Anda di halaman 1dari 16

MODUL-3

PERANAN DAN KEWAJIBAN


MANAJEMEN PERKANTORAN
Di Susun Oleh:
RESYA FAKHRUNNISA, M.Pd

STKIP MUHAMMADIYAH BOGOR


KOMPETENSI DASAR

Mampu menjelaskan peranan dan kewajiban manajemen kantor

MATERI PEMBELAJARAN

Kegiatan Belajar 3
Peranan dan Kewajiban Manajemen Kantor

PETUNJUK BELAJAR
Bacalah secara cermat dan pahami.
Pelajari setiap bab secara berurutan.
Kata Pengantar
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan perangkat
pembelajaran ini. Perangkat ini dibuat dengan maksud sebagai
Pengembangan Bahan Ajar Manajemen Perkantoran.
Perangkat ini dibuat sebagai acuan bagi para mahasiswa untuk
melakukan peer-teaching, microteaching dan implementasinya dalam
pembelajaran nyata melalui kegiatan PPL sehingga diperoleh hasil
kognitif, afektif dan psikomotorik. Hasil belajar kognitif Manajemen
atau Administrasi Perkantoran meliputi produk dan proses, hasil belajar
psikomotorik berupa keterampilan dalam melaksanakan aktivitas kerja
ilmiah, hasil belajar afektif terdiri dari perilaku berkarakter dan
keterampilan sosial.
Dengan demikian perangkat pembelajaran ini merupakan contoh
perangkat Modul dan kelengkapannya yang melatihkan keterampilan
berpikir, keterampilan proses, psikomotor, keterampilan sosial dan
menumbuh kembangkan perilaku berkarakter.
Mudah-mudahan perangkat Modul ini memberikan kemudahan bagi
mahasiswa Administrasi Pendidikan khususnya calon guru Administrasi
Perkantoran dan Staff Ketatausahaan dalam mengelola pembelajaran
sehingga memberikan ruang yang amat luas bagi peserta didiknya
untuk mengembangkan keterampilan berpikir, keterampilan proses,
keterampilan sosial, dan mewujudkan perilaku berkarakter.

Bogor, 22 Juni 2021


Resya Fakhrunnisa, M.Pd


KEGIATAN 3
PERANAN DAN KEWAJIBAN
MANAJEMEN KANTOR
3.1 PERANAN MANAJER KANTOR

Peranan seorang manajer dalam suatu organisasi itu


sangatlah penting karena keberadaan seorang manajer menjadi
motivator bagi karyawan-karyawannya dan salah satu ujung
tombak dari keberhasilan suatu organisasi. Salah satu tugas atau
peran seorang manajer yaitu harus bisa mengatasi konflik yang ada
dalam suatu organisasi yang dipimpinnya sehingga setiap konflik
itu dapat diselesaikan dengan baik dan tidak ada yang merasa
dirugikan.
Manajer adalah seseorang yang bekerja melalui orang lain
dengan mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan mereka guna
mencapai sasaran organisasi, seorang yang karena pengalaman,
pengetahuan, dan keterampilannya diakui oleh organisasi untuk
memimpin, mengatur, mengelola, mengendalikan dan
mengembangkan kegiatan organisasi dalam rangka mencapai
tujuan (Muizu Zusnita dan Sule Tisnawati Ernier, 2017). Menjadi
seorang manajer memang bukan perkara mudah, perlu bertahun-
tahun pengalaman dan jam terbang serta bidang keilmuan yang
mencukupi yang bisa menjadikan ia pantas disebut dan diangkat
menjadi seorang manajer. Seorang manajer harus mampu untuk
mengatasi masalah dan mampu untuk meramalkan kejadian yang
akan terjadi bila sebuah keputusan diambil, namun tidak semua
manajer itu bekerja selayaknya seorang manajer, ada manajer yang
hanya bisa menyuruh-nyuruh dan tidak mau dikoreksi apabila dia
salah dan tidak mau dikritik padahal pemimpin yang baik adalah
pemimpin yang mau mendengarkan keluhan dari bawahannya
Tugas utama setiap manajer apapun itu sifat, bentuk, dan
tujuan dari organisasi yang dipimpinnya adalah untuk memimpin.
Sukses atau tidaknya suatu organisasi tentu akan sangat
bergantung pada kemampuan manajer itu sendiri untuk membuat
suatu keputusan yang terbaik menurutnya dan untuk mengelola
para bawahannya agar bekerja sesuai rencana yang telah
dibuatnya. Oleh karena itu manajer dalam memimpin membutuhkan
daya untuk memimpin.(Fatmasari Feira Dewi, 2018)
KEGIATAN 3
3.2 TINGKATAN MANAJER

