Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN

PENGELOLAAN USAHA RITEL MODERN

‘MAXI’ DI BALIKPAPAN

DISUSUN OLEH :

RETNO AYU LESTARI, S.Pd

19166161510005

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

PENDIDIKAN PROFESI GURU

ANGKATAN 5

2019

1
DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Usaha……..…………………………………………..3
B. Visi dan Misi Usaha…………………………………………………...4
C. Tujuan Usaha…………………………………………………………..4
D. Manfaat Usaha…………………………………………………………5

BAB 2 PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Observasi……………………….………………………..6
B. Informasi Pengetahuan Produk Kepada Konsumen…………………..6
C. Penataan produk Sesuai Klasifikasi Produk Ritel…………………….9
D. Penataan Produk Sesuai Penggolongan Produk……………………...10
E. Komunikasi Visual Yang Digunakan Dalam Perusahaan Ritel……..16

BAB 3 PENUTUP
Kesimpulan ……………………………………………………………………19

Lampiran
Struktur Organisasi

2
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Perkembangan pasar ritel modern di Indonesia mengalami kemajuan yang sangat
pesat. Bisnis ritel adalah aktivitas bisnis yang terkait dengan penjualan dan pemberian
layanan kepada masyarakat. Bisnis ritel merupakan suatu usaha menyalurkan berbagai
produk kepada konsumen untuk di konsumsi sendiri. Bisnis ritel merupakan bisnis yang
sangat menjanjikan seiring meningkatnya kebutuhan konsumen, untuk itu banyak pelaku
bisnis mulai berlomba dalam meningkatkan strategi penjualannya. Banyak gerai
minimarket yang terbilang menguasai pasar dan mampu merambah ke seluruh nusantara,
bahkan banyak perusahaan ritel yang terus melakukan ekspansi pada daerah-daerah
potensial di pelosok negeri.
Hal ini pun menimbulkan persaingan antar perusahaan ritel, konsumen sudah mulai
cerdas dan selektif dalam masalah harga, kenyamanan, kebersihan, kualitas barang dan
lain sebagainya mendorong perusahaan untuk menyusun strategi pemasaran yang efektif
untuk menarik konsumen dan melakukan perubahan sesuai dengan trend yang ada agar
dapat bersaing serta lebih unggul dari pesaingnya.
Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk
diperhatikan, dicari, dibeli, digunakan atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan
kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan. Produk menjadi penentu komponen
strategi pemasaran yang lain, jenis produk yang berbeda akan mempengaruhi strategi
penjualan yang berbeda. Produk yang di jual di MAXI terbilang bervariasi dan mampu
memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tetapi meski terbilang lengkap tetap saja terdapat
produk- produk tertentu yang belum memenuhi kriteria kebutuhan dan keinginan
konsumen. Keragaman dari produk yang ada di MAXI berpengaruh terhadap minat beli
konsumen. Ketika seorang konsumen menginginkan suatu produk kemudian tersedia di
toko, tentu konsumen akan terdorong melakukan keputusan pembelian. Disamping
kelengkapan dan keragaman produk pertimbangan konsumen terhadap harga juga
semakin penting.
Suatu produk yang memiliki harga sesuai dengan manfaat yang di dapat tentu menjadi
daya tarik tersendiri bagi konsumen, konsumen akan lebih terpuaskan ketika produk yang
mereka beli sesuai dengan daya beli mereka. Harga menjadi tolak ukur konsumen untuk
melakukan pembelian, harga bergantung dengan kondisi ekonomi konsumen itu sendiri,

3
strategi perusahaan mengenai harga masih standar dengan toko-toko di perusahaan lain
yaitu memasang label harga pada produk dan rak minimarket.
Selain variasi produk dan kesesuaian harga, promosi juga menjadi salah satu unsur
bauran pemasaran yang tidak kalah penting. Maksud dari komunikasi pemasaran adalah
aktivitas pemasaran yang menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, dan
mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima,
membeli, dan loyal pada produk yang di tawarkan perusahaan yang bersangkutan.
Promosi merupakan bentuk atau cara perusahaan mengkomunikasikan produk,
dengan menonjolkan keistimewaan-keistimewaannya agar produk tersebut mendapat
perhatian serta dapat dikenal oleh konsumen. Promosi internal yang di lakukan oleh pihak
MAXI berupa pemotongan harga pada produk-produk tertentu, hal ini mampu
mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli. Selain itu faktor bauran pemasaran
produk yang tak kalah penting adalah lokasi.

