Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH


TERKAIT KEBIJAKAN WORK FROM HOME

DI KOTA SEMARANG

Disusun oleh :

WIJAYANTI PULUNG RAHAYU

28.0712

C-3/20

MANAJEMEN SUMBER DAYA APARATUR

INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI

1|Page
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena setiap curahan
rahmat serta anugerah-Nya, sehingga kami mampu menyelesaikan makalah dengan
judul “Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Terkait Kebijakan Work From Home
di Kota Semarang“.

Berkaitan dengan perihal ini, penulis disertai keikhlasan hati


menghaturkan ucapan terima kasih untuk Ibu Dosen. Penulis menghaturkan
terima kasih bagi segenap orang yang sudah mendukung untuk merampungkan
makalah ini.

Penulis menyadari bahwa ditemukan banyak keterbatasan yang ada pada


makalah ini. Dengan sebab itu, penulis meminta saran beserta kritik yang
membangun dari segenap pihak agar makalah ini menjadi lebih baik lagi dan
dapat berguna bagi khalayak umum.

Jatinangor, 28 Maret 2020

Wijayanti Pulung Rahayu

2|Page
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Sebagaimana yang kita telah ketahui bersama, bahwa sedang muncul
fenomena yang sangat menggemparkan sebagian besar negara yaitu ada
penyebaran virus yang membahayakan selain Virus Mers, Sars yaitu
bernama Virus Covid-19 atau Corona. Virus ini muncul pertama kali di
Wuhan, China. Menurut informasi virus ini mucul dari kelelawar yang
dikonsumsi oleh banyak masyarakat di China. Virus ini sangat berbahaya
karena dengan gejala yang tidak diduga-duga virus ini dapat menimbulkan
kematian dengan sangat cepat apabila tidak ditangani dengan sigap, dan
akan terus cepat menyebar apabila pasien yang terkena tidak di isolasi atau
di karantina.
Banyak kepala negara atau kepala pemerintahan di setiap negara yang
bergegas untuk menanggulangi penyebaran virus ini, dan juga mencari cara
untuk penyembuhan pasien yang telah terinfeksi. Para petinggi negara
saling bekerja sama dan membuatg komite khusus untuk menangani
masalah ini termasuk mengerahkan tim medis dan para ahli untuk
mengobati dan mencari vaksin penyemnbuhan. Beberapa kepala negara
bahkan telah menerapkan lockdown atau penutupan akses bagi warga negara
asing untuk memasuki wilayah negara tertentu dan juga memulangkan
warga negara asing yang ada didalam negara tersebut agar kembali kenegara
aslinya. Lockdown sebagai upaya yang dilakukan sebagai upaya dalam
meminimalisir terjadinya persebaran Covid-19 atau biasa dikenal virus
corona. Lockdown sendiri artinya kuncian, diartikan sebagai sebuah situasi
di mana orang tidak diperbolehkan masuk atau meninggalkan sebuah
bangunan atau kawasan
Dengan kebijakan beberapa negara tersebut dapat mempengaruhi negara
yang lain yang bekerja sama dengan negara tersebut. Contohnya Malaysia
yang menerapkan lockdown pada negaranya maka negara tetangganya

3|Page
seperti Indonesia, Singapura dan lainnya juga terkena imbasnya dari mulai
bisang sosial, ekonomi, politik, logistik. Singapura yang mengandalkan
persediaan makanan dari Malaysia akan kalang kabut apabila lockdown
tidak juga berakhir.
Untuk menghindari penyebaran yang semakin meluas, maka
Indonesia menerapkan kebijakan work from home yaitu bekerja dari rumah
namun tetap bergiliran masuk ke kantor sesuai jadwal piket yang ditentukan
masig-masing pemda dan juga OPD (Organisasi Perangkat Daerah). Work
rom Home juga mulai diterapkan di Kota Semarang sabagai pencegahan
penyebaran virus covid-19 yang berbahaya oleh Walikota Semaran Hendrar
Prihadi. Walaupun Work From Home diberlakukan, namun pelayanan tetap
berjalan. Kebjakan ini diterapkan di berbagai sektor namun pegawai yang
masuk kantor tetap dihimbau untuk menggunakan masker dan handsanitizer
serta banyak himbauan unutk selalu mencuci tangan agar tetap steril.
1.2. Rumusan Masalah
a. Bagaimana Pelaksanaan Kebijakan Work From Home di Kota
Semarang?
b. Bagaimana Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah di Kota Semarang
dengan Adanya kebijakan Work From Home?
c. Apa Strategi yang Dilakukan Pemerintah Kota Semarang dalam
Mengatasi Covid-19?
1.3. Tujuan
a. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan kebijakan Work From Home
di Kota Semarang.
b. Untuk mengetahui bagaimana penyelenggaraan pemerintahan daerah di
Kota Semarang dengan adanya kebijakan Work From Home.
c. Untuk mengetahui strategi yang dilakukan Pemeirntah Kota Semarang
dalam mngatasi Covid-19.

