NRP: 11019571
Prodi : Manajemen
JAWABAN NO.1
Proses manajemen berkaitan dengan fungsi dasar manajemen. Masing-masing seperti pada
gambar 1: perencanaan dan pengambilan keputusan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan
pengendalian. Semua manajer yang bekerja pada berbagai macam organisasi bertanggung jawab
atas keempat fungsi tersebut. Berikut penjelasan dari proses manajemen, yaitu:
Perencanaan adalah proses untuk menentukan tujuan yang akan dicapai serta langkah-
langkah yang harus diambil untuk mencapainya. Melalui perencanaan, seorang manajer
mengidentifikasi hasil kerja yang diinginkan serta mengidentifikasi cara-cara untuk
mencapainya. Kemudian dari tujuan tersebut maka orang-orang di dalamnya mesti membuat
strategi dalam mencapai tujuan tersebut dan dapat mengembangkan suatu rencana aktivitas suatu
kerja organisasi. Perencanaan dalam manajemen sangat penting karena inilah awalan dalam
melakukan sesuatu.
Dalam merencanakan, ada tindakan yang mesti dilakukan menetapkan seperti apa tujuan
dan target yang dicapai, merumuskan taktik dan strategi agar tujuan dan target dapat tercapai,
menetapkan sumber daya atau peralatan apa yang diperlukan, dan menentukan indikator atau
standar keberhasilan dalam mencapai tujuan dan target.
JAWABAN NO.2
Tipe manajer di organisasi bisa dibagi sesuai dengan penggolongannya. Ada 2 penggolongan.
Pertama: berdasarkan tingkatannya. Kedua: berdasarkan cakupan aktivitasnya. Mari kita bahas
satu persatu. Berdasarkan tingkatannya manajer dibagi menjadi tiga, yaitu:
Yang perlu digaris bawahi adalah: baik Manajer Fungsional atau Manajer Umum melakukan hal
yang sama, yaitu: perencanaan, pengorganisasian, memimpin, dan mengontrol.
JAWABAN NO.3
Berikut ini adalah penjelasan singkat mengenai 10 Peran Manajer menurut Mintzberg yang
dipublikasikan dalam “Mintzberg on Management: Inside our Strange World of
Organizations” pada tahun 1990.
Kategori Peran Antarpribadi ini adalah kategori peran seorang Manajer untuk
memberikan informasi dan Ide. Terdapat 3 peran Manajer yang digolongkan ke dalam Kategori
Interpersonal Roles (Peran Antarpribadi), ketiga peran tersebut adalah :
2. Pemimpin (Leader)
3. Penghubung (Liaison)
Seorang Manajer harus membangun dan menjaga komunikasi dengan kontak Internal
perusahaan maupun kontak eksternal perusahaan. Contohnya berpartisipasi dalam pertemuan
dengan perwakilan dari divisi/departemen lain atau organisasi lainnya.
Pada Peran Informasional ini, Seorang Manager berperan sebagai pengelola Informasi. 3
Peran yang tergolong dalam Informational Roles adalah sebagai berikut :
1. Pemantau (Monitor)
Dalam Peran Pemantau ini, seorang manajer berperan sebagai pencari informasi yang
berkaitan dengan industri dan organisasinya. Seorang Manajer juga memantau tim yang
dipimpinnya baik dari segi produktivitas, kinerja maupun kenyamanan kerja anggota timnya.
Seorang Manajer juga berperan sebagai Juru Bicara yang meneruskan informasi tentang
organisasinya dan tujuan organisasinya ke pihak luar.
1. Wirausahawan (Entrepreneur)
Seorang Manajer harus mampu membuat suatu perubahaan dan mengendalikannya untuk
kemajuan organisasinya. Peran Manajer disini adalah memecahkan masalah dan menghasilkan
ide-ide baru serta menerapkannya dalam organisasi. Manajer harus merencanakan masa depan
organisasinya, membuat proyek-proyek perbaikan dan peningkatan kualitas dan produktivitas.
Setiap organisasi pasti menemukan masalah dan hambatan dalam operasionalnya. Ketika
suatu permasalahan atau hambatan terjadi, manajer harus bertanggung jawab untuk
menyelesaikannya. Dan jika terjadi konflik diantara anggota timnya, manajer harus menjadi
penengah dan mencarikan alternatif strategis untuk menyelesaikan konflik tersebut.