B. Visi dan Misi minimarket MAXI BALIKPAPAN


Adapun yang menjadi visi dari mini market MAXI yaitu:
1. menjadi aset nasional dalam bentuk jaringan ritel waralaba yang unggul dalam
persaingan global.
Sedangkan misi mini market MAXI yaitu:
1. meningkatkan pelayanan terbaik sehingga kepuasan pelanggan menjadi sasaran
utama yang harus dapat dipenuhi.
Visi dan misi perusahaan juga didukung oleh motto dari MAXI yaitu: “Murah,
Lengkap dan Nyaman”. Selanjutnya yang menjadi budaya perusahaan yakni dalam
bekerja kami menjunjung tinggi nilai-nilai:
1. Kejujuran, kebenaran, dan keadilan
2. Kerja sama tim
3. Kemajuan melalui inovasi yang ekonomis
4. Kepuasan pelanggan
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka penelitian ini
memiliki tujuan yang ingin dicapai, yaitu sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui bagaimana informasi produk kepada konsumen
2. Untuk mengetahui display produk MAXI swalayan
3. Untuk mengetahui klasifikasi produk oleh MAXI swalayan
4
4. Untuk mengetahui komunikasi visual yang digunakan MAXI swalayan
D. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi perusahaan peneliti,
maupun peneliti lain, yaitu sebagai berikut:
1. Bagi pihak perusahaan atau pengelola manfaat dari hasil penelitian bagi pengelola
minimarket di harapkan mampu mengetahui kekurangan dan kelebihan dari beberapa
pengaruh strategi bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian di MAXI
BALIKPAPAN.
2. Bagi Peneliti, penelitian ini di harapkan dapat di gunakan sebagai ilmu pengetahuan
pada bidang pemasaran.
3. Bagi peneliti lain, Penelitian ini dapat di jadikan sebagai acuan oleh peneliti lain
terkait keputusan pembelian serta strategi bauran pemasaran pada khususnya.

5
BAB 2
PEMBAHASAN
A. PELAKSANAAN OBSERVASI
Peneliti melaksanakan observasi usaha ritel MAXI swalayan di Jalan Soekarno Hatta km
2,5 Balikpapan Utara, Kalimantan Timur tanggal 15 Agustus 2019 pada pukul 10.00
WITA.
B. Informasi pengetahuan produk kepada konsumen
Definisi Pengetahuan Produk
Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian,
dibeli, dipergunakan dan yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan konsumen.
Pengetahuan produk adalah kumpulan berbagai macam informasi mengenai produk,
Pengetahuan ini meliputi kategori produk, merek, terminology produk, atribut atau fitur
produk, harga produk dan kepercayaan mengenai produk. Bila Pemasar/penjual dapat
memahami tentang pengetahuan produk yang baik dan benar maka ia akan mudah
melakukan konfirmasi kepada konsumen/pelanggan untuk memastikan pembelian
produk. Pengetahuan produk juga meliputi berbagai informasi yang diproses oleh
konsumen untuk memproleh suatu produk.
1. Pengetahuan tentang karakteristik atau atribut produk
Seorang konsumen/pelanggan akan melihat suatu produk berdasarkan kepada
karakteristik atau ciri atau atribut produk tersebut. Bagi seorang konsumen/pelanggan bila
membeli suatu mobil, maka mobil yang dipilih harus memiliki atribut warna, model,
tahun pembuatan, jumlah cc, merek, manual atau otomatis, dan sebagainya.
2. Pengetahuan tentang manfaat produk.
Jenis pengetahuan produk yang kedua adalah tentang manfaat produk.
Konsumen/pelanggan mengkonsumi sayuran dan buah-buahan karena mengetahui
manfaat produk tersebut bagi kesehatan tubuhnya. Manfaat yang dirasakan
konsumen/pelanggan setelah mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan adalah
memperlancar buang air besar. Inilah yang disebut sebagai pengetahuan tentang manfaat
produk. Konsumen seringkali berpikir mengenai manfaat yang ia rasakan jika
mengkonsumsi atau membeli suatu produk, bukan mengenai atributnya.
Secara umum terdapat 2 (dua) jenis manfaat yang dirasakan konsumen/pelanggan setelah
mengkonsumsi produk:
1. Manfaat Fungsional

