PERUSAHAAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peranan seorang manajer dalam suatu organisasi itu sangatlah penting karena
keberadaan seorang manajer menjadi motivator bagi karyawan-karyawannya dan
salah satu ujung tombak dari keberhasilan suatu organisasi. Salah satu tugas atau
peran seorang majaner yaitu harus bisa mengatasi konflik yang ada dalam suatu
organisasi yang dipimpinnya sehingga setiap konflik itu dapat diselesaikan dengan
baik dan tidak ada yang merasa dirugikan. Manajer adalah seseorang yang bekerja
melalui orang lain dengan mengoordinasikan kegiatan-kegiatannya guna mencapai
sasaran suatu organisasi. Posisi manajer menjadi sangat krusial bila Direktur atau
Deputy dan diharapkan mempunyai peranan dalam meningkatkan serta menjaga
keseimbangan dalam suatu organisasi. Seorang manajer dalam melakukan tugasnya
menjamin ketersediaan, keakuratan, ketepatan, dan keamanan informasi serta
pengaturan organisasi yang baik serta dibutuhkan oleh suatu organisasi untuk
mencapai tujuan organisasi, sekaligus meningkatkan eksistensi organisasi di tengah-
tengah lingkungannya. Keberhasilan menjalankan tugas ini mensyaratkan manajer
mempunyai kemampuan multi disiplin, seperti dalam bidang : teknologi, bisnis,
manajemen, serta kepemimpinan.
B. Pembatasan masalah
Penulisan makalah sederhana ini hanya dibatasi berkaitan dengan “ Peran Manager
dalam Perusahaan ”. dan korelasi dengan hal – hal yang terkait tanpa menghilangkan
esensi perdana, fungsi manager itu sendiri.
C. Tujuan penulisan
2. Sebagai bahan bacaan dan referensi tambahan bagi pihak-pihak yang
membutuhkan untuk berbagai keperluan.
D. Sistimatika Penulisan
Bab II Peranan Manager Dalam Perusahaan. Pada Bab ini akan di paparkan dan
pembahasan dari makalah ini.
Bab III Kesimpulan. Kami akan menyimpulkan beberapa hal yang menjadi
pembahasan dari makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN
Manajer adalah seorang yang memiliki tanggung jawab yang besar untuk seluruh
bagian pada suatu perusahaan atau organisasi yang dipimpinnya dan harus
mempunyai wawasan yang luas. Manajer memimpin beberapa unit bidang fungsi
pekerjaan yang mengepalai beberapa sektor yang dipegangnya. Pada perusahaan yang
berskala kecil mungkin cukup diperlukan satu orang manajer umum, sedangkan pada
perusahaan atau organisasi yang berkaliber besar biasanya memiliki beberapa orang
manajer umum yang bertanggung-jawab pada area tugas yang berbeda-beda
Di dalam suatu perusahaan tidak memiliki manajer maka bisa dipastikan bahwa
perusahaan tersebut akan bangkrut karena proses manajemen dalam perusahaan
tersebut tidak berjalan,walaupun sumber daya alat dan infrastrukturnya lengkap
namun apabila tidak ada yang mengatur maka hal itu tidak akan ada artinya oleh
karena itu peran manajer sangatlah vital.
Manajer yang hanya mau untuk menyuruh-nyuruh saja tanpa mau dikoreksi apalagi
disalahkan bukan seorang manajer yang baik,dan hal itu dapat menurunkan kualitas
dan kinerja dari para bawahan yang dia bawahi,dan akhirnya berdampak kepada
keuntungan atau kelangsungan dari organisasi itu sendiri,agar perusahaan tidak
menjadi korban dari hal tersebut maka perlu dipilih seorang manajer yang baik yang
mampu mengatasi masalah dan memiliki ciri-ciri kepemimpinan yang komunikatif.
Seorang manajer harus memahami apa yang disampaikan bawahan termasuk dalam
hal isi dan tujuan penyampaian aspirasi,dengan semakin paham maka komunikasi
akan semakin lancar sehingga tidak akan ada multitafsir yang akan mengaburkan
komunikasi tersebut.
Selalu fokus dan penuh perhatian kepada karyawan yang menyampaikan pesan atau
aspirasi,dan usahakan jangan memberikan kesan manajer melecehkan bawahanya,hal
ini penting untuk memberikan empati tinggi sehingga karyawan atau bawahan akan
merasa diperhatikan dan dihargai eksistenti dan usulanya.
