasi, pelayanan,harga, fasilitasdan keragaman barang
Raharjani (dalan Mulyani, 2009:100).
3

Disisi lain masyrakat sebagai pasar sasaran pembisnis memiliki


banyak hal yang perlu dipertimbangkan dalam berbenlja dalam upaya
memenuhi kebutuhan sehari-hari. Apapun namanya, faktor ekonomi
menjadi faktor utama yang memilki dampak berantai. Daya beli konsumen
pun bergeser sehingga pengusaha juga harus cerdik memainkan faktor
harga.

Mentari Mart merupakan salah satu minimarket yang berada di


kecamtan Lede Kabupaten Pulau Taliabu. Mentari Mart menyediakan
berbagai makanan dan minuman seperti kebutuhan sehari-hari. Mentari
Mart merupakan salah satu minimarket yang berada di Kecamatan Lede
Kabupaten Pulau Taliabu. Selain itu, Mentari Mart sangat memperhatikan
kenyamanan berbelanja bagi konsumen dan pelanggannya. Hal ini
dibuktikan dengan upaya Mentari Mart memberikan pelayanan yang terbaik
bagi konsumen, baik dari segi harga yang bersaing, kelengkapan produk
yang disediakan, lokasi yang strategis, suasana tokoh yang nyaman
sampai berbagai starategi bisnis yang di terapkan untuk menarik minat
pengunjung untuk datang dan berbelanja, serta menghadirkan produk
private label untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang sensitif terhadap
harga akan produk yang berkualitas.

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka penulis tertarik

untuk meneliti dengan judul “Pengaruh Lokasi, Harga Dan Keragaman

Produk Terhadap Keputusan Berbelanja Di Minimarket Mentari Mart

Kecamatan Lede Kabupaten pulau Taliabu”


4

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang ada, maka didapatkan rumusan

masalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengaruh lokasi terhadap minat berbelanja

konsumen pada minimarket Mentari Mart kecamatan Lede Kabupaten

Pulau Taliabu?

2. Untuk mengetahui pengaruh keragaman produk terhadap minat

berbelanja konsumen pada minimarket Mentari Mart Kecamatan Lede

Kabupaten Pulau Taliabu?

3. Untuk mengetahui pengaruh harga terhadap minat berbelanja

konsumen pada minimarket Mentari Mart Kecamtan Lede Kabupaten

Pulau Taliabu

1.3 Tujuan dan Keguanaan Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh lokasi terhadap minat berbelanja

konsumen pada minimarket Mentari Mart Kecamatan Lede

Kabupaten Pulau Taliabu.

2. Untuk mengetahui pengaruh keragaman produk terhadap minat

berbelanja konsumen pada minimarket Mentari Mart Kecamatan

Lede Kabupaten Pulau Taliabu.

3. Untuk mengetahui pengaruh harga terhadap minat berbelanja

konsumen pada minimarket Mentari Mart Kecamatan Lede

Kecamatan Lede Kabupaten Pulau


5

1.3.2 Kegunaan Penelitian

Kegunaandari penelitian ini antara lain :

1. Bagi Teoritas

Sebagai bahan referensi untuk serta dapat dijadikan sebagai

perbandingan bagi pihak-pihak yang akan melakukan penelitian

yang hampir sama di masa yang akan datang.

2. Bagi praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan infprmasi

kepada manajer minimarket Mentari Mart Kecamatan Lede

Kabupaten Pulau Taliabu, mengenai bagaimana faktor lokasi,

keragaman produk, dan dapat mempengaruhi minat berbelanja

konsumen.
6

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

2.1. Tinjauan Pustaka

2.1.1. Definisi Pemasaran

Definisi pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu

dilakukan oleh perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk

mempertahankan kelangsungan hidup usahanya. Hal tersebut di

sebabkan karena pemasaran merupakan kegiatan perusahaan, dimana

secara langsung berhubungan dengan konsumen. Maka kegiatan

pemasaran dapat diartikan sebagai kegiatan manusia yang berlangsung

dlam kaitannya dengan pasar.

Perusahaan, tujuan utama pemasaran adalah untuk

memaksimalkan keuntungan dengan membuat strategi penjualan.

Diperusahan atau bisnis, marketing executives harus mampu melihat

banyak aspek dalam beriklan, termaksud juga memproduksi lifespan

produk. Menurut (Kotler dan Amstron, 2014:27), pemasaran adalah

proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan

membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan, dengan tujuan

menangkap nilai dari pelanggan sebagai imblannya.


7

2.1.2. Teori Pemasaran

A. Pengertian Teori Pemasaran

Menurut Kotler dan Keller (2011:5) dalam buku Marketing

management edisi 13 pengertian manajemen pemasaran adalah

“mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia

dan sosial”

Sedangkan menurut Maynard dan Beckam yang dikutip

oleh (Alma 2011:1) dalam Manjemen Pemasaran dan pemasarab

jasa adalah:

“Marketing embrace and business activeties involved in the

flow of goods and services from physical production and

consumtion”

Dan pengertian-pengertian diatas dapat disimpulkan

bahwa pemasaran adalah suatu aktivitas dalam menyampaikan

barang atau jasa kepada para konsumen, dimana kegiatan tersebut

dapat memenuhi kebutuhan dan kepuasan konsumen.

1. Unsur-unsur Pemasaran

a. Orientasi Pada Konsumen

Perusahaan benar-benar ingin memeperthatikan konsumen harus:

1. menentukan kebutuhan pokok ( basic need ) dari pembeli

yang akan dilayani dan dipenuhi.


8

2. Menentukan kelompok pembeli yang aka dijadikan sasaran

penjualan, bahkan kebutuhan tertentu dari kelompok pembeli

tersebut.

