Anda di halaman 1dari 9

Ujian Pra MM

Nama : Malinda Amelia Kusuma

NIM : 12010121410071

Program Studi : Magister Manajemen (Kelas Pagi)

Mata Ujian : Pengantar Ekonomi Untuk Manajer

Dosen : Dr. J. Sugiarto, PH., SU.

Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip

1. Apa sajakah 4 aktivitas dasar yang membentuk proses manajemen? Bagaimana aktivitas
tersebut saling berhubungan satu sama lain?
Jawab :
Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan
usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi
lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Terdapat 4 aktivitas dasar yang
saling berhubungan (berkaitan) dalam membentuk proses manajemen, antara lain :
a. Perencanaan (Planning)
Perencanaan berarti menetapkan tujuan organisasi dan menentukan bagaimana cara
terbaik untuk mencapainya. Pengambilan keputusan merupakan bagian dari proses
perncanaan adalah pemilihan suatu tindakan dari beberapa alternatif. Perencanaan dan
pengambilan keputusan membantu mempertahankan efektivitas manajerial karena
menjadi petunjuk aktivitas di masa depan. Artinya tujuan dan rencana organisasi
membantu manajer untuk mengetahui bagaimana mengalokasikan waktu dan sumber daya
yang mereka miliki. Melalui perencanaan seorang manajer dapat mengetahui apa yang
harus dilakukan dan bagaimana cara melakukannya, serta bagaimana menggunakan
sumber dayanya.
Perencanaan (Planning) meliputi 1) pemilihan atau penetapan tujuan-tujuan organisasi dan
2) penentuan strategi, kebijakasanaan, proyek, program, prosedur, metode, sistem,
anggaran dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Pembuatan keputusan
banyak terlibat dalam fungsi ini.
Semua fungsi (aktivitas) lainnya sangat bergantung pada fungsi (aktivitas) perencanaan
ini. Fungsi lainnya tidak akan berhasil tanpa perencanaan dan pembuatan keputusan yang
tepat, cermat, dan kontinyu. Tetapi sebaliknya perencanaan yang baik tergantung pada
pelaksanaan efektif fungsi-fungsi lainnya.
b. Pengorganisasian (Organizing)
Setelah melakukan perencanaan (planning) dengan menetapkan tujuan dan
mengembangkan suatu rencana yang dapat dilaksanakan, maka fungsi manajemen
selanjutnya adalah pengorganisasian. Pengorganisasian adalah kegiatan menentukan
bagaimana aktivitas dan sumber daya dikelompokan. Dengan perencanaan yang baik dan
sesuai, maka pengorganisasian juga akan tersusun dengan baik dan efektif.
Topik–topik dasar dalam pengorganisasian perancangan pekerjaan, departemensiasi,
hubungan otoritas, rentang kendali. Manajer perlu mempunyai kemampuan untuk
mengembangkan tipe organisasi yang sesuai dengan tujuan dan rencana yang telah
ditetapkan. Perbedaan tujuan akan membutuhkan jenis organisasi yang berbeda pula.
Pengorganisasian (Organizing) meliputi 1) penentuan sumber daya-sumber daya dan
kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi, 2) menyusun dan
mengembangankan suatu organisasi atau kelompok kerja yang akan dapat mencapai
tujuan organisasi, 3) penugasan dan tanggung jawab tertentu, dan kemudian 4)
pendelegasian dan pengkoordinasian wewenang yang diperlukan kepada anggota untuk
melaksanakan tugas-tugasnya. Fungsi ini menciptakan struktur formal dimana pekerjaan
ditetapkan, dibagi, dan dikoordinasikan.
c. Pengarahan (Directing)
Sesudah rencana dibuat, organisasi dibentuk dan disusun, langkah berikutnya adalah
menugaskan karyawan untuk bergerak menuju tujuan yang telah ditetapkan (fungsi
pengarahan). Bila fungsi perencanaan dan pengorganisasian lebih banyak menyangkut
aspek-aspek abstrak pada proses manajemen, fungsi pengarahan ini langsung menyangkut
pada orang-orang dalam organisasi. Pengarahan (Directing) adalah proses menumbuhkan
semangat/motivation pada karyawan agar dapat bekerja keras dan giat, serta membimbing
mereka dalam melaksanakan rencana untuk mencapai tujuan. Melalui pengarahan menejer
dapat menciptakan komitmen, mendorong usaha-usaha yang mendukung tercapainya
tujuan. Apabila semangat kerja karyawan menurun, manajer harus segera
mempertimbangkan alternatif untuk mendorong kembali semangat kerja mereka dengan
memahami faktor penyebab menurunnya semangat kerja tersebut. Fungsi pengarahan juga
untuk membuat atau mendapatkan karyawan melakukan apa yang diinginkan. Fungsi ini
melibatkan kualitas, gaya, dan kekuasaan pemimpin serta kegiatan-kegiatan
kepemimpinan seperti komunikasi, motivasi dan disiplin. Kepemimpian adalah
serangkaian proses yang dilakukan para anggata organisasi agar dapat bekerja sama demi
kepentingan organisasi tersebut. Seorang manajer akan mempunyai suatu reputasi apabila
manajer dapat dipercaya dan jujur, mampu mengambil keputusan dengan tepat,
mempunyai kepribadian yang baik, dan dapat berbaur dengan manajer puncak lainnya,
sehingga dapat bekerja sama sebagai tim yang kohesif dan efektif.
d. Pengawasan (Controlling)
Semua fungsi saling berhubungan erat dan tidak akan efektif jika tanpa fungsi pengawasan
(pengendalian). Pengawasan membantu untuk memastikan efektivitas dan efisiensi yang
diperlukan demi keberhasilan organisasi. Pengawasan (Controlling) adalah penemuan dan
penerapan cara untuk menjamin bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai dengan yang
telah ditetapkan. Hal ini dapat positif maupun negatif. Pengawasan positif mencoba untuk
mengetahui apakah tujuan organisasi dicapai dengan efektif dan efisien. Pengawsan
negatif mencoba untuk menjamin bahwa kegiatan yang tidak diinginkan atau dibutuhkan
tidak akan terjadi (kembali).
Fungsi pengawasan pada dasarnya mencakup empat unsur, yaitu 1) penetapan standar
pelaksanaan, 2) penentuan ukuran-ukuran pelaksanaan, 3) pengukuran pelaksanaan nyata
dan membandingkannya dengan standar yang telah ditetapkan, dan 4) pengambilan
tindakan koreksi (perbaikan) jika terjadi pelaksanaan yang menyimpang dari standar.
Sumber :
Fred R. David. 2006. Manajemen Strategis Edisi 10. Jakarta : Salemba Empat.
T. Hani Handoko. 2009. Manajemen Edisi Kedua. Yogyakarta : BPFE.
Dr. H. Masram, SE., MM., M.Pd. & Dr. Hj. Mu’ah, SE., MM. 2015. Manajemen Sumber
Daya Manusia. Sidoarjo : Zifatama Publisher.
2. Jelaskan secara singkat 10 peran manajerial? Dan berikan contohnya?
Jawab :
Menurut penelitian Henry Mintzberg, manajer sebenarnya memiliki 10 peranan dasar yang
digolongkan menjadi tiga kategori dasar yaitu Interpersonel Roles (peranan antarpribadi),
Informational Roles (peranan informasional), Decisional roles (peranan pengambilan
keputusan).
- Interpersonal Roles (Peranan Antarpribadi)
Kategori peranan antarpribadi ini adalah kategori peran seorang manajer untuk
memberikan informasi dan ide. Kategori Interpersonal Roles (peranan antarpribadi)
terdapat tiga peranan manajer, antara lain :
a. Sosok atau Figur (Figurehead)
Seorang Manajer memiliki tanggung jawab terhadap legal, sosial, seremonial dan juga
bertindak sebagai simbol perusahaan. Seorang Manajer diharapkan menjadi sumber
inspirasi. Contohnya : menerima dan menjamu tamu, menghadiri perkawinan
karyawan, menghadiri upacara pembukaan kantor/perusahaan baru, serta upacara-
upacara serimonial lainnya.
b. Pemimpin (Leader)
Seorang Manajer bertugas sebagai pemimpin dalam tim, departemen, maupun
organisasinya. Contohnya : menyeleksi, mengatur, mendidik, memimpin,
memberikan motivasi, bimbingan, nasehat, dan lain-lain kepada bawahan
(karyawannya) untuk meningkatkan produktivitas.
c. Penghubung/Perantara (Liaison)
Seorang Manajer harus membangun dan menjaga komunikasi dengan kontak internal
maupun kontak eksternal perusahaan. Contohnya : berhubungan dengan pihak luar
(klien, rekanan, pemerintah, partner, dan sebagainya), berpartisipasi dalam pertemuan
dengan perwakilan dari divisi/departemen/organisasi lain, mengkoordinasikan
kegiatan dari dua kelompok proyek, dan lain sebagainya.
- Informational Roles (Peranan Informasional)
Pada peranan informasional, seorang manajer berperan sebagai pengelola Informasi.
Kategori Informational Roles (peranan informasional) terdapat tiga peranan manajer,
antara lain :
a. Pemantau (Monitor)
Seorang manajer berperan sebagai pencari informasi yang berkaitan dengan industri
dan organisasinya. Seorang manajer juga memantau tim yang dipimpinnya, baik dari
segi produktivitas, kinerja, maupun kenyamanan kerja anggota timnya. Contohnya :
memonitor karyawan, memeriksa laporan kinerja perusahaan, dan lain-lain.
b. Penyebar Informasi (Disseminator)
Setelah mendapatkan informasi, seorang manajer harus menyebarkan dan
mengkomunikasikan informasi tersebut ke orang lain (anggota tim) yang ada dalam
organisasi (perusahaan). Contohnya : menyampaikan memo, email, atau laporan
kepada bawahannya mengenai informasi dan keputusan yang telah diambil.
c. Juru Bicara/Perwakilan (Spokesperson)
Seorang manajer juga berperan sebagai juru bicara yang meneruskan informasi
tentang organisasinya dan tujuan organisasinya ke pihak luar. Contohnya : membuat
naskah pidato tentang rencana perkembangan organisasi, sebagai perwakilan
organisasi untuk menjadi narasumber pada acara seminar, sebagai wakil organisasi
untuk memberikan ceramah (nasehat), dan lain-lain.
- Decisional Roles (Peranan Pengambilan Keputusan)
Seorang manajer juga berperan sebagai wirausahawan, pemecah masalah, pembagi
sumber daya, dan perunding. Berikut ini penjelasan singkatnya.
a. Wirausahawan (Entrepreneur)
Seorang manajer harus mampu membuat suatu perubahaan dan mengendalikannya
untuk kemajuan organisasi. Peranan manajer disini adalah memecahkan masalah dan
menghasilkan ide-ide baru, serta menerapkannya dalam organisasi. Contohnya :
manajer bersikap inisiatif, kreatif, inovatif dalam mengembangkan ide baru,
merencanakan masa depan organisasinya, membuat proyek-proyek perbaikan, dan
peningkatan kualitas dan produktivitas.
b. Pemecah masalah (Disturbance Handler)
Setiap organisasi pasti menemukan masalah dan hambatan dalam operasionalnya.
Ketika suatu permasalahan atau hambatan terjadi, manajer harus bertanggung jawab
untuk menyelesaikannya. Dan jika terjadi konflik diantara anggota timnya, manajer
harus menjadi penengah dan mencarikan alternatif strategis untuk menyelesaikan
konflik tersebut. Contohnya : dapat melakukan penanggulangan pemogokan dan
pembatalan kontrak kerja, menjadi penampung keluhan, memecahkan masalah antar
bawahan (karyawan), dan sebagainya.
c. Pembagi Sumber Daya (Resource Allocator)
Seorang manajer juga berperan sebagai pembagi sumber daya yaitu menentukan
dimana sumber daya tersebut harus dialokasikan untuk mendapatkan hasil yang
terbaik. Sumber daya yang dimaksud disini dapat berupa dana, tenaga kerja, material,
mesin, dan sumber daya lainnya. Contohnya : mengalokasikan sumber dananya yang
paling efektif dan efisien melalui asuransi dan investasi, meninjau dan memperbaiki
permintaaan anggaran, dan lain lain.
d. Negosiator (Negotiator)
Seorang manajer juga seorang negosiator, berpartisipasi atau mengambil bagian
dalam melakukan negosiasi dengan pihak luar untuk memperjuangkan kepentingan
bisnis perusahaannya. Contohnya : melakukan perundingan dengan serikat buruh,
klien, dan pihak-pihak lainnya, mencapai kesepakatan kerja, dan lain-lain.
Sumber :
T. Hani Handoko. 2009. Manajemen Edisi Kedua. Yogyakarta : BPFE.
Dr. H. Masram, SE., MM., M.Pd. & Dr. Hj. Mu’ah, SE., MM. 2015. Manajemen Sumber
Daya Manusia. Sidoarjo : Zifatama Publisher.
Budi Kho. 2018. 10 Peran Manajer dalam Organisasi menurut Mintzberg. Ilmu Manajemen
Industri. https://ilmumanajemenindustri.com/10-peran-manajer-dalam-organisasi-menurut-
mintzberg/

3. Persoalan dan tantangan kontemporer apa saja yang harus dihadapi oleh seorang manajer?
Jawab :
Seorang manager dalam menjalankan fungsinya sebagai penggerak suatu organisasi, tidak
akan terlepas dari sebuah tantangan-tantangan pekerjaan dan tantangan tersebut harus dapat
diatasi. Tantangan-tantangan tersebut tidak hanya sebuah tantangan di masa kini tetapi juga
tantangan di masa depan.
Tantangan-tantangan bagi seorang manager di masa kini, antara lain:
a. Perubahan lingkungan bisnis yang cepat
Pada era sekarang, lingkungan bisnis mengalami perubahan yang sangat cepat. Seorang
manager harus sigap terhadap sebuah tantangan dari perubahan lingkungan bisnis. Mereka
harus dapat menghindari pengaruh negatif (perasaan tidak puas pada kondisi yang telah
dicapai perusahaan) dan memberikan apresiasi atau imbalan tinggi pada pekerja yang
mampu bekerja dengan maksimal, serta melakukan improvisasi dan kreativitas tinggi.
b. Keragaman tenaga kerja
Keragaman banyak ditemui dalam dunia pekerjaan atau tenaga kerja, khususnya dilihat
dari latar belakang masing masing tenaga kerja ataupun anggota organisasi. Keragaman
tenaga kerja diartikan bahwa organisasi menjadi lebih heterogen dalam bentuk jenis
kelamin, kesukuan, dan kebangsaan, maka seorang manager harus mampu beradaptasi
atau membuka diri terhadap beragam karakteristik dan sifat dari tenaga kerjanya.
c. Globalisasi
Globalisasi adalah penyebaran inovasi ekonomi keseluruh dunia serta penyelesaian-
penyelesaian politis dan budaya yang menyertainya (Michael A. Hitt dkk., 1997).
Globalisasi mendorong ke dalam intregasi international sehingga persoalan atau tantangan
yang dihadapi oleh seorang manajer dan praktisi manajemen semakin kompleks dan rumit.
Selain menghadapi masalah kebinekaan yang tidak mudah diselesaikan, seperti halnya
keragaman suku, agama, ras, adat istiadat, pengetahuan dan sebagainya. Seorang manajer
(manajemen) juga menghadapi masalah globalisasi, yaitu menghadapi persaingan dengan
perusahaan-perusahaan lokal maupun internasional yang semakin kompetitif. Para
manajer dituntut untuk secara langsung berhadapan dengan perusahaan global yang
beroperasi dimana pun serta mereka harus berusaha memiliki sumber daya manusia
dengan kemampuan dan keikutsertaan dalam bisnis global/internasional dan perdagangan
bebas
d. Kekurangan tenaga kerja yang terampil
Tenaga kerja yang terampil semakin dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan teknis,
maupun pekerjaan manajerial dan pelayanan.
e. Fleksibelitas organisasi/perusahaan
Manajemen perusahaan memerlukan pengembangan sistem desentralisasi yang
mengutamakan pelimpahan wewenang dan tanggung jawab, serta menyangkut
penggunaan tenaga, dengan mengurangi tenaga kerja regular menjadi tenaga kerja
temporer
f. Tantangan restrukturisasi
Manajer harus berusaha menyesuaikan struktur organisasi/perusahaan apabila dilakukan
perluasan (penambahan) ataupun pengurangan kegiatan bisnisnya.
g. Teknologi
Seorang manager harus dapat merekrut pekerja yang tepat untuk kelangsungan usahanya,
artinya manajer harus dapat memilih dan menyediakan pekerja yang mengikuti
perkembangan jaman dan teknologi agar perusahaan mampu bersaing dan bertahan.
h. Posisi organisasi dalam bisnis yang kompetitif
Manajemen harus melakukan peningkatan kemampuan sumber daya manusia untuk
mewujudkan suatu organisasi yang kompetitif (mampu bersaing dengan kompetitornya).

Tantangan-tantangan bagi manajemen di masa depan, antara :


a. Perusahaan dan pemerintah akan semakin mendapat tekanan dari masyarakat. Seorang
manager harus lebih mendasarkan pada kriteria kemanfaatan (utility criteria) yang bisa
dirasakan oleh berbagai kelompok kepentingan dalam sebuah pengambilan keputusan
perusahaan. Kerjasama antara dunia bisnis dan pemerintah harus lebih diarahkan untuk
kemakmuran bangsa sehingga kemampuan negosiasi menjadi faktor penting bagi manajer
dalam mambangun kerjasama.
b. Struktur organisasi perusahaan akan lebih beragam dan akan terjadi desentralisasi
kekuasaan, khususnya pada perusahaan nasional dan internasional.
c. Akan muncul tuntutan kuat bahwa keberadaan sebuah perusahaan hendaknya tidak semata
didasarkan pada maksimalisasi keuntungan, namun juga mendatangkan manfaat bagi
masyarakat luas. Tanggung jawab sosial perusahaan akan lebih menekankan pada
kesukarelaan sebuah perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dan kesejahteraan
lingkungan. Bukan lagi karena desakan dari pemerintah atau lembaga-lembaga lainnya.
d. Seorang manajer yang professional harus mempunyai ability (kemampuan) yang sempurna
dalam memanfaatkan segala sumber daya yang dimiliki perusahaannya secara efektif dan
efisien.
e. Manajer harus memiliki keahlian yang tinggi untuk dapat memotivasi individu-individu
(anggotanya) dalam proses pencapaian tujuan perusahaan.
f. Manajer harus memiliki kemampuan, wawasan, dan pengalaman yang dapat mendukung
dalam menghadapi perubahan-perubahan keinginan pasar.
g. Manajer harus mampu membangun hubungan yang positif dengan stakeholders.
h. Manajer harus mempunyai kreativitas dan kualitas dalam memahami produk atau jasa.
Sumber :
Drs. Yun Iswanto, M.Si. 2014. Manajemen Sumber Daya Manusia. Digital Repository
Universitas Terbuka.
H. Syaiful Sagala. 2016. Tantangan dan Peluang Perilaku Organisasi yang Efektif. Digital
Repository Universitas Negeri Medan.
Putri Yuwinda. 2012. Tantangan Bagi Manager di Masa Kini dan Masa Depan. Blog
Mahasiswa Universitas Brawijaya. https://blog.ub.ac.id/putriyuwinda/2012/09/30/tantangan-
bagi-manager-di-masa-kini-dan-masa-depan/

Anda mungkin juga menyukai