Dan dari ketiga cara tersebut cara ketigalah yang paling baik untuk mempengaruhi
motivasi karyawan.
Manajer adalah seorang yang memiliki tanggung jawab seluruh bagian pada suatu
perusahaan atau organisasi. Manajer memimpin beberapa unit bidang fungsi
pekerjaan yang mengepalai beberapa. Pada perusahaan yang berskala kecil mungkin
cukup diperlukan satu orang manajer umum, sedangkan pada perusahaan atau
organisasi yang berkaliber besar biasanya memiliki beberapa orang manajer umum
yang bertanggung-jawab pada area tugas yang berbeda-beda.
Tingkatan manajer
Etika manajerial
Etika manajerial adalah standar prilaku yang memandu manajer dalam pekerjaan
mereka. Ada tiga kategori klasifikasi menurut Ricky W. Griffin:
Perubahan adalah sesuatu yang lazim dan wajar terjadi, tetapi jika perubahan itu
berlangsung cepat atau bahkan mendadak, perubahan tersebut dapat memicu
terjadinya konflik sosial. Misalnya, pada masyarakat pedesaan yang mengalami
proses industrialisasi yang mendadak akan memunculkan konflik sosial sebab nilai-
nilai lama pada masyarakat tradisional yang biasanya bercorak pertanian secara cepat
berubah menjadi nilai-nilai masyarakat industri. Nilai-nilai yang berubah itu seperti
nilai kegotongroyongan berganti menjadi nilai kontrak kerja dengan upah yang
disesuaikan menurut jenis pekerjaannya. Hubungan kekerabatan bergeser menjadi
hubungan struktural yang disusun dalam organisasi formal perusahaan. Nilai-nilai
kebersamaan berubah menjadi individualis dan nilai-nilai tentang pemanfaatan waktu
yang cenderung tidak ketat berubah menjadi pembagian waktu yang tegas seperti
jadwal kerja dan istirahat dalam dunia industri. Perubahan-perubahan ini, jika terjadi
seara cepat atau mendadak, akan membuat kegoncangan proses-proses sosial di
masyarakat, bahkan akan terjadi upaya penolakan terhadap semua bentuk perubahan
karena dianggap mengacaukan tatanan kehidupan masyarakat yang telah ada.
Penyebab Konflik
Konflik dapat berkembang karena berbagai sebab, antara lain sebagai berikut:
6. Perbedaan status
a) Menghindar
Menghindari konflik dapat dilakukan jika isu atau masalah yang memicu konflik
tidak terlalu penting atau jika potensi konfrontasinya tidak seimbang dengan akibat
yang akan ditimbulkannya. Penghindaran merupakan strategi yang memungkinkan
pihak-pihak yang berkonfrontasi untuk menenangkan diri. Manajer perawat yang
terlibat didalam konflik dapat menepiskan isu dengan mengatakan “Biarlah kedua
pihak mengambil waktu untuk memikirkan hal ini dan menentukan tanggal untuk
melakukan diskusi”
b) Mengakomodasi
Memberi kesempatan pada orang lain untuk mengatur strategi pemecahan masalah,
khususnya apabila isu tersebut penting bagi orang lain. Hal ini memungkinkan
timbulnya kerjasama dengan memberi kesempatan pada mereka untuk membuat
keputusan. Perawat yang menjadi bagian dalam konflik dapat mengakomodasikan
pihak lain dengan menempatkan kebutuhan pihak lain di tempat yang pertama.
c) Kompetisi
Gunakan metode ini jika anda percaya bahwa anda memiliki lebih banyak informasi
dan keahlian yang lebih dibanding yang lainnya atau ketika anda tidak ingin
mengkompromikan nilai-nilai anda. Metode ini mungkin bisa memicu konflik tetapi
bisa jadi merupakan metode yang penting untuk alasan-alasan keamanan.
2. Perlu adanya satu komitmen dari semua pihak yang terlibat untuk saling
mendukung dan saling memperhatikan satu sama lainnya.