Pada suatu organisasi berstruktur tradisional, manajer


sering dikelompokan menjadi manajer puncak, manajer tingkat
menengah, serta manajer lini pertama, biasanya digambarkan
dengan bentuk piramida, di mana jumlah dari karyawan lebih besar
di bagian bawah daripada di puncak).

Gambar 3.1: Piramida Manajemen


Keterangan gambar:
1. Manajemen lini Pertama (first-line management)
Manajemen lini pertama (first-line management), dikenal
dengan istilah manajemen operasional, merupakan manajemen
tingkat yang paling rendah yang bertugas mengawasi dan
memimpin karyawan non-manajerial yang ada di dalam proses
produksi. Mereka sering disebut penyelia (supervisor), manajer
shift, manajer area, manajer kantor, manajer departemen, atau
mandor (foreman).
2. Manajemen Tingkat Menengah (middle management)
Manajemen tingkat menengah (middle management) mencakup
semua manajemen yang berada di antara manajer lini pertama
dan manajemen puncak dan tugas sebagai penghubung antara
keduanya. Jabatan yang termasuk manajer menengah yaitu
kepala bagian, pemimpin proyek, manajer pabrik.
3. Manajemen Puncak (top management)
Manajemen puncak (top management), dikenal dengan
executive officer, yang bertugas dengan merencanakan strategi
dan kegiatan perusahaan secara umum dan mengarahkan
jalannya perusahaan. Contoh top manajemen adalah CEO
(Chief Executive Officer) (Ardiana, 2010)
KEGIATAN 3
3.3 FUNGSI MANAJER
Manajemen diperlukan sebagai upaya agar kegiatan dapat
berjalan secara efektif dan efisien. Agar manajemen yang
dilakukan mengarah kepada kegiatan bisnis secara efektif dan
efisien, maka manajemen perlu dijelaskan berdasarkan fungsi-
fungsinya atau dikenal sebagai fungsi-fungsi manajemen
(managerial functions) yang meliputi fungsi perencanaan, fungsi
pengorganisasian, fungsi pengimplementasian, dan fungsi
pengendalian dan pengawasan.(Veithzal Rivai, 2010)

Manajer perusahaan melaksanakan fungsi-fungsi


manajemen sebagai berikut:

1. Fungsi Perencanaan
Kegiatan-kegiatan pokok perencanaan melalui penentuan
tujuan, penyusunan, program dan jadwal, penyusunan
anggaran,pengembangan prosedur, serta penetapan dan
penafsiran kebijakan. perencanaan perusahaan antara lain
meliputi produksi, pemasaran, SDM, dan ketatausahaan.
2. Fungsi Pengorganisasian
Termasuk fungsi ini antara lain menyusun struktur organisasi,
mendelegasikan wewenang dan tanggung jawab serta
menetapkan hubungan antarbagian dalam organisasi. itulah
tiga pokok kegiatan yang harus dilaksanakan dengan sungguh
sungguh.
3. Fungsi Pelaksana
Kerja Berdasarkan Rencana Yang Telah Disusun Rencana baru
berarti bila telah dilaksanakan. Agar dicapai hasil yang
diinginkan, manajer harus terlibat dalam pelaksanaan rencana
kerja. tujuannya supaya dicapai koordinasi antar bagian dan
kualitas proses dan hasil produksi senantiasa terjaga.
4. Fungsi Pengawasan
Manajer mengawasi apakah pelaksanaannya dan hasilnya telah
sesuai dengan apa yang telah direncanakan. apakah perlu ada
perbaikan dan lain sebagainya. dalam melaksanakan tugas
yang cakupannya luas itu manajer dibantu oleh beberapa
kepala bagian produksi, kepala bagian pemasaran, kepala
bagian kepegawaian, dan kepala bagian keuangan.
(Nuraida, 2008; Stephen P. Robbins, 2010)
KEGIATAN 3

