Definisi Manajemen
Manajemen (Management) adalah pencapaian tujuan-tujuan organisasional
secara efektif dan efisien melalui perencanaan, pengelolaan, kepemimpinan, dan
pengendalian sumber – sumber daya organisasional.
Kinerja Organisasi
Definisi organisasi (organization) secara formal ialah sebagai suatu entitas
sosial yang diarahkan oleh tujuan dan dibangun secara sengaja. Tanggung jawab
manajer adalah mengoordinasikan sumber daya yang ada secara efisien dan
efektif guna mencapai tujuan organisasi. Efektivitas (effectiveness) organisasi
berarti sejauh mana organisasi dapat mencapai tujuan yang ditetapkan, atau
berhasil mencapai apa pun yang coba dikerjakannya. Efektivitas organisasi berarti
memberikan barang atau jasa yang dihargai oleh. pelanggan. Efisiensi (efficiency)
organisasi adalah jumlah sumber daya yang digunakan untuk mencapai tujuan
organisasional.
Keterampilan Manajemen
a. Keterampilan komseptual
Keterampilam konseptual (conceptual skill) adalah kemampuan kognitif unyuk
melihat organisasi sebagi sistem utuh dan hubungan antar bagiannya.
b. Keterampilan Interpersonal
Keterampilan interpersonal (human skill) adalah kemampuan manajer untuk
bekerja dengan dan melalui orang lain, serta bekerja secara efektif sebagai
anggota tim.
c. Kemampuan Teknis
Kemampuan teknis (technical skill) adalah pemahaman dan penguasaan
dalammelaksanakan tugas tertentu.
Jenis-Jenis Manajemen
a. Perbedaan Vertikal
Manajer mempunyai focus utama yang berbeda di setiap tingkatannya. Ada
empat tingkatan tingkatan manajer.
Manajer Puncak (top manager) menduduki tingkat teratas hierarki dan
bertanggung jawab terhadap keseluruhan organisasi. Mereka disebut sebagai
presiden, direktur, direktur eksekutif, chief executive officer (CEO), dan wakil
presiden eksekutif. Manajer Puncak bertanggung jawab betanggung jawab
untuk menentukan tujuan-tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai
tujuan-tujuan tersebut, mengawasi dan mengartikan lingkungan eksternal, dan
membuat keputusan yang memengaruhi seluruh organisasi.
Manajer Tingkat Menengah (middle manager) berada pada tingkat menengah
organisasi dan bertanggung jawab untuk unit-unit bisnis dan departemen-
departemen utama. Biasanya disebut kepala departemen, kepala divisi, manajer
kendali mutu, dan direktur laboratorium penelitian. Manajer tingkat menengah
biasanya membawahi dua tau lebih tingkatan manajemen, dan bertanggung
jawab untuk menerapkan strategi dab kebijakan umum yang ditetapkan oleh
manajer puncak. Manajer tingkat menegah lebih berfokus pada perencanaan
jangka pendek dibanding perencanaan jangka panjang yang merupakan focus
dari manajer puncak.
Tugas manajer puncak mengalami banyak perubahan secara dratis selama dua
dekade terakhir. Berjalannya waktu, banyak organisasi yang meningkatkan
efisiensi dengan cara laying off manajer tingkat menengah dan slashing
manajer tingkat menengah. Untuk memperpendek aliran informasi dari atas
kebawah dan mempercepat pengambilan keputusan, organisasi memperpendek
model piramida tradisional. Dengan itu, tugas para manajer tingkat menengah
pun diperbarui. Bukan lagi mengelola aliran informasi dari atas ke bawah,
mereka menciptakan jaringan informasi tingkat yang setara untuk membantu
organisasi bertindak cepat. Status manajer tingkat menengah pun membuat
lebih banyak penggunaan tim dan proyek. Manajer proyek pun dibutuhkan.
Manajer Proyek (project manager) bertugas mengatur jalannya proyek
temporer yang melibatkan partisipasi orang dari beragam tingkatan dan fungsi
organisasi dan mungkin pula dari luar perusahaan.
Manajer Lini Pertama (first-line manager) mempunyai tanggung jawab
langsung terhadap produksi barang dan jasa. Mereka dinamakan supervisor,
manager lini, kepala bagian, dan kepala kantor. Mereka lah yang bertanggung
jawab langsung terhadap kelompok karyawan nonmanajemen dan berfokus
pada penerapan aturan dan prosedur untuk mencapai tujuan harian.
b. Perbedaan Horizontal
Manajer Fungsional (functional manager) memiliki tanggung jawab bagi
departemen-departemen yang mengerjakan tugas fungsional tunggal.
Departemen fungsional meliputi periklanan, penjualan, keuangan, sumber daya
manusia, manufaktur, dan akuntansi. Departemen manufaktur dan pemasaran
yang membuat atau menjual barang atau jasa dipegang oleh manajer lini.
Sedangkan, Manajer staff memegang departemen keuangan dan sumber daya
yang membantu departemen lini.
Manajer Umum (general manager) berbeda dengan manajer fungsi yang
hanya mempunyai tanggung jawab pada departemen yang menjalankan satu
fungsi khusus, melainkan bertanggung jawab pada departemen yang
menjalankan beragam fungsi. Jadi, seorang manajer umum harus
berkomunikasi dengan semua departemen untuk memastikan organisasi
beroperasi dengan baik.
Aktivitas Manajer
a) Petualangan Multitasking
Ciri aktivitas manajerial adalah keragaman,fragmentasi dan durasi yang
singkat
Dari identitas individual Menjadi manajerial
Spesialis,melakukan Generalis,mengoordinasikan
tugas-tugas tertentu berbagai tugas
Menyelesaikan sendiri Menyelesaikan berbagai
berbagai tugas tugas melalui orang lain
Pelaku individual Pembangunan jaringan
Relative mandiri dalam Bersikap interdependen
bekerja dalam bekerja
b) Hidup cepat
Manajer melakukan banyak pekerjaan dengan kecepatan yang mengagumkan.
Pekerjaan manajer memiliki tempo cepat dan memerlukan banyak energy.
Peran Manajer
Manajer berperan sebagai pencari informasi yang berkaitan dengan industry
dan organisasinya, selain itu juga memantau tim yang dipimpinnyabaik dari segi
produktivitas,kinerja maupun kenyamanan kerja anggota timnya. Menurut
Mintzberg dan penelitian lain,aktivitas manajer dapat dikelompokkan kedalam 10
peran
a. Peran Informasi
Monitor : mencari dan memperoleh informasi,membaca media cetak dan
laporan-laporan,membuat kontak pribadi
Penyebar Luas : meneruskan informasi dari anggota organisasi
lainnya,mengirim memo dan laporan,menelepon
Juru bicara : menyiarkan informasi kepada pihak luar lewat
pidato,laporan dan memo
b. Peran Interpersonal
Tampilan Pemimpin : melakukan tugas-tugas seremonial dan simbolis
seperti menyambut tamu,menandatangani dokumen hukum
Pemimpin : mengarahkan dan memotivasi bawahan,melatih
membimbing dan berkomunikasi dengan bawahan
Penghubung : membuat rantai informasi baik baik di dalam maupun di
luar organisasi menggunakan email,telepon,rapat
c. Peran keputusan
Pengusaha : menggagas proyek-proyek peningkatan,mengidentifikasi
ide-ide baru mendelegasikan tanggung jawab atas ide kepada orang lain
Penangan Gangguan : melakukan tindakan korektif ketika timbul
perselisihan atau krisis,memecahkan konflik antarbawahan,beradaptasi
terhadap krisis lingkungan
Pengalokasi Sumber Daya : memutuskan siapa yang memperoleh
sumber daya,menjadwalkan,menganggarkan dan menetapkan prioritas
Negosiator : mewakili departemen ketika menegosiasikan kontrak,serikat
pekerja,penjulan,pembelian,anggaran,mewakili kepentingan departemen
Manajemen & Tempat Kerja Baru
A. Karakteristik Tempat Kerja Baru
Karakteristik tempar kerja baru adalah digitalisasi bisnis,yang telah
mengubah cara kerja,karyawan dan tempat kerja itu sendiri secara radikal. Di
tempat kerja baru,pekerjaan mengalir bebas dan bersifat fleksibel.
Strukturnya lebih rata dan karyawan bawah membuat keputusan berdasarkan
informasi yang tersebar luas dan dipandu oleh misi dan nilai-nilai organisasi.
B. Kompetensi Manajemen Baru
Merupakan metode klasifikasi dan pelacakan kinerja para karyawan
sehingga mereka dapat lebih kompeten dalam menjalankan tugasnya.
Menghadapi transisi ini,para manajer harus memikirkan kembali pendekatan
mereka dalam mengorganisasikan,mengarahkan dan memotivasi para
karyawan. Para manajer sudah meninggalkan pola pikir perintah dan
dikendalikan mereka,guna berfokus untuk melatih dan
membimbing,menciptakan organisasi yang cepat,fleksibel,inovatif dan
berorientasi hubungan
Perspektif Klasik
Perspektif klasik ini mempunyai tiga kajian yang masing-masing memiliki
penekanan yang berbeda: manajemen ilmiah, organisasi birokratis, dan prinsip
administrasi.
Manajemen Ilmiah (scientific management)
Menekankan pekerjaan dan praktik manajemen yang berbasis ilmiah sebagai
cara untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas pekerja.
Organisasi Birokratis (bureaucratic organizations), satu bagian dari perspektif
klasik, adalah sebuah pendekatan sistematis yang berkembang di Eropa dan
memandang organisasi sebagai suatu keseluruhan.
Prinsip-Prinsip Administratif
Kajian perpektif klasik lain dikenal sebagai pendekatan prinsip-prinsip
administratif. Jika manajemen ilmiah mengutamakan produktivitas pekerja
individu, maka pendekatan prinsip-prinsip admjnistratif (administrative
principles) mengutamakan keseluruhan organisasi.
Lima fungai atau elemen dasar manajemen: perencanaan, pengelolaan,
pemberian perintah, pengoordinasian, dan pengendalian .
Keseluruhan perspektif klasik sebagai pendekatan terhadap manajemen sangat
berpengaruh dan melengkapi organisasi dengan kemampuan dasar penting
untuk mencapai produktivitas yang tinggi dan memperlakukan karyawan
secara efektif .
Perspektif Humanistik
Pada manajemen yang menekankan pentingnya memahami perilaku,
kebutuhan dan sikap manusia di tempt kerja, di samping interaksi sosial dan proses
kelompok. Tiga kajian perspektif humanistik yaitu gerakan hubungan manusia,
perspektif sumber daya manusia, dan pendekatan ilmu perilaku.
Gerakan Hubungan Manusia (human relations movement)
Didasarkan kepada pemikiran bahwa kontrol paling efektif berasal dari dalam
individu pekerja, bukan dari kontrol ketat dan otoritel. Pemikiran ini mengakui
dan mensponsori langsung tekanan-tekanan sosial demi memperlakukan
pekerja dengan baik.
Perspektif Sumber Daya Manusia (human resourcess perpective)
Berfokus kepada partisipasi pekerja dan kepemimpinan yang bijaksana, namun
penekanannya bergeser sehingga mencakup tugas harian pekerja. Perspektif ini
menggabungka aturan perancangan tugas kerja dengan teori motivasi.
Perspektif ini, pekerjaan harus dirancang agar tidak dipandang merendahkan,
tetapi justru memungkinkan pekerjaan untuk sepenuhnya mengerahkan potensi
mereka.
Pendekatan Ilmu Perilaku (behavioral sciences approach)
Pendekatan ini menggunakan metode ilmiah dan memanfaatkan sosiologi,
psikologi, antropologi, ekonomi, serta disiplin ilmu lain untuk
mengembangkan teori mengenai perilaku dan interaksi manusia dalam konteks
organisasi.
B. PANDANGAN KONTINGENSI
Pandangan kontingensi (contingency view), konsep-konsep manajemen
yang bersifat universal, yaitu apapun yang berhasil diterapkan di suatu
organisasi (gaya kepemimpinan,struktur birokratis) dapat diterapkan di
organisasi lain, tetapi, ada alternatif pandangan lain, yang disebut pandangan
kasus disetiap situasi dianggap unik, para manajer bertugas menentukan metode
mana yang dapat dipakai atau digunakan di setiap situasi yang baru
C. MANAJEMEN KUALITAS TOTAL
Manajemen kualitas total (total quality management-TQM), berfokus untuk
mengolah keseluruhan organisasi dalam memberikan kualitas kepada
pelanggan . pendekatan ini menyertakan nilai nilai kualitas pada setiap aktivitas
di suatu perusahaan,dan para pekerja di garis terdepan terlibat secara aktif
dalam proses tersebut.
Empat elemen penting dari manajemen kualitas;
Keterlibatan karyawan
Fokus kepada pelanggan
Tolak ukur
Dan, perbaikan berkelanjutan