3. Menenukan produk dan program pemasarannya. Untuk

memenuhi kebutuhan yang berbeda-beda dari kelompok

pembeli yang dipilih sebagai sasaran, perusahaan dapat

menghasilkan barang-barang dengan tipe model yang

berbeda-beda dan dipasarkan dengan program pemasaran

yang berlainan.

4. Mengadakan penelitian pada konsumen untuk mengukur,

menilai dan menafsirkan keinginan, sikap serta perilaku

mereka.

5. Menentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik,

apakah menitikberatkan pada mutu yang tinggi, harga yng

murah atau model yang menarik.

b. penyusunan kegiatan pemasaran secara intergal (intergal

marketing)

Pengintegrasian kegiatan pemasaran berarti bahwa setiap

orang dan setiap bagian dalam perusahaan turut berkecipung dalam

suatu usaha yang terkoordinir untuk memberikan kepuasan

konsumen, sehingga tujuan perusahaan dapat di realisir. Selain itu

jaga terdapat penyesuaian dan kordinasi anatara produk, harga,

saluran distribusi dan promosi untuk menciptakan hubungan


9

pertukaran kuat demgan konsumen artinya, harga jual harys sesuai

dngan kualitas produk, promosi harus disesuaikan dengan saluran

distribusi harga dan kualitas produk dan sebagainya.

c. kepuasan konsumen ( consumer satisfaction)

Faktor yang akan menentukan apakah perusahaan dalam

jangka panjang akan mendapatkan laba banyak sedikitnya kepuasan

konsumen yang dapat di penuhi. Ini tidaklah berarti bahwa

perusahaan harus mendapatkan laba dngan cara memberikan

kepuasan kepada konsumen. Perkembangan masyarakat dan

teknologi telah menyebabkan perkembangan konsep pemasaran,

sekarang perusahaan dituntut dapat menanggapi cara-cara

/kebiasaan-kebiasaan masyarakat. Perusahaan tidak lagi berorientasi

kepada konsumen saja, tetapi juga harus berorientasi pada

masyarakat. Dengan konsep pemasaran baru ini atau disebut

berusaha memberikan kemakmuran kepada konsumen, dan

masyarakat untuk jangka panjang.

B. Strategi Pemasaran

Pengertian strategi pemasaran adala suatu tindakan terukur

yang maksudkan untuk untuk mengenalkan produk perusahaan

kepada masyarakat luas. Strategi pemasaran adalah kumpulan

langkah bisnis yang sudah dikombinasikan baik pada level

pengenalan produk hingga membuat konsumen melakukan

pembelian. Bukan sekedar membuat konsumen memasukkan barang

kedalam keranjang belanja, startegi pemasaran juga memastikan


10

pemebeli mengenali dengan baik produk yang ditawarkan,

melakukan chek out hingga mengulagi aktivitas pembelian produk.

Strategi pemasaran secara komprehensif meliputi 4P yaitu:

product,price, place dan promotion. Dari sini dapat diketahui bahwa

cakupan strategi pemasaran adalah dari proses perumusan produk,

lalu target pasar yang juga mempengaruhi harga produk (price), serta

dimana produk itu akan dipasarkan dan dari media apa? Konsumen

akan mengenali produk kita.

2.2. Minat Beli Konsumen

2.2.1. Perilaku konsumen

Mengenali perilaku konsumen merupakan salah satu cara

yang paling efektif untuk menyusun strategi pemasaran produk yang

akan anda tawarkan. Pasalnya, dengan memahami perilaku

konsumen, anda dapat menentukan dengan tepat langkah-langkah

yang harus anda lankukan agar produk anda diterima oleh pasar.

Grameds, kali ini akan berbincang seputar teori perilaku konsumen.

Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika

seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan,pembelian,

serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan

dan keinginan konsumen yang lebih efekti. Banyak definsi tentang

perilaku konsumen, akan tetapi pada dasarnya sama, hanya berbeda

cara penyampaiannya. Ama ( America marketing asosiation )

mendefinisikan perilaku konsumen merupakan interaksi diamis antara

kongnisi, afeksi, perilaku dan lingkungannya dimana manusia


11

melakukan kegiatan pertukaran dalam hidup mereka. (Supranto dan

Nandan,2011:14).

Menurut Engel (Herlambang,2014:62) perilaku konsumen

adalah suatu tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan,

mengkomsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termaksud

keputusan mendahului dan menyusuli tindakan ini. Pembeli pada

umumnya mengambil keputusan karna didorong oleh:

a.) Untug yang akan diperoleh bila ia memiliki barag tersebut

b.) Akan menyenangkan dan memberi kenikmatan

c.) Akan menyehatkan dan menyelamatkan dalam hidupnya.

d.) Akan meninggikan harga dirinya untuk mendapatkan

penghormatan atau pujian orng lain

e.) Akan mendapatkan kebahagiaan tersendiri

2.2.2. Minat Beli Konsumen

Minat beli (willingness to buy) merupakan bagian dari

komponen perilakudalam sikap mengkmsumsi. Minat beli konsumen

adalah tahap dimana konsumen membentuk piliham mereka diantara

beberapa merek yang tergabung dalam perangkat pilihan, kemudian

pada akhirnya melakukan suatu pembelian pada suatu alternatif yang

paling di sukainya atau proses yang dilalui konsumen untuk membeli

suatu barang atau jasa yang disadari oleh bermacam pertimbangan

(Pramono,2012:36).