3. Tinjau kembali dan sesuaikan dengan hasil eksplorasi diri sendiri.
4. Atur dan rencanakan pertemuan antara individu-individu yang terlibat konflik
Manajemen terutama dalam organisasi public berperan dan berkenaan dengan proses
bagaimana kegiatan yang telah di rancang oleh organisasi public dapat
diimplementasikan secara efektif. Tentu saja, hal ini tidak terlepas dari pemimpin
atau manajer. Dalam konteks ini, manajer berperan mengintegrasikan organisasi dan
variable-variabel manusia ke dalam sebuah sistem sosioteknik yang efektif dan
efisien.
Sistem sosioteknik merupakan suatu kondisi agar para pegawai bisa bekerja dengan
baik, maka selain mematuhi aturan-aturan yang berlaku, pegawai juga butuh investasi
social dan intelektual/ pengetahuan dalam berorganisasi.
3. Peranan sebagai penghubung (The Liason Role) terutama dengan pihak luar.
B. Peranan Informasional
1. Peranan sebagai pihak penerima (menerima informasi tentang pengoperasian
sebuah perusahaan)
C. Peranan Keputusan
Hendy Fayol mengusulkan bahwa semua manajer paling tidak melakukan 5 fungsi
manajemen yakni merancang, mengorganisasi, memerintah, mengkoordinasi dan
mengendalikan (Amirullah dan Haris Budiyono:2004).
Mekanisme Integrasi
• Caranya dengan memadukan antara variabel organisasi dengan variabel manusia
dengan mengambil beberapa tindakan seperti :
1. Perintah
5. Sistem imbalan
Teori Manajer dalam Manajemen
Ada 3 teori dasar dalam manajemen, pertama adalah model tradisonal, kedua adalah
human relations, dan ketiga adalah human resources (Milles).
1. Model Tradisional
Dalam pendekatan ini, seorang manajer menggunakan pola human resource. Manajer
berasumsi bahwa orang bisa saja tertarik terhadap pekerjaan yang menantang (tidak
selalu uang), memiliki kreativitas dan inisiatif serta tanggungjawab yang tinggi untuk
mengendalikan dan mengarahkan dirinya. Oleh karenanya, maka yang dilakukan oleh
manajer adalah memanfaatkan kemampuan sumberdaya manusia yang ada pada
bawahannya, memberikan peluang agar mereka dapat berkreasi dan berinisiatif, serta
memberikan dorongan agar mereka dapat berpartisipasi secara aktif. Oleh karena itu,
diharapkan terjadinya tanggungjawab yang lebih tinggi dikalangan bawahannya,
sekaligus terjadi perbaikan efisiensi dan peningkatan kepuasan kerja.
Dari ketiga pendekatan tersebut, dapat dilihat variasi pola kepemimpinan seorang
manajer dalam suatu organisasi, termasuk manajer public. Pola yang dipilih tentu saja
tergantung dari asumsi dasar yang dianut oleh seorang manager tentang hakekat
manusia dalam organisasi, teknologi yang dimiliki, serta lingkungan dan situasi yang
sedang dihadapi. Disamping itu, model sangat mempengaruhi bentuk struktur
organisasi.
Menurut Richard M. Steers dan Lyman W. Porter dalam buku Manajemen edisi 2
(Handoko) bahwa ada beberapa pola-pola umum pendekatan manajerial terhadap
organisasi bahwa model tradisional mengisyaratkan bahwa manajer menentukan
bagaimana pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan dan digunakannya sistem
pengupahan intensif untuk memotivasi para pekerja.
Sedangkan untuk model hubungan manusiawi, menurut Elton Mayo dan para peneliti
(Handoko) menemukan bahwa kontak-kontak social karyawan pada pekerjaannya
adalah juga penting dan bahwa kebosanan dan tugas-tugas yang bersifat pengulangan
adalah faktor-faktor pengulang motivasi.
Selanjutnya mengenai model Sumber daya Manusia, menurut Argyris dan Likert,
bahwa para karyawan dimotivasi oleh banyak faktor—tidak hanya uang atau
keinginan untuk mencapai kepuasan, tetapi juga kebutuhan untuk berprestasi dan
memperoleh pekerjaan yang berarti.
Menurut Malayu S. Hasibuan, Manajer adalah sumberdaya pokok serta titik sentral
setiap aktivitas yang terjadi dalam suatu perusahaan. Manajer harus mengutamakan
tugas, tanggungjawab, dan membina hubungan yang harmonis baik dengan atasan
maupun dengan bawahan. Adapun tugas-tugas manajer adalah:
4. Manajer harus dapat menciptakan kondisi yang akan membantu bawahannya
mendapatkan kepuasan dalam pekerjaanya.