6
Adalah manfaat yang dirasakan konsumen secara fisiologis. Misalnya : minum teh Sosro
akan menghilangkan rasa haus, menggunakan printer laser mempercepat pencetakan
dokumen, menggunakan telepon seluler memudahkan konsumen berkomunikasi di mana
saja dengan siapa saja. Inilah beberapa contoh manfaat fungsional yang dirasakan oleh
konsumen/pelanggan.
2. Manfaat Psikososial
Adalah aspek psikologis (perasaan, emosi, dan mood) dan aspek sosial (persepsi
konsumen/pelanggan terhadap bagaimana pandangan orang lain terhadap dirinya) yang
dirasakan konsumen setelah mengkonsumsi suatu produk. Seseorang konsumen selalu
menggunakan parfum karena membuat lebih percaya diri. Seseorang akan memilih sedan
BMW seri 7 sebagai kendaraan sehari-harinya, karena orang-orang sekelilingnya akan
menilai bahwa BMW adalah symbol kesuksesan karier seseorang.
3. Pengetahuan tentang kepuasan yang diberikan produk bagi konsumen atau pelanggan.
Untuk mengetahui suatu kepuasan yang diberikan produk kepada konsumen adalah jika
suatu produk akan memberikan kepuasan kepada konsumen jika produk tersebut telah
digunakan atau dikonsumsi oleh konsumen. Agar produk tersebut bisa memberikan
kepuasan yang maksimal dan kepuasan yang tinggi kepada konsumen, maka konsumen
harus bisa menggunakan atau mengkonsumsi produk tersebut dengan benar.
Kesalahan yang dilakukan oleh konsumen dalam menggunakan suatu produk akan
menyebabkan produk tidak berfungsi dengan baik.
Secara umum dalam pengetahuan produk terdapat penjelasan tentang atribut produk
yaitu: “unsur-unsur produk yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan sebagai
dasar pengambilan keputusan.Sedangkan menurut Teguh Budiarto “Atribut-atribut
produk adalah sesuatu yang melengkapi manfaat utama produk sehingga mampu lebih
memuaskan konsumen”( Fandy Tjiptono). Atribut dapat dipandang secara obyektif (fisik
produk) maupun secara subyektif (pandangan konsumen).

7
8
C. Penataan produk sesuai klasifikasi produk ritel
a. Produk Konsumen
Produk konsumen adalah produk yang dibeli konsumen akhir untuk konsumsin
pribadi.Produk konsumen meliputi produk sehari hari (convinience product), produk
shopping (shopping product), product special(speciality product), produk yang tidak
dicari (unsought produk).
b. Produk industri
Produk industri adalah produk yang dibeli untuk pemrosesan lebih lanjut atau
penggunaan yang terkait dengan bisnis.
Klasifikasi produk yaitu pengelompokan produk berdasarkan jenis, kegunaan dan
manfaat bagi konsumen yaitu terdiri dari 7 departemen :
1. Food : makanan
2. Non food : produk yang tidak dimakan
3. Toys : mainan
4. Stationary : alat tulis kantor
5. Fashion : produk yang dipakai untuk penampilan
6. House Hold : peralatan rumah tangga
7. Fresh : produk yang tidak tahan lama

9
Pihak mini market MAXI memberikan informasi visual mengenai informasi pengetahuan
produk kepada konsumen berupa keterangan spesifik barang yang digantung di atas lorong-
lorong rak barang yang dijual.