Gambar 3.2: Fungsi Manajamen

3.4 PERAN MANAJER


Ada sepuluh peran yang dimainkan oleh manajer di tempat
kerjanya. Namun kesepuluh peran itu dirangkum menjadi tiga
kelompok yaitu:
Peran antar pribadi
Dalam hubungan interpersonal terdapat tiga peran
pemimpin yang muncul secara langsung dari otoritas formal yang
dimiliki pemimpin dan mencakup hubungan interpersonal dasar,
yaitu:
1. Peran sebagai yang dituakan (Figurehead role)
Karena posisinya sebagai pemimpin suatu unit organisasi,
pemimpin harus melaksanakan tugas-tugas seremonial seperti
menyambut tamu penting, menghadiri pernikahan anak buahnya,
atau menjamu makan siang pelanggan atau kolega. Kegiatan
yang terkait dengan peran interpersonal sering bersifat rutin
tanpa adanya komunikasi ataupun keputusan.
2. Peran sebagai pemimpin (Leader role)
Seorang pemimpin bertanggung jawab atas hasil kerja orang
orang dalam unit organisasi yang dipimpinnya. Kegiatan yang
terkait dengan itu berhubungan dengan kepemimpinan secara
langsung dan tidak langsung. Yang berkaitan dengan
kepemimpinan secara langsung antara lain menyangkut
rekrutmen dan training bagi stafnya. Sedang yang berkaitan
secara tidak langsung, seorang pemimpin harus memberi
motivasi dan mendorong anak buahnya. Pengaruh pemimpin
jelas terlihat pada perannya dalam memimpin. Otoritas formal
memberi seorang pemimpin kekuasaan potensial yang besar,
tetapi kepemimpinanlah yang menentukan sejauh mana potensi
tersebut dapat direalisasikan.
KEGIATAN 3
3. Peran sebagai penghubung (Liaison role)
Pemimpin menjalin kontak di luar rantai komando vertikal.
Pemimpin menumbuhkan dan memelihara kontak biasanya
dalam rangka mencari informasi, akibatnya peran sebagai
penghubung sering secara khusus diperuntukkan bagi
pengembangan sistem informasi eksternalnya sendiri yang
bersifat informal, privat verbal, tetapi efektif
(Ricky W. Griffin, 2007; Daft, 2010).
Peran informasional
Peran ini dikarenakan kontak interpersonalnya, baik dengan
anak buah maupun dengan jaringan kontaknya yang lain, seorang
pemimpin muncul sebagai pusat syaraf bagi unit organisasinya.
Pemimpin bisa saja tidak tahu segala hal, tapi setidaknya tahu
lebih banyak daripada stafnya. Pemrosesan informasi merupakan
bagian utama dari tugas seorang pemimpin. Informasi tersebut
terdiri dari:
1. Peran sebagai monitor (Monitor role)
Sebagai yang memonitor, seorang pemimpin secara terus
menerus memonitor lingkungannya untuk memperoleh
informasi. Informasi tersebut dapat berupa gosip, kasus, dan
spekulasi yang masih membutuhkan konfirmasi dan verifikasi
lebih lanjut.
2. Peran sebagai disseminator (Disseminator role) Sebagian
besar informasi yang diperoleh pemimpin harus dimanfaatkan
bersama dan didistribusikan kepada anak buah yang
membutuhkan. Di samping itu ketika anak buah tidak bisa
saling kontak dengan mudah, pemimpinlah yang kadang
kadang harus meneruskan informasi dari anak buah satu
kepada lain.
3. Peran sebagai juru bicara (Spokesman Role)
Sebagai juru seorang pemimpin mempunyai hak untuk
menyampai kan informasi yang di milikinya ke orang di luar
unit organisasinya.
(Ricky W. Griffin, 2007; Daft, 2010; Fadyandri, 2014; Nugraha,
2015; Fatmasari Feira Dewi, 2018).