4|Page
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Teoritik


2.1.1. Pemerintah Daerah
Pemerintah atau Government dalam bahasa indonesia berarati
pengarahan dan administrasi yang berwenang atas kegiatan orang-orang
dalam sebuah negara, negara bagian, atau kota dan sebagainya. Bisa juga
berarti lembaga atau badan yang menyelenggarakan pemerintahan negara,
negara bagian, atau kota, dan sebagainya.
Menurut W.S Sayre (1960) pemerintah dalam definisi terbaiknya
adalah sebagai organisasi dari negara yang memperlihatkan dan
menjalankan kekuasaannya. Selanjutnya menurut David Apter (1977),
pemerintah adalah satuan anggota yang paling umum yang memiliki
tanggung jawab tertentu untuk mempertahankan sistem yang
mecangkupnya dan monopoli praktis yang menyangkut kekuasaan
paksaannya.
Selanjutnya, Daerah adalah lingkungan pemerintah : wilayah,
daerah diartikan sebagai bagian permukaan bumi; lingkungan kerja
pemerintah, wilayah; selingkup tempat yang dipakai untuk tujuan khusus,
wilayah; tempat-tempat sekeliling atau yang dimaksud dalam lingkungan
suatu kota; tempat yang terkena peristiwa sama; bagian permukaan tubuh.
Lain hal nya dengan C.F Strong yang menyebutkan bahwa
pemerintahan daerah adalah organisasi dimana diletakkan hak untuk
melaksanakan kekuasaan berdaulat atau tertinggi. Pemerintahan dalam arti
luas merupakan sesatu yang lebih besar daripada suatu badan atau
kelompok.
Berdasarkan Pasal 18 Ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia
dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi dibagi atas
kabupaten dan kota. Daerah provinsi, kabupaten dan kota mempunyai

5|Page
pemerintah daerah yang diatur dengan Undang-Undang No. 23 Tahun
2014 tentang Pemerintahan Daerah.
Kemudian pada Pasal 1 Angka 2 Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah, menyatakan bahwa
Pemerintahan daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh
Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah menurut asas
otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan
Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Pemerintah daerah yang merupakan sub-sistem dari sistem
penyelenggaraan pemerintahan nasional memiliki kewenangan untuk
mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri. Kewenangan untuk
mengatur dan mengurus rumah tangga ini mengandung tiga hal utama
didalamnya , yaitu: pertama, Pemberian tugas dan wewenang untuk
menyelesaikan suatu kewenangan yang sudah diserahkan kepada
Pemerintah Daerah; kedua, Pemberian kepercayaan dan wewenang untuk
memikirkan, mengambil inisiatif dan menetapkan sendiri cara-cara
penyelesaian tugas tersebut; dan ketiga, dalam upaya memikirkan,
mengambil inisiatif dan mengambil keputusan tersebut mengikutsertakan
masyarakat baik secara langsung maupun DPRD.
2.1.2. Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Penyelenggara pemerintahan daerah adalah Pemerintah Daerah dan
DPRD, sedangkan pemerintah daerah adalah Gubernur, Walikota, dan
Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan daerah.
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah atau disingkat DPRD adalah lembaga
perwakilan rakyat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan
daerah. Dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, kepala daerah
dibantu oleh perangkat daerah. Secara umum, perangkat daerah terdiri dari
unsur staf yang membantu penyusunan kebijakan dan koordinasi,
diwadahi Lembaga Sekretariat, unsur pendukung kepala daerah dalam

6|Page
penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah, serta unsur pelaksanaan
urusan daerah di wadahi dalam Lembaga Dinas Daerah.
Dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan, pemerintah
menyelenggarakan sendiri, atau dapat melimpahkan sebagian urusan
kepada perangkat pemerintahan atau wakil pemerintahan di daerah atau
dapat menugaskan kepada pemerintah daerah dan/atau pemerintahan desa.
Di samping itu penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan pemerintah di luar urusan pemerintah, pemerintah dapat
menyelenggarakan sendiri sebagian urusan pemerintahan, atau
melimpahkan sebagian urusan pemerintahan kepada gubernur selaku wakil
pemerintah,atau menugaskan sebagian urusan kepada pemerintah daerah
dan/atau pemerintahan desa berdasarkan asas tugas pembantuan.
Penyelenggara Pemerintahan Daerah dalam menyelenggarakan
Pemerintahan Daerah berpedoman pada asas penyelenggaraan
pemerintahan negara yang terdiri atas:
1. kepastian hukum;tertib penyelenggara negara;
2. kepentingan umum;
3. keterbukaan;
4. proporsionalitas;
5. profesionalitas;
6. akuntabilitas;
7. efisiensi;
8. efektivitas; dan
9. keadilan.