Seorang Manajer juga berperan sebagai pembagi sumber daya yaitu menentukan dimana
sumber daya tersebut harus dialokasikan untuk mendapatkan hasil yang terbaik. Sumber daya
yang dimaksud disini dapat berupa dana, tenaga kerja, material, mesin dan sumber daya lainnya.
4. Negosiator (Negotiator)
Seorang Manajer adalah juga seorang Negosiator, berpartisipasi atau mengambil bagian
dalam melakukan negosiasi dengan pihak luar untuk memperjuangkan kepentingan bisnis
perusahaannya.
JAWABAN NO.4
1. Ketrampilan konseptual:
Hal ini terkait dengan kemampuan dalam membuat konsep, ide dan menyampaikan
gagasan untuk kemajuan perusahaan. Ide-ide tersebut dituangkan dalam rencana kegiatan atau
sering disebut rencana kerja. Selain itu manajer hendaklah juga memiliki visi ke depan, misi
yang jelas, program kerja yang aktual, serta menjaga competitive advantage dalam organisasi.
2. Ketrampilan komunikasi:
Seorang manajer harus mampu berinteraksi dengan baik dengan banyak orang. Saat
berkomunikasi dengan bawahan, maka dia harus dapat berkomunikasi secara persuasif dan
bersahabat. Ketika berkomunikasi dengan rekan kerja harus saling menghormati dan saat
berkomunikasi dengan jajaran manajemen dan konsumen, dia harus dapat melayaninya dengan
baik. Menjaga komunikasi yang baik dengan semua orang akan mendorong orang-orang
disekitarnya menjadi tim terbaiknya.
3. Ketrampilan teknis:
Memiliki kemampuan dalam bidang informasi teknologi atau bidang lainnya merupakan
keunggulan atau nilai lebih bagi seorang manajer. Memiliki ketrampilan teknis merupakan bekal
yang harus dimiliki oleh seorang manajer, sehingga dia tidak hanya memahami konsep, namun
juga dapat menciptakan efektivitas dan efisiensi.
6. Ketrampilan kepemimpinan:
Manajer harus benar-benar menjadi seorang pemimpin dan tidak mengindahkan hal-hal
yang tidak perlu. Menjalankan program kerja dan evaluasi membutuhkan komitmen dan
ketegasan. Manajer yang tangguh akan mendorong terciptanya trust di lingkungan kerjanya dan
menciptakan teamwork yang solid.
Berbagai ketrampilan tersebut merupakan skill dasar yang harus dimiliki seorang manajer.
Dengan memiliki ketrampilan manajemen tersebut, maka seorang manajer dapat menjalankan
tugasnya secara profesional dan efektif.
JAWABAN NO. 5
Manajemen merupakan suatu proses penggunaan sumber daya manusia dan benda.
Manajemen dalam rangka rnencapai tujuan yang telah ditetapkan harus efektif dan efisien.
Manajemen dalam rangka mencapai tujuannya harus melakukan usaha-usaha perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, dan pengendalian.
Manajemen dikategorikan sebagai ilmu dan sekaligus sebagai seni.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa pengertian manajemen adalah ilmu dan seni dari suatu proses
usaha perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, dan pengendalian kegiatan
penggunaan sumber daya manusia serta benda dalam suatu organisasi agar tercapai tujuan organisasi
secara efektif dan efisien.
JAWABAN NO. 6
Pada tahun 1800-an, teori manajemen klasik muncul dan berkembang dengan cepat
seiring dengan booming-nya revolusi industri di inggris. Asumsi dan perspektif manajemen
klasik adalah bahwa setiap manusia berfikir secara logis, rasional, dan kerja merupakan sesuatu
yang mereka harapkan. (fattah :2000:22)
Premis bahwa organisasi bekerja pada proses yang rasional dan logis dengan pendekatan
yang ilmiah dan berlangsung secara runut menurut struktur organisasi. Runut berdasarkan
struktur atau anatomi dari sebuah organisasi. Dibaca: Birokrasi.
Teori manajemen klasik tidak bisa dilepaskan dengan istilah yang biasa kita kenal BIROKRASI.
Manajemen klasik muncul karena kebutuhan terhadap pedoman dalam mengelola sebuah
organisasi yang cakupannya cukup kompleks. Seperti pabrik misalnya. Manajmen klasik tidak
dilahirkan. Tetapi bisa diajarkan asal prinsip prinsip yang menjadi dasar dan teori bisa diterapkan
sepenuhnya.