Pengertian minat beli menurut Kotler dan Keler

(2009:15),”minat beli merupakan perilaku yang muncul sebagai


12

respon terhadap objek yang menunjukan keinginan kinsumen untuk

melakukan pembelian”. berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan

minat bel merupakan pernyataan mental dari konsumen yang

merefleksikan rencana pembelian sejumlah produk dengan merek

tertentu .

Suatu produk dikatakan telah dikomsumsi oleh konsumen

apabila produk tersebut telah diputuskan oleh konsumen untuk untuk

dibeli. Karakteristik pribadi konsumen yang dipergunakan untuk

memproses rangsangan sangat komplit, dan salah satuya adalah

asanya dorongan atau motivasi konsumen untuk membeli. Dari

beberpa pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa minat beli

adalah kesungguhan hati untuk memiliki sesuatu pengorbanan

dimana minat beli iyu timbul karna konsumen merasa puas terhadap

kualitas produk yang diberikan oleh perusahaan.

Perilaku seseorang sangat tergantung pada minatnya,

sedangkan minat berperilaku sangat tergantung pada sikap dan

norma subjektif di atas perilaku. Keyakinan atas akibat perilaku

sangat mempengaruhi sikap dan norma subjektifnya. Sikap individu

terbentuk dari kombinasi antara keyakinan dan evaluasi tentang

keyakinan penting seseorang konsumen, sedangkan norma subjektif

ditentukan oleh keyakinan dan motivasi.

2.3. Lokasi

2.3.1. Pengertian Lokasi

Lokasi merupakan tempat melayani konsumen, dapat pula

diartikan sebagai tempat untuk memajangkan barang-barang


13

dagangannya. Definisi lokasi adalah tempat perusahaan beroperasi

atau tempat beroperasi atau tempat perusahaan melakukan kegiatan

untuk menghasilkan barang dan jasa yang mementingkan segi

ekonominya.

Penentuan lokasi adalah strategi utama dalam usaha ritel.

Lokasi yang strategis akan menjadi jalan pembuka yang menentukan

kesuksesan sebuah usaha ritel. Banyak usaha ritel yang terkadang

kurang memahami pentingnya lokasi ketika membuka usaha ritel

sehingga tidak melakukan survei lokasi dan menyusun strategi yang

tepat dalam pemilihan lokasi tersebut. Beberpa kriteria yang dapat

digunakan untuk menilai suatu lokasi yang strategis adalah sebagai

berikut:

a. Letak lokasi yang berada atau disekitar (dekat dengan) pusat

aktivitas perdagangan dan perkantoran.

b. Kedekatan lokasi dengan target pasar.

c. Terlihat jelas dari sisi jalan.

d. Akses keloksi baik.

2.3.2. Faktor yang mempertimbangkan dalam pemilhan lokasi

Fakto-faktor yang perlu di pertimbangkan dengan cermat dalam

pemilihan lokasi adalah sebagai berikut:

a. Aksesbilitas, yaitu kemudahan untuk dijangkau.

b. Visibilitas, yaitu kemudahan untuk dilihat.


14

c. Lalu lintas,dalam hal ini ada dua yang perlu diperhatikan.

1.) Banyaknya orang yang lalu lalang bisa memberikan peluang yang

besar terjadinyadorongan untuk membeli.

2.) Kepadatan dan kemacetan lalu lintas bisa menjadi hambatan

d. Tempat parkir yang luas dan aman.

e. Ekspansi, yaitu tersedianya tempat yang luas untuk perluasan

dikemudian hari.

f. Lingkungan, yaitu daerah sekitar yang mendukung jasa/produk yang

ditawarkan.

g. Persaingan, yaitu ada tidaknya pesaing sejenis disekitar lokasi

tersebut.

h. Peraturan pemerintah.

Keuntungan pemilihan pemilihan lokasi yang tepat adalah sebagai berikut:

a. Pelayanan yang diberikan kepada konsumen dapat lebih memuaskan.

b. Kemudahan dalam memperoleh tenaga kerja yang diinginkan.

c. Kemudahan dalam memperoleh bahan baku atau bahan penolong

secara terus menerus.

d. Kemudahan untuk memperluas lokasi usaha.

e. Memiliki nilai dan harga ekonomi yang lebih tinggi dimasa yang akan

datang.
15

f. Meminimalkan terjadinya konflik terutama dengan masyarakat dan

pemerintah setempat.

2.4. Keragaman Produk

2.4.1. Pengertian Keragaman Produk

Menurut Saejita (2018:29) keragaman produk adalah bagian terpenting

dalam rencana kegiatan bisnis, karena ini berperan dalam menciptakan suatu

pembelian produk dengan cara menarik dan membuat minat konsumen dalam

melakukan pembelian pada kegiatan bisnis, dan ini sangat harus perhatikan oleh

pengusaha bisnis. Keragaman produk adalah keseluruhan dari setiap hal yag

ditawarkan penjual kepada pembeli (Satria et al,2020:590).

Keragaman produk merupakan salah satu unsur yag harus diperhatikan

oleh suatu bisnis ritel. Adanya keragaman produk yang baik, perusahaan dapat

menarik konsumen untuk berkunjung dan melakukan pembelian. Hal-hal yang

harus diperhatikan oleh suatu perusahaan adalah bagaimana membuat berbagai

keputusan tentang bauran produk yang dihasilkan pada saat ini maupun untuk

masa mendatag (Hadita,2018:367).

Keragaman produk terhadap kepuasan konsumen keragaman produk

memiliki signifikan terhadap kepuasan konsumen. Hal ini dapat diartikan bahwa

konsumen lebih tertarik dengan keragaman produk yang dijual dan variasi

produkyang lengkap dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari konsumen, maka

dapat dikatakan bahwa keragaman produk tersebut sangat berhubungan dengan

perilaku konsumen itu sendiri yang merupakan sebuah proses dalam melakukan

keputusan pembelian.(Masruri et al,2019:2)


16

Dari beberapa penejelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa

keragaman produk adalah kelengkapan dari suatu produk yang dapat memenuhi

kebutuhan konsumen.

