a. Probability Models
Teknik probabilitas merupakan teknik yang banyak dipakai secara umum, bahkan sejumlah
teknik baru telah diturunkan dari teknik probabilitas, seperti critical path methods (CPM). Teknik
probabilitas merupakan pengembangan dari teori peluang.
Terdapat 3 subyek berbeda dalam mempelajari teknik probabilitas, yaitu :Jumlah peristiwa
yang terjadi menunjukkan total jumlah peristiwa yang mungkin terjadi, Kapan peristiwa atau kejadian
harus ditambahkan untuk memperoleh probabilitas, dan Kapan peristiwa atau kejadian harus
digandakan untuk memperoleh probabilitas.
Adapun aplikasi dari model probabilitas tidak hanya berguna untuk performance audit, tetapi
juga dapat dipakai dalam semua tingkatan aktivitas (misalnya aktivitas produksi, personal, dan riset)
yang dapat diaudit untuk kepentingan ekonomis maupun efisien.
b. Balancing Models
Model ini merupakan model yang paling dikenal dan melibatkan akuntan dan auditor
didalamnya. Berikut analisis untuk balancing model sebagaimana dinyatakan oleh GAO (General
Accounting Ofiice) :
Estimasi measurable consequence. Estimasi harus dibuat untuk mengatisipasi konsekuensi yang
dapat diukur sebagaimana estimasi seluruh biaya dan input sumber daya dilakukan dalam berbagai
keadaan dan berbagai level sumber daya yang tersedia. Konsekuensi yang dapat diukur tersebut
terdiri dari efektivitas, efek samping dan pertimbangan distribusi.
Assessing provisional ordering. Sekali estimasi dari alternative total dan konsekuensi incremental
dibuat, alternative telah diestimasi, alternative harus dijajarkan pada suatu perintah. Terdapat tiga
pendekatan yang dapat digunakan dalam assessing provisional ordering yaitu : Cost-effectiveness:
berfokus pada sumberdaya yang diharapkan untuk dikonsumsi dan seberapa jauh tujuan dapat
dicapai. Cost-benefit: efek samping dan pertimbangan distribusi disatukan dalam pendekatan ini.
Secara teori, pendekatan ini lebih baik dari cost effectiveness. Dan Cost-value: merupakan teknik
yang dipakai untuk mendapatkan ukuran tertimbang kuantitatif yang dapat diterima untuk
membandingkan kandungan nilai dari setiap alternative.
c. Linear Programming Models
Maksimal atau minimalnya suatu hubungan dapat ditentukan untuk setiap tipe aktivitas
(misalnya produksi, personel, keuangan, transportasi, dan riset)
a. Queuing Models. Banyak masalah yang dijumpai auditor yang berhubungan
dengan Queuing (kepadatan akibat antrian), misalnya mekanik menanti bagian perbaikan pesawat,
pembeli menanti penjual, pasien rumah sakit menunggu untuk pelayanan. Semua adalah
bentukQueuing.
b. Game theory models, model ini digunakan ketika organisasi mengoptimalkan hasil dalam situasi
kompetisi.
c. Network analysis models, dalam usaha mencapai tujuan, organisasi harus mengikuti langkah
tertentu. Hal tersebut dapat dikumpulkan dalam suatu order untuk menetapkan tanggungjawab yang
harus diikuti.
d. Markov chain models, dalam bebrapa aktivitas atau program di mana ada –kondisi dari perubahan
keadaan, markov chain models, dapat digunakan untuk analisis kondisi-kondisi dari perubahan
tersebut, dan dapat memberikan solusi yang optimal.