Anda di halaman 1dari 8

PROSES MANAJEMEN

DALAM SELURUH KERANGKANYA

UNTUK MENCARI HASIL

Dosen pengampu :
SUMADI DR, MM

Disusun oleh :
ADINDA AMALIA UTAMI (2310411041)
A. Sumber Sumber Dasar (6M)
1. Man (Manusia)
Sebelum berwirausaha perlu mempersiapkan Man atau manusia
atau dalam sebutan usaha yaitu sumber daya manusia (SDM)
karena kehadiran sumber daya manusia ini menjadi sangat penting
dalam kemajuan atau perkembangan sebuah usaha yang dijalankan.
Manusia merupakan faktor paling menentukan dalam manajemen
wirausaha. Tidak ada bisnis yang berjalan tanpa manusia.
2. Money (Uang/Modal)
Selain Sumber Daya Manusia (Man) yang perlu diperhatikan juga
ialah money (keuangan) atau manajemen keuangan dalam sebuah
wirausaha. Uang merupakan penunjang penting dalam sebuah
bisnis. Uang merupakan alat tukar, ukuran nilai, dan seringnya
dijadikan acuan dalam menentukan target usaha. Karena anggaran
keuangan yang tidak mencukupi maka proses manajemen usaha
pun tidak dapat berjalan secara masksimal.
3. Material (Bahan)
Dalam membuat sebuah produk tentunya membutuhkan bahan
baku (Material) yang bagus serta membutuhkan perhatian yang
khusus dalam memilih bahan. Bahan baku yang berkualitas juga
akan menghasilkan produk yang berkualitas. Dengan memiliki
produk yang kualitasnya tinggi maka memiliki daya jual yang tinggi
juga yang dapat membuat usaha mu menjadi untung.
4. Machine (Mesin)
Machine atau mesin dalam wirausaha sangat dibutuhkan dalam
menjalankan kegiatan usaha sehari-hari. Dengan adanya bantuan
mesin pekerjaan yang sulit akan terasa lebih mudah dan ringan.
Mesin memiliki beberapa manfaat yaitu dapat menghemat waktu
produksi atau pengerjaan, memudahkan dalam operasional,
efisiensi kerja serta dapat menyesuaikan standar produksi yang
diantaranya dapat menghasilkan produksi lebih detail dan rapi.
5. Method (Metode)
Methods atau metode adalah salah satu prinsip 6M yang
merupakan standar prosedur yang ada dalam manajemen
wirausaha. Metode merupakan prosedur kerja yang akan membuat
pekerjaan berjalan dengan lancar. Penentuan metode dilakukan
berdasarkan kebutuhan bisnis.
6. Market (Pasar)
Market atau pasar juga merupakan salah satu dari prinsip 6M
dalam wirausaha yang harus diperhatikan. Yang dimaksud market
ialah target pasar atau target konsumen itu sendiri dari bisnis
yang anda jalankan.