2.4.2. Dimensi Keragaman

(Dewi dan Sindarko, 2018:64) Dimensi dari keragaman produk menurut

(Kotler dan Keller (2011) antara lain:

1. Lebar

Suatu bauran produk mengacu pada berapa banyak lini produk

yang berbeda dimilki perusahaan tersebut. (contoh: perusahaan

memproduksi beberapa pproduk yang tidak sejenis ).

2. Kedalaman

Suatu bauran produk mengacu pada jumlah seluruh barang

dalam bauran tersebut.(contoh: jumlah produk yang tersedia).

3. Keluasan

Suatu bauran produk mengacu pada berapa banyak jenis yang

ditawarkan masing-masing produk dalam lin itersebut. (contoh: variasi

rasa dalam satu jenis produk).

4. Konsistensi

Bauran produk tersebut mengacu pada seberapa erat hubungan

berbagai lini produk dalam penggunaan akhir, ketentuan produksi,

saluran distribusi, atau hal-hal lainnya.


17

2.4.3. Indikator Keragaman

Menurut (Satria et al, 2020:146) mengemukakan keragaman

produk adalah semua kumpulan produk dan barang yang bisa dilakukan

penawaran kepada masyarakat yang nantinya akan dijual oleh

parapenjual. Indikator-indikatornya adalah :

1. Adanya pasar terlengkap tradisional dikota.

2. Pemenuhan kebutuhan harian.

3. Berkualitasnya mutu produk.

4. Ketersediaan produk dipasar.

2.5. Harga

2.5.1. Pengertian Harga

Harga adalah suatu nilai uang yang ditentukan oleh perusahaan

sebagai imbalan barang atau jasa yang diperdagangkan dan sesuatu

yang lain, yang diadakan suatu perusahaan guna memuaskan keinginan

pelanggan. Pengertian harga menurut Swastha” harga adalah jumalah

uang (ditambah beberapa produk kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk

mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan pelayanannya”.dari

definisi tersebut kita dapat mengetahui bahwa harga yang dibayar oleh

pembeli itu sudah termaksud pelayanan yang diberikan oleh penjualan.

Bahkan penjual juga menginginkan sejumlah keuntungan dari harga

tersebut. Sedangkan menurut Kotler” harga adalah jumlah uang yang

ditukarkan konsumen dengan manfaat dari memliki atau menggunakan

produk dan jasa harga berperan sebagai penentu utama pilihan pembeli.
18

Harga merupakan satu-satunya elemen bauran pemasaran yang

menghasilkan mendapatan, elemen-elemen lain menimbulkan biaya”.

Harga sendiri merupakan suatu permainan dalam pemasaran,

apabila harga yang ditetapkan oleh penjual terlalu tinggi maka harga

tersebut. Terjangkau oleh konsumen atau customer, akhirnya akan

berdampak pada lesu atau menurut menurunnya pemasaran suatu

produk diperusahaan tersebut. Sebaliknya ketika harga yang ditetapkan

oleh perusahaan tersebut terlalu rendah maka akan berdampak pada

rendahnya tingkat profitabilitas serta konsumen menggap barang yang

ditawarkan dengan harga rendah tersebut merupakan barang lama atau

barang yang kualitasnya buruk. Karena harga dari suatu barang itu dapat

mencerminkan kualitas yang dimilikinya.

Selain dalam bauran pemasaran yang terdiri dari product,

place,price, serta promotion, unsur price atau harga ini merupakan suatu

unsur yang bisa mengdatangkan tingkat profibilitas bagi perusahaan.

Karena unsur laiinya akan menambah pengeluaran dari suatu

perusahaan menajdilebih besar.

2.5.2. Strategi dalam penepatan Harga

Harga merupakan elemen penting dalam strategi pemasaran dan

harus senantiasa dilihat dalam hubugannya dengan strategi

pemasaran.dari sudut pandang pemasaran, harga merupakan satuan

moneter atau ukuran lainnya (termaksud barang dan jasa lainnya) yang

ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan atas penggunaan suatu

barang atau jasa.


19

Menurut Tjiptono metode penetapan secara garis besar

dikelompokkan menjadi 4 kategori utama, yaitu metode penetapan harga

berbasis permintaan, berbasis biaya, berbasis laba, dan berbasis

persaingan.

a. Metode penetapan berbasis permintaan

Metode ini lebih menekankan faktor-faktor yang mempengaruhi

selera dan preferensi pelanggan dari pada fakto-faktor seperti biaya, laba,

dan persaingan. Permintaan pelanggan sendiri didasarkan pada berbagai

pertimbangan, diantaranya:

a.) Kemampuan para pelanggan untuk beli (daya beli).

b.) Kemauan pelanggan untuk membeli.

c.) Posisi untuk produk dalam gaya hidup pelanggan, yakni menyangkut

d.) Apakah produk tersebut merupakan simbol status atau hanya produk.

e.) Manfaat yang diberikan produk tersebut kepada pelanggan.

f.) Harga-harga produk subsitusi

b. Metode penetapan harga berbasis biaya

Dalam metode ini faktor penentu yang utama adalah aspek

penawaran atau biaya, bukan aspek permintaa. Harga ditentukan

berdasarkan biaya produksi dan pemasaran yang ditambah dengan

jumlah tertentu sehingga menutupi biaya-biaya langsung, biaya overhead

dan laba.
20

c. Metode penetapan harga berbasis laba

Metode ini berusaha menyeimbangkan pendapatan dan biaya

dalam penetapan harganya. Upaya ini dilakukan atas dasar target volume

laba spesifik atau dinyatakan dalam bentuk persentase terhadap penjualan

atau investasi.

d. Metode penetapan harga berbasis persaingan

Selain berdasarkan pada pertimbangan biaya, permintaan, atau

laba harga juga dapat ditetapkan atas dasar persaingan, yaitu apa yang

dilakukan pesaing. Metode penetapan harga berbasis persaingan terdiri

atas 4 macam: customary pricing, above, at, or below market pricing loss

leader pricing, loss leader pricing, sealed bid pricing.