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 11


Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan
Daerah, Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintahan
Daerah terdiri atas Urusan Wajib dan Urusan Pilihan. Urusan wajib adalah
urusan yang wajib diselenggarakan berkaitan dengan pelayanan dasar.
Sedangkan urusan pilihan adalah Urusan Pemerintahan yang secara nyata

7|Page
ada dan berpotensi meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang sesuai
dengan kondisi, kekhasan dan potensi unggulan daerah.

Pengertian asas tersebut dapat dilihat dalam penjelasan


UndangUndang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,
yaitu :

1. Kepastian hukum adalah asas dalam negara hukum yang


mengutamakan landasan ketentuan peraturan perundang-undangan
dan keadilan dalam setiap kebijakan penyelenggaraan negara
2. Tertib penyelenggaraan negara adalah asas yang menjadi landasan
keteraturan, keserasian, dan keseimbangan dalam pengendalian
penyelenggaraan negara.
3. Asas kepentingan umum adalah asas yang mendahulukan
kesejahteraan umum dengan cara yang aspiratif, akomodatif dan
selektif.
4. Asas keterbukaan adalah asas yang membuka diri terhadap hak
masyarakat untuk memperoleh informasi yang benar, jujur dan tidak
diskriminatif tentang penyelenggaraan negara dengan tetap
memperhatikan perlindungan atas hak asasi pribadi, golongan, dan
rahasia negara.
5. Asas proposionalitas adalah asas yang mengutamakan keseimbangan
hak dan kewajiban penyelenggaraan negara.
6. Asas profesionalitas adalah asas yang mengutamakan keahlian yang
berlandaskan kode etik dan ketentuan perundang-undangan.
7. Asas akuntabilitas adalah asas yang menentukan bahwa setiap
kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggaraan negara harus
dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat
sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
8. Asas efektivitas adalah asas yang berorientasi pada tujuan yang tepat
guna dan berdaya guna.

8|Page
9. Asas keadilan adalah bahwa setiap tindakan dalam penyelenggaraan
negara harus mencerminkan keadilan secara proposional bagi setiap
warga negara.
2.1.3. Work From Home
Work from Home adalah suatu istilah bekerja dari jarak jauh, lebih
tepatnya bekerja dari jarak jauh, lebih tepatnya bekerja dari rumah. Jadi
pekerja tidak perlu datang ke kantor tatap muka dengan pekerja lainnya.
Work From Home ini sudah tidak asing lagi bagi para pekerja freelancer,
namun istilahnya mereka lebih sering menyebutnya engan kerja remote
atau remote working.
Work From Home dan Remote Working sebenarnya tidak ada
bedanya hanya istilah, yan g membedakan hanyalah peraturan perusahaan
mereka bekerja saja. Ada yang menerapkan working hours minimal pukul
08.00 sampai 16.00. atau jam kerja bebas asal pekerjaan dapat
terselesaikan dan komunikasi lancar.
2.2. Tinjauan Legalistik
2.2.1. Surat Edaran Wali Kota Semarang Nomor B/ 1395/ 440/ III/ 2020
Secara resmi menyatakan jika Kota Semarang meningkatkan
kewaspadaan terhadap resiko penularan virus corona di wilayah Ibu Kota
Jawa Tengah. Dalam surat edaran tersebut, Hendi meminta semua pihak
mulai dari jajaran pemerintah, BUMN/ BUMD, seluruh sekolah negeri
maupun swasta serta asosiasi perhotelan, mall, jasa pariwisata dan tempat
umum lainnya untuk mengambil langkah aktif mencegah penularan virus
corona di Kota Semarang.
Di antaranya, melakukan sosialisasi dan edukasi upaya pencegahan
dan pengendalian virus Corona, menyiapkan alat deteksi suhu tubuh
(thermo gun), anti septik dan masker bagi yang sakit, menunda kegiatan
yang mendatangkan banyak peserta, membuat posko informasi terpadu di
setiap instansi, serta meliburkan sekolah mulai TK hingga SMP dari
tanggal 16 hingga 29 Maret 2020.

9|Page
BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Kebijakan Work From Home di Kota Semarang