Peran pengambilan keputusan


Informasi yang diperoleh pemimpin bukanlah tujuan akhir,
tetapi merupakan masukan dasar bagi pengambilan keputusan.
Berkaitan dengan peran pemimpin sebagai pengambil keputusan,
terdapat empat peran pemimpin, yaitu terdiri dari:
KEGIATAN 3
1. Peran sebagai wirausaha (Entrepreneur Role)
Pemimpin harus berupaya untuk selalu memperbaiki kinerja
unitnya dan beradaptasi dengan perubahan lingkungan
dimana organisasi tersebut eksis. Pemimpin juga harus
mencari ide baru dan berupaya menerapkan ide tersebut jika
dianggap baik bagi perkembangan organisasi yang dipimpin.
2. Peran sebagai pengendali gangguan (Disturbance handler
role) Pemimpin harus bisa sukarela sebagai agen
pembaharuan, sementara di pihak lain peran sebagai
pengendali gangguan memotret keharusan pemimpin untuk
merespon tekanan yang dihadapi organisasinya. Di sini
perubahan merupakan sesuatu di luar kendali pemimpin. Dia
harus bertindak karena adanya situasi yang kuat sehingga
tidak dapat diabaikan.
3. Peran sebagai pengalokasi sumberdaya (Resource allocator
role) Disini terletak tanggung jawab memutuskan siapa akan
menerima apa dalam unit organisasi. Pemimpin juga bertugas
untuk mendesain struktur organisasi, pola hubungan formal,
pembagian kerja, dan koordinasi dalam unit yang dipimpin.
4. Peran sebagai negosiator (Negotiator role) Negosiasi
merupakan “way of life” dari seorang pemimpin yang canggih.
Negosiasi merupakan kewajiban seorang pemimpin, mungkin
rutin, tetapi tidak boleh dihindari. Negosiasi merupakan
bagian integral tugas pemimpin, karena hanya dia yang
memiliki otoritas untuk bisa memberikan komitmen sumberdaya
organisasi
(Daft, 2010; Sofyan S. Harahap, 2011; Muizu Zusnita dan Sule
Tisnawati Ernier, 2017).

