Anda di halaman 1dari 7

METODE KUANTITATIF SEBAGAI ALAT BANTU

AUDITOR DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN


METODE KUANTITATIF SEBAGAI ALAT BANTU AUDITOR
DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Sebelum manajer dapat menentukan apa yang seharusnya dilakukan untuk membuat
proses manajemen strategi berjalan lebih efektif, manajemen perusahaan harus melakukan
pengukuran yang merefleksikan kinerja perusahaan saat ini. Salah satu alat yang dapat digunakan
dalam pengukuran kinerja perusahaan adalah strategic audit.
Strategic audit merupakan suatu pengujian dan pengevaluasian terhadap wilayah yang
terkena implikasi atau dipengaruhi oleh pelaksanaan proses manajemen strategi dalam perusahaan.
Untuk keperluan strategic audit ini tidak ada metode baku atau metode tertentu yang dianjurkan.
Tiap perusahaan dapat merancang dan mengaplikasikan format auditnya sendiri untuk memenuhi
kebutuhan perusahaan tersebut.
1. Pengertian Metode Kuantitatif
Metode Kuantitatif, merupakan penilaian perusahaan dalam bentuk data yang diringkas
dan diatur menurut angka sebelum kesimpulan dideskripsikan berdasarkan tindakan pengendalian
strategi. Walaupun data yang dikumpulkan dari pendekatan ini lebih mudah untuk diringkas dan
diatur, namun untuk menginterpretasikan apa yang dimaksud oleh pengukuran kuantitatif ini
sangatlah sulit dan subyektif juga sifatnya
Metode kuantitatif adalah ilmu dan seni yang berkaitan dengan tata cara (metode)
pengumpulan data, analisis data, dan interpretasi hasil analisis untuk mendapatkan informasi guna
penarikan kesimpulan dan pengambilan keputusan. (Tuban, 1972 dalam Solimun, 2001). Render,
B., et al, 2006 mengemukakan metode kuantitatif adalah pendekatan ilmiah untuk pengambilan
keputusan manajerial & Ekonomi.
Metode kuantitatif berlandaskan pada anggapan-anggapan tertentu yang telah disusun
terlebih dahulu, jika anggapan-anggapan tersebut tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya,
apalagi jika menyimpang jauh maka keampuhan metode ini tidak dapat dijamin atau bahkan dapat
menyesatkan
Umumnya pendekatan kuantitatif dalam pengambilan keputusan yang menggunakan model-
model matematika. Matematika sudah ditemukan oleh manusia ribuan tahun yang lalu dan telah
banyak digunakan dalam banyak aplikasi. Salah satu aplikasi matematika adalah untuk
pengambilan keputusan. Sebagai contoh sederhana, bagaimana mengatur 50 kursi dengan ukuran
tertentu ke dalam sebuah ruangan dengan ukuran tertentu pula. Dengan ukuran kursi dan ruangan,
maka akan ditemukan cara terbaik untuk mengatur kursi; apakah 5 baris kali 10 lajur, atau
sebaliknya, semuanya tergantung ukuran ruangan yang ada.
2. Sifat dan Penggunaan Prosedur Audit Analitis
Profesi audit internal makin banyak menerapkan teknik-teknik analitis. Prosedur Audit
Analitis/PAA (analytical auditing procedures/APP) disebut juga prosedur analitis, yakni merupakan
studi dan perbandingan hubungan-hubungan diantara berbagai informasi, baik keuangan maupun
nonkeuangan. Informasi yang bisa dibandingkan adalah :
 Informasi periode sekarang dengan periode sebelumnya
 Informasi keuangan dan operasional periode sekarang dengan anggaran dan prakiraan
 Informasi dengan informasi serupa dalam fungsi-fungsi organisasional lainnya
 Hubungan antara informasi keuangan dengan nonkeuangan yang sesuai.