Pemeritah Provinsi Jawa Tengah telah mengeluarkan Surat Edaran yang
ditandatangani oleh Plt. Sekda Jawa Tengah Heru Setiadhie untuk
menindaklanjuti perintah Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) terkait virus corona yang semakin
meluas. Pada Surat Edaran mulai diberlakukan mulai hari Rabu, 18 Maret
2020 sampai dengan Selasa, 31 Maret 2020. Pegawai ASN ilingkungan
Pemprov Jawa Tengah dihimbau untuk bekerja dari rumah,namun tidak
semuanya dirumah, tap ada Apaaur Sipil Negara (ASN) yang masuk ke
kantor untuk menjalankan pelayanan agar tetap berjalan normal.
Walikota Semarang telah mengeluarkan surat edaran atas dasar surat
edaran yang dikeluarkan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo untuk
mengurangi resiko penyebaran virus corona. Kebijakan ini juga sesuai
dengan arahan Pemerintah Pusat, dan Walikota Semarang memberlakukan
kebijakan ini mulai tanggal 23 Maret 2020.
Dalam Surat Edaran Walikota Semarang Nomor B/1395/440/III/2020,
menyatakan jika Kota Semarang meningkatkan kewaspadaan terhadap
resiko penularan virus corona di wilayah Ibu Kota Jawa Tengah, Hendi
meminta semua pihak muali dari jajara pemerintah, BUMD/BUMN, seluruh
sekolah negeeri atau swasta serta asosiai perhotelan, mall, jasa pariwisata,
dan tempat umum lainnya untuk mengamnbil langkah aktif mencegah
penularan virus corona di Kota Semarang.
Walikota Semarang menerapkan kebijakan kepada pegawai ASN ataupun
Non ASN Pemerintah Kota Semarang untuk bekerja dari pukul 07.00-10.00
WIB, setelah itu dianjurkan untuk bekerja di rumah. Guru yang melakukan
tugas tugas kedinasan di rumah, tetap melaksanakantugas dan kewajibannya
sebagai pengajar dan juga fasilitator peserta didik di rumah. Secara teknis,
masin-masing Organisasi Perangkat daerah (OPD) mengatur ritme

10 | P a g e
pekerjaan. Dan untuk bidang kesehatan, diminta agar ada pembagian kerja
karena harus bekerja ekstra dan tidak dapat seseorang bekerja 24 jam.
Kebijakan ini juga membuat beberapa agenda kegiatan harus ditunda
sebagai pencegahan secara preventif. Kegiatan yang dimaksud adalah
kegiatan yang melibatkan banyak orang dan menimbulkan kerumunan.
Pencegahan seperti sosialisasi dan juga himbauan dari media cetak, serta
sterilisasi daerah-daerah di Kota Semarang juga telah dilaksanakan hari
demi hari.
3.2. Penyelengaraan Pemerintahan di Kota Semarang
Pemerintah Kota Semarang telah menerapkan kebijakan Work From
Home, yang berarti rutinitas yang biasa dilakukan di kantor yang sekiranya
dapat dilakukan dirumah maka sebaiknya dilakukan dirumah dan pegawai
yang memasuki kantor ialah pegawai yang bertugasatau piket dan pegawai
yang memang memiliki kepentingan di kantor, contohnya bila pegawai
tersebut harus mengerjakan pekerjaannya di kantor dan tugas tersebut tidak
dapat dibawa pulang.
Pegawai ASN maupun Non ASN memiliki jam kantor lebih singkat yaitu
mulai dari jam 07.00 sampai dengan 10.00 WIB. Walaupun jam kantor
dipersingkat namun Ketua DPRD Kota Semarang Kadar Lusman
mengutarakan bahwa beliau mendukung langkah dari Pemerintah Kota
Semarang dan pelayanan kepada masyarakat harus tetap berjalan dengan
baik dan sesuai SOP yang berlaku.
Dengan ini penyelenggaraan pemerintahan daerah di Kota Smarang tetap
dapat terlaksana seperti biasa hanya saja sebagian pekerjaan dilakukan
secara tidak langsung atau tida dengan tatap muka. Berikut adalah beberapa
penyelenggaraan pemerintahan di Kota Semarang yang tetap masih
dilaksanaakan berkaitan dengan kebijakan Work From Home:
1. Administratif
Pelayanan ini meliputi pelayanan berupa pengurusan administrasi,
seperti surat-surat berharga, keendudukan, surat izin dan lainnya.
Sebelum adanya kebijakan ini, Semarang adalah Kota SmartCity yang

11 | P a g e
mengandalkan teknologi untuk memudahkan pelayanan, baik
pengurusan surat, pembayaran pajak, pemnayaran denda, dan lainnya.
Setelah Walikota menerapkan kebijakan ini, beberapa Organisasi
Perangkat Daerah (OPD) seperti Dinas Kependudukan dan Catatan
Sipil (Disdukcapil) mulai berkurang pelayanan tatap muka karena
hanya yang piket dan memang berkepentinganlah yang ada di Kantor.
Walupun dmeikian, layanan tatap muka dapat dilakukan melaui website
eservices.dipendukapil.semarangkota.go.id. di pelayanan online ini
dapat digunakan untuk semua jenis layanan, mislanya layanan legalisir
dokumen kependudukan melalui menu pelayanan lainnya.
Warga tinggal melogin dengan nomor NIK masing-masing lalu
dapat memilih menu sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan. Ada
beberapa menu pelayanan antara lain akta kelahiran, akta kematian,
KTP elektronik, KIA, Kartu Keluarga, pindah keluar, dan kedatangan,
update data, serta pelayanan lainnya.
2. Transportasi Umum
Di beberapa daerah contohnya perusahaan transportasi umum di
DKI Jakarta telah mengeluarkan keibijakan terkait pencegahan viru
corona atau covid-19 salah satunya yaitu dengan membatasi jumlah
penumpang, jam operasional, dn rute layanan mengingat banyaknya
wara di Jakarta yang semakin banyak terinfeks virus ini.
Berbeda dengan Jakarta, di Kota Semarang transportasi umum
masih menerapkan jadwal operasional seperti biasa. Transportasi umum
tidak mengikuti kebijakan work from home karena mengingat masih
banyak masyarakat yang menggunakan transportasi umum untuk
bekerja dan ada tuntutan diluar rumah. Sehingga, Pelayanan Trans
Semarang tidak mengalami perubahan dan tetap beroperasi seperti biasa
sesuai jadwal dan rute yang telah ditentukan.
Terkait dengan kapal pesiar yang ingin turun di Semarang, tidak
bermaksud menyalahkan Hendi menjelaskan bahwa sudah ada
komunikasi dengan KSOP. Dirinya juga telah menghubungi Sekda