Keterampilan Manajer
Berikut ini merupakan kemampuan atau keterampilan yang
harus dimiliki oleh seorang manajer.
1. Keterampilan Konseptual
Manajer tingkat atas (top manager) diharuskan memiliki
sebuah keterampilan untuk membuat konsep, ide dan gagasan
untuk kemajuan sebuah organisasi. Gagasan, ide serta konsep
tersebut lalu dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk
mewujudkan gagasan atau konsep itu. Proses penjabaran ide
menjadi sebuah rencana kerja yang konkret dan biasanya
disebut sebagai sebuah proses perencanaan. Oleh karenanya,
keterampilan konsepsional juga merupakan keterampilan untuk
membuat sebuah rencana kerja.
KEGIATAN 3
2. Keterampilan Berhubungan Dengan Orang Lain
Selain kemampuan konsepsional, seorang manajer juga harus
dilengkapi dengan keterampilan berkomunikasi serta
berhubungan dengan orang lain, yang disebut dengan
keterampilan kemanusiaan. Komunikasi yang persuasif harus
selalu diciptakan oleh manajer terhadap bawahan yang
dipimpinnya. Seorang manajer yang memiliki kemampuan
komunikasi yang persuasif, bersahabat dan kebapakan akan
membuat karyawan merasa dihargai dan kemudian mereka
akan bersikap lebih terbuka terhadap atasannya.
Keterampilanberkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan
manajemen atas, menengah, maupun bawah.
3. Keterampilan Teknis
Keterampilan teknis merupakan bekal bagi manajer pada
tingkat yang lebih rendah. Keterampilan ini merupakan
kemampuan untuk menjalankan sebuah pekerjaan. Misalnya
menggunakan program komputer, memperbaiki mesin,
akuntansi dan sebagainya.
4. Keterampilan Manajemen Waktu
Merupakan keterampilan yang merujuk pada kemampuan
seorang manajer untuk menggunakan waktu yang dimilikinya
secara bijaksana. Griffin mengajukan contoh kasus Lew
Frankfort dari Coach. Pada tahun 2004, sebagai manajer,
Frankfort digaji $2.000.000 per tahun. Jika diasumsikan
bahwa ia bekerja selama 50 jam per minggu dengan waktu
cuti 2 minggu, maka gaji Frankfort setiap jamnya adalah $800
per jam—sekitar $13 per menit.
Dapat kita lihat di atas bahwa setiap menit yang terbuang
akan merugikan perusahaan. Hampir semua manajer memiliki
gaji yang jauh lebih kecil dari Frankfort. Tetapi waktu yang
mereka miliki tetap merupakan aset yang berharga, serta
menyia nyiakannya berarti membuang-buang uang dan
mengurangi produktivitas sebuah perusahaan.
5. Keterampilan Membuat Keputusan
Keterampilan ini merupakan kemampuan untuk mendefinisikan
sebuah masalah dan menentukan cara terbaik untuk
memecahkan masalah tersebut. Membuat sebuah keputusan
adalah hal yang paling utama untuk seorang manajer,
terutama untuk kelompok manajer atas (top manajer). Ada
tiga langkah dalam membuat keputusan, yaitu:
a. Seorang manajer harus mendefinisikan masalah dan
mencari berbagai alternatif yang dapat diambil untuk
menyelesaikannya.
b. Manajer harus mengevaluasi setiap alternatif yang ada
dan memilih sebuah alternatif yang dianggap paling
baik.
c. Manajer harus mengimplementasikan alternatif yang
telah ia pilih serta mengawasi dan mengevaluasinya
agar tetap berada di jalur yang benar
(Ardiana, 2010; Fadyandri, 2014; Nugraha, 2015).
KEGIATAN 3
Etika Manajer
Etika manajerial adalah standar perilaku yang memandu
manajer dalam pekerjaan mereka. Ada tiga kategori klasifikasi:

1. Perilaku terhadap karyawan


2. Perilaku terhadap organisasi
3. Perilaku terhadap agen ekonomi lainnya

Tugas Manajer
Agar konsep tentang manajer menjadi lebih jelas, berikut
ini diuraikan secara terperinci apa tugas-tugas penting yang
dilakukan manajer:

1. Manajer bekerja dengan dan melalui orang lain


Istilah “orang” mencakup tidak hanya para bawahan dan
atasan, tetapi juga manajer-manajer lainnya dalam organisasi.
Disamping itu, “orang” juga termasuk individu-individu dari luar
organisasi, langganan, penyedia (supplier), konsumen atau
langganan, pengurus serikat karyawan, pejabat dan karyawan
kantor-kantor pemerintah dan sebagainya.
2. Manajer memadukan dan menyeimbangkan tujuan
Setiap manajer akan menghadapi sejumlah tujuan, masalah
dan kebutuhan organisasional yang semuanya ini bersaing
untuk memperebutkan sumberdaya-sumberdaya organisasi
(manusia, material atau bahkan waktu manajer). Karena
berbagai sumberdaya tersebut selalu terbatas, manajer harus
menjaga keseimbangan di antara berbagai tujuan dan
kebutuhan organisasional.
3. Manajer bertanggung jawab dan mempertanggung jawabkan
Para manajer ditugaskan untuk mengelola pekerjaan-pekerjaan
tertentu secara sukses. Mereka biasanya dievaluasi atas dasar
seberapa baik mereka mengatur tugas-tugas yang harus
diselesaikan. Lebih lanjut, manajer juga bertanggung jawab
atas kegiatan-kegiatan para bawahannya. Sukses atau
kegagalan bawahan adalah cerminan langsung sukses atau
kegagalan manajer.
4. Manajer harus berpikir secara analisis dan konseptual
Untuk menjadi pemikir yang analisis, manajer harus mampu
merinci dan memisah-misahkan suatu masalah menjadi
komponen-komponen masalah, menganalisa komponen
komponen tersebut, dan kemudian mencari penyelesaian yang
layak (feasible) dengan akurat. Dan yang lebih penting bagi
manajer adalah menjadi pemikir konseptual, yang mampu
memandang keseluruhan tugas dan mengaitkan suatu tugas
dengan tugas-tugas lain.
KEGIATAN 3
5. Manajer adalah seorang mediator
Organisasi terdiri dari orang-orang, dan kadang-kadang
mereka saling tidak bersetuju atau saling bertentangan. Bila
hal itu terjadi dalam suatu unit kerja atau organisasi, maka
bisa menurunkan semangat kerja dan produktivitas, atau bisa
merusak suasana kerja, atau bahkan para karyawan yang
cakap bisa meninggalkan organisasi. Kejadian-kejadian seperti
ini menuntut peranan manajer sebagai mediator (penengah).
6. Manajer adalah seorang politisi
Seperti apa yang dilakukan politisi dalam mengkampanyekan
program-programnya, manajer harus mengembangkan
hubungan- hubungan baik untuk mendapatkan dukungan atas
kegiatan-kegiatan usulan-usulan atau keputusannya. Setiap
manajer yang efektif “memainkan politik” dengan
mengembangkan jaringan kerjasama timbal balik dengan para
manajer lain dalam organisasi.
7. Manajer adalah seorang diplomat
Manajer mungkin harus berperan sebagai wakil (representative)
resmi kelompok kerjanya pada pertemuan-pertemuan
organisasional. Manajer juga mungkin mewakili organisasi
dalam berurusan dengan kontraktor, langganan, pejabat
pemerintah atau personalia organisasi lain.
8. Manajer mengambil keputusan-keputusan sulit
Organisasi selalu menghadapi banyak masalah (misalnya,
kesulitan financial, masalah personalia, dan sebagainya).
Manajer adalah seorang yang diharapkan dapat menemukan
pemecahan berbagai masalah sulit dan mengambil keputusan
yang akurat
(Ricky W. Griffin, 2007; Nuraida, 2008; Veithzal Rivai, 2010).

3.4.1 Kewajiban Manajer Kantor


Kewajiban seorang manajer dalam sebuah organisasi atau
perusahaan yaitu
1. Memimpin organisasi/ perusahaan
2. Mengendalikan dan mengatur organisasi/perusahaan
3. Kepercayaan antar karyawan
4. Mengembangkan kualitas organisasi/perusahaan
5. Mengevaluasi aktivitas organisasi/perusahaan
6. Menjadi problem solver bagi permasalahan
organisasi/perusahaan
7. Mencapai tujuan organisasi/perusahaan bersama dengan para
karyawan yang dipimpin
8. Bertanggung jawab terhadap proses manajemen secara
keseluruhan.
Jadi kesimpulannya kewajiban manajer dalam
organisasi/perusahaan yaitu untuk memastikan mewujudkan agar
tujuan organisasi itu bisa tercapai secara efektif dan efisien dengan
menggunakan kegiatan manajemen secara fungsional dan
operasional (Muizu Zusnita dan Sule Tisnawati Ernier, 2017).

LATIHAN SOAL PILIHAN GANDA


Pilihlah satu jawaban yang paling tepat

1. Manajer yang bertanggung jawab atas keseluruhan organisasi dan


menciptakan kondisi perubahan, termasuk dalam tingkat manajemen disebut….
a. Pemasaran
b. Operasional
c. Top
d. Middle
e. Manajer Umum

2. Manajer Menengah disebut juga dengan …..


a. Presiden Direktur
b. Manajer Puncak
c. Manajer Lini Pertama
d. Manajer Lini
e. Middle Manajer