Teori klasik berkembang dalam tiga aliran yaitu : Teori Birokrasi , Teori Administrasi, dan Teori
Manajemen Ilmiah.
1. Teori Birokrasi
Awalnya teori birokrasi berkembang dari ilmu sosiologi, bukan berasal dari praktek dan
pengalaman manajemen.
Teori birokrasi ini memiliki ciri struktur yang bisa ditemukan dalam organisasi. Yang sangat
komplek.
Teori administrasi berkembang pesat karena pemikirian pemikiran dari para ahli seperti
Lyndall Urwick dan ekonom kenamaan Henry Fayol dan juga Mooney dan Reiley dari Amerika.
Kegiatan teknikal
Kegiatan keuangan (financial)
Kegiatan akuntansi
Kegiatan komersil
Kegiatan keamanan
Kegiatan manajerial
Selain itu, Henry Fayol juga membahas kaidah kaidah manajemen yang kemudian menjadi
dasar perkembangan dalam teori administrasi :
Pembagian kerja
Tanggung jawab dan wewenang
Kesatuan pengarahan
Kesatuan perintah
Balas jasa
Disiplin
Mengutamakan kepentingan umum (organisasi) diatas kepentingan pribadi
Sentralisasi
Aturan
Rantai scalar
Kelangsungan personel
Inisiatif
Keadilan
Teori manajemen ilmiah memiliki beberapa prinsip utama menurut Freerick Winslow
Taylor yang merupakan pelopor dari teori manajemen ilmiah, prinsip tersebut secara ringkas
diantaranya :
Memilih satu pekerjaan yang terabaik pada setiap tugas tertentu. Kemudian memberi
pendidikan dan pelatihan terhadap pekerja.
Menerapkan metode ilmu pengetahuan pada setiap kegiatan dan menghapuskan sistem
coba-coba. Setiap pekerja harus mengaplikasikan hasil dari ilmu pengetahuan saat
melakukan tugasnya.
Bekerja sama dengan baik antara pekerja dan para pimpinan organisasi.
Teori manajemen ilmiah juga fokus memperhatikan masalah tingkat produktivitas kerja. Henry
Laurance Gantt (1861 - 1919) memiliki gagasan seperti ini :
Kerja sama yang menguntungkan antara pekerja dan manajer dalam mencapai tujuan
bersama
Menciptakan seleksi yang ilmiah terhadap para pekerja
Pembayaran upah pekerja menggunakan sistem bonus
Adanya instruksi kerja yang lebih terperinci
Produksi masal sebuah produk adalah salah satu sumbangsih nyata dari teori manajemen ilmiah.
Sebuah barang diproduksi sebanyak banyaknya dengan cepat dan sangat efisien.
Teori ini mendorong manajemen lebih profesional. Menyelesaikan masalah dengan pendekatan
yang lebih rasional. Tidak begitu kaku.
Namun, teori manajemen ilmiah ini juga memiliki keterbatasan. teori ini mengasumsikan bahwa
pekerja tidak berusaha untuk selalu memenuhi kebutuhan fisik dan kebutuhan ekonominya.
Pada perjalanan dan prakteknya, teori manajemen ilmiah ini cenderung meningkatkan
produktivitas melalui eksploitasi para pekerja. Mungkin ada pendekatan yang cocok untuk
tempat dan waktu tertentu. Namun juga tidak bisa diaplikasikan pada kondisi, tempat dan waktu
yang lain.
JAWABAN NO.7
Uji coba dilaksanakan dengan membagi karyawan ke dalam dua kelompok, yaitu
kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Kelompok eksperimen dikenai berbagai macam
intensitas penerangan sementara kelompok kontrol bekerja di bawah intensitas penerangan yang
tetap. Para peneliti mengharapkan adanya perbedaan jika intensitas cahaya diubah. Namun,
mereka mendapatkan hasil yang mengejutkan: baik tingkat cahaya itu dinaikan maupun
diturunkan, output pekerja meningkat daripada biasanya. Para peneliti tidak dapat menjelaskan
apa yang mereka saksikan, mereka hanya dapat menyimpulkan bahwa intensitas penerangan
tidak berhubungan langsung dengan produktivitas kelompok dan "sesuatu yang lain pasti" telah
menyebabkan hasil itu.