2.5.3. Tujuan Penetapan Harga

Menurut Saladin beberapa tujuan yang dapat diraih perusahaan

melalui penetapan harga, yaitu:

a. Bertahan hidup (survival)

Pada kondisi tertentu (karena adanya kapasitas yang

menganggur, persaingan yang semakin gencar atau perubahan keingina

konsumen, atau mungkin juga kesulitan keuangan), maka perusahaan

metapkan harga jualnya dibawah biaya total produk tersebut atau

dibawah harga pasar. Tujuannnya adalah bertahan hidup (survival) dalam

jangka pendek. Untuk bertahan hidup jangka panjang, harus mencari

jalan keluar lainnya.


21

b. Memaksimalkan laba jangka pendek (maximum current profit)

Perusahaan merasa yakin bahwa dengan volume penjualan yang

tinggi akan mengakibatkan biaya perunit lebih rendah dan keuntungan

yang lebih rendah. Perusahaan menetapkan harga serendah-rendahnya

dengan asumsi pasar sangat peka terhadap harga. Ini dinamakan

“penentuan harga untuk menerobos pasar ( market penetration pricing)”.

Hal ini hanya dapat dilakukan apabila:

a.) Pasar sangat terhadap harga, dan rendahnya harga sangat

merangsang pertumbuhan pasar.

b.) Biaya produksi dari distribusi menurun sejalan dengan bertambah

produksi.

c.) Rendahnya harga akan melemahkan persaingan.

c. Memaksimalkan hasil penjualan (maximum current revenue)

Untuk memaksimalkan hasil penjualan, perusahaan perlu

memahami fungsi permintaan. Banyak perusahaan berpendapat bahwa

maksimalisasi hasil penjualan itu akan mengantarkan perusahaan

memperoleh maksimalisasi laba dalam jangka panjang dan pertumbuhan

bagian pasar.

d. Menyaring pasar secara maksimum (maximum market skiming)

Banyak perusahaan menetapkan harga untuk menyaring pasar

(market skiming price). Hal ini dilakukan untuk menarik segemen-segmen

baru. Mula-mula dimunculkan ke pasar produk baru dengan harga tinggi,

beberapa lama kemudian dimunculkan produk baru dengan harga tinggi,


22

beberapa lama kemudian dimunculkan pula produk yangsama dengan

harga yang lbih rendah.

e. Menentukan permintaan (determinant demand)

Penetapan harga jual membawa akibat pada jumlah permintaan.

2.5.4. faktor-faktor yang mempengaruhi penetapan harga

Dalam menetapkan harga suatu produk dan jasa perusahaan

perusahaan perlu mempertimbangkan dua faktor berikut yakni:

a. Faktoor internal perusahaan

Fakto r ini berasal dari dalam perusahaan meliputi:

a.) Tujuan pemasaran perusahaan

Semakin jelas tujuan dari perusahaan, semakin mudah pula

perusahaan tersebut dalam menerapkan harganya. Tujuan tersebut

dapat beruba maksimalisasi keuntungan bagiperusahaan sendiri, untuk

kelangsungan hidup perusahaan, meraih pangsa pasar yang besar,

dan meraih kepemimpinan dari kualitas produk,dll.

b.) Strategi bauran pemasaran

Harga merupakan salah satu bauran pemasaran yang digunakan

perusahaan dalam mencapai tujuan pemasarannya. Perusahaannya

seringkali menetapkan harga sebagai salah satu indikator dari produk

mereka, dimana dalam hal ini harga menjadi faktor yang menentukan

pasaran produk, kualitas produk, dan rancangan produk.


23

c.) Biaya

Biaya menjadi dasar dari suatu perusahaan dalam menetapkan

harga dari produk yang ia hasilkan supaya tidak mengalami kerugian.

d.) Pertimbangan organisasi

Perusahan-perusahaan menetapkan harga dengan berbagai

cara. dalam perusahaan kecil harga seringkali ditetapkan oleh

manajemen puncak. Sedangkan dalam perusahaan berskala besar,

penetapan harganya biasanya dilakukan oleh divisi-divisi atau lini

produk.

b. Faktor eksternal perusahaan

a.) Pasar dan permintaan

Sebelum penetapan harga, seseorang pemasar harus

memahami hubungan antara harga dengan pasar dan permintaan

atas produknya.

b.) Persaingan

Kebebasan perusahaan dalam menentukan harga itu

tergantung pada jenis pasar yang berbeda-beda. Apakah pasar

tersebut merupakan pasar persaingan sempurna, pasar persaingan

monopoli, pasar persaingan oligopoli, pasar persaingan monopoli

murni.

c.) Faktor eksternalnya lainnya

Dalam menetapkan harga perusahaan juga harus

mempertimbangkan faktor-faktor lain diluar perusahaan seperti,

keadaan ekonomi, inflasi, tingkat suku bunga acuan. Karena


24

beberapa faktor ini dapat mempengaruhi biaya produksi maupun

persepsi konsumen terhadap harga nilai dari suatu produk.