3. Rudi memiliki jabatan sebagai kepala seksi di suatu perusahaan. Dia


membawahi beberapa orang untuk melaksanakan pekerjaannya. Maka Rudi
dapat di golongkan sebagai …….
a. Staff Manajer
b. Manajer Tingkat Bawah
c. Manajer Puncak
d. Top Manajer
e. Manajer Menengah

4. Tugas utama middle manajer adalah ……


a. Memeriksa keuangan secara periodik
b. Menjalankan keputusan dan rencana yang telah ditentukan oleh
manajemen menengah
c. Mengembangkan rencana-rencana operasi dan menjalankan berbagai
keputusan yang telah ditetapkan manajemen puncak
d. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan karyawan sehari-hari
e. Memutuskan berbagai hal yang berkaitan dengan kelangsungan
perusahaan (instansi)

5. Seorang karyawan menjelaskan kepada para karyawannya tentang tujuan


dan misi perusahaan yang harus dipenuhi. Manajer tersebut juga menjelaskan
proses yang harus dijalankan untuk mencapai tujuan organisasi dan imbalan
yang akan diterima karyawan jika tujuan organisasi terpenuhi. Kegiatan manajer
tersebut menjalankan fungsi ……..
a. Pengevaluasian
b. Penggerakan
c. Perencanaan
d. Pengawasan
e. Pengorganisasian

Kerjakanlah Latihan Soal Uraian berikut!


1. Uraikan tiga keahilan yang harus dimiliki seorang manajer?

2. Sebutkan 3 kategori klasifikasi etika manajer ?

3. Dalam hubungan interpersonal terdapat tiga peran pemimpin yang muncul


secara langsung dari otoritas formal yang dimiliki pemimpin dan mencakup
hubungan interpersonal dasar. Sebut dan jelaskan ketiga peran tersebut!

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Soal Pilihan Ganda yang
terdapat di bagian akhir kegiatan 3 pada modul ini. Hitunglah jawaban yang
benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan
Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 3.

Jumlah Jawaban yang Benar


Tingkat penguasaan = --------------------------------------------- x 100%
Jumlah Soal

Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali


80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan
dengan modul ini pada kegiatan belajar selanjutnya. Bagus! Jika masih di
bawah 80%, Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 3, terutama bagian
yang belum dikuasai.