D. Penataan produk sesuai penggolongan produk


Spesifikasi produk adalah berupa rincian-rincian atau uraian-uraian keterangan dari
sebuah barang/jasa.
1. Spesifikasi produk barang
Barang adalah suatu sifat yang kompleks baik dapat diraba maupun tidak dapat diraba,
termasuk bungkus, warna, nama perusahaan dan pengecer, jasa perusahaan dan pengecer,
yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan dan kebutuhannya.
a) Barang konsumsi

10
1. Penggolongan berdasarkan kecepatan konsumsi (rate of consumption) dan
kekonkritannya (tangibility) terdiri dari:
 Barang tahan lama, yaitu : barang kongkrit yang dapat dipergunakan berulang-ulang
misalnya televisi, sepatu, mobil, dsb.
 Barang tidak tahan lama, yaitu : barang kongkrit yang hanya dapat digunakan satu atau
beberapa kali, misalnya daging, sabun, ikan, beras, dsb.
 Jasa, yaitu : kegiatan manfaat atau kepuasan yang dijual, misalnya : pangkas rambut,
dokter, dsb.
2. Penggolongan berdasarkan kebiasaan membeli, konsumen yang mengorbankan sebagian
waktu dan tenaga seminim mungkin, misalnya : kebutuhan dapur dsb.
3. Barang shopping, yaitu : barang-barang yang dibeli setelah terlebih dahulu
membandingkan kecocokan, kualitas, harga dan modal antara barang-barang sejenis,
misalnya pakain jadi, sepatu, perabot rumah tangga, dsb.
4. Barang speciality, yaitu barang-barang yang mempunyai karakteristik yang unik, untuk
kelompok pembeli tertentu yang bersedia melakukan usaha-usaha istimewa untuk
mendapatkannya, misalnya : benda-benda kolektor, antik, dsb.
5. Barang Supermarket, terdiri atas beberapa departemen yaitu:
1. Departemen Food : semua makanan, khususnya snack
2. Departemen Non Food : barang-barang selain makanan
3. Departemen Household : perlengkapan rumah tangga
4. Departemen Toys : sarana/barang khusus untuk anak-anak
5. Stationary : semua peralatan tulis dan kantor seperti pensil, penghapus, penggaris,
perlengkapan komputer, dan perlengkapan alat kantor.
6. Departemen Fashion
Produk fashion : sebuah produk yang mempunyai ciri-ciri khusus yang tepat dan
mewakili style yang sedang trend dalam suatu kurun waktu tertentu.
Produk fashion:
 Pakaian Wanita
 Pakaian Pria
7. Departemen Fresh : Bagian dari supermarket yang menyediakan produk berupa bahan
makanan yang masih segar ataupun yang sudah diolah dan memerlukan kondisi
khusus, serta memiliki kadarluasa yang relatif singkat. Misalnya: sayuran (vegetable),
buah (fresh fruit) , daging (fresh meat) , produk susu, dan produk yang berasal dari
susu (dairy milk), dan produk yang dibekukan.
11
8. Barang Pecah Belah (GMS), Barang pecah belah ini adalah barang-barang yang
sifatnya kelontongan : kaca cermin, sisir, kamoceng, gelas, piring, dsb.

Department fresh Department food

Department fresh Department Household

12
Department Fashion

13
Department Fashion

14
Department Fashion

15
Departmen Household
E. Komunikasi visual yang digunakan perusahaan ritel
Komunikasi peritel (pelaku retailing) dengan pelanggannya tidaklah selalu dilakukan dengan
media massa menyerupai dengan bunyi dan gambar menyerupai di televisi, dengan bunyi di radio,
ataupun dengan goresan pena dan gambar menyerupai dimajalah dan koran. Komunikasi dapat terjadi
melalui gambaran visual, lay out ataupun display produk didalam toko.