12 | P a g e
Provinsi Jateng agar tidak memaksakan kehadiran 24 kapal yang ingin
bersandar di Semarang.
3. Pariwisata
Walikota Semarang, Hendrar Prihadi memperbolehkan tempat
wisata buka seperti biasa walupun kebijakan Work From Home telah
diberlakukan. Namun, tempat wista tersebut harus menyediakan hand
sanitizer, dan alat pengukur suhu untuk tamu atau pelanggannya dan
pengelola yang bersangkutan harus menyanggupi untuk menyiapkan
alat-alat dan juga langkah-langkah untuk mengantisipasi penyebaran
Covid-19. Contoh tempat wisatanya yaitu oa Kreo, Taman Lele, Kebun
Binatang. Dengan adanya himbauan untuk tetap dirumah, sejumlah
objk wisata sangat sepi dikunjungi masyarakat.
Walaupun objek wisata masih diperbolehkan untuk beroperasi,
namun acara-acara yang sifatmya dapat emngunang kerumunan
terpaksa ditunda atau dibatasi untuk sementara waktu. Seperti
contohnya Car Free Day atau hari bebas kendaraan yang biasanya
diadakan hari Minggu mulai pukul 05.00-10.00 WIB, terpaksa
ditiadakan sampai waktu yang belum ditentukan.
Selain event Car Free Day, Kepala Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata juga menyampaikan bahwa perayaan Hari Ulang Tahun
Kota Semarang yang ke-473 pada tanggal 2 Mei juga ditunda karena
acara tersebut akan dihadiri oleh warga Kota Semarang dan akan
mempercepat penyebaran virus corona atau Covid-19. Selain itu, acara
Semarang Night Carnival yang merupakan acara tahunan dan
merupakan rangkaian HUT Kota Semarang dimana perwakilan
pemuda-pemudi menampilkan kreatifitas, budaya, dan juga peragaan
busana disepanjang jalan yang ditentukan juga akan ditunda demi
penegahan virus tersebut.
4. Pendidikan
Dalam bidang pendidikan Pemerintah Kota Semarang mengutus
Dinas Pendidikan Kota Semarang untuk melliburkan peserta didik

13 | P a g e
selama dua pekan. Namun, peliburan ini tidak berarti peserta didik tidak
dapat belajar materi yang ada disekolah. Guru harus mengambil
alternatif agar materi yang diajarjan tetap tersempaikan, metode yang
dilakukan bisa melaui e-learning.
Dikarenakan sekolah yang diliburkan selama dua minggu mulai
tanggal 16 sampai dengan 29 Maret 2020, pengelola sekolah diminta
melakukan pembersihan atau sterilisasi fasilitas yaitu meja, kursi, alat
bermain, alat peraga penunjang pendidikan dan lingkungan sekolah
agar setelah peserta didik mulai bersekolah, dapat terjamin
kesehatannya.
5. Kesehatan
Di Bidang kesehatan, Walikota Semarang mengupayakan bisa
menyiapkan anggaran tak terduga Rp 5 miliar disamping anran
penyediaan antiseptik yang dimiliki Dinas Kesehatan. Tidak hanya
anggaran tersebut, tetapi juga mendorong setiap instansi untuk
melakukan tindakan preventif seperti bekerja sama dengan organisasi
terkait dalam pembesihan fasilitas umum seperti BRT Trans Semarang
dan juga pembersihan ATM maupun mesin fingerprint.
Penyediaan alat-alat kesehatan seperti masker, sarung tangan, dan
juga APD (Alat Pelindung Diri) juga dipenuhi baik dari anggaran
khusus maupun pembukaan donasi dan juga produksi sendiri.
Pemerintah Kota Semarang telah menyediakan stok yang iperkirakan
cukup untuk kedepannya dan juga tetap membuka donasi bagi yang
bersedia memberikan kepada Rumah Sakit Tertentu.
Selain penyediaan APD, telah diberlakukan penyemprotan
disinfektan di banyak daerah di Kota Semarang. Dalam pelaksanaannya
dilakukan sesuai jadwal yang telah ditentukan. Informasi pensterilan
bisa dilihat melalui webite Kota Semarang dan juga yang lebih mudah
yaitu melalui aplikasi instagram @pemkotsemarang agar masyarakat
dalam melihat perkembangan penyelenggaraan pemerinahan daerah di
Kota Semarang.