5. Manajer harus berusaha agar para bawahannya bersedia memikul tanggung jawab.
6. Manajer harusmembina bawahannya agar dapat bekerja secara efektif dan efisien.
8. Manajer harus mewakili dan membina hubungan yang harmonis dengan pihak
luar.
BAB III
A. Kesimpulan
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa peran manajer dalam mengelola
konflik dalam suatu organisasi itu sangan penting diantaranya:
Manajer sebagai mediator dalam memecahkan masalah
Selain itu seorang manajer juga diharapkan bisa menjadi teman sekaligus sebagai
orang tua dalam organisasi sehingga dengan keadaan seperti itu perkembangan
organisasi bisa diciptakan dengan baik dan dapat mewujudkan apa yang menjadi visi
dan misi dalam organisasinya. Dan dari itu semua seorang manager bisa membawa
perusahaan itu menjadi lebih maju dan lebih baik lagi dengan ketegasan dan sifat
pemimpin yang berwibawa serta dibantu karyawan-karyawannya yang setia bekerja
untuk perusahaan yang sedang dijalankannya.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peranan seorang manajer dalam suatu organisasi itu sangatlah penting karena
keberadaan seorang manajer menjadi motivator bagi karyawan-karyawannya dan
salah satu ujung tombak dari keberhasilan suatu organisasi. Salah satu tugas atau
peran seorang majaner yaitu harus bisa mengatasi konflik yang ada dalam suatu
organisasi yang dipimpinnya sehingga setiap konflik itu dapat diselesaikan dengan
baik dan tidak ada yang merasa dirugikan. Manajer adalah seseorang yang bekerja
melalui orang lain dengan mengoordinasikan kegiatan-kegiatannya guna mencapai
sasaran suatu organisasi. Posisi manajer menjadi sangat krusial bila Direktur atau
Deputy dan diharapkan mempunyai peranan dalam meningkatkan serta menjaga
keseimbangan dalam suatu organisasi. Seorang manajer dalam melakukan tugasnya
menjamin ketersediaan, keakuratan, ketepatan, dan keamanan informasi serta
pengaturan organisasi yang baik serta dibutuhkan oleh suatu organisasi untuk
mencapai tujuan organisasi, sekaligus meningkatkan eksistensi organisasi di tengah-
tengah lingkungannya. Keberhasilan menjalankan tugas ini mensyaratkan manajer
mempunyai kemampuan multi disiplin, seperti dalam bidang : teknologi, bisnis,
manajemen, serta kepemimpinan.
B. Pembatasan masalah
Penulisan makalah sederhana ini hanya dibatasi berkaitan dengan “ Peran Manager
dalam Perusahaan ”. dan korelasi dengan hal – hal yang terkait tanpa menghilangkan
esensi pernana, fungsi manager itu sendiri.
C. Tujuan penulisan
2. Sebagai bahan bacaan dan referensi tambahan bagi pihak-pihak yang
membutuhkan untuk berbagai keperluan.
D. Sistimatika Penulisan
Bab II Peranan Manager Dalam Perusahaan. Pada Bab ini akan di paparkan dan
pembahasan dari makalah ini.
Bab III Kesimpulan. Kami akan menyimpulkan beberapa hal yang menjadi
pembahasan dari makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Manajer.
Manajer adalah seorang yang memiliki tanggung jawab yang besar untuk seluruh
bagian pada suatu perusahaan atau organisasi yang dipimpinnya dan harus
mempunyai wawasan yang luas. Manajer memimpin beberapa unit bidang fungsi
pekerjaan yang mengepalai beberapa sektor yang dipegangnya. Pada perusahaan yang
berskala kecil mungkin cukup diperlukan satu orang manajer umum, sedangkan pada
perusahaan atau organisasi yang berkaliber besar biasanya memiliki beberapa orang
manajer umum yang bertanggung-jawab pada area tugas yang berbeda-beda
Di dalam suatu perusahaan tidak memiliki manajer maka bisa dipastikan bahwa
perusahaan tersebut akan bangkrut karena proses manajemen dalam perusahaan
tersebut tidak berjalan,walaupun simber daya alat dan infrastrukturnya legkap namun
apabila tidak ada yang mengatur maka hal itu tidak akan ada artinya oleh karena itu
peran amnajer sangatlah vital.