Prosedur Audit Analitis/PPA meliputi :
a. Analisis trend (trend analysis)
merupakan bentuk khusus dari PAA yang digunakan terutama untuk menganalisis
perubahan dalam saldo-saldo akun, informasi keuangan lainnya, atau informasi operasional dari
waktu ke waktu. Analisis tren disebut analisis horizontal karena digunakan untuk menelusuri saldo
akun atas elemen operasi dari waktu ke waktu (Sawyer:2003). Analisis tren disebut juga dengan
analisis naik-turun karena dengan analisis tersebut diketahui kenaikan atau penurunan dari masing-
masing akun. Agar tren itu dapat diperbandingkan maka harus dipenuhi beberapa syaratnya, antara
lain prinsip-prinsip akuntansi yang digunakan pada waktu melakukan pencatatan akuntansi
dilakukan secara konsisten dan selama periode bersangkutan tidak terjadi.
b. Analisis rasio (ratio analysis)
adalah bagian terpisah dari analisis trend yang terutama digunakan untuk membandingkan
hubungan antar akun laporan keuangan pada satu titik waktu. Analisis rasio bisa digunakan baik
untuk akun laba rugi maupun neraca. Dua metode analisis rasio yang umumnya digunakan adalah
laporan dalam presentase ( common size statement ) dan rasio-rasio keuangan (Sawyer:2003).
Analisis rasio merupakan analisis hubungan dari berbagai pos dalam suatu laporan keuangan yang
digunakan untuk menginterpretasikan kondisi keuangan dan hasil operasi suatu perusahaan.
Analisis rasio merupakan konversi data dari laporan keuangan menjadi informasi yang bermanfaat
bagi pengambilan keputusan. Analisis rasio dilakukan dengan membandingkan 2 (dua) atau lebih
item keuangan, biasanya dari tahun yang sama. Informasi ini berguna untuk mengevaluasi prospek
masa depan, risiko operasi dan risiko keuangan.
c. Analisis regresi (regression analysis)
digunakan untuk menguji hubungan antara dua atau lebih variable. Analisis ini mengukur
perubahan dalam satu variable seiring dengan perubahan pada variable lain (Sawyer:2003). Analisis
regresi adalah studi mengenai ketergantungan variable dependen (terikat) dengan satu atau lebih
variable independen (variable penjelas atau bebas), dengan tujuan untuk mengestimasi dan
memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata variable dependen berdasarkan variable
independen yang diketahui.
d. Perbandingan periode ke periode.
Analisis perbandingan laporan keuangan, merupakan metode dan teknik analisis dengan
cara membandingkan laporan keuangan untuk dua periode atau lebih dengan menunjukkan
kenaikan atau penurunan persentase, perbandingan rasio dan persentase dari total.
e. Perbandingan dengan anggaran, prakiraan, dan informasi ekonomi.
f. Perbandingan dengan penyebab independen atau factor-faktor terkait.
3. Metode-metode Riset Operasi (RO) Lainnya
Adapun metode-metode riset operasi lainnya adalah sebagai berikut :
a. Teori Probabilitas
Teori ini mengacu pada probabilitas bahwa beberapa kejadian akan terjadi atau mengacu
pada frekuensi keterjadian dalam jumlah percobaan tak terbatas. Ekspektasi rasio dari kemungkinan
kejadian, disatu sisi dengan total percobaan di sisi lain, hal ini didasarkan pada data yang diperoleh
dari pengalaman.
Rasio probabilitas merupakan presentase dari nol (tidak mungkin) sampai satu (pasti).
Misalnya, probabilitas bahwa matahari akan terbit dari timur adalah hal yang pasti (satu).
Probabilitas bahwa matahari akan terbenam ditimur adalah tidak mungkin (nol).
b. Jaringan
Jaringan membantu manajer memvisualisasikan operasi yang dibutuhkan, kebutuhan
sumber daya, waktu, biaya, dan urutan kejadian dalam proyek-proyek besar yang kompleks.
Jaringan memberikan gambaran diagramatik dari urutan kejadian dan langkah-langkah kritis dalam
proyek. Analisis jaringan membantu manajemen dalam memahami bagaimana proyek harus
dilakukan dan mengidentifikasi cara-cara yang mungkin untuk merevisi atau memperpendek urutan
aktivitas guna mempercepat atau memperkecil biaya. Metode keputusan jaringan yang diketahui
paling baik adalah program evaluation and review technique-PERT (teknik evaluasi dan penelaahan
program) dan critical path method-CPM (metode jalur kritis).