Kalangan akademisi umumnya sepakat bahwa Kajian Hawthrone ini memberi dampak
dramatis terhadap arah keyakinan manajemen terhadap peran perlikau manusia dalam
organisasi. Mayo menyimpulkan bahwa:
Kesimpulan-kesimpulan itu berakibat pada penekanan baru terhadap faktor perilaku manusia
sebagai penentu berfungsi atau tidaknya organisasi, dan pencapaian sasaran organisasi tersebut.
JAWABAN NO. 10
Teori kontijensi dalam akuntansi manajemen menggambarkan suatu model dan kerangka
pikir untuk mengidentifikasi sistem pengendalian dalam suatu kondisi yang paling tepat. Pada
prinsipnya, para praktisi akuntansi manajeman selalu mencoba menyesuaikan sistem agar lebih
dapat berguna dalam setiap keadaan. Seperti upaya untuk mengidentifikasi variabel kontijensi
yang paling penting dan menilai dampaknya pada desain sistem pengendalian.
JAWABAN NO. 9
Menurut Leonard (2018), isu-isu kontemporer yang dihadapi manajemen SDM saat ini
adalah; 1) The Gig Economy, 2) Innovation and Automation, 3) Changing Regulatory Issues,
4) Recruiting and Retaining Top Talent, & 5) Diversity Issues
Banyak orang yang memiliki bakat dan awalnya adalah tenaga kerja tradisional,
memutuskan untuk keluar dan memilih bekerja freelance di bidang keahliannya. Hal ini memberi
fleksibilitas yang diinginkan dalam gaya hidup mereka, dan merupakan nilai jual yang bagus
untuk klien potensial, karena biaya overhead akan kurang ketika ada karyawan kontrak. Bekerja
dengan sistem yang berbeda merupakan tantangan bagi manajer SDM. Jika bakat terbaik tidak
lagi tersedia untuk posisi ”full”, manajer SDM harus mencari cara untuk membuat kontrak
jangka panjang atau mengembangkan bakat lain yang sesuai.
Departemen SDM sering ditugaskan untuk melatih dan mengembangkan karyawan. Hal
in terkait dengan pelatihan khusus bagi karyawan agar dapat menggunakan kemajuan teknologi.
Dalam beberapa kasus, hal ini berarti harus berkoordinasi dengan pengembang teknologi untuk
membuat pemrograman yang mudah diterapkan pada karyawan. Dalam kasus lain, departemen
SDM harus membantu menerapkan dan menjalankan program pelatihan secara internal.
Kepatuhan regulasi merupakan tugas utama manajer SDM. Tugas ini tidak berubah
selama bertahun-tahun, hanya cakupannya yang berkembang terus. Oleh karena itu, manajer
SDM harus menghadapi semua perubahan itu. Jika manajer SDM tidak mengikuti peraturan dan
undang-undang baru, maka organisasi akan terkena tuntutan hukum, sanksi, dan pengawasan
publik yang potensial.
5. Diversity Issues
Pemilik bisnis mengetahui bahwa aneka ragam tenaga kerja yang bekerja bersama secara
harmonis akan membangun tim yang lebih kuat, menghasilkan ide yang lebih baik dan
menawarkan kepuasan pelanggan yang lebih luas. Namun, tanpa hal itu, tenaga kerja menjadi
tidak bersemangat, yang akan menjadikan produktivitas rendah. Ini bukan hanya masalah
budaya, tetapi terkait dengan produktivitas. Karena itu harus dilakukan pelatihan dan lokakarya
yang membangun kekompakan dan merangkul perbedaan/keanekaragaman satu sama lain.
JAWABAN NO.10
Salah satu kunci keberhasilan penerapan Balanced Scorecard menurut O Reilly (Mattson,
1999:2) adalah adanya dukungan penuh dari setiap lapisan manajemen yang ada dalam
organisasi. Balanced Scorecard tidak hanya berfungsi sebagai laporan saja tetapi lebih dari itu,
Balanced Scorecard haruslah benar-benar merupakan refleksi dari sebuah strategi perusahaan
serta visi dari organisasi. Bahkan OReilly mengatakan bahwa Balanced Scorecard dapat
dipandang sebagai sebuah alat untuk mengkomunikasikan strategi dan visi organisasi perusahaan
secara kontinyu. Ian Alliott, sebuah perusahaan konsultan besar di Amerika, berhasil
mengidentifikasi empat langkah utama yang harus ditempuh oleh perusahaan apabila perusahaan
akan menerapkan konsep Balanced Scorecard. Langkah-langkah tersebut adalah
(Mattson,1999:2) :