Manajer yang hanya mau untuk menyuruh-nyuruh saja tanpa mau dikoreksi apalagi
disalahkan bukan seorang manajer yang baik,dan hal itu dapat menurunkan kualitas
dan kinerja dari para bawahan yang dia bawahi,dan akhirnya berdampak kepada
keuntungan atau kelangsungan dari organisasi itu sendiri,agar perusahaan tidak
menjadi korban dari hal tersebut maka perlu dipilih seorang manajer yang baik yang
mampu mengatasi masalah dan memiliki ciri-ciri kepemimpinan yang komunikatif.
Seorang manajer harus memahami apa yang disampaikan bawahan termasuk dalam
hal isi dan tujuan penyampaian aspirasi,dengan semakin paham maka komunikasi
akan semakin lancar sehingga tidak akan ada multitafsir yang akan menggaburkan
komunikasi tersebut.
Selalu fokus dan penuh perhatian kedapa karyawan yang menyampaikan pesan atau
aspirasi,dan usahakan jangan memberikan kesan manajer melecehkan bawahanya,hal
ini penting untuk memberikan empati tinggi sehingga karyawan atau bawahan akan
merasa diperhatikan dan dihargai eksistenti dan usulanya.
Manajer adalah seorang yang memiliki tanggung jawab seluruh bagian pada suatu
perusahaan atau organisasi. Manajer memimpin beberapa unit bidang fungsi
pekerjaan yang mengepalai beberapa. Pada perusahaan yang berskala kecil mungkin
cukup diperlukan satu orang manajer umum, sedangkan pada perusahaan atau
organisasi yang berkaliber besar biasanya memiliki beberapa orang manajer umum
yang bertanggung-jawab pada area tugas yang berbeda-beda.
Tingkatan manajer
Etika manajerial
Etika manajerial adalah standar prilaku yang memandu manajer dalam pekerjaan
mereka. Ada tiga kategori klasifikasi menurut Ricky W. Griffin:
Perubahan adalah sesuatu yang lazim dan wajar terjadi, tetapi jika perubahan itu
berlangsung cepat atau bahkan mendadak, perubahan tersebut dapat memicu
terjadinya konflik sosial. Misalnya, pada masyarakat pedesaan yang mengalami
proses industrialisasi yang mendadak akan memunculkan konflik sosial sebab nilai-
nilai lama pada masyarakat tradisional yang biasanya bercorak pertanian secara cepat
berubah menjadi nilai-nilai masyarakat industri. Nilai-nilai yang berubah itu seperti
nilai kegotongroyongan berganti menjadi nilai kontrak kerja dengan upah yang
disesuaikan menurut jenis pekerjaannya. Hubungan kekerabatan bergeser menjadi
hubungan struktural yang disusun dalam organisasi formal perusahaan. Nilai-nilai
kebersamaan berubah menjadi individualis dan nilai-nilai tentang pemanfaatan waktu
yang cenderung tidak ketat berubah menjadi pembagian waktu yang tegas seperti
jadwal kerja dan istirahat dalam dunia industri. Perubahan-perubahan ini, jika terjadi
seara cepat atau mendadak, akan membuat kegoncangan proses-proses sosial di
masyarakat, bahkan akan terjadi upaya penolakan terhadap semua bentuk perubahan
karena dianggap mengacaukan tatanan kehiodupan masyarakat yang telah ada.
Penyebab Konflik
Konflik dapat berkembang karena berbagai sebab, antara lain sebagai berikut:
6. Perbedaan status
a) Menghindar
Menghindari konflik dapat dilakukan jika isu atau masalah yang memicu konflik
tidak terlalu penting atau jika potensi konfrontasinya tidak seimbang dengan akibat
yang akan ditimbulkannya. Penghindaran merupakan strategi yang memungkinkan
pihak-pihak yang berkonfrontasi untuk menenangkan diri. Manajer perawat yang
terlibat didalam konflik dapat menepiskan isu dengan mengatakan “Biarlah kedua
pihak mengambil waktu untuk memikirkan hal ini dan menentukan tanggal untuk
melakukan diskusi”
b) Mengakomodasi
Memberi kesempatan pada orang lain untuk mengatur strategi pemecahan masalah,
khususnya apabila isu tersebut penting bagi orang lain. Hal ini memungkinkan
timbulnya kerjasama dengan memberi kesempatan pada mereka untuk membuat
keputusan. Perawat yang menjadi bagian dalam konflik dapat mengakomodasikan
pihak lain dengan menempatkan kebutuhan pihak lain di tempat yang pertama.
c) Kompetisi
Gunakan metode ini jika anda percaya bahwa anda memiliki lebih banyak informasi
dan keahlian yang lebih dibanding yang lainnya atau ketika anda tidak ingin
mengkompromikan nilai-nilai anda. Metode ini mungkin bisa memicu konflik tetapi
bisa jadi merupakan metode yang penting untuk alasan-alasan keamanan.