2.5.5. indikator harga

Menurut kotler dan Asrmtrong ada empat indikator yang mencirikan harga

yaitu:

a. Keterjangkauan harga

b. Kesesuaian harga dengan kualiatas produk,

c. Daya saing harga,

d. Kesesuaian harga dengan manfaat.

2.6. Hubungan lokasi, keragaman produk, dan harga dengan minat beli

konsumen

Untuk membangun suatu bisnis, lokasi juga mengambil peran penting

dalam kelangsungan bisnis tersebut. Karna faktor lokasi merupakan faktor yang

penting dalam kelangsungan bisnis tersebut. Karna fakrot lokasi merupakan yang

penting yang harus diperhatikan khususnya pada pembisnis, yang dapat

mempengaruhi minat beli konsumen. Selain itu keragaman produk, akan lebh

memudahkan suatu t okoh swalayan untuk menarik konsumen untuk berbelanja.

Oleh karna itu, perusahaan harus membuat keputusan yang tepat mengenai

keragaman produk yang disediakan dalam tokoh, karna dengan adanya macam-

macam produk dalam arti produk yang lengkap mulai dari makanan, minuman,

dan kebutuhan sehari-hari.


25

Semakin banyaknya pilihan produk yang disediakan dalam suatu

toko,maka akan semakin memudahkan konsumen untuk memilih produk sesuai

keinginan dan kebutuhannya. Yang didukung dengan harga yang terjangkau,

karna harga sering menjadi faktor lainnya. Karna, dari sudut pandag konsumen,

harga sering kali digunakan sebagai indikator nilai bila mana harga tersebut

dihubungkan dengan manfaat yang dirasakan atas suatu barang dan jasa, maka

konsumen merasa puas atas pembelian yang dilakukan

2.7. Kerangka Berfikir

Berdasarkan rumusan masalah dan kerangka teori yang telah dijelaskan

sebelumnya, maka perlu suatu kerangka berfikir yang akan mempermudah

proses analisis. Berikut kerangka pikir yang digunakan dalam penilitian tersebut.

Lokasi (X1)

Keragaman produk (X2) Minat beli konsumen (Y)

Harga (X3)

Gambar 2.1 kerangka fikir


26

2.8. Hipotesis Penelitian

1. Diduga Bahwa Lokasi Berpengaruh Signitifikan Terhadap Minat Beli

Konsumen Pada Minimarket Mentari Mart Kecamatan Lede Kabupaten

Pulau Taliabu.

2. Diduga Bahwa Keragaman Produk Berpengaruh Signitifikn Terhadap

Minat Beli Konsumen Pada Minimarket Mentari Mart Kecamatan Lede

Kabupaten Pulau Taliabu.

3. Diduga Bahwa Harga Berpengaruh Signitifikn Terhadap Minat Beli

Konsumen Pada Minimarket Mentari Mart Kecamatan Lede Kabupaten

Pulau Taliabu.
28

III. METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Minimarket Mentari Mart

Kecamatan Lede Kabupaten Pulau Taliabu. Penelitian dimulai Bulan Juni

dan berakhir pada Bulan Agustus 2023.

3.2 Jenis dan Sumber Data

3.2.1 Jenis

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Neuman W

Lawrence menyatakan, penelitian survei adalah penelitian kuantitatif. Dalam

penelitian survei, peneliti menanyakan ke beberapa oarang (yang disebut

responden) tentang keyakinan, pendapat, karakteristik, suatu objek dan

perilaku yang telah lalu atau sekarang (sugiono,2014: 12). Adapun objek

penelitiannya adalah minimarket Mentari Mart Kecamatan lede Kabupate Pulau

Taliabu.

3.2.2. Sumer Data

1. Data primer

Data primer merupakan data yang diperoleh peneliti secara langsung dari

sumber utamanya. Data primer dalam penelitian ini diperoleh yaitu dengan

penyebaran kuesioner yang berisi pertanyaan yang diberikan kepada

konsumen Minimarket Mentari Mart sebanyak 100 responden. Hasil data primer

dari penelitian ini adalah jawaban dari responden mengenai pertanyaan dan

pernyataan yang ada di dalam kuesioner. Pertanyaan dan pernyataan tersebut

berkaita dengan keputusan minat beli dalam melakukan pembelian produk

pada minimarket Mentarimart berdasarkan lokasi,harga, dan peragaman

produk.

2. Data sekunder
29

Data sekunder merupakan data yang diperoleh sacara tidak langsung

memberikan data kepada pengumpul data melalui orang lain maupun dokumen.

Sumber sekunder dari penelitian ini di peroleh dari beberapa referensi

sebanyak 31 jurnal yang sudah ada yang dilakukan pada pemelitia

sebelumnya, bersumber dari 6 buku, internet dan sumber lainnya yang

berkaitan dengan lokasi, harga, dan keragaman produk terhadap minat beli.

Data sekunder pada penelitian ini juga di peroleh dari pemilik usaha atau

kepala minimarker Mentarimart untuk informasi data yang diperlukan dalam

penilitan ini.

3.3 Populasi Dan Sampe

3.3.1. Populasi Penelitian

Definisi populasi menurut Sugiyono (dalam kKantohe dan Merlyn 2014:

69) adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari atas objek atau subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam

penelitian ini adalah semua orang yang berbelanja di Minimarket Mentari Mart

kecamatan Lede Kabupaten Pulau Taliabu.

