PENGANTAR BISNIS
JENIS-JENIS KEPEMILIKAN USAHA SERTA WIRAUSAHA
Dosen Pengajar : Nuri Herachwati, Dr.,Dra.Ec.,M.Si.,M.Sc
Disusun oleh:
Kelompok 7
Puji Syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
limpahan rahmat-Nya kepada kita semua sehingga dapat menyelesaikan makalah
tentang “jenis-jenis kepemilikan usaha serta wirausaha sesuai dengan waktu yang kami
rencanakan. Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Besar
Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat, dan orang-orang mengikutinya sampai
hari kiamat.
Selanjutnya, kami ucapkan terima kasih kepada para pembaca yang telah
menyempatkan waktunya untuk membaca makalah ini. Kami selaku penulis menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karenanya kami akan menerima
kritik dan saran yang membangun dari kalian dalam menyempurnakan makalah ini.
Kami mengucapkan terimakasih yang sebesar besarnya.
Kelompok 7
BAB I
PENDAHULUAN
Puji dan syukur penulis kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Yang
telah memberikan banyak nikmat, terutama nikmat kesehatan dan kesempatan sehingga
proses pembuatan makalah ini dapat dilaksanakan dengan baik. Usaha menurut Nana
Supriatna adalah sebagai upaya manusia yang memiliki tuuan aktivitas untuk memenuhi
kebutuhan manusia dalam sehari-hari. Salah satunya dengan cara melakukan usaha
produksi atau dengan cara jual beli barang. Keberadaan wirausaha Indonesia ini sangat
membantu mendorong menciptakan kemajuan ekonomi dan membuka lapangan
pekerjaan.
PEMBAHASAN
Pengertian Sole Proprietorship adalah bisnis yang dimiliki dan biasanya dioperasikan
oleh satu orang. Kepemilikan Perseorangan adalah badan usaha yang paling mudah
untuk dimulai. Satu orang menjalankan, bertanggung jawab, dan memiliki kendali
penuh atas operasi dan keuntungan bisnis. Itu tidak memiliki badan hukum formal.
Pemilik dapat menjalankan bisnis paruh waktu atau musiman. Mereka biasanya
mengandalkan tabungan mereka sendiri untuk menjalankan dan mengembangkan bisnis
mereka. Sumber lain biasanya berasal dari keluarga atau teman. Beberapa mungkin juga
mengakses pinjaman ke bank.
2.2 Partnership
Pengertian Partnership adalah perjanjian formal antara dua pihak atau lebih untuk
mengurus sebuah bisnis dan membagi keuntungan. Rekan pemilik bisnis dan pemilik
bisnis pada skema bisnis ini sama-sama berinvestasi dalam bisnis ini. Membangun
bersama, menjalankan tugas sehari-hari secara merata, dan mendapatkan keuntungan
yang setara adalah hal yang dijalankan dalam bisnis tersebut. Meskipun begitu, ada juga
tipe partnership yang menjadikan satu pihak sebagai “silent partner”, sehingga ia tak
perlu ikut serta dalam operasional sehari-hari.
Rekan umum (general partner) adalah orang yang bertanggung jawab penuh atau
bersama untuk operasi bisnis.
Mitra terbatas (limited partner) adalah orang yang menginvestasikan uang dalam
bisnis, tetapi tidak memiliki tanggung jawab atau kewajiban atas kerugian di
luar investasinya dalam kemitraan.
Sebelum menjalankan bisnis, pemilik bisnis dan rekanannya harus membuat sebuah
perjanjian rekanan. Dalam perjanjian tersebut terdapat aturan aturan dan janji yang
harus dipenuhi oleh kedua pihak selama menjadi rekan bisnis. Perjanjian tersebut
biasanya berbentuk tulisan yang ditandatangani oleh kedua belah pihak dihadapan saksi.
Perjanjian ini juga berisi hal-hal apa yang harus dilakukan apabila rekan bisnis mudur
atau meninggal dunia ditengah waktu yang telah dicantumkan dalam perjanjian.
Keunggulan partnership:
Kelemahan partnership:
Kewajiban tak terbatas, mitra umum memiliki kewajiban tak terbatas atas semua
utang bisnis. Rekanan umum juga memiliki tanggung jawab untuk membayar
hutang perusahaan meskipun dengan uang pribadi.
Ketidaksepakatan manajemen, Setiap manusia memiliki jalan pikiran, ego, dan
kepentingannya masing-masing. Tangatangan dalam berbisnis partnership
adalah menyatukan itu semua. Apabila ketidakcocokan terjadi bisa berakibat
fatal pada perusahan.
Kurangnya kontinuitas, kemitraan akan dihentikan apabila salah satu dari mitra
umum meninggal, mengundurkan diri atau secara hukum dinyatakan tidak
kompeten.
