Anda di halaman 1dari 3

Nama : Tyas Catur Prastiwi

NIM : 041174477
Prodi : Manajemen
Mata Kuliah : Manajemen Rantai Pasokan / EKMA4371
TUGAS 2

1. Pelajari modul 4, kemudian jawab pertanyaan di bawah ini :


a. Dalam mengelola persediaan barang, terdapat beberapa biaya yang harus
dipertimbangkan, sebutkan dan jelaskan!
b. Berdasarkan biaya yang dijelaskan di atas, biaya – biaya apakah yang harus
dipertimbangkan pada saat menghitung Economy Order Quantity
2. Pelajari modul 5, kemudian jawab pertanyaan di bawah ini :
a. Berdasarkan uraian di atas, dampak apakah yang sedang dihadapi oleh
perusahaan XYZ? Jelaskan
b. Bagaimana mengurangi dampak ini?
3. Pertanyaan :
a. Berdasarkan modul 6, ada 2 resiko yang dihadapi oleh petani ini, jelaskan kedua
resiko tersebut!
b. Resiko apakah yang bisa diatasi oleh petani, jelaskan!

Jawab :
1. Persediaan :
a. Biaya yang harus dipertimbangkan dalam pengelolaan persediaan barang yaitu :
a) Biaya Penyimpanan
Biaya penyimpanan berkaitan dengan kepemilikan barang secara fisik
dalam persediaan. Biaya dalam hal ini meliputi bunga, asuransi, pajak,
penyusutan, keusangan, kerusakan, dan biaya dalam pergudangan
(misalnya suhu, kelembaban, cahaya, sewa, dan keamanan). Selain itu
dalam hal ini juga akan muncul opportunity cost yang berkaitan dengan
keuangan yang dapat digunakan untuk kepentingan lain di luar untuk
persediaan. Oleh karena itu, biaya penyimpanan ini dapat bermacam-
macam besarnya. Berbagai macam komponen dalam biaya penyimpanan
tergantung pada tipe item yang disimpan. Misalnya barang-barang yang
mudah disembunyikan (handphone, kalkulator, jam tangan) atau barang-
barang mahal (televisi, perlengkapan komputer, mobil) sangat rentan
terhadap pencurian. Sedangkan produk yang cepat rusak seperti makanan
sangat rentan terhadap kerusakan. Biaya penyimpanan sering dinyatakan
dalam dua bentuk: sebagai persentase harga per unit atau dalam jumlah
uang tertentu per unit. Biaya penyimpanan biasanya berkisar antara 20
persen atau 40 persen dari nilai produk.
b) Biaya Pemesanan
Biaya pemesanan adalah biaya yang timbul karena adanya pemesanan dan
pengiriman persediaan. Selain biaya pengiriman, yang termasuk biaya
pemesanan adalah biaya penyiapan faktur, biaya pemeriksaan saat barang
diterima baik pemeriksaan kualitas maupun kuantitas, serta biaya
pemindahan barang ke tempat penyimpanan. Biaya pemesanan biasanya
dinyatakan dalam suatu jumlah tetap tertentu per pemesanan, tidak
tergantung banyaknya pesanan. Apabila perusahaan memproduksi
persediaannya, biaya pemasangan mesin (seperti mempersiapkan
peralatan untuk melakukan suatu pekerjaan dengan menyesuaikan mesin,
mengganti alat yang diperlukan) dapat disamakan dengan biaya
pemesanan. Biaya ini berupa biaya tetap per produksi, tidak tergantung
pada jumlah produksi.
c) Biaya Kekurangan
Biaya kekurangan muncul ketika permintaan melebihi persediaan di
tangan. Biaya ini termasuk opportunity cost karena tidak melakukan
penjualan, kehilangan kepercayaan konsumen, keterlambatan
pembayaran, dan sebagainya. Apabila biaya ini muncul pada item yang
digunakan untuk keperluan internal (misalnya untuk memasok lini
perakitan), maka biaya keterlambatan produksi dapat disamakan sebagai
biaya kekurangan.

b. Biaya yang harus dipertimbangkan pada saat menghitung Economy Order


Quantity (EOQ) adalah biaya penyimpanan dan biaya pemesanan. Meskipun
kedua biaya tersebut memiliki sifat kebalikan, tetapi mereka saling berhubungan.
EOQ merupakan metode untuk menentukan jumlah pembelian yang paling
optimal dengan memperhitungkan dua biaya tersebut.

2. Modul 5
a. Masalah yang dihadapi oleh perusahaan XYZ disebut Bullwhip Effect. Bullwhip
Effect adalah kegagalan untuk membuat estimasi yang akurat terhadap
permintaan konsumen dan keterbatasan tukar informasi antar anggota dalam
rantai pasokan akan mengakibatkan membengkaknya tingkat persediaan di
seluruh sistem. Atau lebih singkatnya distorsi informasi.
Perusahaan XYZ mengalami penurunan laba karena menumpuknya persediaan
bahan baku daan produk jadi yang tidak terjual.

Dampak dari bullwhip effect bermacam – macam, yaitu berupa pengurangan


kapasitas karena permintaan ke pabrik berkurang hingga pengurangan jumlah
pegawai pabrik (PHK).
b. Cara mengurangi dampak :
a) Diskon diberikan berdasarkan agregat pesanan dan bukan per produk.
b) ‘Turn and Earn’, pembelian produk untuk jenis laku dibatasi sebagai
proporsi terhadap penjualan mereka ke pelanggan.
c) Promosi dilakukan pada saat permintaan lesu.

3. Risiko
a. 2 risiko yang dihadapi oleh petani yaitu :
a) Risiko Permintaan (demand risk)
Risiko permintaan merupakan potensi terjadinya variasi pada aliran
outbound perusahaan yang dapat berpengaruh terhadap pesanan
customer seperti volume barang kirim, intensitas pengiriman dan lain
sebagainya.
Pada bacaan, petani mengalami penurunan penjualan karena turunnya
daya beli masyarakat.

b) Risiko Operasional (operational risk)


Risiko ini merupakan variasi yang berpotensi dialami oleh internal
perusahaan sehingga memengaruhi kemampuan internal perusahaan
kaitannya dengan proses produksi seperti dalam hal kemampuan
memperoleh profit, menjaga kualitas, tepat waktu dan lain sebagainya.
Pada bacaan, petani sulit memperoleh pupuk karena terlambatnya
transportasi. Dan juga kesalahan perhitungan kebutuhan bibit karena
kesalahan dari karyawan administrasi.

b. Risiko yang bisa diatasi oleh petani adalah risiko operasional berupa kesalahan
perhitungan kebutuhan bibit karena kesalahan dari karyawan administrasi. Hal ini
dapat diatasi dengan mengurangi pembelian bibit untuk periode selanjutnya
sesuai dengan bibit yang sudah tersedia, apabila pembelian bibit terlalu banyak.
Apabila pembelian bibit kurang dari yang dibutuhkan, petani dapat melakukan
pembelian bibit sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan ditambah jumlah untuk
periode selanjutnya agar tidak terlalu banyak melakukan pemesanan untuk
mengurangi biaya.
Dan kedepannya agar karyawan administrasi tersebut meneliti lagi sebelum
melakukan pembelian bibit agar tidak terulang kesalahan yang sama.

Anda mungkin juga menyukai