3.3.2. Sampel Penelitian

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Roscoe

Sugiyono, 2014: 133) memberikan saran tentang ukuran sampel untuk

penelitian sebagai berikut:


30

a.) Ukuran sampel yang layak dalam penelitian ini adalah antara 30-500.

b.) Bila sampel dibagi dalam kategori 9misalnya; pria, wanita, pegawai

negri, swasta dan lain-lain) maka jumlah anggota sampel setiap

kategori minimal 30.

c.) Bila sampel penelitian akan melakukan analisis dengan multivariate

(korelasi atau regresi ganda misalnya), mak jumlah anggota sampel

minimal 20 kali jumlah variabel yang di teliti. Misalnya variabel yang

diteliti. Misalnya variabel penelitiannya ada 5 (independent +

dependen), maka jumlah anggota sampel =20X5=100

d.) Untuk penelitian experimen yang sederhana menggunakan kelompok

experimen dan kelompok kontrol, maka jumalh anggota sampel

masing-masing antara 10-20. Maka jumalh sampel yang digunakan

dalam penelitian ini adalah sebesar 100 responden. Dalam penelitian

ini kriteria untuk di jadikan sampel. Merupakan konsumen yang

berbelanja di mininarket Mentari Mart Kecamatan Lede Kabupate

Pulau Taliabu.

3.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Definisi operasional dalam penelitian ini adalah:

a. Lokasi (X1)
31

Lokasi adalah persepsi responden mengenai lokasi yang strategis,

aman, nyaman dari minimarket Mentari Mart.

b. Keragaman produk (X2)

Keragaman produk Merupakan presepsi dari responden mengenai

kelengkapan produk yang disediakan oleh Minimarket Mentari Mart.

c. Harga (X3)

Harga adalah presepsi dari responden mengenai kemampuan

menajangkau dan tingkat harga yang ditetapkan minimarket Mentari Mart

dibangdingkan toko lainnya.

d. Minat beli Konsumen (Y) Minat beli Konsumen Merupakan sebuah

persepsi dari responden setelah melakukan berbagai pertimbangan

harga, lokasi, dan keragaman produk dari minimarket.

3.5 Metode PengumpulanData

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode pengumpulan data

dengan menggunakan koesioner. Menurut Anshori dan Iswanti (2017:135)

mengatakan bahwa kuesioner atau angket merupakan suatu teknik

pengumpulan data dengan menggunakan pertanyaan tertulis untuk

mendapatkan informasi dari responden. Dalam penelitian kuesioner berupa

pertanyaan diberikan kepada responden yang belanja di minimarket secara

langsung pada minimarket Mentari Mart Kecamatan Lede Kabupaten Pulau

Taliabu. Kontak secara langsung tersebut akan menciptakan kesan baik dan

responden dengan sukarela akan memberika jawaban yang obyektif dan


32

ceepat. Melalui kuesioner tersebut peneliti dapat mengetahui jawaban dari

setiap pertanyaan yang sudah disediakan oleh peneliti.

3.6 Metode Analisis Data

Analisis data meruapakan suatu proses menyederhanakan data

penelitian yng amat besar jumalah menjadi informasi yang lebih sederhana

dan lebih mudah untuk dipahami. Dengan menggunakan metode kuantitatif,

diharapkan akan didapat hasil pengukuran yang akurat tentang respon yang

diberikan responden, sehingga data yang berbentuk angka tersebut dapat

dikelola dengan menggunakan software SPSS, dengan cara memasakkan

hasil operasionalisasi variabel yang akan diuji.

3.6.1 Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif merupakan statistik yang digunakan untuk

mengolah data dengan cara menggabarkan atau mendeskripsikan secara

rinci data yang sudah terkumpul kemudian ditarik kesimpulan dari data yag

sudah terkumpul tersebut Sugiono (2013:147). Analisis deskriptif

memberikan gambaran atas data yang dikumpulkan dalam penelitian. Data

tersebut beradsal dari jawaban responden atas pertanyaan yang sudah

diberikan peneliti, kemudian data tersebut di olah, di kelompokan dan

kemudian di berikan penjelasan.


33

1. Latar Belakang Responden

penelitian ini menggunakan responden antara lain adalah alamat, jenis

kelamin, usia, status da pekerjaan, apakah pernah melakukan belanja di

Minimarket Mentari Mart Kecamatan Lede kabupaten pulau Taliabu

sudah berapa kali melakukan belanja di Minimarket Mentari Mart

Kecamatan Lede kabupaten pulau Taliabu.

2. Analisis Respon Jawaban Per-variabel

analisis respon ini di lakukan dengan tujuan untuk memperoleh

gambaran deskriptif mengenai jawabn responden, khususnya variabel-

variabel yang digunaka dalam penelitian ini yaitu lokasi, harga, dan

keragaman produk serta keputusan berbelanja.

3. Mean, Median, Modus

Mean merupakan nilai rata-rata yang diperoleh dari suatu data. Mean di

gunakan untuk menggambarkan bahwa data berada pada hisaran mean

dari data tersebut. Media merupakan letak tengah dari suatu nilai

setelah nilai tersebut telah di susun sesuai dengan urutannya. Modus

merupakan nilai yang sering muncul.pada penelitian ini menggunakan

mean, median dan modus adalah untuk mendeskripsikan hasil dari dari

identitas responden dan jawaban dari kuesioner penelitian.