14 | P a g e
Selanjutnya, ruang isolasi juga ditambahkan untuk mempersiapkn
penambahan pasien yang terkena virus corona. Rumah sakit yang
dipersiapkan yaitu RSUD KMRT Wongsonegoro, RSUD Tugurejo
Semarang, RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang, Rumah Sakit
Tentara milik Kodam Rumah Sakit Bhayangkara milik Polri, selain itu
rumah dinas yang belum dipakai juga dimaksimalkan sebgai ruangan
penanganan. Untuk beberapa rumah sakit yang telah ditunjuk untuk
penanganan pasien corona ini tidak menerapkan kebijakan work from
home, rumah sakit tersebut tetap beroperasi seperti biasanya dan juga
ada penammbahan pegawai dan jadwal kerjanya bergilir.

Dengan penyelenggaraan pemerintahan yang dijelaskan diatas, kebijakan


work from home membuat Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah
memberikan penekanan pada pegawai agar tidak mematikan telepon
genggam atau gadgetnya agar mudah dalam memantau pekerjaan yang
sedang dilakukan. Seluruh OPD wajib membuat ajdwal bagi ASN yang
masuk kerja atau bekerja i rumah. Untuk pejabat pengawas, minnimal satu
orang harus masuk kantor setiap hari. Para Kepala OPD juga harus
bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan pemerintahan. Sehingga,
fungsi pelayanan tidak terganggu dan tetap berjalan dengan baik. Sementara
itu, semua pegawai di tujuh rumah sakit yang disiagakan untuk penanganan
corona, tetap wajib masuk untuk melayani masyarakat.

3.3. Upaya yang dilakukan pemkot Semarang dengan adanya virus covid-19
Virus Corona atau ovid-19 ini sangat berbahaya. Apabila sudah terkena
virus ini, susah untuk mengenali gejalanya karena gejala virus ini hanya
seperti sakit pada umumnya yaitu seperti flu, sakit tenggorokan, danjua
demam. Dan jika tidak ditangani dari awal, maka akan berdampak serius
karena menyerang imunitas tubuh yang merupakan perlindungan diri dari
penyakit yan masuk. Upaya- upaya untuk mengatasi virus corona yang
dilakukan Pemerintah Kota Semarang, yaitu:

15 | P a g e
1. Sosialisasi
Sosialisasi ini dilakukan dengan memberikan informasi, himbauan,
dan penjelasan tentang cara-cara untuk mencegah, mengatasi, mengenal
gejala virus corona ini. Sosialisasi ini dilakukan secara langsung dan
tidak langsug. Cara langsung yaitu dengan mendatangi ketempat-tempat
di Kota Semarang, seperti kantor kelurahan, passar tradisional, dan juga
mengadakan workshop. Hal ini bertujuan agar korban yang terinfeksi
corona dapat ditekan, dan masyarakat dapat mengetahui
dampaknya.Sosialisasi ini melibatkan Dinas Kesehatan Kota Semarang
untuk melakukan rangkaian seperti pengecekan suhu tubuh bagi target
pemeriksaan.
Sedangkan cara yang tidak langsung yaitu dengan meemberikan
himbauan yang sudah biasa dilakukan yaitu lewat media sosial.
Masyarakat sekarang ini lebih aktif di media sosial daripada berinteraksi
seacra langsung,apalagi dengan kebijakan work from home yang sedak
dilaksanakan, maka masyarakat hanya beraktivitas di rumah dan sering
menggunakan internet untuk mencari informasi.
2. Pelayanan Harus Tetap Prima
Walaupun dengan kebijakan work from home, Pemerintah Kota
Semarang mengupayakan pelayanan tetap berjalan seperti biasa
walaupun aktivitas tatap muka berkurang, namun pelayanan online
bisadimaksimalka. Apabila ada keadaan darurat kantor bersngkutan tetap
beroperasi dan tetap ada pegawai yang melayani secara tatap muka.
3. Penyediaan Ruang Isolasi
Ruang isolasi untuk pasien corona ditambah, karena Pemerintah
Kota Semarang sedang mempersiapkan diri untuk lonjakan pasien corona
yang lebih banyak lagi nantinya. Rumas Sakit Umum Daerah KMRT
Wongsonegoro contohnya yang telah menambah kapasitas ruang isolasi
yang tadinya 14 kamar menjadi 41 kamar dan merupakan titik maksimal.
Selain itu kantor Diklat yang akan di BKO kan kepada tenaga medis
sebanyak 95 kamar, dan Rumah Dinas Wali Kota Semarang akan