Investasi beku, Sangat mudah untuk menginvestasikan uang dalam kemitraan,
tetapi akan sulit untuk menarik uang dalam kemitraan.
2.3 Coorprorations
Pengertian coorprorations adalah sebuah orang buatan yang tidak terlihat, tidak
berwujud dan hanya ada kontemplasi hukum. Dalam kata lain, korporasi adalah sebuah
orang buatan yang dibuat oleh hukum dengan hak hukum seperti orang asli.
Korporasi tertutup adalah perusahaan yang sahamnya dimiliki oleh sedikit orang
dan tidak dijual untuk umum.
Korporasi terbuka adalah korporasi yang sahamnya dapat dibeli dan dijual oleh
setiap individu
Struktur korporasi:
Dewan direksi (board of directors) adalah badan teratas korporasi dan dipilih
oleh orang pemegang saham.
Pejabat perusahaan (corporate officer), ditunjuk oleh dewan direksi
Keunggulan korporasi:
Secara umum, joint venture merupakan suatu bisnis ataupun usaha yang didirikan oleh
dua atau lebih entitas usaha dalam periode waktu tertentu.. Pada joint venture, sistem
kerja sama yang terjalin akan berakhir ketik atujuan-tujuan telah terpenuhi semua
dengan baik. Kecuali bila pihak-pihak yang terlibat di dalamnya memutuskan untuk
terus melanjutkan kerja sama tersebut. Para pihak yang terkait, baik perusahaan yang
terlibat di dalam sistem joint venture diatur dengan perjanjian kontrak yang sudah
disepakati bersama. Isi yang ada di dalam perjanjian tersebut berisi mengenai penetapan
berbagai hal. Mulai dari kewajiban, persoalan berbagi keuntungan dan kerugian, berisi
mengenai hak dan kewajiban masing-masing dan sejenisnya.
Kerja sama yang dilakukan dalam bentuk joint venture, pastinya akan mempunyai
manfaat tersendiri bagi masing-masing pihak yang terlibat di dalamnya. Berikut
kelebihan join ventures:
Dalam kegiatan bisnis yang formal, sindikat diakui hanya dalam batas bidang keuangan.
Sindikat ini adalah kerjasma antara beberpa orang atau lembaga untuk menangani suatu
proyek khusus dibawah suatu perjanjian melalui penggabungan kekuatan keuangan
untuk memperjualbelikan surat berharga atau untuk membiayai suatu proyek agar
terhindar dari kerugian.
The Entrepreneurial: Tanggung jawab sosial bisnis muncul dari pelaku bisnis
untuk mengembangkannyadan belum ada tuntutan dari masyarakat.
The Great Depresion: Tanggung jawab sosial bisnis dilakukan dalam
memulihkan aktivitas bisnis yangmengalami kelesuan, diawali tahun 1930, juga
belum ada tuntutan dari masyarakat.
The Era of Social Activism (1960-1970): Didirikan adanya tuntutan dari
socials force berupa usulan para aktivis untukregulasi pemerintah dalam
hal bisnis.
2.5 Franchising
Merupakan orang perseorangan atau badan usaha yang diberikan hak oleh pemberi
waralaba untuk memanfaatkan atau menggunakan waralaba yang dimiliki. Pihak utama
yang harus ada dalam menjalankan bisnis franchise adalah franchisor dan franchisee.
Pihak pemberi franchise adalah franchisor. Franchisor bertindak sebagai pemberi
waralaba, sedangkan franchisee bertindak sebagai penerima waralaba. Bisnis di mana
pemilik modal hanya perlu menyediakan dana. Di mana penerima waralaba hanya
menerima bisnis yang sudah di tangan, alias terima beres.
Skema franchise
Bisnis franchise terbukti mampu memudahkan para pelaku usaha dalam kegiatan
manajemen yang dijalankan. Sebab, pembeli lisensi hanya perlu menerapkan standar
yang telah ditentukan oleh franchisor. Jika Anda membeli suatu lisensi franchise, maka
Anda akan menerima satu paket lengkap untuk usaha mulai dari alat produksi, desain
tempat, media promosi, hingga karyawan.
Franchise salah satu cara termudah dan tercepat dalam memulai bisnis. Karena dengan
membeli franchise, maka merek bisnis tersebut lazimnya sudah cukup dikenal oleh
masyarakat. Selain itu, franchise juga memberikan kemudahan dalam manajemen atau
pengelolaan bisnis, karena penerima waralaba juga diharuskan menerapkan standar atau
pedoman yang sama.
KESIMPULAN
Pride M. William. Robert J. Hughes., dan Jack R Kapoor. 2018. Foundation of Business
6e.Amerika Serikat: Cengange.
https://cerdasco.com/perusahaan-perseorangan/
https://glints.com/id/lowongan/partnership-adalah/#.Yynw8HZBzIU