2. Perlu adanya satu komitmen dari semua pihak yang terlibat untuk saling
mendukung dan saling memperhatikan satu sama lainnya.
i. Petunjuk Pendekatan Situasi Konflik
3. Tinjau kembali dan sesuaikan dengan hasil eksplorasi diri sendiri.
4. Atur dan rencanakan pertemuan antara individu-individu yang terlibat konflik
Manajemen terutama dalam organisasi public berperan dan berkenaan dengan proses
bagaimana kegiatan yang telah di rancang oleh organisasi public dapat
diimplementasikan secara efektif. Tentu saja, hal ini tidak terlepas dari pemimpin
atau manajer. Dalam konteks ini, manajer berperan mengintegrasikan organisasi dan
variable-variabel manusia ke dalam sebuah sistem sosioteknik yang efektif dan
efisien.
Sistem sosioteknik merupakan suatu kondisi agar para pegawai bisa bekerja dengan
baik, maka selain mematuhi aturan-aturan yang berlaku, pegawai juga butuh investasi
social dan intelektual/ pengetahuan dalam berorganisasi.
3. Peranan sebagai penghubung (The Liason Role) terutama dengan pihak luar.
B. Peranan Informasional
1. Peranan sebagai pihak penerima (menerima informasi tentang pengoprasian
sebuah perusahaan)
Peranan sebagai juru bicara (meneruskan informasi kepada pihak yang berada di luar
organisasi yang bersangkutan)
C. Peranan Keputusan
Hendy Fayol mengusulkan bahwa semua manajer paling tidak melakukan 5 fungsi
manajemen yakni merancang, mengorganisasi, memerintah, mengkoordinasi dan
mengendalikan (Amirullah dan Haris Budiyono:2004).
Mekanisme Integrasi
• Mekanisme integrasi adalah cara mamadukan sistem sosioteknik dengan
menggunakan Pengarahan (direction).
• Caranya dengan memadukan antara variabel organisasi dengan variabel manusia
dengan mengambil beberapa tindakan seperti :
1. Perintah
5. Sistem imbalan
Ada 3 teori dasar dalam manajemen, pertama adalah model tradisonal, kedua adalah
human relations, dan ketiga adalah human resources (Milles).
1. Model Tradisional
Dalam pendekatan ini, seorang manajer menggunakan pola human resource. Manajer
berasumsi bahwa orang bisa saja tertarik terhadap pekerjaan yang menantang (tidak
selalu uang), memiliki kreativitas dan inisiatif serta tanggungjawab yang tinggi untuk
mengendalikan dan mengarahkan dirinya. Oleh karenanya, maka yang dilakukan oleh
manajer adalah memanfaatkan kemampuan sumberdaya manusia yang ada pada
bawahannya, memberikan peluang agar mereka dapat berkreasi dan berinisiatif, serta
memberikan dorongan agar mereka dapat berpartisipasi secara aktif. Oleh karena itu,
diharapkan terjadinya tanggungjawab yang lebih tinggi dikalangan bawahannya,
sekaligus terjadi perbaikan efisiensi dan peningkatan kepuasan kerja.
Dari ketiga pendekatan tersebut, dapat dilihat variasi pola kepemimpinan seorang
manajer dalam suatu organisasi, termasuk manajer public. Pola yang dipilih tentu saja
tergantung dari asumsi dasar yang dianut oleh seorang manager tentang hakekat
manusia dalam organisasi, teknologi yang dimiliki, serta lingkungan dan situasi yang
sedang dihadapi. Disamping itu, model sangat mempengaruhi bentuk struktur
organisasi.