16 | P a g e
dibangun untuk disiapkan 110 kamar isolasi, untuk PDP (Pasien Dalam
Pemntauan) akan akan dilokalisir ke Rumah Sakit Bhayangkara dan
Rumah Sakit Tentara.
4. Penyemprotan Cairan Disinfektan
Penyemprotan cairan disinfektan di Kota Semarang dilakukan di
berbagai daerah per kecamatan. Jadwal penyemprotan ini dapat dilihat
melalui website Kota Semarang dan Instagram. Penyemprotan dlakukan
di sepanjang jalan kecamatan dengan mengunakan mobil khusus dari
kepolisian dan juga pemadam kebakaran.
Sebelum penyemprotan ini dilakukan, Petugas Satpol PP
mensterilkan dahulu jalan yang hendak dituju. Hal ini dilakukan agar
masyarakat tidak terkena cairan ini dan penyemprotan berjalan lancar.
Selain mengunakan mobil, pihak terkait mengadopsi beberapa inovasi,
salah satunya dengan media outdoor sprayer yang juga diterapkan di
Kantor Kejaksaan Negeri.
5. Pembentukan Satgas
Setelah Pemerintah Kota Semarrang resmi meningkatkan
kewaspadaan pada penyebaran virus covid-19 ini sesuai dengan arahan
dari Pemerintah Pusat, Pemerintahan Kota Semarang langsung membentuk
Satuan Tugas atau Gugus Tugas yang secara intens akan dikomandoi oleh
Wakil Wali Kota Semarang, Hevearita Gumaryanti Rahayu. Gugus Tugas
ini akan bergerak mengantispasi penyebaran dan pos informasi covid-
19,dengan melakukan tracking pada pasien yang dinyatakan positif virus
Corona dan lebih lanjut akan diteliti terkait dampaknya di Kota Semarang.
Selain itu Satuan Tugas ini juga melakukan identifikasi dan
pendataan warga Kota Semarang yang mempunyai jejak perjalanan ke luar
negeri atau wilayah lain yang terjangkit dalam kurun waktu dua minggu
terakhir.
6. Penertiban Pasar Tradisional
Pasar tradisional adalah slah satu tempat yang ramai dikunjungi
masyarakat untuk memenhi kebutuhan pokok, baik primer, sekunder,

17 | P a g e
maupun tersier. Dalam rangka melaksanakan kebijakan work from home
ini, pasar tradisional hanya boleh beroperasi maksimal hingga pukul 11.00
WIB. Hal ini disampaikan saat memberikan sosialisasi pada pedagang di
beberapa pasar tradisional pada hari Senin, tanggal 23 Maret 2020.
Petugas Satpol PP Kota Semarang menyusur ke beberapa pasar
tradisional antara lain Pasar Karangayu, Pasar Beteng, Pasar Peterongan,
dan Pasar Kedungmundu. Selain mengimbau untuk menutup aktivitas
pasar hingga pukul 11.00, petugas juga meminta para pedagang untuk
menggunakan alat pelindung diri seperti masker dan sarung tangan. Selain
itu, Satpol PP juga memeriksa suhu tubuh para pedagang untuk
memastikan bila ada yang ditemukan pedagang yang suhu tubuhnya
melebihi 38 derajat Celcius maka diminta untuk memeriksakan dirinya
lebih lanjut.
7. Penutupan Fasilitas Olahraga
Dinas Pemuda dan Olahhaga Kota Semarang melakukan
penutupan sejumlah fasilitas olahraga sementara waktu, satunya
diantaranya Gor Tri lomba juang. Penutupan dilakukan mulai Selasa, 24
Maret 2020. Kepala Dispora Kota Semarang, Suhindoyo menyampaikan,
penutupan tersebut dilakukan sebagai upaya sosial distancing dan
meminimalisasi kerumunan massa sesuai dengan edaran dari Pemerintah
Pusat maupun Pemerintah Daerah untuk menekan penyebaran virus
Corona di Kota Semarang.
Pihaknya sudah memberikan sosialisasi kepada masyarakat melalui
sosial media dan memasang pemberitahuan terkait penutupan sementara di
lokasi gor. Lebih lanjut, Suhindoyo menambahkan, rencananya penutupan
dilakukan hingga 31 Maret mendatang namun selanjutnya Dispora akan
melihat situasi dan kondisi. Selain Gor Tri Lomba Juang, Gor Mangunggal
Jati dan Lapangan Sidodadi juga ditutup. Sedangkan, fasilitas olahraga
yang ada di setiap kecamatan menjadi kewenangan masing-masing
wilayah.