c. Bagan Gantt
Bagan gantt adalah teknik penjadwalan proyek yang membagi setiap proyek ke dalam
aktivitas-aktivitas yang memiliki estimasi waktu mulai dan selesai. Bagan gantt memungkinkan
pengambilan keputusan untuk secara visual menelaah penyajian anggaran waktu proyek dan
memungkinkan perbandingan lanjutan dengan waktu actual. Kesederhanaannya memungkinkan
memodifikasi jadwal secara mudah.
d. Model-model Persediaan
Penggunaan yang paling umum adalah control persediaan dan penjadwalan produksi. Model
kuantitas pesanan ekonomi (EOQ) memiliki asumsi-asumsi: Permintaan persediaan diketahui
dengan pasti dan bersifat konstan, dan Persediaan segera diisi pada level nol (tidak ada waktu
tunggu dan tidak terjadi kehabisan persediaan).
Biaya-biaya yang harus dipertimbangkan dalam model persediaan adalah sebagai berikut:
Biaya pemesanan, mencakup semua biaya tambahan yang berkaitan dengan pemesanan, Biaya
penyimpanan, mencakup semua biaya tambahan yang berkaitan dengan penyimpanan persediaan,
dan Biaya kekurangan/kehabisan persediaan, mencakup biaya akibat hilangnya penjualan,
hilangnya penjualan di masa sepan, dan hilangnya keinginan pelanggan untuk membeli.
e. Analisis Sensitivitas
Digunakan untuk menguji perilaku model terhadap kondisi-kondisi yang berubah. Lebih
khusus lagi, analisis ini berkaitan dengan perubahan solusi model sebagai akibat dari adanya
perubahan dalam parameter-parameter masalah.
f. Kurva Pembelajaran
Menggambarkan bahwa begitu orang-orang memperoleh pengalaman, maka mereka bisa
mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan. Kurva
pembelajaran berarti ada sifat pembelajaran yang didapatkan dari pekerjaan yang dilakukan secara
berulang-ulang.
g. Simulasi
Simulasi didefinisikan sebagai proses mengembangkan ukuran-ukuran kinerja system
dengan melakukan eksperimen sampling terhadap model system. Hal ini merupakan teknik yang
digunakan untuk membuat ukuran-ukuran kinerja untuk masalah kebijakan yang berbagai
komponennya bersifat acak. Teknik ini melibatkan pendefinisian tujuan model, memformulasikan
model, memvalidasi model, merancang eksperimen, dan melakukan simulasi.
h. Pohon Keputusan
Pohon keputusan bermanfaat jika solusi membutuhkan proses pengambilan keputusan
secara berurutan. Tujuan dari pohon keputusan adalah memilih seperangkat strategi yang sesuai
yang akan menghasilkan ekspektasi nilai tertinggi. Pohon keputusan berguna bagi auditor internal
dalam pengambilan keputusan yang akan mereka lakukan.
i. Pemprograman Dinamis
Disebut juga teori maksimisasi. Teknik ini digunakan jika seluruh rangkaian dari keadaan
atau tindakan telah terjadi dan keputusan di tiap keadaan tergantung pada keputusan yang dibuat
pada keadaan sebelumnya. Teknik ini memungkinkan seorang internal auditor untuk menentukan
secara matematis konsekuensi keputusan dari periode ke periode.
j. Memperkerjakan Para Ahli
Standar-standar dan pernyataan audit ini menunjukkan bahwa mengaudit sebuah model
bukanlah proses yang sederhana. Auditor harus memiliki pengalaman dengan riset operasi dan
computer. Jika keahlian ini tidak tersedia pada departemen audit internal, maka dibutuhkan bantuan
ahli dari luar departemen. Laporan final evaluasi tetap merupakan opini auditor. Manajemen
menginginkan opini auditor internal, bukan opini konsultan.
4. Teknik Analisis Khusus : Beberapa Model
Beberapa pendekatan dapat dipakai untuk membantu auditor mempelajari teknik analisis
khusus.

a. Probability Models
Teknik probabilitas merupakan teknik yang banyak dipakai secara umum, bahkan sejumlah
teknik baru telah diturunkan dari teknik probabilitas, seperti critical path methods (CPM). Teknik
probabilitas merupakan pengembangan dari teori peluang.
Terdapat 3 subyek berbeda dalam mempelajari teknik probabilitas, yaitu :Jumlah peristiwa
yang terjadi menunjukkan total jumlah peristiwa yang mungkin terjadi, Kapan peristiwa atau kejadian
harus ditambahkan untuk memperoleh probabilitas, dan Kapan peristiwa atau kejadian harus
digandakan untuk memperoleh probabilitas.
Adapun aplikasi dari model probabilitas tidak hanya berguna untuk performance audit, tetapi
juga dapat dipakai dalam semua tingkatan aktivitas (misalnya aktivitas produksi, personal, dan riset)
yang dapat diaudit untuk kepentingan ekonomis maupun efisien.
b. Balancing Models
Model ini merupakan model yang paling dikenal dan melibatkan akuntan dan auditor
didalamnya. Berikut analisis untuk balancing model sebagaimana dinyatakan oleh GAO (General
Accounting Ofiice) :
 Estimasi measurable consequence. Estimasi harus dibuat untuk mengatisipasi konsekuensi yang
dapat diukur sebagaimana estimasi seluruh biaya dan input sumber daya dilakukan dalam berbagai
keadaan dan berbagai level sumber daya yang tersedia. Konsekuensi yang dapat diukur tersebut
terdiri dari efektivitas, efek samping dan pertimbangan distribusi.
 Assessing provisional ordering. Sekali estimasi dari alternative total dan konsekuensi incremental
dibuat, alternative telah diestimasi, alternative harus dijajarkan pada suatu perintah. Terdapat tiga
pendekatan yang dapat digunakan dalam assessing provisional ordering yaitu : Cost-effectiveness:
berfokus pada sumberdaya yang diharapkan untuk dikonsumsi dan seberapa jauh tujuan dapat
dicapai. Cost-benefit: efek samping dan pertimbangan distribusi disatukan dalam pendekatan ini.
Secara teori, pendekatan ini lebih baik dari cost effectiveness. Dan Cost-value: merupakan teknik
yang dipakai untuk mendapatkan ukuran tertimbang kuantitatif yang dapat diterima untuk
membandingkan kandungan nilai dari setiap alternative.
c. Linear Programming Models
Maksimal atau minimalnya suatu hubungan dapat ditentukan untuk setiap tipe aktivitas
(misalnya produksi, personel, keuangan, transportasi, dan riset)
a. Queuing Models. Banyak masalah yang dijumpai auditor yang berhubungan
dengan Queuing (kepadatan akibat antrian), misalnya mekanik menanti bagian perbaikan pesawat,
pembeli menanti penjual, pasien rumah sakit menunggu untuk pelayanan. Semua adalah
bentukQueuing.
b. Game theory models, model ini digunakan ketika organisasi mengoptimalkan hasil dalam situasi
kompetisi.
c. Network analysis models, dalam usaha mencapai tujuan, organisasi harus mengikuti langkah
tertentu. Hal tersebut dapat dikumpulkan dalam suatu order untuk menetapkan tanggungjawab yang
harus diikuti.
d. Markov chain models, dalam bebrapa aktivitas atau program di mana ada –kondisi dari perubahan
keadaan, markov chain models, dapat digunakan untuk analisis kondisi-kondisi dari perubahan
tersebut, dan dapat memberikan solusi yang optimal.

5. Langkah-langkah Pengambilan Keputusan


a. Mendefinisikan masalah. Secara sederhana, masalah merupakan perbedaan (gap) antara
situasi yang diinginkan dengan kenyataan yang ada. Jika seorang mahasiswa ingin
memperoleh nilai A, tetapi ternyata hasil yang didapatkan kurang dari itu, maka mahasiswa
tersebut menghadapi masalah. Pada dasarnya, semua langkap pengambilan keputusan
dilakukan untuk menghilangkan atau mengurangi perbedaan yang ada antara yang diharapkan
dan yang terjadi.
b. Mengembangkan model. Model adalah representasi dari sebuah situasi nyata. Model dapat
dikembangkan dalam berbagai bentuk; seperti model fisik, logika, atau matematika. Miniatur
mobil atau maket rumah adalah contoh model fisik, sedang aliran listrik dengan rangkaian
tertentu atau air mengalir dengan pola saluran tertentu adalah model logika untuk arus lalu-
lintas. Model ekonomi yang menyatakan bahwa pendapatan merupakan fungsi dari konsumsi
dan tabungan merupakan contoh model matematika. Dalam langkah pengembangan model
dikenal istilah variabel yang nilai-nilainya akan mempengaruhi keputusan yang akan diambil.