Menurut Richard M. Steers dan Lyman W. Porter dalam buku Manajemen edisi 2
(Handoko) bahwa ada beberapa pola-pola umum pendekatan manajerial terhadap
organisasi bahwa model tradisional mengisyaratkan bahwa manajer menentukan
bagaimana pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan dan digunakannya sistem
pengupahan intensif untuk memotivasi para pekerja.
Sedangkan untuk model hubungan manusiawi, menurut Elton Mayo dan para peneliti
(Handoko) menemukan bahwa kontak-kontak social karyawan pada pekerjaannya
adalah juga penting dan bahwa kebosanan dan tugas-tugas yang bersifat pengulangan
adalah faktor-faktor pengulang motivasi.
Selanjutnya mengenai model Sumber daya Manusia, menurut Argyris dan Likert,
bahwa para karyawan dimotivasi oleh banyak faktor—tidak hanya uang atau
keinginan untuk mencapai kepuasan, tetapi juga kebutuhan untuk berprestasi dan
memperoleh pekerjaan yang berarti.
Menurut Malayu S. Hasibuan, Manajer adalah sumberdaya pokok serta titik sentral
setiap aktivitas yang terjadi dalam suatu perusahaan. Manajer harus mengutamakan
tugas, tanggungjawab, dan membina hubungan yang harmonis baik dengan atasan
maupun dengan bawahan. Adapun tugas-tugas manajer adalah:
4. Manajer harus dapat menciptakan kondisi yang akan membantu bawahannya
mendapatkan kepuasan dalam pekerjaanya.
5. Manajer harus berusaha agar para bawahannya bersedia memikul tanggung jawab.
6. Manajer harusmembina bawahannya agar dapat bekerja secara efektif dan efisien.
8. Manajer harus mewakili dan membina hubungan yang harmonis dengan pihak
luar.
BAB III
A. Kesimpulan
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa peran manajer dalam mengelola
konflik dalam suatu organisasi itu sangan penting diantaranya:
Selain itu seorang manajer juga diharapkan bisa menjadi teman sekaligus sebagai
orang tua dalam organisasi sehingga dengan keadaan seperti itu perkembangan
organisasi bisa diciptakan dengan baik dan dapat mewujudkan apa yang menjadi visi
dan misi dalam organisasinya. Dan dari itu semua seorang manager bisa membawa
perusahaan itu menjadi lebih maju dan lebih baik lagi dengan ketegasan dan sifat
pemimpin yang berwibawa serta dibantu karyawan-karyawannya yang setia bekerja
untuk perusahaan yang sedang dijalankannya.
B. Saran
Selama penelitian yang dilakukan oleh peneliti ada beberapa saran yang bisa menjadi
masukan bagi seorang pemimpin yang baik untuk organisasinya yaitu :
Manajer seharusnya lebih bisa mengontrol apa saja yang dilakukan oleh anggotanya
sehingga dengan begitu manajer secara langsung dapat mengetahui perkembangan
yang sedang terjadi dan tidak dilepas begitu saja.
Jika salah seorang dalam suatu organisasi melakukan suatu kesalahan maka segera
ditindak dan diarahkan serta meminimalisir kesalahan untuk tidak melakukannya lagi,
dan jangan sampai terulang kembali.
Manajer bisa memberikan solusi yang terbaik untuk organisasinya, agar tidak kalah
persaingan dengan perusahaan lain dibidang yang dijalankan, serta tidak sampai
menurunnya kinerjanya.
Selama penelitian yang dilakukan oleh peneliti ada beberapa saran yang bisa menjadi
masukan bagi seorang pemimpin yang baik untuk organisasinya yaitu :
Manajer seharusnya lebih bisa mengontrol apa saja yang dilakukan oleh anggotanya
sehingga dengan begitu manajer secara langsung dapat mengetahui perkembangan
yang sedang terjadi dan tidak dilepas begitu saja.
Manajer juga seharusnya bisa membimbing dan mengarahkan dengan baik
anggotanya sehingga organisasi yang dipimpinnya bisa berkembang dan menjadi
lebih baik sesuai yang diharapkan.
Jika salah seorang dalam suatu organisasi melakukan suatu kesalahan maka segera
ditindak dan diarahkan serta meminimalisir kesalahan untuk tidak melakukannya lagi,
dan jangan sampai terulang kembali.
Manajer bisa memberikan solusi yang terbaik untuk organisasinya, agar tidak kalah
persaingan dengan perusahaan lain dibidang yang dijalankan, serta tidak sampai
menurunnya kinerjanya.