B. Filsafat Manajemen
1. Filsafat manajemen memiliki beberapa nilai yang berhubungan
dengan pencapaian tujuan. Beberapa nilai filsafat manajemen antara
lain:
•Kepemimpinan: Manajer harus memiliki kemampuan untuk
memimpin dan mengarahkan bawahan agar dapat mencapai
tujuan bersama.
•Kerjasama: Manajer harus mampu membangun kerjasama yang
baik dengan bawahan dan rekan kerja untuk mencapai tujuan
bersama.
•Inovasi: Manajer harus mampu berinovasi dan menciptakan
ide-ide baru untuk meningkatkan kinerja organisasi.
•Kualitas: Manajer harus memastikan bahwa produk atau layanan
yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik.
•Efisiensi: Manajer harus mampu mengelola sumber daya
organisasi secara efisien untuk mencapai tujuan dengan biaya
yang minimal.
•Keadilan: Manajer harus memperlakukan semua bawahan
dengan adil dan merata.
•Keterbukaan: Manajer harus terbuka terhadap masukan dan
saran dari bawahan dan rekan kerja untuk meningkatkan
kinerja organisasi. Dalam mempelajari filsafat manajemen,
manajer juga perlu memahami konsep-konsep mengenai nilai.
Hal ini penting karena nilai-nilai yang dibangun oleh organisasi
harus dipahami secara utuh oleh seorang manajer.
2. Filsafat manajemen terdiri atas sikap, keyakinan, dan konsep-konsep
seorang individu atau kelompok tentang manajemen. Filsafat
manajemen juga memberikan desain sehingga seorang manajer
dapat mulai berpikir dan memberikan pemikiran dan tindakan yang
menguntungkan dalam manajemen. Filsafat manajemen amat
berguna karena dapat digunakan untuk memperoleh bantuan dan
pengikut. Filsafat manajemen memberikan dasar bagi pekerjaan
seorang manajer. Filsafat manajemen tidak hanya membicarakan
proses-proses manajerial, seperti kecenderungan di dalam ilmu
manajemen, tetapi juga cara berpikir dan pandangan dunia yang
mendorong orang untuk bertindak dan berperilaku tertentu di
dalam konteks bisnis.
3. Proses Manajemen
1. Planning atau Perencanaan
Perencanaan adalah proses untuk menentukan tujuan yang
akan dicapai serta langkah-langkah yang harus diambil untuk
mencapainya. Melalui perencanaan, seorang manajer
mengidentifikasi hasil kerja yang diinginkan serta mengidentifikasi
cara-cara untuk mencapainya. Kemudian dari tujuan tersebut maka
orang-orang di dalamnya mesti membuat strategi dalam mencapai
tujuan tersebut dan dapat mengembangkan suatu rencana aktivitas
suatu kerja organisasi. Perencanaan dalam manajemen sangat
penting karena inilah awalan dalam melakukan sesuatu.
Dalam merencanakan, ada tindakan yang mesti dilakukan
menetapkan seperti apa tujuan dan target yang dicapai,
merumuskan taktik dan strategi agar tujuan dan target dapat
tercapai, menetapkan sumber daya atau peralatan apa yang
diperlukan, dan menentukan indikator atau standar keberhasilan
dalam mencapai tujuan dan target.
2. Organizing atau Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah proses pemberian tugas,
pengalokasian sumber daya serta pengaturan kegiatan secara
terkoordinir kepada setiap individu dan kelompok untuk
menerapkan rencana. Dengan pengorganisasian, manajer
mewujudkan rencana menjadi tindakan nyata melalui penentuan
tugas, penunjukan personel, dan melengkapi mereka dengan
teknologi dan sumber daya yang lain.
3. Actuating atau Pengarahan/Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah proses untuk menumbuhkan
semangat pada karyawan supaya bekerja giat serta membimbing
mereka melaksanakan rencana dalam mencapai tujuan. Dengan
kepemimpinan, manajer menciptakan komitmen, mendorong
usaha-usaha yang mendukung tercapainya tujuan serta
mempengaruhi para karyawan supaya melakukan yang terbaik
untuk kepentingan organisasi. Proses implementasi program
supaya bisa dijalankan kepada setiap pihak yang berada dalam
organisasi serta dapat termotivasi agar semua pihak dapat
menjalankan tanggung jawabnya dengan sangat penuh kesadaran
dan produktivitas yang sangat tinggi. Adapun fungsi pengarahan
dan implementasi yaitu menginplementasikan proses
kepemimpinan, pembimbingan, dan pemberian sebuah motivasi
untuk tenaga kerja supaya mau tetap bekerja dengan efisien dan
efektif untuk mencapai tujuan; Memberikan tugas dan penjelasan
yang teratur mengenai pekerjaan; dan menjelaskan kebijakan yang
telah ditetapkan.
4. Controling atau Pengawasan/Pengendalian
Pengendalian adalah proses pengukuran kinerja,
membandingkan antara hasil sesungguhnya dengan rencana serta
mengambil tindakan pembetulan yang diperlukan. Melalui
pengendalian, manajer melakukan kontak secara aktif dengan apa
yang dilakukan oleh karyawan, mendapatkan serta
menginterprestasikan laporan tentang kinerja serta menggunakan
informasi tersebut untuk merencanakan tindakan yang bersifat
membangun serta perubahan. (Schermerhorn, 1996)
4. Evektivitas Manajemen
1. Pekerjaan
Adalah tingkatan sejauh mana seseorang atau kelompok dalam
melaksanakan tugas pokoknya untuk mencapai sasaran yang
diinginkan. Istilah efektivitas sering digunakan dalam lingkungan
organisasi atau perusahaan untuk menggambarkan tepat atau
tidaknya sasaran yang dipilih perusahaan tersebut.
2. Tempat
Efektivitas manajemen tempatnya dapat diukur melalui tool
analysis management. Berikut adalah beberapa contoh penelitian
yang membahas efektivitas manajemen pada tempat-tempat
tertentu:
• Implementasi manajemen perpustakaan dalam
meningkatkan efektivitas kerja di dinas perpustakaan
kabupaten bolaang mongondow selatan.
• Efektivitas manajemen pondok pesantren dengan
pendekatan balanced scorecard di pondok pesantren
jam'iyyah islamiyyah pondok.
• Efektivitas manajemen masjid sebagai sarana pendidikan di
masjid al-musannif kabupaten deli serdang.
• Efektivitas manajemen kelas di SMP fatahillah pondok
pinang.
• Efektivitas pelaksanaan manajemen kearsipan di SMK negeri
2 tuban.
Dari penelitian-penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa
efektivitas manajemen tempat tertentu dapat ditingkatkan melalui
implementasi manajemen yang baik dan penggunaan tool analysis
management untuk mengukur keberhasilannya.
3. Waktu
Menurut Forsyth, manajemen waktu adalah sebuah cara untuk
membuat waktu terkendali sehingga dapat menciptakan efektivitas
dan produktivitas.
Menurut Akram, manajemen waktu adalah kemampuan
menggunakan waktu dengan efektif dan efisien untuk memperoleh
manfaat yang maksimal.
Menurut Orr, manajemen waktu adalah pemanfaatan waktu
untuk melakukan hal-hal yang dianggap penting dan sudah certat di
tabel kerja.
4. Metoode tang Tepat
Manajemen yang efektif dapat memilih pekerjaan yang harus
dilakukan atau metode yang tepat untuk mencapai tujuan.
Manajemen yang efektif juga harus mampu memilih tujuan yang
tepat dari serangkaian alternative atau pilihan cara dan menentukan
pilihan dari beberapa pilihan lainnya.
Metode yang tepat untuk mencapai efektivitas manajemen
dapat berbeda-beda tergantung pada situasi dan kondisi yang
dihadapi. Namun, beberapa metode yang umum digunakan untuk
mencapai efektivitas manajemen antara lain:
• Perencanaan yang baik: Perencanaan yang baik dapat
membantu manajemen untuk menentukan tujuan yang jelas
dan merencanakan tindakan yang tepat untuk mencapai
tujuan tersebut.
• Pengelolaan sumber daya yang efisien: Manajemen yang
efektif harus mampu mengelola sumber daya yang dimiliki
secara efisien, baik dari sisi masukan (input), proses, maupun
keluaran (output).
• Pengambilan keputusan yang tepat: Manajemen yang efektif
harus mampu mengambil keputusan yang tepat dan
berdasarkan informasi yang akurat
• Pengawasan yang efektif: Pengawasan yang efektif dapat
membantu manajemen untuk memastikan bahwa tindakan
yang dilakukan sesuai dengan rencana dan tujuan yang telah
ditetapkan.
Dalam mencapai efektivitas manajemen, penting juga untuk
memperhatikan faktor-faktor lain seperti keterampilan manajerial,
kepemimpinan yang baik, dan komunikasi yang efektif.