Dalam kasus nyata, variabel-variabel ini sebagian dapat dikendalikan dan sebagian yang lain
tidak. Lama lampu merah pada lampu pengatur lalu lintas dapat dikendalikan dengan mudah,
namun laju kendaraan dan jumlah kendaraan yang melewati sebuah jalan tidak mudah
dikendalikan.
c. Mengumpulkan data. Data yang akurat sangat penting untuk menjamin analisis kuantitatif yang
dilakukan menghasilkan keluaran seperti yang diinginkan. Sumber data untuk pengujian model
dapat berupa laporan-laporan perusahaan seperti laporan keuangan dan dokumen perusahaan
lainnya, hasil wawancara, pengukuran langsung di lapangan dan hasilsampling statistik.
d. Membuat solusi. Solusi yang diambil dalam pendekatan kuantitatif dilakukan dengan
memanipulasi model dan dengan masukan data yang dihasilkan pada langkah sebelumnya.
Banyak metode yang bisa dilakukan dalam membuat solusi, seperti memecahkan persamaan
(model matematika) yang sudah dikembangkan sebelumnya, menggunakan pendekatantrial
and error dengan data masukan yang berbeda-beda untuk menghasilkan solusi ”terbaik”, atau
menggunakan algoritma atau langkah-langkah penyelesaian detil khusus yang telah
dikembangkan. Apapun metode yang digunakan, solusi yang dihasilkan haruslah praktis
(practical) dan dapat diterapkan (implementable). Solusi ”terbaik” yang dihasilkan harus tidak
rumit dan dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang ada.
e. Menguji solusi. Untuk menjamin bahwa solusi yang dihasilkan merupakan yang terbaik, maka
pengujian harus dilakukan, baik pada model ataupun pada data masukan. Pengujian ini
dilakukan untuk melihat akurasi (accuracy) dan kelengkapan model dan data yang digunakan.
Untuk melihat akurasi dan kelengkapan data, data yang diperoleh dari berbagai sumber dapat
dimasukkan ke dalam model dan hasilnya dibandingkan. Model dan data yang akurat dan
lengkap seharusnya menjamin konsistensi hasil. Pengujian ini penting dilakukan sebelum
analisis hasil dilakukan.
f. Menganalisis hasil. Analisis hasil dilakukan untuk memahami langkah-langkah yang harus
dilakukan jika sebuah keputusan telah dipilih. Selanjutnya implikasi langkah-langkah yang
dilalukan juga harus dianalisis. Dalam langkah ini analisis sensitivitas (sensitivity analysis)
menjadi sangat penting. Analisis sensitivitas dilakukan dengan mengubah-ubah nilai-nilai
masukan model dan melihat perbedaan apa yang terjadi pada hasil. Dengan demikian, analisis
sensitivitas akan membantu untuk lebih memahami masalah yang dihadapi dan kemungkinan-
kemungkinan jawaban atas masalah tersebut.
g. Mengimplementasikan hasil. Langkah implementasi ini dilakukan dengan menerapkan hasil
analisis ke dalam proses-proses yang terdapat dalam perusahaan. Tidak kalah penting dalam
langkah ini adalah memonitor hasil dari penerapan solusi. Namun, perlu disadari bahwa
implementasi hasil analisis (solusi) bukanlah tanpa hambatan. Salah satu hambatan yang
mungkin dihadapi adalah bagaimana meyakinkan pihak manajemen bahwa solusi yang
ditawarkan merupakan yang terbaik dan akan memecahkan masalah yang ada. Dalam kasus
ini, analisis sensitivitas atas model yang dihasilkan sekali lagi dapat digunakan untuk menjual
solusi yang dihasilkan kepada pihak manajemen.
http://www.ut.ac.id/html/suplemen/ekma4414/26.htmSumber:
http://nurulindarti.wordpress.com/2009/09/metode-kuantitatif.html
http://www.ut.ac.id/2009/10/internal-audit.html

Anda mungkin juga menyukai