16
Yang dimaksud dengan komunikasi visual ialah komunikasi perusahaan ritel atau toko dengan
konsumen atau pelanggannya melalui wujud fisik, menyerupai identitas toko, layout dan display
maupun in store communication.
Dengan menerapkan komunikasi visual secara menyeluruh, maka akan meningkatkan maupun
menambah citra toko yang lebih baik dibenak konsumen. Berikut ini ialah beberapa unsur dari citra
toko, yakni:
1. Merchandise atau produk, menyerupai harga, keragaman kategori, kualitas, ketersediaan item
(warna, ukuran, jenis).
2. Lokasi yang gampang dijangkau, aman, dan berada dalam suatu sentra pembelanjaan atau akrab
dengan toko-toko ritel lainnya.
3. Pelayanan, menyerupai pilihan cara bayar, delivery service, maupun catalog yang dikirimkan ke
rumah.
4. Mengutamakan pelayanan pada segmen tertentu yang sesuai dengan karakteristik demografi calon
konsumen, menyerupai contohnya para remaja dan dewasa, para keluarga atau para ibu rumah
tangga kalangan tertentu.
5. Pramuniaga/staf/kasir, menyerupai contohnya sikap dalam melayani (sopan, ramah, sigap),
pengetahuan produk, dan jumlah tenaga yang memadai.
6. Fasilitas, menyerupai food court, parkir, toilet.
7. Citra kepribadian perusahaan atau toko, menyerupai lengkap/serba ada dan canggih.
8. Promosi, menyerupai secara teratur melaksanakan promosi hadiah, menawarkan diskon, even
khusus, aktivitas kupon, aktivitas undian berhadiah.
9. Store ambience/atmosfer, menyerupai dekorasi eksterior yang modern dan anggun, dekorasi
interior yang menarik, sirkulasi dalam toko yang memudahkan bergerak, situasi yang menciptakan
betah (tata warna, musik, pencahayaan), lay out atau penataan produk, display yang menarik.

17
18
19
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Bisnis ritel adalah aktivitas bisnis yang terkait dengan penjualan dan pemberian
layanan kepada masyarakat. Bisnis ritel merupakan suatu usaha menyalurkan berbagai
produk kepada konsumen untuk di konsumsi sendiri. Bisnis ritel merupakan bisnis yang
sangat menjanjikan seiring meningkatnya kebutuhan konsumen, untuk itu banyak pelaku
bisnis mulai berlomba dalam meningkatkan strategi penjualannya.
Pengetahuan produk adalah kumpulan berbagai macam informasi mengenai produk,
Pengetahuan ini meliputi kategori produk, merek, terminology produk, atribut atau fitur
produk, harga produk dan kepercayaan mengenai produk. Bila Pemasar/penjual dapat
memahami tentang pengetahuan produk yang baik dan benar maka ia akan mudah melakukan
konfirmasi kepada konsumen/pelanggan untuk memastikan pembelian produk.
Yang dimaksud dengan komunikasi visual ialah komunikasi perusahaan ritel atau
toko dengan konsumen atau pelanggannya melalui wujud fisik, menyerupai identitas toko,
layout dan display maupun in store communication.
Maxi Swalayan melakukan promosi pemasaran dengan menyebarkan brosur produk
yang disertakan harga serta diskon tiap produknya. Memasang spanduk yang berisi produk-
produk yang sedang promo, sampai hot selling hari itu. Disetiap lorong diberikan keterangan
perbandingan harga produk dipasaran dengan harga produk yang ada di mAXI Swalayan
sehingga ada perubahan keinginan membeli dari konsumen. Jadi tidak hanya tertarik dari segi
penataan produknya dan pelayanannya saja.

20
STRUKTUR ORGANISASI MINI MARKET MAXI
BALIKPAPAN

DIREKTUR

Manajer Manajer Manajer Manajer Keuangan


Personalia Pembelian Penjualan

Pramuniaga Kasir Finace Accounting


Mas Eko W. Mba Widi A.

21

Anda mungkin juga menyukai