5. Hasil Hasil Manajemn


Perilaku Organisasi mengindentifikasi tiga tingkatan analisi yaitu
individu, kelompok, perusahaan, dan masyarakat. Keempat tingkatan
analisis tersebut juga sejalan dengan ketiga tingkatan tanggung jawab
manajerial. Para manajer bertanggung jawab atas keefektifan individu,
kelompok ,perusahaan dan masyarakat.
Ada empat macam perpektif kefektifan dapat diindentifikasikan sebagai
berikut:
1. Efektifitas individu
Perspektif ini menekankan pelaksanaan tugas pekerja atau anggota
dari organisasi itu. Tugas-tugas yang harus dilaksanakan adalah
bagian dari pekerjaan atau posisi individu dalam organisasi itu. Para
manajer secara rutin menaksir keefektifan individu melalui proses
evaluasi prestasi. Evaluasi ini menjadi dasar untuk kenaikan gaji,
promosi, dan jenis imbalan lain yang diberikan organisasi itu.
2. Efektifitas kelompok
Individu-individu jarang bekerja terpisah dari pekerja lain di dalam
organisasi itu. Menurut situasi yang lazim individu bekerja dalam
kelompok. Jadi kita, harus mempertimbangkan suatu perspektif
keefektifan antara ketiga kelompok adalah jumlah sumbangan dari
seluruh anggotanya. Sebagai contoh: Sekelompok pekerja
perusahaan rokok di bagian produksi, individu pegawai pekerja
bagian linting rokok, bekerja mempunyai tingkat efektifitas yang
tinggi (hasil maksimal), akan mempengaruhi efektifitas kelompok.
Tentunya dalam hal ini keefektifan kelompok melebihi jumlah
sumbangan individu. Dengan demikian produk jadi 1 bungkus rokok
dihasilkan dari sumbangan masing-masing individu pekerja.
3. Efektifitas Perusahaan
Hasil-hasil manajemen perusahaan adalah pencapaian tujuan atau
target bisnis yang diinginkan oleh perusahaan. Proses manajemen
perusahaan meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
dan pengendalian kegiatan perusahaan untuk mencapai hasil yang
diinginkan. Hasil manajemen perusahaan dapat diukur dengan
berbagai metrik seperti laba, pendapatan, pangsa pasar, kepuasan
pelanggan, dan lainnya. Selain itu, manajemen hasil juga mengacu
pada konsep untuk mengendalikan laba perusahaan dengan
menggunakan berbagai instrumen untuk mengendalikan harga dan
memaksimalkan pendapatan. Dalam industri perhotelan,
manajemen hasil dan manajemen pendapatan adalah teknik yang
sangat membantu bagi pemilik hotel dan orang yang bekerja di
bidang perhotelan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Oleh
karena itu, hasil-hasil manajemen perusahaan sangat penting untuk
menentukan keberhasilan bisnis dan mencapai tujuan perusahaan.
4. Efektifitas Masyarakat
Masyarakat terdiri dari individu dan kelompok, keefektifan organisasi
adalah fungsi dari efektifitas individu dan kelompok. Sungguhpun
demikian, keefektifan organisasi melebihi jumlah efektifitas individu
dan kelompok. masyarakat dapat memperoleh prestasi yang lebih
tinggi dibandingkan dengan jumlah prestasi dari
masing-masing bagianya.

Anda mungkin juga menyukai