3.6.2 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah

datadata yang digunakan telah memenuhi asumsi klasik yaitu ketika data
34

tersebut terdistribusi normal, tidak terjadi multikolinearitas, dan tidak terjadi gejala

heteroskedastisitas. Adapun masing-masing pengujian tersebut yaitu sebagai

berikut :

1. Uji Normalitas

Uji normalitas merupakan alat ukur yang digunakan untuk menguji apakah model

regresi variabel memiliki distribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas

dilakukan dengan menggunakan uji Normal Probability Plot yang berguna untuk

mengetahui apakah residual model regresi memiliki distribusi yang normal atau

tidak. Apabila tingkat signifikan probabilitas lebih dari 0,05 maka data penelitian

tersebut berdistribusi normal. Berikut ini hipotesis yang digunakan

untukmelakukan uji normalitas :

Ho : nilai probabilitas > 5 % maka berdistribusi dengan normal

Ha : nilai probabilitas < 5% maka tidak berdistribusi dengan normal

2. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas dilakukan dengan tujuan untuk menguji apakah dalam

sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual pengamatan

lain. Uji Heteroskedastisitas merupakan suatu keadaan dimana faktor gangguan

tidak memiliki varian yang sama. Suatu data tidak terdapat heteroskedastisitas

apabila penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola, titik-titik data

menyebar di atas dan di bawah atau sekitar angka 0, dan titik-titik data tidak

mengumpul hanya di atas atau di bawah saja.

3. Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas bertujuan untuk mengetahui model regresi yang

ditemukan apakah terdapat adanya korelasi antar variabel independen.


35

Mengetahui ada atau tidaknya multikolinieritas yaitu dengan melihat dari nilai

tolerance dan nilai variance inflation factor (VIF). Nilai tolerance digunakan untuk

megukurviabilitas dari variabel bebas yang terpilih dan tidak dapat dijelaskan

oleh variabel 47 lainnya. Nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF) yang

digunakan yaitu nilai tolerance 0,10 dan nilai VIF lebih dari 10. Jadi korelasi antar

variabel harus lemah yaitu > 0,05 jika korelasinya kuat maka menunjukkan

adanya multikolinieritas.

3.6.3 Uji Regresi Linier Berganda

Penelitian ini menggunakan model alat analisis yaitu regresi linier

berganda. Regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui ada tidaknya

pengaruh antara variabel independen dan variabel dependen mengenai

pengaruh lokasi toko, harga dan keragaman produk terhadap keputusan

pembelian studi pada konsumen atau pengunjung Toko MM 46 Way Jepara

Lampung Timur. Persamaan untuk regresi linier berganda yaitu sebagai berikut :

ŷ = α + β1X1 +β2X2 + β3X3 + e

Keterangan :
36

ŷ
α
β1 = Variabel dependen (Keputusan Pembelian)
= Konstanta persamaan regresi
β2 = Koefisien regresi antara lokasi toko dengan keputusan pembelian
= Koefisien regresi antara harga dengan keputusan pembelian
β3 = Koefisien regresi antara keragaman produk dengan keputusan
pembelian
X1 = Variabel independen (Lokasi Toko)
X2 = Variabel independen (Harga)

X3 = Variabel indepenen (Keragaman Produk)


= Epsilon
e

3.6.4 Uji Hipotesis

1. Uji t

Uji t-statistik ini digunakan untuk menguji apakah koefisien regresi secara parsial

menunjukkan keberhasilan. Pengujian dalam penelitian ini dilakukan untuk

mengetahui apakah terdapat pengaruh antara lokasi minimarket, harga dan

keragaman produk terhadap keputusan perbelanja pada di Minimarket Mentari

Mart Kecamatan Lede kabupaten pulau Taliabu signifikan atau tidak. Kriteria

dalam pengujian uji t yang digunakan yaitu :

1. Apabila t-hitung lebih kecil dari t-tabel maka Ho diterima dan Ha

ditolak 48

2. Apabila t-hitung lebih besar dari t-tabel maka Ho ditolak dan Ha

diterima

Adapun uji t-parsial dapat dirumuskan sebagai berikut :


37

r √ n−2
t = √ 1−r 2

Keterangan :

t = statistik t dengan derajat bebas n-1

n = banyaknya observasi atau pengamatan

r = korelasi parsial yang ditemukan

2. Uji F

Uji F dilakukan untuk menguji dan mengetahui pengaruh secara

bersama-sama antara variabel lokasi toko, harga dan keragaman produk

terhadap keputusan pembelian pada Toko MM-46 Way Jepara Lampung

Timur.

Adapun kriteria pengujian dengan Uji F yaitu sebagai berikut :

1. Apabila F-hitung lebih besar dari F-tabel maka keputusannya Ho ditolak

dan Ha diterima, artinya masing-masing variabel bebas secara

bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.

2. Apabila F-hitung lebih kecil dari F-tabel maka keputusannya Ho diterima

dan Ha ditolak, artinya masing-masing variabel bebas secara bersama-

sama tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.

Adapun rumus F-hitung yaitu sebagai berikut:


38

R2
k
F=
1−R2
n – k −1

Keterangan:

R2 = Koefesien korelasi ganda

K = Jumlah variabel independen

N = Jumlah sampel

3.6.5 Koefisien Determinasi (R-square)

Koefisien determinasi (R-square) merupakan suatu analisis yang digunakan

untuk mengetahui seberapa besar kontribusi dari variabel independen terhadap

variabel dependen. Nilai koefisien determinasi memiliki range 0-1. Nilai R² yang

kecil menunjukkan kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel

dependen sangat terbatas. Apabila R² semakin besar atau mendekati 1 maka

semakin besar juga pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

Dibawah ini merupakan rumus R-square yaitu :

R2 = r 2x 100%

Keterangan:

R2 = Koefisien Determinasi

r= Koefisien

Tabel Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan


0,00-0,19 Sangat Rendah
0,20-0,39 Rendah
0,40-0,59 Sedang
0,60-0,79 Kuat
0,80-1,00 Sangat Kuat
Sumber :Schober et al (2018)
39

Anda mungkin juga menyukai