Kunci Jawaban Soal Pilihan Ganda


1. A. Top
2. E. Middle Manajer
3. E. Manajer Menengah
4. C. Mengembangkan rencana-rencana operasi dan menjalankan berbagai
keputusan yang telah ditetapkan manajemen puncak
5. C. Perencanaan
DAFTAR PUSTAKA
Abubakar, H. (2006). Pola Kearsipan Modern Sistem Kartu Kendali.
Jakarta: Djambatan.
Akhmad, J. (2012) Manajemen Perkantoran & Bisnis. Jakarta: Lentera Ilmu
Cendekia.
Amalia, R. (2014). Perlengkapan Kantor. Tersedia [online].
https://riskiamalia69.wordpress.com/2014/05/07/perlengkapan-kantor/
Diakses 7 May 2014.
Amsyah, Z. (2003) Manajemen kearsipan. Gramedia Pustaka Utama.
Andayani, S. (2017) ‘Manajemen arsip digital dan ERMS’, Shaut Al-Maktabah:
Jurnal Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi, 9(2), pp. 175–182.
Apandi, A. and Yulianti, D. (2020) Buku Ajar Administrasi Perkantoran dan
Logistik. Lampung: Pustaka Ali Imron.
Ardiana (2010) ‘Kompetensi SDM UKM dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja UKM
di Surabaya’, Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 12(1), pp. 42–55.
Arini T. Soemohadiwidjoyo (2002), Mudah Menyusun SOP, Jakarta, Penerbit
Penebar Plus (Penebar Swadaya Grup)
Armiati. (2015). Meningkatkan Efektivitas Kerja Pegawai Melalui Penataan
Layout Kantor. Seminar Nasional Ekonomi Manajemen Dan Akuntansi (SNEMA)
Fakultas Ekonomi UNP,4(3), 334–343 Atmosudirjo, S. P. (2000) “Administrasi
Manajemen Umum,” CV. Mas Haji: Jakarta.
Bhavati, A.D. (2014). Modul Mengelola Peralatan kantor. Tersedia [online]
https://www.slideshare.net/AnugerahDinoBhavati/modul-mengelola-
peralatan-kantor. Diakses, 7 Agustus 2014.
Daft, R. L. (2010) Era Baru Manajemen Buku Satu, Edisi Sembilan. Jakarta:
Salemba Empat
Daryanto, dkk. (2013). Pengantar Ilmu Manajemen dan Komunikasi. Prestasi.
Jakarta: Prestasi Pustaka.
Dino, A. (2014). Jenis-Jenis Perlengkapan Kantor. Tersedia [online]/
https://www.anugerahdino.com/2014/02/jenis-jenis-perlengkapan-
kantor.html
Dino, A. (2015). Prinsip-prinsip Tata Ruang Kantor. Tersedia [online]/
https://www.anugerahdino.com/2015/07/prinsip-prinsip-tata-ruang-
kantor.html.
Fadyandri, A. N. (2014) ‘Pengaruh dan Peran Manajer SDM Terhadap
Keharmonisan Hubungan Industrial di Kota Batam’, Jurnal Manajemen, 14(1).
Fatmasari Feira Dewi (2018) ‘Peranan Manajer untuk Mencapai Tujuan
Organisasi’, Jurnal Administrasi Bisnis, 2(2).
Fayol, H. (2016). General and Industrial Management. Diterjemahkan oleh
Constance Storrs, London: Ravenoi Books.
Geofrey Mills (1991) Manajemen Perkantoran Modern. Jakarta: Bina Rupa
Aksara.
DAFTAR PUSTAKA
Buku Manajemen Perkantoran, Khaerul Umam, S.I.P., M.Ag., M.Si.

Buku Manajemen Perkantoran, Analisis Teori dan Aplilkasi dalam organisasi


pendidikan, Dr. Neti Karnati, M.Pd

Gie, L. (2007) “Manajemen Administrasi Perkantoran.” Yogyakarta: Liberty.

Gie, L. (2009). Manajemen Administrasi Perkantoran Modern. Yogyakarta:


Liberty.

Gie, T. L. (2000). Administrasi Perkantoran Modern. Yogyakarta: Liberty.

Gie, T. L. (2004). Ensiklopedia Administrasi. Jakarta: Gunung Agung.

Giyanti, S. (2015). Manajemen Kantor di PT Indonesia Power Unit Pembangkit


Suralaya. Jurnal Utilitas. Vol. 1(2), pp.136-144.

Halim, F. et al. (2021) Manajemen Pemasaran Jasa. Yayasan Kita Menulis.


Halimah, M. (2018) ‘Konsep dan Ruang Lingkup Administrasi Perkantoran’, in
Administrasi Perkantoran. Jakarta: Universitas Terbuka, pp. 1–43. Available
at http://repository.ut.ac.id/3972/1/ADPU4331-
M1.pdf%0Ahttp://repository.ut.ac.id/3972/.

Haryadi, H. (2009) Administrasi Perkantoran untuk Manajer & Staf. VisiMedia.

Hendrawan, M. R. and Ulum, M. C. (2017) Pengantar Kearsipan: Dari Isu


Kebijakan ke Manajemen. Universitas Brawijaya Press.

Kismartini and Maesaroh (2007) ‘Buku Ajar Manajemen Perkantoran’. Semarang:


FISIP Universitas Diponegoro, pp. 1–76.

Kismartini, K. and Maesaroh, M. (2007) Manajemen Perkantoran. Semarang:


Universitas Diponegoro.

Komarudin. (1981). Analisis Organisasi dan Management Modern. Jakarta:


Rajawali Press.

Kumoro, J. (2004) ‘Manajemen Perkantoran’, Efisiensi: Kajian Ilmu Administrasi,


4(2).

Laksmi, dkk. (2008). Manajemen Perkantoran Modern. Jakarta: Penaku.

Anda mungkin juga menyukai