18 | P a g e
BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan
1. Kebijakan Work From Home di Kota Semarang dilaksanakan untuk
menindaklanjuti perintah Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) terkit virus Corona atau Covid-19
yang semakin meluas. Kebijakan ini mulai dilaksanakan pada tanggal 18
Maret 2020 sampai dengan 31 Maret 2020. Kebijakan ini dilaksanakan
karena Wali Kota Semaran mengeluarkan Surat Edaran Nomor
B/1395/440/III/2020 yang menyatakan jika Kota Semarang
meningkatkan kewaspadaan terhadap resiko penyebaran virus corona.
2. Walikota Semarang menerapkan kebijakan kepada pegawai ASN ataupun
Non ASN Pemerintah Kota Semarang untuk bekerja dari pukul 07.00-
10.00 WIB, setelah itu dianjurkan untuk bekerja di rumah. Secara teknis,
masin-masing Organisasi Perangkat daerah (OPD) mengatur ritme
pekerjaan.
3. Penyelenggaraan pemerintahan daerah di Kota Smarang tetap dapat
terlaksana seperti biasa hanya saja sebagian pekerjaan dilakukan secara
tidak langsung atau tidak dengan tatap muka, berikut ini beberapa bidang
dalam penyelenggaraan pemerintahan di Kota Semarang terkait adanya
kebijakan Work From Home:
a. Pelayanan Administrasi
b. Transportasi Umum
c. Pariwisata
d. Pendidikan
e. Kesehatan
4. Upaya- upaya untuk mengatasi virus corona yang dilakukan Pemerintah
Kota Semarang, yaitu:
a. Sosialisasi
b. Pelayanan Harus Tetap Prima
c. Penyediaan Ruang Isolasi
d. Penyemprotan Cairan Disinfektan
e. Pembentukan Satgas
f. Penertiban Pasar Tradisional
f. Penutupan Fasilitas Olahraga

19 | P a g e
4.2. Saran
Kebijakan Work From Home ini merupakan langkah yang baik untuk
mencegah penyebaran virus corona atau covid-19 yang telah diambil oleh
Pemerintah Kota Semarang, Namun dalamm pelaksanaannya sebaiknya
Satuan Tugas tidak hanya memeriksa pasien yang mempunyai jejak
perjalanan keluar negeri atau yang sudah terjangkit, namun dibentuk juga
bagian untuk menertibkan masyarakat yang berada diluar agar tidak
sembarang keluar rumah apabila tidak ada kepentingan yang darurat.
Untuk sosialisasi kepada masyarakat sebaiknya dilakukan secara merata,
karena tidak semua masyarakat memiliki gadget dan tidak semuanya dapat
mengoperasikan gadget tersebut sehingga sebagian masyarakat masih belum
mengetahui informasi terbaru yang diinfoemaikan melalui media sosial
Untuk pengawasan terhadap kinerja pegawai agar tetap efektif dan
efisien sebaiknya Pemerintah Kota Semarang bersama Badan Pendiikan dan
Pelatihan Pegawai membuat kebijakan tersendiri agar pengawasan pegawai
tetap berjalan, dan juga target program masing masing pegawai dapat
terpantau melalui pengiriman laporan. Setelah itu, bagian yang bertanggung
jawab dapat mengakses untuk melakukan pemeriksaan hasil pekerjaan.

20 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA

https://lampung.antaranews.com/berita/399774/pemkot-semarang-bolehkan-
tempat-wisata-buka-namun-siapkan-antisipasi-corona

https://news.detik.com/berita/d-4940296/virus-corona-merebak-pemkot-
semarang-bentuk-satgas-penanganan
https://today.line.me/id/pc/article/Cegah+Penyebaran+Virus+Corona+Semarang+
Night+Carnival+2020+Ditunda-OQqB3B

https://jateng.tribunnews.com/2020/03/23/kurangi-kerumunan-satpol-pp-kota-
semarang-imbau-aktivitas-pasar-tradisional-hingga-pukul-1100-wib

https://jateng.tribunnews.com/2020/03/24/cegah-penyebaran-virus-corona-
dispora-kota-semarang-tutup-sementara-tri-lomba-juang
https://www.ayosemarang.com/read/2020/03/18/53831/merebak-virus-korona-
sejumlah-obyek-wisata-di-semarang-tetap-buka

https://semarang.bisnis.com/read/20200315/535/1213379/pemkot-semarang-
bolehkan-tempat-wisata-buka-namun-dengan-syarat
https://kabaroto.com/post/read/layani-pekerja-yang-tidak-work-from-home-8-
koridor-trans-semarang-beroperasional-seperti-biasa

https://jatengtoday.com/kebijakan-work-from-home-dewan-minta-pelayanan-ke-
masyarakat-tak-terganggu-41509

https://www.liputan6.com/news/read/4202843/tak-ingin-kecolongan-lagi-wali-
kota-semarang-bentuk-satgas-cegah-corona

https://id.wikipedia.org/wiki/Pemerintah_daerah_di_Indonesia

http://repository.unpas.ac.id/34258/1/J.%20BAB%20II.pdf

http://eprints.undip.ac.id/60855/3/BAB_2.pdf

https://qwords.com/blog/apa-itu-work-from-home/

21 | P a g e
22 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai