Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PENGANTAR BISNIS
DASAR-DASAR MANAJEMEN
Dosen : Nuri Herachwati, Dr.,Dra.Ec.,M.Si.,M.Sc

Disusun oleh :
1. Dwi Puspitasari (142221039)
2. Zurrotul Imani Shafara (142221038)
3. Daffa Ramadhani Putra Alfiyansyah (142221037)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberi segala nikmat, rahmat, taufik,
dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah dengan judul “Dasar-Dasar
Manajemen” sebagai salah satu syarat pemenuhan tugas dalam mata kuliah Pengantar Bisnis.
Metode yang kami gunakan dalam penyusunan makalah ini adalah metode studi
pustaka, yakni metode dengan mengumpulkan dan menelaah materi dari Dasar-Dasar
Manajemen. Alasan kami memilih metode ini agar kami bisa mendapatkan materi dan
informasi yang akurat dan tepercaya, dan dapat memberi berbagai pandangan subjek untuk
pemahaman memberi pemahaman terhadap pembaca. Referensi yang kami ambil akan
menyatu satu dengan yang lain dalam penyampaian materi ini sehingga tidak ada perombakan
total dari sumbernya.
Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung kami
dalam pembuatan makalah ini sehingga makalah ini bisa terselesaikan dengan baik. Makalah
ini juga ditujukan sebagai sarana pembelajaran untuk menambah wawasan baik itu untuk
penulis maupun pembaca.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna, yang disebabkan oleh
keterbatasan waktu dan kemampuan yang kami miliki. Oleh sebab itu, kritik dan saran
sangatlah diperlukan untuk makalah ini sehingga makalah ini bisa berguna bagi pihak yang
berkepentingan.

Surabaya, 23 September 2022

Kelompok 7
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam sebuah perusahaan, susunan manajemen sangatlah diperlukan. Manajemen
sendiri merupakan cara kita mengelola suatu organisasi atau kegiatan untuk mencapai
tujuan. Kita tidak akan lepas dari prinsip manajemen dalam kehidupan sehari-hari, karena
ilmu mengelola sesuatu akan selalu dibutuhkan dalam kegiatan. Dalam suatu organisasi
atau perusahaan, manajemen ini sangat penting karena manajemen dapat membantu kita
untuk mencapai tujuan atau target kita. Selain itu, dengan manajemen, kita juga bisa
mengelola beberapa cabang hal dengan baik, dan mengarahkan hal dengan baik supaya
sesuai dengan aturan yang ada. Jika perusahaan atau organisasi tidak menerapkan
manajemen dengan baik, maka aka nada beberapa konsekuensi yang ditanggung.
Konsekuensi atau dampak buruk tersebut seperti fokus perusahaan yang tidak terarah,
sumber daya yang tidak maksimal, daya saing yang kurang kuat, dan keuntungan yang
tidak terkelola dengan baik.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu manajemen dan apa saja fungsi dasar dalam manajemen?
2. Apa saja jenis-jenis manajer?
3. Apa saja keterampilan utama manajer yang sukses?
4. Apa itu kepemimpinan dan apa saja jenis kepemimpinan?
5. Bagaimana cara pengambilan keputusan manajerial?

1.3 Tujuan Masalah


1. Mengetahui pengertian dan fungsi dasar manajemen
2. Mengetahui jenis-jenis manajer
3. Mengetahui keterampilan utama manajer yang sukses
4. Mengetahui pengertian dan jenis kepemimpinan
5. Mengetahui cara pengambilan keputusan manajerial
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan Fungsi Dasar Manajemen

a. Definisi Manajemen

Manajemen adalah proses mengkoordinasi dan mengelola sumber daya yang ada untuk
mencapai tujuan organisasi. Manajer memiliki keutamaan dalam mengatur 4 jenis sumber
daya yaitu material, manusia, keuangan, dan informasi yang masing-masing memiliki
prioritas dan tujuannya sendiri.

b. Fungsi Dasar Manajemen

1. Planning (Merencanakan)
Yaitu proses mengidentifikasi berbagai tujuan untuk kinerja organisasi di masa
mendatang serta menentukan tugas dan penggunaan sumber daya yang diperlukan
untuk mencapainya. Dengan kata lain, perencanaan manajerial menentukan posisi
organisasi di masa mendatang dan bagaimana cara mewujudkannya.
2. Organizing The Enterprise (Mengorganisasi)
Proses mengelompokkan sumber daya dan kegiatan untuk mencapai hasil dengan
efisien dan efektif.
3. Memimpin dan Memotivasi
Memimpin (leading) merupakan suatu proses mempengaruhi orang untuk bekerja sama
dalam menuju tujuan bersama. Sedangkan memotivasi (motivating) merupakan upaya
memberi alasan bagi orang agar bekerja demi kepentingan terbaik organisasi. Kedua
hal ini jika dijalankan bersamaan disebut dengan directing (mengarahkan)
4. Controlling On Going Activities (Mengendalikan)
Proses mengawasi, mengevaluasi, dan mengatur kegiatan yang sedang berjalan untuk
memastikan bahwa tujuan tercapai. Fungsi ini meliputi tiga langkah:
A. Menetapkan standar untuk membandingkan kinerja.
B. Mengukur kinerja aktual dan membandingkannya dengan standar.
C. Mengambil tindakan korektif jika diperlukan.

2.2 Jenis-Jenis Manajer


Tingkatan manajer:

a. Top Manager (Manajer Puncak)


Tingkatan paling tinggi dalam manajemen yang mengendalikan keseluruhan nasib
organisasi. Top manager bertanggung jawab untuk mengembangkan misi dan strategi
organisasi. Jabatan yang terkait top manager antara lain presiden direktur beserta
wakilnya, CEO (chief executive officer) dan COO (chief operating officer).
b. Middle Manager (Manajer Menengah)
Manajer yang menerapkan strategi dan kebijakan yang dikembangkan oleh top
manager. Middle manager bertanggung jawab mengembangkan rencana taktis,
operasional, dan mengkoordinasi serta mengawasi kegiatan manajer lini pertama (first
line manager). Jabatan yang terkait middle manager antara lain manajer divisi, kepala
departemen, manajer pabrik dan manajer operasional.
c. First Line Manager (Manajer Lini Pertama)
Manajer yang mengawasi dan mengkoordinasi operasional karyawan. Tugas manajer
lini pertama yaitu mengelola karyawan serta memecahkan masalah sehari-hari. Jabatan
pada first line manager yaitu manajer kantor, penyelia, dan mandor. Manajer lini
pertama merupakan manajer yang paling dekat hubungannya dengan karyawan.

Bidang Spesialisasi pada Manajemen:

a. Financial Manager (Manajer Keuangan)


Bertanggung jawab pada sumber daya keuangan organisasi. Terdapat 2 bidang khusus
di manajemen keuangan yaitu akuntansi dan investasi.
b. Operations Manager (Manajer Operasional)
Manajer yang mengelola sistem yang mengonversi sumber daya menjadi barang dan
jasa. Tugasnya memastikan seluruh kegiatan operasional perusahaan dalam
memproduksi barang dan jasa sesuai dengan waktu dan target yang ditentukan.
c. Marketing Manager (Manajer Pemasaran)
Manajer yang bertanggung jawab untuk memfasilitasi pertukaran produk antara
organisasi dan pelanggan atau klien.
d. Human Resources Manager (Manajer Sumber Daya Manusia)
Manajer yang bertugas mengelola program sumber daya manusia dalam organisasi.
Terlibat dalam perekrutan, melatih dan mengevaluasi kinerja karyawan.
e. Administrative Manager (Manajer Administrasi)
Manajer yang tidak terkait dengan area fungsional tertentu, tetapi memberikan
bimbingan administrasi dan kepemimpinan.

2.3. Keterampilan Utama Manajer yang Sukses

a. Keterampilan Konseptual (Conceptual Skills)


Merupakan keterampilan yang melibatkan kemampuan untuk berpikir, dan
memungkinkan manajer untuk melihat “gambaran besar” dan bagaimana berbagai
bagian dari suatu organisasi atau ide dapat saling melengkapi. Skills ini berguna
dalam berbagai situasi, termasuk optimalisasi yang telah dijelaskan sebelumnya.
b. Keterampilan Analitis (Analytical Skills)
Pengusaha berharap manajer menggunakan keterampilan analitis untuk
mengidentifikasi masalah dengan benar, menghasilkan alternatif yang masuk akal,
dan memilih alternatif “terbaik” untuk memecahkan masalah. Keterampilan ini
tidak hanya untuk mengatasi situasi, tetapi juga memperbaiki kejadian atau
masalah awal yang menyebabkannya terjadi.
c. Keterampilan Antarpersonal (Interpersonal Skills)
Kemampuan untuk berhubungan secara efektif dengan orang lain, baik di dalam
maupun di luar perusahaan. Semakin baik keterampilan antarpersonal manajer,
semakin besar kemungkinan manajer akan mampu memimpin dan memotivasi
karyawan. Jika dibandingkan, manajer yang menunjukkan keterampilan ini, dalam
artian dekat dan peduli dengan karyawan, akan lebih berhasil daripada menajer
yang sombong dan kurang sopan yang tidak peduli dengan orang lain.
d. Keterampilan Teknis (Technical Skills)
First line manager membutuhkan keterampilan teknis yang relevan dengan
kegiatan yang mereka kelola. Meskipun tidak melakukan tugas-tugas teknis
sendiri, manajer harus mampu melatih bawahan, menjawab pertanyaan, dan
memberikan bimbingan dan arah. Misalnya, seorang manajer lini pertama di
departemen akuntansi, harus mampu melakukan transaksi akuntansi
terkomputerisasi yang sama.
e. Keterampilan Komunikasi (Communication Skills)
Manajer memerlukan keterampilan komunikasi, baik lisan maupun tulisan. Karena
sebagian besar waktu seorang manajer dihabiskan berbicara dengan orang lain,
oleh sebab itu, kemampuan untuk berbicara dan mendengarkan sangat penting.
Contoh kemampuan komunikasi lisan digunakan saat manajer membuat presentasi
penjualan, melakukan wawancara, dan menggelar konferensi pers. Sedangkan jika
keterampilan komunikasi tertulis menjadi penting karena kemampuan seorang
manajer untuk mempersiapkan surat-surat, surel, memo, laporan penjualan, dan
dokumen tertulis lainnya dapat menjadi pembeda antara keberhasilan dan
kegagalan.

2.4. Kepemimpinan

Leadership atau kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi dan memotivasi


orang lain dengan menggunakan pengaruh individual. Kepemimpinan berbeda dengan
manajemen, di mana seorang pemimpin berusaha untuk kerjasama sukarela, sedangkan
seorang manajer mungkin harus bergantung pada paksaan untuk mengubah perilaku
karyawan. Leadership berarti menciptakan nilai nilai dan budaya bersama,
mengkomunikasikan tujuan, dan membangkitkan semangat untuk memperlihatkan kinerja
tertinggi kepada karyawan.

JENIS-JENIS KEPEMIMPINAN

Beberapa ahli membuat perbedaan antara kepemimpinan formal dan kepemimpinan


informal.

1. Formal Leadership,
Jenis kepemimpinan ini memiliki kekuasaan posisi atau jabatan yang sah. Mereka
memiliki otoritas di dalam organisasi. Peran untuk menjadi seorang pemimpin
merupakan tanggung jawab profesional atas jabatan yang ia miliki.
2. Informal Leadership
Kepemimpinan ini tidak memliki status resmi sebagai pemimpin suatu kelompok,
tetapi anggota kelompok menganggap mereka sebagai kekuatan utama. Pemimpin
informal cenderung berpengalaman dan berpengetahuan, jadi merekalah yang
dicari orang untuk mendapatkan jawaban dan bimbingan. Seringkali, mereka
memperoleh status pemimpin informal dengan mengembangkan hubungan yang
kuat dengan orang-orang di sekitar mereka dan membuktikan diri, melalui
tindakan, untuk dapat diandalkan dan dapat dipercaya.

GAYA KEPEMIMPINAN

1) Autocratic leadership
Kepemimpinan otokratis sangat berorientasi pada tugas. Pengambilan keputusan
dilakukan secara sepihak, dengan sedikit perhatian kepada pendapat karyawan.
Karyawan diberi tahu persis apa yang diharapkan dari mereka dan diberikan
pedoman, aturan, dan peraturan khusus tentang cara mencapai tugas-tugas mereka.
2) Participative leadership
Pemimpin partisipatif berkonsultasi dengan pekerja sebelum membuat keputusan.
Kepemimpinan ini membantu pekerjanya memahami tujuan mana yang penting
dan menumbuhkan rasa kepemilikan dan komitmen untuk menjangkau mereka.
Participative leadership dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok yakni:
• Konsultatif, melakukan pendiskusian sebuah masalah dengan para pekerja,
tetapi tetap memiliki otoritas dalam pembuatan keputusan final
• Pemimpin konsensus nerusaha mencari masukan dari hampir semua
pekerja dan membuat keputusan akhir berdasarkan dukungan mereka.
• Pemimpin demokratis yang memberikan otoritas terakhir kepada kelompok
tersebut. Mereka mengumpulkan pendapat dan mendasarkan keputusan
mereka pada suara kelompok. Komunikasi terbuka ke atas dan ke bawah
hierarki. Jenis kepemimpinan ini membutuhkan keterampilan untuk
melatih, berkolaborasi, dan bernegosiasi.
3) Entrepreneurial leadership
Entrepreneurial leadership tergantung pada kepribadian seorang pemimpin. Gaya
kepemimpinan ini pada umumnya berorientasi pada tugas, pendorong, karismatik,
dan antusias. Kepribadian wirausaha cenderung mengambil inisiatif, menjadi
visioner, dan berwawasan ke depan. Entrepreneurial leadership cenderung sangat
berdedikasi dalam perusahaan, mereka rela bekerja berjam-jam untuk memastikan
kesuksesan.

Meskipun ratusan studi penelitian telah dilakukan untuk membuktikan gaya


kepemimpinan mana yang terbaik, Tidaklah menghasilkan kesimpulan yang pasti.
Masing-masing gaya kepemimpinan dapat sangat efektif dalam situasi yang tepat. Gaya
yang paling efektif tergantung pada interaksi antar pekerja, karakteristik situasi kerja, dan
kepribadian manajer

2.5 Pengambilan Keputusan Manajerial


Pengambilan keputusan adalah tindakan memilih salah satu alternatif dari serangkaian
alternatif. Dalam memecahkan masalah yang kompleks, manajer memerlukan metode yang
lebih sistematis. Pengambilan keputusan manajerial melibatkan empat langkah

➢ Identifying the Problem or Opportunity


Kebanyakan orang menganggap masalah sebagai hal yang negatif, akan tetapi ada
masalah yang juga bisa menjadi positif, masalah yang dianggap positif ini dipandang
sebagai peluang. Cara yang efektif untuk mengidentifikasi masalah adalah
mengklarifikasi situasi dan memeriksa penyebab masalah, serta menanyakan apakah
ada /tidak variabel-variabel tertentu yang dapat mengubah situasi.
➢ General Alternatives
Untuk menghasilkan serangkaian alternatif manajer harus terbuka pada ide-ide segar
dan inovatif serta jawaban yang jelas. Menghasilkan alternatif bisa dilakukan dengan
curah gagasan (brainstorming) yang biasanya dilakukan kelompok untuk
mengumpulkan ide-ide baru dari anggota kelompok.
➢ Selecting an Alternative
Manajer harus memilih alternatif yang paling efektif dan praktis melalui sejumlah
pertimbangan. Terkadang dua atau lebih alternatif atau bahkan gabungan dari
alternatif akan sama-sama tepat. Maka manajer harus bisa memilih alternatif untuk
masalah pada beberapa tingkatan.
➢ Implementing and Evaluating the Solution
Pelaksanaan keputusan membutuhkan waktu, perencanaan, persiapan personel, dan
evaluasi hasil. Alternatif yang dirumuskan secara cermat saja masih mungkin
memiliki konsekuensi ataupun ancaman yang tidak pernah kita duga sebelumnya.
Maka dari itu diperlukan evaluasi dari hasil solusi tersebut. Jika masalah masih ada,
manajer dapat memilih salah satu dari hal berikut:
a) Memutuskan untuk memberikan alternatif yang dipilih lebih banyak waktu
untuk bekerja
b) Mengadopsi alternatif yang berbeda
c) Memulai proses identifikasi masalah dari awal lagi
BAB III

KESIMPULAN

Manajemen dalam suatu perusahaan sangatlah diperlukan. Dengan manajemen,


perusahaan akan menjadi lebih terarah, terkelola dengan baik, dan keuntungan juga akan dapat
dikelola dengan optimal. Manajemen bisa meliputi 4 fungsi, yaitu planning, organizing,
leading and motivating, dan controlling. Melalui 4 fungsi ini, perusahaan atau orgnisasi bisa
lebih fokus dan terorganisir dalam menyelesaikan masalah dan mencapai target. Manajer juga
terbagi ke dalam beberapa tingkatan, mulai dari top manager, middle manager, dan first line
manager. Masing-masing manajer ini memiliki fungsinya tersendiri dalam suatu organisasi.
Kemudian, bidang spesialisasi manajemen juga terbagi ke dalam beberapa bagian, yaitu,
finance, marketing, operations, human resources, dan administrative. Masing-masing bidang
ini menjalankan permasalahan dan tujuannya tersendiri. Manajer dari masing-masing bidang
ini tergolong dalam middle manager dan memiliki tanggung jawab terhadap top manager dan
juga perusahaan. Keterampilan kepemimpinan suatu penemu perusahaan juga sangatlah
diperlukan, karena kepemimpinan inilah yang bisa membawa perusahaan atau organisasi ke
arah yang ditentukan. Jadi, manajemen sangat diperlukan dalam membawa perusahaan atau
organisasi ke target yang lebih baik.
Daftar Pustaka

Pride M. William. Robert J. Hughes., dan Jack R Kapoor. 2018. Foundation of Business
6e.Amerika Serikat: Cengange.

Anda mungkin juga menyukai